PERJALANAN BISNIS JOROG-JOROGAN-I

Saya akan menceritakan perjalanan dan pengalaman saya berpartner dengan teman-teman membuat satu bisnis, yang sering saya sebut Bisnis “Jorog-Jorogan”

Istilah “Jorog-Jorogan” saya ambil dari bahasa jawa, karena menurut saya paling pas untuk menggambarkan apa yang kami alami dalam sebuah bisnis kerjasama, patungan dari beberapa teman di kantor saya dulu.

Pernah enggak ketika anda kecil dulu sedang jalan bergandengan dengan beberapa orang teman sebaya anda, tiba-tiba Pak Kumis melotot kearah anda berteriak dari ujung jalan, “Hei, Kamu, ya..kamu kesini..!” sambil menunjuk ke arah rombongan.

“Waduh cilakan..Siapa yang di panggil Pak Kumis ya..? Mati deh..! Perasaan enggak ngapa-ngapain saya, apa karena kemarin dia tahu kita ngambil mangga di depan rumahnya ya..? Jangan-jangan.....jangan-jangan....” di benak anda akan berkata demikian.

Dengan spontan anda mendorong si Manan temen anda “Tuh Manan kamu di panggil”
“Bukan gue pasti di Rolan nih...dia yang musti tanggung jawab” kata Maman sambil mendorong Rolan
“Kok saya sih...kan kemarin ide si Mastur..tadinya kan saya gak mau” Kata Rolan

“Udah deh elo saja yang masih kecil maju Tur...paling enggak diapa-apain, kok” kata Rolan yang sebenernya juga dag-dig-dug...
Dengan takut-takut dan bersungut-sungut di Mastur maju ke pak Kumis, wah pasti kena deh gua, apes deh jadi anak paling kecil disuruh-suruh melulu. Dan ketika sudah deket dengan pak Kumis, tiba-tiba beliau mengeluarkan sesuatu dari bungkusan yang dibawanya.

“Kamu suka mangga...ini saya kasih, bagi yang adil dua-dua ya..kalau mau ambil mangga pas ada orangnya saja, naik pagar kayak kemarin kalau kalian cilaka baru tahu deh...dah sana bagi..” kata Pak Kumis.

Hahaha... ternyata mendapat angpao, dapat mangga gratis, dan akhirnya anda ribut lagi pada berebutan sambil saling berkata
“Coba kalau tadi kamu enggak saya suruh maju..kagak dapat luh..”
“Apa gue bilang..kagak apa-apa kan elu maju Tur..” kata Saya sok berjasa..hehe...

Peristiwa-peristiwa masa kecil seperti itu pasti banyak yang mengalami, aksi saling dorong temen itu dalam bahasa namanya “Jorog-jorogan” bahasa di Papua, di Batak, di Bali sana apa ya..?
Enggak cuman ketika kecil, ketika sudah besarpun dengan temen, dengan keluarga, atau dengan rekan sekantor dalam pekerjaanpun tanpa sadar kita sering melakukan itu.

Saya akan menceritakan salah satu cerita Jorog-jorogan yang sangat menarik.

Semua berawal dari obrolan di pagi hari ketika di Rolan bicara pada Saya dan Maman dengan cengkok bataknya
“Horas kawan, saya ada ide bisnis yang sangat brilian, kita ini kan kerja ditempat besar, karyawan ribuan, yang bujangan separuhnya, kalau kita ada bisnis laundry kiloan, dan kita manage dengan ilmu Toyota Way pasti sukses itu bang. Kita juga bisa cuci pakaian-pakaian kerja karyawan, daripada abis pakai buang mending dicuci dan dipakai lagi, cost reduction itu...kolusi-kolusi dikit gak apa-apa kan yang penting kita transparan dan jelas-jelas menguntungkan perusahaan, kenapa tidak..bener gak bos..?”

Bisnis apa yang akan kita garap bareng-bareng..? Ya Betul.
BISNIS LAUNDRY KILOAN..! hehehe...bisnis recehan, remeh-temeh yang ilmunya kami pikir gampang dan enggak ada seujung kuku ilmu kami yang sudah puluhan tahun bekerja di tempat hebat.

Ide itu langsung ditangkap oleh si Maman, yang tidak ragu-ragu lagi karena akhir-akhir ini si Rolan memang terlihat sedang kepanasan setelah memborong bukunya Safir Senduk, Valentino Dinsi, Purdhie Chandra, dan orang-orang hebat diluar sana yang sambil main-main bisa menambang uang segunung.

“Oke ayo sepakat kita kita bikin ya...elu yang sudah baca banyak buku bisnis dan motivasi , dan semangatnya paling gede, dan yang melontarkan ide ntar jadi direktur wajib menjalankan operasional ya..” Kata Maman.

Singkat cerita, ide di Rolan si Batak Alus (orang batak tapin kalau ngomong pelan dan halus..heheh), itu kita tangkap dan kita tawarkan juga ke temen yang lain, termasuk di Mastur, yang kebetulan membeli ruko di perumahan dekat pabrik kami, sudah mulai nyicil tapi enggak tahu, mau dipakai buat jualan apa bangunan itu.

Akhirnya terbentuklah team sukses yang akan membuka bisnis bersama, yakni membuat Bisnis Laundry Kiloan di Karawang, dan karena kami terbiasa dengan suasana Jepang di kantor kami, maka laundri kitapun di namain Jepang. Namanya Laundri Kiloan “SENTAKU” bahasa Jepang ( tulisan kanjinya 洗 濯 atau せんたく canggih kan sampai tulisan kanjinya sj kita tahu) yang artinya “Mencuci”

Itu adalah peristiwa pertengahan tahun 2006, di kantor saya dulu, ketika saya dan 5 orang berkolaborasi membuat bisnis yang secara teori mudah, sepele, guampang-e pol..

Mengingat background kami berenam dari perusahaan top dunia, sudah kerja puluhan tahun, leader shipnya enggak diragukan karena mayoritas anggota team kami terdiri dari leader-leader yang memiliki bawahan di kantor.

Ada anggota yang sangat ahli di project planning, ada yang ahli di itung-itungan bisnis sampai detail...wah pokoknya ketika duduk di meja berenam, apa sih bisnis diluar yang kita tidak bisa kita jadiin raksasa...(itu kata-kata favorit kami ketika meeting bisnis disela-sela pekerjaan kantor..).

Dari 6 member, 5 diantaranya pernah belajar di Jepang, bahkan ada yang pernah sampai bertahun-tahun disana. Apa enggak semakin canggih..? Enggak diragukan lagi kami bukanlah team yang sembarangan.

Ada Saya, dan 5 sahabat yang lain, sebut saja Poltak, Mastur, Rolan, Maman dan Musafa (Nama saya samarkan takutnya beliau-beliau saat ini sudah menjabat sebagai bos di kantor saya dulu dan postingan ini tidak berkenan di hati beliau-belaiu hehe..).

Bisnis ini “sangat sederhana” hanya
- Beli Mesin
- Cari karyawan
- Bikin Interior
- Promosi, (Pelanggan dengan baju kotor akan datang berbondong-bondong)
- Cuci baju mereka, selesai dan mereka bayar..
- Laba dikumpulin terus, bikin satu lagi...satu lagi..terus di Franshie kan...

Hehehe...apakah bener bisnis ini Se-Gampang , Se-Mudah dan Se-Sederhana seperti itu..?
Apakah kami yang biasa jadi member atau kadang jadi leader diteam project besar di kantor, bisa menggarap project kecil yang hanya sebatas jas mencuci baju itu..? hahaha...ternyata tidak semudah itu..

Belum tentu orang-orang pinter dikumpulkna menjadi satu, dan kolaborasi bisnis akan menghasilkan satu bisnis yang super power.

Problemnya bukan di bisnisnya..tapi ternyata di orang-orang pinter-nya itu..hehehehe..
Kayak apa lucunya perjalanan SENTAKU LAUNDRY hasil kolaborasi kami ini, akan saya ceritakan di postingan selanjutnya..

Semoga cerita ini nantinya akan menginspirasi anda, kalau saat ini sedang berencana membuat bisnis bareng-bareng rekan, atau saudara-saudara anda.

Salam Dahsyat
Hadi Kuntoro

Note:
1. Kesempatan untuk menjadi Agen Selimut Jepang dengan SYARAT MUDAH tinggal 15 hari lagi, mulai 1 Maret 2009 yang mendaftar sebagai agen harus belanja awal minimal sebesar 5 juta Rupiah. Baca beritanya di LINK INI

2. Katalog Selimut Jepang yang terbaru, yang "Sangat Menjual Sekali" sudah tersedia, dan SAYA YAKIN dengan hanya modal katalog saja anda bisa berjualan loh...pesan segera ke LINK BERIKUT

3 komentar:

Anonim mengatakan...

menarik sekali.. senang ikut membacanya...

salam kenal
numpang lewat nih

dauli mengatakan...

Oalaah.... pak hadi tu adiknya pak Edi santosa to?
yang dosen IPB kan pak?

HADI KUNTORO mengatakan...

Lahb Kok Tahu..? Bener..! Kakak saya Edi Santosa, Dosen IPB, Kakak yang super sibuk..heheheh..sampeyan kenal mas..?