SYAMAL&VINEETA RAI - 6 : FOKUS KEPADA ORANGNYA, BUKAN FOKUS PADA PEMBELIANNYA

Pada tulisan sebelumnya kita sudah menggambarkan apa yang dimaksud NIAT YANG BENAR, dan di tulisan ini kita akan lebih detail membahas ACTION YANG BENER itu yang kayak apa...?

Tulisan ini adalah buah pemikiran saya, yang terinspirasi dari pertemuan dengan Mr.Syamal.

====================

NIAT YANG BENAR + ACTION YANG BENAR = PERTUMBUHAN


Presteam Syamal dan Venita, berasal dari negara bagian yang miskin di India, yakni Uttar Pradesh

Menurut penuturan Syawal di kotanya dia tinggal pendapatan masyarakat rata-rata 1000 dolar per tahun....😱 Yakni hanya sekitar 15 juta per tahun atau sekitar Rp.1.250.000 per bulan

Saya cari-cari di internet ternyata benar, pendapatan rata-rata diputar parade sekitar 83.000 Rupee setahun, dan satu Rupee sekitar Rp 185  berarti angkanya cocok dengan yang dikatakan Syamal

Pendapatan rata-rata orang di Wonosobo 2 sampai 2,5 juta perbulan

Dengan pendapatan hampir dua kali lipat di Uttar Pradesh ternyata tidak mudah menjual Herbalife..... Bayangkan Shake sekaleng saja harganya Rp 581ribu harga retail di ujung tahun 2023 ini

Tentu saja di India seharusnya jauh lebih sulit.... Bener gak ..?

Namun yang menarik dari daerah-daerah miskin di India inilah justru Herbalife berkembang sangat pesat di sana....

Setiap kali kita meeting Presteam yang membahas strategi bisnis di Indonesia India selalu menjadi rujukan... Dan tidak habis-habisnya saya merasa penasaran

Beberapa staf dari corporate Herbalife Indonesia bahkan berkunjung ke sana, dan setelah pulang saya banyak ngobrol dengan mereka, kok bisa pada pebisnis India itu menjual Shake kepada masyarakat di sana....?

Ada penjelasan yang sangat menarik, yakni di India  masyarakat itu ternyata ada golongan-golongannya atau sering disebut kasta-kasta

Dan masing-masing kasta itu ternyata ada batasan-batasannya...

Dan nutrition Club ternyata menghilangkan semua batasan-batasan itu, semua orang mendapatkan penghargaan yang sama, semua orang mendapatkan sapaan yang sama, senyuman dan keramahan yang sama satu sama lain

Oke penjelasan ini menarik.... Namun masih belum menjawab pertanyaan saya.... Yakni mengenai harga... Kenapa orang-orang dari daerah yang miskin itu mampu membeli Herbalife..? Mampu membeli  Shake misalnya yang harganya pasti tidak jauh-jauh dari harga di Indonesia....?

Kok Kuat...???



Uttar Pradesh adalah sebuah negara bagian di India yang letaknya di sebelah utara

Kalau kita lihat melalui informasi yang ada di internet pendapatan rata-rata bulanan orang-orang yang ada di sana adalah separuh dari pendapatan rata-rata orang di Wonosobo

Jadi temen-temen bisa menebak, pendapatan rata-rata di kota Anda pasti umumnya lebih tinggi atau maksimal ya sama dengan orang-orang di Wonosobo

Ketika hal itu kita tanyakan kepada Mr.Syamal jawabannya sangat-sangat menarik.....

Kita harus memiliki "CORRECT ACTION" atau "cara melakukan bisnis yang benar"

Bisnis Herbalife berbeda dengan bisnis pada umumnya, misalnya  jangan disamakan seperti jualan baju, atau jualan makanan

"Orang menggunakan Herbalife karena adanya edukasi"

Tanpa adanya edukasi kecil kemungkinan seseorang terus-menerus akan konsumsi

Penjualan produk untuk PERTAMA kalinya biasanya MUDAH. 

Seseorang membeli dari anda mungkin karena  penasaran, mungkin karena sangat tertarik dengan apa yang anda sampaikan, mungkin juga tertarik kepada cerita testimoni anda, mungkin juga karena menghormati Anda lalu dia beli, mungkin juga karena merasa sungkan jika tidak membeli, mungkin juga karena ada rasa cemas atau takut karena anda telah menjelaskan hasil Timbangan (WE) di mana semua hal yang ada pada dirinya begitu buruk....😄 atau mungkin juga dia merasa kasihan kalau tidak membeli.....

Jadi penjualan yang pertama bukanlah sebuah indikasi bahwa anda sukses melakukan penjualan

Anda bisa dikatakan sukses jika customer yang bersangkutan melakukan pembelian ulang atau (Repeat Order atau sering orang suka menyebut RPO)

Orang membeli Herbalife kembali pasti bukan karena Rasa Penasaran,  rasa sungkan, dsb .. mereka membeli kembali karena ADA EDUKASI

Edukasi edukasi yang sederhana mungkin anda bisa menunjukkan bahwa timbangannya berubah, atau mungkin anda bisa menggali testimoni bahwa badannya sudah lebih nyaman, tidurnya lebih nyenyak, kulitnya nampak lebih cerah, dsb.... Mereka mendapatkan edukasi terutama testimoni dari dirinya, makanya mereka membeli kembali....

Dan lama-lama edukasi edukasi Terus masuk ke dalam pikirannya akhirnya customer itu menjadi customer jangka panjang atau Long Life Customer

Lihatlah di sekeliling kita, Kenapa orang-orang di sekitar kita pada akhirnya terus menerus menggunakan pasta gigi, terus menerus menggunakan sabun mandi, shampo, dll .. itu semua karena adanya edukasi..

Zaman dulu orang-orang bisa hidup tanpa produk-produk itu

Apa edukasi yang paling dasar....?

Yang orang-orang harus paham adalah bahwa Herbalife adalah Makanan Terbaik yang menjadi Pengganti  (Meal Replacement) Sebagian dari makanan kita

Jadi kita berbicara bahwa Herbalife adalah makanan pengganti, bukan penambahan makanan dari yang sudah ada

Orang-orang yang kurang mampu mereka sudah memiliki pola bagaimana tetap bisa bertahan hidup dan bisa makan dengan income yang rendah

Jika Herbalife menjadi tambahan pengeluaran, tentu saja mereka keberatan

Orang yang pendapatannya sebulan 2 juta rupiah, mereka sudah bisa menyesuaikan diri tetap bisa makan dengan kondisi 2 juta sebulan.....

Bagaimanakah caranya agar mereka tetap bisa konsumsi Herbalife dengan pendapatan 2 juta sebulan itu...??


Disinilah tantangan kecerdikan kita sebagai pebisnis diuji.....🤔

Sebagai contoh : 

Anda adalah seorang pebisnis yang memiliki jaringan penjualan ayam goreng fried chicken semua gerai ayam goreng adalah hanya milik perusahaan anda, dari McD, KFC, Rocket Chicken dll.... Semua adalah milik anda

Ada pertanyaan menarik, sebagai pebisnis Anda ditantang untuk memutuskan,  ada daerah dengan pendapatan 2 juta rupiah sebulan sebagai pebisnis 


Apakah anda akan membuka gerai McD disana...?


Tentu saja tidak, karena kemampuan masyarakat tidak sampai, sepotong Ayam harganya 20ribu mungkin terlalu mahal, tidak banyak orang yang mau beli, dan bisnis anda akan rugi.

mungkin anda akan membuka gerai yang cocok untuk daerah seperti itu semacam rocket chicken, semua proses dibuat hemat mulai dari bahan baku hingga proses menggoreng akhirnya ayam bisa dijual hanya 10ribu Rupiah.

Untuk daerah pendapatannya lebih rendah lagi, mungkin strategi anda akan menggunakan gerai-gerai yang lebih kecil, lebih sederhana, bahkan menggunakan gerobak, seperti para penjual ayam di gang gang perkampungan, dicarinya ayam yang kecil, atau mungkin porsinya setengah atau sepertiga dari yang ada di McD, tapi tepungnya diperbanyak, harganya cukup 4 ribu atau 6 ribu Rupiah

Jadi pebisnislah yang harus cari solusi yakni mengikuti kemampuan daya beli masyarakat.

Misalkan ada seseorang yang anggaran untuk makan sebulan 1 juta Rupiah,  maka kita harus menyesuaikan diri dengan kondisi orang itu

Loh ..😱 tapi kan sekaleng shake saja 581ribu, sedangkan sebulan dua kaleng, gak cukup dong...?

hehehe.... bingung yaaa.......

Cara menghitungnya begini, misalnya Anggaran makan sebulan 1 juta, dan anggap saja makan biasanya 3x dan harganya sama, maka Selama 1 bulan anggaran sarapan paginya senilai 333ribu, makan siang 333ribu, dan makan malam juga 333ribu, maka sarapan paginya dulu yang kita ganti. dan itulah yang digunakan untuk membeli Shake

Loh... Sarapan paginya kan 333ribu, lha harga sekaleng shake kan 581 ribu tetep gak cukup kan..?

Berarti kemampuan dia beli adalah sekaleng Shake tiap 2 bulan sekali..!

Loh emang boleh,  satu kaleng Shake untuk 2 bulan...?🤔

Ya boleh saja.... Sarapan 1 sendok Shake dengan 2 pisang misalnya, itu jauh lebih baik daripada sarapan saat ini pada umumnya......

Akhirnya 1 kaleng shake bisa untuk 44 kali sarapan pagi

Di sinilah pentingnya edukasi.....

Sarapan satu sendok takar jauh lebih baik daripada seumur-umur tidak pernah konsumsi nutrisi yang sangat penting seperti yang terkandung pada Shake

Apalagi nanti semakin lama semakin murah Karena kita bisa menggali COI nya, dia bisa menjadi member yang akhirnya bisa membeli Shake lebih murah lagi.

Awalnya = 581 rb

Member  = 446 rb

SC 35% =  393 rb

QP 42% = 352rb

SPV 50% = 312rb

Inilah pendekatan yang kita sebut " fokus kepada orangnya Jangan terlalu fokus hanya kepada pembeliannya"

Mungkin karena daya beli, bahkan ada orang yang hanya konsumsi teh saja, No Problem, tetaplah Bina hubungan baik dan fokus pada edukasinya, lama-lama dia akan merasakan enak di badannya, dan ajaibnya dia akan menaikkan pembeliannya

Itu adalah penjelasan bagaimana kita bisa masuk kepada masyarakat yang kemampuan daya belinya tidak terlalu bagus

Pintu masuknya adalah seperti itu.... Dan nanti sejalan dengan edukasi edukasi yang kita berikan mereka akan mencari cara bagaimana agar mereka akhirnya bisa konsumsi 2 sendok setiap kali sarapan, bahkan lama-lama sehari bisa konsumsi Shake dua kali pagi dan malam hari

Termasuk dalam pengembangan bisnisnya pun kita harus menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, Club-Club di Uttar Pradesh lebih dominan di rumah-rumah atau kalau di Indonesia disebutnya home Club

Dan kondisi ini sama seperti kondisi di Meksiko

Apakah kondisi yang seperti ini juga cocok dengan kondisi di Indonesia..? Anda yang lebih tahu, apa yang kami sampaikan di sini belum tentu semuanya cocok dengan kondisi negara Anda

Atau bahkan mungkin sama-sama di Indonesia satu daerah dengan di daerah lain bisa jadi berbeda

Teman-teman panjang lebar dongeng saya di atas adalah buah pikiran dari hasil ngobrol-ngobrol dengan presteam Syamal....

Masih pada ingat slide ini ya...?


4x bertemu dengan Mr.Syamsal 4x juga dia memberikan pesan yang sama yakni

Correct intention +  correct action  = Growth

Correct Action adalah fokus kepada orangnya

Tulisan saya mengenai pertemuan dengan Presteam Syamal dan Venita dari India selesai... semoga ada yang bisa dipetik sebagai pelajaran bagi anda para pembaca.

Semoga Terinspirasi


Hadi Kuntoro

Mendongeng dari Lereng Gunung Dieng

SYAMAL&VINEETA RAI - 5 : NIAT YANG BENAR + ACTION YANG BENAR = PERTUMBUHAN

Setelah 4x bertemu dengan Mr.Syamsal 4x juga dia memberikan pesan yang sama yakni

Correct intention +  correct action  = Growth

 

Dan saya baru memahami benar-benar apa yang dimaksud, setelah kita bincang-bincang pagi-pagi sebelum training

Intention bisa diartikan Niat , atau kalau dalam agama Islam sering disebut nawaitu 🙂

"Niat adalah sesuatu yang sangat penting pada saat kita akan melakukan segala sesuatu, pekerjaan yang sama jika niatnya beda maka di hati akan terasa berbeda." Kata Syamal

Setelah 5 tahun menjalankan bisnis Herbalife dan tahun demi tahun Saya merasakan makin gelisah padahal produknya ini adalah produk yang bagus, artinya ada yang salah dengan cara kami menjalankan

Kami memulai dari hal yang paling mendasar yakni memperbaharui niat (Intention)

Ketika kita DMO misalnya membagikan Brosur, atau Walk n Talk, mengundang orang ke klub,  atau kita sedang berbicara dengan seseorang calon customer, adalah sah sah saja jika kita berniat agar orang itu MAU BELI PRODUK misalnya.

Ketika kita berbicara kepada seseorang untuk kita undang ke HOM, adalah sah-sah saja jika kita BERHARAP agar orang itu bener-bener mau datang, dan BERHARAP MOGA-MOGA orang itu closing

Namun sejak 2017 benar-benar kita merubah mindset UNTUK TIDAK BERHARAP APAPUN dan niat kita fokus semata-mata karena kita peduli agar orang yang di hadapan kita sehat. Itu saja.

Karena DMO dengan  ekspektasi itu akan menghasilkan kekecewaan, jika ekspektasi itu muncul dari dalam diri kita

Setiap hari saya akan DMO agar saya cepat naik level,  ini namanya masih ada ekspektasi atau harapan dari diri kita...

Jika anda Menaikkan level diskon member, dan berharap agar VP anda tinggi, itu namanya ekspektasi yang datang dari diri Anda

Level niat yang paling tinggi adalah, lakukanlah segala sesuatu dengan senang hati agar orang yang di hadapan kita sehat

Lakukanlah dengan sukarela apapun yang anda lakukan karena rasa cinta terhadap sesama manusia

Lakukanlah dengan ikhlas karena anda  telah merasa cukup dan anda berhati lapang

Jauhilah perasaan tamak, serakah, murka, benci, marah, tidak senang atau perasaan tidak menerima, terima sajalah dengan sukarela, jangan merasa malu apapun sikap orang yang dihadapan kita, karena yang kita lakukan sesuatu yang baik bagi dirinya....

Tiba-tiba saya jadi teringat kelas NCIP nya Oom Yoyok, zaman dulu kalau ada orang sakit perut karena diare, kita menawarkan solusi agar makan pucuk daun jambu yang masih muda, mungkin di halaman kita banyak pohon jambu terus kita petik pucuknya dan kita bawa ke tetangga kita.

Apakah kita merasa malu pada saat kita datang dan membawa daun jambu, jangan-jangan orangnya nggak mau...? Hehehe ....

Tentu saja tidak ada perasaan malu sedikitpun, Lha wong kita tujuannya menolong dia agar sehat, Mau ya syukur, kalau tidak mau ya sudah.... Mungkin dia sudah mau pergi ke dokter.... ya enggak apa-apa

Mengapa kita tidak malu...? Karena kita tidak ada ekspektasi atau harapan untuk diri kita.... Kita tidak sedang menjual daun jambu bukan....? 😄

Ikhlas, Memberi solusi untuk orang lain agar dia sehat, dan tanpa ekspektasi apapun, itu adalah Level niat atau Intention yang tertinggi dalam melakukan DMO

"Saya akan melakukan pekerjaan ini, agar tim saya melihatnya, nanti mereka akan melakukannya juga, dan pada akhirnya saya akan naik level, sebenarnya ini no problem, ini sah-sah saja, namun ini bukan sesuatu yang baik karena masih ada ekspektasi pribadi "

Sampai di sini teman-teman Avengers sudah paham ya Apa yang dimaksud CORRECT INTENTION atau NIAT YANG BENAR....??


Semoga anda Terinspirasi

Hadi Kuntoro

Mendongeng dari kaki Gunung Dieng


Note :

Setelah saya pikir-pikir ternyata pelajarannya syamal itu malah seperti ilmu yang kita dapatkan di pengajian ya, hehehehe. Level yang tertinggi dari ibadah bukanlah mengharapkan pahala, bukan pula agar semata-mata bisa masuk surga dan bisa mendapatkan banyak bidadari....🤣🤣 Namun lakukanlah ibadah karena Ridho dari Sang Pencipta

Ridho disini bisa diartikan karena kita mencintai sang pencipta

Atau juga bisa diartikan ridho itu kita Rela melakukannya karena memang itu hal yang baik menurut Sang Pencipta

Nanti dilain kesempatan saya akan jelaskan apa yang dimaksud CORRECT ACTION




SYAMAL&VINEETA RAI - 4 : PRINSIP-PRINSIP "HERBALIFE DAILY CONSUMPTION BASED BUSINESS"

Kepada para distributor distributor yang berbisnis benar-benar kita berikan pembekalan mental pebisnis yang sukses....... Dan strategi bisnis yang kita lakukan saat ini kita sebut "Herbalife Daily Consumption Based Business" (bisnis Herbalife yang berdasarkan konsumsi harian)

Apakah Prinsip-Prinsip Bisnis "Herbalife Daily Consumption Based Business" ..??

1. Fokus utama kita adalah meningkatkan  konsumsi harian  
 - Kita harus lebih produktif dalam mengundang

Jika sebelumnya kita tidak setiap hari  bertemu orang-orang dan bercerita, dan mengundang jika ke NC kita maka kita berubah mengundang ke NC dilakukan setiap hari

Jika sebelumnya Walk n Talk hanya situasional yakni ngomong dan ngajak ke NC kalau ada yang bertanya saja, sekarang kitalah yang menciptakan kesempatannya Jangan menunggu orang bertanya

Jadi yang kita Perbaiki adalah konsistensinya, berapapun angkanya yang penting konsisten, meskipun setiap hari hanya berkata kepada 1 orang pun no problem..... Fokus pada konsistensinya... Jika konsistensi sudah bisa kita lakukan tinggal kita tambahkan angkanya

- Perbanyak orang-orang baru (Firstlining)
kita harus sadari sebanyak apapun customer kita saat ini akan selalu ada orang-orang yang berhenti entah apa alasannya sehingga kita harus terus-menerus menambahkan orang baru

2. Saat kita merekrut (membuat seseorang menjadi member)  polanya harus jelas yakni kita merekrut seseorang yang sudah konsumsi 30 hari (Program NC disana 30 hari) atau orang-orang yang sudah memiliki customer

3. Goal kita adalah penjualan. Jika kita ingin 2500VP maka kita harus bisa menjual 2500VP.! Jika goal kita 5000VP maka kita harus memiliki customer yang cukup yang bisa menghabiskan 5000VP, kita perlakukan bisnis kita seperti  minimarket, yakni Jika menginginkan pembelian produk yang tinggi maka harus ada penjualan yang tinggi.

4. Fokuslah pada edukasi, karena orang-orang yang mau berubah hidupnya yang mau konsumsi nutrisi terus-menerus hanyalah orang-orang yang pemahamannya berubah, mindsetnya berubah, yakni orang-orang yang teredukasi, orang-orang yang tidak teredukasi hanya akan menjadi customer Yang lewat-lewat saja sesekali dan mereka akan kembali ke pola yang lama

5. Fokuslah kepada orangnya bukan fokus kepada volume Point yang harus dibelinya, Apa yang sebaiknya dikonsumsi setiap orang berbeda-beda, mereka yang pendapatannya 1000 dolar setahun tentu saja kemampuan membelinya berbeda dengan yang 3000 dolar setahun, jadi pada saat awal mengarahkan agar mereka konsumsi produk kita harus fokus kepada orangnya.... Tidak harus setiap orang membeli semua produk.... Fokuslah agar dia menjadi customer jangka panjang (long life customer) Setelah dia konsumsi barulah kita tambahkan yang lain-lainnya dengan cara menggali coi-nya

6. Fokuslah untuk menambah banyak jumlah konsumen daripada terlalu fokus menambah jumlah yang harus dikonsumsi oleh setiap orang

7. Jalankan bisnis dengan mentalitas etika yang tinggi, jika kita fokus kepada nilai yang diberikan kepada konsumen maka tidak perlu takut akan ada konsumen yang diambil oleh orang lain, karena kita akan seperti magnet yang dicari oleh customer bukan Kita Yang mengejar-ngejar customer

8. Nikmatilah prosesnya setahap demi tahap dan menikmati proses ini sangat penting, sama pentingnya seperti goal atau tujuan kita.. memiliki goal sangat penting menikmati proses juga sangat penting.... Awal-awal pasti akan banyak hal-hal yang harus kita perbaiki karena kekurangan dan kelemahan kita, no problem nikmati saja.

9. Slow is fast, if you want to fast you have to slow.
Strategi fokus ke customer ini nampaknya sangat lambat namun sebenarnya ini justru cara yang paling cepat, bahkan jika kamu benar-benar ingin cepat sukses maka caranya harus nampak  slow seperti ini

10. Jalankanlah prinsip-prinsip ini oleh dirimu terlebih dahulu, jangan berharap kamu berbicara  mengajarkan dan yang menjalankan adalah hanya orang lain saja sementara kamu tidak melakukannya. Bukan begitu caranya. Orang lain akan menjalankan justru karena melihat kita menjalankan.

Di klub kami tidak akan ada customer laki-laki yang datang jika saya tidak mengundang, demikian juga istri saya, jika tidak mengundang maka tidak akan ada customer perempuan.... Karena di tempat kami kepada orang asing orang-orang hanya bisa ngobrol dengan orang yang sejenis saja

Itulah perombakan-perombakan hebat yang kami lakukan di bisnis kami setelah melewati lima tahun pertama

Bisa disebut 5 tahun pertama adalah 5 tahun pembelajaran, bisnis kami naik turun, level kami mencapai miltim tapi kita tidak punya uang, dan Saya stress dengan organisasi kita karena setiap hari terus saja memecahkan permasalahan-permasalahan yang muncul berulang-ulang yakni tentang diskonting diskonting dan diskonting

Rupanya ketika tim terus digeber dengan promosi-promosi, mereka memang benar mengejar promosi itu namun caranya mereka melakukan diskoting

Mereka saling berebut customer, dan kita memiliki komitmen lima tahun berikutnya kita harus naik level dengan cara yang lebih elegan yakni kita fokus pada menambah nilai atau value kepada customer, tidak lagi ada cerita diskonting di dalam organisasi kami

Perhatikanlah grafik bisnis saya, grafik itu menunjukkan royalti Dari bulan ke bulan selama 5 tahun pertama, awal 2017 posisi kami millionaire team namun setelah itu bisnisnya runtuh, bahkan royalti kami hanya menyentuh 1600 Ro dan tim yang tersisa tinggal 1 GET dan 1 AWT

Gaya hidup dan gaya bisnis kami sebelumnya benar-benar bermasalah di level inilah kami minim sekali keuangannya bahkan untuk bayar sekolah anak-anak saja kami kebingungan saldo di rekening kami tinggal 100 Rupee atau Rp 15.000  dan di kantong kami tinggal ada uang 500 Rupee

\Benar-benar ironis, seorang millionaire team memiliki mobil tapi kadang  tidak punya uang untuk beli bensin, kalaupun kadang kala memiliki uang untuk beli bensin jarum bensinnya tidak beranjak jauh-jauh dari E, dan saya jago nyetir ngebut kalau bensinnya di level E....🤣🤣

Bisnis yang bagus.... Peluang yang sangat bagus.... Level yang sangat bagus... Lha kok faktanya nggak punya uang?? Artinya ada yang salah dalam Saya melakukannya....

Selama ini saya terlalu fokus kepada cek transferan..... Dan saya meremehkan pendapatan-pendapatan harian retail.

Awal perubahan tidaklah nyaman.... Karena kita ibaratnya melakukan perubahan cara memainkan orkestra.... Dahulu setiap langkah hanya kita yang sanggup melakukan, tim kita tidak bisa melakukan, dan sekarang Langkah Demi Langkah benar-benar kita perhitungkan agar orang kedua orang ketiga dan seterusnya tim kita di Line berapapun bisa melakukan hal yang sama

- Perubahan pola permainan itu itu kita mulai sejak 2017, dan tim Kita juga melakukan,  tepat 15 bulan kemudian sejak royalti kami 1600, akhirnya bergerak naik menjadi 10.000 Ro, dan kami menjadi presiden Tim di tahun 2018

- langkah-langkah kami yang sistematis dan sederhana menciptakan pebisnis-pebisnis baru yang bisa melakukan langkah-langkah yang kami lakukan sehingga hanya dalam waktu 6 bulan royalti kami naik menjadi 15.000, dan kami rekognisi presiden Tim 15k
- 10 bulan kemudian kami rekognisi 20k
- 12 bulan kemudian kami rekognisi 30k
- Dan awal tahun ini kami rekognisi 40k

Dan tahun 2020 kami melahirkan 1 presiden Tim baris pertama kami,  dan kami rekognisi 1 Diamond

Lalu menyusul
2D di tahun 2021
3D di tahun 2022
4D di tahun 2023

Kami selalu berpesan kepada tim juga buat diri kami sendiri apapun yang kita beli harus dijual..!

Dan di akhir bulan tidak ada lagi tim yang punya stok yang dibeli awal bulan atau bulan lalu

"Adalah wajar orang cenderung mencari barang yang lebih murah, namun sesungguhnya bukan yang murah itu yang dicari namun value atau nilai lah yang mereka beli, dan kita tidak bisa berkompetisi murah-murahan dengan orang lain"

Bagaimana caranya..? Kita pindah ke level permainan yang lebih menarik yakni kita fokus agar konsumen kita mendapatkan hasil produk yang bagus dan mendapatkan edukasi yang istimewa.... Itulah permainan baru yang kita putuskan

Selalu kita berikan edukasi kepada para pebisnis agar mereka tidak berlomba-lomba di perang diskon.

Dan satu hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh para sponsor adalah tunjukkan cara agar distributor di bawah kita bisa merawat customer dengan baik dan mendapatkan uang. itu adalah hal yang paling penting.

Sesungguhnya customer itu membeli nilai atau value bukan mencari diskon

- Kita harus bisa menjelaskan kepada tim bisnis bahwa customer hilang itu pasti akan terjadi sehingga kita harus terus-menerus secara produktif mencetak customer-customer baru

- Adalah masalah yang sangat besar jika kita memiliki banyak member namun para member-member itu tidak memiliki banyak customer

- 1 member bisnis setidaknya harus memiliki 10 sampai 15 customer jika angka itu belum tercapai maka terus-menerus ingatkan kepada tim bisnis

- Kalimat yang sebaiknya sering ditanyakan kepada timnya adalah berapa customer yang saat ini kamu miliki?

- Kita hanya bisa mengharapkan naik level jika kita terus melakukan first lining, menemukan orang-orang baru,  dan kita tidak bisa mengharapkan naik level hanya dari tim yang ada saat ini

- Change mindset, jika ingin naik level maka lipatgandakanlah jumlah customermu, seorang supervisor akan bisa melompat menjadi G ET Jika dia bisa menggandakan customernya menjadi 4 kali lipat dari sekarang, demikian juga dari GET menjadi miltim lipat gandakan empat kali jumlah customernya dari yang ada saat ini

- Demikian juga presiden Tim. Ketika royalti di bawah 10.000Ro rasanya mustahil bisa naik level menjadi 50K, namun jika kita bisa melipatgandakan 4 kali lipat customer kita maka tiba-tiba saja langsung terbayang mudah bagaimana menuju 50k. Semua harus dimulai dari change mindset

- Jika kita belum bisa menggandakan customer setidaknya dua kali lipat dari yang ada saat ini maka kecil kemungkinan royalti kita akan berubah

- Kenapa semuanya harus dimulai dari kita? Karena orang-orang lain akan melakukan apa yang kita lakukan bukan melakukan apa yang kita katakan

- Jadi fokusnya adalah ciptakan volume point dari selling, bukan menciptakan volume point dari pembelian, pikirkanlah prinsip toko grosir yakni mereka membeli apa yang mereka jual

- Jangan takut kelaparan, karena sudah sewajarnya menjadi seorang leader itu harus terbiasa dengan rasa lapar. Saat kita lapar otak kita justru bekerja dengan sangat baik.

- Renungkanlah akan peluang yang istimewa ini, orang India adalah orang-orang yang sangat menjunjung tinggi pendidikan dan sangat membanggakan karirnya, namun saya lebih memilih fokus di Herbalife dan meninggalkan pekerjaan saya sebagai asisten general manager di sebuah perusahaan Telkom Rusia yang menjadi salah satu perusahaan favorit di India, artinya Herbalife jauh lebih menarik daripada itu

- Sebenarnya kerja kerasnya sama saja baik di kantor saya maupun di Herbalife, hanya saja bekerja di Herbalife itu meskipun bekerja keras hari demi hari kita terus menjalaninya dengan happy karena setiap hari ada cerita-cerita di mana kita bisa memberikan solusi kepada banyak orang itu sesuatu yang sangat menarik

- Di Herbalife ada sesuatu yang sangat penting yakni saya terus-menerus memperjuangkan kesehatan dan kebugaran saya karena saya menikmati masa depan di Herbalife

- Setiap hari kami memiliki goal mengundang 30 orang ke NC, kadang ada yang antusias datang kadang tidak ada satupun yang datang tidak masalah karena kami yakin suatu hari pasti mereka akan datang, karena produk ini produk yang sangat bagus dan pasti akan dicari orang suatu saat dia butuh

- Sewaktu SMA dan kuliah saya memiliki hobi olahraga kriket yakni olahraga khas India, namun badan saya yang kecil sepertinya dipandang tidak akan maksimal di olahraga ini sehingga oleh orang tua saya diminta tidak usah serius di olahraga ini namun fokus saja di kuliah agar mendapatkan pekerjaan yang layak, saya sebenarnya sedih sekali dan seperti kehilangan separuh dari nyawa saya.... Tapi saya nurut apa kata orang tua saya fokus studi dan berkarir agar mendapatkan penghasilan dan penghidupan yang mapan, jadi karir apapun saya nikmati saja karena saya pikir jalan hidup saya seperti ini, Namun setelah bertemu Herbalife saya merasa separuh nyawa yang hilang itu kembali.....💓💓

- Jalankan bisnis ini dengan sabar, niatkanlah dalam diri anda bahwa saya menjadi bagian dari solusi yang membuat orang-orang sehat, Jangan berharap lebih dari itu, jangan Tamak, jangan serakah, dan jangan pernah marah kepada customer

- Fokuslah kepada orang, pembelian dari mereka penting namun kepedulian kepada orangnya jauh lebih penting.....

- Untuk menjadi sukses tidak perlu ada ribuan orang yang berubah cukup satu orang saja yakni diri kita sendiri

- Sebaiknya bukan menyuruh customer membeli produk, namun berikanlah edukasi agar mereka paham dan memutuskan membeli produk.

- Beberapa orang akan mendatangkan COI, namun beberapa orang kadang tidak ada satupun COI , no problem yang penting jangan pernah berpikir negatif mengatakan hal yang negatif atau marah kepada konsumen

- Pelajarilah karakter orang-orang di sekitar Anda karena setiap daerah berbeda-beda, di tempat kami penghasilan yang besar justru tidak banyak menarik, dan penghasilan yang kecil-kecil justru sangat menarik. Maksimal penghasilan 1600 dolar (sekitar 25 jutaan)  tempat kami masih cukup menarik, namun lebih dari itu tidak banyak yang tertarik

- Di masyarakat yang umumnya kurang mampu tidak banyak orang yang tertarik penghasilan yang terasa besar

- Di posisi apapun saya terus saja bekerja, kita tidak tahu dunia akan kemana, namun jika kita terus memperbaiki sikap kita dan terus bekerja maka peluangnya akan growing dan growing lagi, saat ini kami memiliki  sekitar 40 Firstline supervisor ke atas

- Produk Herbalife bukan produk yang mahal asalkan ditambahkan nilai tambah di sana

- Jika perut Anda kosong otak anda akan sangat cerdas, dan kecerdasan akan terus berkurang jika perut Anda terus-menerus kenyang
Inilah Jumlah Supervisor di Organisasi Mr.Syamal setelah melakukan perombakan sejak 2017. Retensi dan Supervisor Aktifnya kereen sekaleeee
Jadi Testimoni 30 juta sebulan, 40 juta, 50 juta, 100 juta, apalagi 500 juta sebulan..... justru tidak menarik, dan tidak menggerakkan
kepengin iyaa...... jika jatuh dari langit ya mauuu, tapi kalau harus memulai dan bisa dapat segitu wow.....  malah tidak menarik
Itu yang terjadi disana, dan di setiap daerah berbeda-beda.
Coba temen-temen pelajari karakter di tempatnya temen-temen yaaa

Semoga anda Terinspirasi

Hadi Kuntoro

Mendongeng dari kaki Gunung Dieng


 

SYAMAL&VINEETA RAI - 3 : TAMBAHKAN VALUE YANG LEBIH TINGGIN DARIPADA UANG YANG DIBAYARKAN OLEH KONSUMEN

Awal 2017 kita rekognisi menjadi millioner tim namun setelah itu bisnis kami terus turun turun dan turun hingga akhirnya royalti kami tinggal hanya 1.600 Ro saja, dan dalam organisasi kami tersisa satu GET team dan satu AWT

Namun saya tidak berkecil hati, karena kami optimis dengan cara yang baru yakni fokus kepada customer...

Semua permainan berubah sampai hal-hal yang kecil bahkan termasuk penampilan-penampilan kami

Kami tidak lagi memamerkan kekayaan dan kesuksesan bahkan hingga saat ini yang tahu kami kaya sukses hanyalah tabteam kami saja

Kami tidak pernah memamerkan kekayaan termasuk mobil yang kita pakai mobil yang standar saja

Baju-baju yang kami kenakan tidak mencolok karena di daerah miskin seperti di kota kami, mempromosikan bawa Herbalife bisa menghasilkan uang yang besar justru tidak membuat orang-orang tertarik

Karena penghasilan yang besar pasti identik dengan pekerjaan yang sangat sulit dan mereka tidak akan bisa melakukannya

Padahal sebenarnya pekerjaan di Herbalife Itu sederhana namun mereka tidak melihatnya sederhana karena melihat orang-orang yang berpenghasilan tinggi.....

Kita lebih banyak mengekspos bahwa Herbalife bisa menolong memberikan solusi kepada banyak orang, kita fokusnya ke sana

Kita banyak bercerita bahwa Herbalife bisa menolong kehidupan orang-orang di sekitar kita menjadi orang-orang yang sehat

Bagaimana kami memberi tambahab  nilai kepada customer.....?


- Kami memberikan edukasi kepada para customer dengan bahasa yang mudah mengapa mereka membutuhkan nutrisi, pelajari saja label yang ada di setiap produk dan jelaskan kepada mereka dengan bahasa yang sederhana......

- Kita mengadakan kunjungan ke rumah-rumah para customer.

- Pertama kali orang datang ke tempat kami kami akan berikan layanan free kepada mereka untuk mencoba sarapan pagi dengan nutrisi yang sehat

- Mereka akan merasakan badan yang nyaman, dan kami arahkan mereka untuk program uji coba 3 hari, programnya full berbayar dan yang kami sajikan Shake PPPKdan teh, selama 3 hari itu kami berikan edukasi kepada mereka

- Setelah selesai program uji coba selama 3 hari kami arahkan mereka untuk program selama 30 hari dan untuk pembayarannya bisa flexible 10 hari atau bisa per 15 hari, atau tentu saja bisa langsung 30 hari

- Pada hari ke-5 biasanya kami berkunjung ke rumahnya dan dan goal utamanya adalah mengarahkan agar konsumsi  Shake Herbalife dua 2x  sehari, yakni SMS (Shake - Meal - Shake)

- Pada hari ke-10 kami akan berkunjung lagi dan fokus utamanya adalah agar bisa memberikan pemahaman untuk menggunakan produk-produk yang lain macam tablet-tablet

- Dan tentu saja pada setiap kunjungan itu kami manfaatkan untuk menggali COI

- Sehingga terciptalah customer yang memiliki customer, customer yang memiliki customer akan mudah untuk paham mengenai peluang bisnisnya

- Karena obrolan obrolan offline di kota kami terbatas, lelaki hanya bisa ngobrol dengan laki-laki,  termasuk juga ada batasan-batasan seperti kasta, jadi kami tidak bebas seperti di Indonesia, maka kami manfaatkan Zoom untuk bisa bertemu lebih bebas, di mana kami bisa ngobrol face to face yang lebih intensif dengan semua orang

- Bertemu dan ngobrol lewat Zoom itu muncul idenya karena adanya pandemi, sehingga justru setelah pandemi itulah terjadi akselerasi orang-orang sangat senang dengan adanya pertemuan lewat Zoom

- Selama pandemi pelayanan di klub kami tutup dan sepenuhnya layanan kepada customer edukasi edukasinya dilakukan lewat Zoom, di saat itulah muncul istilah klub virtual

- Setelah pandemi klub virtual itu ternyata tetap ada customernya yakni orang-orang yang jauh yang merasa lebih efektif ketemu lewat Zoom daripada datang offline, sehingga sehari kami memiliki pelayanan klub virtual juga layanan klub yang offline

- Klub yang virtual biasanya kita buka sejak jam 06.00 pagi sampai jam 07.00 pagi, 30 menit olahraga, 15 menit edukasi sambil minum shake dan 15 menit tanya jawab

- Setelah jam 07.00 kami tutup klub yang virtual dan kami membuka klub yang offline, di kota kami klub itu seperti kelas, tidak ada ketawa-ketiwi tidak ada gosip tidak ada senam atau interaksi laki-laki dan perempuan

- Acara-acara memberikan edukasi harian itu kami namakan acara "Happy to Help" Jadi acaranya tidak searah tapi interaksi dari kita untuk kita, jadi orang-orang merasa Happy karena setiap kali bertemu mereka merasa mendapatkan solusi dan mereka Happy bisa saling menyapa

- Untuk orang-orang yang sangat serius program kita juga ada wadahnya, namanya "Body transformation Group" kita bisa bertemu dan saling menyapa setiap minggu untuk bercerita tentang progres program yang dijalani

- Untuk orang-orang yang sedang recovery karena sakit, orang-orang yang ingin hidupnya merasa lebih sehat lebih bugar tidak sedang program menaikkan atau menurunkan berat badan, mereka kita berikan wadah yang namanya "wellness living program" ini pun ada pertemuannya setiap seminggu sekali

- Untuk orang-orang yang sudah berbagi kepada orang lain yakni customer dan memiliki customer kita ada wadah ketemuan yang namanya "Ambassador Evening" acaranya bertemu seminggu sekali

- Sebulan sekali kami mengadakan acara berkumpul, yakni customer-customer beserta keluarga keluarganya, acara ini disebutnya "customer day atau family day"

- Orang-orang yang sudah program dan mendapatkan hasil produk yang lebih baik kita kumpulkan agar mereka saling bercerita satu sama lain dalam sebuah acara " livestyle day" acara ini fokusnya adalah merekognisi kesehatan dan kebugaran

- Dan yang terakhir kita juga reguler ada "recognition day" setiap bulan sekali (mungkin kalau di sini namanya STS)

Oh iya kami tidak terlalu banyak mengekspos peluang bisnis kepada setiap orang, peluang bisnis biasanya kita akan berikan setelah seseorang konsumsi shake selama 30 hari, atau mereka sudah jelas-jelas memiliki customer (COI) Jadi jika seseorang masih konsumsi saja belum punya customer dan belum 30 hari biasanya kita tidak pernah membicarakan tentang bisnis

Kita fokus agar menggunakan produk yang serius agar maksimal hasil kesehatan dan kebugarannya saja .. dengan cara seperti ini kita akan mudah untuk menggali COI dari keluarganya

Kami tidak terlalu persuasif mengajak bisnis melainkan mereka kita berikan solusi yang seluas-luasnya untuk menjadi customer saja (Prefered Customer / Customer dengan diskon) atau memutuskan menjadi distributor dan ikut bisnis

Jika mereka memutuskan ikut bisnis maka kami berikan syarat agar mereka disiplin datang ke klub kami, disiplin mengikuti training-training dan event-event para pebisnis, disiplin melakukan follow up kepada customer, dan berperilaku yang baik dan selalu hadir ke training-training system

Apakah di India di tempat anda juga ada pebisnis yang melanggar etika dan melakukan diskonting...?

Jawab Syamal :

Tentu saja ada, namun itu adalah cara-cara lama yang sebenarnya sudah saatnya ditinggalkan, karena tuntutan pasar saat ini orang mengeluarkan uang untuk mendapatkan VALUE bukan mencari barang yang murah

Kami memberikan pemahaman kepada para pebisnis, bahwa memberikan diskon itu sama dengan bunuh diri, itu hanya bisa menjual sesaat saja nantinya akan ada orang lain yang menjual dengan diskon lebih besar lagi

Ketika ada orang lain yang memberikan diskon lebih besar nantinya akan dibalas orang lain lagi yang memberikan diskon lebih besar lagi.....🤣🤣  

Dan semakin harganya murah pasti value yang didapatkan juga semakin rendah, tidak ada orang yang diskonting namun dia merawat customer dengan baik.....

Dia melakukan diskon karena isi kepalanya kosong, tidak ada tambahan-tambahan nilai yang diberikan kepada customer,  dan satu-satunya jurus yang dimiliki hanyalah menjual murah dengan cara diskon seperti itu

Kepada para distributor distributor yang berbisnis benar-benar kita berikan pembekalan mental pebisnis yang sukses....... Dan strategi bisnis yang kita lakukan saat ini kita sebut "Herbalife Daily Consumption Based Business" (bisnis Herbalife yang berdasarkan konsumsi harian)


Bersambung.......

SYAMAL&VINEETA RAI - 2 : KAMI MERUBAH CARA BERMAINNYA

Dari acara bisnis builder Camp di Jakarta kemarin ada cerita yang menarik perjalanan seseorang mulai dari awal Herbalife sampai posisi sekarang presiden Tim 40K  dan 4 Diamond

Saya ingin mendongengkannya di sini dari catatan-catatan yang saya miliki,  dengan bercerita kepada teman-teman akan membuat saya pun semakin paham

Bahwa ada cerita yang sangat luar biasa yang bisa kita ambil untuk memperkaya pemahaman bisnis kita di Herbalife

Ada banyak sekali cerita dari obrolan makan malam bersama beliau, oh ya makan malamnya sungguh enak-enak rasanya semuanya kepengen dimakan, tapi karena beliau vegetarian yang makannya hanya mau sayur-mayur saja kita jadi tidak ikut-ikutan tidak banyak makannya....😄

Kami berasal dari negara bagian di India yang pendapatannya terendah nomor 2, dan pendapatan rata-rata orang-orang di kota kami mungkin sekitar setengah dari rata-rata pendapatannya orang Indonesia

Di tempat kita rata-rata setahun pendapatannya 1000 dolar atau sekitar 15 juta, kalau di Indonesia sudah lebih dari 2000 dolar

Namun demikian kami termasuk golongan menengah ke atas, Saya seorang Engineer yang bekerja sebagai asisten general manager dari sebuah perusahaan telekomunikasi yang berasal dari Rusia

Kehidupan kami cukup mapan, background Saya sendiri juga dari keluarga yang cukup mampu, sedangkan istri saya dari keluarga yang kurang mampu

Kondisi adat istiadat di kota kami sangat konservatif, lelaki hanya bisa ngobrol dengan lelaki, dan wanita hanya bisa ngobrol dengan wanita, kecuali terhadap familinya, kondisi ini mungkin sama dengan negara-negara muslim yang konservatif

Sehingga bisnis Herbalife sangat menarik, ketika keluar rumah saya hanya bisa mengajak calon-calon customer Yang laki-laki saja, yang perempuan-perempuan diundang oleh istri saya

Awalnya yang konsumsi Herbalife istri saya di sebuah nutrition Club, dan Saya menyusul kemudian karena melihat istri saya  yang nampak sangat signifikan hasilnya, dan saya sendiri merasa sudah terlalu over obesitasnya berat badan 105 kilo

Kita join member dan mulai bisnis awal 2013, menjadi GET Team dalam waktu singkat 7 bulan, dan saya pun resign dari kantor karena peluangnya sangat menarik

Awal-awal mengikuti bisnis ini kami hanya ikut-ikutan seperti yang orang-orang lakukan, kami fokus rekrut rekrut dan rekrut dengan harapan orang yang direkrut akan dengan sendirinya semangat kebisnis

Sebenarnya cara-cara seperti ini membuat saya gelisah, Namun karena kita tidak memiliki referensi yang luas tentang bisnis ini sehingga hanya inilah yang kita lakukan

5 tahun pertama kami lalui seperti roller coaster, bisnisnya naik turun dengan sangat liar dan tidak bisa diprediksi seperti apa peluang pertumbuhannya

Fokus kami adalah naik level naik level dan naik level, kami kejar semua kualifikasi,   pokoknya kami semangat, fashion kami sangat tinggi, apapun promosi dari corporate Kita Bisa raih termasuk Vacation vacation

Namun ada hal yang menarik.... Level kami terus menanjak dari GET Team sampai akhirnya menuju Millteamn, dan diiringi juga dengan gaya hidup kami, Life Style orang sukses, dan ternyata semakin tinggi level kami keuangan kami semakin kacau....😄
Banyak pengeluaran-pengeluaran, banyak cicilan-cicilan, sementara bisnis tidak stabil naik turun...
Termasuk saat kita ada di posisi Millteam 4 tahun kemudian yakni sekitar pertengahan 2017, pendapatan tidak stabil dan tim-tim baru muncul namun diikuti keruntuhan tim-tim yang lama, dan runtuhnya lebih banyak daripada yang baru

Saya gelisah, dan berpikir ini tidak bisa terus-terusan seperti ini, hingga akhirnya saya belajar kepada salah satu senior saya di Herbalife namanya Mr Prasad, salah satu presiden Tim di India
Dan dari beliau itulah akhirnya saya mengubah strategi permainan, yang semula fokusnya hanya rekrut-rekrut dan rekrut, berubah menjadi strategi yang fokus merawat customer
Permainan kita ubah, kami benar-benar merawat customer, bahkan untuk customer yang baru kita lakukan follow up yang intensif pagi dan sore, dan Kita gali COI nya, dan kami baru akan bercerita tentang peluang bisnisnya jika customer memiliki customer...(Note : Strategi yang diterapkan oleh Syamal persis seperti pelajaran-pelajaran yang ada di KLW tidak ada yang berbeda sedikitpun, untuk yang belum tahu apa itu KLW temen-temen bisa bertanya kepada sponsor tab timnya ya..)

Nasehat dari Prasad kepada saya adalah :

- fokus customer fokus kepada orangnya

- jangan jualan produk tapi Value atau nilai manfaat besar apa yang didapatkan oleh customer

- kamu sebagai pebisnis harus memiliki income harian, dan begitu juga semua tim bisnismu

Bersambung....

SYAMAL&VINEETA RAI - 1 : LEVERAGE ITU NAMANYA ZOOM

Hari Jumat 3 November 2023 malam saya ada kesempatan bareng dengan tim S&P Herbalife Indonesia  makan malam bersama  presiden Tim 40K 4 Diamond dari India, Syamal Rai & Vineta Rai


Kami berbincang-bincang dengan topik yang ringan-ringan seperti apa DMO nya, mengapa India pasca pandemi justru menanjak sangat tajam bisnisnya, bisnisnya bertumbuh, Apa faktor yang paling berperan di sini...?? Kenapa justru pandemi membuat mereka ada lompatan...?

Kata Syamal, sebenarnya perjalanannya sudah dimulai jauh sebelum pandemi, yakni sejak 2017 kami mengubah permainan, kami mengubah konsep, yang semula yang semula kami fokus kepada uangnya, kami ganti fokus permainannya adalah pada orangnya, kami fokus kepada merawat customer dengan baik.

Itu secara konsep, dan sebenarnya pertumbuhan sudah dimulai karena perubahan konsep itu .... Dan pandemi ibaratnya akselerasi... Karena dari pandemi itulah kita menemukan sebuah jurus baru yang namanya Virtual NC

Jadi ibaratnya sama-sama berjalan naik tangga menuju lantai atas, tiba-tiba kami menemukan sebuah eskalator, dan kami tetap berjalan di eskalator itu, Namun karena eskalatornya Jalan akhirnya kecepatannya menjadi dua kali lipat..!! ( dalam bisnis Inilah yang namanya leverage atau sering disebut juga Faktor kali )

Saya terkesima...😱😱 Kok aneh sekali ya, pandemi bukannya membuat orang yang sedang berjalan tahu-tahu ketemu tangga yang sulit..?

Kenapa dia malah ngomong ketemu tetangga yang kayak eskalator...?

Apakah  sih leverage-nya Itu...? Sumpah Penasarane Pool ..!!

Leverage atau pengungkit atau faktor kali itu namanya Zoom...!!

What...!! Wkwkwk... Saya pun kecewa.... Lha kok Zoom disebut faktor kali...? Yang kayak gini mah bagi kita biasa ini bukan hal yang ajaib-ajaib amat....🤣🤣

Kalau soal Zoom orang Indonesia juga banyak yang ahli, bahkan tim Avengers termasuk yang terdepan di Indonesia, orang-orang Masih pada awal kita sudah pakai zoom, saking seringnya Zoom kita sampai bosan, bahkan sekarang pun hampir setiap hari ada meeting Zoom, dan saking banyaknya meeting zoom sampai males ikut meeting, karena kalau sudah menjadi peserta meeting Zoom mata langsung ngantuk....😄 Sama seperti jumatan...

Tapi sumpah saya penasaran.... Dan karena saya duduk paling dekat di sampingnya selama makan malam maka saya mau tidak mau harus antusias dan konsentrasi mendengarkan....

Dengan Zoom kita bisa bertemu dengan banyak orang sekaligus dan face to face...! Segala hal yang dulunya kita lakukan lewat teks atau telepon sekarang bisa dilakukan lewat Zoom

Bahkan Zoom kadang jauh lebih efektif daripada pertemuan offline.... Misalnya kalau kita training dengan 100  peserta misalnya, kita tidak bisa melihat masing-masing wajahnya dengan jelas.... Mana Yang konsen mana yang tidak.... Tapi dengan Zoom kita bisa melihat satu persatu

Edukasi edukasi, talking Point kepada customer, tidak perlu lagi diketik-ketik di WhatsApp, bahkan laporan-laporan slim maraton lebih efektif dan lebih cepat

Dan tiba-tiba saja di sinilah saya seperti disadarkan ..... oooo saya baru paham.... Ternyata ada perbedaan pandangan melihat "APA ITU ZOOM?"  Antara orang-orang India dan orang-orang Indonesia

Orang India melihat Zoom sebagai "alat untuk bertemu"

Kalau orang Indonesia melihat Zoom sebagai "Alat untuk Rapat atau meeting atau Training"

Ternyata berbeda cara memandang beda pula cara memakainya dan akhirnya beda pula hasilnya

Contoh misalkan ada meeting presiden Tim offline, maka rasanya kita antusias sekali bahkan mengeluarkan biaya yang mahal pun tidak masalah karena nanti akan terobati kangennya bertemu dengan sohib-sohib... Dan biasanya kehadiran di meeting tinggi peminatnya

Yang hadir banyak bisa sampai 80% presiden Tim hadir, kecuali yang bener-bener berhalangan, kita bisa melihat wajahnya satu sama lain dan semua orang antusias

Namun ketika meeting presiden Tim dilakukan online via Zoom, maka yang hadir tidak sampai 80%, dan dari yang hadir itu paling hanya 5 sampai 10 orang yang nampak antusias dan kelihatan wajahnya ....

Atau kadang awal-awal nampak wajahnya tapi beberapa menit kemudian wajahnya hilang diganti menjadi gambar profile foto

Kenapa bisa seperti itu...? Karena kalau online kita anggap itu meeting, atau training, kalau offline kita antusias  karena itu pertemuan

Mungkin teman-teman masih ingat di awal pandemi sebenarnya kita menemukan jurus yang sangat hebat yakni virtual NC yang dimotori oleh Avengers Jjawara Banten...✊✊

Waktu itu sebenarnya kita sudah mengenal dengan sangat baik dan bisa menggunakan zoom, namun Zoom itu hanya untuk meeting saja..... Untuk edukasi edukasi kepada customer kita menyampaikannya di grup telegram atau digrup WhatsApp

Ada program 21 hari yang selama 21 hari edukasinya kita sampaikan di WhatsApp.... Hari pertama edukasinya apa hari kedua edukasinya apa.... Setiap hari posting makanan.... Itu semua dilakukan di WhatsApp.... Ada yang piket, semuanya dilakukan di WhatsApp

Kenapa tidak kita lakukan di zoom...? Karena namanya edukasi harian ya di WhatsApp bukan di zoom.... Zoom adalah alat untuk meeting yang serius-serius

Karena Zoom alat meeting yang serius-serius makanya kalau mau Zoom rasanya kita jadi agak ogah-ogahan.... Kan kadang begitu buka langsung ngantuk dan videonya dimatikan cukup pakai emoticon saja

Kalau orang India berbeda rupanya..... Edukasi edukasi harian ya tidak dilakukan di telegram namun dilakukan di zoom..... Tanya jawab dengan customer juga dilakukan di zoom.... Bahkan kadang kala di zoom itu juga ada acara olahraganya

Mereka merasa menikmati kepraktisan ini sehingga usai pandemi pun masih keterusan NC virtualnya masih tetap jalan.... Padahal NC offline-nya sudah buka

Bahkan mereka sampai membagi waktu pagi-pagi sekali ada yang jam 05.00 pagi ada yang jam 06.00 pagi mereka membuka klub virtualnya selama 1 jam Setelah itu ditutup dan mereka membuka klub offline-nya

Kalau orang Indonesia merasa bahwa Zoom adalah hanya alat meeting itu pun sementara saja selama meeting offline belum bisa dilakukan

Merenungkan itu rasanya ada rasa geli juga ya.... Kok bisa ya kita berbeda pandangan dan baru tahu sekarang....??

Banyak orang-orang di tim Avengers yang jago sekali mendapatkan calon customer dari media sosial entah Instagram entah Tik tok, FB  dan lain-lain

Para calon customer itu sangat antusias.... Ingin tahu banyak, apa yang di lakukan...?

Para calon-calon customer itu digirinah  ke hom offline, dan komunikasinya lewat WhatsApp, akhirnya mereka bertemu offline tapi sebelumnya tidak kenal wajah.... Belum pernah ngobrol langsung... Suasana jadi kaku bahkan mungkin si calon customer itu masih merasa  curiga

Tapi di India kesulitan-kesulitan seperti itu tidak ada... Karena mereka memiliki pandangan bahwa Jumat adalah tempat pertemuan

Mereka saling mengenal wajah mereka bahkan terbiasa ngobrol lewat Zoom.... Jadi pada saat bertemu ya sudah saling mengenal

Karena Zoom adalah tempat bertemu, maka di India tidak ada yang zoom tidak menampilkan wajah

Bayangkanlah sebuah pertemuan di sebuah ruangan dan orang-orang yang banyak menutup mukanya dengan foto atau emoticon atau mungkin mungkin nalah gambar pemandangan di kampungnya, nampak sangat lucu bukan...?? Itulah yang ada di benak orang-orang India jika ada orang Zoom yang tidak kelihatan wajahnya

Dan ada tambahan lagi yang sangat menarik, rupanya di tempatnya Presteam Syamal itu ada tradisi yang sangat ketat bahwa laki-laki hanya boleh ngobrol dengan laki-laki saja dan perempuan hanya boleh ngobrol dengan perempuan saja kecuali dengan keluarganya.....

Belum lagi tentang masalah kasta.... Orang-orang yang kastanya lebih tinggi kadang kala tidak mau ngobrol terlalu banyak dengan orang-orang yang kastanya rendah

Namun Zoom menghilangkan tabir itu semuanya....

Saya membayangkan mereka pasti senang sekali kalau mau Zoom ya.... Karena rasanya seperti kita mau ketemu dengan kawan-kawan kita offline.....

Ternyata BEDA memandang sesuatu beda pula memanfaatkannya.....

Sebuah pandangan yang menarik bukan...??

Semoga teman-teman terinspirasi dengan tulisan ini.

Hadi Kuntoro

::Mendongeng dari kaki gunung Dieng::