Beristirahatlah Dulu Sejenak....

Menunggu-menunggu dan menunggu kapan pabrik selimut jepang mau produksi lagi sungguh membuat saya sangat-sangat jenuh...dari minggu ke minggu selalu saya pantau perkembangan kasus Sang Samurai, dan setiap awal minggu saya selalu berharap agar kasusnya segera selesai, keluar vonis, beliau bebas dan segera mengundang saya untuk meeting kapan produksi akan berjalan lagi...

Namun hingga sidang terakhir, bulan Juli putusan vonis itu belum kunjung hadir, bahkan sidang 2 minggu terakhir, berturut-turut hanya berjalan sekitar 10 menit, dan ada saja alasan untuk menunda vonis....naudzubillah mindzalik..semoga seumur-umur jangan sampai kita beruurusan dengan masalah yang melibatkan pengadilan, sampai anak cucu kelak...

Keresahan melanda agen-agen dan distributor yang rajin menanyakan kapan selimut jepang produksi lagi..? hehehe....seminggu saya musti membalas email dengan pertanyaan yang sama hampir ratusan kali...

Bukan mereka saja yang cemas, ada satu orang yang lebih resah lagi, dan nyaris setiap hari menelepon, hanya saja beliaun ini tidak menanyakan pabriknya kapan lagi beroperasi, tapi orang ini menanyakan kabar saya hari ini, apa baik-baik saja, dibuat hepi saja, jangan cemas, paling semuanya hanya sementara saja..dll...hehehe...saya perhatikan beliau ini malah lebih cemas dari saya sendiri...

Siapa dia..? Beliau adalah Ibu saya...

"Ibu tahu persis perasaanmu saat ini. Kamu tipikal orang yang mau bekerja keras diatas rata-rata orang kebanyakan, pabrik istirahat panjang pasti akan membuat kamu jenuh....yang sabar saja, Ibu yakin ini hanya sementara kok, bermain-mainlah dan bersendaguraulah dengan anak-istri, dan bisa jadi ini strategi dari Allah agar kamu fokus pada latihan manasik haji....mintalah apa saja yang kamu inginkan di depan Ka'bah, tidak ada penghalang antara kamu dan Sang Pencipta, dan Ibu yakin apapun yang kamu minta akan dikabulkan oleh Allah asal itu baik bagimu..." Itulah kata-kata beliau yang paling sering diucapkan, dan setiap kali saya mendengar suara beliau, rasanya adem sekali....

Ibarat bermain catur (dulu saya hobi banget main catur) saat ini posisi saya adalah posisi yang sangat menegangkan.! Partai penentuan.

Saya berhadapan dengan lawan yang memiliki pasukan catur masih sangat bagus dan bisa menskak mat saya setiap saat, sementara pasukan saya sangat terbatas dan bisa menskak mat musuh hanya bila saya sukses melakukan langkah-langkah cerdik sehingga bidak-bidak saya sampai ke garis akhir di area musuh dan berubah menjadi beberapa menteri sekaligus...!

Langkah untuk kesana dan memenangkan pertandingn sangat riskan dan harus hati-hati sekali, karena musuh saya ini sangat tangguh.

Siapa musuh saya..? Apakah kompetitor bisnis saya..? Apakah krisis global? Situasi Makro Ekonomi..? jawabnya bukan..!

Musuh saya adalah "Diri Sendiri" juga...!
Ya..saat ini saya sedang berkutat melawan diri saya sendiri.

Dikepala saya ada keyakinan, bahwa saya akan baik-baik saja dan akan menemukan jalan bisnis yang lebih baik, lebih mudah, lebih gampang, dan lebih enjoy, meski misalnya suplai Selimut Jepang berhenti seterusnya sekalipun..! sementara di sisi kepala saya yang lain muncul perasaan was-was dan khawatir, kalau suplai berhenti selamanya, artinya saya harus merintis usaha baru lagi, dan ini pasti tidak enak dan menyakitkan.....seru ya...hehehe...

Fokus utama kami saat ini adalah 2 buah toko peralatan tidur, yang satu ada di Wonosobo, dan yang satunya ada di Banjarnegara (di kecamatan Karangkobar).

Tempat yang di Banjarnegara ini tadinya outet yang menjual Selimut Jepang ke agen-agen di daerah sana, tapi semenjak suplainya berhenti maka kita ubah sementara hanya melayani Retail saja.

Sedangkan yang di Wonosobo selain untuk Retail juga melayani grosir, baik online maupun offline.

(Gambar. Outlet kami di kampung semula melayani agen besar di kampung saat ini melayani hanya untuk retail)

Kabar baik dari terhentinya Suplai selimut Jepang adalah munculnya ide-ide untuk membuat produk-produk sendiri, yakni sprei, Bantal, bahkan kami juga mencoba membuat selimut Sendiri, kami ambil bahan selimut dari sebuah pabrik milik orang Jepang juga, tapi beda dengan pabriknya Samurai San, kami beli dari masih berupa kain lembaran, dan kami bentuk serta kami jahit menjadi selimut sendiri. Mutunya tidak sebagus selimut Jepang yang biasa, karena produk ini sasarannya memang kalangan masyarakat biasa di Jepang Sono.

Kesibukan saya di kampung saat ini adalah latihan manasik Haji, dan apabila diperkenankan oleh Allah saya berniat berangkat haji tahun ini...semoga Allah masih memberikan waktu yang cukup untuk kami...

Alhamdulillah...ini adalah goal saya sejak awal terjun full ke bisnis dan akhirnya resign dari kantor saya 1.5 tahun yang lalu.

Tiga tahun yang lalu, Saya dan Istri membuat semacam ikrar pada diri kami sendiri, bahkan ketika main ke Tanah Abang kita pernah sampaikan ikrar itu pada mentor bisnis saya, pak Haji Alay, bahwa kita ingin sekali bisa memiliki bisnis yang besar, dan kita berharap dari bisnis itu bisa kami gunakan untuk pergi haji..dan saat itu kami didoakan khusus oleh Ibu beliau...Allah Maha Mendengar...doa kami Insya Allah akan dikabulkan tahun ini...

Kami mendaftar haji di kampung kami, Wonosobo, Jawa Tengah.
Agenda minggu-minggu ini adalah pembuatan paspor, dan menunggu jatah kloter pemberangkatan.....dan alhamdulillah saya juga mendapat kesibukan baru yakni ditunjuk menjadi ketua regu, dan aktivitas kami tiap minggu adalah latihan pembekalah dan datang ke pengajian-pengajian di regu-regu kami.

"Tenang saja...berdoalah di depan multazam..katakan apa yang kamu inginkan kepada Allah langsung, dan tidak ada hijab disana. Ibu percaya Allah memiliki jutaan jalan hebat untuk mendapatkan rizki yang halal, dan Beliau Pasti akan memberikan satu atau beberapa yang terbaik untuk dianugerahkan kepadamu.....percayalah..ini tidak akan lama..." Kata Ibu, dan kata-kat inilah yang paling seneng saya dengar hampir setiap hari....

"Perasaan kamu saat ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan perasaan sahabat jepang kamu itu (maksudnya Samurai San), jauh-jauh dari jepang dan investasi di negeri orang, dan ingin bermaksud membantu orang Indonesia juga, selain mencari keuntungan, dan apa yang sekarang didapat..? Dia bisa dipenjara hanya karena kesandung kerikil sekecil itu, dan itu pasti tidak dia sangka-sangka...mungkin perasaan dia hancur, kecewa dan menderita..jauh lebih berat daripada perasaanmu saat ini" kata Ibu lagi...

Bagaimana dengan toko-toko Busana Muslim kami..?

Alhamdulillah saat ini 4 outlet masih tetap eksis (www.rabbani.asia), namun manajemennya sekarang 100% full di handle Yoyok adik saya, dan disitu saya hanya menjadi advisor saja pada saat dibutuhkan, karena semenjak bisnis selimut Jepang ini jalan bagus, saya hanya fokus ke dunia tempat tidur saja, dan tidak begitu mengikuti dunia garmen busana muslim. Alhamdulillah saya perhatikan saat ini toko-toko makin penjualannya dibandingakn tahun-tahun yang lalu, dan penjualan-penjualan busana muslim adik saya saat ini juga rutin sampai ke Malaysia, Australia dan Qatar...padahal di kampung loh....hehehe....untuk urusan bisnis busana muslim skill saya sepertinya sudah lewat dibandingakan adik saya ini...alhamdulillah...

Semoga Anda terinsirasi dengan tulisan ini...

Salam hangat
www.hadikuntoro.com
www.rajaselimut.com

OOPS....

Anda pernah main ular tangga..? Yang paling asyik dari permainan itu adalah pada saat kita sedang di baris paling atas sudah mendekati finisih, dan tiba-tiba dadu digelindingkan "Oops...dapat kotak yang ada gambar buntut ular..." hehehe...turun deh...diulang lagi, kok ke finish jadi jauh banget ya...moga-moga ketemu tangga deh...dicoba lagi...wah ternyata beneran dapat tangga..lompat lagi keatas..eh dapat oops lagi...enggak apa-apa turun cuma dikit...eh dapat tangga lagi..

Ibarat bermain ular tangga, kali ini saya mengalami "Oops..." yakni bisnis selimut Jepang yang sudah berjalan hampir tiga tahun, yang bulan demi bulan nyaris selalu mendapatkan tangga, dan bisa tertawa-tawa kali ini mendapat buntut ular, yang memaksa saya harus tetep tertawa ..lha wong namanya saja permainan.

Saya sering mengibaratkan perjalanan dalam dunia bisnis ini ibarat seperti anak-anak yang bermain-main, jadi pada saat seperti yang kita alami saat ini bener-bener datang, yakni masa-masa kita mengalami sedikit tergelincir, kita tetep bisa tertawa, menertawakan diri sendiri seperti kita menertawakan anak-anak kita yang kesal karena main ular tangga...

Episode perjalanan bisnis saya, di tahun ke-2 setelah resign ini mendapatkan pembelajaran yang menarik, yakni manakala partner bisnis saya, satu-satunya suplier produk selimut Jepang tiba-tiba stag berhenti berproduksi karena sang ownernya tersandung kasus seperti yang saya tuliskan di tulisan saya sebeumnya (Baca : tulisan yang berjudul "Apa Yang Terjadi Pada Samurai San" )

Yang menarik adalah, hal itu terjadi manakala bisnis kami berada pada posisi yang bener-bener sesuai dengan target-target yang kami tetapkan, yang oleh team kami disebut sebagai target "Irrasional" karena saya menetapkan target pertumbuhan yang sangat funtastic dari bulan ke bulan, dan atas ijin Allah itu bener-bener tercapai, hanya saja oleh Allah juga-lah saat ini saya harus menjalani ujian, yang bernama "ujian sabar"..

Ada sebuah email menarik ditujukan kepada saya :

Pak Hadi, saya sendiri sedang memulai usaha. Saat-saat ini terasa "ongkos belajar"-nya masih sangat besar. Masih banyak "oooops" yang harus dihadapi. Cuma memang saya merasa semua ongkos belajar dan oopss itu sepadan dengan pelajaran yang bakal kita ambil.

Pak Hadi, saya hanya ingin mendapat pencerahan dari pengalaman Bapak.
Apa yang bapak rasakan ketika terjadi kejadian ini (suplier selimut jepang sama sekali tidak bisa diperkirakan kapan akan produksi lagi)..?
Bagaimana bapak menyikapi masalah ini supaya usaha bisa terus dilanjutkan ?
Terakhir, jujur, saya ingin tahu apakah ketika dalam kondisi sulit seperti ini, kawan-kawan seperti TDA (tangan di atas) ada gunanya dalam arti membantu kesulitan kita ?

Email ini sangat menarik saya, karena ini pertanyaan yang sangat jujur dan saya juga merasa harus menjawab dengan jujur perasaan yang saya sedang rasakan ketia membalas email ini. Jawaba saya adalah :

Mas Fulan yang baik, Perasaan saya sangat tidak enak dan sempat shock beberapa saat.
Ketika kita main istana pasir di pantai, begitu istananya sudah terbangun bagus dan besar, tiba-tiba ada ombak menghandurkannya , maka ada sedikit rasa kecewa, padahal kita tahu bahwa kalau main dipinggir pantai ya memang seperti itu, apalagi kalau yang dibangun bisnis yang sudah jalan..tentu saja timbul kekecewaan yang besar...tapi saya berpikir dibalik ini pasti ada agenda tersembunyi dari Allah, agar saya makin kuat dan naik kelas, dan ternyata kata-kata inilah yang paling mujarab mengobati kekecewaan saya...

Dan ada suplemen-suplemen yang harus kita minum juga, yakni silaturahim.
Alhamdulillah saya mmeiliki banyak sekali kawan-kawan yang memiliki paradigma yang sama, bahkan kami membentuk komunitas, seperti TDA (Tangan Di Atas) misalnya, dan ternyata apa yang saya alami banyak juga dialami oleh kawan-kawan..dan inilah manfaatnya, apa yang kita alami sekarang kadang dialami juga oleh kawan-kawan yang lain pada masa lalu, atau sebaliknya....disinilah manfaatnya komunitas-komunitas itu...

Saat perasaan kita sedang sempit, maka keluarlah dari kesendirian, dan lihatlah di sekeliling kita, ternyata banyak orang2 yang jauh lebih susah dibanding kita, maka rasa sedih dan sempit itu Insya Allah akan berubah menjadi rasa syukur yang mendalam, karena apa yang ada pada kita saat ini, diluar sana tidak dimiliki orang lain....

Pernah malam-malam ketika sedang berjalan-jalan bersama anak-anak di kampung yang sangat dingin, saya melihat seorang Ibu seumuran istri saya sedang mengumpulkan sampah makanan dari tempat sampah yang ada di dekat warung makanan. Kalau di Jakarta biasanya orang mengorek sampah untuk mencari kardus atau plastik, tapi sang Ibu ini jelas-jelas mengumpulkan makanan sisa dari kardus-kardus...

"Buat makanan ikan kali ya...?" kata saya..
"Kalau buat makanan ikan, artinya sang Ibu punya kolam ikan, kalau orang punya kolam ikan enggak mungkin lah malam-malam dingin begini mau mencari sampah..." kata istri saya...
Subhanallah....

Di lain waktu, saat menjelang magrib saya menyaksikan ada pengemis yang pulang dituntun anaknya yang terlihat capek sekali...dan ketika kepadanya kita sodorkan nasi goreng yang baru saja kita beli, karena kita belinya kebanyakan dan akhirnya sebagian di bungkus, subhanallah...mereka berdua terlihat sangat gembira, dan segera duduk di pinggir jalan melahap apa yang kita berikan...

"Jangan biarkan kesempitan menghimpitmu, pergilah keluar dan nikmatilah kesendirianmu diluar sana bersama orang-orang lain, dan kamu akan melihat siapa yang seharusnya lebih sedih..." kata Ibu saya...

Alhamdulillah ya Allah...ternyata yang menakutkan hanyalah ketakutan itu sendiri...
Yang kita cemaskan adalah sesuatu yang belum terjadi...hanya saja karena kita suka berlebihan, kadangkala ketakutan dan kecemasan itu seakan-akan sudah bener-bener terjadi saat ini...

Semoga anda terinpsirasi dengan tulisan ini....dan buat anda yang saat ini mengalami "Oops" juga seperti saya, santai saja..kirimkan email curhat anda kepada saya nanti saya akan senang menjadi kawan ngobrol anda...Insya Allah..

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
www.hadikuntoro.com
www.rajaselimut.com

Note :
  1. Saat ini kami sedang mendekati sebuah perusahaan yang membuat selimut ke Korea, semoga ada jalan untuk bisa kolaborasi ya..
  2. Saat ini kita juga sedang test pasar untuk produk baru kami, yakni Bantal Hasuko, test pasarnya kami lakukan offline di toko-toko kami di daerah..alhamdulillah responnya bagus, dan saat ini kami sedang memikirkan kemasan...

Apa yang terjadi pada Samurai San-III (TAMAT)

Baca cerita sebelumnya di LINK INI "Apa yang Terjadi Pada Samurai San-II"

“Samurai San, boleh tidak nanti saya ikut hadir di persidangan” tanya saya..
“Boleh saja, karena persidangan ini terbuka untuk umum, dan nanti malah anda akan banyak tahu apa sebenernya inti masalah saya…” jawab beliau…

Apa sebenernya inti permasalahannya sampai dia ditahan dari tanggal 31 Maret 2009 hingga saat ini..? Dari beberapa kali saya mengikuti sidang untuk memberikan support kepada beliau, agar beliau semangat dan tidak merasa sendirian di negeri orang.

Dari beberapa kali mengikuti sidang terbuka untuk umum yang ternyata dihadiri juga oleh wartawan-wartawan itu saya lambat laun menangkap isi cerita secara garis besar yang menjadi pokok sengketa.

Sekitar tahun 60-70an, datang ke Indonesia seorang Pebisnis dari Jepang dan membuat pabrik selimut di Indonesia. Produknya sangat terkenal waktu itu bahkan hingga di kampung sayapun saya ingat produk itu termasuk produk nomor wahid yang dipakai baik oleh kalangan bawah maupun kalangan atas. Kemungkinan besar market share selimut berbulu di Indonesia waktu dikuasai oleh perusaaan ini yang sebut saja dimiliki oleh Mr.Hitori.

Perusahaan Mr.Hitori ini sangat besar dengan sekian ribu karyawan dan perusahaanya tersentralisir disebuah lahan yang membentuk cluster semacam kawasan Industri kecil.

Beberapa puluh tahun kemudian, sekitar tahun 2001 Samurai san datang ke Indonesia mendirikan pabrik selimut juga, setelah terlebih tercapai kesepakatan dengan Mr.Hitori untuk menyewa lahan hingga tahun 2011, di sebagain kecil lokasi yang dimiliki Mr.Hitori.

Tahun 2004, perusahaan Mr.Hitori mengalami pailit, mungkin karean efek bola salju dari krismon di Indonesai waktu itu, dan akibat dari pailitnya itu, perusahaan Mr.Hitori tutup, semua aset dan bangunannya ada dibawah pengawasan Bank, dan Mr.Hitori nya pulang ke Jepang.

Sedangkan Samurai San berusaha sekuat tenaga berjuang agar perusahaanya tetep bertahan dan eksis di Indonesia meski dilanda tsunami, yakni badai krismon akibat dolar menguat sedemikain hebatnya. Istri dan anaknya yang sebelumnya tinggal di apartemen mewah di Indonesia terpaksa dipulangkan ke Jepang, dan Samurai san menyewa tempat yang biasa-biasa saja yang lokasinya dekat dengan pabrik, adalah salah satu contoh perjuangan beliau untuk menghemat anggaran agar perusahaannya tidak ikut tergulung.

Mobil yang beliau pakai untuk operasional sehari-hari adalah Mitsubishi Kuda keluaran dibawah tahun 2000, dan bahkan kadang banyak yang melihat beliau berangkat dan pulang kerja naik sepeda Onthel..! (padahal dulu saya pergi bekerja naik motor saja rasanya enggak pede apalagi kalau bertemu temen-temen pimpinan kerja yang selevel…heheh…entar dikira orang pelit banget..hahaha…padahal dia yang presdir dan customernya tersebar di Eropa dan amerika saja mau begitu…..jadi malu deh…).

Sekitar tahun 2006, yakni ketika harga BBM naik membumbung tinggi, dan ada kebijakan pemerintah bahwa BBM untuk Industri harganya lebih mahal daripada BBM untuk kendaraan umum, Samurai san melakukan upaya cost reduction, yakni boiler di pabrik yang digunakan untuk proses pemanasan selimut, yang semula menggunakan BBM sebagai sumber pemanas diganti dengan Batubara yang lebih murah.

Dapur pembakaran yang semula pakai BBM, ternyata perlu dirombak menjadi lebih luas agar bisa menjadi dapur yang berbahan bakar batubara. Dan karena membutuhkan tempat lebih luas itulah perusahaan samurai san “terpaksa” memperluas bangunan dan “merobohkan” atau menggusur bangunan semi permanen diluar area yang disepakati dalam perjanjian sewa lahan, kalau tidak salah dengar bangunan itu menjorok lahan seluas 200M2, yakni lahan yang statusnya masih dimiliki oleh Mr.Hitori.

Samurai san berpikir karena Mr.Hitori ada di Jepang dan status lahan itu juga ada dibawah pengawasan bank, maka proses ijin merobohkan bangunan semi permanen yang sudah tahunan yang tidak terpakai itu tidak menjadi persoalan, dan barangkali Mr.Hitori juga enggak akan keberatan dengan hal itu. Dan setelah ijin didapat dari Bank yang menjadi pengawas, pembangunannya pun dilakukan…dan inilah yang ternyata di kemudian hari menjadi sengketa…

Lewat perwakilannya di Indoensia, Mr.Hitori menuntut samurai san yang telah merusak bangunan yang secara sah masih menjadi milik Mr.Hitori, dan samurai san juga bersikeras bahwa tindakan beliau legal karena sudah mendapat ijin dari bank.

Lewat kuasa hukumnya di Indonesia itu Samurai san di laporkan ke aparat , dan aparat karena ada pengaduan terus melakukan penahanan sesuai prosedur hukum…dan inilah yang menghantarkan Samurai san ke tahanan. Dan dari beberapa sidang yang saya ikuti sepertinya Mr.Hitori melalui kuasa hukumnya menuntut Samurai San memberikan ganti rugi dan besarnya berapa saya enggak begitu tahu…tapi enggak sedikit kali ya, karena kalau tuntutannya hanya beberapa juta rupiah saja pasti ya dibayar dan habis perkara..hehehe…

Dan yang membuat Samurai San ditahan cukup lama, karena di penuntut sendiri berada jauh di Jepang sana, dan tidak pernah hadir di Persidangan sehingga setiap kali jadwal sidang tiba, nanti ditunda lagi karena saksi-saksi dari pihak yang melapor tidak hadir…dan persidangan berikutnya keputusannya ditunda lagi dst….wah..bener-bener penantian tiada akhir..dan harus sabar sekali…

Dari kejadian itu saya mangambil hikmah, bahwa kita yang sudah terjun di dunia bisnis harus hati-hati sekali, karena sekali saja kesandung di masalah hukum seperti ini akan kocar-kacirlah perusahaan kita, apalagi kita-kita yang masih masuk kategori UKM…usaha kecil micro..alias keciiilll sekali….dan masih kalah dengan Usaha Kecil Mili, apalagi yang sudah Usaha Kecil Centi..hehehe…kalau sudah menjadi Usaha Gede Makro (UGM) malah sudah aman kali ya….

Seandainya Samurai San pabriknya di lahan saya di kampung nun jauh disana, barangkali mau memakai lahan tambahan 1hektar kalau saya memang punya, apalagi di mau bayar misalnya, dan apalagi lahan saya adalah lahan nganggur ya cincailah…silahkan saja..hehehe..tapi ini lain..saya enggak ngerti deh urusan perusahaan gede-gede seperti itu.

Meski luasan yang menjadi sengketa hanya masalah lahan yang sebesar dapur rumah-rumah di kampung, tapi mungkin dipandang oleh di pelapor sebagai masalah yang sangat besar….dan memang akhirnya menjadi besar karena urusan ini merembet ke karyawan-karyawan yang akhirnya diberhentikan karena pabrik tidak bisa mendapatkan bahan baku untuk produksi akibat pimpinan perusahaanya beberapa bulan menginap di Lembaga Pemasyarakatan…

Dari semua pihak yang bersidang, saya melihat yang paling sulit adalah posisi Hakim….karena beliau harus mengambil keputusan yang seadil-adilnya dan memuaskan semua pihak yang bersengketa…dan pertimbangannya pasti macam-macam dan bikin pusing kali ya….kalau tetap ditahan entar gimana dengan ratusan karyawan dibelakang perusahaanya…kalau enggak ditahan lha wong secara hukum dia dianggap sah untuk ditahan…apa enggak pusing ya…makanya posisi hakim adalah posisi yang paling panas kata sebuah referensi yang saya baca, karena satu kakinya sudah dekat benget dengan Surga, satunya sudah dekat benget dengan Neraka..salah sedikit saja kepeleset ke bara api…subhanallah…

Sidang-sidang yang berjalan di bulan Juni, atau menjelang 3 bulan Samurai san ditahan, suasananya makin hari makin ramai, lama-lama kasus ini menarik perhatian wartawan karena di setiap persidangan di bulan Juni ini karyawan-karyawan dan keluarga karyawan banyak yang hadir untuk memberikan support.

Bahkan dari beberapa sidang yang saya ikuti, selalu ada perwakilan dari kedutaan yang hadir, dan kadang saya berpikir kenapa orang dari kedutaan itu tidak menghubungi Mr.Hitori di Jepang sono, dan suruh salaman damai saja kan habis perkara ya…lha wong tahun 2011 kontrak Samurai San di lahan itu juga habis kok..tapi gak tahulah..yang jelas masalahnya pasti enggak seremeh yang ada di kepala saya…hehehe…

Alhamdulillah..pada saat saya kembali ke kampung, saya dapat kabar dari rekan di Jakarta melaporkan bahwa Samurai san, per tanggal 18 Juni 2009 ini akhirnya diputuskan berubah statusnya menjadi tahanan luar, seneng sekali saya mendapat kabar ini….artinya setelah berada ditahanan sekitar 70 hari akhirnya beliau sedikit bebas…meski setiap seminggu 2 kali beliau masih harus menghadiri persidangan hingga menunggu keputusan Vonis…

Semoga beliau tidak mendapatkan vonis yang menghantarkan ke Lapas lagi…

“Mohon maaf ya…saya telah membuat anda ikut sedih dan saya menyesal karena belum bisa memberikan informasi kapan pabrik akan berjalan lagi” kata beliau..
“Never mind Samurai san…jangan pikirkan itu dulu, yang penting masalah anda beres saya sudah senang..” kata saya..

Kalau saya ada di posisi dia pasti sedih sekali, berada di negeri orang, sendirian keluarga dan anak istri ada di Jepang sana, eh malah masuk tahanan…dan bukan hanya itu, usaha dia yang selama ini dirintis dari nol dengan tetesan keringat dan perjuangan panjang saat ini terancam kesulitan besar menurut saya….

Samurai San, perjuangan anda di Indonesia sudah sangat hebat, dan menginspirasi banyak orang, dan saya tahu kepedulian anda terhadap anak negeri ini lebih besar, bahkan lebih besar dari kepedulian saya terhadap sesama di negeri ini…kalaupun toh akhirnya anda memutuskan untuk beristirahat dan memilih pulang kampung untuk membesarkan bisnis keluarga anda dari sudut negeri yang lain, cerita suka dan duka anda di Indonesia akan menjadi kenangan Indah bagi anak cucu anda…dan saya tidak akan menganggap anda pulang kampung karena menyerah kalah di negeri kami…” Bisik saya dalam hati…

Saya yakin pada saatnya nanti beliau akan menjadi orang besar yang akan senantiasa dikenang..paling tidak oleh saya anak dan cucu saya kelak..

Samura San Ganbatte Kudasai…(selamat berjuang…!)

Semoga cerita ini akan menjadi Inspirasi bagi anda yang membaca, dan saya menuliskan ini semata-mata sebagai catatan harian (diary) sebagai bagian perjalan panjang saya dalam dunia bisnis., semoga tulisan ini akan menjadi prasasti yang indah bagi anak cucu saya kelak di kemudian hari…Amiin..

TAMAT

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
http://www.hadikuntoro.com
http://www.rajaselimut.com

Apa yang terjadi pada Samurai San-II

Baca cerita sebelumnya di LINK INI "Apa yang Terjadi Pada Samurai San-I"

Awal mei 2009. Stock yang ada ditempat kami tinggal Sajadah Jepang, yang kebetulan diproduksi dalam jumlah yang sangat besar, lebih dari 200.000 Pcs waktu itu, dan stock selimut sendiri sudah 90% habis, tinggal stock selimut yang bener-bener slow moving.

Hingga saat ini masih belum ada informasi yang jelas perkembangan kasus Samurai San, dan awal Mei 2009 itu karena stock barang sebagian besar telah habis, kami memutuskan untuk beberapa saat meliburkan karyawan, dan ini sekaligus sebagai refreshing karena akhir bulan April 2009 mereka luar biasa kerja keras karena permintaan extra tinggi. Bahkan kadang kami melayani pelanggan bisa sampai jam 12 malam.

Kami libur selama 2 minggu, sambil menunggu perkembangan, dan liburan 2 minggu ini pasti sangat menyenangkan karyawan-karyawan kami tapi tidak bagi Saya..hehehe…dulu ketika saya bekerja juga pasti gitu ya…horee…disuruh liburan..masalah perusahaan ada problem biarin bos-bos yang diatas ada yang mikirin..hahaha…

Ini sesuatu yang paling bagus menurut Allah, dan pasti ada hikmah kenapa Allah menguji saya disaat penjualan sedang bagus-bagusnya..? Ujian dari Allah Setahun tiga bulan setelah resign, sebuah fase di awal-awal saya full sebagai pebisnis.

Namun bisa jadi ini waktu ujian yang paling cocok buat saya…coba kalau ujian beratnya setelah bisnis saya berjalan 20tahun yang pada saat itu usia saya sudah diatas 50 tahun, apa enggak malah lebih down lagi.?

Dititik inilah saya bisa merasakan seperti kita terbanting karena jalur jetcoaster yang kita naiki, menukik amat tajam. Saya YAKIN diujung sana nanti saya akan baik-baik saja, tapi naik turunnya perjalanan ini membuat mental saya kadang naik turun juga..dan alhamdulillah saya memiliki banyak partner ngobrol, dan mereka memberikan support semangat yang sangat besar. Dan penasehat utama yang paling berperan kali ini adalah Istri dan Ibu saya sendiri, misalnya seperti yang saya tulis di blog ini, dengan judul artikel : “IBu Tetaplah Bersemangat..!” yang link nya bisa dilihat Disini.
Mungkin ada yang penasaran, ingin tahu perasaan saya saat ini seperti apa..?

Heheh..temen-temen, saat ini kadang ada saat rasanya cemas, khawatir, mau ngapa-ngapain males, masak harus memulai bisnis dari nol lagi..? kalau begini terus bagaimana….karyawan-karyawan bagaimana…dll..dll….kalau sudah begitu saya biasanya mengadukan semua masalahnya kepada Allah, meski kadang sambil shalat hati juga masih tetep resah..hehehe…tapi saya YAKIN yang Allah maklum dan tahu perasaan saya…

Oya, ada kesibukan baru yang saya lakukan di kampung, yakni setiap minggu bersama istri latihan manasik Haji, dan Insya Allah tahun ini kami akan berangkat haji (mohon doa restunya ya..) dan inipula yang membuat masalah menjadi makin asyik..karena bisnis utama saya ada di Jakarta, sedangkan saya juga harus fokus di kampung untuk acara latihan manasik, jadi praktis saya banyak bolak-balik Jakarta-Wonosobo, hanya saja saya cenderung lebih banyak di Wonosobo.

Memiliki banyak waktu luang di kampung kadang ternyata jenuh juga, dan saya bisa merasakan dan menikmati rasanya menganggur..hehehe…

Dan kata-kata “menganggur” inilah yang sangat menakutkan saya, karena selama ini saya asyik dan senang bekerja, malah sampai kekurangan waktu, dan sekarang banyak bersantai, banyak waktu longgar malah jadi pusing gimana ya..?

Alhamdulillah ada peluang muncul, saya sering banyak ngobrol dengan temen-temen termasuk yang berprofesi sebagai penjahit dan saya melihat loading pekerjaan jahit-menjahit di Wonosobo sangat rendah, dan muncullah ide, kenapa tidak dimanfaatkan kelebihan waktu mereka untuk membuat sesuatu yang spesial, dan nanti saya jual baik online maupun di offline di outlet-outlet kami saat ini..?

Dan dimulailah episode kami mulai memproduksi sendiri produk-produk perlengkapan tidur, yang semoga nanti bisa dipasarkan di outlet-outlet hasuko di seluruh Indonesia. Meski arah kesana tidak terlalu mudah, karena saya harus mengarahkan agar penjahit-penjahit di kampung itu membuat barang yang benar-benar berkwalitas, sesuai standard kwalitas yang sejajar dengan kwalitas selimut jepang.

Dan produk awal yang kami garap adalah produk Sprei dan Bantal. Sengaja kami membuat produk itu menomorsatukan kwalitas, sehingga untuk membuat sprei saja menurut mereka kami sangat “rewel” karena standard kwalitas dan instruksi menjahitnya seperti menjahit Jas buat perkawinan..hehehe..

Hehehe….belum tahu dia…bahwa kalau mereka terbiasa membuat sesuatu yang berkwalitas tinggi maka kedepan apapun yang mereka sentuhpun akan terbiasa mereka kerjakan dengan kwalitas tinggi juga.

Enggak hanya sprei, termasuk tas-tasnya pun kita coba produksi sendiri,sehingga kita juga akhirnya mengajari mereka juga untuk menyamblon, menjahit plastik untuk membuat tas dan sebagainya…mengasyikkan juga, meski banyak makan waktu biaya dan kesabaran…

Alhamdulillah saat ini sudah mulai kita hasilkan produk sprei yang mutunya berkelas, dan kalau di Jakarta sprei-sprei seperti yang kita produksi ini baru akan didapatakn kalau kita berkunjung ke butik-butik dan akan sangat susah mendapatkannya baik di Tanah Abang, Cipadu, Cipulir atau di pasar-pasar besar yang lain, karena umumnya barang yang ada di pusat-pusat grosir itu kwalitasnya jahitannya adalah standard produksi massal, sedangkan kita produksi spesial.

Tes pasar yang dilakukan di Wonosobo alhamdulillah responnya bagus, yakni banyak pembelian-pembelian yang berulang, meski secara harga kita beda sekitar 30% diatas harga sprei paling terkenal yang merajai pasar saat ini.

Selain sprei, bantal dan guling, kita juga mencoba hunting produk-produk selimut dari pabrik lokal, alhamdulillah satu persatu kami mulai temukan. Saat ini bahkan kita sedang ujicoba untuk membuat sendiri selimut bayi, bahannya kami ambil dari sebuah pabrik dan fokus pertama kita adalah membuat selimut bayi, namun pangsa pasar yang kami bidik adalah selimut bayi yang harganya murah yang rencananya kami pasarkan untuk kalangan menengah kebawah dulu.

Kenapa bukan menengah keatas seperti sebelumnya..? Karena kami belum menemukan produk yang kwalitasnya sama atau lebih baik daripada selimut dari Samurai San, dan kami akan terus berupaya mendapatkannya, syukur-syukur setelah masalah hukumnya selesai, Samurai San segera action cepat memeproduksi lagi, meski itu menurut saya tidak mudah hehehe…

Ssstt..adakah diantara pembaca yang memiliki channel pabrik yang bisa membuat kain selimut..? kontak-kontak saya ya kalau ada, siapa tahu kita berjodoh di bisnis ini loh...
Awal Juni 2009, Alhamdulillah saya berhasil kontak dengan orang kepercayaan Samurai San, dan kami mohon ijin agar bisa bertemu dengan beliau dan bisa ada kesempatan bertemu dengan Samurai San, meski di Lapas (lembaga pemasyarakatan) sekalipun. Permintaan kami tersebut diteruskan ke Samurai San, dan surprise karena saya malah diundang khusus untuk datang menemui beliau di tempat tahanan kejaksaan, sebelum persidangan dimulai.

Saya merasa degdegan karena baru kali ini, seumur-umur saya mendatangi lembaga pemasyarakatan.

Nyali saya ciut mendekati ruang tahanan, karena saya melihat banyak tampang asing-asing dan hati saya merasa amat tidak nyaman berdekatan dengan mereka, barangkali karena penjaga-penjaga tahanan itu memang setiap hari harus bersikap waspada, maka begitu kami datang mendekat, banyak mata yang menatap saya dengan tatapan yang menurut saya sangat tidak bersahabat….

Tanggal 8 Juni, di siang hari yang panas saya sampai di pintu tahanan kejaksaan, dari balik jendela di emperan tahanan saya melihat betapa pilu-nya orang-orang yang ada didalam sana.

Terlihat ada ruanga tembok sempit dan pintu ruangan itu dari terali besi, wajah-wajah sendu terlihat saling berdesakan mendekat ke pintu teralis, barangkali berharap ada keluarganya yang datang membawa minuman dingin atau makanan, karena cuaca sing itu panas sekali…dan tentu saja makan dan minum buat mereka dijatah tidak semaunya minta kapanpun dari penjaga…subhanallah..saya berdoa semoga kami dan anak keturunanan kami tidak ada satupun yang berurusan dengan hukum dan harus masuk ke ruangan itu…naudzubilah mindzalik…

Kedatangan saya saat itu membuat Samurai San Terkejut, penjaga tahanan sangat tegas yang kalau menurut saya lebih tepat dikatakan “galak” ketika melihat saya datang, membawa bungkusan, padahal isinya hanya minuman…dan ketika melihat minuman yang saya bawa adalah minuman kaleng, saya diminta untuk menggantinya dengan kemasan dari plastik, karena tidak boleh membawa kaleng masuk ke tahanan. Sorry pak..enggak tahu..hehehe…dan sayapun mencari plastik kantong dan menuangkan minuman kaleng ke kantong plastik..subhanallah….masak Samurai San minum seperti anak saya minum the botol dituang ke plastik…tapi karena aturannya begitu mau bagaimana lagi..?

Alhamdulillah setelah meyakinkan ke penjaga bahwa saya adalah sahabatnya yang ingin mengobrol dengan Samurai san, akhirnya saya dipersilahkan masuk, kedalam sel dan terali besi pintu sel pun ditutup dan dikunci dari luar…subhanallah..bener-bener pengalaman pertama yang luar biasa, saya masuk kedalam sel dan dikunci dari luar, mana sel-nya gelap lagi…merinding saya…Samurai san, awalnya terlihat kaget dan gugup menerima saya...
“Apa kabar Samurai San…..” kata saya
“Baik..anda sendiri bagaimana” kata beliau..hehehe..basa-basi yang bener-bener basi ya…masak ditempat seperti ini kok ‘baik’ hehehe…tapi mau ngomong apalagi karena saya juga kagok..karena kasihan sekali melihat beliau…

Terlihat badannya kurus, hanya saja makin terlihat putih bersih, karena lama enggak lihat matahari barangkali, pakaianya putih bersih dan sandal jepit menempel di kakinya…tidak tega saya melihat beliau seperti itu…

Setelah beberapa saat bisa menyesuaikan diri dengan keadaaan akhirnya obrolan kitapun berjalan lancar…

“Saya tadinya grogi dan malu ketika anda mau datang, dengan keadaaan saya seperti ini..” kata dia sambil tersenyum..
“Enggak usah malu Samurai San, apapun posisi anda, anda adalah seperti pahlawan bagi saya, karena dari anda saya banyak belajar, dan ingat Samurai San, justru orang-orang besarlah yang pada umumnya mengalami kejadian seperti anda ini…”kata saya..

“Anda masih ada kesempatan membaca buku kan..?” tanya saya
“Ya…banyak bacaan yang saya baca disini, mulai dari buku-buku berat macam buku-buku tentang hukum di Indonesia, sampai komik-komik detektif, komik-komik silat banyak saya baca” kata beliau sambil tertawa..
“Wah hebat…artinya semangat anda tidak padam kan..? dan kalau anda baca tokoh-tokoh di komik itu dan pejuang-pejuang besar baik di Indonesia maupun di negara anda, umumnya mereka mengalami hal seperti anda saat ini…jadi siap-siaplah menjadi orang besar…”kata saya….
“Honto..(benarkah) terima kasih saya menjadi bersemangat mendengar kata-kata anda” kata beliau sambil menjabat erat tangan saya…

Ketika kita menunggu keluarga di Rumah Sakit, terasa bahwa jarum jam bagaikan berhenti berdetak, lambat sekali..dan di tahanan ini jauh rasanya lebih parah lagi..jarum jam seperti membeku….subhanallah..seperti apa rasanya perasaan beliau disini selama 2 bulanan..? bagaimana yang merasakan seperti ini setahun, 2 tahun atau dihukum seumur hidup..? Naudzubillah mindzalik… saya bener-bener merinding rasanya…
“Samurai San, boleh tidak nanti saya ikut hadir di persidangan” tanya saya..
“Boleh saja, karena persidangan ini terbuka untuk umum, dan nanti malah anda akan banyak tahu apa sebenernya inti masalah saya…” jawab beliau…

Siang semakin panas, dan diruangan ini terasa pengap, sesekali pintu teralis berderit dan sangat menyakitkan telinga, karena banyak keluar masuk tahanan-tahanan yang satu persatu dipanggil untuk mengikuti sidang…dengan tangan terborgol baju berwarna putih dan kepala tertunduk mereka berjalan di dampingi petugas menuju ruang pengadilan…

Obrolan saya dan Samurai san, terhenti karena ada panggilan, bahwa beliau diminta bersiap-siap memasuki ruang sidang…dan sayapun keluar terlebih dulu menuju ruang sidang, mencari tempat paling strategis di depan agar bisa cermat mengikuti persidangannya…semoga kedatangan saya di sidang sedikit membuat beliau lebih bersemangat….

Apa sebenernya inti permasalahannya sampai dia ditahan dari tanggal 31 Maret 2009 hingga saat ini..?

Lanjutan dari cerita ini telah ada, dan anda bisa melihatnya di LINK INI : " Apa yang terjadi pada Samurai San-III"

Semoga anda terinspirasi membaca tulisan ini

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
http://www.hadikuntoro.com
http://www.rajaselimut.com

Apa yang terjadi pada Samurai San-I

Baca cerita sebelumnya di LINK INI "Terjuna ke Dunia Bisnis = Naik Jetcoaster"

Menurut kabar temen-temen di pabrik, Samurai San di jemput oleh polisi tanggal 31 Maret 2009 atau 5 hari setelah acara shooting saya dan beliau ditayangkan di Trans TV, karena penayangannya sendiri tanggal 4 April 2009.

Mengapa beliau sampai bisa masuk Penjara..? Awalnya saya sendiri tidak tahu persis,dan hanya menebak-nebak mungkin ada masalah dengan Bea Cukai, atau ada masalah dengan Keimigrasian atau apalah, karena beliau orang asing yang posisinya memiliki perusahaan dengan sekian banyak tenaga kerja pasti paling enggak lama juga keluar, paling-paling tahanan luar...

Tunggu punya tunggu sehari, 2 hari, 3 hari..hingga 1 minggu kok enggak keluar-keluar juga ya..? Dan anehnya link-link komunikasi saya dengan beliau juga terputus, dan ketika saya konfirmasikan kepada temen-temen yang di pabrik, mereka mendapat pesan dari Samurai San agar mereka fokus saja di produksi, dan kami fokus saja di penjualan, dia akan baik-baik saja dan secepatnya bisa selesai katanya...

Karena mendapat arahan seperti itu, maka kami tidak terlalu mempersoalkan keberadaan dia, karena kami yakin dia akan menyelesaikan semuanya dengan baik, apalagi penjualan selimut di bulan April 2009 atas kehendak Allah, kita mencetak sejarah rekor penjualan, dan dari sinilah baru muncul persoalan...

Stok-stok barang mulai ada yang habis, dan ketika kami konfirmasikan ke pabrik kapan mau ada lagi, tidak ada seorangpun bisa menjawab, dan saya mulai khawatir ketika ngobrol dengan bagian pengadaan barang, karena order bahan baku tidak ada katanya, karena kontrak pengadaan bahan baku harus ada approval dari Samurai San, sedangkan saat ini posisi Samurai San ada di Tahanan.

Apakah tidak ada yang diberikan kuasa dan tidak diberi delegasi oleh beliau..? saya tidak terlalu jauh menanyakan ini, karena ini adalah faktor internal di perusahaan, dan memang saya mendapat jawaban dari beberapa orang, tapi itu saya anggap informal.

Bisa jadi masalahnya cukup kompleks, karena untuk mengorder bahan baku dari luar, kan harus membuka LC segala, dan untuk itu perlu Bank Penjamin LC, dan Bank penjamin LC itu tidak berani menjamin LC-nya karena sang pemilik sedang berada di tahanan kesangkut masalah hukum...mungkin seperti itu...dan masalah yang sama juga terjadi pada saat mau eksport...wah ruwet ya...

Satu persatu selimut dari selimut yang paling laris stocknya menipis, dan dari pabrik tidak ada produksi lagi, bahkan ketika kami konfirmasi ke bagian produksi dan bagian marketing, jawabannya adalah ada arahan dari Sacho San (Presdir) agar kita menjual stock yang ada saja dulu, sampai waktu yang tidak bisa ditentukan...menunggu bos selesai masalahnya......wah....

Apabila penjualan kami rata seperti tahun 2008, maka stock kami sebenernya akan cukup hingga menjelang akhir tahun 2009, tapi penjualan awal 2009 ini bener-bener diluar prediksi, penjualan 4 bulan saja sudah mendekati penjualan setahun, dan efeknya adalah barang makin cepet habis, stock bahan baku tidak beli lagi karena terkendala Samurai San di tahanan, sehingga akhir April 2009 kami terpaksa menutup keagenan.

Kami tidak melayani lagi penjualan ke Agen baru. Penutupan keagenan ini malah justru membuat orang makin penasaran, masak mau jadi agen selimut saja tidak bisa..? bahkan ada yang menawarkan nominal lebih tinggi, belanja sampai puluhan juta, agar bisa menjadi agen...

Antara enggak enak, kasihan dan bingung campur jadi satu. Enggak enak karena membuat mereka kecewa, kasihan karena temen-temen banyak yang sudah lama mengumpulkan uang agar bisa menjadi agen, eh setelah uang terkumpul banyak malah keagenan ditutup, dan bingung karena kami belum berani memberikan penjelasan secara terbuka semua sebab musabab barang sampai kehabisan.

Mau menceritakan bahwa penyebab nomor satu sesungguhnya karena Samurai san, di owner sedang ada masalah dan saat ini ada di tahanan, kok rasanya enggak enak, karena nanti akan muncul prasangka yang enggak-enggak...wah...kalau dalam bahasa Jepang perasaanya “gocha-gocha” alias bingung enggak karuan...hehehe...

Ada juga yang komplain dan marah-marah...hehehe....masak enggak profesional banget, bisnis sudah jalan, barang jadwal bikinnya kapan, datangnya kapan kok enggak ada yang menjawab..? Dan temen-temen yang menjadi team selimut Jepang di Bekasi banyak menjadi sasaran keluhan...dan kepada mereka sendiri saya berpesan jangan sampai memberitahukan bahwa problem utama ketiadaan stock ini karena ada kasus samurai san ini.

Alasan yang kami pakai adalah :
  1. Pertama karena ada krisis global, sehingga pabrik kesulitan mendapat order dan suplai bahan baku, ini benar (tapi masih bisa diatasi dengan memperbesar promosi untuk suplai ke pasar domestik)
  2. Kedua karena sedang sibuk dalam project perpindahan pabrik sehingga produksi terganggu, ini juga benar (tapi sebenernya masih bisa diatasi)
  3. Yang ke-3 karena Samurai san ditahan aparat. Inilah yang alasan seperti kalau dalam permainan catur disebut skak mat, tidak biasa diatasi, alias enggak bisa mengelak lagi. dan menyebabkan pabrik berhenti total.
Tanggal 30 April kami makin gelisah, karena nyaris 70% stock selimut sudah habis, dan stock-stock yang semula menjadi selimut yang bergerak lambat, alias “Slow Moving” pun ternyata ikut laris, seolah-olah selimut ini bahkan menjadi koleksi mengingat stock akan habis dan kapan lagi produksi tidak ada seorangpun yang tahu.

Agen-agen memborong selimut dengan membabibuta, bahkan ada agen yang membeli selimut dua mobil box sekaligus....hehehe..ada rasa senang barang habis, tapi bercampur kecut setelah ini kita jualannnya bagaimana..?

Dan pada akhir bulan April 2009 itu pula, muncul berita yang makin mengkhawatirkan, yakni Samurai San dari tahanan menginformasikan bahwa beliau menawarkan kepada karyawan untuk mengambil paket pensiun dini, diberikan pesangon, karena nasib beliau sampai kepan di tahanan juga tidak jelas, dan yang pasti stock bahan baku habis sehingga mereka tidak ada pekerjaan lagi di pabrik.

Tawaran ini mungkin disambut sedih dan haru....karyawan pabrik tidak berdaya...dan mau tidak mau harus diambil. Dan Samurai san kabarnya memberikan pesangon yang cukup besar, sesuai peraturan menteri tenaga kerja, bahkan setelah diberikan pesangon itu, bagi karyawan yang masih tetap mau bergabung, meski kondisinya masih belum jelas, perusahaan welcome untuk tetep menerima mereka bekerja kembali namun sebagai karyawan kontrak harian....saya sungguh salut dengan apa yang beliau lakukan....beliau menomorsatukan karyawan...

Mendengar hal ini saya makin kecut, dan mulai saat itu kami giat mencari opsi baru terobosan-terobosan bisnis sebagai alternatif pengganti sementara, dan sukur-syukur pada saatnya nanti menjadi pendamping utama ketika selimut jepang sudah diproduksi lagi.

Alhamdulillah kami sudah memiliki rekanan yang memproduksi handuk yang produksinya masih tetap lancar, dan kami juga berusaha menaikkan produksi sprei Hasuko dan Bed cover.

Alhamdulillah untuk sprei sudah mulai ketemu link-link dan cara-cara produksinya, sedangkan untuk bed cover kami masih kesulitan mengejar kecepatan produksinya.

Bagaimana usaha kami untuk tetap eksis di bisnis seputar tempat tidur ketika suplai dari Samurai san akhirnya bener-bener mandeg..?
Apa yang terjadi dengan Samurai San di tahanan..?

Semoga ada maanfaatnya, dan anda terinspirasi dengan cerita ini...
dan untuk melihat lanjutan tulisan ini anda bisa membaca di LINK INI : " Apa yang Terjadi pada Samurai San-II"

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
http://www.hadikuntoro.com
http://www.rajaselimut.com

Terjuna ke Dunia Bisnis = Naik Jetcoaster


Satu hal yang tidak saya lupakan saat awal-awal pernikahan saya, adalah ketika saya dan Istri main ke Dunia Fantasi (Dufan) di Ancol. Kami bertekad untuk mengikuti dan menaiki apapun permainan atau wahana-wahana yang menarik disana, karena tiket masuk yang mahal dan akan rugi kalau tidak dimanfaatkan maksimal, pikir saya.

Ada satu wahana yang sangat menarik dan membuat kami penasaran. Wahana itu adalah Jetcoaster, yang di Ancol disebut Halilintar. Wahana paling heboh waktu itu yang bisa membuat orang pendiam seperti apapun bisa berteriak-teriak seperti anak-anak balita.

Jeritan ketakutan bercampur dengan kegirangan, itulah yang membuat kami tertantang untuk mencoba, bahkan bagi saya naik wahana ini “hukumnya wajib” agar tidak penasaran.

Saat giliran tiba, dada berdebar-debar, cemas, khawatir dan takut gimana rasanya ya..? Setelah alat pengaman di sematkan ke badan kami, halilintar itu bergerak perlahan, awalnya jalurnya rata, dan terdengar bunyi bergeretak saat wahana menanjak naik, ah ternyata enggak apa-apa, kenapa orang-orang itu menjerit..?

Nha...setelah naik dan berada di pncak itulah ternyata cerita serunya dimulai. Tiba-tiba gerbong halilintar yang paling depan menghilang dan sepersekian detik berikutnya giliran gerbong kita yang terhampas, terasa pusar seperti naik sampai ke ubun-ubun, dan reflek saya menjerit ketakutann, dan sebelum saya sanggup meyakinkan diri bahwa saya baik-baik saja, tiba-tiba jetcoster itu bergerak makin liar, berputar kepala dibawah kaki diatas...waduh..bisa mati nih...dan saat itu muncul penyesalan ngapain tadi naik ya...tapi belum sempat berpikir gerakannya makin liar lagi, wahana bergerak berpilin mengikuti jalur spiral....wah...untunglah kejadian itu hanya 1-2 menit saja, bisa jadi malah enggak sampai semenit, tapi rasanya lama sekali...

Bonus dari kenekatan kami naik Halilintar adalah perut rasanya mual-mual tapi enggak bisa muntah, istri pucat pasi, dan berlari ke kamar mandi, yang kepengin muntah katanya, yang kebelet Pipis yang enggak tahan mau bab..hahaha...

Itu pengalaman pertama, dan beberapa lama kemudian ada yang aneh, ketika kami “Terpaksa” harus naik wahana itu lagi, ternyata perasaaan yang kami alami tidak seheboh yang pertama dulu ya, bahkan ketika untuk ketiga kalinya saya naik jetcoaster bersama temen-temen kantor, saya malah merasa geli memandang wajah-wajah kawan-kawan yang sedang berteriak ketakutan di samping saya......

Kejadian naik jetcoaster itu mirip dengan dunia bisnis yang saya rasakan saat ini, ketika bisnis yang saya geluti masih menjadi sambilan, saat masih bekerja di kantor, melihat kawan-kawan yang sudah terlebih dulu nyemplung full bisnis, sepertinya seru sekali.

Ada saatnya mereka terdengar berteriak kegirangan dan kita kepanasan mendengar “Success Story” mereka, dan ada saatnya kita “Miris” saat mereka sedang terpuruk, dan setelah itu ternyata kok mereka baik-baik saja, dan bisa tersenyum-senyum lagi, dan bahkan ada yang cepat bisa melesat lagi, dan membuat saya iri dan kepanasan lagi..seru banget ya...

“Omset sekarang berapa cak..?” tanyaku pada seorang sahabat yang waktu itu getol berbisnis pulsa, namanya Masbukhin.
“Alhamdulillah sebulan bisa 1M sampai 2M cak....” wow...hebat sekali..padahal dia di kantor adalah juniork saya.

Kali berikutnya saya telpon, suara disana terdengar loyo, “Waduh cak, saya barusan ketipu 500jutaan, modalku dibawa kabur sama rekanan bisnisku...” saat itu saya merasakan betapa menakutkan di dunia bisnis...syukurlah saya meski sudah punya bisnis tapi masih bekerja jadi kalau ada apa-apa bisa berpegangan..kalau seperti dia gimana ya...

Setahun kemudian saya bertemu dengan dia, yang kali ini sudah naik Toyota Fourtuner, dan saya takjub mendengar dia berkata “Alhamdulillah cak, sekarang omset sudah lebih dari 1M sehari dan saya sedang mengarah untuk menjadi distributor untuk telepon ini...(sambil menyebut sebuah operator)” wah...bagi orang yang sebelumnya nyaman di dunia pegawai, terjun ke dunia bisnis itu bener-bener kayak naik jetcoaster .....banyak hal yang tidak terduga, kadang menjerit ketakutan beberapa detik kemudian tertawa bahagia.

Seru sekali ya, pikir saya...dan beberapa tahun kemudian sayapun berada di dunia yang sama dengan mereka...ya saya bener-bener berada disana....naik jetcoaster bersama mereka...

Awalnya saya ingin fokus di bisnis baju muslim, tapi setelah yakin dari A ke Z usaha kami ini di handle full oleh Yoyok adik saya terlihat baik-baik saja, dan bahkan barangklai Enggak efektif kalau saya ikut nimbrung, karena nanti akan ada dua orang pimpinan, maka saya berniat untuk fokus saja di Bisnis di seputar peralatan tidur...karena merasa passion saya berada disana...apalagi saya mendapat dukungan suplai barang full dari seorang sahabat dari Jepang yang saya sering sebut Sang Samurai yang memiliki salah satu pabrik Selimut premium quality di Indonesia.

Dan benar seperti yang saya duga, pertama full di dunia bisnis bener-bener membuat dunia bagai surga, apa yang tidak saya dapatkan di kantor bener-bener saya dapatkan diluar sana, dan naik wahana “Selimut Jepang” ini ternyata sangat menarik menurut saya...memiliki ratusan agen di seluruh Indonesia, bahkan ada beberapa yang di negeri tetangga bener-bener menyenangkan seperti naik jetcoaster yang pelan-pelan terus merangkak naik, bahkan naiknya lebih dari yang saya prediksi sebelumnya...karena baik koran, majalah, talkshow, seminar bahkan televisi-televisi ikut meramaikannya...

Pada saat mendaki naik itu sudah mulai ada perasaan waswas, nanti kalau bener-bener ini seperti naik jetcoaster dan tiba-tiba turun gimana ya....?

Tenang saja, kalau masanya itu tiba, dan saya YAKIN akan baik-baik saja, dan saya bisa pasang kuda-kuda dari sekarang dengan mencari alternatif produk yang tidak hanya dari satu sumber saja.

Sebelum selesai kami menuliskan skenario produk pendukung yang lainnya, karena karena sedang sibuk-sibuknya menata pasar yang sedang naik bak grafik eksponensial (naik ekstrim terus menerus) tiba-tiba bless....!

Bisnis selimut ini terhempas mendadak seperti jetcoaster yang turun terhempas kecepatan tinggi karena memang jalurnya menukik tajam dan berpilin-pilin.

Tiba-tiba badai krisis moneter dunia datang, order selimut dari negara maju ke pabrik rekanan kami yang semula stabil puluhan kontainer sebulan, mendadak permintaan amblas sampai titik terendah yang pernah dialami sebelumnyanya...

Padahal pasar ekspor ke mancanegara dari pabrik itu 90% dari total produksinya....hal ini membuat pabrik limbung seperti orang Jepang kebanyakan minum Sake..hehehehe...

“Tenang saja Samurai San, pasar ekspor turun tapi kita kan bisa membesarkan potensi pasar lokal yang tadinya hanya 10% dari total kapasitas anda , menjadi lebih besar lagi, Indonesia ini luas seklai loh...dan saya optimis produk anda bener-bener bisa menjadi market leader, dan pabrik tetep bisa hidup meski tanpa ekspor misalnya...” kata saya pada Samurai San
“Honto (benarkah)....?”
“Honto desu, mochiron...(bener bos...tentu saja..)” kata saya, di sela-sela acara shooting liputan bisnis selimut jepang di Trans TV, sebuah televisi yang getol banget menyiarkan informasi seputar wirausaha.

Saya berharap seusai acara TV ini ditayangkan penjualan pasti makin booming, karena efek bola saljunya makin membesar. Shooting di Trans TV tanggal 24 dan 24 Maret 2009 yang sangat sukses itu teryata belakangan menjadi cerita yang sangat indah...(Lihat acara shootingnya di LINK INI)

Acara ditayangkan pada hari Minggu tanggal 4 April 2009, dan kami menikmati acaranya ramai-ramai bersama keluarga di kampung, dan saya berharapa Samurai San juga menyaksikan acaranya, saya coba kontak-kontak beliau ingin mendapatka komentar seputar tayangan itu, ternyata nomor beliau susah saya kontak, dan ketika saya mengontak orang-orang di sekitar beliau, ternytata saya mendapat berita yang mengejutkan, ternyata sejak tanggal 31 Maret 2009, Samurai San di tahan oleh kepolisian..!

Dan inilah cerita di balik layar yang tidak terlalu saya ekspose di blog ini, tapi setelah saya pikir-pikir, akhirnya saya memutuskan untuk mempostingnya karena ini juga terkait dengan perjalanan hidup saya dalam dunia bisnis, agar tulisan perjalanan hidup saya dalam bisnis tidak ada “missing link”.

Kenapa Samurai San ditahan..?
Apa efeknya hal itu dalam perjalanan bisnis saya..?

Lanjutan ceritanya bisa anda baca di LINK INI "Apa yang terjadi pada Samurai San-I"

Semoga anda mendapatkan inspirasi dari cerita ini.

Salam Sukses Mulia..!

Hadi Kuntoro
http://www.hadikuntoro.com
http://www.rajaselimut.com

Ibu Tetaplah Semangat..! Samurai San..Gambate Kudasai..! Saya...HARUS lebih semangat lagi..!


"Assalamualaikum, wes pada tangi anak-anak ya (sudah pada bangun anak-anak ya)...?" Pagi-pagi terdengar suara ibu menelepon dengan ceria seperti biasa.

"Alhamdulillah sampun, boten sami rewel (sudah, dan enggak pada rewel) mae niki teng pundi (ibu ini dimana)?" Di ujung sana terdengar suara hujan deras.

"Mae agi neng pasar pejawaran, malah tekan pasar udan deres banget, tapi alhamdulillah lumayan laris (ibu sedang dipasar pejawaran, malah sampai dipasar hujan deras sekali, tapi alhamdulillah lumayan laris)" kata ibu.

"Mugi-mugi laris nggih mak, ngatos-atos(mudah-mudahan ibu jualannya laris dan hati-hati ya)" tidak terasa suara yang terakhir itu terasa nyangkut, mencekat di tenggorokan saya.

Pejawaran adalah sebuah kecamatan kecil di pegunungan sebelah utara Banjarnegara, tempat yang sangat dingin, apalagi pagi hari hujan seperti saat Ibu menelepon. Dan yang namanya pasar disana bukan pasar seperti kita yang ada di kota.
Gbr. ditempat yang dilingkari itu pasar pejawaran berada semenjak jaman belanda dulu sampai sekarang tidak banyak perubahan...

Pasarnya ada di bukit, yang dulunya merupakan ladang kebun jagung barangkali , dan untuk menuju kesana butuh perjuangan pada saat hujan. Karena harus jalan kaki sekitar 500m dari parkiran mobil yang membawa penumpang dan barang-barang.

Gbr. Pasar pejawaran letaknya ada di puncak bukit kecil

Saat hujan gerimis, jalan menuju pasar licin, pernah naik bukit kecil yang jalannya belum di aspal..? kebayang kan..? kira-kira licinnya seperti itu, dan hujan deras seperti yang saya dengar dari HP-nya ibu, tentu saja membutuhkan perjuangan lebih ekstra lagi.

Gbr. Pedagang2 di kampung kami ke pasar Pejawaran itu naik kendaraan seperti ini pada pagi dinihari...kalau hujan gmana..nah itulah perjuangan hebatnya....

Sambil berjualan pasti dingin sekali, dan kalau melihat pemandangan yang jauh terbentang akan terlihat jajaran pegunungan yang biasanya masih diselimut kabut sepagi itu.

Saya pernah menuliskan suka-dukanya menuju ke pasar ini di tulisan saya “PESONA PASAR KAHYANGAN”

"Mae agi neng pasar pejawaran, malah tekan pasar udan deres banget, tapi alhamdulillah lumayan laris (ibu sedang dipasar pejawaran, malah sampai dipasar hujan deras sekali, tapi alhamdulillah lumayan laris)" kata ibu.

Pagi ini tiba-tiba seperti dibangunkan dari tidur. Bukan tidur karena kelelahan fisik, tapi tidur panjang karena demotivated, kehilangan motivasi, bingung, cemas,jengkel,khawatir, mau ngapa-ngapain malas, tidak bergairah dll.

Kenapa..?

Berawal dari akhir April 2009, “Mainan” bisnis saya yang sangat menarik, bisnis yang tiga tahun saya bangun, bisnis yang sedang merangkak naik eksponensial dari bulan ke bulan tiba-tiba pet.....suplai selimut jepang yang biasa kami distribusikan dari ujungke ujung Nusantara, bahkan temen-temen di negeri Jiran juga sedang pada semangat untuk mencoba memasarkan disana, tiba-tiba produksinya dari pabrik terhenti.

Bagaikan listrik mati mendadak pada saat sedang meriah-meriahnya perhelatan besar, kebayang kan..?

Dan telepon Ibu pagi-pagi itu membuat saya terharu sekaligus seperti menemukan energi baru. Energi yang sementara terrcerai berai dan saya sedang coba kumpulkan satu persatu.

Saya membayangkan perjuangan Ibu pagi itu di pasar Pejawaran, orang yang sudah tua seperti beliau, yang sebenernya bisa duduk-duduk santai dirumah, ternyata masih memiliki spirit yang sangat luar biasa, kenapa saya yang hanya sesaat sedang diuji kehilangan “Mainan” saja sudah ribut seperti ini..?

Oho..kalau beliau saja masih memiliki semangat juang seperti itu seharusnya saya juga memiliki ribuan kali lipat..!  Masa depan masih panjang (Insya Allah) fisik masih sehat &kuat temen banyak.....dll...

"Ibu faham kondisi kamu, jangankan seperti itu, lha wong kalau membuat istana dari pasir  di pantai saja kesal, sedang seneng-seneng istananya jadi tiba-tiba keterjang ombak, tapi tenang saja, paling kamu hanya istirahat sesaat...nanti ada kalanya semuanya selesai seiring berjalannya waktu..." kata-kata beliau ini membuat hati adem dan tenang rasanya...... 

Kenapa suplai selimut Jepang ke kami terhenti saat ini..? 

Ceritanya sangat menarik, dan saya sudah menyinggung sebagian ceritanya di tulisan saya di LINK ini..”Selimut Jepang akan Kosong Beberapa Saat”

Hingga saat ini masih belum ada kejelasan kapan lagi akan mulai produksi, namun hati kecil saya yakin sekali, selama masih ada kata-kata “Krisis Global Negara Maju” maka selama itu pula suplai selimut kemungkinan masih akan terganggu, karena 80-90% produksi selimut mitra kami pasarnya ke negara-negara maju itu, dan waktu yang "beberapa saat" yang ada di tulisan ini bisa jadi akan menjadi waktu yang cukup lama..wallahu a'lam...

Segede-gedenya pasar lokal saat ini, nampaknya masih belum sanggup menggerakkan roda pabrik untuk berjalan lagi, itu tebakan saya loh…itu yang saya tangkap dari perbincangan saya dengan Yasashi San, Sang pemilik pabrik.

Memang tidak ada kata-kata sedikitpun yang menyatakan bahwa pabrik menyerah dengan krisis global, tapi intuisi saya mengatakan pasti ada kondisi yang berat sekali yang sedang terjadi di pabrik sohib saya ini, yang beliau sendiri enggak mau terbuka karena mungkin takut saya menjadi khawatir dan tidak konsen jualan lagi….(hehehe..kali saja…)

Sejak akhir Agustus 2008, muncul tanda tanya besar dalam hati saya, kenapa selimut sisa ekspor ke Amerika yang semula bisa banyak sekali saya dapatkan, sekarang kok tidak ada..? ternyata memang tidak ada order dari negeri Pak Obama itu.

Menjelang akhir tahun 2008, kekhawatiran saya makin beralasan, kalau di Amerika krisis hebat gitu pasti akan ada “something happened” akanterjadi pada pabrik ini…

Dan benar….pabrik yang semula 24 kerja sekarang turun menjadi 8jam da tanpa ada tambahan overtime lagi…wah…ini sih agak kacau..pikir saya….

Apalagi ada informasi pabrik sudah harus pindah tempat karena pemakaian tempat untuk pabrik sekarang ijinnya hanya sampai 2011…waduh..makin berat saja ya posisi Yasashi San yang menjadi nahkoda pabrik gede ini…

Ketika hal itu saya konfirmasikan ke pabrik, saya masih belum mendapatkan jawaban seperti yang saya inginkan, mungkin memang ada sesuatu yang harus mereka rahasiakan dari kita, wallahu a’lam, dan saya memakluminya.

Bisa jadi akan ada kebijakan-kebijakan buat karyawan-karyawannya, semacam pensiun dipercepat, dirumahkan sebagian atau di PHK dulu dan entar rekrut lagi tenaga outsourching misalnya…semua kemungkinan itu ada, dan mungkin sangat beresiko kalau semua informasi itu dibuka semuanya….

Oke Samurai san…gambate kudasai….saya faham dan sangata maklum apa yang terjadi pada pabrik kesayangan anda, meskipun saya muslim dan anda bukan muslim, tapi saya akan berdoa agar Tuhan saya memudahkan segala urusan anda…

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
http://www.hadikuntoro.com
http://www.rajaselimut.com

Note :
Tulisan ini sekaligus buat wacana dan gambaran kondisi terkini bagi para agen-agen mitra kami ya..semoga akan segera ada berita yang menggembirakan du bulan Juni ini...keep your semangat..!

Mencari Harga yang TERMURAH-II

17 April 2009

“Kemana bajai akan berbelok, Tuhan dan sopir bajai saja yang tahu.”

Heheh...joke itu pertama kali saya denger dari anak buah saya, di kantor dahulu.Hati-hatilah kalau anda mengemudikan kendaraan di belakang Bajaj, karena setiap saat tanpa aba-aba di Bajaj bisa berbelok kemana saja.

“Mengapa ada barang yang lebih murah di sana..? kata Pak Hadi bapak ambil lagnsng dari pabrik...” tanya seseorang seorang ibu

“Mengapa ada barang yang lebih murah dibandingkan harga ditempat Bapak..? disini saya menemukan produk yang sama harganya 25% dibawah harga Bapak ke agen pak...” Seorang ibu dari Jawa Timur juga komplain..

Saya kadang menjawah “Mengapa ada harga murah di sana dan disini, hanya, hanya Tuhan dan yang jual saja yang tahu mbak”
Hahaha..saya menjawab dengan santai agar mereka tidak tegang...

Saya sering sekali mendapat pertanyaan serupa dengan kalimat-kalimat diatas.

Uniknya, pertanyaan-pertanyaan ini paling banyak diajukan para pemula yang sebelumnya belum pernah berbisnis:

Pertanyaaan-pertanyaan seperti ini biasanya tidak saya tanggapi dengan serius, karena 4 tahun yang lalu-pun saya selalu melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sama pada pemasok komoditi saya, baik ketika saya berbisnis alat jahit yang saya mulai tahun 2002 dulu maupun bisnis busana muslim hingga bisnis selimut Jepang pada saat awal-awal.

Oya, ada cerita menarik, dulu sekitar tahun 2003 saat kami berbisnis perlengkapan jahit menjahit, untuk menjawab rasa penasaran “Dimana sih saya bisa beli barang yang termurah..?”, saya bahkan sampai mendatangi pabrik retsluiting segala, dan ceritanya pernah saya muat di blog, dan postingan ini cukup tenar karena banyak sekali yang mengcopy paste..cuman sayangnya sebagian besar tidak menyertakan sumber tulisannya..hehehe... :

Baca deh di artikel :

Pembaca, berdasarkan pengalaman saya, semakin lama kita jauh masuk ke dalam dunia bisnis, kadang makin membuat kita makin tahu, bahwa ternyata ada banyak sekali alasan, mengapa harga di sini murah dan disana mahal atau sebaliknya

Misalnya fenomena ini :
  • Harga Mie instan, rokok, susu di kampung lebih murah daripada di Jakarta...coba deh anda survei pasar di sekitar anda.
  • Beli lah spare part mobil misalnya mobil kijang di Pabriknya di Sunter, dan bandingkan dengan harga di toko spare part di Atrium Senen, Jakarata Pusat
  • Beli-lah bahan kain sprei misalnya merk X, di Pabriknya di Bandung, di Tanah Abang, di Cipadu, di Tajur Bogor...mana yang lebih murah..? saya menemukan info barang yang sama kadang murah di Tajur, kadang murah di Tanah Abang, dan malah lebih mahal di Bandung, yang lebih mahal lagi di Cipadu, padahal cipadu lebih besar..hehehe..
  • Belilah Retsluiting merk terkenal YKK misalnya, datang dan belilah ke kantor pusatnya di cikini, belilah di grosir utamanya di pasar pagi lama atau Asemka misalnya, atau ke Tanah Abang yang katanaya cabangnya Asemka, mana yang lebih murah..? ternyata yang lebih murah malah di Solo..hehehe...
  • Anda mencari karung, pusatnya di Jembatan tiga, dan di Asemka, ternyata harga di sebuah toko di pasar Jatinegara jauh lebih murah, padahal toko itu di suplai oleh padagang di Asemka, dan saya ditunjukkin stroke-nya segala oleh yang mensuplai karena tidak percaya...yang jual saja bingung..hehehe..
  • Belilah Bed Cover merk terkenal di pusat grosirnya di Tanah Abang, misalnya merk-nya “My...” dan jual-lah di kampung saya, anda akan terkejut karena harga grosir di Tanah Abang ternyata lebih mahal daripada eceran di sebuah toko di Wonosobo...apa enggak makin pusing..?
Jadi apa jawabannya..? ya bisa jadi ada sejuta kemungkinan..case by case menerangkannya..dan mempelajari harga-harga ini sungguh menarik
  • Sebuah pusat grosir perbelanjaan sembako yang terkenal di Indonesia, dan posisinya di Jogja, setiap menjelang akhir bulan kadang melelang barang kebutuhan sehari-hari dengan sangat murah, kenapa..? Ternyata itu keputusan stategic, karena tempat itu secara target profit sudah tercapai, tapi secara target omset belum tercapai, agar tercapai maka barang-barang dijual modal saja, atau malah kadang dibawah modal gak apa-apa, asal terget profit dan target omset tercapai..tapi untuk bisa masuk kesini tidak mudah, anda harus orang yang dikenal, dan barang boleh dibawa setelah jam 9 malam..hehehe...(ssstt...saya yakin temen-temen di Yogya yang bersebelahan dengan pusat grosir seperti ini juga belum tentu tahu..)
  • Ada temen saya yang setiap tahun mendapat bonus mobil setiap tahun karena omset penjualan produk susu merk X sangat bagus. Untuk mengejar bonus dapat mobil maka temen saya ini selalu jual susu dengan harga jual sama dengan harga dari pabrik, malah kadang kalau omset belum ketutup mau jual sedikit rugi, pokoknya masih untung dibandingkan harga mobil..karena si temen ini bisa ngambil untung dari barang dagangan yang lain tentu saja....
  • Ada sebuah bengkel di Cibitung, yang pinter sekali merombak body. Pintu-pintu mobil dari pabrik kami yang rusak/defect atau cacat produksi direpair oleh mereka sampai dan ketika di cat dasar konsumen tidak akan tahu bahwa barang itu barang defect, karena defect-nya pun defek yang tidak kelihatan. Barang seperti itu bisanya di kita di rusak dulu baru dibuang, tapi karena pinter dan kreatiifnya mereka merepair maka jadilah pintu mobil yang bagus, bahkan anda bisa membeli body mobil yang kalau di dealer resminya 30-50juta, disana bisa hanya 15-20juta saja tergantung pinter-pinternya nawar. Modal mereka berapa....? heheh...mereka beli barang-barang itu dari pabrik paling 5ribu perak, kalau 1 body sekitar300kg, maka mereka hanya membayar 1.5juta, direpair seminggu dijual 20juta kan lumayan...
  • Ada juga temen yang kadang sangat butuh uang karena rekeningnya sedang kosong, uang banyak tapi berupa barang dagangan, padahal ada ada giro yang segera jatuh tempo maka temen saya ini bisa manjual barang jauh lebih murah dari harga grosir pasar..asal kuantitinya besar dan bisa untuk menutup giro...
Jadi gimana dong kok di dunia bisnis ruwet begini....

Kan bisnis yang paling menarik itu kalau kita menjadi tangan pertama dan menjual paling murah diantara yang lain tapi masih dapat untung besar...?


Kalau mau memulai saja saingan-saingan yang lain sudah banyak dan harganya murah-murah bagaimana dagangan saya bisa laku..?


Hayo ngaku saja...siapa diantara pembaca yang membaca postingan ini dan merasa tulisan ini kok "Gue Banget"..?

Hehehe....sobat-sobat, kalau anda mau memulai berbisnis, maka kesampingkan masalah yang ruwet-ruwet seperti ini.

Kalau anda belanja jauh-jauh ke Jakarta dan menemukan ternyata harga di kampung anda lebih murah daripada di Tanah Abang, enggak usah panik dan berhenti berbisnis...belanja saja di toko yang deket dengan anda, dan dijual di toko anda meski jaraknya hanya 10 meter emang kenapa..?

Lah kan harganya kalah dan pasti barang saya tidak laku..?

Siapa bilang..?
Bisnis itu tidak seperti itu...ada ribuan kemungkinan orang akan membeli ditempat anda :
  • Stock di toko grosir anda pas lagi habis, mau enggak mau beli ditempat anda..
  • Anda melayani penuh seyum sehingga meski beda 10ribu dengan toko sana no problem..
  • Anda mau membungkuskan kado, sedangkan di grosir anda tidak mau...
  • dll..dll...
"Pak Hadi, saya mau mulai jualan selimut Jepang, alangkah terkejutnya saya, ketia survei ke kota saya ternyata selimut jepang dijual harganya murah sekali....gimana pak ya...apakah bapak bener-bener ambil langsung dari pabrik..? Bisa enggak barang-barang yang kami beli di kembalikan saja..." Seseorang dari Bandung tahun awal tahun 2008 yang lalu berteriak di telepon..dan suaranya terdengar panik...

"Saya enggak ngerti pak, santai saja pak..paling mereka punya barang sedikit, mungkin stok tahun lalu kali " jawab saya...

(kalau beliau telponnya saat ini pasti saya akan ngomong juga "Bapak tanggal 4 april 2009 lalu nonton TRANS TV enggak. kalau nonton akan tahu saya dan pemiik pabriknya shooting di televisi loh...apakah masih sangsi saya ini distributornya..?" hehehe)

"Tapi istri saya jadi trauma nih pak...kita kan jadi enggak enak sama temen-temen kalau nanti mereka tahu...Bisa enggak barang-barang yang kami beli di kembalikan saja..."tanya beliau..

"Silahkan pak...asal masih belum lebih 30 hari welcome, pastikan berangnya enggak kotor ya" jawab saya lagi..

Keesokan harinya beliau mengembalikan barang yang penuh satu mobil minimbus-nya...dan kamipun transfer balik ke beliau....

Saya tidak tahu, saat ini beliau tahu tidak, bahwa agen kami di Bandung saat ini sanggup menjual selimut sampai 10juta seminggu, dan makin hari makin gede, dan si Agen ini masih mahasiswi yang belum lulus, yang masih awam di bisnis...dia hanya YAKIN bahwa ada seribu jurus dia bisa menjual produk kami....namun dia YAKIN dengan dirinya sendiri...dan enggak hanya satu ini..di bandung ada banyak lagi agen yang sukses..bahkan sampai di pinggiran macam daerah Soreang misalnya...

Semoga Anda Terinspirasi...

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
http://rajaselimut.com

http://hadikuntoro.blogspot.com

Kenapa Kita Bisa Gagal?

Sedang Iseng-iseng baca Facebook, saya menemukan tulisan menarik, dan yang nulisa adik saya sendiri hehehe....Di kampung tinggal serumah, fisik berdekatan, tapi pada nulis apa di facebook tidak saling tahu..heheh...

Oya Yoyok ini full TDA tahun 2007 setahun lebih awal daripada saya, dan saya begitu khawatirnya,cemas, penuh harap dll..dll..campur aduk jadi satu, sampai-sampai detik-detik resign sebagai bankir saya tulisan di blog ini juga...(hehehe..bisa jadi yang bersangkutan malah enggak se khawatir saya) 

Kenapasaya khawatir sekali...karena saya giat sekali mengmpori adik saya itu padahal karir dia di bank waktu itu sangat bagus...hehehe...kadang setahun bisa naik kelas 2 kali...

Lihat postingan di blog saya tentang proses resign-nya dari kacamata saya:
Tulisannya menarik makanya saya comot langsung dari facebook adik saya Yoyok (http://www.facebook.com/profile.php?id=1466811468), yang saat ini menjadi Top Management outlet-outlet baju-baju muslim kami.

Selamat membaca dan semoga Ini Menginpisrasi anda..
=======================

Thursday, March 19, 2009 at 8:45am


Kadang saya bertanya dalam hati seperti itu, Kenapa ya kita bisa gagal? Padahal semuanya sudah dikerjakan sesuai juklak, sesuai petunjuk dari orang-orang yang dah sukses. Kenapa yah? Apanya yang salah?

Pertanyaan itu timbul karena saya banyak sekali orang-orang yang bertemu baik dengan teman lama, kenalan baru lewat YM, lewat facebook, gtalk, dll, dan sebagaian dari mereka menganggap saya tidak pernah gagal, dan begitu hebatnya dalam menjalankan bisnis, sudah sukses lah, minta petunjuk lah, dll… 

Dan terus terang saya jengah, keki, dan malu jika ada anggapan seperti itu terhadap saya. Jika saya mengatakan pada mereka kalo saya belum seperti itu, mereka menganggap saya terlalu merendah dan tidak mensukuri terhadap apa yang telah aku raih…

Padahal aku memang masih seperti itu, tidak ada yang istimewa banget di saya. Saya tidak sesukses Bill Gates dengan Microsoftnya, tidak sekaya Gober Bebek, tidak seberuntung si Untung Bebek, dll. Just like ordinary people, malah di bawah ordinay, coz saya sendiri masih sering main-main, ngobrol ala kusir yang tak ada maknanya, dan saya juga termasuk bangsawan (bangsa tangi awan = kelompok bangun siang) hehe :D.

Dan seterusnya mereka menyebutkan orang lain yang juga kata mereka tidak pernah gagal dan sekarang jadi orang hebat juga nya, seperti abangku sendiri Hadi Kuntoro, pak Roni, Pak Edi Cimahi, Pak Iim, Haji Alay, Pak Rosihan, Pak Bambang Triwoko, Pak Harmanto, dsb.. 
Padahal saya lihat yang disebutin itu juga orang biasa-biasa aja. Tidak ada yang istimewa banget pada mereka. Ya masih sama-sama makan nasi, nafas dengan udara yang sama, melihat matahari yang sama, intinya banyak deh kesamaan mereka dengan kita.

Saya tidak heran dengan melihat maupun mendengar Hadi Kuntoro menembus omset sampai angka sampai 9, atau mendengar pak Haji Alay membeli Mall yang sepi kemudian beliau sulap menjadi ramai, atau pak Rosihan yang setiap dia batuk saja pasti ada cabang distro baru yang muncul, atau pak Harmanto dan team yang berkolaborasi dengan pak Eddy Cimahi membentuk e-Bahara yang sangat menggetarkan, saya tidak heran, karena saya lihat itu adalah hal yang biasa buat mereka dan wajar banget kalo mereka bisa melakukan seperti itu.

Malah saya konsen banget dan heran dengan perkataan orang-orang yang sering mengeluh, “kok usaha saya gak maju2, kok saya tidak bisa mencapai target omzet, kok saya tidak bisa sesukses mereka, dan banyak banget yang intinya membandingkan mereka dengan yang lebih sukses dengan kata depan “kok saya”… Na jika mereka sendiri bingung, maka jika ada yang mengeluh ke saya, ya saya jawab, Lho kok bisa?

Karena menurut saya, gagal dalam berusaha dan berbisnis itu hal yang biasa banget, sangat lumrah. Yang bedain dengan orang-orang yang kusebutkan diatas mungkin cara mensikapinya. Ada yang mengeluh dan berhenti, ada yang mencoba bangkit kembali dan kembali membangun bisnis dengan cara yang persis sama, ada yang menggunakan cara lain. 

Dan saya melihat orang-orang yang kusebutin diatas menganggap sebuah kegagalan adalah materi kuliah. Kegagalan adalah sebuah pembelajaran. 

Selama ini kita menganggap kegagalan adalah sukses yang tertunda, itu salah dan menyesatkan. Saya bilang menyesatkan karena dalam kata ini terkandung jika kita gagal, maka kita coba lagi sampai bisa sukses walaupun itu dengan cara yang sama. Jadi ya pasti lah...yang ada gagal maning gagal maning….

Yang tepat Kegagalan adalah Belajar. Belajar untuk menguatkan mental agar tegar dan tangguh dalam menghadapi segala cobaan, belajar untuk mencari cara lain agar tidak gagal, dsb..

So inillah mungkin yang membedakan antara mereka yang ingin sukses dengan orang yang saya sebutin diatas yang menurut mereka sudah sukes. Bedanya hanya tipis banget, hanya bagaimana menghadapi kegagalan aja…

So, jika kepada anda yang pernah bertanya kepada saya, jawabannya hanya satu, sikapi kegagalan sebagai suatu yang sangat berharga bagi kita, percayalah kegagalan yang kita alami hari ini jika diceritakan pada orang lain nanti suatu saat, akan menyebabkan orang lain berdecak kagum dengan cerita kita…

Salam

Yoyox

Note :
Saat ini Yoyok sedang aktif menduplikasikan bisnis2nya dan mimpinya bisa membangun outlet2 busana muslim di seluruh penjuru...dan saat ini sedang ada klien kecil-kecilan yang membuka outlet di Malaysia, di Qatar, Australia...dll..selain mensuplai outlet2 rekan2 di tanah air...bahkan beberapa outlet2 sahabat saya di Jakarta, Bekasi, Cibuur, Bogor dll rutin disuplai dari kampung kami..mohon doa restu..dan kalau ada yang berminat untuk bermintra silahkan kontak2 via facebook saja..atau ke email yang ada di blog-nya http://yoxjourney.blogspot.com

Kejaiban-Keajaiban Silaturahmi dalam Bisnis

Assalamu'alaikum..

Pak Hadi saya mau sharing aja pak tentang pengalaman bisnis pertama saya ini, yang kebetulan "ditunjukkan" lewat HASUKO pak.. berhubung ada beberapa pertanyaan yang masuk setelah bapak posting e-mail saya dulu mungkin bisa bermanfaat bagi temen-temen yang lain..

Singkat cerita saya selalu punya keinginan membuatkan usaha (selain untuk penghasilan tambahan) juga untuk kegiatan istri tercinta hehe..
Hingga pada suatu malam ketemulah saya dengan blognya pak Hadi yang 'sangat membakar' lewat browsing internet.

Memang terbukti pak, Sampe sekarang langkah yang selalu saya lakukan : SILATURAHMI, saya kontak temen-temen lama dari Lubuklinggau, Indramayu, Tebing Tinggi, Magelang, Malang, dll dengan menawarkan keinginan tulus untuk berbagi & merasakan Keajaiban juga kepada temen-temen saya itu.. tanpa paksaan, tanpa sesuatu yang berlebihan, apalagi kebohongan.. Insya Alloh barokah..

Baca cerita selengkapnya..>>>