"Mulai dari yang kecil, Mulai Yang Mudah dan Menyenangkan dan Mulailah dari Sekarang"
Langkah Kecil yang Ajaib..
Enggak peduli satu langkah, setengah, seperempat..atau seribu, yang jelas siapapun yang melangkah menuju hal yang diimpikan akan lebih baik, daripada hanya kepngin saja tapi diem..karena tidak ada Reinkarnasi...
Dibawah ini saya postingkan email menarik, dan silahkan kalau anda mau kontak-kontak kerjasama atau diskusi-diskusi dengan beliau...
Salam Hangat
================
TELAH KUMULAI...
Assalamu`alaikum Wr. Wb.
Bpk Hadi, kenalkan nama saya Andi (nama sebenernya saya simpen, takutnya belum berkenan) , di Krian-sidoarjo pembaca setia blog bapak (baru 2 minggu).
Pak hari ini saya menuai hasil dari langkah kecil yang saya lakukan kemaren. Saat ini (udah lama) saya dalam persiapan membuka usaha “Bubur Ayam Lezzato” yang memiliki 5 cita rasa (Ayam, Bebek, Daging sapi, Ikan, Ayam jamur). tapi modal tak ada. Termotivasi oleh blog bapak akhirnya dengan Bismilah....saya buat proposal kerjasama usaha (materi saya ambil dari contoh perjanjian Syari’ah Musyarokah di blog bapak). Dan saya minta tolong istri untuk memberikannya pada teman-teman di Tk tempat anak kami sekolah.
Alhamdulillah...banyak yang ingin bekerja sama, sampai kuwalahan padahal saya hanya butuh modal sekitar 2-3 jt. saja. sore ini saya harus menemui beberapa orang, sebab mereka minta kerjasamanya lebih besar. untuk hal ini saya tetap pada kebutuhan saja.
(Hadi-Semoga Sukses pak..Insya Allah ini tanda-tanda awal yang sangat bagus)
Minggu lalu saya telah terima kiriman harga selimut dari bapak.
InsyaAllah saya akan mendaftar untuk jadi reseller dan usaha ini akan saya jalankan dengan istri saya. Modalnya saya ambilkan dari gaji saya 4 bulan kedepan, Oh ya saat ini saya sebagai operator warnet seorang teman dengan gaji 500 rb.
(Hadi-Gak perlu takut mas, tenang saja saya kasih fasilitas sampai barang enggak laku barang kembalikan dan saya bayar balik..paling2 anda hanya kehilangan sedikit ongkos kirim..tapi dari hari pertama jualan sampai hari ini belum ada yang balikin 100% tuh..ajaib ya..)
Mohon restu dan bimbingannya pak. Sejak tahun 2001 saya lakukan usaha, memilih tidak melamar pekerjan seperti orang lain. Meski beresiko dapat cibiran keluarga istri, bahkan istripun ikut ikutan. Tapi itu dulu sekarang alhamdulillah hubungan sudah membaik meski usaha belum lancar.
(Hadi-Modal besar itu enggak hanya uang kok...KEYAKINAN anda ini juga harta karun loh..dan sedulur-sedulur anda seperti saya banyak...silahkan banyak silaturahim lewat email, FB, SMS or dateng..someday...)
selama ini saya berjalan sendiri tanpa bimbingan seorang mentor. Saya mohon bapak berkenan menjadi pembimbing saya...(sangat memohon). Saya akan menembus batas , pikiran dan keterbatasan diri membangun usaha yang Rahmatan lilalamin.
(Hadi-Saya juga masih belum apa-apa kok mas, cuman bedanya apa yang saya alami saya tulis di Internet jadinya saya kadang kelihatan hebat banget ya...apalagi saya tampilin foto-foto yang banyak senyum segala..hehehe...ayuk sama-sama belajar saja..apa yang saya alami sudah saya tulis di blog ini, jadikan sbg referensi anda juga, moga2 ada sebagian yang menginspirasi anda..)
Email mas Andi, kalau anda mau kerjasama, silahkan kontak di alamat ini : rudi_widodo80@yahoo.co.id
Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Mudah-IV
Postingan ini sebenernya sudah tidak relevan lagi dengan judulnya yakni "Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Mudah" karena ibarat game level yang saya lalui di step ini sudah di level "Mulai Lumayan Gede, dan Mulai Enggak Mudah" hehehe..tapi karena semuanya masih dalam satu rangkaian cerita, dan masa-masa ini juga sudah berlalu maka inipun kami anggap langkah kecil menuju tangga berikutnya...
Saat main game di komputer, awal-awal kita biasanya milih yang Easy atau Beginer..tapi lama-lama pasti ingin yang intermediate rada-rada mumet dan perlu cekatan dikit, dan lama-lama...kita akan ampun-ampunan main di level expert..dan tidak akan berhenti kalau belum menang...dan kalau main pertama kali kok ujug-ujung mau ke level expert pasti akan kedodoran, dan ujung-ujungnya malah trauma..hehehe...
Ternyata di bisnis barangkali juga begitu...
Setelah melahirkan 3 toko (Radissa di Bekasi, Almasyhur Distro-I di Garasi rumah di Wonosobo, Almasyhur Distro-II di Banjarnegara) akhirnya lahirlah toko kami sekitar bulan September 2006, dan toko ini kami namai Almasyhur Distro-III.
September 2009, Team kecil bisnis kami yang terdiri dari Saya, Istri saya, dan Istri Yoyok,yang namanya Obi mengikuti acara pertemuan para dealer Rabbani di seluruh Indonesia, yang acaranya diadakan di sebuah hotel di Bandung.
Bagaimana lugu, culun, dan noraknya kami (hehehe..), orang kampung yang kegedean mimpi bisa anda baca pada postingan saya 3 tahun lalu di blog ini juga yang judulnya :
Bulan demi bulan berlalu, dari toko 1,2,3 kami, rutin selalu mengirimkan informasi keuangan sederhana ke Investor kami , yakni BMT yang saya ceritakan di postingan sebelumnya.
Keputusan nekat melahirkan toko ini hadir sesaat berdasarkan intuisi setelah membaca SMS dari Bankir Baitulmal kami, ketika acara di Bandung itu, dan bunyi sms-nya adalah :
”Mas, toko anda yang kami biayai di Banjarnegara hasilnya bener2 diluar prediksi kami, saran saya bukalah satu lagi di Wonosobo tapi letaknya yang ditengah kota” begitu bunyi SMS-nya.
Saya tidak menanggapi dengan serius sms itu karena salah satu pertimbangan yang membuat saya hanya membuka toko di Garasi rumah di kampung yang jaraknya 8km dari kota Wonosobo adalah karena semata-mata murah meriah, dan untuk menyewa lagi di kota Wonosobo tentu butuh modal yang gede, dan belum terjangkau.
Untuk mempromosikan toko di garasi kami, Yoyok sudah melakukan banyak gebrakan, diantaranya memasang iklan di radio-radio yang di putar sehari 3 kali, dan ternyata efek dari iklan itu ada 2, efek positif dan negatif.
Positifnya toko kami ramai, negatifnya followernya banyak sekali dan membuat kami panas. Terutama setelah iklan2 saya di radio di jiplak habis dan banyak toko-toko lain di kota yang memulai menjual barang-barang yang sama dengan produk kami, mereka ambil dari daerah lain, dan ada pula produk tiruan namun dengan promosi bahwa barang itu yang biasa dikenakan oleh ikon produk Rabani kami, yakni Artis Astri Ivo.
Toko mereka yang di kota, tentu saja dengan mudah di datangin pembeli, dan yang mau beli 1-2 kerudung tentu saja enggan datang ketempat kami yang berjarak 8km dari kota. Saya merasa bener-bener tertantang, meski terus terang waktu itu kami tidak ada uang cash karena setiap dapat hasil maka selalu kami putar kembali untuk berbelanja, dan kas kami hampir selalu kosong.
"Saya HARUS membuat toko di Kota Wonosobo apapun caranya" kata saya dalam hati, meskipun di pojok hati yang lain muncul suara-suara
"Mana Mungkin..uang darimana itu...?" hehehe..entahlah..saya yakin pastin ada jalan...
"Ya..HARUS.." kata saya dalm hati..
Dan yang lebih gila lagi, saya ingin agar toko saya itu launching paling lama 1 minggu setelah saya dapat ide itu..! makin gila kan..?
(Kota wonosbo yang ramai)
Namun setelah saya mengatakan kepada team saya di kampung bahwa kita HARUS-HARUS-HARUS dapat tempat dan dalam satu minggu harus sudah bisa start transaksi. Singkat kata meskipun awalnya beberapa team saya dan saudara2 saya juga keberatan karena saya dipandang terlalu gegabah, namun saya tetap akan maju, dan soal dananya saya serahkan ke ketua team senior di kampung, adik saya sendiri, Yoyok.
Yoyok inilah yang berusaha amat keras mewujudkan impian itu meski dia menurut saya terlihat pesimis, dan kalaupun mau berusaha itupun demi hanya ingin memuaskan rasa penasaran dari kakaknya.
Tapi terus saja saya cekokin semangat...hingga lama-lama pesimisnya mulai turun, pada akhirnya Pandangan-pandangannya hampir 80% sudah sama dengan saya, dan ini membuat Yoyok semangat mencari toko dan akhirnya ditemukanlah toko yang disewakan 25juta setahun.
Cara dia mendapatkan toko itu Wallahu a’lam mungkin dia door to door asal ada toko tutup dia gedor pintunya atau dia cari info siapa pemilknya dan didatangi kerumahnya dan ditanyakan kenapa tokonya tutup apa mau disewakan..? Nekad ya...hehehe
Awalnya dia mungkin sangat yakin kalo saya nggak akan setuju dengan sewa sebesar itu, karena sewa toko di seputar bekasi saja paling banter 2 juta sebulan, ini sewanya 2 juta lebih di kabupaten kecil lagi...
”Terus Bayarnya..?” katanya barangkali sambil tersenyum kecut karena dia tahu kakaknya bener2 kehabisan uang saat itu.
”Terserah kamu deh cara nyarinya...(nah luh..) kamu setahun bekerja di Bank langsung bisa jadi manajer masak cari uang segitu nggak bisa..?” dia mungkin garuk kepala....apes dah...pikirnya karena setahu saya namanya karyawan bank itu malah pihak yang paling kesulitan kalo harus cari uang palagi pinjaman dari bank tempatnya bekerja.
Namun karena semua sudah kehendak Allah tiba2 ada pertolongan datang, salah satu reseller kami yang tinggal di seputar kota ada yang mau invest..!
Tentu saja kesempatan itu dikejar oleh Yoyok, singkat cerita akhirnya ada suntikan dana 13 juta dari sang reseller dan itu buat DP sewa wetahun, dan atas pertolongan Allah tidak sampai seminggu kami bisa melunasi yang 12 jutanya dari omset toko kami sebelumnya dan untuk belanja dekorasi dan dekorator sekitar 5 juta jadi total 30an juta kami investasikan untuk toko baru ini, dan proses ini hanya memakan waktu 11 hari, dari target semual 7 hari..Alhamdulillah.
Tapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama karena setelah ada toko ke-4 ini (yang ukurannya cukup gede 2x lipat yang sebelumnya) barang-barang dagangan ditempat kami di toko-toko sebelumnya menjadi kosong, karena hasil omset tidak dipakai buat belanja tapi buat invest.
”Toko2 kita menjadi melompong ” Kata adik dengan nada putus asa...
Dan kekhawatiran kami akhirnya terbayar lunas waktu itu, setelah hari pertama omset kami tahun 2006 di toko baru itu hampir 2.6 juta, hari ke-2 sekitar 1.5 dan hari ke-3 sekitar 2.1 alhamdulillah bisa buat belanja lagi...
(Obi, Yoyok dan Anak saya yang pertama, namnya Adhis)
Happy ending-kah..? Ternyata belum..Allah masih ingin menguji kami, disaat kami sedang order dagangan sebesar 20 juta dan siap dikirim seminggu lagi dari Rabbani Bandung tiba-tiba cobaan datang. Sang investor kami yang juga reseller tersebut ”Mungkin” mendapat masukan dari atau mendapat pengaruh yang membuatnya berbalik dari komitment awalnya. Atas dibukanya toko kami yang awalnya dia sangat mendukung sekarang berbalik dan merasa dirugikan. Toko kami akan mematikan tokonya,mungkin itulah yang ada di benaknya.
Oya awalnya kami sudah menerangkan ke investor tersebut bahwa jangan takut toko dia tersaingi dengan toko kami yang baru, karena toko besar kami hanyalah simbol bahwa kami bener-bener eksis di kota kami, dan fokus utama toko kami hanya eceran,dan harga akan kami buat lebih tinggi dari harga di reseller tersebut dan seandainya dengan kehadiran toko kami kok dia mengalami kerugian atau omset tidak mencapai target maka kami sepakat akan membagi sebagaian profit ke dia diluar hasil investiasi-nya (apa nggak enak...?)
Tapi rupanya apapun keterangan kami tidak sedikitpun dia dengar bahkan dia mengultimatum agar besok Jum’at 15/9/2006 kami harus mengembalikan semua investasinya sebesar 13juta, ditambah lagi dia sudah terlanjur membuka toko maka kami harus mengganti biaya dekorasi sebesar 1.8 jadi total 14.8 juta.
Obi, yang kami angkat sebagai direktur toko kami dikampung hanya termangu mendengar ultimatum itu, karena janji kami yang bener-bener tulus tidak sedikitpun didengar dan yang lebih menyedihkan karena sang investor itu adalah temen akrab Obi sendiri, semenjak di SMP dahulu.
Tapi dengan tabah ultimatum itu di setujui meskipun uang kas kami saat itu hanya ada 5juta-an, sedangkan yang harus kami penuhi 14.8 juta.
Malamnya hal itu kami bahas dan kami bener-bener mentok bingung mau cari pinjaman kemana dan akhirnya disepakati saya telepon ke saudara-saudar. Pinjem 1-2 juta ke beberapa saudara kami yang terus terang juga membuat kami kasihan karena mereka juga kesulitan keuangan,dan sisanya kami gantungkan dari omset sehari besok, dan kalo tidak dapat terpaksa saya akan mencairkan kartu kredit saya....ya Allah..niat kami untuk membangun ekonomi yang ideal menurut syariah ternyata tetap ada yang menentang dan itu ternyata dari sesama kami sendiri..tapi saya yakin dibalik ini pasti ada proses pembelajaran...
Dan Subhanallah...setelah kami diskusi panjang lebar lewat telepon mencari alternatif sumber dana yang selesai pembicaraan jam 11 malam ternyata miracle itu bener2 muncul.
Tepat jam 12 malam..! ada pelanggan datang di Banjarnegara dan belanja 8 juta..! Mahluk haluskah..? mimpikah..? ternyata NYATA..!
Ada pelanggan kami dari kampung jauh yang sedang membangun toko dan mumpung lewat depan rumah kontrakan adik saya. Mereka baru pulang dari perjalanan dari luar kota, dan mereka mampir dan rencana akan pulang subuh sambil bawa dagangan agar pagi2 sekali grand opening tokonya terlaksana....AllahuAkbar...itulah bener2 misterinya pedagang...kita bener2 dibuat selalu dekat dengan Allah waktu demi waktu...
Dan diluar dugaan juga paginya, jumat sebelum jam 10 omset istri saya sudah mencapai 2 juta, sehingga pagi2 saja sudah ada 5juta+8juta+2juta alias 15 juta...akhirnya kami bebas dari rasa dipermalukan...oleh sang investor yang berubah haluan tersebut.
Tepat jam 11 siang disaat investor tersebut datang uang 14.8 bisa kami berikan utuh dan tersenyum puas ....kami sama sekali tidak benci atau marah ke dia tapi malah justru merasa kasihan mungkin dihatinya masih terbersit rasa tidak percaya akan komitment kami..memang pemikiran yang ”out of the box” kadang sulit sekali difahami oleh mereka yang masih ”think in the box”.
Suatu saat pasti beliau faham....dan kami komitment sedikitpun tidak menaruh rasa marah karena itu tiada lain hanya salah satu ujian di dari Allah di Kampus kami.
Hari Sabtunya sang investor datang lagi dengan bawaan sekarung dagangan yang pernah kami supplai…
”Saya akan mengembalikan semua dagangan ini denga nilai sekitar 8 juta rupiah, dan Saya juga menuntut agar uang sewa toko yang dia sewa sebesar 1.5juta setahun dikembalikan juga”…Masya Allah….Sang investor datang bersama ayahandanya dan sang ayah sebenernya sudah menasehati agar jangan sampai setega itu kepada kami karena kami juga tidak pernah memaksa untuk berbelanja ditempat kami…namun shohib ini keukeuh dan besok jam 16.00 harus sudah ada uang cash sebesar itu.
Lagi2 adikku mengangguk…ah ada Allah ini…dan sungguh diluar dugaan keesokan harinya sebelum jam 16.00 kami sudah bisa melunasi kembali semuanya, bahkan adikku meminta agar kalo ada yang akan dikembalikan lagi agar secepatnya dibawa sekalian karena kami memang kekurangan barang…saya tidak tahu bagaimana reaksi beliau namun kami bener2 tidak membencinya..dia hanya tidak faham…kata saya dan Yoyok adik saya kepada team2 kami…
Belakangan barang2 yang dia kembalikan ternyata tidak sampai seminggu habis bahkan dengan harga eceran di toko kami yang baru tersebut.Bahkan pada saat kami kebingungan lagi cari uang 20juta untuk membayar dagangan yang siap dikirim dari bandung ternyata ada investor baru datang dan mengantarkan sendiri uangnya sebesar angka tersebut…
Anda yang membaca kisah ini mungkin banyak yang tidak percaya ..saya tidak heran, karena saya sendiripun kadang tidak percaya dengan apa yang kami alami..Tapi bener-bener kekuatan doa-doa dari Ibu kami,team kami dan doa-doa dari temen-temenlah yang saya yakin di denger oleh Allah langsung dan juga doa-doa dari salah satu dari anda pembaca setia blog saya dari awal kelahiraannya yang turut meluruhkan belas kasihan Allah kepada kami.
Kenapa toko kami yang ke-4 itu cepat booming..? secara fisik kami melakukan aktivitas2 yang selama ini mungkin tidak disadari oleh para pedagang.Kami melakukan hal2 kecil yang sebenernya oleh orang awam termasuk ”Not Urgent not Important”
Yakni kami 3 hari sebelum buka memasang spanduk2 di 4 jalan utama pintu masuk kota kami, selain itu kami memajang foto-foto team kami yang mejenjg dengan Mbak Astri Ivo, dan kami juga sudah melaunching iklan radio yang ada suara Astri Ivo-nya.
Kenapa ditutup..?
Kisah kelahiran toko ketiga ini pernah saya tuliskan di blog saya dengan judul
KISAH KELAHIRAN “ALMASYHUR DISTRO” YANG KE-3
Dan tulisan ini adalah review yang melengkapi saja dari rangkaian tulisan saya "Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Mudah"
Semoga anda terinspirasi dengan tulisan ini, dan anda bisa melanjutkan bacaan dari artikel ini, ditulisan saya selanjutnya yakni :Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Mudah-V..
Salam Hangat..
Hadi Kuntoro
http://hadikuntoro.blogspot.com
NB:- Alhadulillah, saat ini outlet selimut percontohan kami sudah mulai beroperasi, masih sederhana memang, tapi karena kami promosikan baik online maupun offline, setiap hari saat ini selalu ada transaksi, outlet kami ada di kota Wonosobo, dan di Karangkobar, sebuah kecamatan kecil di Pegunungan sebelah utara Banjarnegara.
- Saat ini sedang ada rencana juga seorang calon distributor akan membuka outlet di Yogyakarta, Insya Allah..dan kalau rencana ini terealisir nanti saya akan publish juga disini.
- Di RS Dr.Sardjito Yogyakarta sedang ada uji kwalitas mengenai selimut kami, dan kalau memang masuk kualifikasi mereka dan harganya cocok, Insya Allah mereka akan memakai ini di pavilliun2 RS terbesar di DIY itu...mohon doa restu ya...siapa orang hebat yang berhasil menembus RS itu..entar deh saya beritahu kalau memang bisa berhasil tembus ya..hehehe
Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Mudah-III
Mulail dari yang Kecil, Mulai dari yang Mudah-II
Dalam beberapa sessi seminar, ketika saya sharing tentang perjalanan usaha busana muslim saya mulai dari 0 (nol), ada komentar yang beberapa kali saya dengar dan ini sangat menarik yakni :
“Pak Hadi kan lulusan S1 dari Teknik Mesin UGM, dan bekerja di perusahaan Internasional pula, jadi wajar saja kalau dalam berbisnis bapak tidak mengalami kesulitan, karena bapak tidak ada masalah dengan modal. Bagaimana dengan kami-kami yang hanya lulusan SLTA, dan tentu saja gaji kami tidak seberapa sebagai modal usaha..?”
Ini adalah pertanyaan klasik, dan untuk menjawabnya saya biasanya gantian bertanya kepada beliau
“ Pak, menurut bapak agar bisa sukses berbisnis perlu modal berapa..? 100juta..? 200 juta..? 500 juta..? atau kalau saat ini tiba-tiba ada yang memberikan modal kepada anda 1 milyar apakah anda bisa langsung bisa berbisnis..? Hehe..bisa jadi kalau saat ini diberi 1 Milyar paling-paling anda deposito kan dan anda makan daru uang deposito...jadi kapan bisnisnya..? apakah bener bahwa modal berupa uang itu satu-satunya kunci agar anda memiliki bisnis dan bisa sukses...?”
Menarik ya...kalau anda sendiri, para pembaca blog ini bagaimana..?hehehe..jangan-jangan sama saja...
Membuka toko kami yang ke-3, di tempat yang cukup strategis di Kabupaten Banjarnegara (Jateng) adalah babak baru usaha kami. Sebelumnya kami hanya berani memanfaatkan tempat-tempat yang murah meriah, dan kini mulai memberanikan diri untuk menyewa tempat.
Kalau anda sudah memiliki toko yang besar atau usaha yang sudah running, barangkali hanya tersenyum kecil dan merasa lucu melihat kami yang begitu antusias dan memiliki harapan terlampau tinggi dengan tempat kecil yang hanya berukuran 2.5x5 m heheh...tapi begitulah...saya yang merasa ini adalah dunia baru, karena selama ini saya kehidupan saya tidak banyak variasi, kerja-kerja-kerja...tiap hari begitu, sehingga mendapatkan income dari sumber seperti ini adalah sesuatu yang amazing, dan membuat kami semangat menyala-nyala..
Bagaimana caranya ya, bisa memiliki toko namun modal yang dikeluarkan sedikit saja, dan saya tidak mau berhubungan dengan perbank-kan dulu, meminjam uang buat modal, karena itu sesuatu yang baru yang saya belum tahu ilmunya. Memang sih di kantor pernah minjam-minjam ke Bank, tapi kan nicilnya dari gaji sehingga tidak merasa terlalu pusing...kalau nicilnya dari keuntungan bisnis, sedangkan bisnis sendiri belum tentu 2-3 bulan bisa langsung mendapakan keuntungan buat nicil bank...iya kalau untung..lah kalau sebaliknya...? Apa enggak modal abis utang masih tetep ada..?
Itu pemikiran saya waktu itu, tapi modal sendiripun juga sanga terbatas..? Tapi saya maunya berhasil meski modalnya pas-pasan. Menarik kan..? disinilah seninya..
Saya ingat di kantor, setiap awal semester atau awal tahun, bagian demi bagian selalu diminta untuk menyerahkan rencana-rencana belanja (Budget) untuk membiayai pekerjaan baik pekerjaan rutin atau pekerjaan yang sifatnya project, apakah perlu dana untuk Menambah bangunan, membeli mesin2, peralatan pendukung, studi banding ke Jepang, Mendatangkan seorang guru ahli, dll..dll.
Biasanya dikantor kami ada meeting besar (Meeting budget tahunan or semesteran) yang mengumpulkan seluruh usulan-usulan dari berbagai departemen, biasanya usulan awal gede banget, terus satu persatu disuruh presentasi, di gojlok, di bantai oleh bos2..dan yang pasti usulan yang aneh2 dan bisa dihilangkan maka sekecil apapun usulannya pasti akan lenyap, sebaliknya sesuatu yang menarik, masuk akal, terukur dan lebih-lebih akan mendatangkan profit, meskipun gede, maka bos akan sangat mendukung bahkan bisa jadi “Apa anggaran ini tidak kurang..?”
Terinspirasi dengan hal itu, maka sayapun mencoba mengaplikasikan jurus ini diluar kepada orang lain, yang saya anggap bos saya seperti di kantor ketika itu.
Kebetulan Yoyok, adik saya yang saat itu masih aktif di Bank Danamon dan istrinya rajin sekali menuliskan catatan harian transaksi di toko Garasi wonosobo, sedangkan saya dan istri menuliskan laporan untuk toko Bekasi. Catatannya sederhana saja, hanya seperti contoh dibawah ini :
Catatan simpel seperti itu kami buatkan summary-nya dari bulan ke bulan, dibuat grafik-grafik, dibuat juga proyeksi-proyeksi keuntungan kalau seandainya kita memiliki modal yang besar, dan semuanya hanya kami buat di selembar kertas.
Kemudian kami presentasikan dengan target investor pertama kami, yakni sebuah BMT kecil di kampung, yang ketuanya kebetulan kakak kelas saya sendiri, namanya Mas Umar. Saya inget,waktu itu sore hari saya dan Yoyok mempresentasikan di sebuah rumah makan ayam goreng di deket alun-alun Banjarnegara.
“Mas Umar, saya ada rencana someday untuk back to kampung, kepengin sedikit andil menerapkan ilmu yang saya dapat baik ketika sekolah maupun ilmu yang saya dapatkan di pekerjaan, dan ilmu-ilmu bergaul selama di Ibukota. Dan salah pintu yang akan kami lewat adalah melalui jalur bisnis” Kata saya
“Langkah itu sudah saya mulai saat ini meskipun semuanya masih dengan modal yang terbatas. Namun kami memiliki team yang Insya Allah bagus ada Saya dan Yoyok, dan semuanya akan kita kendalikan langsung oleh kami sendiri, dan kita juga punya komunitas bisnis yang luar biasa dan pusatnya ada di Jakarta, dan kami juga sudah sering melakukan konsultasi bisnis dengan para ahli disana”
“Ilmu marketing bisnis kami juga sebagaian mengaplikasikan ilmu marketing terbaru yang saat ini uptodate di kota-kota besar, dan inilah hasilnya yang kami dapatkan beberapa bulan ini” kata saya sambil menyodorkan selembar kertas yang merupakan summary atau rekapitulasi usaha kami selama beberapa bulan dari toko2 murah meriah kami.
Dan satu persatu di terangkan detail oleh Yoyok yang kala itu menjadi salah satu marketing terbaik di Bank tempat dia bekerja, hingga karirnya cukup bagus dan melompat-lompat kelasnya.
“Aku wes maca dan wes mudeng kabeh, dan Insya Allah saya tertarik dengan usaha ini karena nyong juga trust karo rika (Saya sudah baca dan mengerti semua, Insya Allah saya tertarik karena saya percaya dengan kalian)” kata Mas Umar dengan dialek Banyumasan yang khas sengaja saya tuliskan.
“Jadi sekarang apa yang bisa saya lakukan untuk kalian..?” Katanya.
“Ada 2 macam investasi dari kami, apakah mau beli putus apakah investasi sharing modal..?”
“Kalau saya maunya yang sharing modal saja Kang” Kata saya
“Kalau aku rugi di sangga (dipikul) bareng kalau untung ya pada untung bareng, kalau melihat angka-angka kami di kertas itu, bisa jadi keuntungan yang BMT-mu dapetin jauh lebih tinggi, dan berlipat daripada kalau saya pinjem uang di Bank konvensional, tapi ini malah menyengkan, kami bisa jualan dengan tenang, dan kalau hasilnya gede kami ikhlash ngasih gede ke Bank-mu, gimana..?”
Singkat cerita, presentasi kami berhasil meyakinkan beliau...alhamdulillah...dan akhirnya beberapa puluh juta sharing modal diberikan kepada kami, dan sebagai formalitas, kami diminta tetep menyerahkan sesuatu agunan agar Mas Umar juga enak dengan anak2 buahanya, meski menurut beliau tanpa agunanpun gak apa-apa karena beliau kenal betul dengan kami..subhanallah....
Dan muncullah Perjanjian kerjasama Bagi Hasil, dan kalau anda tertarik pengin lihat seperti apa perjanjiannya bisa melihat ke Link ini..Insya Allah akan sangat berguna bagi anda:
Dan akhirnya berdirilah toko kami yang ke-3
Dan alhamdulillah sesuai harapan, bulan demi bulan kami bisa memberikan bagi hasil yang lumayan gede kepada BMT yang ada di kampung tempat saya berasal, yakni BMT Al-Huda di kecamatan Karangkobar. Misalnya kalau saya pinjem ke Bank 10juta bunganya barangkali hanya sekitar 150ribu sebulan, tapi ke BMT ini kami bisa memberikan lebih dari 500ribu..tapi anehnya kami ridlo dan ikhlash...memang menurut saya perbankan yang seperti ini adalah perbankan yang paling indah...dan yang seharusnya ada di Dunia...Wallahu a’lam...
Dari modal itu berdirilah toko Almasyhur Distro yang Ke-2.
Almasyhur Distro yang ke-1 adalah yang saya ceritakan di tulisan saya sebelumnya yakni toko garasi rumah yang ada di Wonosobo. Jadi saat itu toko kami ada 3, Wonosobo, Bekasi, dan Banjarnegara...semuanya masih kecil-kecil..tapi semangat kami gede banget...sampai-sampai adik kami Yoyok sambil kerja, sambil bantu2 njagain memberikan support kepada Istrinya..
Posisi Yoyok yang sebagai marketing bank di lapangan sangat memungkinkan untuk bisa ketemu klien2nya di toko kami, sambil nawarin pinjaman sambil nawarin bisnis...hehehe...
Letaknya cukup strategis, meski kecil dan bangunannya bangunan lawas yang rapuh. Kalau anda pergi ke kota Banjarnegara, toko kami letaknya ada di seberang Polres Banjarnegara, di samping Bank BCA, kalau anda kebetulan lewat anda bisa mampir ke toko kecil yang membuat hati kami heboh ini...karena inilah pertama kalinya kami menyewa tempat yang menurut kami cukup mahal waktu itu...
Jadi...anda tahu sendiri kan..? Semuanya tidak berarti harus diawali dengan modal besar. Sekecil apapun diri anda, Selemah apapun kekuatan anda, sesempit apapun waktu anda, anda pasti tetap bisa melangkah mewujudkan mimpi anda...
Mulailah dari sekarang, karena menunda untuk mulai adalah pekerjaan yang sangat-sangat-sangat merugikan...
Nunggu modal dulu, nunggu warisan dulu, nunggu pinjaman dulu, nunggu waktu paling tepat, nunggu ada saat luang...karena bisa jadi ketika yang anda tunggu itu datang kesempatannya sudah lari...dan ingat, waktu Setahun, Sebulan atau seminggupun yang kita lewatkan sia-sia, tidak pernah akan kita dapatkan kembali meski kita sudah punya uang milyaran... mulailah berlatih dari sekarang agar ketika modal yang gede itu datang kita tidak kebingungan...
Di cerita berikutnya, saya akan menuliskan kisah yang jauh lebih menarik lagi, yakni perjuangan kami untuk membuka toko yang ke-4 di kampung, yang nantinya akan menjadi toko Almasyhur yang ke-3.
Ikuti ceritanya di :
Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Mudah-IV
Semoga tulisan ini menginspirasi anda...Nikmati apapun yang anda lakukan hari ini...
Hadi Kuntoro
http://www.rajaselimut.com
http://www.rabbani.asia.com
http://www.hadikuntoro.blogspot.com
NB:
- Bila ada orang yang bertanya “Saya kepengin sekali berbisnis, tapi saya bingung bisnis apa ya..? maka jawaban saya adalah “Lihatla semua benda yang ada di sekitar kita, apa yang tidak bisa dijadikan bisnis..?” dan hingga saat ini banyak tidak tahu jawabannya...jadi..? peluang ada sebenrnya ada di mana-mana..
- Alhamdulillah Insya Allah sebentar lagi bakal ada "Calon Distributor" di Yogyakarta
- Selimut Jepang kami Alhamdulillah mulai banyak di pakai dan di rekomendasikan dokter2 loh..(nantikan ada ceritanya ya..ada cerita dahsyat tentang hal ini)
Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Termudah-II
Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Mudah-I
"Mulailah dari yang terkecil dan termudah" kata-kata ini ini menginspirasi saya ketika pertama kali membuka toko busana muslim sekitar awal tahun 2006.
Toko pertama ini kami buat ketika saya masih menjadi karyawan, letaknya di Wonosobo, dan untuk ukuran bisnis busana muslim, tempat ini sebenernya tidak strategis, karena berada sekitar 8 km dari kota, memang berada di pinggir jalan besar, namun jalur itu adalah jalur cepat, dan di sekitar kami hanyalah perkampungan dan tidak ada satupun toko busana di radius 5 km.
Kenapa kami memanfaatkan lahan ini..?
Karena inilah tempat yang paling mudah, murah dan paling gampang diurus.(Gambar garasi nganggur yang kami sulap menjadi toko pertama kali)
Waktu itu Adik saya Yoyok masih aktif di Bank Danamon, dan istrinya (yang juga adik istri saya) bekerja kecil-kecilan dirumah membuat sprei, baju dll dan dipasarkan door to door.
“Asal cara memasarkanya memakai ilmu-ilmu marketing modern di kota-kota maka tepat yang terpencil seperti inipun Insya Allah gampang, nanti kita giring orang-orang yang berbisnis serupa dan sudah memiliki toko busana muslim untuk untuk mau datang ketempat kita, atau dia akan merasa rugi seumur-umur kalau tidak mau datang” kata saya..(heheh...biasa, provokator..)
Waktu itu adalah bulan-bulan pertama kalinya kami menjadi agen kerudung Rabbani dari Bandung. Akhirnya toko pertama kalipun jadi dan gambarnya seperti di bawah ini. (gambar toko Almasyhur Distro yang Pertama kali)
Mulailah kami bergerilya ke kecamatan-kecamatan memperkenalkan produk kami, saya, istri, Yoyok dan istri mendatangi prospek-prospek yang memiliki toko busana muslim sudah cukup ternama di kecamatan-kecamatan kecil disekitar kami.
“Kami adalah agen kerudung Rabbani di Wonosobo, kerudung yang sangat terkenal saat ini, di majalah, televisi barang ini sudah tidak asing lagi (sambil kami menunjukkan majalah Ummi, menyebutkan sinetron2 yang sudah dan akan memakai produk ini) dan kami mengajak anda untuk bergabung menjadi agen kami, ajakan kami ini hanya sekali ini saja, dan kalau anda berminat akan kami jadikan agen tunggal di kecamatan ini. Dan kami ajak sore nanti anda datang,ini alamat toko kami, dan kami akan tawarkan ini ke orang lain kalau jam 4 nanti anda tidak datang, dan saat itu juga kesempatan anda tertutup” tuh kan kompornya mulai...hehehe
Prospek yang kami datangi pertama kali ini ada di kecamatan Leksono, dan kebetulan toko itun dikelola oleh seorang Ibu muda, dan memiliki karyawan Waria (heheh..ini tidak akan saya lupakan) nama mbak yang Waria ini adalah Mbak Uut, dan beliaulah pelanggan yang pertama kali datang, setelah itu jurus itu kita pakai juga ke kecamatan Kertek, Kalibeber dll...dan berangsur-angsur mulai ramailah tempat kami.
Ada seorang ibu, dari Kabupaten Purworejo (tetangga kabupaten), yang menjadi agen kami gara-garanya suaminya seorang polisi yang sedang tugas, operasi lalulintas di jalan, dan ketika istirahat singgah sejenak di toko, dan berkat kepiawaian Adik saya menawarkan peluang, akhirnya pak Polisi itu pulang-pulang memberikan info pada sang istri, dan saat ini mereka sudah menjadi agen yang cukup besar, bahkan sudah punya toko lumayan gede di Purworejo.
Pembukaan toko di Wonosobo ini menurut kami terbilang cukup berhasil, hingga akhirnya kami memberanikan diri membuka toko yang ke-2 di Bekasi. Dan lagi-lagi kami memilih untuk membuat sesuatu yang mudah dan biaya minimal.
“Mas kalau pohon mangga di depan rumah itu di tebang kayaknya bisa dijadikan toko kecil, piye kalau saya manfaatin daripada punya tanah nganggur dan kurang produktif..?”(Gambar halaman kosong di depan rumah saudara kami di Bekasi)
Akhirnya berdirilah Radissa Distro, dan untuk membuat toko kecil ini ramai, saya banyak bergaul dengan temen2 TDA saya (www.tangandiatas.com) dan saya juga banyak mengikuti seminar-seminar bisnis, supaya meski tokonya kecil dan tempatnya ngumpet tapi bisa ramai di datangin pembeli.(Gambar Proses pembangunan Radissa Distro kami di Bekasi)
Alhamdulillah sesuai harapan, omset toko ini lumayan bagus, dan strateginya diantaranya kami rajin membagi-bagikan brosur ke perumahan-perumahan, mendekati komunitas ibu-ibu di TK-TK, pengajian-pengajian dan sering juga kami mengikuti bazar2 baik di kantor maupun bazar bersama temen-temen TDA.(Gambar. Saat malam hari biasanya waktu paling ramai toko kami di kunjungi pelanggan)
Langkah membuka toko ke-2 ini jauh lebih mudah karena kami sudah endapatkan pengalaman-penglaman dari toko yang ke-1 di Wonosobo.
(Oya, saat ini toko Radissa ini telah kami hibahkan Cuma-Cuma kepada istri dari Mas Anwar Nahari, karena saudara kami itu meninggal dunia di usia yang cukup muda, sekitar 4 bulan yang lalu, Oktober 2008. Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun...selamat jalan Mas Anwar..semoga saat ini engkau bahagia bersama Allah disana. Hingga saat ini toko itu masih eksis dan memiliki banyak pelanggan, namun 100% management di pegang oleh Istri Almarhum saudara saya).
Jadi andapun saat ini bisa melakukan hal yang sama, jangan terlalu ruwet mikirin sewat tempat yang gede, mahal, strategis dsb yang justru bisa membebani anda yang baru saja memulai, maanfaatkan teras rumah anda, lahan kosong saudara, garasi rumah, ruang tamu yang kegedean dsb...meski letaknya di ujung gang sempit sekalipun no problem, berekspressi dan bereksperimen-lah dengan tempat-tempat anda yang terbatas itu, ilmu-ilmu marketing modern saat ini bisa anda dapatkan dimana-mana dengan mudah, dan carilah yang paling gampang yang bisa anda terapkan dalam waktu singkat...baca hari ini, terapkan nanti sore....misalnya..
Keberhasilan membuat dua toko kecil-kecil yang mudah dan deket rumah itulah yang kita “Jual” kepada seorang Investor kecil di kampung, dan mulailah babak baru bisnis busana muslim kami, yang tadinya memanfaatkan lahan seadanya, akhirnya mulailah kami menyewa tempat strategis tapi dengan budget kecil yang kami miliki.
Muncullah Almasyhur Distro di Kabupaten Banjarnegara, seperti apa bentuk Almasyhur Distro di Banjarnegara, di postingan berikutnya, dan bagaimana cara kami meyakinkan Investor kami, dan tulisan ini telah kami posting dengan link dibawah ini :
::Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Termudah-III::
Catatan:
Semudah dan segampang yang saya ceritakan diataskah perjalanan kami..? Tidak juga, cobaan2 banyak kok, dan itu juga saya tuangkan di blog saya ini, diantaranya cobalah buka artikel ini :
Semoga anda Terinspirasi dengan Tulisan ini...
Salam Hangat
Hadi Kuntoro
http://www.rajaselimut.com
http://www.hadikuntoro.blogspot.com
NB:
Selimut untuk anak-anak yang Acrylic 100% adalah produk yang tdak gampang di dapat, dan saya YAKIN andapun akan kesulitan mendapatkan barang yang sama meski anda mencari barang itu di Singapura, Hongkong bahkan di Jepang atau Amerika sekalipun..karena biasanya 80% Acrylic dan 20% Polyester-pun sudah memenuhi standard di negara maju. Seperti apa selimut yang dari hari pertama launching langsung booming dan laris banget di penjuru tanah air, lihatlah link ini..tertarik untuk menjadi Agen..? Silahkan kontak Alamat ini.
Mulai dari yang Kecil, dari yang Mudah- I
Saya seneng sekali dengan tagline diatas, very-very-very Inspiring menurut saya. Bahkan perusahaan otomotif yang raksasa, Toyota pun selalu mengaplikasikan hal ini, dan lihat saja sekarang perusahaan otomotif yang tertua di Amerika sana pun sebentar bisa di geser dominasinya oleh Toyota. Perusahaan segede mbahnya gajah itupun ternyata mengaplikaskan (Mulailah dari yang kecil, mulai dari yang termudah dan mulailah dari sekarang)ini.
Saya pernah menjadi jadi ujung tombak sebuah project team, dan goal-nya adalah bagaimana kita mudah memanage Asset Perusahaan.
Sekedar gambaran saja, jumlah asset di perusahaan itu, misalnya untuk Company yang di Indonesia saja jumlahnya bisa sampai puluhan ribu Asset (kalau nilai 1 asset terkecil saja misalnya 5 juta, dan yang gede bisa puluhan Milyar seberapa besar nilai uangnya ya...hehehe..). Ada sekian ribu mesin las, sekian ribu komputer, sekian ratus gedung, sekian ribu mesin2 yang lain.
Agar laporan asset itu akurat, maka harus ada pengecekan fisik asset di lapangan dan harus matching dengan yang ada di buku nya orang keuangan, padahal yang namanya Asset banyaaaa...kk sekali yang bergerak setiap tahun, pindah mesin ini kesana, beli mesin baru buat project ini, bikin pabrik baru, kirim asset ke perusahaan toyota yang lain, membuang asset yang tidak berguna..dll..dll...
Sementara di perusahaan lain, misalnya di sebuah BUMN tempat saudara bekerja, mengecek asset yang tidak sebanyak itu, dia membutuhkan waktu hampir setahun untuk menghitung asset2nya dengan benar dan akurat, artinya ketika menghitung asset yang terakhir, maka sudah saatnya harus menghitung asset yang pertama lagi...pusing kan..?
Ada IDE GILA..!
Dan ajaibnya, beberapa tahun kemudian target itu hampir tercapai, ketika itu saya bisa melihat asset puluhan ribu itu bisa di laporkan denga akurat hanya dalam waktu setengah hari..!
Ternyata dugaan saya keliru..!
Oleh sang guru saya diajak ke pabrik, ke lokasi yang kecil, dan disana saya dipertemukan dengan kepala group yang membawahi beberapa orang di lapangan.
Saya garuk-garuk kepala...kalau Cuma mesin las sekitar 50an seperti ini sih 30 menit sampai 1 jam juga rampung..pikir saya.
“Bisa nggak Hadi san ngitung asset in dengan akurat dan di kasih waktu 3 jam..?” Kata Sensei (guru) saya.
“Kalau kamu sudah bilang tidak mungkin maka kamu tidak pernah akan berusaha, padahal kita bisa lebih cepet dari itu loh...30 detik (Nah loh..)” katanya...
“Menghitung 50an assset bisa 60 menit, apakah apakah sensei ngecek asset sambil lari-lari kenceng.?” kata saya..
“Siapa bilang harus one by one, nih cukup jalan saja ke papan itu, dan saya cek saja papan asset itu, setiap ada pergerakan asset alamatnya selalu di update dan saya percaya akurasi data itu sama seperti akurasinya komputer di Bank tempat saya menyimpan uang” katanya
“Dan saya hanya butuh waktu 30 detik untuk mengecek akurasi assetsaya, dan silahkan kamu counter cek dengan yang di lapangan secara sampling, berapapun Hadi san mau ambil sample...akurat apa enggak” katanya.
Saya coba-coba cek, dari asset gede di depan mata sampai asset yang terkecil di kolong-kolong....ternyata semua akurat bo..!
“Gimana bisa begitu sensei..?” sambil garuk-garuk kepala karena takjub...
“Area kecil ini adalah percontohan, kalau sudah sempurna petanya, aturan-aturan mainnya selesai, maka ajarkan ini kesemua operator-operator yang ada di lapangan, bagi mereka pekerjaan ini sederhana dan menyenangkan, karena mereka pasti mengenal betul ada mesin-mesin apa di sekitar mereka”
“Kalau mereka sudah tahu caranya, mintalah kepada kepala group agar menjadikan ini sebagai bagian pekerjaan mereka dan kepala group, spuervisor dan manager menjadi penanggung jawabnya”
“Haik..wakarimashita..(Yes bos..saya faham dan mengerti).!” Kata saya.
Begitulah ceritanya..dan cerita ini akan bersambung, dan akan menarik sekali. Karena saya akan bercerita secaram langsung dari lapangan tentang perjalan saya dan perjalanan orang-orang di sekitar saya yang sedang “Memulai dari yang kecil dan memulai dari yang termudah”
Apakah yang seperti ini bener..? Bisa jadi bener...tapi ingat selain modal ADA VARIABEL LAIN yang perlu juga anda pertimbangkan, yakni WAKTU..! belum lagi embel-embel yang lain , macam takut, khawatir dll
Kalau anda tidak yakin, maka mulailah dari sekarang, sejak anda membaca tulisan ini. Lah saya belum punya modal gede, belum punya ruko, belum punya uang buat sewa..?
Nantikan cerita menarik sambungan dari tulisan panjang ini, saya akan menceritakan bagaimana saya membuat outlet-outlet yang saya sebut Hasuko Distro, yakni Distro Peralatan tidur yang saat ini masih berupa prototype seperti cerita area 20x20m diatas.
Cerita ini akan saya tulis di blog ini, baik ketika ada WINNING maupun ada OOPS secara langsung, saya tidak tahu persis apakah Distro itu nantinya akan menjadi besar dan bener-bener tersebar di seluruh penjuru tanah air dan negara tetangga seperti bayangan di kepala saya saat ini..? Wallahu A’lam, yang pasti saya akan berusahan menikmati perjalanan ini....meski saat ini di seputar saya toko-toko dan mall-mall yang gede seperti yang saya bayangkan sudah banyak bertebaran..tapi justru disitulah seninya....Speed & Creative...itulah kuncinya..
“Mulailah dari yang kecil, mulai dari yang termudah dan mulailah dari sekarang”
Tulisan saya berikutanya bisa anda baca di link di bawah ini :
Mulai dari yang Kecil, dari yang Mudah -II
Enjoy your business adventure..!
Hadi Kuntoro
NB:
Indahnya Berbagi Cerita...
Perjalanan untuk bertemu dengannya itu saya tulis di blog...dan katanya justru tulisan saya inilah yang membuat bisnisnya booming...Dari 4 mesin Jahit, 6 karyawan, setelah di Posting di blog saya saat ini cling berubah menjadi 40 mesin Jaht dan 70 Karyawan...begitulah Mbak Indri dari Bandung ini Bercerita di Facebooknya...Wallahu A'lam..
Simaklah tulisan dibawah ini, semoga anda terinspirasi..
================
Malam ini sahabat yang nulis via Face Book ke "My Wall" saya :
Indri wrote on your Wall:
"aku Indri pak,sengaja pake foto anak ku.biar ketauan Indri yg msh anak2 dah beranak hehehe.... lama ngilang mba Oby dtg lagi. N aku msh ga ngeh klo mba Oby tuh yg dulu pernah dtg sama pak Hadi. Sekian lama lho aku nyari2 no contact pak Hadi mau ngucapin makasih. Trus pas nyadarnya mba Oby n mas Yoyok rumah liat2 produksi. Pertama ketemu aku msh cuman punya 4 mesin n 6 org karyawan. Alhamdulillah skrg ada 40 mesin n 70 org karyawan. Trus cerita pak Hadi n keluarga tentang penemuan albis sampai berminggu2 aku jadiin jagoannya lho d website aku.(www.albisdesign.com) sampai org2 jd penasaran masa umur 22thn dah jd pengusaha.
Alhamdulillah skrg albis besar namanya malah di luar pulau jawa. Makasih banget lho pak...."
Profil beliau ada di:
http://www.facebook.com/profile.php?v=feed&id=747141165#/profile.php?id=628798748
Indah sekali tulisan itu bukan..?
Dan ini adalah satu bukti bahwa berbagi cerita itu selain indah juga bermanfaat sekali.
Tahun 2006 yang lalu, ketika "Iman" saya mulai gonjang-ganjing, pengin resign dari tempat saya bekerja, waktu itu saya sedang merangkak untuk membuat toko baju muslim kecil kami di kampung sana.
Salah satu toko kami di Banjarnegara sering di datangin pelanggan, yang menanyakan sebuah merk baju, dan kami penasaran..dimana sih produsen baju itu....?
Perjalanan unik saya menemukan sang produsen itu saya tulis di blog saya, dan justru sari situlah si produsen itu akhirnya tenar..
Tulisan ajaib itu ada di Blog saya tahun 2006, dan link-nya ada dibawah ini :
http://hadikuntoro.blogspot.com/2006/10/albis-albis-albisdimana-kamu.html
Menarik sekali bukan..?
Salam Hangat..
Hadi Kuntoro
http://rajaselimut.com