Apa yang terjadi pada Samurai San-III (TAMAT)

Baca cerita sebelumnya di LINK INI "Apa yang Terjadi Pada Samurai San-II"

“Samurai San, boleh tidak nanti saya ikut hadir di persidangan” tanya saya..
“Boleh saja, karena persidangan ini terbuka untuk umum, dan nanti malah anda akan banyak tahu apa sebenernya inti masalah saya…” jawab beliau…

Apa sebenernya inti permasalahannya sampai dia ditahan dari tanggal 31 Maret 2009 hingga saat ini..? Dari beberapa kali saya mengikuti sidang untuk memberikan support kepada beliau, agar beliau semangat dan tidak merasa sendirian di negeri orang.

Dari beberapa kali mengikuti sidang terbuka untuk umum yang ternyata dihadiri juga oleh wartawan-wartawan itu saya lambat laun menangkap isi cerita secara garis besar yang menjadi pokok sengketa.

Sekitar tahun 60-70an, datang ke Indonesia seorang Pebisnis dari Jepang dan membuat pabrik selimut di Indonesia. Produknya sangat terkenal waktu itu bahkan hingga di kampung sayapun saya ingat produk itu termasuk produk nomor wahid yang dipakai baik oleh kalangan bawah maupun kalangan atas. Kemungkinan besar market share selimut berbulu di Indonesia waktu dikuasai oleh perusaaan ini yang sebut saja dimiliki oleh Mr.Hitori.

Perusahaan Mr.Hitori ini sangat besar dengan sekian ribu karyawan dan perusahaanya tersentralisir disebuah lahan yang membentuk cluster semacam kawasan Industri kecil.

Beberapa puluh tahun kemudian, sekitar tahun 2001 Samurai san datang ke Indonesia mendirikan pabrik selimut juga, setelah terlebih tercapai kesepakatan dengan Mr.Hitori untuk menyewa lahan hingga tahun 2011, di sebagain kecil lokasi yang dimiliki Mr.Hitori.

Tahun 2004, perusahaan Mr.Hitori mengalami pailit, mungkin karean efek bola salju dari krismon di Indonesai waktu itu, dan akibat dari pailitnya itu, perusahaan Mr.Hitori tutup, semua aset dan bangunannya ada dibawah pengawasan Bank, dan Mr.Hitori nya pulang ke Jepang.

Sedangkan Samurai San berusaha sekuat tenaga berjuang agar perusahaanya tetep bertahan dan eksis di Indonesia meski dilanda tsunami, yakni badai krismon akibat dolar menguat sedemikain hebatnya. Istri dan anaknya yang sebelumnya tinggal di apartemen mewah di Indonesia terpaksa dipulangkan ke Jepang, dan Samurai san menyewa tempat yang biasa-biasa saja yang lokasinya dekat dengan pabrik, adalah salah satu contoh perjuangan beliau untuk menghemat anggaran agar perusahaannya tidak ikut tergulung.

Mobil yang beliau pakai untuk operasional sehari-hari adalah Mitsubishi Kuda keluaran dibawah tahun 2000, dan bahkan kadang banyak yang melihat beliau berangkat dan pulang kerja naik sepeda Onthel..! (padahal dulu saya pergi bekerja naik motor saja rasanya enggak pede apalagi kalau bertemu temen-temen pimpinan kerja yang selevel…heheh…entar dikira orang pelit banget..hahaha…padahal dia yang presdir dan customernya tersebar di Eropa dan amerika saja mau begitu…..jadi malu deh…).

Sekitar tahun 2006, yakni ketika harga BBM naik membumbung tinggi, dan ada kebijakan pemerintah bahwa BBM untuk Industri harganya lebih mahal daripada BBM untuk kendaraan umum, Samurai san melakukan upaya cost reduction, yakni boiler di pabrik yang digunakan untuk proses pemanasan selimut, yang semula menggunakan BBM sebagai sumber pemanas diganti dengan Batubara yang lebih murah.

Dapur pembakaran yang semula pakai BBM, ternyata perlu dirombak menjadi lebih luas agar bisa menjadi dapur yang berbahan bakar batubara. Dan karena membutuhkan tempat lebih luas itulah perusahaan samurai san “terpaksa” memperluas bangunan dan “merobohkan” atau menggusur bangunan semi permanen diluar area yang disepakati dalam perjanjian sewa lahan, kalau tidak salah dengar bangunan itu menjorok lahan seluas 200M2, yakni lahan yang statusnya masih dimiliki oleh Mr.Hitori.

Samurai san berpikir karena Mr.Hitori ada di Jepang dan status lahan itu juga ada dibawah pengawasan bank, maka proses ijin merobohkan bangunan semi permanen yang sudah tahunan yang tidak terpakai itu tidak menjadi persoalan, dan barangkali Mr.Hitori juga enggak akan keberatan dengan hal itu. Dan setelah ijin didapat dari Bank yang menjadi pengawas, pembangunannya pun dilakukan…dan inilah yang ternyata di kemudian hari menjadi sengketa…

Lewat perwakilannya di Indoensia, Mr.Hitori menuntut samurai san yang telah merusak bangunan yang secara sah masih menjadi milik Mr.Hitori, dan samurai san juga bersikeras bahwa tindakan beliau legal karena sudah mendapat ijin dari bank.

Lewat kuasa hukumnya di Indonesia itu Samurai san di laporkan ke aparat , dan aparat karena ada pengaduan terus melakukan penahanan sesuai prosedur hukum…dan inilah yang menghantarkan Samurai san ke tahanan. Dan dari beberapa sidang yang saya ikuti sepertinya Mr.Hitori melalui kuasa hukumnya menuntut Samurai San memberikan ganti rugi dan besarnya berapa saya enggak begitu tahu…tapi enggak sedikit kali ya, karena kalau tuntutannya hanya beberapa juta rupiah saja pasti ya dibayar dan habis perkara..hehehe…

Dan yang membuat Samurai San ditahan cukup lama, karena di penuntut sendiri berada jauh di Jepang sana, dan tidak pernah hadir di Persidangan sehingga setiap kali jadwal sidang tiba, nanti ditunda lagi karena saksi-saksi dari pihak yang melapor tidak hadir…dan persidangan berikutnya keputusannya ditunda lagi dst….wah..bener-bener penantian tiada akhir..dan harus sabar sekali…

Dari kejadian itu saya mangambil hikmah, bahwa kita yang sudah terjun di dunia bisnis harus hati-hati sekali, karena sekali saja kesandung di masalah hukum seperti ini akan kocar-kacirlah perusahaan kita, apalagi kita-kita yang masih masuk kategori UKM…usaha kecil micro..alias keciiilll sekali….dan masih kalah dengan Usaha Kecil Mili, apalagi yang sudah Usaha Kecil Centi..hehehe…kalau sudah menjadi Usaha Gede Makro (UGM) malah sudah aman kali ya….

Seandainya Samurai San pabriknya di lahan saya di kampung nun jauh disana, barangkali mau memakai lahan tambahan 1hektar kalau saya memang punya, apalagi di mau bayar misalnya, dan apalagi lahan saya adalah lahan nganggur ya cincailah…silahkan saja..hehehe..tapi ini lain..saya enggak ngerti deh urusan perusahaan gede-gede seperti itu.

Meski luasan yang menjadi sengketa hanya masalah lahan yang sebesar dapur rumah-rumah di kampung, tapi mungkin dipandang oleh di pelapor sebagai masalah yang sangat besar….dan memang akhirnya menjadi besar karena urusan ini merembet ke karyawan-karyawan yang akhirnya diberhentikan karena pabrik tidak bisa mendapatkan bahan baku untuk produksi akibat pimpinan perusahaanya beberapa bulan menginap di Lembaga Pemasyarakatan…

Dari semua pihak yang bersidang, saya melihat yang paling sulit adalah posisi Hakim….karena beliau harus mengambil keputusan yang seadil-adilnya dan memuaskan semua pihak yang bersengketa…dan pertimbangannya pasti macam-macam dan bikin pusing kali ya….kalau tetap ditahan entar gimana dengan ratusan karyawan dibelakang perusahaanya…kalau enggak ditahan lha wong secara hukum dia dianggap sah untuk ditahan…apa enggak pusing ya…makanya posisi hakim adalah posisi yang paling panas kata sebuah referensi yang saya baca, karena satu kakinya sudah dekat benget dengan Surga, satunya sudah dekat benget dengan Neraka..salah sedikit saja kepeleset ke bara api…subhanallah…

Sidang-sidang yang berjalan di bulan Juni, atau menjelang 3 bulan Samurai san ditahan, suasananya makin hari makin ramai, lama-lama kasus ini menarik perhatian wartawan karena di setiap persidangan di bulan Juni ini karyawan-karyawan dan keluarga karyawan banyak yang hadir untuk memberikan support.

Bahkan dari beberapa sidang yang saya ikuti, selalu ada perwakilan dari kedutaan yang hadir, dan kadang saya berpikir kenapa orang dari kedutaan itu tidak menghubungi Mr.Hitori di Jepang sono, dan suruh salaman damai saja kan habis perkara ya…lha wong tahun 2011 kontrak Samurai San di lahan itu juga habis kok..tapi gak tahulah..yang jelas masalahnya pasti enggak seremeh yang ada di kepala saya…hehehe…

Alhamdulillah..pada saat saya kembali ke kampung, saya dapat kabar dari rekan di Jakarta melaporkan bahwa Samurai san, per tanggal 18 Juni 2009 ini akhirnya diputuskan berubah statusnya menjadi tahanan luar, seneng sekali saya mendapat kabar ini….artinya setelah berada ditahanan sekitar 70 hari akhirnya beliau sedikit bebas…meski setiap seminggu 2 kali beliau masih harus menghadiri persidangan hingga menunggu keputusan Vonis…

Semoga beliau tidak mendapatkan vonis yang menghantarkan ke Lapas lagi…

“Mohon maaf ya…saya telah membuat anda ikut sedih dan saya menyesal karena belum bisa memberikan informasi kapan pabrik akan berjalan lagi” kata beliau..
“Never mind Samurai san…jangan pikirkan itu dulu, yang penting masalah anda beres saya sudah senang..” kata saya..

Kalau saya ada di posisi dia pasti sedih sekali, berada di negeri orang, sendirian keluarga dan anak istri ada di Jepang sana, eh malah masuk tahanan…dan bukan hanya itu, usaha dia yang selama ini dirintis dari nol dengan tetesan keringat dan perjuangan panjang saat ini terancam kesulitan besar menurut saya….

Samurai San, perjuangan anda di Indonesia sudah sangat hebat, dan menginspirasi banyak orang, dan saya tahu kepedulian anda terhadap anak negeri ini lebih besar, bahkan lebih besar dari kepedulian saya terhadap sesama di negeri ini…kalaupun toh akhirnya anda memutuskan untuk beristirahat dan memilih pulang kampung untuk membesarkan bisnis keluarga anda dari sudut negeri yang lain, cerita suka dan duka anda di Indonesia akan menjadi kenangan Indah bagi anak cucu anda…dan saya tidak akan menganggap anda pulang kampung karena menyerah kalah di negeri kami…” Bisik saya dalam hati…

Saya yakin pada saatnya nanti beliau akan menjadi orang besar yang akan senantiasa dikenang..paling tidak oleh saya anak dan cucu saya kelak..

Samura San Ganbatte Kudasai…(selamat berjuang…!)

Semoga cerita ini akan menjadi Inspirasi bagi anda yang membaca, dan saya menuliskan ini semata-mata sebagai catatan harian (diary) sebagai bagian perjalan panjang saya dalam dunia bisnis., semoga tulisan ini akan menjadi prasasti yang indah bagi anak cucu saya kelak di kemudian hari…Amiin..

TAMAT

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
http://www.hadikuntoro.com
http://www.rajaselimut.com

Apa yang terjadi pada Samurai San-II

Baca cerita sebelumnya di LINK INI "Apa yang Terjadi Pada Samurai San-I"

Awal mei 2009. Stock yang ada ditempat kami tinggal Sajadah Jepang, yang kebetulan diproduksi dalam jumlah yang sangat besar, lebih dari 200.000 Pcs waktu itu, dan stock selimut sendiri sudah 90% habis, tinggal stock selimut yang bener-bener slow moving.

Hingga saat ini masih belum ada informasi yang jelas perkembangan kasus Samurai San, dan awal Mei 2009 itu karena stock barang sebagian besar telah habis, kami memutuskan untuk beberapa saat meliburkan karyawan, dan ini sekaligus sebagai refreshing karena akhir bulan April 2009 mereka luar biasa kerja keras karena permintaan extra tinggi. Bahkan kadang kami melayani pelanggan bisa sampai jam 12 malam.

Kami libur selama 2 minggu, sambil menunggu perkembangan, dan liburan 2 minggu ini pasti sangat menyenangkan karyawan-karyawan kami tapi tidak bagi Saya..hehehe…dulu ketika saya bekerja juga pasti gitu ya…horee…disuruh liburan..masalah perusahaan ada problem biarin bos-bos yang diatas ada yang mikirin..hahaha…

Ini sesuatu yang paling bagus menurut Allah, dan pasti ada hikmah kenapa Allah menguji saya disaat penjualan sedang bagus-bagusnya..? Ujian dari Allah Setahun tiga bulan setelah resign, sebuah fase di awal-awal saya full sebagai pebisnis.

Namun bisa jadi ini waktu ujian yang paling cocok buat saya…coba kalau ujian beratnya setelah bisnis saya berjalan 20tahun yang pada saat itu usia saya sudah diatas 50 tahun, apa enggak malah lebih down lagi.?

Dititik inilah saya bisa merasakan seperti kita terbanting karena jalur jetcoaster yang kita naiki, menukik amat tajam. Saya YAKIN diujung sana nanti saya akan baik-baik saja, tapi naik turunnya perjalanan ini membuat mental saya kadang naik turun juga..dan alhamdulillah saya memiliki banyak partner ngobrol, dan mereka memberikan support semangat yang sangat besar. Dan penasehat utama yang paling berperan kali ini adalah Istri dan Ibu saya sendiri, misalnya seperti yang saya tulis di blog ini, dengan judul artikel : “IBu Tetaplah Bersemangat..!” yang link nya bisa dilihat Disini.
Mungkin ada yang penasaran, ingin tahu perasaan saya saat ini seperti apa..?

Heheh..temen-temen, saat ini kadang ada saat rasanya cemas, khawatir, mau ngapa-ngapain males, masak harus memulai bisnis dari nol lagi..? kalau begini terus bagaimana….karyawan-karyawan bagaimana…dll..dll….kalau sudah begitu saya biasanya mengadukan semua masalahnya kepada Allah, meski kadang sambil shalat hati juga masih tetep resah..hehehe…tapi saya YAKIN yang Allah maklum dan tahu perasaan saya…

Oya, ada kesibukan baru yang saya lakukan di kampung, yakni setiap minggu bersama istri latihan manasik Haji, dan Insya Allah tahun ini kami akan berangkat haji (mohon doa restunya ya..) dan inipula yang membuat masalah menjadi makin asyik..karena bisnis utama saya ada di Jakarta, sedangkan saya juga harus fokus di kampung untuk acara latihan manasik, jadi praktis saya banyak bolak-balik Jakarta-Wonosobo, hanya saja saya cenderung lebih banyak di Wonosobo.

Memiliki banyak waktu luang di kampung kadang ternyata jenuh juga, dan saya bisa merasakan dan menikmati rasanya menganggur..hehehe…

Dan kata-kata “menganggur” inilah yang sangat menakutkan saya, karena selama ini saya asyik dan senang bekerja, malah sampai kekurangan waktu, dan sekarang banyak bersantai, banyak waktu longgar malah jadi pusing gimana ya..?

Alhamdulillah ada peluang muncul, saya sering banyak ngobrol dengan temen-temen termasuk yang berprofesi sebagai penjahit dan saya melihat loading pekerjaan jahit-menjahit di Wonosobo sangat rendah, dan muncullah ide, kenapa tidak dimanfaatkan kelebihan waktu mereka untuk membuat sesuatu yang spesial, dan nanti saya jual baik online maupun di offline di outlet-outlet kami saat ini..?

Dan dimulailah episode kami mulai memproduksi sendiri produk-produk perlengkapan tidur, yang semoga nanti bisa dipasarkan di outlet-outlet hasuko di seluruh Indonesia. Meski arah kesana tidak terlalu mudah, karena saya harus mengarahkan agar penjahit-penjahit di kampung itu membuat barang yang benar-benar berkwalitas, sesuai standard kwalitas yang sejajar dengan kwalitas selimut jepang.

Dan produk awal yang kami garap adalah produk Sprei dan Bantal. Sengaja kami membuat produk itu menomorsatukan kwalitas, sehingga untuk membuat sprei saja menurut mereka kami sangat “rewel” karena standard kwalitas dan instruksi menjahitnya seperti menjahit Jas buat perkawinan..hehehe..

Hehehe….belum tahu dia…bahwa kalau mereka terbiasa membuat sesuatu yang berkwalitas tinggi maka kedepan apapun yang mereka sentuhpun akan terbiasa mereka kerjakan dengan kwalitas tinggi juga.

Enggak hanya sprei, termasuk tas-tasnya pun kita coba produksi sendiri,sehingga kita juga akhirnya mengajari mereka juga untuk menyamblon, menjahit plastik untuk membuat tas dan sebagainya…mengasyikkan juga, meski banyak makan waktu biaya dan kesabaran…

Alhamdulillah saat ini sudah mulai kita hasilkan produk sprei yang mutunya berkelas, dan kalau di Jakarta sprei-sprei seperti yang kita produksi ini baru akan didapatakn kalau kita berkunjung ke butik-butik dan akan sangat susah mendapatkannya baik di Tanah Abang, Cipadu, Cipulir atau di pasar-pasar besar yang lain, karena umumnya barang yang ada di pusat-pusat grosir itu kwalitasnya jahitannya adalah standard produksi massal, sedangkan kita produksi spesial.

Tes pasar yang dilakukan di Wonosobo alhamdulillah responnya bagus, yakni banyak pembelian-pembelian yang berulang, meski secara harga kita beda sekitar 30% diatas harga sprei paling terkenal yang merajai pasar saat ini.

Selain sprei, bantal dan guling, kita juga mencoba hunting produk-produk selimut dari pabrik lokal, alhamdulillah satu persatu kami mulai temukan. Saat ini bahkan kita sedang ujicoba untuk membuat sendiri selimut bayi, bahannya kami ambil dari sebuah pabrik dan fokus pertama kita adalah membuat selimut bayi, namun pangsa pasar yang kami bidik adalah selimut bayi yang harganya murah yang rencananya kami pasarkan untuk kalangan menengah kebawah dulu.

Kenapa bukan menengah keatas seperti sebelumnya..? Karena kami belum menemukan produk yang kwalitasnya sama atau lebih baik daripada selimut dari Samurai San, dan kami akan terus berupaya mendapatkannya, syukur-syukur setelah masalah hukumnya selesai, Samurai San segera action cepat memeproduksi lagi, meski itu menurut saya tidak mudah hehehe…

Ssstt..adakah diantara pembaca yang memiliki channel pabrik yang bisa membuat kain selimut..? kontak-kontak saya ya kalau ada, siapa tahu kita berjodoh di bisnis ini loh...
Awal Juni 2009, Alhamdulillah saya berhasil kontak dengan orang kepercayaan Samurai San, dan kami mohon ijin agar bisa bertemu dengan beliau dan bisa ada kesempatan bertemu dengan Samurai San, meski di Lapas (lembaga pemasyarakatan) sekalipun. Permintaan kami tersebut diteruskan ke Samurai San, dan surprise karena saya malah diundang khusus untuk datang menemui beliau di tempat tahanan kejaksaan, sebelum persidangan dimulai.

Saya merasa degdegan karena baru kali ini, seumur-umur saya mendatangi lembaga pemasyarakatan.

Nyali saya ciut mendekati ruang tahanan, karena saya melihat banyak tampang asing-asing dan hati saya merasa amat tidak nyaman berdekatan dengan mereka, barangkali karena penjaga-penjaga tahanan itu memang setiap hari harus bersikap waspada, maka begitu kami datang mendekat, banyak mata yang menatap saya dengan tatapan yang menurut saya sangat tidak bersahabat….

Tanggal 8 Juni, di siang hari yang panas saya sampai di pintu tahanan kejaksaan, dari balik jendela di emperan tahanan saya melihat betapa pilu-nya orang-orang yang ada didalam sana.

Terlihat ada ruanga tembok sempit dan pintu ruangan itu dari terali besi, wajah-wajah sendu terlihat saling berdesakan mendekat ke pintu teralis, barangkali berharap ada keluarganya yang datang membawa minuman dingin atau makanan, karena cuaca sing itu panas sekali…dan tentu saja makan dan minum buat mereka dijatah tidak semaunya minta kapanpun dari penjaga…subhanallah..saya berdoa semoga kami dan anak keturunanan kami tidak ada satupun yang berurusan dengan hukum dan harus masuk ke ruangan itu…naudzubilah mindzalik…

Kedatangan saya saat itu membuat Samurai San Terkejut, penjaga tahanan sangat tegas yang kalau menurut saya lebih tepat dikatakan “galak” ketika melihat saya datang, membawa bungkusan, padahal isinya hanya minuman…dan ketika melihat minuman yang saya bawa adalah minuman kaleng, saya diminta untuk menggantinya dengan kemasan dari plastik, karena tidak boleh membawa kaleng masuk ke tahanan. Sorry pak..enggak tahu..hehehe…dan sayapun mencari plastik kantong dan menuangkan minuman kaleng ke kantong plastik..subhanallah….masak Samurai San minum seperti anak saya minum the botol dituang ke plastik…tapi karena aturannya begitu mau bagaimana lagi..?

Alhamdulillah setelah meyakinkan ke penjaga bahwa saya adalah sahabatnya yang ingin mengobrol dengan Samurai san, akhirnya saya dipersilahkan masuk, kedalam sel dan terali besi pintu sel pun ditutup dan dikunci dari luar…subhanallah..bener-bener pengalaman pertama yang luar biasa, saya masuk kedalam sel dan dikunci dari luar, mana sel-nya gelap lagi…merinding saya…Samurai san, awalnya terlihat kaget dan gugup menerima saya...
“Apa kabar Samurai San…..” kata saya
“Baik..anda sendiri bagaimana” kata beliau..hehehe..basa-basi yang bener-bener basi ya…masak ditempat seperti ini kok ‘baik’ hehehe…tapi mau ngomong apalagi karena saya juga kagok..karena kasihan sekali melihat beliau…

Terlihat badannya kurus, hanya saja makin terlihat putih bersih, karena lama enggak lihat matahari barangkali, pakaianya putih bersih dan sandal jepit menempel di kakinya…tidak tega saya melihat beliau seperti itu…

Setelah beberapa saat bisa menyesuaikan diri dengan keadaaan akhirnya obrolan kitapun berjalan lancar…

“Saya tadinya grogi dan malu ketika anda mau datang, dengan keadaaan saya seperti ini..” kata dia sambil tersenyum..
“Enggak usah malu Samurai San, apapun posisi anda, anda adalah seperti pahlawan bagi saya, karena dari anda saya banyak belajar, dan ingat Samurai San, justru orang-orang besarlah yang pada umumnya mengalami kejadian seperti anda ini…”kata saya..

“Anda masih ada kesempatan membaca buku kan..?” tanya saya
“Ya…banyak bacaan yang saya baca disini, mulai dari buku-buku berat macam buku-buku tentang hukum di Indonesia, sampai komik-komik detektif, komik-komik silat banyak saya baca” kata beliau sambil tertawa..
“Wah hebat…artinya semangat anda tidak padam kan..? dan kalau anda baca tokoh-tokoh di komik itu dan pejuang-pejuang besar baik di Indonesia maupun di negara anda, umumnya mereka mengalami hal seperti anda saat ini…jadi siap-siaplah menjadi orang besar…”kata saya….
“Honto..(benarkah) terima kasih saya menjadi bersemangat mendengar kata-kata anda” kata beliau sambil menjabat erat tangan saya…

Ketika kita menunggu keluarga di Rumah Sakit, terasa bahwa jarum jam bagaikan berhenti berdetak, lambat sekali..dan di tahanan ini jauh rasanya lebih parah lagi..jarum jam seperti membeku….subhanallah..seperti apa rasanya perasaan beliau disini selama 2 bulanan..? bagaimana yang merasakan seperti ini setahun, 2 tahun atau dihukum seumur hidup..? Naudzubillah mindzalik… saya bener-bener merinding rasanya…
“Samurai San, boleh tidak nanti saya ikut hadir di persidangan” tanya saya..
“Boleh saja, karena persidangan ini terbuka untuk umum, dan nanti malah anda akan banyak tahu apa sebenernya inti masalah saya…” jawab beliau…

Siang semakin panas, dan diruangan ini terasa pengap, sesekali pintu teralis berderit dan sangat menyakitkan telinga, karena banyak keluar masuk tahanan-tahanan yang satu persatu dipanggil untuk mengikuti sidang…dengan tangan terborgol baju berwarna putih dan kepala tertunduk mereka berjalan di dampingi petugas menuju ruang pengadilan…

Obrolan saya dan Samurai san, terhenti karena ada panggilan, bahwa beliau diminta bersiap-siap memasuki ruang sidang…dan sayapun keluar terlebih dulu menuju ruang sidang, mencari tempat paling strategis di depan agar bisa cermat mengikuti persidangannya…semoga kedatangan saya di sidang sedikit membuat beliau lebih bersemangat….

Apa sebenernya inti permasalahannya sampai dia ditahan dari tanggal 31 Maret 2009 hingga saat ini..?

Lanjutan dari cerita ini telah ada, dan anda bisa melihatnya di LINK INI : " Apa yang terjadi pada Samurai San-III"

Semoga anda terinspirasi membaca tulisan ini

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
http://www.hadikuntoro.com
http://www.rajaselimut.com