Postingan ini sebenernya sudah tidak relevan lagi dengan judulnya yakni "Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Mudah" karena ibarat game level yang saya lalui di step ini sudah di level "Mulai Lumayan Gede, dan Mulai Enggak Mudah" hehehe..tapi karena semuanya masih dalam satu rangkaian cerita, dan masa-masa ini juga sudah berlalu maka inipun kami anggap langkah kecil menuju tangga berikutnya...
Saat main game di komputer, awal-awal kita biasanya milih yang Easy atau Beginer..tapi lama-lama pasti ingin yang intermediate rada-rada mumet dan perlu cekatan dikit, dan lama-lama...kita akan ampun-ampunan main di level expert..dan tidak akan berhenti kalau belum menang...dan kalau main pertama kali kok ujug-ujung mau ke level expert pasti akan kedodoran, dan ujung-ujungnya malah trauma..hehehe...
Ternyata di bisnis barangkali juga begitu...
Setelah melahirkan 3 toko (Radissa di Bekasi, Almasyhur Distro-I di Garasi rumah di Wonosobo, Almasyhur Distro-II di Banjarnegara) akhirnya lahirlah toko kami sekitar bulan September 2006, dan toko ini kami namai Almasyhur Distro-III.
September 2009, Team kecil bisnis kami yang terdiri dari Saya, Istri saya, dan Istri Yoyok,yang namanya Obi mengikuti acara pertemuan para dealer Rabbani di seluruh Indonesia, yang acaranya diadakan di sebuah hotel di Bandung.
Bagaimana lugu, culun, dan noraknya kami (hehehe..), orang kampung yang kegedean mimpi bisa anda baca pada postingan saya 3 tahun lalu di blog ini juga yang judulnya :
Bulan demi bulan berlalu, dari toko 1,2,3 kami, rutin selalu mengirimkan informasi keuangan sederhana ke Investor kami , yakni BMT yang saya ceritakan di postingan sebelumnya.
Keputusan nekat melahirkan toko ini hadir sesaat berdasarkan intuisi setelah membaca SMS dari Bankir Baitulmal kami, ketika acara di Bandung itu, dan bunyi sms-nya adalah :
”Mas, toko anda yang kami biayai di Banjarnegara hasilnya bener2 diluar prediksi kami, saran saya bukalah satu lagi di Wonosobo tapi letaknya yang ditengah kota” begitu bunyi SMS-nya.
Saya tidak menanggapi dengan serius sms itu karena salah satu pertimbangan yang membuat saya hanya membuka toko di Garasi rumah di kampung yang jaraknya 8km dari kota Wonosobo adalah karena semata-mata murah meriah, dan untuk menyewa lagi di kota Wonosobo tentu butuh modal yang gede, dan belum terjangkau.
Untuk mempromosikan toko di garasi kami, Yoyok sudah melakukan banyak gebrakan, diantaranya memasang iklan di radio-radio yang di putar sehari 3 kali, dan ternyata efek dari iklan itu ada 2, efek positif dan negatif.
Positifnya toko kami ramai, negatifnya followernya banyak sekali dan membuat kami panas. Terutama setelah iklan2 saya di radio di jiplak habis dan banyak toko-toko lain di kota yang memulai menjual barang-barang yang sama dengan produk kami, mereka ambil dari daerah lain, dan ada pula produk tiruan namun dengan promosi bahwa barang itu yang biasa dikenakan oleh ikon produk Rabani kami, yakni Artis Astri Ivo.
Toko mereka yang di kota, tentu saja dengan mudah di datangin pembeli, dan yang mau beli 1-2 kerudung tentu saja enggan datang ketempat kami yang berjarak 8km dari kota. Saya merasa bener-bener tertantang, meski terus terang waktu itu kami tidak ada uang cash karena setiap dapat hasil maka selalu kami putar kembali untuk berbelanja, dan kas kami hampir selalu kosong.
"Saya HARUS membuat toko di Kota Wonosobo apapun caranya" kata saya dalam hati, meskipun di pojok hati yang lain muncul suara-suara
"Mana Mungkin..uang darimana itu...?" hehehe..entahlah..saya yakin pastin ada jalan...
"Ya..HARUS.." kata saya dalm hati..
Dan yang lebih gila lagi, saya ingin agar toko saya itu launching paling lama 1 minggu setelah saya dapat ide itu..! makin gila kan..?
(Kota wonosbo yang ramai)
Namun setelah saya mengatakan kepada team saya di kampung bahwa kita HARUS-HARUS-HARUS dapat tempat dan dalam satu minggu harus sudah bisa start transaksi. Singkat kata meskipun awalnya beberapa team saya dan saudara2 saya juga keberatan karena saya dipandang terlalu gegabah, namun saya tetap akan maju, dan soal dananya saya serahkan ke ketua team senior di kampung, adik saya sendiri, Yoyok.
Yoyok inilah yang berusaha amat keras mewujudkan impian itu meski dia menurut saya terlihat pesimis, dan kalaupun mau berusaha itupun demi hanya ingin memuaskan rasa penasaran dari kakaknya.
Tapi terus saja saya cekokin semangat...hingga lama-lama pesimisnya mulai turun, pada akhirnya Pandangan-pandangannya hampir 80% sudah sama dengan saya, dan ini membuat Yoyok semangat mencari toko dan akhirnya ditemukanlah toko yang disewakan 25juta setahun.
Cara dia mendapatkan toko itu Wallahu a’lam mungkin dia door to door asal ada toko tutup dia gedor pintunya atau dia cari info siapa pemilknya dan didatangi kerumahnya dan ditanyakan kenapa tokonya tutup apa mau disewakan..? Nekad ya...hehehe
Awalnya dia mungkin sangat yakin kalo saya nggak akan setuju dengan sewa sebesar itu, karena sewa toko di seputar bekasi saja paling banter 2 juta sebulan, ini sewanya 2 juta lebih di kabupaten kecil lagi...
”Terus Bayarnya..?” katanya barangkali sambil tersenyum kecut karena dia tahu kakaknya bener2 kehabisan uang saat itu.
”Terserah kamu deh cara nyarinya...(nah luh..) kamu setahun bekerja di Bank langsung bisa jadi manajer masak cari uang segitu nggak bisa..?” dia mungkin garuk kepala....apes dah...pikirnya karena setahu saya namanya karyawan bank itu malah pihak yang paling kesulitan kalo harus cari uang palagi pinjaman dari bank tempatnya bekerja.
Namun karena semua sudah kehendak Allah tiba2 ada pertolongan datang, salah satu reseller kami yang tinggal di seputar kota ada yang mau invest..!
Tentu saja kesempatan itu dikejar oleh Yoyok, singkat cerita akhirnya ada suntikan dana 13 juta dari sang reseller dan itu buat DP sewa wetahun, dan atas pertolongan Allah tidak sampai seminggu kami bisa melunasi yang 12 jutanya dari omset toko kami sebelumnya dan untuk belanja dekorasi dan dekorator sekitar 5 juta jadi total 30an juta kami investasikan untuk toko baru ini, dan proses ini hanya memakan waktu 11 hari, dari target semual 7 hari..Alhamdulillah.
Tapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama karena setelah ada toko ke-4 ini (yang ukurannya cukup gede 2x lipat yang sebelumnya) barang-barang dagangan ditempat kami di toko-toko sebelumnya menjadi kosong, karena hasil omset tidak dipakai buat belanja tapi buat invest.
”Toko2 kita menjadi melompong ” Kata adik dengan nada putus asa...
Dan kekhawatiran kami akhirnya terbayar lunas waktu itu, setelah hari pertama omset kami tahun 2006 di toko baru itu hampir 2.6 juta, hari ke-2 sekitar 1.5 dan hari ke-3 sekitar 2.1 alhamdulillah bisa buat belanja lagi...
(Obi, Yoyok dan Anak saya yang pertama, namnya Adhis)
Happy ending-kah..? Ternyata belum..Allah masih ingin menguji kami, disaat kami sedang order dagangan sebesar 20 juta dan siap dikirim seminggu lagi dari Rabbani Bandung tiba-tiba cobaan datang. Sang investor kami yang juga reseller tersebut ”Mungkin” mendapat masukan dari atau mendapat pengaruh yang membuatnya berbalik dari komitment awalnya. Atas dibukanya toko kami yang awalnya dia sangat mendukung sekarang berbalik dan merasa dirugikan. Toko kami akan mematikan tokonya,mungkin itulah yang ada di benaknya.
Oya awalnya kami sudah menerangkan ke investor tersebut bahwa jangan takut toko dia tersaingi dengan toko kami yang baru, karena toko besar kami hanyalah simbol bahwa kami bener-bener eksis di kota kami, dan fokus utama toko kami hanya eceran,dan harga akan kami buat lebih tinggi dari harga di reseller tersebut dan seandainya dengan kehadiran toko kami kok dia mengalami kerugian atau omset tidak mencapai target maka kami sepakat akan membagi sebagaian profit ke dia diluar hasil investiasi-nya (apa nggak enak...?)
Tapi rupanya apapun keterangan kami tidak sedikitpun dia dengar bahkan dia mengultimatum agar besok Jum’at 15/9/2006 kami harus mengembalikan semua investasinya sebesar 13juta, ditambah lagi dia sudah terlanjur membuka toko maka kami harus mengganti biaya dekorasi sebesar 1.8 jadi total 14.8 juta.
Obi, yang kami angkat sebagai direktur toko kami dikampung hanya termangu mendengar ultimatum itu, karena janji kami yang bener-bener tulus tidak sedikitpun didengar dan yang lebih menyedihkan karena sang investor itu adalah temen akrab Obi sendiri, semenjak di SMP dahulu.
Tapi dengan tabah ultimatum itu di setujui meskipun uang kas kami saat itu hanya ada 5juta-an, sedangkan yang harus kami penuhi 14.8 juta.
Malamnya hal itu kami bahas dan kami bener-bener mentok bingung mau cari pinjaman kemana dan akhirnya disepakati saya telepon ke saudara-saudar. Pinjem 1-2 juta ke beberapa saudara kami yang terus terang juga membuat kami kasihan karena mereka juga kesulitan keuangan,dan sisanya kami gantungkan dari omset sehari besok, dan kalo tidak dapat terpaksa saya akan mencairkan kartu kredit saya....ya Allah..niat kami untuk membangun ekonomi yang ideal menurut syariah ternyata tetap ada yang menentang dan itu ternyata dari sesama kami sendiri..tapi saya yakin dibalik ini pasti ada proses pembelajaran...
Dan Subhanallah...setelah kami diskusi panjang lebar lewat telepon mencari alternatif sumber dana yang selesai pembicaraan jam 11 malam ternyata miracle itu bener2 muncul.
Tepat jam 12 malam..! ada pelanggan datang di Banjarnegara dan belanja 8 juta..! Mahluk haluskah..? mimpikah..? ternyata NYATA..!
Ada pelanggan kami dari kampung jauh yang sedang membangun toko dan mumpung lewat depan rumah kontrakan adik saya. Mereka baru pulang dari perjalanan dari luar kota, dan mereka mampir dan rencana akan pulang subuh sambil bawa dagangan agar pagi2 sekali grand opening tokonya terlaksana....AllahuAkbar...itulah bener2 misterinya pedagang...kita bener2 dibuat selalu dekat dengan Allah waktu demi waktu...
Dan diluar dugaan juga paginya, jumat sebelum jam 10 omset istri saya sudah mencapai 2 juta, sehingga pagi2 saja sudah ada 5juta+8juta+2juta alias 15 juta...akhirnya kami bebas dari rasa dipermalukan...oleh sang investor yang berubah haluan tersebut.
Tepat jam 11 siang disaat investor tersebut datang uang 14.8 bisa kami berikan utuh dan tersenyum puas ....kami sama sekali tidak benci atau marah ke dia tapi malah justru merasa kasihan mungkin dihatinya masih terbersit rasa tidak percaya akan komitment kami..memang pemikiran yang ”out of the box” kadang sulit sekali difahami oleh mereka yang masih ”think in the box”.
Suatu saat pasti beliau faham....dan kami komitment sedikitpun tidak menaruh rasa marah karena itu tiada lain hanya salah satu ujian di dari Allah di Kampus kami.
Hari Sabtunya sang investor datang lagi dengan bawaan sekarung dagangan yang pernah kami supplai…
”Saya akan mengembalikan semua dagangan ini denga nilai sekitar 8 juta rupiah, dan Saya juga menuntut agar uang sewa toko yang dia sewa sebesar 1.5juta setahun dikembalikan juga”…Masya Allah….Sang investor datang bersama ayahandanya dan sang ayah sebenernya sudah menasehati agar jangan sampai setega itu kepada kami karena kami juga tidak pernah memaksa untuk berbelanja ditempat kami…namun shohib ini keukeuh dan besok jam 16.00 harus sudah ada uang cash sebesar itu.
Lagi2 adikku mengangguk…ah ada Allah ini…dan sungguh diluar dugaan keesokan harinya sebelum jam 16.00 kami sudah bisa melunasi kembali semuanya, bahkan adikku meminta agar kalo ada yang akan dikembalikan lagi agar secepatnya dibawa sekalian karena kami memang kekurangan barang…saya tidak tahu bagaimana reaksi beliau namun kami bener2 tidak membencinya..dia hanya tidak faham…kata saya dan Yoyok adik saya kepada team2 kami…
Belakangan barang2 yang dia kembalikan ternyata tidak sampai seminggu habis bahkan dengan harga eceran di toko kami yang baru tersebut.Bahkan pada saat kami kebingungan lagi cari uang 20juta untuk membayar dagangan yang siap dikirim dari bandung ternyata ada investor baru datang dan mengantarkan sendiri uangnya sebesar angka tersebut…
Anda yang membaca kisah ini mungkin banyak yang tidak percaya ..saya tidak heran, karena saya sendiripun kadang tidak percaya dengan apa yang kami alami..Tapi bener-bener kekuatan doa-doa dari Ibu kami,team kami dan doa-doa dari temen-temenlah yang saya yakin di denger oleh Allah langsung dan juga doa-doa dari salah satu dari anda pembaca setia blog saya dari awal kelahiraannya yang turut meluruhkan belas kasihan Allah kepada kami.
Kenapa toko kami yang ke-4 itu cepat booming..? secara fisik kami melakukan aktivitas2 yang selama ini mungkin tidak disadari oleh para pedagang.Kami melakukan hal2 kecil yang sebenernya oleh orang awam termasuk ”Not Urgent not Important”
Yakni kami 3 hari sebelum buka memasang spanduk2 di 4 jalan utama pintu masuk kota kami, selain itu kami memajang foto-foto team kami yang mejenjg dengan Mbak Astri Ivo, dan kami juga sudah melaunching iklan radio yang ada suara Astri Ivo-nya.
Kenapa ditutup..?
Kisah kelahiran toko ketiga ini pernah saya tuliskan di blog saya dengan judul
KISAH KELAHIRAN “ALMASYHUR DISTRO” YANG KE-3
Dan tulisan ini adalah review yang melengkapi saja dari rangkaian tulisan saya "Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Mudah"
Semoga anda terinspirasi dengan tulisan ini, dan anda bisa melanjutkan bacaan dari artikel ini, ditulisan saya selanjutnya yakni :Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Mudah-V..
Salam Hangat..
Hadi Kuntoro
http://hadikuntoro.blogspot.com
NB:- Alhadulillah, saat ini outlet selimut percontohan kami sudah mulai beroperasi, masih sederhana memang, tapi karena kami promosikan baik online maupun offline, setiap hari saat ini selalu ada transaksi, outlet kami ada di kota Wonosobo, dan di Karangkobar, sebuah kecamatan kecil di Pegunungan sebelah utara Banjarnegara.
- Saat ini sedang ada rencana juga seorang calon distributor akan membuka outlet di Yogyakarta, Insya Allah..dan kalau rencana ini terealisir nanti saya akan publish juga disini.
- Di RS Dr.Sardjito Yogyakarta sedang ada uji kwalitas mengenai selimut kami, dan kalau memang masuk kualifikasi mereka dan harganya cocok, Insya Allah mereka akan memakai ini di pavilliun2 RS terbesar di DIY itu...mohon doa restu ya...siapa orang hebat yang berhasil menembus RS itu..entar deh saya beritahu kalau memang bisa berhasil tembus ya..hehehe
2 komentar:
Masya Alloh Pak Hadi..
Sungguh dahsyat ke-ikhlasan team Bapak.. salut sekali saya..
Saat terdesak Bapak dan team memasrahkan semuanya ke hariba'an Alloh..
dan semua terjawab dengan cara Nya.
Subhanallah..
Makasih Pak, *_*
sangat inspire saya
Ass, Pak Hadi...selalu paling bisa buat orang seneng baca ceritanya :) Sy yg udah pernah baca ceritanya tetep seneng baca lagi, lagi, & lagi... Kayaknya lama-lama bisa buat buku nih Pak :)
Posting Komentar