JANGAN HANYA MENGGUNAKAN Matematika saja..


Peyakit yang saya alami, ketika pertama kali berbisnis adalah kebiasaan saya memakai ilmu matematika yang saya dapatkan di sekolahan, dan saya campur adukkan dengan niatan awal berbsinis. Dan ternyata bukan cuma saya, banyak temen-temen juga yang mengirimkan email, telpon, datang dan ngobrol mengenai sulitnya berbisnis yang di kaitkan dengan ilmu matematika yang masih menggelayut di benak kita.

Matematika yang menyesatkan misalnya :
  • Kalau kita jualan gorengan sementara di dekat kita ada yang sudah jualan gorengan bertahun-tahun, maka di benak kita langsung mengkeret dan di dan memvonis kita pasti akan sangat susah bersaing, padahal kalau kita main ke tanah abang, ribuan orang berdagang baju bertahun-tahun dan sampai sekarang masih pada hidup dan sukses..
  • Kalau berdekatan kita menjual barang yang sama, maka salah satu akan mati, dan terjadi perang harga, padahal kalau kita main ke senen, disana ada pedagang emas berentet lebih dari 50 toko, dan semuanya tetep eksis meski sudah lebih dari 30an tahun bercokol disana..
  • Yang sudah berjualan barang serupa di internet banyak, dan mereka menawarkan dengan harga yang jauh lebih murah, padahal kita tahu yang jualan di internet saat ini biasanya pemain2 kecil atau orang2 kantoran yang memiliki sambilan, dan gajah-gajah yang gede diluar boro2 internet, hp saja kadang cuma bisa buat ngomong, sms malas atau tidak bisa...heheh

Terlihat jelas sekali sahabat-sahabat saya sering sekali mengkaitkan bisnis seolah-olah sama dengan ilmu probabilitas, ilmu aritmatika, yang mereka dapatkan semenjak SMP.

Sudah begitu, kadang asumsi-asumsi yang mereka gunakan juga sangat sederhana seolah olah misalnya :

  • Pasar itu hanya ada di kanan kiri mereka dengan radius kurang dari 100 meter, sehingga mereka akan kebingungan setelah temen-temen sekantor sudah beli semua, saudara-saudara dan tetangga sudah beli.
  • Seolah-olah semua orang sudah melek internet dan seluruh orang indonesia sudah tahu barang yang dijual
  • Seolah-olah dunia ini stagnan, berhenti, jumlah penduduk enggak nambah..hehehe
  • dll...
Kalau orang-orang yang seperti ini langsung bertemu dan bertatap muka dengan saya, saat itu juga saya bisa menjelaskan bahwa banyak "asumsi-asumsi salah" tapi selalu digigit kuat padahal disisi yang lain semangat bisnisnya menggebu-gebu. ..jadinya 'crowded' deh...maunya bisnis tapi malah lari ditempat kayak orang lari di 'treadmill.'

Berikut ini saya akan tuliskan contoh penjelasan saya kepada salah seorang agen yang MATEMATIS BANGET hehehe..namanya saya rahasiakan ya, sebut saja Pak Agus..:

Pak Agus bertanya "Produk anda kan barang yang jarang ganti-ganti pak, nanti kalau semua orang sudah pada pakai terus gimana pak..?, ini yang membuat saya maju-mundur mau bikin outlet gede" 

"Begini pak Agus, sampeyan bicara probabilitas pasar menggunakan matematika ya...baiklah saya juga akan menjelaskan kepada anda memakai ilmu matematika versi saya, dan ketahuilah dulu saya rajin banget baca-baca buku eksakta, bahkan soal-soal ujian saya kadang sampai hafal, SMA nilai ujian Matematika saya 100, dan ketika kuliah di Teknik Mesin UGM dulu, ada banyak matematika, ada matematika 1,2,3,4 dan saya semuanya dapat A" hehehe...saya sengaja sombong sedikit agar beliau yang matematis ini 'setuju' pada apa yang akan saya sampaikan

"Bukannya cerdas pak , tapi saya kuat membaca buku matematika sampai puluhan kali, sedangkan kawan-kawan saya kadang membaca 1 kali aja bosen..hehehe. .." kata saya...

Artikel ini saya muat di Website selimut saya, dan untuk melanjutkannya anda bisa meng-klik LINK BERIKUT :

Cerita ini sangat menarik, dan semoga ini menjadi Inspirasi yang makin memotivasi anda juga..

Dan saya sangat senang sekali, karena Pak Agus terlihat amat puas, dan saya memberikan pesan, agar jangan memagari diri sendiri, dengan pagar yang amat kuat namun tidak kasat mata. Kita sering memagar bahwa pasar kita hanya teman, kantor, tetangga, saudara...padahal SELURUH DUNIA ADALAH PASAR KITA..karena kita adalah bagian dari penduduk dunia.

"Pilihlah untuk memiliki mindset bahwa saya adalah penduduk dunia"

Semoga anda terinspirasi. .

Salam FUNtastic..!

Hadi Kuntoro

Note :
Alhamdulillah outet-outlet selimut jepang, dalam 2 minggu ini sudah muncul 7 outlet, dan 5 yang sedang inden untuk di publikasi, Insya Allah saya akan membuat sekitar 400 outlet sampai 2th kedepan, karena jumlah kabupaten di Indonesia sekitar 480an...mohon doa restu dan dukungannya. .hehehe.. kayak caleg saja...

Sang Samurai Akhirnya Masuk TV

Rabu 25 Maret 2009.

Kenapa orang Jepang bisa diterima di negara yang religius dimana saja..? Lihatlah orang Jepang bisa hidup berdampingan akrab dengan orang kristen, dan bisa akrab juga dengan orang-orang yang religius di Timur Tengah misalnya, ini salah satu diskusi yang menarik di sebuah rumah makan antara saya, Yasashi San (Sang Samurai) dan crew dari Trans TV, yang 2 hari berturut turut meliput saya dan Yasashi San untuk sebuah acara di televisi swasta itu.

“Anak bayi memiliki Tuhan sendiri, ketika kita mati ada tuhan sendiri, hewan-hewan, gunung, pohon dll semuanya ada tuhannya sendiri-sendiri” Yasashi san menerangkan dengan serius, jadi kami tidak berani tertawa...
“Kalau orang Islam Tuhan-nya satu, orang kristen Tuhan-nya juga satu misalnya, maka orang Jepang Tuhannya 8juta..!” Katanya Yasashi San sambil tertawa.

“Jadi, kalau saya ke Indonesia, dan harus belajar agama Islam atau agama Kristen misalnya, saya senang dan tidak masalah, karena saya bisa menghilangkan satu dari 8juta itu, dan menggantinya dengan yang satu itu, lengkap lagi 8 juta kan..?” 

Hahaha...apa bener begitu..? Apakah bercanda atau serius kami tidak tahu...tapi itulah percakapan segar yang terjadi disessi makan siang di sela-sela shooting...

Pentesan Mr. Imai senang sekali dan tertarik kalau kami bercerita tentang agama, bahkan kalau sedang bulan Ramadhan kadang beliau sering ikut-ikutan puasa, meskipun enggak kuat pada akhirnya..."Wah saya tidak tahan haus" katanya...heheh

Seharian capek sekali shooting di pabrik, dan saya surprise sekali, ternyata Yasashi San berakting di depan kamera dengan sangat bagus, meskipun itu diakui untuk pertama kali selama hidupnya. (Setelah tayang nanti saya akan berusaha minta salinan rekamannya buat oleh-oleh beliau agar anak dan Istrinya bisa melihat di Jepang...)

Rabu pagi jam 09.00 saya diminta ke pabrik selimut, Yasashi San minta di jelaskan nanti pertanyaan apa saja yang akan disampaikan oleh crew Trans-TV kepada beliau. Saya menjelaskan apa-apa yang mereka minta, beliau mencatat dengan sangat detail, dan langsung bergerak cepat lagi ke kantor, dan tidak lama kemudian apa-apa yang dicatat tadi sudah dicetak rapi, lengkap dengan jawabannya..bukan main, take action-nya...cepet sekali ya..?

Saya surprise beliau pagi ini rapi sekali mengenakan baju batik.
“Yasashi San, tadi berangkat kerja pakai batik bersepeda kah..?” tanya saya..
“Tidak ya, tadi saya sedang malas pakai sepeda, pakai mobil “ katanya sambil tersenyum.

Meskipun seorang presdir yang klien-klien nya di seluruh dunia, namun kesederhanaan Yasashi San jarang ada yang menandinginya. Hampir setiap hari beliau berangkat kerja naik sepeda onthel melewati gang-gang sempit sejauh 6km dari tempat tinggalnya. Dan ini sudah dijalani bertahun-tahun. Amazing kan..?

“Orang Indonesia itu sangat-sangat baik. Mereka mau banyak belajar, dan mau mendengarkan. Pertama kali saya kesini, saya belum bisa bahasa Indonesia, setiap kali saya bicara di meeting,  mereka mendengarkan dengan seksama meski sedikit sekali tahu artinya. Dan mereka minta saya ngomong berulang-ulang, Sacho (Presdir) bicara apa ya..? dan mereka membahas apa yang saya sampaikan....” Katanya sambil mengenang awal-awal beliau di Indonesia.

“Kalaupun ada yang jahat, kebanyakan karena mereka lapar atau hidup tidak layak, pada dasarnya mereka baik, dan inilah salah satu yang membuat saya tidak memilih China, Thailand atau Vietnam untuk pabrik saya” katanya...

“Memang ketidakpaastian aturan disini sangat tinggi, banyak biaya-biaya siluman yang harus kami keluarkan, tapi kami memang sudah siap dengan resiko itu, saya yakin pada saatnya nanti semua akan berubah, dan saya senang bisa sedikit membantu dan menyaksikan perubahan itu di Indonesia, walaupun sedikit-sedikit” Kami termangu mendengar kata-kata orang asing yang begitu indah terdengar oleh kami.....

Memang Yasashi San ini tipikal orang Jepang “yang lain daripada yang lain”. Yang membuat beliau memilih dan bertahan di Indonesia hingga saat ini tidak semata-mata karena pertimbangan profit perusahaan saja, tapi karena ada pertimbangan yang lain, dan ini pernah saya dengar 2 tahun yang lalu ketika beliau berkata “Saya terlanjur Cinta dengan Indonesia” 
Baca Postingan saya yang berjudul “PERJUANGAN SANG MAESTRO SELIMUT JEPANG-IV

“Ada hal yang membuat anda sedih enggak tinggal di sini” tanya saya
“Ya..ada, karena keluarga saya jauh di Jepang sana. Anak saya dua masih SD, dan saya 2 bulan sekali pulang kampung, ini yang membuat saya sedih” jawabnya.
“Kenapa tidak diajak ke Indonesia saja, kan disini apa-apa murah Yasashi San...?” tanya salah seorang crew Trans-TV.

“Hehehe..benar, kalau dia mau tinggal dimana saja murah, tapi anak-anak kami perlu sekolah internasional, istri perlu teman yang sama-sama orang Jepang, dan itu hanya bisa didapatkan kalau saya mau tinggal di apartemen yang bagus di Pondok Indah jatuhnya biaya hidup disini jauh lebih mahal daripada di Jepang” katanya..

Setahun yang lalu saya pernah menulis, yang membuat beliau memutuskan keluarganya tinggal di Jepang adalah kerena biaya hidup tinggi, sedangkan perusahaan profitnya sedang drop banget, dan ceritanya saya tuliskan di postingan berjudul “PERJUANGAN SANG MAESTRO SELIMUT  JEPANG-III

“Istri tidak ada teman, saya pulangnya malam, setiap hari tidak ada aktivitas lama-lama istri bosan, akhirnya kami sepakat dia tinggal di Jepang saja, nanti kalau anak-anak sudah besar dan mandiri baru dia saya ajak tinggal di Indonesia” katanya...

Yang membuat saya semangat sekali  menjual selimut Jepang salah satunya adalah karena saya sangat terinspirasi dengan Yasashi San, yang sering saya juluki “Sang Samurai” ini.

Sosoknya yang tinggi besar, mirip dengan sosok kakak kandung saya yang tinggi besar dan pernah lama menetap di Jepang sana, sebagai mahasiswa S3 di Tokyo University (Tokyo Daigaku) yang lebih dikenal dengan “Todai”. Hingga saat ini kakak saya yang menjadi Dosen di IPB itupun masih sering bolak-balik sana-sini.

Gbr: Kakak saya tinggi besar seperi Yasashi San juga kan..?

Ngobrol dengan Yasashi San rasanya seperti ngobrol dengan kakak saya sendiri, kadang ada rasa kasihan karena keluarganya tinggal jauh disana, dan yang membuat saya salut Yasashi San ini tidak seperti temen-temen Jepang kebanyakan yang menghabiskan waktu akhir pekannya untuk happy-happy di Blok M misalnya, tapi sehari-hari kerja terus dari Senin sampai Sabtu pagi sampai malam, hari minggunya main golf atau jalan-jalan keluar kota...begitu saja.

“Dia mah Jepang alim” kata mantan sopirnya yang kebetulan juga menjadi sahabat akrab saya...

Semoga Anda Terinspirasi
Salam Hangat

Hadi Kuntoro

note :
  • Bagaimana Cara Pembuatan Selimut Jepang.
  • Siapa Sebenernya "Sang Samurai" Pemilik Pabrik Selimut Jepang
  • Seperti Apa Kehebatan Perjuangan "Sang Samurai" Di Indonesia
Saksikan "Sang Samurai & Rajaselimut Di Trans TV" kalau tidak ada halangan, Insya Allah akan di tayangkan Sabtu 4 April 2009, Jam 12.00 Siang dalam acara "Hidup Ini Indah"

Waktu penayangan masih tentative, mungkin bisa berubah-ubah, nantikan informasi yang upto date di blog ini.

Ketika Mantan Atasanku Datang...

“Temen-temen minta tolong kebersihan hari ini di jaga sekali, barang-barang yang tidak rapi dan karung-karung yang berantakan minta tolong dibereskan, karena mantan atasan saya di kantor hari ini akan datang..” Itu salah satu pesan saya ketika brifing pagi pada hari Sabtu pagi.
"Hari ini salah kepala divisi kami di Pabrik akan datang.." kata saya menegaskan

Entah angin apa yang membawa beliau mau berkunjung, yang pasti ini sebuah kehormatan.

“Jabatan bos yang mau datang itu general manager. General manager itu orang yang membawahi manager-manager. Dulu di kantor posisi terakhir saya assisten manager, jadi masih dibawah manager, jadi kalian bisa bayangin kayak apa orang ini...” Kata saya..

“Pasti orang besar dan gajinya gede pak ya...”tanya salah satu rekan.

Iya..gede lah...motor kamu yang nicil sampai 36 bulan itu sanggup dia beli cash 2-3 unit setiap bulan dan akhir tahun dia mendapat hadiah bonus yang barangkali bisa dipakai buat beli motor-mu 10-20 sekaligus..!” hahaha....mereka geleng-geleng...kok ada orang seperti itu...pikir mereka....

Dan tepat jam 14.00 (bener-bener on time seperti janjinya) beliau datang...saya tersenyum geli melihat respon temen-temen, mungkin tidak seperti yang digambarkan mereka, ternyata sosok mantan bos saya itu amatlah bersahaja. Meski mobil sedan yang dibawanya adalah mobil sedan mewah  yang terlihat amat mulus.

“Selamat datang di kantor saya pak...hahaha...seperti inilah saya sekarang, sori pak ya tempatnya kotor dan acak-acakan” kata saya

Wes gak opo-opo, Justru orang seperti kamu inilah yang membuat saya bangga, di bandingkan dengan saya yang kelihatannya saja seperti ini, tapi sesungguhnya saya hanyalah karyawan suruhan orang yang mau bergerak saja susah..” Jawabnya..

“Wah sampeyan ini pak, modal gede, dan dari satu hobi saja sampeyan bisa memiliki bisnis besar kok...”
“Bukan begitu.....” kata beliau.
“Saya memiliki keinginan ikut terjun dan terlibat didalamnya, memiliki kerajaan sendiri, meski kerajaan kecil, dan hasil yang seribu dua ribu yang didapakan itu mungkin akan lebih nikmat kita rasakan...” kata beliau..

Wah-wah-wah...ada apa dengan mantan atasan saya ini ya..?

“Usaha seperti apa yang sampeyan inginkan sih pak...bukannya sekarang sudah lebih dari cukup pak?” tanya saya..

“Saya pingin punya usaha yang tidak seperti kapitalis, artinya apa yang saya dapatkan sebagai pemilik usaha harus proporsional dengan yang didapatkan oleh orang-orang yang berkontribusi membantu saya di dalamnya” katanya..

Pikiran saya menerawang ke petani, pak Basirun, yang menggarap kebun kakak ipar saya, orangnya jujur sekali, setiap sore sepulang dari kebun dia datang membawa hasil kebun, dan di depan kakak saya dia membaginya dengan adil. Kakak saya mendapat 2 bakul singkong misalnya, Pak Basirun mendapat 1 bakul. Kalau dapat buah salak 6 karung, buat kakak saya 4 karung, pak Basirun membagi buat diri sendiri 2 karung, bahkan pernah dapat 1 buah pepaya juga di belah, pernah dapat sebuah nangka juga dibelah..meskipun kakak saya sudah pesan, kalau cuman segitu dibawa pulang saja, tapi Pak Basirun menolak, “Hak saya segini saja” katanya...

“Bisnis kapitalis maksudnya sampeyan yang enggak disetujui itu emang piye pak..” tanya saya lagi.

Semakin saya naik atas, semakin saya tahu dalaman perusahaan, dan saya menemukan banyak hal mengejutkan. Apa yang didapatkan pemilik itu tidak kira-kira di bandingkan dengan yang didapatkan orang-orang kecil yang membanting tulang bekerja keras membantunya” katanya sambil menarik napas panjang..

“Dan bisnis ala kapitalis ini berlaku umum, termasuk perusahaan-perusahaan Indonesia juga. Dari dulu kala pemilik perusahaan mengeluh rugi, terancam rugi, keuntungan turun dsb...tapi faktanya puluhan tahun perusahaan itu tetap berdiri, lha kok bilang rugi, rugi dari mana...?” Katanya..

Keuntungan turun sedikit saja karyawan yang di korbankan, ini tidak adil, dan saya memiliki impian suatu saat nanti memiliki usaha yang berlawanan dengan cara seperti itu...enak ya enak bareng-bareng susah ya dilakoni bareng-bareng...seperti yang situ lakukan sekarang ini saya malah lebih seneng” saya termangu dengan kata-katanya yang terakhir ini...

"Saya lahir dari keluarga bukan pebisnis, jadi saya selalu ragu untuk memulai dari dulu, dan saya orangnya juga tipenya 'easy going' jadi saya enggak terlalu mikir lah...tapi akhir-akhir ini batin saya sering resah....ada yang tidak benar dengan hidup saya...indikasinya adalah setiap bangun pagi mau kerja rasanya malas sekali....ini sudah tidak benar...."

Saya menangkap ada kepedihan yang dalam dirasakan oleh bos saya ini, kepedihan mau tidak mau tetep haris dijalani karena beliau sudah menjadi bagian dari mata rantai di dalamnya...

Syukur alhamdulillah saya mendapatkan kehormatan didatangi beliau sore ini, dan ini semakin memantapkan langkah saya di dunia Tangan Di Atas (TDA) yakni dunia dimana saya bisa memberikan sesuatu buat orang lain, bukan dunia saya mendapat jatah dari orang lain untuk diri saya sendiri.

Setinggi-tinggi jabatan yang bisa saya dapatkan di Kantor saya, ya seperti beliau ini, dan ini bisa saya dapatkan setelah saya betarung hebat baik dengan senior  atau rekan-rekan se level saya...dan hasil dari pertarungan itupun ternyata hampa saja...masih seperti yang dulu, kita tidak berarti apa-apa bagi jutaan orang lain di luar sana...ini makna yang saya dapatkan dari hasil obrolan saya sore ini...

“Saya kadang sering jalan-jalan dan memperhatikan sekitar saya, disana-sini banyak orang yang hidupnya tidak layak, bahkan sangat memprihatinkan, begitu terbiasanya turun temurun dengan kehidupan yang tidak layak itu, hingga merekapun menganggap bahwa hidup adalah seperti itu....sementara kita sibuk dengan urusan membuat pemilik perusahaan semakin besar, dan saya tidak ada sedikitpun berkontribusi untuk membantu mereka...” Katanya beliau..

Tidak terasa waktu sudah masuk ashar, Saya ajak beliau ke Masjid dekat kami, sambil terus mengobrol di perjalanan, saya tercenung...kalau saja bisa mendengar yang seperti ini lebih awal, dari seorang pimpinan di perusahaan, tidak mustahil saya lebih cepat berusaha dan lebih serius berbisnis dari dulu, dan bisa lebih cepat resign, tidak perlu menunggu sampai 13 tahun....

“Tunggu saja ya...sayapun tidak ingin menunggu 55 tahun untuk bisa seperti kamu...” katanya sambil pamitan. 

Sedan mewah yang mulus itu pelan-pelan mundur dari jalan sempit di depan rumah saya, dan saya lepas beliau sampai mobil tidak kelihatan dari pandangan mata....

“Terima kasih pak...saya berdoa semoga Allah memudahkan lagnkah anda...”Bisik saya dalam hati...

Berbisnis yang menarik dan terasa adem di hati adalah bisnis seperti Pak Basirun yang mengolah kebun kakak saya...ini terus terngiang-ngiang di benak saya...

Semoga Anda terinspirasi...

Salam Hangat
Hadi Kuntoro


NB : Apa saja yang ada di sekitar kita ternyata bisa dijual....kalau mindset kita adalah mindset pebisnis..! Lihat website saya, yang daftrnya gratisan, namun sebulan bisa mendatangkan income lebih dari 100juta....lihat www.sehatway.com

    Pegang, Sentuh & Rasakanlah! Anda pasti akan Kehilangan Kata-Kata

    Saya mendapati tulisan menariiikkkk sekali.. di Inbox Facebook saya, demikian menariknya sampai saya sendiri bengong, apakah saya layak mendapat testimoni yang sedemikian bagusnya..wallahu a'lam.

    Dan saya sengaja menulis ini di Blog..agar anak cucu saya kelak bisa melihat blog nenek moyangnya banyak prasasti yang indah-indah...salah satunya dari Mas Samurai dari Surabaya ini.

    Berikut ini tulisan beliau di Inbox saya..
    ===================
    Pegang, Sentuh & Rasakanlah! Anda pasti akan Kehilangan Kata-Kata

    Thursday, March 12, 2009 at 1:56am
    malam ini tadi saya, Pak Farid bos juragan "Pempek Palsu" dan mas Febri dari board game ngobrol-ngobrol dan cangkruan dirumah saya.

    Seperti biasanya, saat cangkruan yang menjadi budaya di Surabaya, kita bertiga ngobrol ngalor ngidul, tanpa ujung pangkal. tapi karena yang kumpul para entrepreneur maka pastilah masalah tentang bisnis yang menjadi benang merah berbagai topik pembicaraan kita.

    Saat hampir tengah malam dan acara dah mau bubar justru perbincangan kita membahas tentang Selimut Jepang milik baginda Raja Selimut. Saya baru tau ternyata salah satu dari kawan saya ini adalah pedagang besar Selimut Jepang.

    Saya sendiri awalnya blas gak tertarik sama Selimut Jepang, bayangan saya selimut ya tetap selimut, selembar kain tebal yang di pake buat membungkus tubuh diwaktu tidur saat udara dingin. Lha surabaya segini panasnya, ngapain saya mesti tidur pake Selimut.

    Trus teman saya tadi ngeluarin contoh selimut dari bagasi mobilnya yang selalu penuh Selimut Jepang dagangannya. Dia kemudian minta pada saya supaya saya memegang Selimut dagangannya.

    Dia bilang juga pada saya, dijamin setelah saya pegang itu selimut, saya pasti gak bisa ngomong. Temen saya yang satunya juga ikut ngomporin karena dia juga terkena gejala yang sama saat melakukannya (sekarang dia juga ikutan jualan). Saya akhirnya buka plastik pembungkus selimut, trus saya raba selimut hasuko itu.

    Pas saya pegang, otomatis tangan saya gak mau berhenti ngeraba raba itu selimut, saya bener-bener sampe gak bisa ngomong saking nikmatnya ngeraba selimut itu. Produk yang luar biasa begitu lembut dan nikmatnya yang saya rasakan, sampe-sampe kedua teman saya itu ketawa ngakak melihat ekspresi wajah saya.

    Wah, tadinya saya anggap sepele Selimut Jepang itu. Anggapan saya itu langsung berubah seketika. Saya langung angkat topi dan beri hormat pada produk Baginda Raja Selimut ini. selimut beliau sungguh luar biasa. Saya bener-bener gak bisa ngomong dan terdiam saking nikmatnya sesaat setelah pegang-pegang dan raba-raba. Untung aja saat itu sudah tengah malam dan istri saya sudah tidur, coba kalo istri saya masih melek dan saya suruh pegang juga, dia pasti akan langsung beli selimut itu tanpa banyak komentar lagi.

    Selain produknya yang luar biasa, cara jual produknya pun luar biasa. Calon konsumen seperti saya cuman disuruh pegang dan raba-raba saja, tidak lebih. bahkan tidak ada sepatah katapun tentang puji-pujian akan kehebatan produk yang ditawarkan, gak ada permintaan untuk membeli barang, bahkan si penjualpun bersikap seolah-olah bukan penjual yang menawarkan barang dagangan. melainkan sebagai pahlawan yang menawarkan kenikmatan.

    Akibatnya efeknya juga luar biasa, saat konsumen seperti saya memegang selimut itu, meraba-raba dan merasakan kelembutannya bisa bikin kehilangan kata-kata dan gak ngerti mesti berkomentar apa saking nikmatnya.

    Saat itu, otak si konsumen seperti otak saya, kemudian langsung bereaksi untuk memerintahkan mulut agar kemudian menanyakan berapa harganya. Tapi itupun gak langsung keluar kata-kata dari mulut. Kata-kata saya baru akan keluar setelah si pedagang tertawa dan berkomentar tentang rasa nikmat dari meraba selimut itu. Dan bisa ditebak dialog berikut antara saya dan teman yang bawa selimut itu adalah masalah harga dan kwalitas dari selimut sang baginda.

    Saya juga gak tau apakah ini yang disebut sebagai hipnoselling atau bukan, tapi rasanya sunguh luar biasa, beneran deh. Megang barangnya aja, padahal gak niat bisa langsung bereaksi dengan transaksi jual beli. Makanya temen saya ini di surabaya bisa jadi pedagang besar dari produknya baginda Raja Selimut.

    Jualan tanpa banyak ngomong dan hanya nyuruh megang!

    Penasaran saya berikutnya kenapa temen ini jarang bahkan mungkin tidak pernah disinggung oleh Baginda Raja dalam berbagai tulisannya, padahal dari informasi yang saya peroleh omsetnya disurabaya termasuk oke banget lho. Padahal saya pinginnya sih ada tokoh baru dari Surabaya yang bisa di blow up lagi.

    Dari diskusi kita berikutnya, saya kemudian mencoba menyimpulkan bahwa Baginda raja itu jagoan nggiring bola. dan bola yang digiring itu bukan bola yang besar tapi bola-bola yang kecil. Bola yang kecil akan digiring oleh beliau supaya terpacu untuk besar. Nah kalo bola yang kecil bisa besar maka otomatis omset dagangan beliau akan aman. Hebat sekali strategi ini, beliau selalu melindungi yang kecil dan membantu yang kecil supaya besar.

    Dari tulisan-tulisan beliau yang saya baca. Saya melihat cara beliau menggiring bola kecil sehingga bisa jadi bola besar hanya dengan membimbing, membina dan mencuci otak setiap pelanggannya sehingga mindsetnya bisa berubah. Cara-cara beliau itu menurut saya juga mudah, simple, sederhana dan tidak muluk-muluk. Beliau hanya bilang pada pembaca tulisan-tulisannya seperti saya, bahwa berdagang itu gampang dan bisa dilakukan dengan mudah tanpa terlalu rumit perencanaannya.

    Beliau selalu menuntun para pembaca dan pelanggannya hanya dengan meberikan berbagai contoh yang real. cara menawarkan barang yang gampang, cara memajang barang dagangan dengan mudah dan murah, cara beriklan yang praktis serta memberikan berbagai tips dan trik lainnya yang gampang ditiru.

    Beneran deh, saya pun hanya dengan membaca langsung bisa menyimpulkan dan gak pake mikir lagi bahwa semua teori yang ditulis oleh Baginda Raja akan mudah diterapkan. saya rasa teori-teori beliau gak ada yang sulit, semua selalu mudah dicerna dan gampang dilaksanakan. Beliau membimbing lewat tulisan-tulisannya. semua orang yang mau membaca tulisan-tulisan beliau akan merasa terbantu dalam berdagang.

    Baginda raja selimut, selalu melayani dan memberi dulu. Membuat pembaca dan pelanggannya pandai. Dengan memberi, melayani dan membuat pandai orang maka baginda membuat banyak orang terinspirasi dan pingin ketularan sukses.

    Beliau ini berjualan tanpa harus menjual dengan menawarkan dagannya. Tapi beliau berjualan dengan cara memberi orang lain kenikmatan. Tapi justru itu yang bikin sang baginda semakin mantap di singgasanannya.

    Email:
    Mobile:
    +62818377811
    Current Address:
    semolowaru
    Website:
    http://www.samuraijagoan.com

    Bagaimana Bersikap Jika ada Mencibir Bisnis Kita

    Sore ini saya dapat email menarik sekali yang bisa share kepada anda..dan ini berlaku umum meskipun ceritanya tentang selimut...yang seperti ini bisa berlaku ke bisnis anda apa saja yang statusnya baru memulai..
    Semoga anda terinspirasi dan selamat membaca..
    ==================================

    Assalamualaikum bapak...saya Vivi, salah satu reseller selimut jepang di sebuah kota kecil di jawa timur. tepatnya di nganjuk.

    Saya baru 3 hari ini jual selimut jepang. Baru beberapa hari saja saya sudah ada cerita suka dan duka. Pengennya saya ceritakan ke bapak biar saya bisa lebih termotivasi untuk lebih punya semaangat membara jualan selimut ini.

    Saya order Selimut Jepang ini dari salah satu agen bapak di surabaya.
    Cerita yang sedih dulu ato seneng dulu y pak...?!
    Senengnya, waktu itu saya lagi ngobrol-ngobrol sama tetangga, ceritany promosi Selimut Jepang itu.. ternyata beliau ngerti tentang selimut jepang.
    Akhirnya beliau janji untuk pesen yang ukuran gede. padahal waktu itu saya juga belum ada barang, karena barusan order.

    Singkat cerita, ketika barang sudah datang saya langsung laporan pada beliau, kalo saya adanya yang Royal Tulip. Terus saya kasih liat katalognya, ternyata beliau malah kepincut dengan osaka super 2 ply. senengnya....penjualan pertama saya akhirnya gak begitu sulit, mudah2an untuk selanjutnya juga begitu, amin...

    Sedihnya nie pak..setelah barang datang ada adik ipar yang pengin ngerti.
    Trus dia bilang "Ternyata biasa aja selimut ini, gak seperti yang saya bayangkan".
    Duh, hati kecil ini rasanya seperti dijatuhkan dari langit, sakit banget.
    Apalagi suami dan mertua juga kurang mendukung dengan semangat saya ini, masa di daerah panas kok jualan selimut?!.

    Hari ini saya bener2 bimbang, diteruskan ato tidak? Padahal sebelumnya saya optimis banget. saya sudah menghubungi sodara2 yang kerja di kantoran gitu.

    Paya sudah punya planning kemana dan bagaimana selimut ini akan saya jual. Tapi mengingat gak ada dukungan dari orang terdekat saya, nyali saya jadi ciut pak.. saya harus gimana pak Hadi?

    Mohon pencerahan agar semangat saya kembali menyala seperti sebelumnya.... memang bener kata bapak, kalo kita bisa menjualnya pada orang yang tepat, kita tidak akan menerima cibiran seperti ini ya pak??? (jadi melankolis nie, maaf ya pak)
    terima kasih sebelumnya....

    Salam Vivi

    Wassalamualaikum....

    =======
    Jawab
    =======

    Hallo mbak Vivi...hahaha..ceritanya menarik sekali loh.
    Oya, pontianak itu lebih panas dari kota anda kan..? Ternyata selimut kita disana laris manis...dan di Jakarta yang pasti lebih panas dari Nganjuk, ternyata malah daerah paling ramai...

    Dan kalau di bisnis kita niatnya semata-mata cari uang, maka ketika sedikit dicibir maka anda sakit hati....hehehe...sorry..saya dulu juga nglamin kok..malah saya waktu itu sendirian dan belum ada yang jelas-jelas mendeklarasikan jualan selimut di Jakarta.

    Niatkanlah apapun yang anda lakukan saat ini is untuk cari ilmu buat anda..kalau di binsis selimut anda muter-muter enggak laku...berbulan-bulan emang kenapa..? apanya yang sakit..? enggak ada kan, dan ini jauhhhhh..lebih baik daripada kita berdiam diri pengin bisnis tapi enggak ngapa-ngapain atau baca buku segudang tapi enggak action..iya enggak..?

    Siapa yang akan menyangka ketika keluar masuk kantor jualan sleimut tahu2 ada seorang datang ke anda dan dengan beliau nanti anda bisa kerjasama bisnis besar yang lain dan menjadi jalan sukses di hidup anda.? wallahu a'lam kan..?

    Kemungkinan ketemu orang seperti itu peluangnya lebih gede daripada kita berdiam diri enggak ngapa2in..iya enggak..?

    Orang lain mengejek itu adalah semata-mata berdasarkan apa yang mereka tahu saja...lha wong ketika saya nonton pertandingan bola, pemain kelas dunia saja kadang saya goblog-goblogin, padahal saya enggak pernah bisa main bola..hehehe....

    Apapun yang anda lakukan, bergerak lebih baik daripada diam..

    Salam hangat
    Hadi Kuntoro
    http://rajaselimut.com
    http://hadikuntoro.blogspot.com

    Tidak Ada Yang Benar-benar Sulit Asal Kita Mau Berusaha

    Pada suatu pagi saya terlibat diskusi menarik dengan salah satu sensei (Guru) saya di Jepang.

    “Sensei (Guru), di Indonesia Saya merasa kesulitan menghitung luas permukaan mobil itu bagaimana caranya..? Untuk menghitung kebutuhan cat yang tepat untuk sebuah mobil kan kita harus mengetahui berapa luas permukaan yang harus di cat terlebih ” tanya saya pada salah seorang sensei pada suatu pagi di pabrik mobil yang terbesar di Jepang.

    Saya yakin di pabrik yang secanggih ini mereka memiliki alat yang canggih dan tidak kesulitan sama sekali, orang mau ngapain saja sudah otomatis bisa dilakukan dengan mudah karena mereka memiliki peralatan-peralatan yang canggih.

    “むずかしいかんがえるたくない (Muzukashii kangaeta kunai)” jawab Sensei, yang terjemahan bebasnya kira-kira “Tidak ada hal yang bener-bener sulit kalau kita mau berpikir”

    "Dengan alat yang sederhana yang pasti gampang didapatkan dimanapun kamu bisa kok melakukannya" kata Sensei saya dengan mantap. Benarkah..? kataku salam hati..
    Gbr. Menghitung luas permukaan mobil yang berlekuk-lekuk seperti ini tentunya bukan hal yang mudah kan..?

    “Ayo kita jalan ke lapangan dan saya akan tunjukkan kepadamu cara yang paling gampang untuk menjawab pertanyaanmu menghitung luas permukaan mobil” kata beliau dengan semangat, dan saya juga full semangat karena bakalan melihat peralatan canggih yang nanti bisa saya usulkan untuk dibeli oleh pabrik kami di Indonesia, pikir saya.

    “Hadi San, menghitung luas permukaan kotak, silinder, bola dan benda-benda yang teratur bentuknya, bisa kita lakukan dengan rumus yang mudah dari sekolah. Rumusnya sulit-sulit ya..hehehe?” kata beliau.

    “Orang-orang pintar itu belum tentu bisa menghitung luas permukaan sebuah mobil itu (sambil menunjuk sebuah mobil) dengan peralatan yang sederhana seperti ini (sambil menunjuk alat-alat yang sebelumnya tidak terpikir oleh saya karena alat-alat itu ada di sekitar kita)” katanya.Gbr.Dengan alat-alat yang sederhana ini kita bisa menghitung luas permukaan mobil, gimana caranya ya..?

    Saya agak kaget, karena alat-alat yang terhampar di depan saya sederhana saja, seperti yang sering saya lihat yakni hanya terdiri dari :
    1. WhiteBoard
    2. Pisau Cutter
    3. Isolasi Kertas
    4. Timbangan
    5. Meteran
    6. Alat tulis
    Itu saja..!
    “Bagaimana caranya kamu sudah ada ide dengan alat-alat ini, kamu bisa banyak tremukan ini di Indonesia kan..?” kata sensei
    “Bagaimana ya..gomenasai..mada wakarimasen (maaf masih belum ngerti juga hehehe)?” jawab saya sambil garuk-garuk kepala lagi.

    “Ketika body mobil sudah jadi untuk pertama kalinya kami langsung hitung permukaan mobil itu seberapa luas, ini untuk menghitung berapa liter cat yang dibutuhkan untuk 1 mobil” katanya

    Oke saya akan praktek kamu perhatikan ya, nanti kamu praktekan sendiri, dan kamu ajarkan juga kepada temen-temen yang lain di Indonesia” katanya..

    Beliau langsung action, dan langkahnya teryata sederhana, ada
    1. Buat area pada papan seluas 1M2 dengan isolasi2. Lepas Isolasi dan di timbang, ada berapa gram berat isolasi kertas untuk luas 1m2 yang di white board.? Misalnya ditemukan angka 120gram untuk setiap m2 isolasi kertas.
    3. Tempelkan isolasi ke seluruh permukaan mobil
    4. Rapikan isolasi yang overlap atau tumpang tindih dengan sebuah Cutter agar serapi mungkin.
    5. Lepas isolasi dan timbang dengan timbangan, akan ditemukan angka misalnya 1500gram

    Setelah ketemu angka akhir ini, maka luas permukaan mobil dengan mudah bisa dihitung, yakni = 1500gram/120gram/m2 = 12.5 m2..!

    Jadi luas permukaan yang dicat adalah 12.5m2..! Tinggal menghitung standard ketebalan cat berapa, maka akan ketemu berapa liter kira-kira cat ideal yang dibutuhkan untuk mengecat modil itu..

    “Ternyata gampang ya..?” kata saya sambil memberikan tepuk tangan aplaus kepada beliau, dan beliau terlihat jengah tapi senang mendapat tepuk tangan dari saya...heheheh...

    Ternyata cara mereka menghitung luas permukaan mobil sangat sederhana, tidak seperti yang saya bayangkan, mereka punya alat yang canggih dan ruwet. Hebatnya lagi dengan metode sederhana yang mereka lakukan ternyata akurasi perhitunganya diatas 95%..!

    “Mengapa Nihon Jin (Orang Jepang) pinter-pinter sekali ya..?” tanya saya ketika sedang bersantai di sebuah ruangan minum kopi.“Menurut kami tidak ada orang yang bodoh Hadi san, yang ada orang rajin atau malas” Kata beliau.
    “Ibarat melubangi papan kayu dengan mata bor, setumpul apapun mata bor-nya, kalau kita lakukan terus-menerus maka akan tembus juga kan.?” Tambahnya lagi.
    “Hanya beda waktu saja, mata bor yang tajam mungkin 1 menit tembus, dan bor yang tumpul mungkin 2-3 jam, tapi sama-sama tembus juga kan...hahaha...”Katanya...

    “Bener juga ya...” kata saya, yang membuat orang Jepang maju seperti sekarang mungkin karena mereka SANGAT YAKIN dengan kata-kata ini salah satunya, yakni

    “Tidak ada orang yang bodoh, yang ada adalah Rajin atau Malas”

    Anda termasuk yang mana..? Apakah kadang masih seperti saya yang selalu melihat sesuatu yang belum kita lakukan atau belum kita coba saja, sudah merasa ruwet duluan..? Belum terlambat..kita bisa mengubahnya dari sekarang..!

    Semoga Anda terinspirasi dengan tulisan ini

    Salam FUNtastic
    Hadi Kuntoro
    http://www.hadikuntoro.blogspot.com
    http://www.rajaselimut.com

    NB:
    Bagaimana membuat orang lewat tertarik melihat-lihat apa yang dimiliki di toko kita..? Salah satunya buatlah papan promosi seperti X banner misalnya.
    Tapi kan mahal..? Hehehe..lagi-lagi anda mungkin terjebak dengan pemikian sudah ruwet duluan...

    Padahal ada cara yang sangat murah, dengan biaya hanya sekitar Rp.60.000 saja kita bisa membuat papan promosi yang membuat orang tertarik dan penasaran.
    Ada contoh sangat menarik di Bisnis saya yang satu ini, klik link artikel dibawah ini :

    Papan Display Produk Buat Outlet Anda Link [http://selimutku.blogspot.com/2009/03/papan-display-produk-buat-outlet-anda.html]