Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Mudah-I
"Mulailah dari yang terkecil dan termudah" kata-kata ini ini menginspirasi saya ketika pertama kali membuka toko busana muslim sekitar awal tahun 2006.
Toko pertama ini kami buat ketika saya masih menjadi karyawan, letaknya di Wonosobo, dan untuk ukuran bisnis busana muslim, tempat ini sebenernya tidak strategis, karena berada sekitar 8 km dari kota, memang berada di pinggir jalan besar, namun jalur itu adalah jalur cepat, dan di sekitar kami hanyalah perkampungan dan tidak ada satupun toko busana di radius 5 km.
Kenapa kami memanfaatkan lahan ini..?
Karena inilah tempat yang paling mudah, murah dan paling gampang diurus.(Gambar garasi nganggur yang kami sulap menjadi toko pertama kali)
Waktu itu Adik saya Yoyok masih aktif di Bank Danamon, dan istrinya (yang juga adik istri saya) bekerja kecil-kecilan dirumah membuat sprei, baju dll dan dipasarkan door to door.
“Asal cara memasarkanya memakai ilmu-ilmu marketing modern di kota-kota maka tepat yang terpencil seperti inipun Insya Allah gampang, nanti kita giring orang-orang yang berbisnis serupa dan sudah memiliki toko busana muslim untuk untuk mau datang ketempat kita, atau dia akan merasa rugi seumur-umur kalau tidak mau datang” kata saya..(heheh...biasa, provokator..)
Waktu itu adalah bulan-bulan pertama kalinya kami menjadi agen kerudung Rabbani dari Bandung. Akhirnya toko pertama kalipun jadi dan gambarnya seperti di bawah ini. (gambar toko Almasyhur Distro yang Pertama kali)
Mulailah kami bergerilya ke kecamatan-kecamatan memperkenalkan produk kami, saya, istri, Yoyok dan istri mendatangi prospek-prospek yang memiliki toko busana muslim sudah cukup ternama di kecamatan-kecamatan kecil disekitar kami.
“Kami adalah agen kerudung Rabbani di Wonosobo, kerudung yang sangat terkenal saat ini, di majalah, televisi barang ini sudah tidak asing lagi (sambil kami menunjukkan majalah Ummi, menyebutkan sinetron2 yang sudah dan akan memakai produk ini) dan kami mengajak anda untuk bergabung menjadi agen kami, ajakan kami ini hanya sekali ini saja, dan kalau anda berminat akan kami jadikan agen tunggal di kecamatan ini. Dan kami ajak sore nanti anda datang,ini alamat toko kami, dan kami akan tawarkan ini ke orang lain kalau jam 4 nanti anda tidak datang, dan saat itu juga kesempatan anda tertutup” tuh kan kompornya mulai...hehehe
Prospek yang kami datangi pertama kali ini ada di kecamatan Leksono, dan kebetulan toko itun dikelola oleh seorang Ibu muda, dan memiliki karyawan Waria (heheh..ini tidak akan saya lupakan) nama mbak yang Waria ini adalah Mbak Uut, dan beliaulah pelanggan yang pertama kali datang, setelah itu jurus itu kita pakai juga ke kecamatan Kertek, Kalibeber dll...dan berangsur-angsur mulai ramailah tempat kami.
Ada seorang ibu, dari Kabupaten Purworejo (tetangga kabupaten), yang menjadi agen kami gara-garanya suaminya seorang polisi yang sedang tugas, operasi lalulintas di jalan, dan ketika istirahat singgah sejenak di toko, dan berkat kepiawaian Adik saya menawarkan peluang, akhirnya pak Polisi itu pulang-pulang memberikan info pada sang istri, dan saat ini mereka sudah menjadi agen yang cukup besar, bahkan sudah punya toko lumayan gede di Purworejo.
Pembukaan toko di Wonosobo ini menurut kami terbilang cukup berhasil, hingga akhirnya kami memberanikan diri membuka toko yang ke-2 di Bekasi. Dan lagi-lagi kami memilih untuk membuat sesuatu yang mudah dan biaya minimal.
Ada saudara kami (anak dari kakak tiri saya) yang tinggal di bekasi memiliki halaman kosong, dan pada suatu sore ketika sedang berkunjung dan kongkow-kongkow di depan terasnya, tiba-tiba saya ada ide
“Mas kalau pohon mangga di depan rumah itu di tebang kayaknya bisa dijadikan toko kecil, piye kalau saya manfaatin daripada punya tanah nganggur dan kurang produktif..?”(Gambar halaman kosong di depan rumah saudara kami di Bekasi)
“Gak opo-opo kalau kamu mau, silahkan saja dipakai” kata Mas Anwar Nahari, yang usianya sudah jauh lebih tua namun urut2annya lebih tua saya, karena beliau adalah anak dari kakak tiri saya.(Gambar halaman kosong di depan rumah saudara kami di Bekasi)“Mas kalau pohon mangga di depan rumah itu di tebang kayaknya bisa dijadikan toko kecil, piye kalau saya manfaatin daripada punya tanah nganggur dan kurang produktif..?”(Gambar halaman kosong di depan rumah saudara kami di Bekasi)
Akhirnya berdirilah Radissa Distro, dan untuk membuat toko kecil ini ramai, saya banyak bergaul dengan temen2 TDA saya (www.tangandiatas.com) dan saya juga banyak mengikuti seminar-seminar bisnis, supaya meski tokonya kecil dan tempatnya ngumpet tapi bisa ramai di datangin pembeli.(Gambar Proses pembangunan Radissa Distro kami di Bekasi)
Alhamdulillah sesuai harapan, omset toko ini lumayan bagus, dan strateginya diantaranya kami rajin membagi-bagikan brosur ke perumahan-perumahan, mendekati komunitas ibu-ibu di TK-TK, pengajian-pengajian dan sering juga kami mengikuti bazar2 baik di kantor maupun bazar bersama temen-temen TDA.(Gambar. Saat malam hari biasanya waktu paling ramai toko kami di kunjungi pelanggan)
Langkah membuka toko ke-2 ini jauh lebih mudah karena kami sudah endapatkan pengalaman-penglaman dari toko yang ke-1 di Wonosobo.
(Oya, saat ini toko Radissa ini telah kami hibahkan Cuma-Cuma kepada istri dari Mas Anwar Nahari, karena saudara kami itu meninggal dunia di usia yang cukup muda, sekitar 4 bulan yang lalu, Oktober 2008. Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun...selamat jalan Mas Anwar..semoga saat ini engkau bahagia bersama Allah disana. Hingga saat ini toko itu masih eksis dan memiliki banyak pelanggan, namun 100% management di pegang oleh Istri Almarhum saudara saya).
Jadi andapun saat ini bisa melakukan hal yang sama, jangan terlalu ruwet mikirin sewat tempat yang gede, mahal, strategis dsb yang justru bisa membebani anda yang baru saja memulai, maanfaatkan teras rumah anda, lahan kosong saudara, garasi rumah, ruang tamu yang kegedean dsb...meski letaknya di ujung gang sempit sekalipun no problem, berekspressi dan bereksperimen-lah dengan tempat-tempat anda yang terbatas itu, ilmu-ilmu marketing modern saat ini bisa anda dapatkan dimana-mana dengan mudah, dan carilah yang paling gampang yang bisa anda terapkan dalam waktu singkat...baca hari ini, terapkan nanti sore....misalnya..
Keberhasilan membuat dua toko kecil-kecil yang mudah dan deket rumah itulah yang kita “Jual” kepada seorang Investor kecil di kampung, dan mulailah babak baru bisnis busana muslim kami, yang tadinya memanfaatkan lahan seadanya, akhirnya mulailah kami menyewa tempat strategis tapi dengan budget kecil yang kami miliki.
Muncullah Almasyhur Distro di Kabupaten Banjarnegara, seperti apa bentuk Almasyhur Distro di Banjarnegara, di postingan berikutnya, dan bagaimana cara kami meyakinkan Investor kami, dan tulisan ini telah kami posting dengan link dibawah ini :
::Mulai dari yang Kecil, Mulai dari yang Termudah-III::
Catatan:
Semudah dan segampang yang saya ceritakan diataskah perjalanan kami..? Tidak juga, cobaan2 banyak kok, dan itu juga saya tuangkan di blog saya ini, diantaranya cobalah buka artikel ini :
Semoga anda Terinspirasi dengan Tulisan ini...
Salam Hangat
Hadi Kuntoro
http://www.rajaselimut.com
http://www.hadikuntoro.blogspot.com
NB:
Selimut untuk anak-anak yang Acrylic 100% adalah produk yang tdak gampang di dapat, dan saya YAKIN andapun akan kesulitan mendapatkan barang yang sama meski anda mencari barang itu di Singapura, Hongkong bahkan di Jepang atau Amerika sekalipun..karena biasanya 80% Acrylic dan 20% Polyester-pun sudah memenuhi standard di negara maju. Seperti apa selimut yang dari hari pertama launching langsung booming dan laris banget di penjuru tanah air, lihatlah link ini..tertarik untuk menjadi Agen..? Silahkan kontak Alamat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar