SIARAN LANGSUNG DARI "ALMASYHUR DISTRO"

Alhamdulillah, akhirnya kami bisa melihat langsung toko yang ke-4, setelah dibuka kira2 sebulan. Rasanya kangen sekali pengin melihat. Alhamdulillah setelah melihat langsung, ternyata lokasi,fisik dan desain toko ini lebih dari yang saya bayangkan, dan lebih dari cukup untuk ukuran pemula seperti kami.

Hal unik yang terlihat dari toko kami adalah :
  1. Tempatnya paling terang dibanding toko2 di kanan kiri.
  2. Alas kami gunakan karpet agar pembeli bisa lesehan, dan nyaman, apalagi saya inget hasil seminar saya di action international bahwa transaksi "face to face" kemungkinan 80% akan berhasil kalau customer bisa berinteraksi dengan kita minimal 20 detik. Agar 20 detik itu kita dapatkan maka salah satunya saya gunakan media karpet di lantai ini.
  3. Meja kasir diletakkan di pintu keluar. Ini adalah surprise besar bagi saya karena, karena desain spt ini terkenal sebagai tekniknya bread talk untuk membuat penasaran orang2 yang lewat, yang tadinya nggak mau belanja ngeliat kerumunan orang mau bayar akhirnya penasaran kepengin lihat dan akhirnya ikut beli juga..ternyata adik saya meski di kampung tapi bener2 belajar apa yang ada di kota dengan mengamati setiap postingan2 tda...

Tampilan dari dalam sudah cukup menarik, namun tampilan dari luar ada yang kurang menurut saya, yakni toko kami belum punya papan nama, dan selama ini orang tahu toko ini hanya dari mulut ke mulut orang yang pernah datang, atau orang yang pernah belanja di toko yang ke2 dan ke-3, atau mereka yang hunting karena mendengar iklan dari radio.

Untuk papan nama saya maklum karena keterbatasan waktu, toko baru buka tgl 14 September dan seminggu kemudian ramadhan.

Pagi 21 Oktober 2006 karena begitu happy-nya aku tidak hentinya mengamati detail A-Z seputar toko kami. Foto2 sana sini agar kami bisa meng-improve apa2 yang kurang. Ilmu2 yang aku terapkan selama di Ibukota akan saya coba terapkan juga di kampung, san saya ingin membuktikan kepada diri sendiri apakah ilmu2 yang saya dapat dari diskusi2 di tda, dari hasil baca2 buku dll kalau saya terapkan di kampung apa bisa sama hasilnya..?

Pagi itu hasil jepretan2 saya amati, kemudian saya lihat toko2 yang ada di kanan-kiri kami, dan apa yang harus saya lakukan agar toko kami tampil beda dan terlihat mencolok pada hari itu juga..?

Aha..saya akan implementasikan seperti di bazar, cling..saya dpat ide saya akan buat tempelan2 dan gantungan2 brosur di pintu masuk toko agar setiap orang yang lewat menengok,penasaran, masuk,dan beli..! OK..let's GO..! Saya bayangkan seperti di TV.... Saya kumpulkan berbagai macam brosur yang kami punya, Saya bergerak cepat ke toko alat tulis membeli isolasi dan double tape, kemudian 1 jam saya gandeng2kan brosur2 itu sehingga terlihat memanjang, kemudian saya gantungkan di pintu masuk.

Orang2 yang jualan di sekitar kami mengamati gerak-gerik saya dan nampaknya mereka heran, ini orang lagi ngapain sibuk amat...

Saya ingat seminar di action International, salah satu kunci sukses bisnis adalah "Kerjakan sesuatu yang not urgent not important" dan inilah yang saya coba terapkan hari ini juga dan sebagai evaluasi saya berhasil apa tidak saya baca2 laporan harian transaksi selama ramadhan, dan target saya transaksi hari ini memecahkan rekor dari transaksi yang sudah ada...

Jam 9.30an aktifitas dadakan saya selesai...

Apa yang terjadi..? apa akan banyak orang2 menengok dan mendekat ke toko kami..?
Degdegan saya tunggu hasilnya... Aha..Benar..! dari 30 menit setelah saya gantungkan brosur-brosur 1-2 orang mulai banyak menengok, makin lama makin banyak dan dari kejauhan saya asyik memotret moment2 itu tanpa mereka menyadari...

Sore hari ketika toko di tutup, Alhamdulillah transaksi hari ini adalah terbesar dan memecahkan rekor selama ramadhan (Target omset sehari 10 juta, Alhamdulillah hasilnya mendekati, sekitar 9.5 jtan) meski tidak signifikan sekali bedanya dengan rekor sebelumnya, tapi bagi saya itu sangat memuaskan karena strategi saya untuk promosi cukup manjur dan saya bisa membuktikannya baik di kota maupun di kampung.

Tapi yang pasti dari semua itu atas kebaikan dari Allah-lah toko kami bisa seperti sekarang ini, saya lihat2 toko2 besar dan pusat perbelanjaan yang lain di kota kecil kami, saya yakin merekapun merambat dari kecil dan bisa besar spt sekarang ini setelah beroperasi cukup lama. Toko kami yang ke-4 dan masih orok (belum genap 2bulan) Alhamdulillah bisa ikut "bermain" di musim ramadhan ini, dan bisa mempekarjakan 5 orang karyawan...

Dan hari-hari ini saya di kampung sungguh sangat terharu, karena tahun lalu kalo pulang kampung begini saya bengong nggak tahu mau ngapain, sekarang ada kesibukan lain yang Alhamduliallah menghasilkan.... Saya sangat mengucapkan syukur atas nikmat Allah ini, karena bisa mengenal rekan2 TDA mulai dari penggagas,pencetus,provokator, samapai member yang terakhir join, karena berkat sering kumpul2 dan silaturahmilah saya bener2 berani dan banyak inspirasi yang bisa saya saya aplikasikan.

Dan inilah barangkali jawaban dari doa2 saya di masa2 yang lalu agar saya bisa menjadi salah satu pintu bagi rizki orang lain.

Demikian siaran langsung dari "Almasyhur Distro" di Wonosobo pada tgl 21 Oktober 2006.

Salam FUUUNuntastic
Hadi Kuntoro


FOTO SIARAN LANGSUNG















Foto salah satu sudut Pasar Induk Wonosobo
Ditempat inilah toko ke-4 kami berada.
Pagi2 tgl 21 Oktober saya memotret situasi pasar yang belum mulai ramai, saya ingin melakukan pengamatan langsung kondisi pasar dari pagi sampai sore.
















Inilah pemandangan di pagi hari, dan pagi itu juga untuk pertama kalinya saya lihat toko yang sudah sebulan beroperasi. Kaki2 jembatan penyebarangan adalah pintu gerbang yang langsung mengarah, sehingga cukup mudah dicari.
















PR kami masih banyak, karena toko itu sampai saat ini belum ada papan nama, dan marketing kami hanya mengandalkan referal saja plus iklan2 di radio.
Suasana masih terlihat sepi karena foto saya ambil jam 8 pagi.
















Pagi itu saya coba buat sesuatu yang "berbeda" kalau anda perhatikan foto ini berbeda dengan foto sebelumnya.
Dimana perbedaannnya..?
Saya iseng2 saja menggandeng-gandengakan brosur dan saya gantung2kan di pintu masuk.
Terlihat hidup jadinya kan..?
Saya akan test apakah improvement saya ini akan significant mendongkrak omset hari ini..?
Target saya orang yang lewat akan tertarik, yang tertarik akan masuk dan yang masuk bru akan keluar setelah belanja..ceile...

















Alhamdulillah..sambutan orang2 yang lalulalang sgt baik, mereka yang belum kenal umumnya tertarik dengan brosur yang "Kiwir2" tertiup angin, mendekat..dan ternyata kok gambare artis2..? penasaran merekapun masuk, tak terkecuali bapak2...















Sementara didalam sana pasukan garda depan yang menyambut pelanggan dengan ramah tapi tetap leluasa dan pelanggan tidak merasa jengah.
Oya, ada satu faktor plus juga dari toko kami ini, yakni kasir kami tempatkan di depan pintu masuk, tujuannya agar lebih terpantau keamanannya, dan ini pulalah yang membuat orang makin penasaran.
Setiap ada yang ngantri bayar sehingga toko terlihat ramai terus dari luar..
(Ini meniru gerainya "Bread Talk" dan ternyata cukup efekti.

MOTHER..How Are You Today...

18 Oktober 2006
Sharing ini saya tulis sampai tengah malam, semangat sekali nulisnya.

Ada beberapa puluh tahun hidup saya yang episodenya adalah episode kesusahan, namun perasaan itu justru sekarang menjadi bekal bagi saya untuk berani berusaha…saya berharap titik nadir kesusahan dalam hidup saya sudah berlalu dimasa yang silam…Sedikit saya mau sharing…(atau malah kebanyakan ya..)

Mmmm...diantara pembaca apakah ada Ibu atau wanita yang masih berusia 24tahun..?

Dahulu Ibu saya di usia 24 sudah mempunya 4 anak.!
Kakak saya, saya ,adik perempuan dan Yoyok yang terakhir.
Usia muda gitu kok sudah punya anak empat..? ya..karena Ibu menikah dengan bapak di usia 16 tahun, dan usia ayah saya ketika menikah dengan ibu 52 tahun..! heheh..ada yang lucu..?

Di usia 24 itu ibu mendapat cobaan besar yakni ditinggal selamanya oleh bapak saya, dan saya waktu itu masih kelas 1 SD dan kakak saya kelas 2SD.

Predikat ibu saya yang waktu itu masih cantik itu, kalau sekarang disebut ”Jamu” alias janda muda...dengan 4 anak! Naudzubillah mindzalik..ya Allah...semoga predikat itu tidak akan pernah menimpa anda...

Sejak ditinggal ayah saya, Ibu saya yang 100% ibu rumah tangga itu dipaksa untuk survival...dan dari sinilah "the sad story begin.."

Ayah saya adalah pedagang garmen di pasar-pasar tradisional.
Ingat pedagang tasik yang ke Tanah Abang hari Senin & Kamis pagi...?
Itulah yang dilakoni ayah saya, tapi kalau dikampung bukan Senin-Kamis tapi ritmenya mengikuti pasaran jawa.Tahu kan..?

Ada pasaran Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing, dan balik ke Pon lagi..tahu..?
  • Pasaran Legi Bapak berdagang di pasar Karangkobar, pasar yang jaraknya hanya 500m dari rumah.
  • Pahing di pasar Batur (deket pegunungan Dieng) sekitar 20km dari Rumah
  • Pon di Karangkobar atau di Sibebek (sebuah pasar kecil di pucuk gunung juga) sekitar 8km tapi jalannya ampun..naik terus sampai mobil sering enggak kuat jalan..
  • Wage di Pasar kecamatan Pejawaran sekitar 12km dari rumah
  • Kliwon di pasar Kecamtan Kalibening (sekitar 22km)
dan berulang lagi ke Legi..begitu seterusnya...semua pasar itu ada di Kabupaten Banjarnegara, dan kami sendiri tinggal di Kecamatan Karangkobar.

Jarak pasar-pasar itu saling berjauhan dan musti ditempuh pagi hari dari subuh dan jam 06.30 baru sampai di pasar. Kendaraan yang dipakai adalah mobil bak terbuka.
Dibawah mengangkat barang dagangan dan diatas bertumpuk-tumpuk penumpang.

Ingat malam atau dinihari para pedagang sayur belanja di pasar induk? Ya kira-kira seperti itu, mereka duduk berselimut sarung atau kain, duduk diatas sayur dagangannya diatas mobil-mobil bak-bak terbuka...

Itulah pemandangan pagi hari yang saya selalu lihat...dan sore menjelang ashar atau kadang maghrib mereka pulang seperti pasukan habis perang...anak-anaknya menunggu di pinggir jalan menunggu oleh-oleh dan tidak pernah tahu apakah dagangan orang tuanya laris atau sepi...

Daerah kami adalah pegunungan yang cukup tinggi dan pagi-pagi ketika orang tua kami berangkat ke pasar suhu udara mungkin sekitar 12-16 derajat, berkabut dan hujan lebih seiring muncul daripada terang.

Saya ingat kalu pagi hari setiap bernapas kita seperti merokok...karena saking dinginnya dan dari mulut kita setiap menghembuskan nafas selalu keluar asap...
Kabut seringkali turun dan matahari baru terasa hangat kalau sudah jam 9 pagi, nanti jam 2 sore matahari hilang karena kabut sudah turun lagi...bener2 seperti negeri di awan.

Ibu saya yang pengetahuan berdagangnya 0 besar, seorang Ibu Rumah Tangga tulen, dipaksa oleh keadaan untuk melanjutkan usaha bapak saya berdagang keliling seperti itu setiap hari , dari pagi buta sampai sore, dan hanya libur kalau sakit atau tepat hari H saat Iedul Fitri tiba..!

Karena bebannya berat, menanggung 4 anak, ikut pula dalam keluarga kami embah-embah dari Ibu, dan juga adik-adik kandung Ibu yang numpang hidup juga, jadi berapapun hasil dagangan ibu setiap hari, untuk makan sehari-hari saja pas-pasan, hingga akhirnya dagangan ibu bener-bener habis. Bila dagangan laku semua, tetap tidak akan bisa menutup hutang-hutang Ibu..

Alhamdulillah...berkat belas kasihan para juragan-juragan teman baik almarhum Ayah, ibu bisa terus berjualan...

Apabila lebaran tiba, dagangan ibu habis tapi utang masih banyak.....

Kondisi itu diperparah ketika saya SMA ibu terkena penyakit asma..yang hampir tiap bulan dipastikan 1 sampai 2 kali harus opname...karena sesak nafas...Penderitaan batin ibu merambat keluar menjadi penderitaan fisik...

Untuk makan sehari-hari jarang sekali kami makan nasi beras.

Beras menurut kami sesuatu yang mahal..makanan pokok kami nasi jagung...(ada yang pernah makan..?) dan lauknya sayur-sayuran dari kebun kecil kami dan ditambah ikan asin atau tempe yang dibakar..karena kami jarang punya minyak goreng.

Ketika saya SD, sekitar tahun 80an belum ada listrik di desa kami dan TV pun sangat jarang sehingga rumah kami hanya mengandalkan cahaya dari lampu kecil, kaleng diisi minyak tanah dan ada sumbunya, sedangkan Untuk orang yang kaya pakai lampu petromak atau minimal lampu templok.

Kalau malam takbiran datang saya sangat senang, karena terbayang entar malam pasti akan dapat zakat fitrah..., dan untuk menunggu pembagian zakat fitrah itu saya selalu tidur di musholla....menunggu setoran zakat selesai, dan uang-uang di masukan ke kantong-kantong plastik kecil, dan saya bisa langsung dapat 1 kantong berisi uang kertas warna biru dan recehan-recehan bergambar garuda..

Pagi hari bangun tidur setelah shalat subuh, pulang dan zakat saya serahkan pada ibu, dan tangisan sedih sudah terbiasa kami dengarkan dari ibu setiap pagi di hari Raya Iedul Fitri...sehingga habis sholat kami takut untuk bersalaman dengan ibu, karena ledakan tangisannya bener meremas hati kami dan air matanya mengalir membasahi ubun-ubun kami...

Mungkin ibu sedih melihat kondisi anak-anaknya..dan beliau sangat tidak berdaya....

Sebenernya ibuku cukup cantik dan kalau beliau mau , pinangan demi pinangan datang namun tidak pernah ada yang diterima, mungkin takut kalau kami anak2nya akan lebih terlantar...

Menurut cerita ibu ada kondisi beban yang bener-bener berat, hingga beliau terpikir ingin bunuh diri dengan sekaligus membawa empat anak-anaknya...naudzubilah mindzalik...Allah maha penyayang...

Sering di tengah-tengah ketika berdagang di pasar, yang umunya sepi karena dagangan Ibu hanya sedikit, Ibu menangis...dan orang-orang iba melihatnya, namun ada pula yang jahat, memanfaatkan kondisi itu untuk berbuat jahat mencuri beberapa lusin dagangan ibu...selusin dagangn bisa diambil orang tanpa ibu ketahui...transaksi tidak ada malah barang banyak hilang....

Kondisi yang demikian membuat hubungan kami berempat dengan Ibu terasa sangat dekat.
Bahkan antara saya dengan Ibu seperti ada telepati hingga sampai sekarang.

Pernah ketika kuliah saya sering pulang kampung tidak menuju kerumah, tapi langsung kerumah sakit karena yakni ibu sedang opname..dan benar...itu terjadi berulang kali...dan jaman dulu belum ada HP sama sekali..lha wong telepon rumah saja yang ada baru di pusat-pusat kota.

Hingga kini pun kami kadang masih mempunyai telepati seperti itu, ibuku seperti tahu ketika saya sedang sedih atau sakit dan demikian pula sebaliknya...

Kalau saya telepon, dan ibu baru berkata ”Halo..” maka cukup dengan 1 kata saja saya bisa tahu kondisi ibu.
Saya kadang langsung tanya ”Ibu sakit sejak kapan..” dan suara diseberang sana tertawa sambil berkata ”kok kamu tahu..?”
Meski beliau kadang berbohong bahwa tidak sakit tapi dalam hati saya tahu beliau sedang sedih atau sakit....

Dari ditinggal ayah sampai saya selesai kuliah Ibu tetap bertahan "Single Parent" dan spot-spot cerita-cerita sedih terus bergulir silih berganti yang kalau saya ceritakan dengan gaya tulisan saya tidak akan kurang dari 100 halaman kisah sedih akan muncul...

Banyak miracle-miracle terjadi pada kami, sampai kakak saya bisa sekolah dan jadi Doktor do Tokyo University , saya kuliah S1 UGM , adik saya kulaih S1 UGM juga adalah contoh beberapa miracle2nya...

Dari ke-4 anak, hanya satu yang sampai SMA, yakni adik kandung saya langsung namanya Dik Yati. Dan adik inilah yang saya juluki "The Hero" karena setiap Ibu saya Opname di rumah sakit adik saya inilah yang menggantikan posisi Ibu jualan di Pasar, sejak dia masih SMP..! Nanti pendapatan selama berjualan dikumpulkan dan buat bayar rumah sakit Ibu...adik saya ini juga pinter sebenernya...karena meski sebulan bisa bolos sampai 10 hari, tapi di SMA tetap mendapat ranking, dan malah dapat PMDK di IKIP Yogyakarta, tapi tidak diambil, karena milih membantu Ibu,

"Biar kakak-kakak saja yang kuliah dan cepet selesai, saya bantu ibu saja deh.." katanya..dan saya sering sesak hingga saat ini kalau teringat perkataan Yati adik saya yang wanita satu-satunya ini.

Pada saat kuliah kondisi saya sangat memprihatinkan, uang saku sangat kecil sehingga untuk makan saja saya atur hanya 2kali sehari, dan saya makan biasanya jam tanggung, makan pagi jam 9 dan makan malam jam 5 sore...itupun saya sering masak nasi sendiri.

Masak nasinya saya bikin ketupat, dan lauknya kerupuk kadang indomie kadang hanya kerupuk saja...sehingga sampai sekarang beberapa temen sekampung saya sering nggodain ”enak ya..sekarang sudah nggak makan ketupat sama kerupuk lagi...hehehe”

Sehingga tidak heran ketika kuliah saya cukup rajin puasa senin kamis...

Kondisi saya yang susah itu pernah dimanfaatkan oleh kakak kelas senior saya yang ”nakal-nakal” untuk mencari uang dengan jalan pintas...

Mau tahu apa itu..? Saya pernah jadi joki UMPTN..!

3x saya pernah jadi joki dan ketiga-tiganya lolos di sekolah ternama dan jurusan favorit..!
Tapi ya itu..saya hanya dapat bagian kecil dan yang gede ya mereka kakak-kakak kelas saya yang ”nakal-nakal” itu..hehehe...

Astaghfirullah...jahat ya...semoga saya dan orang yang saya joki-in itu di ampuni Allah...

Tapi mudah-mudahn itu menjadi perhatian bagi para ahli di perguruan tinggi sekarang..dan saya yakin sekarangpun celah untuk itu tetap ada meski serapi apapun upaya mereka, saya bertaruh mungkin saat ini saya tetap masih bisa menembus, dan posisi saya aman 99.9%...anda pengin tahu caranya....enggak ah..enggak akan saya kasih tahu.....hehehe..kecuali kalo anda seorang yang tugasnya mengawasi testing di perguruan tinggi...

Alhamdulillah di tahun ketiga saya dapat beasiswa dari Mobil Oil Company..dan pelan-pelan nasib saya berubah...apalagi kakak saya juga lulus IPB, dan pelan-pelan juga ekonomi keluarga agak enteng...ini mukjijat dari Allah...

Menjelang saya lulus kuliah, Ibu di lamar oleh pria yang menduda karena istrinya meninggal. Sang istri yang merupakan sahabat baik Ibu dan saya anggap sudah seperti saudara kami meninggal. Pria itu menjadi duda dengan 4 orang anak yang juga secara materi pas-pasan..tapi saya ingin agar ibu tetap menerima pinangan itu karena kelak ibu pasti kesepian anak-anaknya akan merantau mencari kerja...

Di usia 45 lebih, ibuku akhirnya menikah lagi....sampai sekarang...perjuangan ibu belum selesai karena harus ikut membesarkan anak-anak bawaan bapak tiri saya...

”Nggak apa-apa..ini adalah ladang amal bagi saya...” kata ibu.

Begitulah..tahun-tahun pertama saya bekerja, hasilnya kami kirimkan kepada ibu untuk bayar hutang-hutang..itu berajalan hingga awal-awal pernikahan kami tahun 1997, sebagian gaji saya masih sering saya kirimkan untuk meringankan beban di rumah Alhamdulillah saya mendapat istri yang sangat penyabar dan mengerti kondisi kami.....

Alhamdulillah..kini kondisi ekonomi ibu sudah baik dan dengan bapak tiri kami beliau sudah bisa menunaikan Ibadah haji..hal yang sebelumnya sangat mustahil..bahkan mimpipun tidak...

Saya berpesan kepada anda pembaca...

Berbaktilah secara totalitas kepada ibu anda...maka ”salah satu hal kecil” yang akan anda dapatkan adalah, Insya Allah anda akan di mudahkan dalam berusaha/berbisnis.....

Menelepon Ibu di kampung dan melaporkan perkembangan usaha sambil minta doa restu rutin saya lakukan minimal seminggu sekali, dan untuk ramadhan ini bahkan hampir tiap 2 hari sekali kadang malah sehari 2x...

Pembaca..seandainya anda sehat wal afiat, tapi tiba-tiba ada tawaran dari seorang dokter ahli bedah ”Maukah Anda saya jadikan kelinci percobaan, saya akan membedah anda, dan saya akan beri anda semilyar..tapi saya tidak menjamin ini berhasil atau tidak, dan kalau gagal resikonya anda akan mati..”
Apa anda berani..? ada yang berani ada yang nggak....tapi pasti banyak enggaknya kan..?

Kalau tawaran dokter itu gratis, alias anda enggak dibayar sama sekali, namun dengan resiko yang sama bagaimana..?

Lebih nggak berani kan..?

Tapi tahukan anda, ada orang yang sangat pemerani dan tanpa pikir panjang berani mengambil resiko itu, meski gratis, bahkan kadang masih harus membayar mahal dengan penderitaan-penderitaan lainnya yang sambung-menyambung.....siapa orang sang pemberani itu..?

Dialah Ibu anda, yakni ketika mengandung dan melahirkan anda....sesungguhnya seandainya pun seluruh harta bahkan nyawa kita, diserahkan untuk menebus perjuangan ibu, itu belumlah lunas...

Demi untuk anda beliau berani menempuh resiko dengan taruhan nyawanya...

Itulah ”setetes” dari segelas cerita sedih kami di masa lalu...
Apa rekan-rekan ada yang punya kisah lebih menyedihkan lagi...tidak ada salahnya anda sharingkan juga agar makin bisa dijadikan pendorong bagi keberanian anda dalam berusaha...

Berkaca dari perjuangan ibu, Demi ibadah pula seharusnya kita tidak takut untuk memulai segala sesuatu yang sebelumnya kita takuti..termasuk ketakutan untuk berubah menuju kondisi yang lebih baik..kondisi yang seperti mimpi-mimpi kita......

Salam Hangat

Hadi kuntoro

www.hadikuntoro.blogspot.com
ACARA BUKA BERSAMA MEMBER TDA

Membaca Risalah Buka puasa para TDA member di rumah makn Ciganea cukup mengejutkan, ternyata pembicaraaan saya dengan P.roNI tentang masa lalu saya yang "sedih" ikutan di posting, tapi tidak apa2, justru nanti akan saya blow biar menjadi inspirasi anda2 yang saat ini masih berada dalam "episode kesedihan"
Bersabarlah..karena semuanya akan selesai....

Selamat membaca,

originally uploaded by roniyuzirman.
Menarik sekali ceramah motivasi spiritual yang disampaikan oleh Mas Jhody A. Prabawa dari Center for Spirituality and Leadership. Ustad muda dan gaul ini menyampaikan materi yang "gue banget", pas dengan keseharian member TDA.

Mbak Yulia mewakili kita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti: kenapa sih saya udah usaha maksimal sekian lama, kok masih begini-begini aja? Atau kenapa sih teman saya si A yang baru mulai tapi udah melejit? Dengan lugas dan jelas Mas Jhody memberi jawaban yang menurut saya lebih dari sekedar motivasi, namun beyond motivation. Karena ada sisi spiritual keilahiahan dari setiap jawabannya itu.Komitmen, adalah yang membedakan antara yang berhasil atau yang belum. Komitmen itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan segala ilmu dan kiat-kiat sukses yang dengan mudah banyak ditemukan di komunitas ini.

Perjalanan panjang, jatuh bangun dan kegagalan yang dialami oleh teman kita yang sudah sukses itu sering luput dari penglihatan kita. Di balik hasil yang diperoleh saat ini pastilah ada perjalanan panjang penuh perjuangan penuh onak dan duri.
Itulah komitmen.Kita ambil contoh Pak Hadi Kuntoro.
Mungkin banyak kita nggak tahu bahwa sejak kecil Pak Hadi itu hidup dalam kesusahan dan perjalanan bisnisnya pun sering gagal, seperti tokonya pernah ludes dilalap api dua kali atau ditipu orang. Namun itu semua kemudian membekali Pak Hadi dengan semangat juang yang tinggi. "Saya nggak takut gagal, lha wong saya udah pernah hidup yang paling susah", tutur Pak Hadi.

Satu lagi, sukses jangan diukur dari hasilnya saja kata Mas Jhody. Bagaimana proses untuk mencapainya juga penting. Kalau kita hanya mengejar sukses dengan ukuran-ukuran materi saja tanpa mempedulikan bagaimana proses mencapainya, sungguh sukses itu tidak akan bernilai nantinya.Rasanya, tidak cukup waktu yang tersedia bagi saya ketika mendengarkan ceramah yang singkat namun padat ini.

Banyak sekali AHA yang saya dapat. Beberapa pertanyaan yang bergelayut di benak saya selama ini, kok sepertinya terjawab, ya.Acara buka puasa yang berlangsung semarak dan meriah ini telah dilaksanakan kemarin di Restoran Ciganea, Jalan Sabang Jakarta Pusat dan dihadiri kurang lebih 40 Action Member TDA. Jeritan dan lalu lalang para TDA junior menambah marak suasana. Beberapa member juga diberi kesempatan membuka stand dagangannya. Saya lihat beberapa stand, seperti milik Mbak Yulia lumayan laris. Acara juga diselingi dengan perkenalan dari para Action Member TDA.

Door Prize sumbangan dari para member juga ikut menyemarakkan acara. Games untuk mendapatkan door prize itu berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar para member itu sendiri, seperti: siapakah icon TDA yang postingannya sering ditunggu? Serempak hadirin menjawab: Pak Hadiii!!!

Saking banyaknya hadiah door prize itu, nampaknya jarang member yang pulang tanpa membawa hadiah.Dari saya, thanks for all PIC yang telah membantu suksesnya acara ini (Mbak Yulia, Pak Eko, Pak Didin, Mbak Ina, dll). Juga para Action Member TDA yang lama maupun baru yang telah meringankan langkah untuk saling bersilaturahmi.

Mudah-mudahan silaturahmi di antara kita tetap terjalin dan membawa berkah bagi kita semua. Sungguh, bagi saya TDA ibarat sebuah keluarga besar saya sendiri. Jalinan silaturahmi dan keakraban di antara kita, merupakan sebuah rahmat Allah yang harus kita syukuri dan jaga terus. Ini adalah bekal kita untuk melangkah bagi masa depan yang lebih baik untuk kita semua.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Roni

[ALBIS-4 TAMAT ] SIAPA DESAINERNYA ALBIS..?

SIAPA DESAINERNYA ALBIS..?

Kejutan demi kejutan kami dapat kan selama hunting produk ini, dan puncak keterkejutan kami adalah ternyata si Neneng, desainer utama sekaligus promotor Albis, ternyata masih sangat muda.
Umurnya baru 22 tahun!
Hayo ada nggak dari pembaca yang berumur dibawah 22 tahun..? kalau ada berarti anda ada kesempatan untuk bisa sukses seperti dia.
Nama asli si Neneng ini adalah Indri, dan karyawan2nya sering saya dengar menyebut namanya Neneng.
Umur masih muda tapi kalau ngobrol dengan dia serunya nggak kalah dengan obrolan2 terhadap mereka yang senior.

Mendesain2 baju adalah hobinya semenjak dia SMA, dan menurut pengakuannya, dia kuliah juga tapi tidak di fashion melainkan di akuntansi..nah lo..
Jadi rekan2, mulailah bergerak dari sekarang, tidak ada alasan lagi saya masih terlalu muda, untuk memulai karena ternyata yang sukses2 di usia muda sekarang makin banyak dan makin sering muncul di depan mata kita...

Alhamdulillah..pandangan kami makin terbuka, ternyata dimana-mana peluang itu ada, tinggal kita mau menjemputnya atau tidak.

Salam Fuuntastic
Hadi Kuntoro


1. Gambar desain awal Albis yang dikenakan UJ. Apa anda bisa membedakan antar desain Albis dengan deasain Itang Yunasz..?

2.Maudy Kusnaedi juga tercatat sebagai kolektor dari Albis

3.Zaskia "kiamat sudah dekat" juga dengan bangga pernah mengenakan desain Albis


Dua gambar terakhir adalah foto team heboh "ALmasyhur Distro dan Radissa Distro" yang sedang melobi si Neneng agar suatu saat nanti kita menjadi salah satu agen utama penyalur produk2nya...Amin...

[ALBIS-3] PERJALANAN PANJANG PRODUK ALBIS DESIGN

PERJALANAN PANJANG PRODUK "ALBIS"

Pencarianku untuk mendapatkan baju Albis ternyata mendatangkan banyak hal yang sangat berguna bagi saya, diantaranya menjadi jembatan bagi saya untuk menyingkap suatu cerita, menambah motivasi, menumbuhkan harapan2 atau AHA yang baru.

Tahukah anda? baju koko yang terkenal dengan sebutan baju Ustadz Jefri (UJ) inspirasi awalnya adalah baju produk Albis, yang waktu itu masih embrio pada awal2 kelahirannya, seperti yang dituturkan langsung oleh sumbernya langsung kepada team kami

Sang desainer Albis yang kreatif ini 2 tahun yang lalu mencoba membuat suatu gebrakan baru, yakni membuat baju koko yang kaya dengan hiasan2 bordiran, terutama di seputar leher. Ini merupakan experimen yang berani karena baju dengan bordiran2 ramai itu umumnya hanya untuk baju wanita.

Komentar2 bahwa baju itu aneh,norak,dsb meluncur dari siapapun yang melihatnya pada saat itu, dan merupakan ide or gebrakan yang melawan arus.

Sang desainer tidak memperdulikan suara2 sumbang itu bahkan dengan semangat dia pantang mundur malah makin gencar promosi dengan mengikuti berbagai macam pameran, mendekati konsumen satu persatu yang mau mempromosikan baju2 ”norak” itu.

Berbagai pameran dia ikuti dari yang tanpa transaksi, tidak nutup modal, dari pameran kecil sampai besar termasuk pameran inacraft tahun 2005 yang lalu. Sang desainer yang tidak kenal lelah ini membuka gerainya di Bandung dan juga mencoba peruntungan di Jakarta bekerjasama dengan ibu mertuanya membuka gerainya di ITC cempaka mas.

Pada suatu hari di Cempaka Mas ada pelanggan yang membeli 1 baju koko, dan beliau tidak lain Ustadz Jefri (UJ) yang waktu itu belum begitu tenar namanya.

Tanpa dia duga, Ustadz Jefri memakai baju itu untuk shooting acaranya di stasiun televisi ternama, meskipun sebelumnya mendapat sedikit keberatan dari istrinya karena sang suami tercinta mengenakan baju yang terlalu rame dan seperti "baju badut" menurutnya..

Namun Allah berkehendak lain, secara ”kebetulan” semenjak itu UJ terus tenar dan menanjak namanya, dan baju yang dikenakannya pun terlihat veri-veri ekslusif.

Baju itu sangat match,unik dengan UJ dan karakter antara yang dikenakan sama yang mengenakkan keduanya saling menguatkan.

Semenjak itu sang desainer ini cukup dekat dan sering di kontak untuk menghadiri beberapa acara dan seremoni oleh UJ karena beliau merasa puas dengan desainnya.

Namun keberuntungan masih belum berpihak kepada sang desainer ini, mungkin karena beliau masih polos dalam dunia bisnis dan hal utama yang enjoy digeluti adalah mendesain-mendesai-dan mendesain......tanpa kenal lelah siang dan malam sehingga dia kurang memperhatikan strategi bisnisnya.

Diluar sana, desain dari desainer muda yang sering depanggil si Neng ini banyak menumbuhkan inspirasi bagi desainer2 yang juga enterpreneur2 yang jeli melihat peluang, hingga akhirnya pada suatu hari muncullah baju koko UJ dengan desain Itang Yunasz seperti sekarang ini yang bentuknya mirip sekali atau malah bisa dikatakan persis dengan ide2 brilian dari sang desainer muda ini.

"Lihatlah bentuk leher yang kayak huruf Y karya saya yang pertama ini, bentuknya sama persis dengan baju2 UJ yang sekarang rame kan..? "kata dia sambil menunjukkan foto2 dia bersama UJ yang merupakan karya-karya awalnya.

Tamatkah riwayat Albis..?

Ternyata tidak, memang ada rasa kecewa bahwa desainnya ternyata tidak mendatangkan sesuatu yang hebat pada dirinya tapi justru pada orang lainlah keberuntungan itu berpihak...

Enggak apa2 saya justru merasa senang karena saya bisa memberikan andil dalam dunia mode islami di negara kita, dulu pake baju koko kan hanya untuk sholat saja, sekarang orang bisa pede dengan baju koko pada momen2 tidak hanya religius saja, malah bisa untuk baju sehari-hari. Alhamdulillah ada orang lain yang memetik hasil yang lebih dari yang saya dapat, artinya secara tidak langsung saya bisa menghidupi banyak orang...

”Kekecewaan2” itu ditumpahkan dalam hal yang positif, yakni dia komitmen untuk membuat rancangan2 baru kapan saja dan dimana saja dia berada. Hasilnya..produk dia nyaris tidak ada yang sama..semua fresh..

(Tentu saja orang2 berduit akan mengejar2 desain seperti ini..pikirku saya )

Melihat rerumputan,daun2,ranting apa2 saja yang menurut dia indah ..dia langsung tuangkan dalam desain bordir yang menarik...

Melihat gambar Nebula pada saat ikutan acara ESQ dia jadikan desain juga, katanya bangga.

Bahkan melihat ukiran istananya Fir’aun, patung2 Cleopatra di Mesir pun dia rekam dalam ingatan dan dituangkan juga dalam desain2 busana dia juga...Subhanallah

”Asal dapat ide, siang,malam,bangun tidur,mau tidur atau lagi ngapa-ngapainpun saya langsung rekam, bahkan saya saat ini ngobrol dengan anda pun saya nemu banyak ide...”katanya..gile bener...

Hari berganti hari, siapapun yang melihat sepak terjangnya akan sangat tertarik untuk terus mengikuti langkah2 calon orang sukses ini yang awal kelahirannya saya bayangkan sebagai awal kelahiran bisnis yang fantastis..

Beberapa selebriti ada yang jeli mengamati desain2 si Neng semenjak awal sepak terjangnya. Tercatat diantaranya Maudy Kusnaedi, Zaskia Mecca yang dengan antusias memanggilnya dan memberitahukan bahwa mereka akan dengan senang hati mengenakan baju2nya untuk beberpa acara2 di televisinya.

Si Neng ya pasti seneng Sekali karena semua promosi2 itu dilakukan para artis secara sukarela alias gratis, dan si Artis juga seneng karena pakai baju bagus dengan harga sangat murah untuk ukuran mereka, maklum untuk tampilan luar seperti ini bagi artis baju jutaan adalah angka yang wajar....

Yang juga tertarik dengannya, adalah pihak televisi SCTV, yang dengan mantap memangggil dan mengajak dia untuk mendesain beberapa baju untuk acara2nya yang bernuansa islami yang ditayangkan SCTV. Usai proyek itu dia di kontrak 5 tahun oleh SCTV. Semanjak awa tahun ini.!

Termasuk busana untuk group UNGU, rupanya dia tidak perlu mengejar-ngejar sang model dari ungu-lah yang meminta dia untuk mendesain busana bagi anggota2 band yang belakangan menelorkan lagu2 thema islami dan juga booming saat ini.

Pada saat acara pengajian ramadhan UJ tgl 9 Okt kemarin di SCTV yang juga dihadiri group musik ungu, saya lihat mereka (group ungu) mengenakan baju koko albis.

Saya ditelepon langsung oleh sang desainer untuk melihat langsung acara ini, mungkin dia tahu saya juarang sekali nonton TV, dan baru kali itu saya melihat Ungu.

Ada yang unik kalo saya perhatikan blink-blink tayangan iklannya yang sesekali muncul, karena yang muncul hanya hanya banner2 tulisan “desain busana oleh Itang Yunasz” dan albisnya nggak muncul...mungkin krn nggak ikut iklan kali ya..atau karena saya nggak nanton full...?

Alhamdulillah...kami dipertemukan oleh Allah dengan desainer ini, dan menurut sang desainer kami adalah salah satu customer paling “heboh” makanya dia akan selalu ingat...(gr nich..), karena proses pencarian untuk menemukan produk ini membuthkan perjuangan cukup melelahkan, 2 minggu muter2 ditanah abang dengan sampel ditangan, dan dari toko ke toko istri saya dan adik tanya2 kesana kemari apakah kenal dengan produk ini..?

Rata dijawab dengan geleng kepala, beberapa pegang2 dan malah ada yang bilang “Produknya bagus nih..contek abis aja...”

Kemudian adik kami juga hunting dari Jogja,Semarang, dan juga lewat browsing2 di internet, dari indonetwork,yahoo,google dll yang satupun tidak membuahkan hasil.

Kalau anda tidak percaya cobalah browse di Yahoo or Google dan ketiklah “ALBIS” maka info yang menjurus ke Albis Design yang kami maksud hanya 1 saja tampil , yakni pernah pameran di Inacraft tahun 2005, itu saja, tanpa ada info apa2,dimana,apalagi kontak person...nothing...

Itu yang saya dapatkan paling tidak sampai minggu2 awal oktober 2006 barangkali sekarang sudah berubah.

Siapa sih si Eneng desainer hebatnya Albis..? Dimana belajarnya? Dengan siapa berguru? dll..Insya Allah Anda akan dapatkan di postingan kami berikutnya...sabar ya..

Link-nya ada di :

http://hadikuntoro.blogspot.com/2006/10/siapa-desainernya-albis.html.

Salam FUUNtasticccc

Hadi Kuntoro

www.hadikuntoro.blogspot.com

BERTEMU LANGSUNG DESAINERNYA "ALBIS"

[Bagian ke-2] BERTEMU LANGSUNG DESAINERNYA ”ALBIS”

Sabtu 7 Oktober 2006

Kota Bandung merupakan kota yag sangat asing bagi kami, dan muter2 mencari alamat gerainya Albis adalah suatu perjuangan tersendiri meski alamatnya sudah jelas2 tertulis.

Bandung yang saya tahu hanya Pasteur kemudian gedung date, terus Dipati Ukur, Unpad dan nyampe rabbani..itu saja..selebihnya blank….

Agenda sabtu 7 Oktober itu adalah ke Albis dan belanja pula di Rabbani…

Muter2 lama dan nggak tahu jalan membuat kami pusing akhirnya ada penjual susu yang naik motor kami mintai tolong untuk jadi petunjuk jalan..kami mengikuti dari belakang...dan dengan cukup 10 ribu Alhamdulillah kami nyampe di Konter-nya...

Subahanallah..akhir dari pencariankua usai.....

Saya bertemu dan ngobrol panjang lebar dengan karyawannya, saya ceritakan perjalanan kami mencari albis, 2minggu puter2 Tanah Abang sampai telepon2nan dengan Ungu, dia tergelak tapi takjub juga...sampai akhirnya dia telepon desainernya langsung..

”Neng, tolong datang kesini ada pelanggan yang sangat heboh..pokoknya Eneng harus ketemu dan bawa semua produk yang masih tersisa sekalian ambil semua produk di gerai2 yang lain dan bawa kemari, kasihan mereka karena disini barang abis...” katanya.

Dan akhirnya kami dipertemukan dengan desainernya...

Ngobrol2..dan ternyata frekuensi kami ada di gelombang saya sama...

Sama2 heboh, pasukan kami ada saya,istri,anak tiga,adik ipar dan Ibu mertua.! Heboh kan..?

Obrolan2, ketawa-ketiwi si Neng dan kami yang menggelegar membuat pemilik2 toko yang lain pada nengok kami...seperti obrolannya ditengah hutan..!

Biarin saja..saking senengnya kok...

Setelah saya ceritain semua kronologis hingga saya bertemu dgn dia diapun takjub dan Alhamdulillah secara informal siang itu sudah ada kesepakatan bahwa saya bisa dijadikan window dia untuk penjualan di Jawa Tengah dan sekitarnya...wow....itu baru wacana...

Ceritanya panjang lebar mengenai perjalanan bisnisnya yang unik dan menarik akan saya posting tersendiri di postingan berikutnya...

Singkat cerita hari sabtu itu saya hanya kebagian 7 lusinan barang dari dia.

Memborong barang segitu bagi pebinis pemula yang modalnya cekak dan banyak hutang adalah gambling/spekulasi yang sangat berani menurut kami, namun melihat desainnnya yang ekslusif kami optimis bisa menjualnya....

Saat mencari Albis kami nyasar2 pulangnya dari lebih nyasar2 lagi, tujuan kami berikutnya adalah mengambil belanjaan di rabbani dan pulang, tapi kami tersesat di rimba belantara bandung yang saya tidak tahu kemana2...

Hampir 2 jam muter2 tanpa arah meski bolakbalik tanya nggak ketemu2 juga, akhirnya saya pake jurus kuno lagi...ada tukang becak nganggur kami ajak ikutan mobil dan nunjukkin arah ke Unpad..akhirnya sampai juga..dibayar 15 ribu abang becak yang sudah tua itu terlihat senang....kamipun senang....

Sampai di Rabbani toko sudah tutup karena jam 7 pelayanan agen sudah stop..

Team kami kecewa berat...kenapa tadi muter2 dua jam nggak karuan..kata istriku...

Nggak apa2 itulah jalan yang harus kita lewati...besok kita datang lagi saja..kataku tapi kan kita sudah mendapat hal baru..? kata saya.

Adik ipar saya Obi yang datang bersama mertua tadi pagi, dan kemudian ikut ke Bandung, langsung pulang membawa baju2 albis...

”Pokoknya besok langsung saya gelar di toko” katanya Obi..

Saya kasian,terharu sekaligus bangga dengan team saya yang semangat tak kenal lelah, pagi datang, langsung ke Bandung dan langsung pulang naik Bis dari Cicaheum, sungguh perjalanan yang melelahkan karena ke Wonosobo perjalannya nggak kurang dari 8 jam..besok pagi dia baru sampai kampung dan akan langsung bertempur lagi di ajang panen raya...

Selamat jalan adik...selamat jalan ibu mertua...maafkan kami, anda datang dan tidak sedikitpun mencicipi barang setetes air dirumah kami karena puasa dan sampai di Bekasi jam 6 pagi, kini anda langsung pulang kampung lagi..bener2 pertemuan spt mimpi...

Minggu 8 Oktober 2006.

Pagi2 jam 10 adik saya telepon dari kampung,

”Mbak tolong ke bandung lagi..beberapa lusin baju Albis habis dalam waktu setengah jam, dan ini sudah ada yang inden lagi...”

Subhanallah...jerih payah kami membuaahkan hasil....tapi ke bandung lagi..? kebayang deh capeknya...kemarin aja nyampe rumah jam 11 malam kok skrg berangkat lagi..? Tapi ...okelah..biar seklaian capek..

Mana hari ini ada acara tda di penjaringan lagi...akhirnya saya memohon ampun ke mrs.Anria,P,roNI dan P.Eko karena tidak bisa ikut program baksos TDA peduli di Penjaringan....Maafkan kami ya...

Acara hari itu ke Albis sudah lebih gampang lagi, lagi2 sama si Neng desainer-nya Albis kami ngobrol lepas..sebenernya barang2 dia sdh abis..tapi dia berbaik hati mencari lagi di setiap sudut gerai2 dia yang lain, dan ditambah hasil2 produksi hari itu samapai jam 12 siang yang masih anget dan bau minya mesin, semuanya diberikan kepada kami...anda sungguh baik hati deh...makasih ya...

Kita ngobrol2 lagi bak kawan lama, foto2 bareng dan bahkan si Neng itu mengajak kami mengujungi rumah usahanya...wahwah...dapat pengalaman dan penawaran yang lebih baik dari penawaran untuk makan restoran super mahal...kataku dalam hati...

Begitulah akhirnya kami diajak ke rumah produksinya, dan diperkenalkan dengan manajer produksinya bahkan dengan karyawan2nya....serta ditunjukkin demontrasi dari karyawannya yang secara manual membordir dengan sangat cekatan.

Goresan2 kapur yang tidak berbentuk oleh karyawannya dengan mudah di terjemahkan dan sekejap jadi bordiran yang menarik....

Kami tidak heran kalau si Neneng cerita banyak rumah produksi yang menanyakan si Neng pakai mesin apa, dan jawab bahwa mesinnya manual, terus yang nanya itu kagak percaya..

Jangan lupa ya..kami entar akan memegang area penjualan anda untuk jawa tengah..kata kami, kata kami...

Tenang saja...karena melihat semangat anda ini saya agree dan malah nantinya saya enak, karena siapapun dari jawa sana yang butuh produk saya cukup ambil di anda saja dan tidak perlu jauh-jauh ke Bandung...

Mudah2an ini adalah komitment yang bener2 keluar dari kalbu yang paling dalam...

Belakangan yang beliau ucapkan terbukti, 2 hari berikutnya beberpa orang dari Yogya dan Semarang menelepon dan menyatakan akan mengambil barang dari kami...tapi sayang produk yang diminta ditempat kami habis..di Bandung habis.

Tapi Alhamdulillah dari telepon2 yang banyak kecewa itu saya yakin bahwa si Eneng memegang komitmen itu dan customer yang batal dapat barang itu ...meski baru berupa leads yang masih hijau tapi ini saya lihat sebagai peluang yang cukup bagus...

Hari minggu itu kami borong semua produk yang tersisa, tapi hanya dapat 4 lusinan...

Produknya Very eksklusif dan dijamin setiap pembeli puas karena tidak ada barang yang sama...dan semua dikerjakan atas inspirasi2 sang desainer yang selalu mengalir, dan dikerjakan dengan mesin manual oleh karyawannya...

Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan bertemu dengan bibit ikan kakap ini...

Insya Allah anda akan jadi salah satu jutawan yang sukses dan cepat...

Seperti apa perjalanan Karir si Neng desainer albis ini..? Desain2 si Neneng ini menurut sumber yang saya percaya 99.9% tiada lain adalah inspirasi utama cikal bakal munculnya baju UJ by Itang Yunasz...tapi sabar ya...saya ngetiknya lama...sistem 11 jari.

Ikuti postingan saya berikutnya ya....

Lihatlah di Link :

http://hadikuntoro.blogspot.com/2006/10/perjalanan-panjang-produk-albis-design.html

Salam Dahsyat & Fuuntastic

Hadi Kuntoro

www.hadikuntoro.blogspot.com

[ALBIS-1] ALBIS-ALBIS-ALBIS.DIMANA KAMU..?

ALBIS-ALBIS-ALBIS…DIMANA KAMU..?

(Bagian ke-1)

Sudah puluhan kali adik saya menelepon, dan sms saya agar mencarikan baju dengan merek Albis…

Kenapa..? Karena salah satu toko besar dikota kami di Banjarnegara menjual baju itu, banyak customer seneng dan beberapa yang beli adalah juga customer kami sehingga mereka memamerkan kepada kami, namun ada juga yang nggak mau beli karena mereka ingin membeli baju itu dari toko kami…dengan kata lain mereka memaksa kami agar menyediakan baju Albis itu.

Sudah 3 kali Yoyok adik kami datang ke toko itu lobi-lobi dan cari info, tapi info dari mereka tertutup rapat, bahkan ketika diajak kerjasama agar kami ikut menjualkannyapun ditolak dengan halus.

Kami beli dan memohon diskon 10% agar kita bisa numpang sedikit, jawabannya no way…

Minta diskon 5% tidak,mboten,dan nehi…

Tidak diskon..? tentu saja boleh, namun kalaupun seandainya kami borong semua produk mereka, info untuk bisa akses ke albis tetap misteri yang takkkan mereka buka…

Sampai2 pada saat team "Almasyhur Distro" ke tanah abang dengan sample ditangan bergerak nanya dari toko satu ke toko yang lain tetap tidak membuahkan hasil..mereka geleng2 dan beberapa malah mengmati dan berkata wah..bagus nih..contek abis saja… (dasar orang Indonesia….)

Kami coba posting pada suatu dinihari di TDA, hasilnya nihil..tidak ada yang menanggapi…kecuali ada satu info dari saudara “Liek (Fadli, tda dari Bali yang bermukin di surabaya” (terima kasih ya..).Info dari surabaya itu bahwa setahu dia ada group musik UNGU yang desain bajunya mengenakan hasil desain albis, katanya

Saya yang juarang nonto tv, tidak pernah mengikuti perkembangan musik, tidak "on" dengan info ini, dan saya juga posting ke millis saudara dekat kita yang saya termasuk anggota pasif yakni “Bismart” Tapi saya yakin hasilnya juga akan nihil…

Albis-albis…apa merk ini hanya merk tembakan kompetitor kami saja tapi kenapa rekan dari surabaya itu tahu ada group musik yang pake desain itu..?

Hingga pada suatu pagi hari yakni kamis 5 oktober tiba "cling.." kenapa saya nggak cari websitenya group musik Ungu..?

Akhirnya dapat info seputar group ini, dan di website itu telepon ke webmasternya...saya hubungi webmasternya, dan dapetlah telepon salah satu member dari ungu..tapi lupa namanya...

Saya yang belum pernah liat ungu di tv atau lagu2nya spt apa, tahu2 nelepon HP Mereka...nggak tahulah nanti mau ngomong apa.Saya telepon salah satu membernya yang ternyata baru bangun tidur..dasar anak muda..jam 9 pagi baru bangun tidur...

”Mas, saya lihat di album anda ada busana Albis, anda bisa tahu beritahu saya nggak dimana saya bisa dapatkan koleksinya.?”tanya saya.

”Anda siapa ya?” tanyanya

Saya Hadi, saya punya beberapa toko busana dan sangat tertarik dengan baju2 bagus yang dipakai group anda” kata saya dengan pede-nya..

”O..bapak hubungi saja yang bagian EO kami, ini nomor teleponnya..”

Ha...titik terang mulai muncul...sayapun buru2 telepon ke personal berikutnya yang ditunjukkan itu..

”Untuk baju2 anda hubungi saja bagian kostum namanya ibu Indri..” kata orang berikutnya yang saya telepon.

Setelah beberap kali telepon sana-sini dioper-oper akhirnya dipertemukan saya dengan Ibu Indri lewat telepon...

”Bapak langsung saja telepon ke desainernya..ini teleponnya..” kata suara di seberang sana.

Cihui..akhirnya dapat juga telepon desainernya....dan perjuangan hari itu sampai disitu dan saya berniat telepon desainernya esok pagi Jumat 6 Oktober 2006.

Malamnya saya iseng2 buka email dari bismart..eh lhadalah..ternyata sudah ada info yang lebih lengkap dari member di Bismart ...wah..jalan yang tadi siang berliku-liku ternyata malam ini langsung dapat shorcut...dan saya lihat email dari Bismart itu sudah dikirim seminggu yang lalu! wah...rugi ya...

Memang era sekarang kita nggak boleh melewatkan aktu untuk selalu buka email! Termasuk anda! Karena akan banyak peluang lewat kalau kita ketinggalan informasi lewat email, dan yang cilaka siapa tahu kelak surat "pemecatan" anda sebagai karyawan juga lewat email kan berabe anda sudah capek2 masuk kerja begitu buka email yang hampir sebulan, cling.."anda sudah dipecat...." kacau nggak...?

Saya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada member Bismart ini, dan saya tidak akan melupakan hal ini...

Begitulah..akhirnya hari Juma’at nya saya bisa telepon lama dengan dengan seorang lelaki di Bandung entah suami atau bapak dari desainer ini...dan saya minta alamat detail karena hari sabtu 7 oktober besok mau datang...

Sorenya saya telepon adik saya Obi yang di kampung, agar sore ini juga ke Jakarta dan besok pagi2 ke Bandung hunting produk Albis....

”Saya sudah nemu..!!!” kataku dengan mantap...

Bersambung ke cerita berikutnya ya.....lagi-lagiyyy bikin penasaran nih...

Silahkan Baca sambungannya di link :

http://hadikuntoro.blogspot.com/2006/10/bertemu-langsung-desainernya-albis.html

Salam Funntastic...

Hadi Kuntoro

www.hadikuntoro.blogspot.com

Benarkan tulisan2 saya di blog ini sering membuat orang kepanasan atau kecanduan..? Syukurlah kalo ini benar karena kalo anda bener2 merasa panas maka ada tanda2 bahwa anda akan jadi pebisnis yang hebat, dan entar kalau anda sudah jadi pemain2 yang levelnya gajah, tolong inget2 saya ya...agar saya ketularan paling ridak jadi dinosaurus..hehehe...
Apapun, tapi saya seneng dengan tulisan P.Roni yang saya baca pagi ini...
Thanks to Mr.Provocateur....

Tulisan selengkapnya:

Membaca cerita Pak Hadi punya dampak berbahaya: menyebabkan kecanduan dan
badan jadi panas dingin. Tapi, itulah namanya kecanduan. Biarpun badan panas
dingin, tetap dibaca terus. Iya nggak Mbak Anria, Pak Eko? Hehehe...

Tulisan Pak Hadi ini mengingatkan saya kepada kisah reality show
entrepreneur dari Nigel Farrel yang saya ceritakan kemarin. Bikin penasaran.
Jadi, cerita Pak Hadi ini adalah semacam reality blog juga, seperti
diistilahkan oleh Bu Roess. Keunikannya adalah, disampaikan dengan apa
adanya plus ada nuansa emosionalnya. Makanya Pak Hadi mungkin cocok untuk
jadi penulis skenario nih. Selain itu, track record perjalanan bisnis Pak
Hadi yang masih 5 bulanan ini terdokumentasi dengan baik di blognya. Mulai
dari perkenalan dengan TDA melalui Pak Masbukhin sampai sekarang. Teruslah
menulis Pak Hadi...

Kepada teman-teman lain, kenapa tidak mengikuti jejak Pak Hadi? Bikin dong
reality blog sendiri yang berisi perjalanan pahit manisnya menjalankan
bisnis. Pasti menarik. Cerita-cerita Pak Iim, Pak Agus, Ibu Roess, Mbak
Anria, Pak Eko, Pak Yusef, Pak Bobby, Ibu Nadi, Ibu Yulia, Ibu Doris, Ibu
Febby, dll saya yakin pasti menarik. Tulisannya tidak perlu canggih-canggih.
Apa adanya aja. Buat tulisan itu seolah-oleh kita sedang bercerita kepada
teman. Insya Allah, akan mengalir begitu saja kata-katanya... Kalau
kesulitan, silakan cari buku panduannya berjudul Mengikat Makna Sehari-hari
dari Hernowo, penerbit MLC. Saya termotivasi untuk menulis setiap hari
setelah membaca buku ini.

Beberapa waktu lalu, Bu Sulis mengontak saya dan melontarkan ide membuat
buku yang ditulis oleh para member TDA. Pasti menarik, katanya. Ide yang
bagus menurut saya. Tapi, dimulai dulu oleh para membernya dengan
membiasakan menulis setiap hari....

Salam FUUUNtastic TDA!

Roni

BERKUNJUNG KE ISTANA PAK HAJI

BERKUNJUNG KE ISTANA PAK HAJI ALI

(Episode Pak Haji)

Hari Jum’at 7 Oktober 2006 merupakan salah satu moment tidak terlupakan dalam sejarah memulai bisnisku, karena pada malam ramadhan itu saya di beri kehormatan untuk datang langsung kerumah P.Haji Ali sesepuh TDA.

Barang2 dangan P.Haji ayng dititpkan ke saya Alhamdulillah sudah mulai kenceng omsetnya, dan Alhamdulillah kini setiap minggu sudah bisa setor ke P.Haji dan setiap setor saya selalu menyelakan waktu untuk dan minta doa restu ke P.Haji agar didoain agar kelak zakat kami bisa seperti P.Haji yang zakatnya saja bisa untuk bikin gedung2 sekolahan (kayak apa biangnya ya kalo zakatnya saja segitu).

Pinjem uang 1-2 juta saja biasanya susah kok sekarang saya bisa pinjem barang2 sampai puluhan juta ke beliau dan bayarnya boleh kapan saja asal barang sudah laku…bener2 kebaikan beliau belum bisa saya balas saat2 ini.

Jangankan membalas..merepotkan malah iya….

Berawal dari istri yang ditelepon dari kampung Jumat siang jam 11an, yang mengabarkan beberapa barang P.Haji sudah habis, tolong hari ini juga ambil ke tanah abang lagi sambil setor ke P.Haji dan pagi2 sabtunya barang harus sudah berangkat ke kampung…

Mendadak amat….?

Istri telepon ke saya, kalau jam 11 ke Tanah Abang, kayak apa capeknya sendirian, panas naik kereta ke senen, nyambung bajai, disambung jalan kaki, pulangnya nanti bawa karung yang biasanya besar lagi,puasa lagi…istri menyerah pasrah…enggak deh…

“Coba, telepon P.Haji agar dititipain saja ke beliau nanti malam kita ambil kerumah pake mobil…” kata saya

“Ah kurang ajar bener kita, masak nyuruh orang tua yang sudah banyak berbaik hati sama kita…kecuali kalo belinya cash2 terus, baru kita pede telepon…”kata istri.

“Pokoknya kamu telepon saja mau nggak mau kan urusan nanti, jangan2 beliau mau dan malah seneng..” aku mendesak istri saya saja yang ngomong.

(Curang juga ya…sebenernya kalo aku disuruh nelepon juga nggak akan mau…hehehe…dasar curang…)

Istri saya akhirnya saya jorog-in agar telepon P.Haji. Dan Ternyata Pak Haji dengan senang hati mau membawa pulang dan nanti aku dipersilahkan mengambil di rumah di daerah pondok kelapa.

Alhamdulillah….maafkanlah kami yang kurangajar ya Pak Haji…

Akhirnya malam2 jam 21.30 sampailah kami dirumah P.Haji. Pasukan saya lengkap bersama para troublemaker2 kecil kami yang tercinta.

Rumah P.Haji ada dikawasan yang sepi (apa krn malam..?) rumah yang buesar dan halaman yang luas lengkap dengan pohon2 buah, taman2 dan kolam2 ikan menjadi pemandangan yang sangat langka di kota jakarta ini.

Apalagi masih jelas terdengar bunyi jengkerik yang keras bersaut2an diluar…sebuah rumah tinggal idaman setiap orang yang berasal dari kampung seperti saya…serasa seperti di rumah saya yang deket2 kebun2.

Di pojokan taman ada pos penjaga (securit) yang lumayan besar, P.Haji juga memboyong seorang tukang pijit yang pinter dan kebetulan berasal dari kampungku (wonosobo).

Tulang pijit itu diberi fasilitas yang baik dan menempati salah satu ruangan di pos jaga untuk buka praktek, simbiosis mutualismen yang baik….

Sayang saya tdk sempat berkenalan dengannya…

Obrolan kami seputar pengalaman2 bisnis pak haji, dan wejangan2 bisnis kepada kami....

”Kalo nanti ada saat yang tepat, saya akan mempertemukan anda dengan pemilik Shafira” kata beliau....

Saya tidak berhenti mengucapkan terima kasih dan mohon maaf, karena seperti biasa anak2 saya banyak ulah, mulai dari rebutan minum,numpahin gelas sampai ngompol di kursi ukinya yang bagus....tapi beliau tertawa2 saja bahkan terlihat senang karena rumah itu sepi sekali...

”Pada Kemana P.Haji? Ibu, anak2....” tanyaku

”Di rumah yang satunya, saya hanya sekali2 saja singgah disini dan biasanya hanya sampai Isya, tapi akhir2 ini saya kok keterusan dan sering nginep rasanya betah disini..” kata beliau

Jadi rumah segede ini ada lagi ya..?, kataku dalam hati...dapatnya halal lagi...

Jam 11 Malam kami pamitan pulang setelah ngambil dagangan 1 karung dan setor sedikit hasil titipan P.Haji di toko kami.

P.Haji mengantarkan sampai dihalaman dan berdiri hingga kami tidak terlihat...bener serasa tamu besar...rasanya seneng...

Dan itu pulalah yang telah saya juga terapkan di toko saya di kampung, kalau ada pelanggan pulang, ikutlah keluar dari toko, bantulah membawa barang smapai ke mobil atau motor, atau kalau jalan kaki pastikan dibawa dengan ergonomis.

Ketika pelanggan pamitan, berdirilah tegak,senyum,ucapkan terima kasih, jangan tengak-tengok, tataplah pelanggan kita hingga sang pelanggan hilang dari pandangan mata.....

Apa anda sudah menerapkannya..? kalau belum catat dan aplikasikan itu...Insya Allah Dia akan balik lagi ke kita someday...

Salam FUUNtastic

Hadi Kuntoro

www.hadikuntoro.blogspot.com

MUKENA-MUKENA MAHAL.....(episode PAK HAJI)

MUKENA-MUKENA MAHAL ITU....

(Episode Pak Haji Ali)

Alhamdulillah setelah saya amat-amati berbisnis dengan P.Haji ini menuai banyak kebetulan-kebetulan, yang kalau saya pikir2 lebih jauh, atau tepatnya saya renungkan, kebetulan2 itu adalah bukan hal yang sewajarnya, itu adalah kebetulan yang muncul dari intuisi atau naluri bisnis seseorang yang sudah sangat tajam.

Kali ini saya ingin cerita seputar mukena P.Haji Ali.

Pada saat pertama kali P.Haji memanggil saya dan memperbolehkan saya untuk mengambil barang2 beliau dan bayarnya belakangan, salah satu yang bolak-balik ditawarkan P.Haji adalah mukena.

P.Haji bersikeras ingin sekali menitipkan mukena yang mahal2 menurut saya, harga paling murah 275ribu dan yang paling mahal satunya 1.3 juta..!

Itupun beliau meminta langsung agar saya membawanya….

Mukena 1juta lebih adalah suatu jumlah yang menurut saya dan orang2 di kampung saya pasti mundur teratur kalau melihatnya, tapi karena P.Haji nampaknya ingin sekali menitipkannya kepada saya…

Ada apa ya..? Beliau ada feeling apa..? Allah ada skenario apa..?

Bahkan pada saat istri saya telepon pun Pak Haji Ingat akan mukena itu agar diambil…kenapa serius sekali..?

Masih Penasaran...

Dari pertama saya menolak, karena takut dan saya sudah ceritakan di postingan terdahulu ternyata setelah saya pulang ada orang yang pesen mukena itu sebanyak 5 potong buat mahar...saya kecele.....saya kalah deh sama ketajamannya P.Haji.

Dengan malu2 dan mohon maaf akhirnya saya ambil juga mukena-mukena “Mahal” itu pada saat Saya,P.Eko, Pak Dwi, dan P.roNI ke tanah abang untung menjemput sumbangan TDA peduli di tempat P.Haji.

Dengan semangat saya ambil mukena yang 275rb an karena memang sudah pesenan, tpi...ketika harus membawa mukena yang 1.3 juta...tetep masiuh ragu..belum "tunning" naluri saya...

Buat apa ya..?

Siapa mau beli dikampung ya..?

Kata Pak Haji, bawa saja apa mau juga yang diatas 3juta..? Haa..??!! ada tho...?

Enggak tahulah..emang mahluk Allah yang bergelar ”wanita” itu tetap memedam hal yang misterius...

Mukena Berwarna biru laut, yang berat dan harganya 1.3 juta itu saya ambil....

Entar kalo ada yang beli pasti dia maunya sholatnya di depan melulu...kalo nggak, entar tidak kelihatan kan rugi tuh...hehehe...

Akhirnya mukena2 sekarung besar saya bawa, dan karena ke Tanah Abang naik motor bersama istri saya, maka pulangnya minta ampun susahnya...

Istri saya suruh naik Bajai atau taksi ke bekasi nggak mau...anggap aja pacaran kata istri saya...(hehehe...enak aja masak aku pacaran ama emak-emak...)

Ya Sudah, karungnya besar dan istri nggak kuat mengangkat, maka Istri terpaksa duduk di boncengan dan ada orang yang kelihatan kekar lewat kami minta dia menaikkan ke tengah2 motor bebek kami...ngek...buerat nya....

Hari itu adalah untuk pertama kalinya saya merasakan sudahnya naik motor paling susah...

Saya tidak dapat tempat duduk jadi terpaksa nyetir motornya seperti anak kecil jaman dulu naik sepeda unta yang besar....(Kebayang nggak..?)

Takut kalo karungnya miring terus jatuh nanti istri saya ikut2an jatuh...maka naik motor pelan2 banget Sampai di rumah kami mesti istirahat lebih dari 5 kali dipinggir jalan..bercanda dulu atau ngomelin istri dulu...hehehe..ntar jalan lagi....

Pinggang,punggung,tangan, pegel semua karena naik motor pelan2 selama 2 jam... padahal normalnya paling 45menit.

Tenang saja...tahap2 ini memang harus kita lewati....kata saya.

Sore Harinya Mukena2 itu dibawa truk menuju pulang kampung...selamat jalan mukena yang membuatku sakit pinggang....

Sampai dikampung mukena itu dipasang di manekin dan ditempatkan paling dekat dengan pintu toko...

Setiap ada ibu2 datang hampir 90% pasti mengagumi mukena itu dan akan berteriak kalo melihat harga banderolnya yang di patok adik saya 2 jutaan...

Sampai hari ini mukena mahal itu belum laku......

Taaapi..rupanya kabar mukena mahal itu tersebar dari mulut ke mulut bahkan sampai desa2 dan pegunungan-pegunungan Dieng,Batur,Setieng dll yang merupakan petani2 tembakau dan kentang yang sukses ...dan akhirnya banyak orang2 kaya yang datang ketempat saya dari info mulut ke mulut...

”Kalo cari barang bagus ke Almasyhur Distro saja, dijamin barangnya bagus, orang mukena yang 2 jutaan saja ada...” Kata mereka

”Yang lucu kadang berita itu di lebih2kan...misalnya disana ada lho mukena yang 20 juta...”(dasar emak2...)

Terjawab lagi..kenapa P.Haji semangat sekali menitipkan mukena mahal itu ke saya......

Bukan karena beliau ingin agar ada yang menjualkan barangnya, dan beliau dapat untung semata, namun beliau menginginkan agar tempat saya terkenal dalam waktu singkat...

Alhamdulillah itu sangat efektif untuk promosi...

Bahkan toko2 dikanan kiri kami banyak yang komentar bahwa kami curang karena mengambil start duluan, disaat yang lain2 baru persiapan untuk panen raya puasa.

Ada yang komentar juga, toko kami yang belum ada papan namanya saja sudah rame begini, bagaimana nanti kalau ada papan namanya Almasyhur Distro...? (dekorasi kami kejar agar puasa selesai tapi papan nama tidak bisa kami selesaikan..)

Apa yang bisa petik dari kisah ini...?

Bergaul,berdiskusi dan bertemanlah dengan orang2 yang lebih sukses dari kita...

Bergurulah ke guru/maestro yang lebih pintar..karena naluri2 dan intuisi2 sangat tajam dan tidak kalah dengan buku2 hebat yang sering kita baca...

Apalagi kalau guru kita adalah orang yang sangat taat ibadahnya...tambah mantaplah kita berguru kepadanya...karena dari beliau kita bisa dapat 2 sasaran sekaligus, yakni Dunia dan Akherat...

Salam Dahsyat & Super FUUNtastic

Hadi Kuntoro

www.Hadikuntoro.blogspot.com