MOHON PENCERAHAN

Judul diatas saya ambil dari judul email salah seorang shohib baru saya, yang merupakan salah seorang member TDA yang cukup aktif. Saya sangat senang membaca email nya karena mengingatkan saya di awal2 mulai usaha dulu...saya yakin roda bisnis beliau tidak lama lagi akan bergerak langsam, kenapa..? karena beliau yang masih kerja sudah bisa mulai membagi waktu juga untuk berbisnis meski merambat dari pedagang kaki lima (PKL)
Selamat membaca, semoga anda turut mendapat Inspirasi..

Assalamu'alaikum Wr. Wb.minat
Dear Pak Hadi,
Sebelumnya perkenalkan saya Junaedi, TDB/ karyawan perusahaan swasta. Saya termasuk pengagum Bapak & pak Roni lewat tulisan2 Bapak & Pak Roni saya tergerak untuk segera take action. Saat ini dengan modal impian dan dana seadanya, saya coba berjualan kaki-5 di pasar kecil di daerah Tg.Priok dengan dibantu adik saya. Product kaos wanita remaja yang saya beli dari pasar Tanah Abang. Omset rata2 Rp 100.000 per hari, Alhamdulillah, saya benar2 baru dalam dunia bisnis, karena sekian lama saya berkutat menjadi TDB. Target saya tahun depan omset bisa 10 juta per hari! Insya Allah
Bila bapak berkenan saya mohon pencerahannya pak. Saya ingin menyewa kios di pasar tradisional, harga sewa 7 juta/tahun. Saat ini dana yang masih saya punya 3 juta. Menurut bapak, apa sebaiknya saya tetap ambil sewa kios tsb dengan dana pinjaman untuk kekurangan sewa kios dan juga untuk keprluan isi kios. Atau saya tetep kembangkan untuk usaha kaki5 saja.
Sebagai informasi: Kaki5 hanya buka dari jam 7 pagi sampai jam 10 pagi, siang dan sore tidak ada kegiatan. Bila hujan kaki5 tidak bisa buka dan tempat yang berpindah2 (masih disekitar pasar tsb).

Untuk sewa kios berada di dalam sebuah pasar yang masih baru, pengunjug belum terlihat banyak. Saya cuma berpandangan kalau ada tempat menetap mungkin pengembangannya bisa lebih terarah. Dan saya sedang lobi investor yang mau kerjasama dengan saya
Mohon maaf bila pertanyaan saya kurang berkenan. Saran dan tanggapan Bapak sangat berarti bagi saya. Sukses selalu untuk Bapak & keluarga dan saya doakan agar Bapak dapat segera meng-hajji kan ibu secepatnya. Amien
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
AR Junaedi
December 18, 2006 2:21:30 PM

Jawaban :

Subahanalllah...
Pak Junaedi, saya seneng sekali mendapat kabar anda sudah mulai usaha, dan mohon maaf saya terlambat sekali membalas surat anda.

Berapapaun omset yang ada saat ini syukurilah, karena langkah kita masih panjang, kalau sekarang sudah bisa 100rb sehari gimana 5 tahun lagi..?
Temen2 kita jutaan yang masih belum melangkah sedikitpun kesitu, jadi ada termasuk salah satu anggota dari barisan yang leading...Selamat.!!

Menurut saya kalau kontrak setahun 7 juta, sementara anda sudah ada uang 3 juta, Ambil SAJA..!!

Tempat yang masih sepi justru disitulah anda bisa jadi pemimpin...jangan Takut.
Saya pernah jualan peralatan2 dan perlengkapan jahit-menjahit yang letak tokonya ada di ujung lorong gelap..!
Pasar induk Wonosobo di lantai 2 temapt kami jualan perlengkapan jahit pada tahun 2002 adalah tempat yang sangat sepi dan jarang dilewati kecuali orang yang yang maaf..mau kencing..!

Ada lorong yang kanan-kiri toko belum buka, jadi gelap kalau mau ke toko saya bau pesingnya cukup menyengat, lebih2 kalau disitu ada orang-orang kurang waras yang numpang tidur..hmmm.
Karena impian kami begitu besar, kami nekad sewa tempat yang bayarannya 3.5 juta setahun dan saya sewa 5 tahun sekaligus menghabiskan tabungan dari gaji kami selama setahun lebih.
Banyak cerita2 sedih yang mengiringi kehidupan toko peralatan jahit kami, hingga akhirnya pelan2 mulai bangkit penjualan mulai bagus karena kami istiqamah, walau omset sering dibawah 10ribu sehari tapi kami tetap buka.
Alhamdulaillah tahun 2005 toko itu sudah menjadi salah satu toko peralatan jahit yang cukup terkenal di kota kami, Wonosobo, dan semua penjahit baik kecil maupun pemilik garmen besar tahu yang namanya toko peralatan jahit "BASMALAH".

Saat ini toko itu sudah kami pindah tangaankan ke Adik ipar kami yang saat itu belum memiliki pekerjaan tetap.
Meskipun sebenenrya masa panen dari hasil toko sudah tiba, karena adik kami itu memohon dengan sangat, akhirnya kami ikhlaskan dan kami terjun ke bidang lain yakni Garmen seperti sekrang ini...
Dan kami puas...karena toko Basmallah kami itu masih berkibar sampai sekarang dan menjadi passive income adik ipar kami tercinta...

Jadi...P.Junaedi..Anda jangan takut...!
Hilangkan itung2an matematika atau statistik yang ruwet dikepala anda karena bisnis setahu saya hingga saat ini akan sukses kalau kita tawakal dan pasrah sama Allah....
Dan berkali-kali saya sudah membuktikannya...

Ingat.."Jangan Pernah Menyerah" dalam Mengejar Impian Anda...
Dan Ingat2 juga....Syukurilah sekecil apapun yang sudah anda dapat..
Jangan resah dengan yang belum anda terima...
Maka anda akan gampang berhasilnya....

Anda mungkin belum merasakan bahwa kalau sering belanja ke Tanah Abang, maka suatu hari nanti anda akan bisa bisnis tanpa modal....Insya Allah andapun akan bisa mendapatkannya...

Salam FUUNtastic
Hadi Kuntoro




JANGAN PERNAH BERHENTI DAN BERSYUKUR

JANGAN PERNAH BERHENTI DAN BERSYUKUR

Dream atau Impian memang indah, dan ditangan motivator-motovator yang handal, lengkaplah sudah tekad kita atau motivasi kita apabila kata-katanya telah dirangkai dengan sedemikian indah, “Jangan Pernah Putus Asa Mengejar Impian Anda”.

Kata-kata ini begitu menyihir kita untuk bergerak-bergerak-bergerak…namun tetap saja ada kalanya bahan bakar semangat kita habis atau menipis, kendur, loyo, sebel, masa bodoh, menyalahkan orang,keadaan,stress,depressi…dan mulai muncul rasa bahwa “This Not my way…” ini bukan jalan saya.

Saya merasa jadi asing dengan apa yang saya lakukan saat ini. Kenapa saya memilih jalan ini…? Kenapa orang bisa berhasil..? kenapa saya sial terus…?

Apakah anda sering atau pernah atau bahkan sedang mengalami hal diatas ini..?

Kalau anda sudah merasa menderita karena persoalan2 diatas, berarti anda harus sudah mulai buru-buru untuk menancapkan tiang atau monument atau Milestone atau apalah...yang merupakan bahwa anda sudah mulai BERHASIL. Dan ini mungkin awal dari keberhasilan anda.

Bagai kita yang memiliki tubuh overweight, yang sedang berusaha untuk mengecilkan berat badan. Dari semua literatur dan saran para ahli berbagai media, yang paling cocok untuk menguruskan perut yang menonjol kian kemari adalah dengan olahraga lari secara teratur misalnya.

Hari pertama kita begitu semangat. 10 kilometer rasannya nggak mustahil akan dilahap pada kesempatan pertama itu. Kita mulai berlari…ternyata…betis anda terasa terpaku di tanah, paha anda pegel, keringat dingin malahan yang keluar atau bahkan keringat2 yang bikin gatal, nafas anda terburu seakan oksigen sudah begitu menipis, apalagi antara nafas dan langkah tidak kompak, kepala anda mulai berdenyut, satu putaran lapangan tennis seakan sudah cukup untuk meledakkan paru2 anda..dan terakhir otak anda berkata stop..! berhenti.! Dan akhirnya anda berhenti….sedih, belum juga 1 kilo…pengin lari lagi nggak kuat, esok harinya malah pegel, kesal dengan diri sendiri akhirnya malah jadi makan banyak2 karena stress dan menyalahkan diri sendiri atau kadang menyalahkan keadaaan....

Padahal yang harus dia lakukan pada hari pertama dia lari dan tidak kuat itu adalah....Alhamdulillah.... bersyukur..bersyukur..dan bersyukur...hari ini sudah bisa mulai berolah raga meskipun belum kuat lama, atas kesadaran sendiri, ditempat lain ada yang memulai seperti ini pada saat dia sudah mulai kena stroke ringan....dan esok harinya kita datang lagi ke arena dengan gagah, kita lari lagi dapatnya kok menurun hanya setengah putaran lapangan tennis..? itupun diakhiri dengan memegang lutut yang rasanya mau copot..? bersyukurlah...pas pulang timbangan malah naik, biarin saja, besok kita mulai lagi dan selalulah bersyukur..Insya Allah setelah 3-4 bulan segendut apapun tubuh anda anda akan bisa lari 6-8 km non stop..! Bahkan 1 km terakhir bisa Sprint.! hehe..ada kok yang mengalaminya...

Anda pebisnis yang biasa profitnya diatas 10 juta kok sekarang 5 juta saja susah, besyukurlah, temen yang lain ada yang profinya gak sampai 1 juta.

  1. Anda pebisnis yang biasa profitnya diatas 10 juta kok sekarang 5 juta saja susah, besyukurlah, temen yang lain ada yang profinya gak sampai 1 juta.
  2. Biasanya profit 1 juta sebulan sekarang kok paspasan hanya bisa untuk bayar sewa dan karyawan saja? Bersyukurlah tdaers lainnya ada yang merugi lho..
  3. Tiap bulan rugi dan nombok melulu..? Tetaplah bersyukur... karena anda sudah memulai, tdaers yang lain ada yang baru cari2 peluang,
  4. Stress...peluang banyak sekali..tapi nggak tahu mau ambil yang mana.? Syukurilah..karena ternyata mindset anda sudah mulai berubah..Insya Allah degan bersyukur anda akan dipilihkan pilihan terbaik.
  5. Jangankan memilih peluang bisnis KEPINGIN SAJA TAKUT nanti kesengsem sementara modal dan nyali nggak ada, Bersyukurlah...karena ana saat ini sudah memiliki baynak temen2 di tda yang senantiasa akan berempati dgn anda, jangan malu,gengsi,dan semacamnya untuk menceritakan apa yang sedang anda alami saat ini..apalagi hal2 yang menyedihkan, kalau kita mau berbagi kadang malah cepet ilang sedihnya...
  6. Temen sudah banyak, tapi melihat sharing2 mereka kita malah stress...? Apakah ada yang tidak berdaya begini..? Bersyukurlah...anda jauh lebih baik, nun jauh disana ada teman sekolah saya yang saat ini jadi guru dengan honor hanya 200ribu sebulan. Beberapa waktu lalu HP dia yang biasanya hanya untuk menerima panggilan saja, diam2 saya isi lewat M-Kios, dia begitu takjub karena 100rb yang saya isikan ini biasanya biaya pulsa dia 5 bulan...!

Jadi syukurilah apa yang anda sudah dapatkan saat ini, dan apabila rasa syukur itu digabungkan dengan dream2 kita yang indah, makan akan kita dapatkan kata2 yang memiliki power yang sangat dahsyat. Jangan memusingkan apa yang belum kita capai tapi coba periksalah apa2 yang sudah kita dapat, dan bersukurlah.

”Jangan Berhenti Mengejar Impian Anda, dan Syukurilah Terhadap Apapun yang Sudah Anda Capai Sampai Detik Ini”

Sering2lah mengucapkan Alhamdulillah...dan hayatilah makna "Bersukur" yang terkandung didalamnya dengan hati...niscaya anda akan dengan mudah menangis karena begitu banyak yang telah kita dapatkan....

Salam Hangat

Hadi Kuntoro

www.hadikuntoro.blogspot.com

PERTANYAAN YANG BERBEDA EFEKNYA BERBEDA

Judul diatas terlihat sepele tapi luar biasa kalau kita terapkan pada diri kita. Saya yang beberapa waktu lalu agak loyo sekarang hanya dengan melihat dari sudut pandang yang berbeda dengan cara memberikan pertanyaan yang berbeda pada diri kita ternyata hasilnya 180 derajat.
Bener2 MANTAPFULL..!
Siang ini saya perintahkan istri saya untuk membuka lagi satu tabungan ONH, buat siapa lagi..?
Ini buat Ibu saya..! Benarkah..?
Ya..saya ingin sekali lagi beliau pergi ke sana bersama saya, dan targetnya tahun 2008 Insya Allah. Uang darimana ..? menghajikan 3 orang (saya-istri-ibu) masak secepat itu..?
Uangnya dari hasil bisnis..!
Apa bener setahun bisa terwujud..? Dengan Usaha yang masih pemula seperti sekarang ini..?
Inilah tantangan saya, kalau dihitung pake akal sehat ya nggak ketemu, tapi dengan membuat target real seperti ini saya malah bener2 bersemangat dan happy untuk mewujudkannya...
Aneh ya...tapi ini nyata.
Dibawah ini saya sisipkan postingan dari salah satu konsultan bisnis kami yakni dari Action International (hehehe..meskipun bisnisnya kecil2an kami sudah punya konsultan lho...tapi kebanyakan kami ambil sessi2 yang murah atau gratis....)

Selamat membaca, semoga anda ter inspirasi..

Dear pak Hadi Kuntoro,
Pada saat kita sedang down sering kali kita bertanya sbb :
apa yang salah dengan saya? Kenapa saya belum berhasil?
Kenapa saya belum direstui oleh bunda tercinta?
kenapa....kenapa dan kenapa....

Hati2lah dengan pertanyaan2 seperti yang diatas karena dapat
membuat kita tenggelam kelubang yang dalam sehingga kita
tidak dapat menolong diri sendiri untuk keluar dari lubang
tersebut (Ini yang disebut kita masuk ke Pit Fall).

Sering kali hal ini terjadi kalau kita berada di
persimpangan jalan yang membuat kita bimbang dan ragu serta
frustasi (ingat Slide Pertubation? )

Untuk menjadi above the Line lagi dan semangat kembali
berkobar apa yang dapat kita
lakukan?.... ...hm.... interesting. ..

Cobalah rubah pertanyaan diatas menjadi sbb :

1. Apa yang saya dapat berbuat?
2. Apa yang saya dapat perbaiki?
3. Siapa yang dapat jadikan role model keberhasilan saya?
4. Bagaimana saya dapat melakukannya secara berbeda dan
berhasil?
5. Saya telah belajar dari kesalahan saya dan sekarang
bagaimana caranya untuk memperbaikinya?
6. Strategi apa yang dapat saya terapkan sehingga dalam
waktu 1 tahun goal saya berangkat haji dengan ibunda
terwujud? dsb...dsb

Dapatkah anda rasakan BEDA nya pertanyaan2 diatas dengan
pertanyaan2 yang dapat menjerumuskan anda ke Pit Fall?
Adakah semangat yang terbentuk di dada Anda?

So......Change Your Question and You will change Your Life.
Remember Quality of Life start from Quality of Mentor =>
Quality of Knowledge => QUALITY OF QUESTIONS

BE Happy and have a Fuuntastic day

Prijono Nugroho
Your Action Int'l Coach
NEW KOMENTAR UNTUK ARTIKEL "SHOW ME THE MONEY"

(Satu lagi postingan penebar semangat yang tidak boleh dilewatkan, bacalah komentar dari gledeknya tda dibawah ini yang begitu membakar semangat saya. Semoga andapun ikut kecipratan menjadi lebih semangat lagi..!!)


Pak Hadi,
Saya pun pernah mengalami hal yang tersebut.Dan memang tentangan yang paling besar akan datang dari orang2 tercintasekitar kita.
Sekedar sharing juga.
Saat awal saya menjadi amphibi (saya bekerja di perusahaan asuransi) padatahun 2000, saat itu saya dan beberapa teman membuka toko computer bersamadi Harco Mangga Dua. Toko ini hanya dapat bertahan beberapa bulan karenasaya dan teman saya tidak benar2 menjalankan usaha kami tersebut, saat itukami memang menjadi TDB. Dan akhirnya toko tersebut kami tutup dan kami laluberkonsentrasi di TDB kami.
Karena kegagalan tersebut, ibu saya mengultimatum saya : " Anak Mama nggaada yang bisa jadi pedagang, sudah kerja saja!!!".
Justru dari ulmatum itu saya jadikan magic moment untuk saya buktikan kepadaibu saya.3 tahun saya mempersiapkan semuanya. Mulai dari mental/mindset bisnis (ikutsalah satu MLM) hingga mengumpulkan relasi2 bisnis.Tahun 2003 saya resign dari pekerjaan saya dan "pindah kerja" (menurut PakAgus Ali) di usaha yang saya bangun hingga sekarang.Selama perjalanan 2003 - hingga sekarang pun banyak sekali pasang surutusaha yang saya temukan namun insya Allah karena tekad dan belief saya akanusaha saya, Allah akan memberikan petunjuk jalan yang terbaik buat bisnissaya.
Dan saat ini ibu saya sudah dapat menerima dan menyaksikan perjalanan usahasaya. Walaupun saya belum dapat memberikan kepadanya yang terbaik secaramateri namun saya dapat dengan bebas mengatur waktu saya untuk mengantar ibusaya terapi / konsultasi ke RS tiap hari tapi bisnis saya tetap dapatberjalan (beliau saat ini sedang terkena stroke 3 thn terakhir ini, dudukdiatas kursi roda). Itu mungkin yang bisa ibu saya nikmati dari hasil usahasaya dibanding dengan 4 saudara kandung saya yang masih TDB. DanAlhamdulillah saya pun dapat memindahkan rumah saya yang jauh di Cengkarengke Kemayoran tahun 2004 sehingga lebih dekat dengan rumah Ibu saya (hanya 10menit) sementara saudara saya yang lain masih tinggal dirumah mereka di luar/ perbatasan Jakarta. Memberi waktu yang lebih kepada ibu saya adalah salahsatu impian saya.
Semua kembali kepada belief dan tekad kita untuk mewujudkan impian kita.Apakah kita percaya dan bertekad bahwa kita dapat mewujudkan itu semua? Danmembuktikannya kepada orang2 yang mencintai kita.
Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk Pak Hadi.Inilah gunanya komunitas TDA. Pak Roni pernah bilang bahwa TDA adalahcharger kita.Semoga Pak Hadi semangat kembali dan kembali menginspirasi teman2 yang lain.

Salam sukses,
Iim Rusyamsi. com
KOMENTAR POSTINGAN "SHOW ME THE MONEY"

Memilki komunitas memanga sangat menyenangkan, apa yang menurut kita berat ternyata dengan cepat bisa menjadi enteng hanya dengan sekali posting, dan dibawah ini saya cantumkan komentar dari petinggi2nya tda terhadapa postingan saya terakhir.
Selamat membaca semoga anda mendapat inspirasi....

DARI PAK RONI :

Pak Hadi, satu hal yang ingin saya sampaikan. Pak Hadi sudah dianggap sebagai icon di TDA. Pak Hadi adalah salah satu inspirator bagi teman-teman. Jadi, Pak Hadi nggak boleh down. Kalau Pak Hadi down, nanti Bu Roess, Bu Doris, Mbak Anria, dan penggemar yang lain ikutan down juga. Itulah risikonya jadi panutan. Hehehe...
Saya pikir yang dialami Pak Hadi juga banyak dialami oleh teman-teman lain. Yang sudah pasti, Pak Agus. Ternyata, ada 'tembok' tebal yang harus ditembus selain dari suami/istri, yaitu orang tua. Show me the money, adalah salah satu caranya. Seing is believing.
Saya kira wajar, kalau ibunya Pak Hadi belum yakin. Lha wong baru bisnis beberapa bulan dibandingkan dengan bekerja yang sudah bertahun-tahun. Wajar sekali. Lagi pula kekhawatiran bahwa bisnis itu susah, tidak bisa dihilangkan begitu saja. Itulah tantangannya. Jadi, sabar aja Pak Hadi. Buktikan dulu. 'Show, don't tell' kata Mbak Meidya. Jadi, perlihatkan bukti-bukti hasil bisnis itu, jangan hanya diceritakan saja. Kalau bisa, buktikan dengan naik haji bersama itu. Dan katakan, bahwa uangnya berasal dari bisnis, bukan dari gaji.
Selamat berjuang ya Pak Hadi...
Salam FUUUNtastic!Roni



DARI PAK AGUS ALIS

Pak Hadi, sahabat saya yang senasib dengan saya... ya itulah gunanya sharing di komunitas ini, Pak Roni sharing dengan masalahnya, saya juga dan mencari alternatif solusinya, tapi yg paling penting sharing dengan Allah pak, setiap shalat dan paling afdol pas shalat malam.
Alhamdulillah, kemarin siang saya di telpon teman saya, dengan bicara " Gus, kalo sudah siap silahkan aja masuk ke perusahaan yang baru ini, meja dan notebook sudah disiapkan, company profile dan marketing tools sudah disiapkan, beberapa leads juga sudah ada, tinggal pendekatan ke customer dan proposalnya" . Saya jawab "Oke thanks, kasih saya waktu sampai akhir desember 2006, untuk transfer job ke temen saya selama 1 bulan dan akan dmulai minggu depan, tapi saya akan paralel kerja disana juga", kemudian temen saya langsung "oke deh, nanti kita bicara lebih detail"..kata temen saya.
Saya langsung ucap syukur Alhamdulillah Ya Allah, dream saya selama ini untuk keluar dari kantor secara pelan-pelan dikabulkan oleh Allah. Setiap do'a saya selalu minta kepada Allah untuk melakukan transisi dari kuadran Employee menjadi Self Employee dan Investor dengan pelan, mulus dan terencana. Kekuatan pikiran dan do'a (Power Of Thinking and Power of Praying) saya setiap hari dan setiap saat saya curahkan untuk melakukan transisi ini.
"Gugup, Pak.. seperti artis yang mau naik panggung atau Gelisah Pak alias H2C - Harap2 Cemas" itu kata saya ketika saya ditanyakan bagaimana perasaan saya ketika memutuskan mau keluar oleh atasan saya. Tapi saya gak mau terjebak dengan 'Penyakit Manusia" yang Paling Dominan yaitu "Terlalu Khawatir" ketika rencana kita belum dijalankan dan "Terlalu Menyesal" ketika rencana kita sudah dijalankan seperti yang diucapkan Ustadz Rusli Malik waktu acara pengajian di Masjid. Saya berusaha "Menikmati" setiap hirupan nafas dan pikiran saat ini. Kadang ini mengganggu pikiran saya sewaktu shalat 5 waktu, dan solusinya ada di Ustadz Abu Sangkan sewaktu saya nonton AN TV pagi hari bersama penyiar cantik istri dari Eep Saepuloh.
Ustadz Abu Sangkan menyarankan dengan melakukan "Sadar Diri" bahwa saat ini adalah sedang "Shalat" atau "Berkomunikasi" dengan Allah dan pikiran kita harus "Fokus" dengan bacaan shalat, artinya, gerakannya, suara pada saat ini dan jangan coba-coba berfikir hari kemarin, berfikir hari yg akan datang atau fikiran lainnya dan Alhamdulillah bisa dicoba dan diterapkan dengan baik.
Tadi malam sewaktu mau tidur saya bicara dengan istri saya mengutarakan niat saya sekali lagi untuk keluar kerja akhir desember dan sudah bicara dengan atasan saya , juga saya informasikan mengenai perusahaan IT Konsultan yang baru dibentuk dan status saya sebagai karyawan dan pemegang saham sudah konfirm dan status bisnis otomotif yang Insya Allah saat ini tahap tes untuk karyawan utk selanjutnya di Training selama 2-4 minggu karena, bangunan bengkel sudah siap dan target akhir Desember sudah bisa jalan dan istri saya setuju dan saya bilang juga kita berdo'a aja semoga berjalan mulus transisinya.
Saya yakinkan lagi ke istri saya bahwa niat saya ini jangan diartikan saya KELUAR KERJA tapi diartikan saya PINDAH KERJA ke PERUSAHAAN SENDIRI, hal itu juga yang nantinya saya akan bicarakan dengan IBU saya yang paling saya hormati dan kebetulan saya anak kesayangannya beliau dan paling dipercaya, bayangin aja kalo Ibu saya dikasih duit oleh kakak-kakak saya atau saudara saya yang lain, duit itu diserahin ke saya untuk saya simpan, sewaktu-waktu ada keperluan tinggal telp. saya untuk minta. Bahkan adik saya yang perempuan beliau tidak percaya, setiap ada masalah Ibu saya akan curhat ke saya dan minta solusinya termasuk betulin rumah kalo bocor he..he..he..
Buat saya cara berkomunikasi itu penting bukan hanya dengan customer, juga termasuk dengan istri dan orang tua, mudah-mudahan saya tidak membohongi Istri dan Ibu saya, karena saya TIDAK KELUAR KERJA tapi PINDAH KERJA. Sebab beberapa orang, termasuk orang tua saya kalimat KELUAR KERJA artinya adalah keluar dari pekerjaan walaupun sudah punya usaha, beberapa menganggap TIDAK PUNYA KERJAAN LAGI karena SUDAH KELUAR KERJA, padahal dia adalah pemilik, kalo dilihat dari sisi INCOME mungkin lebih besar dari pegawai tapi KELUAR KERJA adalah NGANGGUR dan efeknya Ibu saya akan bilang kamu nanti TIDAK DIHORMATI ORANG karena kamu NGANGGUR atau TIDAK KERJA padahal pemilik bisnis. Maka dari itu saya sedikit mengubah KELUAR KERJA menjadi PINDAH KERJA ke PERUSAHAAN SENDIRI, memang yg saya katakan benar adanya, contoh seperti Pak Iim, menurut saya TIDAK KELUAR KERJA tetapi PINDAH KERJA ke ke-2 Perusahaannya Sendiri, walaupun dari sisi waktu pemilik bisnis bebas aja mau WAKTU KERJAnya seperti Pak Iim dan Pak Roni, tetapi tetap HARUS BEKERJA karena kalo tidak bekerja ya perusahaa itu tidak jalan dan tidak mendapatkan income. Walaupun Pak Purdie Chandra atau Pebisnis lainnya yang kerjanya cuma maen GOLF dan Lobi saja tetapi mereka TETAP BEKERJA bukan KELUAR KERJA walau cuma maen GOLF karena kalo tidak begitu tidak bisa melihat peluang bisnis dan punya temen bisnis baru. Pastinya bila kita pindah kerja ini hasilnya harus lebih baik dari kemarin.
Jadi konotasinya adalah kita yang saat ini sebagai TDB tidak cepat panas dan berpikiran pendek karena membaca beberapa postingan temen-temen TDA lainnya untuk segera keluar dari kuadran Employee saat ini, karena pindah kuadran harusnya lebih baik dari kuadran sebelumnya. Kalo saat ini di kuadran E dapat gaji 10 Juta misalnya, maka itu sebelum kita pindah kuadran menurut saya kita harus punya pendapatan minimal 10 juta atau lebih besar 2-3 x nya, seperti yang dilakukan Pak Bukhin. Kalimat "Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini" berlaku juga untuk "Pendapatan Hari Ini Harus Lebih Baik Dari Pendapatan Kemarin dan Pendapatan Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini", Agama Islam dan mungkin agama lainnya pasti mengajarkan itu. Jadi kalo saya PINDAH KERJA ke perusahaan sendiri saya akan dapet gaji, dapet pemasukan juga sebagai share holder, dapet pemasukan lagi sebagai pemilik bisnis, sebagai investor dll yang lebih besar bila saya tetap bekerja di perusahaan yang lama.
Demikian Pak Hadi, dan temen2 TDA lainnya mudah-mudahan berguna untuk kita berkomunikasi dengan beberapa orang, temen, saudara, sahabat, keluarga atau orang tua mengenai cara pemindahan status atau yang saya sebagai Transisi dari E ke SE, BO atau I. Mungkin ini sekedar teori yaa.. saya sendiri sudah melakukannya terhadap istri saya dan hasilnya pikiran istri saya tidak terlalu berat atau khawatir tentang masa depan karena perbedaan istilah tersebut.
Semoga Bermanfaat,. .
Salam Funtasticcc. ..
Agus Ali"PINDAH KUADRAN atau PINDAH KERJA bukan KELUAR KERJA"
SHOW ME THE MONEY

Dear Action Members

Awal2 join tda saya sering baca postingan yang memuat kata2 spt judul diatas, dan kali ini saya sedang menghayati bener kata2 itu

Rabu Kemarin team kami kembali bisa sowan menemui P.Haji Ali yang beberapa hari semenjak lebaran berjalan-jalan ke beberapa negara, temasuk salah satunya adalah Pakistan. Begitulah enaknya kalau sudah menjadi pengusaha, kalau menjadi karyawan seperti kita, pergi keluar negeri ya harus “mencari-cari” proyek apa ya yang akan kita garap, dan fokus kita kadang bukan ke job atau proyeknya itu, tapi bagaimana caranya waktu kita disana bisa kita manfaatkan “sebagian” untuk jalan2.

“Perjalanan Bisnis apa tamasya P.Haji” tanya saya..
“Sebenerrnya niatnya tamasya, tapi selalu saja sering nemu peluang bisnis…” (Wah enak ya…)

Kami ngobrol panjang lebar dan rencana P.Haji tanggal 8 ini akan berangkat ke tanah Suci Mekkah lagi (Alhamdulillah) dan tidak lupa saya minta agar didoakan agar tahun 2007 bisa pergi haji dari bisnis saya, dan pergi hajinya bisa bertiga Saya, Istri dan Ibu saya. Saya mengharapakan ada miracle dari Allah untuk harapan ini, karena terusterang saat ini saya masih dibayang-banyangi perasaan sedikit “down” dalam motivasi bisnis.

Perasaan ini muncul pada saat lebaran usai di kampung kemarin. Salah satu yang belum merestui bahkan menghalangi bisnis adalah Ibu saya Sendiri, yang anehnya ibu saya adalah pedagang murni.
Mungkin karena cara berdagang iIbu sifatnya masih tradisional, ibu jadi merasa banyak susah daripada senengnya, sehingga lebih seneng anaknya jadi karyawan, apalagi sudah punya rumah, sudah punya mobil, dan kapanpun mau bisa pulang kampung dengan keluarga.
”Kurang apa..?” kata ibuku...
Sebenernya Beliau sudah mengunjungi di 4 outletku, dan surprise.. tapi karena semua mayoritas mas utang2an dan omset2 besar yang saya tunujukkan pada beliau baru merupakan angka-angka saja, ibuku tetap belum yakin..., karena memang lebaran uang hasil bisnis kami habis untuk membayar para investor, yang dari awal memang hanya berniat meminjam dengan waktu 3 bulan saja, ditambah untuk biaya2 sewa tempat, dan praktis keuntungan kami hanyalah saat ini kami punya tempat gratis untuk berdagang.
Tidak adanya hasil yang berwujud itulah yang meyebabakan kami gagal meyakinkan ibu bahwa kami sudah layak untuk terjun ke dunia usaha.
Rencana saya tadinya adalah Januari 2007 Istri dan anak pulang kampung, membesarkan toko disana dan mengembangkan jaringan sampai di Yogya dan Semarang dan mulai membangun toko online dari kampung, untuk memastikan bisnisnya jalan saya tidak akan mengirim uang, biar mereka cepat mandiri dan hanya mengambil hasil dari gaji usaha. Nanti paling lambat setahun berikutnya saya nyusul...ternyata rencana saya itu belum di restui....

Rencana diskusi tentang masa depan, rencana pembicaraaan langkah2 yang akan saya lakukan, ternyata gagal menemui happy ending di lebaran itu, dan intinya beliau masih lebih seneng saya jadi karyawan.
”Kalau nanti saya tetep nekad terjun dan tidak memilih jalur karyawan apa ibu tidak merestui dan menganggap saya anak tidak berbakti..” ini pertanyaan yang saya anggap jurus ampuh untuk memancing sebenernya seperti apa beliau..?
Jawabannya ” Saya ingin kamu mendapat yang terbaik, dan itu sekarang sudah terlihat nyata, kamu mau cari apa lagi....?”

Akhirnya lebaran kemarin pulang ke Ibukota ngikutin arus balik dengan loyo dan terbalik dibanding kondisi saat pulang kampung.
Alhamdulillah Istri saya tidak ikut2an down, dan tetap mulai membuka toko lagi, dan salah satu yang sedikit membuat semangat lagi adalah omset sudah mulai bergerak normal kembali.
Di pabrik semangat kerja saya lebih2 lagi down-nya.
Awal mulai bisnis semangat saya kerja justru kadang naik , karena apa yang saya lihat pabrik sebenenrnya ilmu juga bisa saya terapkan diluar, dan kini perasaan itu berubah menjadi males, dan seakan2 terjebak dalam kondisi yang blank. Mikir pekerjaan kagak mikir bisnis juga kagak...hehehe..

Alhamdulillah setelah telpon2an dengan P.Haji lumayan dapat energi lagi.
”Jangan hanya bicara dengan angka , tapi anda tunjukkan kepada ibu anda bahwa anda berhasil, sampai nanti ibu anda sendiri yang menyuruh anda resign...” kata2 dari P.Haji yang seperti ahli NLP ini begitu mengena...dan sekarang Insya Allah saya sedang bergerak untuk membuktikannya.
Saya harus berusaha keras untuk ”show the money” dan bukan hanya catatan, dan saya bahkan bertekad untuk menghajikan lagi Ibu saya, dan berangkatnya bareng2 dengan saya dan Istri.
Nanti di Mekkah saya akan mengulangi lagi pertanyaan saya...apakah saya sudah boleh TDA sekarang...?

Saya beberapa kali sharing hal ini kepada P.Roni dan malah di acara HBH kemarin secara khusus p.Roni menyinggung masalah yang cukup mengganggu motivasi saya ini.
Pak Agusalis ternyata juga punya masalah yang sama ya...
Itulah senengnya kalau punya komunitas, apa yang terasa berat ternyata dengan berbagi cerita saja sudah enteng...

Salam FUUNTASTIC...
Hadi Kuntoro
www.hadikuntoro.blogspot.com
BERSANDAR KEPADA YANG SUDAH BESAR
Agar sukses dekat dekatlah dengan orang yang sudah sukses.Siapakah orang yangn sudah sukses di jalur bisnis yang anda minati, dan bergurulah dengan dengannya.Pergunakanlah 80% waktumu untuk bincang dengan mereka2 full motivated dan sudah terbukti berhasil, dan 20% boleh dengan yang lain2..

Anda sering sekali kan mendengar kata2 itu dalam seminar2 atau obrolan di forum tda..?Apakah anda sudah mempraktekkannya..?
Yang di jalur TDA sepatu apakah sekarang sudah ada yang punya temen atau partner atau guru yang sukses di dunia persepatun di indonesia..? atau minimal yang sudah punya toko sepatu yang sangat luaris..?
Apakah yang di tda food sudah rutin bincang2 dengan P.Khadik atau Cak Eko yang dalam 2 bulan sudah membuat banyak cabang kedai baksonya..?

Saya ingat 6 bulan yang lalu ketika pertama kali kenal P.Haji ALi, yang terpikir saat itu pokoknya saya akan dekati orang ini sampai beliau mengenal saya..
Saya jatuh cinta pada pandangan pertama akan profile beliau yang rendah hati meski di blognya P.Roni dan Masbukhin orang ini terlihat sangat besar.

PAda kesempatan pertama kali bertemu itu saya langsung ungkapkan kepada beliau dan Ibu beliau di tanah abang, "Mulai hari ini saya akan bisnis garmen dan saya hanya berharap dari bisnis sambilan ini akan mempercepat saya untuk berangkat haji" begitulah saya sampaikan ini kepada Beliau dan Ibu Beliau, yang juga merupakan pertemuan pertama dengan p.Roni.

Setiap kali ke tanah abang, istri saya dan saya selalu menyempatkan diri laporan kepada beliau perkembangan usaha saya, meskiun tidak diminta.Dan saya hanya ingin agar beliau mau mendoakan kami agar berhasil...
Telepon2 beliau pun kadang2 saya lakukan meski hanya mengabarkan bahwa saya bertemu teman dekat beliau..dan ujung2nya ya saya laporkan perkembangan usaha saya...tidak lupa minta doa restu..itu yang selalu saya lakukan setiap kali bertemu beliau.
Hingga akhirnya seperti yang pernah saya ceritakan akhirnya saya menjadi partner atau tepatnya menjadi pelanggan yang di subsidi Pak Haji, dengan cara boleh ambil barang duluan bayarnya entar kalau sudah laku..

Alhamdulillah sampai saat ini berjalan baik, dan rutin setiap minggu Alhamdulillah kami bisa setor kepada beliau...
Biasanya setelah istri kirim melalui transfer, meskipun yang ngurusin administrasi damn transaksi semua anak buahnya, saya tetap telepon P.Haji,
"Pak Haji, Alhamdulillah minggu ini sudah kirim lagi pak"
"Masya Allah.." atau
" Alhamdulillah..." ini yang selalu dikatakan beliau setiap kali saya telepon...dan selalu membuat saya merinding...karena terdengar sangat sejuk ditelinga saya...
"Kalau bisa sambil bayar sambil ambil barang lagi, biar nanti stok selalu ada dan fresh.." ini juga beberapa kali sering beliau katakan.

Tidak pernah terdengar kata-kata yang sebenernya kalau diucapkan saya juga maklum, seperti misalnya:
"Anda kirim berapa..?"
"Kapan anda akan kirim lagi..?"
Itulah yang membuat saya sering tidak habis pikir dan hanya puji syukur yang bisa kami panjatkan kepada Allah.
Istri saya cukup dengan membawa uang 200ribu berani pergi ke Tanah Abang. Dan pulangnya bawa barang penuh di bagasi taksi, kadang rasanya aneh...

Ternyata kata2 yang sering kita dapatkan di seminar atau di forum spt yang saya tulis di awal sharing ini memang mujarab untuk kita2 yang saat ini masih memulai/merangkak di belantara bisnis.

Kalau ternyata orang tempat kita bersandar tidak memberi maanfaat fisik secara langsung, atau bahkan dia tidak akan mungkin mengenal kita karena beliau very2 big, bagaimana..?Atau tokoh ini adanya di luar negeri dan kita hanya tahu dari buku2nya saja bagaimana..?
Menurut saya tidak masalah....dan tetap akan ada maanfaatnya secara langsung kalau kita jeli...
Salah satunya pernah saya sampaikan ke donatur saya agar dia mau investasi..
"Emang kamu punya strategi apa dalam memasarkan produk .." kata sang donatur.
"Nih strategi saya spt ini, marketingya pake metode seperti.. tokoh ini, yang saya sering ajak ngobrol adalah si A,B,C dll dan sepak terjang dia adalah ini..ini...ini.."Kata saya sambil menunjukkan buku2,print out dari blog-blog temen2 tda...dll.

Hasilnya dia bener terbakar....dan Alhamdulillah sekarang dia makin terbakar untuk bisa invest lagi, tapi kami belum mau karena kerjasama denga P.Haji ini sungguh menguntungkan..

Jadi apakah anda sudah mempunyai tokoh sandaran..? atau rujukan..? cepat2 dapatkan dia..dan ini akan mengakselerasi anda.
Oya, kalau anda bernasib baik bisa kenal dekat dengan tokoh rujukan anda itu, maka siap-siaplah untuk mendapatkan kejutan yang lain.

Selain di P.Haji kami juga kadang belanja ke grosir yang lain termasuk yang dimiliki oleh salah satu juragan2 Chinese tapi sudah lama bisnis baju muslim, dan punya banyak toko juga di PGMTA yang produknya cukup laris dan eksklusif.

Pagi2 Senin 20 November kemarin kami mendapatkan kejutan telepon dari rumah sang juragan.
"Wah sombong ya...semenjak lebaran nggak pernah belanja2 lagi" kata sang juragan di telepon pagi2 ketika saya mau berangkat kerja....
Telepon2 spt itu sudah biasa, tapi jawaban dari kami yang sekenanya menjadikan obrolan itu tidak biasa..
"Sori ya..saya sekarang sudah dapat fasilitas mantap ..bla..bla...dari P.Haji Ali nih..jadi agak jarang kesitu deh, entar kalau kesana kami mampir ya.."
"Anda kenal kan Pak Haji Ali..?" kata kami
Mendengar jawaban kami itu suara di seberang sana terdengar panas...
"Serius nih..you dapat fasilitas itu dari P.Haji...?"
"Iya emang kenapa.." tanyaku yang ikut bingung karena mendengar dia yang kayaknya bingung. kenapa dia..? pikirku..
"Kalau begitu saya juga mau deh seperti itu..!"
"Ah yang bener nich..entar apa kamu nggak takut rugi..atau saya kabur?" kata saya tidak percaya .
"Enggak takut dong..tapi untuk awal2 kalau bisa you ambil barang berapapun, entar bayar separonya, dan separonya kapan aja kalau laku, jadi 1/2 perjanjiannya P.Haji deh buat awalan...." katanya dengan semangat.
"Oke, tapi entar lama-lama bisa full spt P.haji ya..." tidak terasa obrolan pagi yang tadinya saya buat bercanda ternyata hasilnya serius menjadi 1 peluang besar...

Semoga cerita ini meng-Inspirasi Anda

Salam FUNtassticc
Hadi Kuntoro

BED

Apa yang tergambar di benak anda ketika membaca judul diatas...tidur,ranjang,kasur,hari minggu,malas-malasan,sakit,istirahat total....

Anda tidak salah...pasti gambaran kita kebanyakan tidak jauh2 dari kondisi posisi orang yang diam dan tidak bergerak.

Karena itulah BED yang saya tulis diatas itu saat ini saya artikan sebagai ”Loser” atau orang yang kalah...

Kalah disini adalah orang yang kalah setelah berperang melawan diri sendiri...

Kapan kita dikatakan kalah meawan diri sendiri itu..? adalah ketika kita hanya bergelut atau memposisikan diri selalu :

- Blame : Menyalahkan orang lain,kondisi,keadaaan
- Excuse : Pasrah ngalah,maklum
- Denial : Mengingkari keadaan/Pengingkaran

Kalau ketiga item (BED) ini kita anut sebagai pedoman, maka dengan sedih harus diterima bahwa kita akan atau telah GAGAL.

Contoh sederhana untuk kasus gagal ini adalah ketika kita sudah jelas-jelas dinyatakan oleh dokter ahli bahwa kita ”kolesterol tinggi” atau ”overwieght” atau apapun..dan obat mujarabnya adalah ”Olah Raga”

Apakah kita akan patuh..?

Hoho..dari 10 orang paling 1-2 yang patuh, lainnya....ya..BED itu...

1. Blame :
Perusahaan sih penyebabnya, abisnya tiap hari kita dikasih makanan kolesterol melulu di pabrik.

Perusahaan nggak ngasih sarana syang lengkap spt di perusahaan lain..disana ada fitness centre, ada kolam renang dll
Gimana olahraga, tiap hari disuruh lembur sampai malam sama bos...(ketika sibuk)
Jam kerja terlalu pagi sih...gak sempat deh...
Istri nggak pernah ngebangunin sih..kesiangan melulu dan gak sempat olah raga..dll...dll

2. Excuse :
Maklum lah kita kan nggak ada waktu olah raga, tiap hari full kerja terus..
Wajarlah..kita kan masih muda, belum perlu lah diet aneh2 dan olah raga entar aja kalo sudah tua...
Maklum dia kan masih muda jadi rajin olah raganya, saya kan sudah tua jadi maklum saja...
Maklum saya keturunan gendut2 jadi olahraga kayak apapun percuma..jadi mendingan kagak aja deh...

3. Denial :
Ngapain takut kolesterol, dan olah raga segala, kalau mati enter mati saja emang kenapa..? (padahal dalam hati dia kecut..)

Ah..alat si dokter aja yang kacau, kolesterol saya paling nggak segitu..dll

Apakah anda masuk kategori termasuk salah satu dari ke-3 hal diatas..?

Siap-siaplah anda akan jadi Loser...tapi kalau anda tidak terjamah satupun darinya maka anda adalah WINNER.

Salam FUUNuntastic
Hadi Kuntoro
MODAL TERNYATA BUKAN KENDALA UTAMA DALAM BISNIS

Apakah anda masih terbentur ke paradigma bahwa kunci sukses nomor 1 dalam bisnis itu adalah Modal..?
Saya berpikiran begitu juga, dan kurang percaya kalau ada yang “omongan” tidak seperti itu.
Tapi lama2 saya makin yakin bahwa ”omongan” itu ternyata benar!

Beberapa minggu yang lalu saya ngobrol-ngobrol di kantor milik salah seorang teman saya yang menjadi pengusaha pengadaan peralatan pabrik.Sessi obrolan seperti ini sudah biasa kami lakukan karena saya sering memberikan pelatihan beberapa materi mengeani Inventory Management.Obrolan siang itu lebih mengasyikkan daripada obrolan2 sebelumnya, karena pada hari itu saya baru terbuka kepada beliau, sang pemilik usaha, bahwa saya sekarang juga sedang membuka usaha kecil2an yakni di garment.

Bos sebut saja namanya “Mr.A” bergerak di bidang trading dan punya karyawan sudah lebih dari 100an orang ini awalnya adalah perantau yang susah.Sebagai lazimnya yang lain, beliau yang merupakan Chinese ini lebih suka nongkrong dan bergaul dengan sesama temennya di glodok, hingga akhirnya bisa sedikit2 usaha dan akhirnya besar seperti sekarang.

Yang akan saya ceritakan adalah hasil dari pertemuan saya dengan dia di suatu hari di kantornya yang sangat sejuk.Mendengar penjelasan saya, Mr.A tersenyum-senyum mungkin membayangkan beberapa puluh tahun lalu ketika beliau juga sedang tertatih-tatih memulai usaha, dan hingga akhirnya jadi perusahaan yang cukup besar seperti sekarang ini.
Bahkan dengan sungguh2 beliau menawarkan kepada saya, apakah beliau bisa bantu dengan mendatangkan barang2 dari china dan nanti saya jual di sini..?Aku bingung menjawabnya, karena kalau saya terima tawarannya itu artinya saya harus total untuk mengawasi operasionalnya, sementara untuk total dan harus meninggalkan job sekarang ini saya masih terkendala dengan belum keluarnya restu dari Ibu saya…
Akhirnya saya jawab, bahwa sekarang belum saat yang tepat dari saya.

Saya akan membuktikan hasil yang jelas2 nyata dulu kepada Ibu saya, bukan Cuma ditunjukkin angka2 saja, baru nanti restu dari beliau mau tidak mau akan muncul.
Mendengar itu Mr.A tersenyum-senyum bijak…
”Wah saya optimis anda akan berhasil”
“Any time you butuh apa-apa calling saja…” katanya…wah ini sungguh kata2 yang bener2 diluar dugaan saya, tapi saya baru bener2 memanfaatkannya kalau yakin bahwa saya bisa survive minimal setelah 1 tahun pertama.
“Gini saja, you mau nggak bisnis Jeans,Jaket Kulit atau Sepatu” katanya.
“Saya punya temen sekolah yang sekarang main begituan, pasti you bisa dapat margin dari situ.”
”Wah, saya baru bisa main di baju dan perlengkapan muslim saja Pak, untuk Jean dan jaket saya belum tertarik, tapi untuk yang ke-3, sepatu saya pengin liat..” kata saya..

”Sayang ya, saya nggak punya kenalan bandarnya baju muslim, tapi anytime kalau you tahu bandar chinese yang jualan baju muslim itu, calling2 saya saja nanti saya bantuain nego” ..si Bos ini sungguh2 baik...kataku dalam hati
”Atau you datang saja dulu ketempat temen saya ini, you liat2 barang2 itu siapa tahu tertarik, nanti kalau tertarik dalam jumlah besar bilang saja sama temen saya itu bahwa nanti saya yang kan bayar...” Tambahnya lagi ..bener2 menarik..tawaran2 spt ini kok ada saja ya..?

Ini adalah tawaran miracle yang ke-2 setelah tawarannya P.Haji, Cuma sayangnya kok bukan baju or perlengkapan muslim....Ah..tidak ada salahnya suatu saat saya akan lihat temennya yang dia sebut2 itu.....

Kamis, Awal November 2006.
Siang itu saya berniat datang ketempat temen Mr.A yang beberapa hari lalu menjadi bendar jeans,jaket dan sepatu.Penasaran seperti apa sih..? Sebelumnya saya telepon dahulu dan diluar dugaan, ternyata Mr.A sudah menghubungi temen itu beberapa hari yang lalu bahwa nanti kalu saya datang tolong dibantu...
Jadi agak jengah, karena lawan bicara di telepon yang orangnya pasti kaya sangat ramah, dan rela datang ke ruko tempat usaha dia hanya untuk menemui saya pada siang hari itu.
Tempat Pencarian ke rukonya itu cukup sulit, ...karena saya baca2 di buku peta terbaru ruko yang disebutkannya itu belum terdaftar.Berulangkali saya musti puter2 tempat yang sama hingga akhirnya ketemu tempatnya, dan ternyata dekat hanya di seputaran glodok saja...

Temen Mr.A yang namanya Mr.B ini usianya sepantaran dengan Mr.A mungkin sekitar 60an tahun, namun gerak nya masih sangat lincah, dan siang itu saya diterima dengan ramah seperti sudah kenal lama.Dari cerita2nya nampaknya dia punya hubungan yang spesial dengan pabrik2 garment di seputaran jakarta, dan beliau bermain bisnis yakni memborong sisa-sisa produksi, seperti temen saya yang sering dapat borongan selimut murah dalam jumlah besar karena sistem prduksinya lot, sedangakan aktual produksi selalu lebih dari lot yang dibutuhkan.

Siang itu kami ngobrol seputar bisnis masing2 dan Mr.B terlihat menyesal karena tidak bisa menyediakan apa yang saya butuhkan, dan saya juga menyesal karena tidak bisa mengambil barang beliau, yang di dominasi Jeans,Jaket kulit dan sepatu, serta celana laki2.Padahal kalau saya lihat merknya cukup terkenal, misalnya sepatu2 bagus merk ”Neckermann”, celana Nina Richi, yang suka dipakai bos-bos dll...

Khusus untuk sepatu Neckermann, saya agak tertarik, karena harganya bisa 1/3 dari harga banderol..! sehingga kalau kita jual kepada reseller dengan harga diskon 50%pun masih untung besar. Namun pembeliannya memang harus banyak, paling tidak 10 Lusin, setiap model setiap warna.
Contoh sepatu Neckermann, yang stok sedang banyak waktu itu adalah tipe sport atau kegiatan outdoor atau untuk anak2 sekolah, warna hitam, stock ada 3000an pasang menurut dia.Saya yakin suatu saat saya bisa ada bisnis besar dengan beliau (moga2 entar kalo sdh tda) dan sebagai tanda ikatan saya mengambil 12 pasang (1 box) sepatu warna hitam tersebut. Otak kiri saya tadinya pesimis apa ya laku sepatu seperti itu..?
Ternyata bisikan2 itu berhasil dikalahkan setelah sampai dirumah ternyata anak saya naksir berat sepatu itu, dan alhamdulillah pesenan juga mengalir dari 1,2 pasang sampai lusinan. Bila kita sabar dan dijual eceran 100ribu hasilnya kita untung lebih dari 50ribu!Kalau saya jual grosirpun untungnya bisa lebih dari 25rb%.
Pantesan pedagang2 sepatu di pasar anyar bisa cepet kaya, seperti kata pak Roni...

Cuma sayangnya, passion saya belum nyantel di sepatu, namun okelah suatu saat saya akan bisnis kesana juga.Temen2 terutama TDA sepatu, apakah ada yang tertarik..?
Kalau tertarik anda bisa lihat gambar sepatu yang ada di blog saya, harganya murah kok untuk dijual lagi, syukur2 anda bisa jual partai besar keluar jawa.
Belum lama Mr.B kirim ke Irian 7000an pasang katanya.Kalau anda tertarik nanti bisa kerjasama dengan saya....
Insya Allah sample sepatu Neckermann itu akan saya bawa ke acara Halal Bilhalal di cibubur nanti...
Semoga Postingan ini bermanfaat.

Salam Fuuntastic
Hadi Kuntoro
PELUANG USAHA SEPATU NECKERMANN

Beberapa tahun yang lalu saya termasuk gandrung dengan sepatu or sandal merk Neckerman ini karena pas bener di kaki.

Harga baik sandal maupun sepatu 10an tahun yang lalu sekitar 30-50 ribu, saya yakin harga saat ini lebih dari 100ribu.

Sehingga ketika ada sepatu neckermann dengan banderol 159ribu saya tidak heran.
Yang membuat saya heran adalah ketika Mr.B menyodorkan harga ke saya yang sangat murah, dan kurang lebih sama dengan sandal jepit model sekarang yang biasa saya pakai , saya sungguh terkejut.
”Kok murah banget..?” kataku garuk2 kepala
”Ada stock 3000 pasang kalau anda mau...” katanya Mr.B
”Wah peluang yang menarik untuk TDA sepatu nich...” kataku dalam hati....

Anda pengin menangkap peluang menarik ini..?
Sepatu itu ada 2 model, yakni strip Green dan Silver. Warna dasar hitam, dan bahannnya kulit campur kain.
Cocok untuk jogging,sekolah,kuliah,naik gunung,dan kegiatan outdoor lainnya.

Nomor yang tersedia 38,39,40,41,42 dan untuk pembelian 10 lusin harganya 55ribu saja, dan bila beli lebih dari 20lusin 50ribu, dan lebih dari 50lusin 47.5rb gak apa2.
Lebih dari itu bisa lebih murah lagi karena saya tidak kehilangan ongkos transport dan barang bisa langsung kirim ketempat anda.
Ini sangat cocok kalau anda jual grosiran. Ingat banderol sepatu ini 159rb, dan untuk lebih yakinnya coba anda amati gambar sepatu ini kemudian mainlah ke supermarket..bandingkan harganya.

Sample Sepatu




Kalau anda tertarik email saja ke saya ya..mudah-mudahan anda tidak terlambat... dan mohon maaf itu harga di seputaran JABOTABEK saja ya...harga diluar itu entar kita itung2an lagi..

Selamat berjuang

Hadi Kuntoro

TERBUKTI BAHWA MODAL BUKAN FAKTOR UTAMA MEMULAI BISNIS

Mindset yang berbeda akan akan mengubah kita untuk ngobrol dengan cara yang berbeda, meskipun itu dengan teman lama kita.

Saya punya teman yang sudah cukup lama bergaul dengan saya.

Posisi saya yang menjadi buruh pabrik dan posisi dia yang menjadi pengusaha suplier peralatan dan mesin-mesin membuat obrolan kita setiap kali bertemu hanya seputar dunia permesinan, dan dunia perburuhan.

Sejak dulu saya yang tidak begitu tertarik dunia bisnis dan ya tidak pernah bertanya seputar peluang2 bisnis apa yang bisa saya garap, atau yang bisa dia berikan kepada saya, atau yang bisa kita garap bersama-sama..

Bahkan karena mindset saya bener2 mindset buruh maka ketika dia mengeluh bahwa SDM kurang bagus di masalah controlling masalah Warehouse, ya saya bantu dengan sukarela tanpa tarif, meskipun akhirnya dia memberikan fee kepada saya, namun saya anggap itu bukan peluang.

Shohib yang Chinese ini bener2 merupakan temen yang supel, dan sering kami ngobrol berjam-jam hanya untuk bicara masalah sehari-hari saja, kadang diskusi masalah agama, dan kadang masalah politik, meskipun kami sebenernya termasuk orang yang bukan ahlinya pada masalah2 itu, maka diskusi2 kami tidak lebih daripada diskusi debat kusir belaka….hehehe

Sering kita diskusi mengenai Tuhannya yang berasal dari China sana, juga Agama saya, dan ujung2nya gak jelas sama sekali, saling mengejek dll tapi abis itu sudah…

Tapi ada sisi yang cukup membuat saya senang, kalau dia sedang bermain denganku di akhir pekan, maka dipastikan akhir pekannya itu adalah akhir pekan yang baik…karena dia nggak akan minum-munuman keras nggak ke diskotik atau panti pijat…hal yang lumrah menurut dia kalau tidak sedang bersama saya.

Makanya saya sering dijuluki “Anggota FPI” oleh dia..(FPI=Front Pembela Islam).

Kalau akhir pekan temennya dia main dengan saya nongkrong kafe misalnya, maka temen2nya yang haluan kiri jarang ada yang mendekat, paling2 SMS..”Jangan mabuk ya..ada FPI disitu” hehe..kurang ajar…

Tidak terasa pertemanan kami sudah berjalan hampir 10 tahunan, dan dia tertawa lebar ketika saya ceritakan bahwa saya sekarang mulai bisnis, dan bisnis saya garment.

Seperti biasa dia dengan habis2an akan melecehkan aku, dan aku dengan habis2an membela diri..tapi lama2 setelah saya dengan antusias sering cerita kepada dia seputar langkah2 dan planning2 yang akan saya lakukan diapun mendengarkan dengan antusias.

Seperti obrolan saya di bawah ini pada suatu akhir pekan.

“Kalau you pengin serius di garment gampang, you maunya main seperti apa nanti saya carikan di China, saya punya banyak kenalan disana” katanya dengan antusias.

Saya tersenyum kecut mendengar tawarannya….kelihatannya gampang tapi nggak mudah.

Aku maklum dengan posisinya sekarang yang bisnisnya tradding antar negara bisa dengan mudah dia mewujudkan impiannya itu, karena di permesinan sekarang ini dia sudah biasa mengimpor barang dari jepang,taiwan,china,amerika bahkan sampai Israel.

“Aku kan pemain pemula..pembelajaranku cukup lokal2 saja, dan tradding antar negaranya cukup lewat hand carry para TKW saja dulu..”kataku pede..

“Ah elo emang payah….tapi oke, saya bisa bantu apa..?” kata temenku.

“Bantu aku modal 30juta, nanti kamu dapat sharing profit..” aku mengetes keseriusannya.

“Oke lu gak usah mikirin sharing profitnya, aku beri 30juta dan akan aku ambil setelah diatas 2 tahun, catatan pembukuan,laporan dsb terserah, aku mau liat coba seperti apa sih hasilnya..?”

Dari obrolan sore hari bulan Juli 2006 itulah modal pertama dari Investor luar muncul.

Efek dari investasi dia itulah yang akhirnya menarik orang2 lain invest ditempat kita, termasuk lembaga keuangan Batul Mal yang ada di kampungku.

Pada saat bertemu temen2 dari Baitulmal negosiasi kami sangat sederhana

“Saya punya peluang bisnis bagus dan mau pinjam uang 60juta.!” kata saya kepada pimpinan Baitulmal.

“Beri saya alasan kenapa saya harus memberikan bantuan kepada anda?”katanya

“Kenapa saya bilang bagus, karena kami akan mengelola sendiri bisnis ini, dan kami akan terapkan ilmu2 marketing tingkat dunia meskipun bisnisnya di kampung” sang pemimpin Baitulmal mulai tertarik..

“Anda saya harapkan invest di usaha saya ini dengan sharing profit, dan saya meminta anda ini hanya sekali saja, karena saya memandang anda sebagai lembaga keuangan Islam, kalau anda tidak membantu kami, nanti yang membantu bisnis baju2 muslim saya adalah temen2 saya yang dia non muslim.! Apa anda tidak malu..?” kata-kata ini sangat mujarab, dan hanya dengan proposal sederahana akhirnya ada investor yang ikut memodali kami.

Dari situ bergulirlah investor lain yakni saudara ipar kami. Sebenernya ini adalah investor yang awalnya kami hindari karena kami takut dengan kisah2 persaudaraaan yang tadinya baik menjadi saling menjauh karena masalah utang piutang.

Tapi kami bertekad untuk bertindak profesional, dan utang2 kepada saudara2 inilah justru yang paling saya jaga ketepatan waktunya.

Alhamdulillah tidak terasa perjalanan bisnis kami sudah jalan di bulan keenam, dan ada hal yang sangat melegakan, yakni kami lebaran kemarin sudah berhasil melunasi hutang kami kepada baitulmal dan juga kepada saudara ipar kami, dan yang lebih memuaskan adalah kami bisa memberikan bagi hasil yang nilainya jauh lebih besar dari rate suku bunga pinjamanan dari bank yang termahal sekalipun, tapi kami ikhlash dan seneng...mungkin inilah kelbihan perekonomian dengan model syariah. Legowo pada saat investasinya tidak bagus, dan sangat ikhlash pada saat harus memberikan bagi hasil yang besar...

Secara uang sampai saat ini kami belum mengantongi sepeserpun uang dari usaha, nombok malah iya, tapi kami menaruh banyak harapan untuk masa depan, yang patu kami syukuri adalah kita sudah banyak belajar, sudah banyak ilmu yang kita dapat, banyak temen, punya tempat usaha dll...

Semoga sharing ini menginspirasi anda..

Salam Dahsyat & Fuuntastic

Hadi Kuntoro

Kisah: KEBERANIAN UNTUK FULL TDA (baca : Tangan Di Atas)

Kisah seorang member tda ini sangat menyentuh dan memberikan inspirasi dahsyat dan membangun motivasi yang sangat kuat di dalam diri saya. Karena kekuatannya inilah saya upload pengalammnaya di blog ini agar anda para pembaca juga ikut terkena sapuan motivasinya....
Selamat membaca.

Assalaamu'alaikum WW.
Pak Hadi Yth,
Hal ini berawal dari tahun 2003, dimana saya ikut Entrepreneur University asuhan Pak Purdie. Disana saya tergoda, terjangkiti dan terkontaminasi oleh virus Entrepreneur yang membuat saya berpikir bahwa jalan hidup saya selama ini sudah salah arah. Saya selalu bermimpi untuk mendapatkan hidup yang lebih baik, tapi bagaimana mungkin, karena secara realita, saya hanyalah karyawan sebuah perusahaan penerbangan yang kalau bisa menabung 500ribu saja per bulan, maka baru dalam waktu 10 tahun saya bisa memiliki uang 60 juta, itupun ternyata dunia penerbangan tidak selamanya mulus...

Kemudian saya dan istri sepakat untuk memulai usaha, bertepatan dengan mulai sekolahnya anak saya yang pertama, istri memutuskan untuk keluar kerja. Kami memulai usaha jual - beli lada bangka, dimana saya belanja lada putih khas P. Bangka kemudian dijual lagi di JKT. Setelah itu dengan sisa uang tabungan, saya menyewa sebuah kios yang cukup luas senilai Rp. 19juta/tahun yang ditujukan untuk gudang lada, lalu bagian depannya saya berjualan Mie Ayam Jamur "Bunda". Semua hal tersebut diatas saya lakukan dengan landasan kata-kata Pak Purdie, bahwa bisnis itu harus seperti masuk kamar mandi, masuk aja, mikirnya nanti didalam,... jadi sewa kios 19jt/thn pun cuek aja, karena secara hitung2an kasar masih masuk.

Musibah mulai datang, saat lada bangka saya kena tipu, dengan cara yang klasik, awalnya mereka membayar dengan Giro Bilyet kosong, setelah saya komplain baru mereka transfer. begitu seterusnya ketika mereka mulai menjadi 'langganan' saya. rupanya yang mereka lakukan adalah membiasakan diri kami terhadap pola pembayaran dgn Giro,.. sehingga pada suatu saat mereka tidak membayar full, hanya 10%, kemudian dibayar lagi 5 juta, 1juta, 500rb, sampai kemudian menghilang tak tahu rimbanya.... . Hal ini menyebabkan warung Mie ayam saya terpaksa ditutup karena kekurangan biaya, padahal kami sudah mulai mendapatkan pelanggan setia, karena menurut mereka, rasa mie ayam kami berbeda.

Musibah tidak hanya sampai disitu, saat Boss saya di kantor melarikan diri dengan membawa hampir semua asset kantor, dan meninggalkan semua karyawannya tanpa gaji, hingga praktis kami sekeluarga hidup tanpa penghasilan tetap selama hampir 1 tahun.
Butuh beberapa saat bagi kami untuk berdiri tegak dan bersikap ikhlas, karena memang sudah tidak mungkin bagi kami untuk mengembalikan uang kami.

Kami hidup minus, berhutang sana-sini, tambal sulam... saya pun akhirnya 'terpaksa' kembali bekerja sebagai karyawan. tapi mimpi untuk menjadi pengusaha tak pernah hilang, karena saya selalu mengupayakan untuk bekerja di perusahaan dengan bidang usaha dimana saya nantinya belajar dan kemudian bisa berusaha sendiri.

Saya amat bersyukur didampingi oleh seorang istri sholehah, yang bersabar atas ujian yang menimpa kami, bahkan menurut saya Istri saya adalah barometer ibadah saya, yang selalu mengingatkan saya saat saya mulai melemah terhadap kerasnya tempaan diluar sana.
singkat kata, Allah terus menjaga rezeki keluarga kami, dengan secara tiba2 saya diterima bekerja disebuah perusahaan nasional, dengan posisi dan gaji yang teramat lumayan. namun hal itu hanya berlangsung 3 bulan. Dikantor saya terkena fitnah, dan 'dibuang' dari posisi saya, saya sebelumnya Manager, dan karena hal tersebut langsung di downgrade ke posisi staff biasa tanpa melewati level supervisor dan gaji dipotong 60%.

Saya bertahan 1 bulan sekedar untuk menjaga perasaan istri saya, dan juga melatih kesabaran saya, karena Allah menguji hamba-Nya dititik terlemahnya. Dan menurut saya titik terlemah saya adalah kesabaran saya. Jadi kini saya merasa telah 'menang' karena telah berhasil bersabar atas ujian saya.

Jadi mulai tanggal 15 NOv besok saya resign dan memutuskan untuk menjadi pengusaha dengan hanya bermodal tabungan 1 juta rupiah dan restu dari istri saya, untuk memulai bisnis yang ditawarkan oleh teman saya yaitu bisnis konveksi kaos kecil2an. Kenapa saya bisa se-pede itu? barangkali itu yang menjadi pertanyaan Pak Hadi,..

Dalam perjalanan hidup saya yang sudah saya ceritakan diatas, bahkan kami bisa hidup tanpa pegangan apa2 selama hampir 1 tahun saja sudah menjadi tanda bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya yang tengah kesusahan, apalagi kini saya sudah memiliki pegangan yaitu uang 1 juta, dan pola pikir yang sudah banyak berubah akibat tempaan persoalan, dan juga memiliki sandaran yang teramat sangat hebat, teramat sangat dapat diandalkan, 'Sesuatu' yang Teramat Kaya, Teramat Pemurah, Maha Penolong, dan mudah dimintai Pertolongan, yaitu Allah Azza Wajalla.. tentu saya menjadi sangat yakin bahwa kini kami akan baik2 saja..
Orangtua saya sudah tahu dan hanya bisa mendoakan, sedangkan mertua saya hanya tahu bahwa kami sedang 'sulit' tanpa tahu secara pasti apa yang terjadi, karena istri saya meminta saya agar tidak membocorkan keadaan keluarga kami untuk menjaga kehormatan saya sebagai suami.

Jadi dengan mengucap "Bismillahirrahmani rrahiim.. " saya bertekad menjadi pengusaha...
semoga Allah berkenan menjaga keluarga kami dari kefakiran dan kekufuran... Aamiiin
Mohon maaf apabila tidak berkenan.

Wasalaamu'alaikum WW
Erzandi
PASCA LEBARAN, KESEMPATAN UNTUK IMPROVEMENT

Dear Action Member
Kalau waktu ramadhan kemarin saya mengajak anda untuk sharing mengenai “Siaran Langsung Panen Raya” sekarang saya ingin mengajak anda sharing mengenai bisnis pasca panen raya.
Apakah ada yang sedang shock karena syndrome pasca lebaran..?

Kalau ada itu wajar...lihatlah di sekitar kita, banyak toko2 yang belum buka, yang sudah buka terlihat karyawannya banyak yang bercanda dan beberapa banyak yang melamun, paling tidak itu yang saya lihat di area garment Mangga 2 Square sabtu kemarin.
Bukan hanya itu beberapa pedagang2 bakso di perumahan kami juga belum terlihat gerobaknya..dan satu dua yang jualan mengeluh dengan dagangan setengah dari normal saja tidak habis..kata mereka.
Apa yang anda rasakan saat ini..? Kalau anda ”not feel better” itu biasa karena sayapun minggu yang lalu cukup stress....dan mau buka2 email TDA apalagi posting rasanya muales..sekali...
Alhamdulillah minggu ini perasaan itu sudah mulai pudar....
Semangat sudah mulai muncul kembali..dan ternyata rasa seperti itu memang harus kita cari, kita gali lagi dan jangan biarkan kondisi luar yang mendikte kita..kita lah yang memegang kendali.

Itulah sebabnya saya semangat sekali ingin datang di acara tda food di rumah sendok tgl 4 november kemarin ini.
Ketemu Pasutri Anrai&Felli yang memberikan cokelat untuk anak2 kami yang sayangnya nggak datang...membuat ku sangat terharu...alangkah baiknya saudara2ku... berjabat tangan erat dengan TDAers lainnya membuat semangatku genap 100% seperti sebelum lebaran...Alhamdulillah..saya berterima kasih kepada NYA yang telah mempertemukan saya dengan saudara di TDA ini
Pasca lebaran kami jadikan waktu2 yang senggang ini untuk ”pesta perbaikan/ improvement”
Dan ternyata improvement yang paling penting menurut kami adalah mengembalikan kepercayaan diri....

Oya salah satu improvement yang mengasyikkan adalah saya sedang membuat SOP mengenai pelayanan kepada pelanggan.
Kita sering memerintahkan kepada karyawan agar ”ramah” kepada pelanggan...
Tapi apakah kita sadar kadang kita hanya memberi contoh sepotong2...atau malah memberi contohnyapun setelah ada kejadian yang kita lihat kurang sreg..

Misalnya suatu hari saya pernah menemui karyawan kami bercanda dengan pelanggan setia yang sudah sangat akrab, dan salah satu kata2 yang denger sumbang adalah ”Wah..nenek ini.pasti deh..bongkar2nya banyak, paling2 yang diambil satu dua”
Sanga pelanggan tertawa tapi saya yang mendengar yang malah merasa sakit hati...
Tapi kami sadar, karena kami sendiri belum pernah secara terprogram dan konsisten mengajari karyawan melayani pelanggan.

Ramah itu seperti apa..? apakah kita ada trainningnya..? ternyata jawaban antara karyawan satu dengan yang lain berbeda...

Temen2 yang pernah ke Jepang pasti sering kagum, kalau kita masuk ke restoran, pada saat kita memasuki pintu utama, maka secara otomatis karyawan yang menjaga pintu akan mengucapkan ”selamat datang” ke kita, dan kemudian akan diikuti ucapan selamt datang juga oleh semua karyawan, baik itu pelayan yang sedang sibuk menyapu,sedang beres2 meja, kasir bahkan semua karyawan yang sedang memasak di dapur..!
Itu semua ada ilmunya....dan saya sedang menggali sendiri berdasarkan versi kami dan juga mencari sumber2 yang lain ...

Termasuk juga hal2 yang kelihatan sepele2 lainnya,
Misalnya :
1. Apa yang harus dikatakan apabila ada pelanggan baru datang..?
2. Sapaan seperti apa bila pelanggan lama datang..?
3. Bagaimana karyawan harus bersikap kalau ada customer yang komplain..?
4. Apa jawaban kita kalau ada customer mengeluh ”di toko A barang ini 10ribu kenapa disini 15 ribu?”
5. dll

dan kita juga mencoba menyusun apa2 tindakan atau ucapan yang TIDAK BOLEH dilakukan kepada pelanggan...
Insya Allah saya akan membukukan hal ini dan kami akan jadikan ini semacam SOP yang wajib di ajarkan kepada semua karyawan dan juga bahan trainning wajib bagi karyawan baru...

Apa temen2 tda ada yang punya literatur untuk hal2 ini..kalau ada bagi2 ya...

Salam FUUNtastic
Hadi Kuntoro

SIARAN LANGSUNG DARI "ALMASYHUR DISTRO"

Alhamdulillah, akhirnya kami bisa melihat langsung toko yang ke-4, setelah dibuka kira2 sebulan. Rasanya kangen sekali pengin melihat. Alhamdulillah setelah melihat langsung, ternyata lokasi,fisik dan desain toko ini lebih dari yang saya bayangkan, dan lebih dari cukup untuk ukuran pemula seperti kami.

Hal unik yang terlihat dari toko kami adalah :
  1. Tempatnya paling terang dibanding toko2 di kanan kiri.
  2. Alas kami gunakan karpet agar pembeli bisa lesehan, dan nyaman, apalagi saya inget hasil seminar saya di action international bahwa transaksi "face to face" kemungkinan 80% akan berhasil kalau customer bisa berinteraksi dengan kita minimal 20 detik. Agar 20 detik itu kita dapatkan maka salah satunya saya gunakan media karpet di lantai ini.
  3. Meja kasir diletakkan di pintu keluar. Ini adalah surprise besar bagi saya karena, karena desain spt ini terkenal sebagai tekniknya bread talk untuk membuat penasaran orang2 yang lewat, yang tadinya nggak mau belanja ngeliat kerumunan orang mau bayar akhirnya penasaran kepengin lihat dan akhirnya ikut beli juga..ternyata adik saya meski di kampung tapi bener2 belajar apa yang ada di kota dengan mengamati setiap postingan2 tda...

Tampilan dari dalam sudah cukup menarik, namun tampilan dari luar ada yang kurang menurut saya, yakni toko kami belum punya papan nama, dan selama ini orang tahu toko ini hanya dari mulut ke mulut orang yang pernah datang, atau orang yang pernah belanja di toko yang ke2 dan ke-3, atau mereka yang hunting karena mendengar iklan dari radio.

Untuk papan nama saya maklum karena keterbatasan waktu, toko baru buka tgl 14 September dan seminggu kemudian ramadhan.

Pagi 21 Oktober 2006 karena begitu happy-nya aku tidak hentinya mengamati detail A-Z seputar toko kami. Foto2 sana sini agar kami bisa meng-improve apa2 yang kurang. Ilmu2 yang aku terapkan selama di Ibukota akan saya coba terapkan juga di kampung, san saya ingin membuktikan kepada diri sendiri apakah ilmu2 yang saya dapat dari diskusi2 di tda, dari hasil baca2 buku dll kalau saya terapkan di kampung apa bisa sama hasilnya..?

Pagi itu hasil jepretan2 saya amati, kemudian saya lihat toko2 yang ada di kanan-kiri kami, dan apa yang harus saya lakukan agar toko kami tampil beda dan terlihat mencolok pada hari itu juga..?

Aha..saya akan implementasikan seperti di bazar, cling..saya dpat ide saya akan buat tempelan2 dan gantungan2 brosur di pintu masuk toko agar setiap orang yang lewat menengok,penasaran, masuk,dan beli..! OK..let's GO..! Saya bayangkan seperti di TV.... Saya kumpulkan berbagai macam brosur yang kami punya, Saya bergerak cepat ke toko alat tulis membeli isolasi dan double tape, kemudian 1 jam saya gandeng2kan brosur2 itu sehingga terlihat memanjang, kemudian saya gantungkan di pintu masuk.

Orang2 yang jualan di sekitar kami mengamati gerak-gerik saya dan nampaknya mereka heran, ini orang lagi ngapain sibuk amat...

Saya ingat seminar di action International, salah satu kunci sukses bisnis adalah "Kerjakan sesuatu yang not urgent not important" dan inilah yang saya coba terapkan hari ini juga dan sebagai evaluasi saya berhasil apa tidak saya baca2 laporan harian transaksi selama ramadhan, dan target saya transaksi hari ini memecahkan rekor dari transaksi yang sudah ada...

Jam 9.30an aktifitas dadakan saya selesai...

Apa yang terjadi..? apa akan banyak orang2 menengok dan mendekat ke toko kami..?
Degdegan saya tunggu hasilnya... Aha..Benar..! dari 30 menit setelah saya gantungkan brosur-brosur 1-2 orang mulai banyak menengok, makin lama makin banyak dan dari kejauhan saya asyik memotret moment2 itu tanpa mereka menyadari...

Sore hari ketika toko di tutup, Alhamdulillah transaksi hari ini adalah terbesar dan memecahkan rekor selama ramadhan (Target omset sehari 10 juta, Alhamdulillah hasilnya mendekati, sekitar 9.5 jtan) meski tidak signifikan sekali bedanya dengan rekor sebelumnya, tapi bagi saya itu sangat memuaskan karena strategi saya untuk promosi cukup manjur dan saya bisa membuktikannya baik di kota maupun di kampung.

Tapi yang pasti dari semua itu atas kebaikan dari Allah-lah toko kami bisa seperti sekarang ini, saya lihat2 toko2 besar dan pusat perbelanjaan yang lain di kota kecil kami, saya yakin merekapun merambat dari kecil dan bisa besar spt sekarang ini setelah beroperasi cukup lama. Toko kami yang ke-4 dan masih orok (belum genap 2bulan) Alhamdulillah bisa ikut "bermain" di musim ramadhan ini, dan bisa mempekarjakan 5 orang karyawan...

Dan hari-hari ini saya di kampung sungguh sangat terharu, karena tahun lalu kalo pulang kampung begini saya bengong nggak tahu mau ngapain, sekarang ada kesibukan lain yang Alhamduliallah menghasilkan.... Saya sangat mengucapkan syukur atas nikmat Allah ini, karena bisa mengenal rekan2 TDA mulai dari penggagas,pencetus,provokator, samapai member yang terakhir join, karena berkat sering kumpul2 dan silaturahmilah saya bener2 berani dan banyak inspirasi yang bisa saya saya aplikasikan.

Dan inilah barangkali jawaban dari doa2 saya di masa2 yang lalu agar saya bisa menjadi salah satu pintu bagi rizki orang lain.

Demikian siaran langsung dari "Almasyhur Distro" di Wonosobo pada tgl 21 Oktober 2006.

Salam FUUUNuntastic
Hadi Kuntoro


FOTO SIARAN LANGSUNG















Foto salah satu sudut Pasar Induk Wonosobo
Ditempat inilah toko ke-4 kami berada.
Pagi2 tgl 21 Oktober saya memotret situasi pasar yang belum mulai ramai, saya ingin melakukan pengamatan langsung kondisi pasar dari pagi sampai sore.
















Inilah pemandangan di pagi hari, dan pagi itu juga untuk pertama kalinya saya lihat toko yang sudah sebulan beroperasi. Kaki2 jembatan penyebarangan adalah pintu gerbang yang langsung mengarah, sehingga cukup mudah dicari.
















PR kami masih banyak, karena toko itu sampai saat ini belum ada papan nama, dan marketing kami hanya mengandalkan referal saja plus iklan2 di radio.
Suasana masih terlihat sepi karena foto saya ambil jam 8 pagi.
















Pagi itu saya coba buat sesuatu yang "berbeda" kalau anda perhatikan foto ini berbeda dengan foto sebelumnya.
Dimana perbedaannnya..?
Saya iseng2 saja menggandeng-gandengakan brosur dan saya gantung2kan di pintu masuk.
Terlihat hidup jadinya kan..?
Saya akan test apakah improvement saya ini akan significant mendongkrak omset hari ini..?
Target saya orang yang lewat akan tertarik, yang tertarik akan masuk dan yang masuk bru akan keluar setelah belanja..ceile...

















Alhamdulillah..sambutan orang2 yang lalulalang sgt baik, mereka yang belum kenal umumnya tertarik dengan brosur yang "Kiwir2" tertiup angin, mendekat..dan ternyata kok gambare artis2..? penasaran merekapun masuk, tak terkecuali bapak2...















Sementara didalam sana pasukan garda depan yang menyambut pelanggan dengan ramah tapi tetap leluasa dan pelanggan tidak merasa jengah.
Oya, ada satu faktor plus juga dari toko kami ini, yakni kasir kami tempatkan di depan pintu masuk, tujuannya agar lebih terpantau keamanannya, dan ini pulalah yang membuat orang makin penasaran.
Setiap ada yang ngantri bayar sehingga toko terlihat ramai terus dari luar..
(Ini meniru gerainya "Bread Talk" dan ternyata cukup efekti.

MOTHER..How Are You Today...

18 Oktober 2006
Sharing ini saya tulis sampai tengah malam, semangat sekali nulisnya.

Ada beberapa puluh tahun hidup saya yang episodenya adalah episode kesusahan, namun perasaan itu justru sekarang menjadi bekal bagi saya untuk berani berusaha…saya berharap titik nadir kesusahan dalam hidup saya sudah berlalu dimasa yang silam…Sedikit saya mau sharing…(atau malah kebanyakan ya..)

Mmmm...diantara pembaca apakah ada Ibu atau wanita yang masih berusia 24tahun..?

Dahulu Ibu saya di usia 24 sudah mempunya 4 anak.!
Kakak saya, saya ,adik perempuan dan Yoyok yang terakhir.
Usia muda gitu kok sudah punya anak empat..? ya..karena Ibu menikah dengan bapak di usia 16 tahun, dan usia ayah saya ketika menikah dengan ibu 52 tahun..! heheh..ada yang lucu..?

Di usia 24 itu ibu mendapat cobaan besar yakni ditinggal selamanya oleh bapak saya, dan saya waktu itu masih kelas 1 SD dan kakak saya kelas 2SD.

Predikat ibu saya yang waktu itu masih cantik itu, kalau sekarang disebut ”Jamu” alias janda muda...dengan 4 anak! Naudzubillah mindzalik..ya Allah...semoga predikat itu tidak akan pernah menimpa anda...

Sejak ditinggal ayah saya, Ibu saya yang 100% ibu rumah tangga itu dipaksa untuk survival...dan dari sinilah "the sad story begin.."

Ayah saya adalah pedagang garmen di pasar-pasar tradisional.
Ingat pedagang tasik yang ke Tanah Abang hari Senin & Kamis pagi...?
Itulah yang dilakoni ayah saya, tapi kalau dikampung bukan Senin-Kamis tapi ritmenya mengikuti pasaran jawa.Tahu kan..?

Ada pasaran Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing, dan balik ke Pon lagi..tahu..?
  • Pasaran Legi Bapak berdagang di pasar Karangkobar, pasar yang jaraknya hanya 500m dari rumah.
  • Pahing di pasar Batur (deket pegunungan Dieng) sekitar 20km dari Rumah
  • Pon di Karangkobar atau di Sibebek (sebuah pasar kecil di pucuk gunung juga) sekitar 8km tapi jalannya ampun..naik terus sampai mobil sering enggak kuat jalan..
  • Wage di Pasar kecamatan Pejawaran sekitar 12km dari rumah
  • Kliwon di pasar Kecamtan Kalibening (sekitar 22km)
dan berulang lagi ke Legi..begitu seterusnya...semua pasar itu ada di Kabupaten Banjarnegara, dan kami sendiri tinggal di Kecamatan Karangkobar.

Jarak pasar-pasar itu saling berjauhan dan musti ditempuh pagi hari dari subuh dan jam 06.30 baru sampai di pasar. Kendaraan yang dipakai adalah mobil bak terbuka.
Dibawah mengangkat barang dagangan dan diatas bertumpuk-tumpuk penumpang.

Ingat malam atau dinihari para pedagang sayur belanja di pasar induk? Ya kira-kira seperti itu, mereka duduk berselimut sarung atau kain, duduk diatas sayur dagangannya diatas mobil-mobil bak-bak terbuka...

Itulah pemandangan pagi hari yang saya selalu lihat...dan sore menjelang ashar atau kadang maghrib mereka pulang seperti pasukan habis perang...anak-anaknya menunggu di pinggir jalan menunggu oleh-oleh dan tidak pernah tahu apakah dagangan orang tuanya laris atau sepi...

Daerah kami adalah pegunungan yang cukup tinggi dan pagi-pagi ketika orang tua kami berangkat ke pasar suhu udara mungkin sekitar 12-16 derajat, berkabut dan hujan lebih seiring muncul daripada terang.

Saya ingat kalu pagi hari setiap bernapas kita seperti merokok...karena saking dinginnya dan dari mulut kita setiap menghembuskan nafas selalu keluar asap...
Kabut seringkali turun dan matahari baru terasa hangat kalau sudah jam 9 pagi, nanti jam 2 sore matahari hilang karena kabut sudah turun lagi...bener2 seperti negeri di awan.

Ibu saya yang pengetahuan berdagangnya 0 besar, seorang Ibu Rumah Tangga tulen, dipaksa oleh keadaan untuk melanjutkan usaha bapak saya berdagang keliling seperti itu setiap hari , dari pagi buta sampai sore, dan hanya libur kalau sakit atau tepat hari H saat Iedul Fitri tiba..!

Karena bebannya berat, menanggung 4 anak, ikut pula dalam keluarga kami embah-embah dari Ibu, dan juga adik-adik kandung Ibu yang numpang hidup juga, jadi berapapun hasil dagangan ibu setiap hari, untuk makan sehari-hari saja pas-pasan, hingga akhirnya dagangan ibu bener-bener habis. Bila dagangan laku semua, tetap tidak akan bisa menutup hutang-hutang Ibu..

Alhamdulillah...berkat belas kasihan para juragan-juragan teman baik almarhum Ayah, ibu bisa terus berjualan...

Apabila lebaran tiba, dagangan ibu habis tapi utang masih banyak.....

Kondisi itu diperparah ketika saya SMA ibu terkena penyakit asma..yang hampir tiap bulan dipastikan 1 sampai 2 kali harus opname...karena sesak nafas...Penderitaan batin ibu merambat keluar menjadi penderitaan fisik...

Untuk makan sehari-hari jarang sekali kami makan nasi beras.

Beras menurut kami sesuatu yang mahal..makanan pokok kami nasi jagung...(ada yang pernah makan..?) dan lauknya sayur-sayuran dari kebun kecil kami dan ditambah ikan asin atau tempe yang dibakar..karena kami jarang punya minyak goreng.

Ketika saya SD, sekitar tahun 80an belum ada listrik di desa kami dan TV pun sangat jarang sehingga rumah kami hanya mengandalkan cahaya dari lampu kecil, kaleng diisi minyak tanah dan ada sumbunya, sedangkan Untuk orang yang kaya pakai lampu petromak atau minimal lampu templok.

Kalau malam takbiran datang saya sangat senang, karena terbayang entar malam pasti akan dapat zakat fitrah..., dan untuk menunggu pembagian zakat fitrah itu saya selalu tidur di musholla....menunggu setoran zakat selesai, dan uang-uang di masukan ke kantong-kantong plastik kecil, dan saya bisa langsung dapat 1 kantong berisi uang kertas warna biru dan recehan-recehan bergambar garuda..

Pagi hari bangun tidur setelah shalat subuh, pulang dan zakat saya serahkan pada ibu, dan tangisan sedih sudah terbiasa kami dengarkan dari ibu setiap pagi di hari Raya Iedul Fitri...sehingga habis sholat kami takut untuk bersalaman dengan ibu, karena ledakan tangisannya bener meremas hati kami dan air matanya mengalir membasahi ubun-ubun kami...

Mungkin ibu sedih melihat kondisi anak-anaknya..dan beliau sangat tidak berdaya....

Sebenernya ibuku cukup cantik dan kalau beliau mau , pinangan demi pinangan datang namun tidak pernah ada yang diterima, mungkin takut kalau kami anak2nya akan lebih terlantar...

Menurut cerita ibu ada kondisi beban yang bener-bener berat, hingga beliau terpikir ingin bunuh diri dengan sekaligus membawa empat anak-anaknya...naudzubilah mindzalik...Allah maha penyayang...

Sering di tengah-tengah ketika berdagang di pasar, yang umunya sepi karena dagangan Ibu hanya sedikit, Ibu menangis...dan orang-orang iba melihatnya, namun ada pula yang jahat, memanfaatkan kondisi itu untuk berbuat jahat mencuri beberapa lusin dagangan ibu...selusin dagangn bisa diambil orang tanpa ibu ketahui...transaksi tidak ada malah barang banyak hilang....

Kondisi yang demikian membuat hubungan kami berempat dengan Ibu terasa sangat dekat.
Bahkan antara saya dengan Ibu seperti ada telepati hingga sampai sekarang.

Pernah ketika kuliah saya sering pulang kampung tidak menuju kerumah, tapi langsung kerumah sakit karena yakni ibu sedang opname..dan benar...itu terjadi berulang kali...dan jaman dulu belum ada HP sama sekali..lha wong telepon rumah saja yang ada baru di pusat-pusat kota.

Hingga kini pun kami kadang masih mempunyai telepati seperti itu, ibuku seperti tahu ketika saya sedang sedih atau sakit dan demikian pula sebaliknya...

Kalau saya telepon, dan ibu baru berkata ”Halo..” maka cukup dengan 1 kata saja saya bisa tahu kondisi ibu.
Saya kadang langsung tanya ”Ibu sakit sejak kapan..” dan suara diseberang sana tertawa sambil berkata ”kok kamu tahu..?”
Meski beliau kadang berbohong bahwa tidak sakit tapi dalam hati saya tahu beliau sedang sedih atau sakit....

Dari ditinggal ayah sampai saya selesai kuliah Ibu tetap bertahan "Single Parent" dan spot-spot cerita-cerita sedih terus bergulir silih berganti yang kalau saya ceritakan dengan gaya tulisan saya tidak akan kurang dari 100 halaman kisah sedih akan muncul...

Banyak miracle-miracle terjadi pada kami, sampai kakak saya bisa sekolah dan jadi Doktor do Tokyo University , saya kuliah S1 UGM , adik saya kulaih S1 UGM juga adalah contoh beberapa miracle2nya...

Dari ke-4 anak, hanya satu yang sampai SMA, yakni adik kandung saya langsung namanya Dik Yati. Dan adik inilah yang saya juluki "The Hero" karena setiap Ibu saya Opname di rumah sakit adik saya inilah yang menggantikan posisi Ibu jualan di Pasar, sejak dia masih SMP..! Nanti pendapatan selama berjualan dikumpulkan dan buat bayar rumah sakit Ibu...adik saya ini juga pinter sebenernya...karena meski sebulan bisa bolos sampai 10 hari, tapi di SMA tetap mendapat ranking, dan malah dapat PMDK di IKIP Yogyakarta, tapi tidak diambil, karena milih membantu Ibu,

"Biar kakak-kakak saja yang kuliah dan cepet selesai, saya bantu ibu saja deh.." katanya..dan saya sering sesak hingga saat ini kalau teringat perkataan Yati adik saya yang wanita satu-satunya ini.

Pada saat kuliah kondisi saya sangat memprihatinkan, uang saku sangat kecil sehingga untuk makan saja saya atur hanya 2kali sehari, dan saya makan biasanya jam tanggung, makan pagi jam 9 dan makan malam jam 5 sore...itupun saya sering masak nasi sendiri.

Masak nasinya saya bikin ketupat, dan lauknya kerupuk kadang indomie kadang hanya kerupuk saja...sehingga sampai sekarang beberapa temen sekampung saya sering nggodain ”enak ya..sekarang sudah nggak makan ketupat sama kerupuk lagi...hehehe”

Sehingga tidak heran ketika kuliah saya cukup rajin puasa senin kamis...

Kondisi saya yang susah itu pernah dimanfaatkan oleh kakak kelas senior saya yang ”nakal-nakal” untuk mencari uang dengan jalan pintas...

Mau tahu apa itu..? Saya pernah jadi joki UMPTN..!

3x saya pernah jadi joki dan ketiga-tiganya lolos di sekolah ternama dan jurusan favorit..!
Tapi ya itu..saya hanya dapat bagian kecil dan yang gede ya mereka kakak-kakak kelas saya yang ”nakal-nakal” itu..hehehe...

Astaghfirullah...jahat ya...semoga saya dan orang yang saya joki-in itu di ampuni Allah...

Tapi mudah-mudahn itu menjadi perhatian bagi para ahli di perguruan tinggi sekarang..dan saya yakin sekarangpun celah untuk itu tetap ada meski serapi apapun upaya mereka, saya bertaruh mungkin saat ini saya tetap masih bisa menembus, dan posisi saya aman 99.9%...anda pengin tahu caranya....enggak ah..enggak akan saya kasih tahu.....hehehe..kecuali kalo anda seorang yang tugasnya mengawasi testing di perguruan tinggi...

Alhamdulillah di tahun ketiga saya dapat beasiswa dari Mobil Oil Company..dan pelan-pelan nasib saya berubah...apalagi kakak saya juga lulus IPB, dan pelan-pelan juga ekonomi keluarga agak enteng...ini mukjijat dari Allah...

Menjelang saya lulus kuliah, Ibu di lamar oleh pria yang menduda karena istrinya meninggal. Sang istri yang merupakan sahabat baik Ibu dan saya anggap sudah seperti saudara kami meninggal. Pria itu menjadi duda dengan 4 orang anak yang juga secara materi pas-pasan..tapi saya ingin agar ibu tetap menerima pinangan itu karena kelak ibu pasti kesepian anak-anaknya akan merantau mencari kerja...

Di usia 45 lebih, ibuku akhirnya menikah lagi....sampai sekarang...perjuangan ibu belum selesai karena harus ikut membesarkan anak-anak bawaan bapak tiri saya...

”Nggak apa-apa..ini adalah ladang amal bagi saya...” kata ibu.

Begitulah..tahun-tahun pertama saya bekerja, hasilnya kami kirimkan kepada ibu untuk bayar hutang-hutang..itu berajalan hingga awal-awal pernikahan kami tahun 1997, sebagian gaji saya masih sering saya kirimkan untuk meringankan beban di rumah Alhamdulillah saya mendapat istri yang sangat penyabar dan mengerti kondisi kami.....

Alhamdulillah..kini kondisi ekonomi ibu sudah baik dan dengan bapak tiri kami beliau sudah bisa menunaikan Ibadah haji..hal yang sebelumnya sangat mustahil..bahkan mimpipun tidak...

Saya berpesan kepada anda pembaca...

Berbaktilah secara totalitas kepada ibu anda...maka ”salah satu hal kecil” yang akan anda dapatkan adalah, Insya Allah anda akan di mudahkan dalam berusaha/berbisnis.....

Menelepon Ibu di kampung dan melaporkan perkembangan usaha sambil minta doa restu rutin saya lakukan minimal seminggu sekali, dan untuk ramadhan ini bahkan hampir tiap 2 hari sekali kadang malah sehari 2x...

Pembaca..seandainya anda sehat wal afiat, tapi tiba-tiba ada tawaran dari seorang dokter ahli bedah ”Maukah Anda saya jadikan kelinci percobaan, saya akan membedah anda, dan saya akan beri anda semilyar..tapi saya tidak menjamin ini berhasil atau tidak, dan kalau gagal resikonya anda akan mati..”
Apa anda berani..? ada yang berani ada yang nggak....tapi pasti banyak enggaknya kan..?

Kalau tawaran dokter itu gratis, alias anda enggak dibayar sama sekali, namun dengan resiko yang sama bagaimana..?

Lebih nggak berani kan..?

Tapi tahukan anda, ada orang yang sangat pemerani dan tanpa pikir panjang berani mengambil resiko itu, meski gratis, bahkan kadang masih harus membayar mahal dengan penderitaan-penderitaan lainnya yang sambung-menyambung.....siapa orang sang pemberani itu..?

Dialah Ibu anda, yakni ketika mengandung dan melahirkan anda....sesungguhnya seandainya pun seluruh harta bahkan nyawa kita, diserahkan untuk menebus perjuangan ibu, itu belumlah lunas...

Demi untuk anda beliau berani menempuh resiko dengan taruhan nyawanya...

Itulah ”setetes” dari segelas cerita sedih kami di masa lalu...
Apa rekan-rekan ada yang punya kisah lebih menyedihkan lagi...tidak ada salahnya anda sharingkan juga agar makin bisa dijadikan pendorong bagi keberanian anda dalam berusaha...

Berkaca dari perjuangan ibu, Demi ibadah pula seharusnya kita tidak takut untuk memulai segala sesuatu yang sebelumnya kita takuti..termasuk ketakutan untuk berubah menuju kondisi yang lebih baik..kondisi yang seperti mimpi-mimpi kita......

Salam Hangat

Hadi kuntoro

www.hadikuntoro.blogspot.com