Quote-Quote dan & Tanyajawab Bersama Mentor Mr. Stephan Gratziani

Dibawah ini adalah salinan cari coretan tangan saya ketika traiining bersama Mr.Stephan Gratiziani dari Perancis, di Sentul Bogor, 20-23  Jan 2017

#QuoteSG01  : JIka anda tidak hadir dalam sebuah meeting, maka anda telah melewatkan sebuah aturan permainan yang baru, dan jika aturan permainanpun anda tidak faham maka anda tidak akan bisa ikut bermain dengan baik

#QuoteSG02  : Bekerjasamalah dengan orang lain, Cara yang paling sederhana untuk bekerjasama adalah dengan tidak menentang orang lain yang melakukan sesuatu hal. Lakukan cara anda, namun Jangan pernah menentang cara lain.

#QuoteSG03  : Bangunlah bisnis anda dari Customer, berikan kepedulian yang lebih besar kepada mereka daripada uang yang anda dapatkan... fahami posisi diri anda :
"Saat anda mengajak customer ke NC, mengajak customer program, anda lebih peduli kepada mereka atau anda lebih pedulu kepada uang yang akan anda dapatkan dari mereka..?"

#QuoteSG04  : Mengapa Seorang Customer tidak mereferensikan layanan anda kepada orang lain..? (Mengapa customer tidak mengajak COI ke NC anda..?)
Jawabnya :
Karena dia belum melihat kepedulian anda kepada dirinya. Dia belum cukup nyaman dengan pelayanan yang anda berikan

#QuoteSG05 : Mendaftarkan seseorang menjadi member, dan VP nya nol, bulan berikutnya nol lagi, dan nol lagi, maka anda telah melakukan pekerjaan yang berulang namun sia-sia, anda terus menerus mendaftarkan bisnsi orang yang tidak mau bisnis, dan anda terus menebak-nebak karena bisa jadi yang anda daftarkan itu akan serius di bsinis.
Pertumbuhan bisnis Herbalife adalah tentang sebuah strategi, bukan untung-untungan, menunggu kebetulan ataupun tebak-tebakan

#QuoteSG06 : Sering-seringlah mengingatkan diri kita bahwa CUSTOMER BUKAN MEMBER perlakukanlah customer sebagai customer dan jangan perlakukan customer sebagai member. (tiba-tiba di daftarkan, tiba-tiba disuruh beli banyak, diajak HOM diajak STS dll...sementara dia hanya customer saja) inget yaaa..... "Customer bukan Member , Customer bukan Member , Customer bukan Member , Customer bukan Member , Customer bukan Member , Customer bukan Member , Customer bukan Member...."

#QuoteSG07 : Anda harus memiliki model bisnis yang sangat jelas, yang bisa diajarkan kepada orang lain

#QuoteSG08 : Bisnis herbalife bukan bisnis keberuntungan, untuk menjadi Chairman anda harus memiliki strategi yang sistematis, dan ciri-ciri bahwa anda telah memiliki stragegi yang sistematis, anda bisa mengukur/memperkirakan kapan anda akan naik level... (bukan untung2an, bukan nasib2an)

#QuoteSG09 : Saya sudah berubah dari 13 tahun yang lalu, dari bisnis yang tanpa strategi menjadi bisnis yang sistematis

#QuoteSG10 : Pada dasarnya orang tidak suka akan perubahan, Hanya 15% saja orang yang sangat mudah /langsung mau berubah jika dilihat sebuah perubahan itu masuk akal. Sebagian orang lagi akan berubah jika orang lain berubah terlebih dahulu, dan Sebagian lagi akan berubah jika orang lain berubah dan yang berubah itu sudah terbukti sukses, dan ada juga sebagian kecil orang yang tetap dan tidak akan mau berubah

#QuoteSG11 : Satu orang dengan suara negatif, memberikan dampak yang lebih besar daripada 20 orang customer yang positif. Karena orang yang positif itu cenderung akan lebih banyak diam, dan orang yang negatif akan cenderung berteriak keras. Berbuatlah baik kepada semua orang, jangan lewatkan satupun

#QuoteSG12 : *New Customer* adalah seseorang yang menarik perhatian dan kita tertarik pada pandangan pertama. Kita berkenalan satu dua bulan lama-lama akrab, saling mempelajari, saling mengunjungi, makan bersama, mengenali keluargsnya dan banyak hal lainnya, hingga beberapa waktu kemudian, mungkin 1 sd 2 tahun, mungkin lebih, akhirnya kita melamar dan menikah denganya.

*Distributor (member herbalife)* adalah ibarat pasangan hidup kita. Adalah kurang bijak jika kita langsung melamar dan menikah dengan orang yang baru saja kita kenal

Sessi tanya Jawab

#TANYA1 : Ambassador Program (AP) dengan mudah kita aplikasikan di lingkungan sekitar kita, kadangkala kita punya customer di luar area yang belum menerapkan konsep AP dan disinilah terjadi masalah. Customer kita terus menerus retail dan sudah mendapatkan COI akhirnya bergabung dengan orang lain, karena orang lain menawarkan member tanpa melalui skenario AP. bagaimana mengatasinya...?

Jawaban Stephan Gratziani :

Ambassador adalah tentang KITA, Ambassador bukanlah tentang lingkungan cusomer. Anda harus membina kedekatan dengan customer, memberikan edukasi yang baik, memberikan hati anda yang baik, membina kedekatan hingga si Customer tidak ada opsi lain, tidak ada pilihan lain, dan pilihan terbaik adalah mengikuti langkah anda...  (Ambassador Program adalah tentang Bonding kita terhadap Customer)

#TANYA2 : Saat skenario kita berubah, menjadi bisnis yang fokus kepada customer, kita mengadakan Customer Day, kita melihat bahwa acara semacam STS dan HOM yang cara lama, mengajak customer NC dan orang baru melihat peluang bisnis menjadi tidak relevan lagi, bahkan banyak customer NC yang justru berhenti menjadi customer NC tidak melanjutkan program lagi setelah ikut STS, mungkin karena tidak nyaman...sehingga kami punya inisiatip menghentikan STS, namun kami sedikit khawatir karena di kota-kota besar STS masih tetap ada, kami masih bimbang apakah langkah kami menghentikan STS merupakan tindakan yang tepat atau keliru..?

Jawaban Stephan Gratziani :

Saat bisnis kita fokus kepada customer maka pemilik NC merasa memiliki tanggung jawab yang lebih kepada customer nya akan pentingnya edukasi, dan tanpa disadari kita sedang membangun sebuah model bisnis yang strateginya berbeda dari yang lama (Cara lama kita percayakan kepada STS agar orang itu menjadi Pintar) customer akan semakin pintar dan mereka justru tidak akan tertarik dengan STS karena di NC mereka sudah mendapatkan edukasi yang lebih, dan selain itu mayoritas konsumen kita sesungguhnya adalah Customer (pemakai produk) saja yang tidak tertarik peluang bisnisnya, itulah makanya konsep Single System (HOM dan STS bersama satu kota) makin lama makin tidak relevan lagi,

Fokus ke Customer adalah sebuah strategi MultiSystem dan setiap Individu ingin membuat/mengarahkan/Meng-Create team sesuai dengan idealisme model yang ada di benaknya.

Jadi langkah anda menghilangkan STS di kota anda adlah langkah yang tepat, apalagi anda sudah menerapkan Customer Day, dan jika boleh saya sarankan, buatlah event atau meeting khusus untuk mereka yang menjalankan bisnisnya agar kita bisa tetap melakukan rekognisi-rekognisi... (Alhamdulillah kita sudah ada Bisnis meeting, dan SuperStar Award)

#TANYA3 : Saat ini di Indonesia kita lihat para Leader punya cara-cara sendiri, dengan idealisme nya masing-masing, sehingga acara HOM dan STS kita tidak sebaik dan seramai dahulu, apakah ada pengalaman atau strategi agar kita bisa kembali lagi seperti cara dahulu...?

 Jawaban Stephan Gratziani :

Ada 2 berita , yakni Berita Baik dan Berita Buruk

*BERITA BURUK * :
Cara lama itu tidak akan pernah kembali lagi, karena inilah konsekuensi yang kita harus telan jika kita menerapakan strategi Fokus kepada customer, masing-masing Club punya idealisme sendiri-sendiri, ada yang suka dengan Club dan Fitclubnya, ada yang suka Club dan Zumbanya, ada Club yang suka dengan jalan-jalan, kegiatan sosial dan lain-lain... masing - masing individu merasa bertanggung jawab dengan customernya sehingga tanpa disadari kita telah menuju ke bentuk bisnis yang Multisystem. HOM dan STS yang tersentral adalah Single Sistem yang pelan-pelan pasti akan ditinggalkan....

BERITA BAIK :
Jika kita sudah mulai mengalami fase-fase ini, artinya kita sedang berubah kearah yang lebih baik, dan setelah ini terlewati kita akan sadar bahwa justru inilah jalan kita menuju pertumbuhan yang lebih baik....

Siapa Mentor Bisnis Anda..?

INSPIRASI DARI STEPHEN GRATZIANI

(Dibawah ini adalah salinan cari coretan tangan saya ketika traiining bersama Mr.Stephan Gratiziani dari Perancis, di Sentul Bogor, 20-23  Jan 2017)



Di bisnis Garmen saya memiliki seorang guru yang setiap kata-katanya,  selalu kita jadikan rujukan, sebut saja namanya Pak Haji di Tanah Abang. Saya tidak bisa mengukur kesuksesan guru saya ini jika ukurannya adalah dari materi, karena meski nampaknya hanya penjual grosiran baju, namun beliau dengan mudahnya bisa beli mall...( bukan beli lapak yaa...namun beli Mall hahaha) dan dengan mudahnya beliau bisa beli ratusan kios di tanah Abang, yang saya tahu sewanya saja bisa ada yang 50jutaan sebulan di tahun 2010an.
                   
Di Bisnis Rumah Nutrisi inipun saya memiliki  guru-guru , dan siapapun yang saya anggap guru maka sepak terjangnya kita perhatikan detail..

 Ada seseorang yang sangat saya perhatikan, orang ini menurut saya istimewa, karena di setiap sesi training yang saya ikuti, selalu ada "Aha..." yang saya dapatkan. Masa lalu pernah kerja di perusahaan, juga puluhan tahun berdagang berbisnis, membentuk sebuah pola berpikir tersendiri                       

Dan pola pikir itu banyak simpul-simpul yang tidak nyambung dengan bisnis rumah nutrisi. Seperti kita menata puzzle...kadang ada puzzle yang membingungkan dan bahkan kita sangka potongan puzzle itu hilang atau bahkan tidak adaaa. Dan sessi training-training dari guru-guru macam Stephan Gratziani inilah puzzle-puzzle yang kami sangka hilang itu ternyata adaa... bahkan tergeletak deket, cuman karena kebalik posisinya dikira itu bukan puzzle yang pas
                 
Dia seorang chairman, asalnya dari Amerika, namun lama tinggal di Perancis                       
Dibawahnya sudah ada 8 orang president team, beliau termasuk 10 besar orang paling sukses di bisnis yang kita jalankan saat ini, dengan income perbulan (tebakan saya) lebih diatas 20 milyar sebulan                       
Lihat saja bonus tahunannya, tahun lalu 2016 di Cancun Mexico  1.5 juta Dolar (kalau di rupiahkan sekitar 20 Milyaran yaa..) dan itu hanyalah tambahan uang saku hehehe....yang nilainya lebih kecil dari uang bulanan yang dia dapat... banyak yaa.... setiap bulan bisa beli sawah 20 hektar...hahahaah                       

Namun yang menarik dari SG adalah, dari tutur katanya, dari training ke trainingnya, tidak pernah satu kalipun beliau menampakkan Ke-Glamour-an nya... dan justru lebih menonjol kesederhana annya....                       

Bisnis Herbalife lewat Rumah Nutrisi (Nutrition Club) , bisnis yang kita jalani ini bukanlah tentang uang, ini adalah tentang pergeseran peradaban, dari peradaban yang lama menuju peradaban baru yang lebih baik lagi, dan lebih baik lagi...dan kita adalah "The Messenger" atau penyampai pesan....                       

Pesan apa yang kita sampaikan..? Pesan agar generasi mendatang memperbaiki pola makannya, memperbaiki pola aktivitasnya, memperbaiki mindsetnya, berbagi kebaikan, satu orang dan orang lain terhubung sebagai sebuah komunitas yang menjadikan kehidupan kita lebih baik...                       

Yang kita jual kepada orang lain adalah "hati kita" dan produk kita hanyalah media saja.... orang membayar sejumlah uang untuk produk kita, namun kita  memberikan "NILAI" yang berlipat-lipat yang bahkan tidak ternilai...jaub lebih tinggi dari uang yang orang lain bayarkan...

Orang akan melihat Herbalife sebagaimana dia melihat "diri kita", apakah Herbalife perusahaan Nutrisi yang hebat dan kita adalah distributor-distributornya yang habat, ataukah Herbalife perusahaan MLM dan kita adalah pemain-pemain MLM yang hebat...                       

Seperti apa Metode bisnis kita, seperti apa cara kita memberikan pelatihan/training, seperti apa cara kita memberikan rekognisi, bagaimana kita bersikap, bagaimana kita berbicara, bagaimana kita tersenyum, bagaimana kebaikan kita kepada orang lain, bagaimana ketulusan kita saat memeluk para customer, bagaimana cara kita memandang dunia ini dll... adalah jendela orang lain melihat bisnis Bisnis Rumah Nutrisi (Nutrition Club) ini, karena kita adalah "Brand Ambassadornya" kita lah yang membawa nama herbalife kemanapun kita pergi                       

Satu orang dengan suara negatif, memberikan dampak yang lebih besar daripada 20 orang customer yang positif. Karena orang yang positif itu cenderung akan lebih banyak diam, dan orang yang negatif akan cenderung berteriak keras. Berbuatlah baik kepada semua orang, jangan lewatkan satupun.

Jika anda disebut duta besar atau Ambassador nya herbalife sebagaimana Cristiano Ronaldo CR7, apakah pesan yang akan anda sampaikan kepada semua orang, apakah anda akan makan sembarangan dengan pola yang tidak baik dan merokok di depan semua orang..?                       

SEJARAH MASA LALU

Saya lahir di Amerika, ayah saya seorang militer angkatan laut yang seorang ahli kapal selam yang hidupnya selalu berpindah-pindah, Ibu meninggal ketika saya 3 tahun, saya tidak mengenali ibu saya, dan yang menarik ayah saya menikah 7x yang saya ingat, sehingga saya terus hidup berpindah-pindah, dari ibu baru ke ibu baru yang lain, dari ibu tiri ke ibu tiri yang lain, kadangkala mendapat ibu tiri yang  baik, kadang mendapat ibu tiri yang tidak sebaik yang sebelumnya... mendapat yang baik lagi namun pisah lagi...... (Meskipun diceritakan dengan santai namun saya tersentuh membayangkan... seperti apa perasaaanya, dan tiba-tiba saya teringat Mae saya di Karangkobar, dan saya bersyukur...sampai usia sekarang masih punya emak...)

Hingga suatu hari saya dititipkan ke Nenek dari Ayah saya, dan saya mulai stabil karena bisa tinggal dirumah yang tetap dan cukup lama hingga 13 tahun, meskipun dirumah nenek ini saya merasa kesepian , namun ada hiburan yang menyenangkan yakni Naik Sepeda. diatas sepeda saya merasakan dunia yang lain, rasanya senang, dan adrenalin saya terpacu....dan naik sepeda menjadi hoby saya. Dan saya suka sekali menonton kejuaraan sepeda... impian saya adalah bisa menjadi atlet sepeda, dan bisa juara dunia sepeda...                       

Saya gagal di sekolah di SMA, nilainya tidak baik, karena saya lebih suka naik sepeda... hingga suatu hari ada teman saya mengajak ke Perancis, tanpa pikir panjang saya ikut, karena disana saya berharap karir bisa jadi atlet sepeda profesional lebih terbuka. di Perancis saya tinggal di rumah Nenek kawan saya.                       

Dan mulailah karir profesional saya di sepeda, merangkak dari bawah hingga akhirnya jadi atlet nasional, mungkin jika anda melihat kejuaraaan sepeda "Tour de Frank" sebuah event sepeda kelas dunia, anda melihat saya beberapa kali ada di Televisi...                       

Bertahun-tahun menjadi atlet, meskipun itu dunia saya, Namun lama-lama saya berpikir, nasib saya dari tahun ke tahun tidak ada perubahan, dari ke waktu ke waktu tetep saja tinggal di penginapan-penginapan atau kost ditempat yang murah, saya seperti menemukan jalan buntu, saya tidak yakin bisa terus hidup layak dengan cara seperti ini....                       

Ini adalah sebuah pemikiran dan perenungan yang sangat hebat...anda menyukai karir anda, namun disisi lain anda tidak mendapatkan apapun....ini ironis sekali... keuangan selalu bermasalah...dan akal sehat saya mengatakan saya harus pindah haluan dan melamar pekerjaan seperi orang-orang lain...                       

Namun saya menyadari... orang yang tidak kuliah, nilai SMA pas-pasan, kurang bisa bergaul... tentu saja tidak memiliki banyak pilihan kerja, apalagi saya tinggal di Perancis dengan Via kunjungan, bukan bisa Kerja, pasti susah mendapat pekerjaan, mau pulang ke Amerika dan bekerja di kampung, rasanya malu jika ketemu teman-teman...                       

Tahun 1990 Disneland membuka cabang di Perancis, saya melamar pekerjaan dengan harapan yang tidak terlalu tinggi, menjadi Badut Mickey Mouse , atau menjadi Cleaning Service pun tidak masalah, meskipun itu perusahaan Amerika, meskipun posisi yang saya inginkan yang paling sederhanapun saya ditolak dengan halus....                       

Hingga akhirnya saya bertemu dengan seseorang yang mengundang saya untuk sebuah pertemuan Herbalife (HOM) di sebuah hotel pada hari minggu. Saya pikir ini sebuah undangan lowongan pekerjaan, namun sebuah acara yang tidak menarik...namun apa daya, saya tidak ada pilihan lain...                       

KISAH TENTANG UPLINE


Yang mengundang saya (Sponsor) ke HOM adalah seorang wanita, yang sayangnya hanya beberapa kali bertemu dengan saya beliau menghilang....jadi saya ada di bisnis ini tanpa bimbingan Sponsor....                       

Hingga suatu saaat saya bertemu dengan sponsor diatasnya lagi, namun dengan orang itu saya yang kurang bisa bergaul tidak merasa nyaman, jadi saya gak kenal dekat...                       

Di kesempatan yang lain, saya ketemu sponsor diatasnya lagi, beliau orangnya sangat baik, penuh inspirasi, jadi idola namun hanya sesaat bertemu, karena enggak lama dari pertemuan itu beliau meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil...                       

Dan saya dipertemukan dengan upline diatasnya lagi, seorang president team... orangnya menarik namun gaya hidupnya eksentrik, sangat boros dengan keuangan, bahkan akhirnya bermasalah dengan keuangan, beliau banyak membeli sesuatu dengan hutang, dan tidak dibayar, akhirnya toko-toko menagih ke Herbalife karena dipikir beliau karyawan herbalife...dan terus berulang kali terjadi seperti itu...hingga akhirnya Herbalife menutup ID nya, dibatalkan keanggotaannya....                       

Jadiii...bisnis ini sebenernya bukan tentang Upline, atau kerjasama upline donline, bisnis ini adalah tentang diri kita , bersyukurlah anda sudah di dalam bisnis ini "jika upline anda mau bekerjasama dengan anda anggaplah itu bonus" namun jika tidak bersyukurlah anda sudah didalamya, dan ini adalah tentang diri anda  sendiri dan masa depan anda.. (wkwkwkw.... menulis baris ini saya membayangkan banyak orang-orang lucu, Donline-Donline yang galau karena merasa tidak dibantu upline-upline, dan Upline-Upline yang galau karena tidak dihormati donline-donline...wkwkwkw.... sampeyan bisnis opo main drama siiih....hahaha)

Masuk pertama ke Herbalife itulah titik terendah dalam hidup saya... saya ikuti terus acara-acara herbalife, apa yang pembicara suruh lalukan saya lakukan.... kadang saya ikut acara-acara diluar kota, karena anggaran minim saya tidur menumpang dirumah teman, pernah tidur di bangku taman kota...dan tengah malah dibangunkan polisis dikira gelandangan...                       

Saya sampaikan kepada anda, dari 26 tahun berada di Herbalife, kesimpulan saya yang harus anda catat adalah, tidak ada sukses yang serta merta, tidak ada sukses yang Instan..!                       

Pada saatnya nanti Herbalife (Rumah Nutrisi / Nutrition Club) akna diterima oleh semua orang. Dan Orang yang tidak percaya dengan perjalanan waktu, bahwa Situasi dan Kondisi suatu saat nanti akan berubah, maka orang itu adalah orang yang melakukan PENOLAKAN.                       

Anda harus terus belajar dari siapapun, TERUTAMA seperti di forum-forum besar seperti ini, karena strategi bisnis dari tahun ke tahun terus berubah, segala sesuatu terus berbenah ke arah yang lebih baik lagi, dan jika anda tidak faham karena tidak mendatangi meeting seperti ini, maka anda akan menjadi orang yang tertinggal, yaaa...dunia terus menerus akan berubah dan anda akan menjadi orang yang tertinggal...

Semoga Tulisan ini Bermanfaat...


Kebolak Balik, Orang Pinter Makin jadi Bodoh dengan Kepintarannya, orang Bodoh jadi Pinter dengan Ketidakfahamannya


Pagi ini sahabat kami dari jakarta mengirim info yang berisi 20 link yang menjual Herbalife dibawah harga komplit dengan gambar dan harga produk diskon murah bangeet diskon diatas 50%  jauuuh dibawah harga normal..! dan hebatnya lagi sohib saya itu juga membuat  laporan statistik bahwa dilingkungan kotanya harga udah kacauu.... sulit menerapkan cara NCGR disini, banyak yang banting harga....( wkwkwkw saya tertawa..)

"Gimana bisa jualan ya kalau mainnya kasar begini....hadeewwwh....apakah tidak penertiban harga sih sama corporate..?" WA nya gelisah....

Saya menjawab " ya elaah broooww.... sampeyan itu wong pinter tapi aneh... masak waktunya kamu habisin buat cari data di internet, dan ngumpulin info statistik yang justru melemahkan dirimu....toloooong...hahaha... hari ini saya dari kampungpun bisa loooh membuat  100 website sehari, dan dan Shake Herbalife saya jual sekaleng 50ribu..! Apa susahnya..? dan sayapun bisa promo menjual layanan NC hadiah Umroh Gratis... setiap yang program 10 hariii... hahaha... jikapun itu benar, lha emang kenapa, yang jadi masalah adalah kenapa you malah sibuk ngumpulin info itu..lha kapan actionnya..."

Teman-teman, hati-hati  yaa...di Era revolusi informasi seperti saat ini, kita kudu pinter-pinter memilih informasi /berita yang cocok buat kita..!

Yaaa...kita lah yang memilih berita, bukan kita yang gelisah menjadi korban informasi.....fenomena kita menjadi Korban Informasi ini disebut  Fenomena  "Pintar Jadi Bodoh"

Jangan tersinggung yaaa....wkwkwk... bahasanya yang lugas saya maksudkan untuk memperjelas maksudnya saja, Contoh orang pintar menjadi bodoh adalah para lulusan perguruan tinggi bergelar S-1 sampai S-3 yang berhenti belajar selepas dari pendidikan akademisnya, Mereka tak menyadari bahwa pembelajaran di kehidupan nyata jauh lebih penting. Alam terkembang jadi guru besar, Mereka terpenjara oleh pengetahuan dan menjadi kurang imajinasi. Banyak yang gagal dalam pencapaian prestasi hidup lantaran tidak mampu belajar dari kehidupan.... lulusan S2 tahun 90 yang tidak belajar lagiii...akan kalah dengan lulusan SMA tahun 95 yang terus menerus belajar hingga hari ini

Anda seorang insinyur yang ahli matematika, dan disuruh memetik kelapa. Karena sangat pintar maka diambilnya busur derajat, ambil pinsil, kertas dan anda sibuk dengan "rumus pitagoras" menghitung ketinggian pohon kelapa, dan pakai ilmu fisika tentang benda jatuh bebas anda hitung kecepatan benda jatuh... dst..dst... dan anda menyimpulkan " jangan memanjat dan  memetik kelapa karena jika jatuh bisa mati...tidak sepadan dengan nikmatnya makan kelapa muda...!!
walaah.... sudah kelamaan...ujung-ujungnya enggak mau memetik kelapa... dan tidak mau itu justru karena kepandainnya....hahaha..... 'orang pinter menjadi bodoh'

Beda dengan orang biasa yang gak pinter matematika dan fisika... manjat ajaa.. pasti ada kesulitan, namun bisa cari cara lain... dan bisa jadi belum berhasil juga.... cari cara lain... lama-lama bisa juga memanjat pohon kelapa... makin lama makin ahli.... makin pintar... cari cara lain lagi... improve lagi... perbaiki lagi.... makin hebat makin hebat... bahkan ada yang lebih hebat lagi... bisa ngajarin monyet memetik kelapa dan si monyet ini yang mengerjakanya... ini luar biassa.. hahahaha....

Sohibs Panglima *pebisnis* adalah orang yang setiap hari "take action", ke lapangan ke NC, ke Customer Gali COI, main ke customer lama, makin ke Customer Baru, Ikut CD, Bisnis Meeting, Spectacular..dll... mikir strategi baru, adopsi sebuah perubahan, berubah lagi..berubah lagii....hahaha.... *Pebisnis Sukses diluar itu*  mereka menikmati kelelahannya, merasakan nikmatnya keringat membasahi punggung dan sekujur tubuhnya...dan disitulah kampus pembelajaran kita yang sesungguhnya...

Seandainya Emak di kampung pinter  komputer dan melihat baju yang dijajakan di pasar ternyata  ditawarkan setengah harga,  saya gak yakin Mae terus akan mogok ke pasar dan gak jualan lagi...hehehe... yang di internet biarlah di Internet...yang dengan sadar diskonting biarkanlah diskonting...fokus kita adalah belajar lagi, bekerja lagi, berubah yang lebih baik lagi...dan aplikasikan bekerja lagii....

Saya banyak belajar dengan salah seorang New GET Team member dari Wonosobo, yang namanya Mas Rotip. Yang dulu menjadi Karyawan toko kami.

Rotip yang lulusan SMP enggak pernah mempedulikan internet...action terus... terus dan terus hingga sekarang sudah 5 tahun di Herbalife dan jadi GET yang besok Spectacular akan di Rekognisi.... sudah beberapa bulan ini Rotip  mencetak income yang tidak kalah hebat dibanding yang S1...wkwkwkw... kenapa bisa seperti itu..? Karena tak sekolah tinggi, Rotip mencoba segala hal tanpa mempertimbangkan ini benar atau salah secara akademis... inilah Fenomena yang disebut _Bodoh jadi Pinter_

Ayuk para Panglima,  fokus for success yaaa...
Kita tidak akan pernah bisa membaca Masa Depan, dan kita tidak akan mungkin tahu semua hal, namun jika anda fokus pada apa-apa yang membuat anda lebih baik lagi...lebih baik lagii....lebih baik lagii....maka masa depan itu akan anda tundukkan.

Ayuk kita pilih Bodoh Jadi Pintar, Pintar tetap merasa bodoh agar mau belajar lagi dan tambah Pintar..!

Hadi Kuntoro
Pendongeng dari kaki gunung Dieng

Note :
Ayuk sekolah membuat ke Wonosobo. Alamat kami Club Sehatway, jl.Veteran no.10. SUDAGARAN Wonosobo, Jateng

Inspirasi Membangun Loyal Customer Tempoe Doeloe

Selamat Warga DMONC

sudah pada tidur belum yaaa....

Saya masih Jetlag, jadi malam ini belum ngantuk, masih terbawa suasana di Arab sana, jam2 segini masih sekitar jam 6 an...sore...Maghrib

Jadi yang seharusnya ngantuk malam ini belum ngantuk dan untuk menemani temen-temen DMONC yang mulai naik pembaringan karena kecapekan layanan hari ini, saya akan mendongeng...mau saya dongengin...?

Ayah saya namanya Mochammad Amin, lahir tahun 1918 di Purworejo, Jawa Tengah, dan merantau sekitar 90km hijrah ke kampung kecil di pegunungan namanya Karangkobar, di kabupaten Banjarnegara, Jateng

Semasa ayah kecil beliau memiliki kecerdasan yang cukup bagus, gemar membaca apa saja....sehingga bapak saya lumayan nyambung jika ada yang ngomong bahasa Belanda atau Jepang

Ayah keturunan pedagang....kemana-mana berdagang jualan baju, menjahit dirumah juga menitipkan jahitan2 (Maklon) dan diambil di jual

Jaman dulu perjalanan Purworejo ke Karangkobar masih jalan kaki atau naik Kuda, jika orang kaya

Kalau Bapak saya kombinasi keduanya...dagangannya naik kuda, orangnya nuntun kudanya

Pinter nya ayah saya berdagang, membuat seorang Juragan Cina Kaya Raya suka memperhatikan sepak terjangnya.

Jaman dulu juga ada masa krisis...mencari penghidupan tidak mudah, ayah saya seneng baca, gaul dan belajar bahasa-bahasa karena berharap akan hijrah pergi ke Singapura, menjadi buruh untuk menghidupi Ibu dan adik-adinya...

Sang Juragan Cina, melihat potensi ayah yang bagus, menasehati...agar jangan pergi ke Singapura, sayang kemampuanya nanti malah digunakan untuk memakmurkan orang negara lain...
"mendingan fokus dagang di Karangkobar saja....nanti  saya ajarin, saya mentoring, saya pinjemin dagangan, dengan syarat disiplin bayarnya"

Dari situlah ayah kami mengawali dagang di pasar....

Sebagai pendatang baru di pasar, ayah saya ya sama seperti temen-temen yang memulai bisnis...bingung dan bingung...awal-awalnya....

Namun ayah punya strategi yang sangat menarik agar cepet terkenal di pasar dan cepet mendapatkan pelanggan...

Gimana Caranya....._?

Oya...membayangkan pasar jaman dulu, anda jangan membayangkan pasarnya macam pasar sekarang , da bangunan permanen, ruko, apalgi modern seperti tanah abang yaaa.....hehehe
Gimana bentuk pasar jaman dulu...?

Bentuk pasarnya seperti gambar diatas ituu 👆🏾👆🏾👆🏾 kami suka menyebut kios pasar itu "Bango" mirip papan-papan kayu itulah Bango-bango tempat ayah kami menggelar dagangan

Pagi-pagi jam 2 berangkat ke pasar, dangan dan peralatan naik kuda, kuda dituntun melewati jalan-jalan...sampai di pasar dagangan di gelar-gelar...tali-tali di bentangkan seperti jemuran untuk dijadikan pajangan dagangan

Gambar diatas saya ambil tahun 2005, jadi bisa dibayangkan seperti apa pasar itu 65 tahun sebelumnya

Gambar diatas itu Mae di pasar tahun 2005 👆🏾👆🏾👆🏾 di tengah-tengah dagangannya... tahun 40an Sebagai pendatang baru di pasar, ayah saya ya sama seperti temen-temen yang memulai bisnis...bingung dan bingung...awal-awalnya....

Namun ayah punya strategi yang sangat menarik agar cepet terkenal di pasar dan cepet mendapatkan pelanggan..

Gimana Caranya.....?

Di depan bango, ayah menyediakan tempat duduk dari kayu, kamu menyebutnya "Jengkok" dan ayah juga menyediakan meja kecil pendek, namanya Dingklik

Kebayang yaaa....itu adalah jengkok dan Dingklik Di depan bango itu, ayah menata Jengkok dan Dingklik...dan ayah saya menyediakan kopi teh dan makanan-makanan seadanya semacan ketan, wajik, pisang rebus, singkong rebus atau singkong bakar

Disediakan juga perlengkapan merokok, kertas rokok, kulit jagung kering, tembakau, klembak dan kemenyan

Orang-orang dari kampung mereka senang duduk ngobrol-ngobrol apa saja dengan ayah...karena ayah suka baca-baca jadi apa saja nyambung....

Bapak-bapak datang mencari celana kabaret, atau baju atau kain sarung... namun ketika obrolan tentang harga mulai serius ayah membelokkan obrolannya dengan nawarin rokok, ngopi atau minum teh sambil makan ketan...

Akhirnya obrol2n tentang harga jadi tidak terlalu seriuuss....

Jika yang datang ibu-ibu, mereka mungkin mencari kain jarik, kebaya, stagen atau BH yang mirip rompi anti peluru....wkwkwkw....ibu-ibu memilih dan menawar...bapak-bapak yang nganter disuruh Medangan....hahaha

wkwkwkwk..emang seperti baju anti peluruuu Nhaaa...dengan strategi seperti inilah Ayah sangat piawai menggaet pembeliiii

Dan ayah saya TIDAK PERNAH alias NEVER-NEVER-NEVER... marah atau menyepelekan orang yang menawar dengan harga murah Berapapaun Orang menawar harga, ayah saya akan bilan "Iya boleeeh....namun bukan yang itu...bolehnya yang ini..."
saya masih inget bagaiman ayah saya sangat piawai berjualan kebaya, ke pasar manapun ayah selalu membawa kebaya yang tua, lusuh dan bolong-bolong ....dan itu selalu disimpan rapi dalam kotak...jika ada orang yang menawar baju kebaya terlalu murah maka ayah saya akan tertawa dan bilang

"Yaaa..menawar segitu boleh saja....namun kebayanya yang ini yaaa.....(sambil dikeluarkan kebaya lusuh yang bolong-bolong..wkwkwkwk)"

Dan si pembeli tertawa juga...." Lah Mas Nganten niku malah bercanda" (Mas nganten itu sebutan untuk juragan yang terhormat)

Bergitulah...dalam waktu tidak lama ayah cepet terkenal...disukai orang desa-desa dan dalam waktu tidak lama ayah menguasai pasar.....

Hingga tibalah jaman perang, yakni Agressi Militer Belanda ke 1 ke 2 dan perang jaman Jepang tahun 1945 sd 1949

Ayah saya termasuk orang yang diincar dan diawasi Belanda, karena termasuk orang yang disegani orang-orang, dan beliau juga faham strategi makanya pada saat agresi Militer itu ayah mengungsi ke Desa terpencil namanya Kiyudan atau Darmayasa.

Bersembunyi di kampung kecil dibawah kaki gunung Lumbung...di kecamatan Pejawaran , Kabupaten Banjarnegara

ada 3 atau 4 tahun ayah besembunyi dari incaran Belanda...namun dari kammpung itu ayah tetep berdagang seperti biasa....bahan baju waktu itu sulit di dapat, maka ayah membuat baju dari karung-karung beras dan dijahit tangan...pakai benang dari tumbuh-tumbunhan atau membuat baju dari Kulit kambing yang disamak...

Orang-orang kampung tempat ayah mengungsi selama 4 tahun itu sangat menghormati ayah...karena ayah orangnya pinter bergaul...pinter dagang...sekaligus petani yang hebat juga

Salah satu hasil karya Ayah kami yang dikenang hingga saat ini adalah, di kampung itu ayah mengajari ilmu-ilmu pertanian, mengajarkan Tumpang Sari yakni Sawah sekaligus jadi kolam ikan...

Sawah-sawah yang airnya banyak dan bening di desa2 dimanfaatkan ganda sekaligus jadi tempat memelihara ikan Mujahir, dan pada galengan-galengan sawah ditanami kedelai....sehingga para petani bisa mendapatkan manfaat ganda ... bisa panen padi, penen kedelai sekalgus panen ikan

Mengungsi nya ayah ke kampung Kiyudan itu, bagi penduduk disana merupakan berkah tersendiri... karena mereka menjadi petani yang pintar

Dan hingga saat ini....meski ayah sudah meninggal tahun 1979 orang-orang kampung-kampung itu masih sangat menghormati kami sebagai anak keturuan Pak Amin

Cerita Pak Amin itu turun temurun menjadi cerita di kampung itu juga, sehingga sampai saat inipunn jika kami ke kampung itu, ketemu anak-anak muda, meski mereka gak kenal siapa kami, jika kami menyebutkan nama "Saya anaknya Pak Amin" maka mereka akan berebutan mengajak kami mampir kerumahnya....karena mereka mendapat cerita-cerita tentang  Pak Amin dari ayah dan kakek nenek mereka.

Ayah memiliki banyak kebun-kebun jagung yang luas, dan setiap musim Mencangkul atau panen tiba, maka orang2 kampung itu akan berduyun-duyun datang membantu mencangkul tanah..tanpa minta bayaran sama sekaliii...bagi mereka membantu Ayah kami adalah sebuah kebanggan tersendiri

Ayah memiliki Istri 4 orang, dan Mae adalah istri ke 4...mayoritas anak-anak semua pedagang...

Mae menikah dengan Ayah tahun 1969, memiliki anak 4, saya nomor 2...dan 10 tahun sejak menikah ayah meninggal di usia 60an tahun...

Mae waktu ditinggal Ayah berumur 25 tahun, janda 4 anak....dan Mae menikah lagi dengan ayah sekarang di usia 45 tahun

Sampai detik ini Mae masih berdagang meski usianya sudah diatas 60 tahun...semangat dari ayah kami itu seperti ukiran di kepala Mae yang tidak lekang oleh waktu

Ayah meninggal hari jumat...karena sakit jantung...pagi hari ke pasar...sore hari habis ashar ayah ke kebun mencangkul...dan saya bermain-main memanjat pohon jeruk di dekat ayah mencangkul....dan beliau tiba-tiba pingsan dan meninggal disitu....Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun

Sampai hari ini, Nama ayah kami masih hidup....kenapa dagangan Baju nya mae sampai hari tetep Laris...???Karena Mae memakai Nama "Bu Amin"

Orang-orang dari desa tempat ayah mengungsi dulu itu...asal beli apa saja pasti ketempate Mae... jika mau membeli sesuatu, dan sesuatu itu kok "Bu Amin" menjualnya...maka mereka akan beli ke Bu Amin duluu...mereka akan beli ke mae duluuu....

Mereka bisa membeli baju, selimut, seragam, pakaian penganten kemanapun....mereka bisa mendapatkan di toko lain....namun jika barang itu di Mae ada, mereka akan memilih beli di Mae

itulah contoh yang saya sebut "Loyal Customer"

Orang bisa beli bakso yang enak dimanapun, karena mereka "Bakso Lovers" namun jika mereka hanya mau makan jika bakso itu adalah bakso di warung anda, maka itulah yang namanya "Loyal Customer"

Orang bisa beli shake seumur hidup karena dia "product Lovers" dan bisa beli shake dimanapun jika dia mau.... Namun jika *"Dia Hanya Mau Beli"*  shake dari NC anda, maka dia adalah "Loyal Customer"

Cerita diatas bisa menjadi Inspirasi bagi anda.....mae Punya buanyak loyal customer, bahkan turun temurun....kakek pesen ke anak, anak pesen ke cucu...agar kalau beli baju ditempat "Bu Amin"

Darimana Loyal customer itu turun temurun hadiir...? adalah dari REPUTASI ayah kami yang mereka pandang baik di masa lalu.....
inget yaaa...REPUTASI...Reputasii...Reputasiiii...

Salah satu pilar utama agar anda menjadi pebisnis yang sukses dan terus menerus dikelilingi Loyal Customer adalah...Jaga Nama Baik Anda .... Jagalah Reputasi Andaaa...

Berikanlah Manfaat yang Jauh lebih tinggi dari Nilai uang yang mereka bayarkan....

Ayah saya menjual baju...pembeli tidak hanay dapat baju...namun dapat juga ilmu pertanian, ilmu perikanan, ilmu kehidupan....

Petani-petani dari generasi ke generasi setiap kali bertemu dengan kami selalu mengulang-ulang nasehat ayah kami...agar sayapun mendengarnya.... salah satu nasehat nya adalah...

"milikilah rumah yang berpagar batang jagung, tiangnya dari pohon ketela, dan atapnya jerami (batang padi), dan kamu berdaganglah" maksudnya adalah.... jadilah pedagang sekaligus petani....maka hidupmu akan tenang....

Semoga cerita diatas menginspirasi teman-teman semuaa...

:: SELESAI ::

Bonding Bonding Bonding

Ada sharing menarik dari NCIPERS dari Wonosobo, namanya bu Yatni, pemilik bakso paling terkenal di Wonosobo, bakso "bergengsi"

"Pak sejak reuni7 Jogja, gambaran dan langkah bisnis NC makin jelas, perubahan target kita dari semula *Product Lovers* menjadi *Loyal customer* ini sangat menarik, pikiran dan langkah saya makin terbuka" kata mbak Yatni

"Lha kepiye emang menurut mbak Yatni sekarang..?" Saya penasaran

"Intine bonding bonding dan bonding tho pak..? Sekarang setiap pagi saya terus menerus bonding. Saya kan pagi habis subuh ke pasar belanja-belanja keperluan bakso, dari mie, sledri, bawang, bumbu-bumbu dan semua hal... nha sekarang saya belanja2 keperluan itu fokusnya ke customer2 NC saya"

"Customer saya kan banyak orang pasar, jadi apa saja jualan mereka saya usahakan untuk beli meskipun kadang sebenere saya gak membutuhkannya....ada yang jual telo tak beli, ada yang jual opak tak beli...tujuannya agar kita makin dekat hubungane"

"Dengan membeli apapun apapun barang dagangan mereka, maka ada peluang untuk ngobrol, nanyain kabar, follow up, contoh habis belanja _brambang_ tahu-tahu di bakul brambang order produk lagiii"

"Dengan pengertian baru *Loyal customer* Sekarang mengajak orang pasar program lebih mudah... follow up juga lebih mudah... pokoke dia jual apa kita beli... jika yg kita beli bukan barang yang kita butuhkan kita bisa berikan/sedekahkan ke orang lain... pokoke goal saya adalah *bonding-bonding & bonding*"

"Menurut pak Hadi kepiye pak...bener gak apa yang saya lakukan itu apa termasuk bonding..?" Kata mbak Yatni

Jawab saya "ya iyalaah...itu jurus yang sangat bagus...bahkan saya malah belajar banyak dari mbak Yatni...hahaha"

Sebenernya sambil tertawa saya membayangkan teringat semasa kerja dulu, saya pernah ada di posisi pengadaan barang logistik dipabrik... setiap hari saya banyak dikelilingi oleh suplier barang yang suplly macem-macem kebutuhan pabrik... posisi saya sebenere bukan di bagian ujung, yang *deal harga/bagian pembelian* (purchasing) namun fokus saya adalah managemen pergudangannya, namun saya heran ... asal saya jualan (sambilan) apapun, selimut, seprei dll... mereka (para supplier) itu memborong apa saja yang saya jual... bahkan  lebaran atau tahun baru...rumah saya penuuh parsel...hahaha...awalnya saya bingung...

Baru kemudian saya faham... ooo... dengan cara begitu akhirnya tanpa terasa kita terikat gak enak atiii...jika mau pindah supplier... tanpa sadar secara tidak langsung  kita akan menjadi pembela nya si supplier....hehehe

Jadiii... kepada para pemilik Nutrition Club, kenapa jurus cantik itu tidak anda lakukan..? Jika customer anda penjual sandal maka tidak ada salahnya sering-sering beli  sandal-sandal jepit sambil follow up..
Dan sandal itu anda sumbangin ke Mushola, customer anda jualan makanan belilah dagangannya, ada yang jualan baju dipasar tradisional, belilah batik-batik murahnya berikan kepada saudara-saudara anda di kampung, belilah berasnya, belilah ayamnya, belilah mie ayamnya, belilah gorengan-gorengannya, kue-kue nya, belilah baksonya...why not...?

Semoga cerita pagi ini menjadi Inspirasi Anda