Tips Belanja ke Tanah Abang bagi Pemula

Dear Pembaca
Saya ingin sedikit berbagi pengalaman, semoga ini ada maanfaatnya bagi anda.
Hari Sabtu 24 Juni 2006 kemarin saya,istri,adik dan istrinya mengadakan tour ke Tanah Abang dan niatnya hunting produk-produk yang bisa kita pasarkan di daerah.

Sebelum mencoba-coba bisnis kadang-kadang ke Tanah Abang juga kalo istri minta di anterin belanja buat saudara-saudara di kampung atau ada pesanan.

Perjalanan ke Tanah abang adalah siksaan berat tersendiri bagi saya, udah tempatnya rame,parkir susah, panas, dimana-mana baju saja...(ini dulu)...namun sekarang semuanya terasa lain bagi saya.

Apakah ini karena kita datang kesana dengan kacamata berbeda kali ya..? atau karena kita punya jurus yang beda dengan sebelumnya...? embuh wis lah...hehehe..yang jelas sekarang lebih menyenangkan..

Kalau anda mau mulai berbisnis garment, menurut saya sebaiknya perhatikan apa yang paling banyak dibutuhkan konsumen di sekitar anda, atau sukur-sukur anda punya
gambaran di zona yang kita bidik, trend yang bakalan muncul apa..? kemudian cari barang tersebut di dekat perkulakan besar di sekitar anda harganya berapa, setelah tahu perbedaan harganya dan masih belum puas juga, Barulah barang itu kita cari (hunting) di tanah abang.

Kemudian saya sarankan juga,kalau anda mau survei ke Tanah Abang fokuslah pada maksimum 3 hal saja , misalnya, ingin cari baju koko yang harga jual di pasaran 70ribu, maka sarankan bawa saja sample yang diinginkan tersebut, dan carilah dari lantai ke lantai dari blok ke blok sampai dapat info sebanyak-banyaknya, jangan berhenti sampai semua tempat habis kita kunjungi. Nanti tinggal barang yang ke-2, ke-3 dst.

Kalau waktu habis ya..besok datang lagi dengan maksud sama...
Kalau tidak mempunyai tujuan yang pasti dan kita maunya lihat-lihat saja, maka dijamin pusing karena begitu masuk kesana, anda akan tersesat di rimba garment yang semuanya grosir,semuanya bagus, sampai-sampai kadang dari rumah maunya cari barang A entar dapatnya yang lain.

Important Note :
Jangan berpikir sempit bahwa yang menguntungkan hanya barang-barang dari sumber yang menurut kita paling murah saja (ITC,Cipulir,Tanah Abang dsb..). Contohnya toko saya di Bekasi atau di kampung bisa mendapat untung bahkan dari customer kita. Dia punya barang tidak bisa menjual, tapi giliran dititipin ditempat kita tidak sampai hitungan minggu selusin bisa langsung abis, kita untung si customer makin loyal sama kita...

Selamat Berbisnis

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
http://hadikuntoro.blogspot.com

Capek..? Ternyata itu adalah biaya yang harus di Bayar

"Tour De Tanah Abang dan Rabbani Bandung"

Senin 26 Juni 2006
Hari sabtu dan minggu adalah liburan akhir pekan yang sangat full acaranya tapi alhamdulillah rasa capek,ngantuk terkalahkan oleh semangat yang hebat membara, ini saya lihat langsung dari team kami yang hebat-hebat motivasinya (meskipun selama ini sedikitpun kami belum mengantongi hasil usaha).

Diawali dari hari sabtu pagi tgl 24, Adik saya Yoyok yang saat ini mulai melesat karirnya di bank Danamon, dan istrinya yang juga adik istri saya, datang kira-kira subuh.

Saya tahu betul bagaimana capeknya naik bis dari kampung (10jam) apalagi mereka berangkat sore setelah seharian bekerja di kantor dan di Distro (istrinya). Istirahat hanya 2 jam kami langsung berangkat ke Tanah Abang, hunting bergerak dari tempat satu ketempat lain, naik turun lantai, bawa belanjaan yang sangat berat.! Salut dengan semangat mereka.

Banyak hal-hal baru yang fantastic yang kita dapatkan karena kami fokus untuk mencari barang. Oya, kendala kita kadang males ke Tanah abang adalah karena tidak fokus mencari barang dan sampai disana bingung barang apa yang bisa kita ambil dan laku apa tidak kalau kita ambil...akhirnya capek dan pulang kecewa.

Kali ini kami ubah strategi menjadi fokus mencari barang, fokus kami kemarin adalah mencari kaos bahan kaca yang sekarang laris, dan baju dalaman muslim polos. Alhamdulillah semua dapat dan bahkan saya mendapatkan pengalaman yang baru dan menarik yakni setiap belanja bawalah kartu nama kita atau majalah dimana usaha kita terlihat tampil (lihat blog saya
“Kekuatan Kartu Nama dan Iklan”)

Pulang belanja sampai rumah jam 8 malam, kami langsung evaluasi belanja dan meeting team untuk saling melihat progress hasil bisnis di 3 toko kami.

Oya, ada kabar gembira, ALMASYHUR DISTRO yang ada di Banjarnegera sudah terlihat mulai latihan jalan, Omset hari pertama 60 ribu, kedua 1 Juta, dan sambil belanja di tanah abang kemarin omset ½ hari sudah dapat 500ribu..seneng mendengarnya.....

Meeting kami berjalan sampai jam setengah empat pagi..! Tidur hanya 1 jam terus beres-beres siap berangkat ke Rabbani di Bandung.

Belanja di Rabbani hari minggu sangat menyenangkan karena sepi, sehingga kita bisa leluasa ngobrol dengan pihak manajemen. Motor penggerak dari omset Rabbani yang sekarang booming adalah adanya orang-orang muda yang pinter-pinter, visioner dan akhlak baiknya terlihat memancar dari wajah-wajahnya..saya senang dengan mereka yang touch dengan pelanggan.....

Pada kesempatan itu kami berketetapan hati mengambil agen baru yakni Temanggung..!
Allah telah membimbing saya untuk ambil daerah yang besar dan strategis ini untuk mengembangkan pasar, dan akhirnya kini kami punya 3 daerah kekuasaaan untuk
Rabbani Banjarnegera,Wonosobo dan Temanggung.

Ini adalah impian2 saya dua bulan yang lalu dan ternyata datang lebih cepat dari yang saya harapkan. Dan saat ini saya sedang bermimipi untuk memiliki toko yang beesar di Temanggung akhir Agustus 2006.

Modal sudah tidak ada tapi untuk mimpi kan gratis he-he-he.., saya meminta Allah untuk mendatangkan modal dan atas kuasa Allah saya yakin itu hal yang sangat mudah.
Selesai belanja di Rabbani, langsung ke terminal Cicaheum dan adik-adik saya ikut bus Budiman ke Wonosobo dengan belanjaan yang cukup banyak, saya langsung pulang ke Bekasi dan sampai dirumah jam 7 malam.

Pada saat tidur saya bayangkan betapa capeknya adik-adik saya karena saat ini masih ada di bis sampai pagi esoknya....Yah tapi itulah HARGA yang harus dibayar karena kita
punya DREAM.....

Hadi Kuntoro
http://hadikuntoro.blogspot.com

Selamat untuk ALMASYHUR DISTRO

Selamat untuk ALMASYHUR DISTRO (Pak Hadi) Email dari salah satu pendiri TDA ini lagi-lagi sangat membangkitkan semangat saya...namanya FEBBY RUDIANA

Wah...Pak Hadi selamat sekali lagi :) 2 Thumbs Up !!! Saya sangat...sangat... senang kalau tulisan atau apapun yg saya berikan bisa bermanfaat bagi orang lain. Karena saya pun banyak belajar dari orang lain. Saya hanya berpedoman pada sebuah kalimat yang sudah saya dapat sejak masih kuliah, yaitu "IF YOU HAVE FEARS TRY TO HELP OTHERS & YOUR FEARS WILL BE
VANISHED"

Saya tidak tahu siapa pencetus kalimat tersebut. Yang jelas saat itu saya berada pada posisi yang sangat takut. Takut tidak dapat melanjutkan kuliah saya karena tidak ada lagi biaya dari orang tua akibat KRISMON '97. Padahal kuliah sudah di pertengahan jalan. Akhirnya saya membaca tulisan tersebut di suatu media & entah kenapa saya memiliki semangat untuk
membuktikannya.

Saya lupakan masalah & ketakutan saya sejenak. Saya fokuskan kegiatan2 saya ke hal-hal yang lebih positif & ikut berperan aktif membantu kegiatan2 di kampus, sosial, dsb.

Syukur alhamdulillah, tangan-tangan penolong itu selalu ada. Tiba-tiba saja saya mendapat beasiswa dari kampus & saya mendapat rekan-rekan yang membantu saya dalam berdagang kecil-kecilan. Ah...hilanglah sudah masalah & ketakutan saya :) Akhirnya saya bisa lulus juga.

Btw, selamat sekali lagi :) Mungkin tak lama lagi saya akan melihat Pak Hadi sudah memiliki 10 Distro :) Hmmmm.....:)

Salam,
Febby Rudiana

Membangun Bisnis dan Mempertahankannya (Studi kasus Manet Busana Muslim)

Kisah Sang Provokator (Roni Ryuzirman) menuju Sukes

Pengantar:
Saya memulai bisnis dengan istri saya tahun 2001. Mulanya kami berjualan grosir kebutuhan interior seperti taplak meja makan, sarung bantal kursi, dll di Pasar Tanah Abang.
Sepulang dari Tn. Abang, saya berjualan lagi di Pluit, yaitu ritel pakaian pria.
Benar-benar time is money. Biasanya kami baru tidur di atas jam 10 malam. Nonstop. Tidak ada libur. Sebab, saya pikir supaya sukses saya harus rajin. Harus kerja keras. Tanpa kenal waktu. Tanpa libur.

Kalau ada acara keluarga atau undangan resepsi pernikahan, kami tidak pernah bisa datang berdua. Selalu salah satu. Saya atau istri saya. Itu lah konsekuensinya. Quality of life kami buruk sekali.

Tidak lama tinggal di Pluit, kami pun pindah ke rumah mertua di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Pulang pergi Pondok Kelapa - Tanah Abang harus kami jalani dengan berdesak-desakan naik bis selama kurang lebih 1 tahun. Setiap hari kurang lebih 4 jam waktu kami habis di jalan. Saya hitung-hitung, dalam setahun waktu kami di jalan bisa hampir 2 bulan! Ini harus diubah, batin saya. Tapi saya belum tahu jawabnya.

Setahun berjualan interior dan hasilnya lumayan buat kami berdua. Saat itu sedang trend busana muslim. Jadilah kami memutuskan untuk diversifikasi usaha, buka grosis busana muslim. Di sinilah awal macetnya usaha kami. Di kios busana muslim ini kami tidak dapat apa-apa. Untuk tidak, rugi pun tidak. So-so. Begitulah.

Mungkin karena kiosnya kecil dan terjepit oleh pemain-pemain senior yang sudah mapan.
Setelah setahun pulang pergi Pondok Kelapa - Tanah Abang, akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke Slipi dan mengontrak rumah sederhana. Alhamdulillah, waktu di jalan jadi hemat 3 jam sehari. Saya pun mulai menikmati kualitas hidup, bisa olah raga, melakukan hobby dan sebagainya. Hari Minggu pun kami mulai libur. Duit bisa dicari, tapi waktu yang hilang tidak bisa kembali.

Akhirnya di tahun 2003 kami dapat tawaran buka kios lagi dari Pak Haji Ali yang kebetulan adalah ketua koperasi pedagang Tanah Abang. Tidak lama setelah buka, Tanah Abang kebakaran. Selanjutnya adalah kisah sedih berkelanjutan. Pasar jadi semakin semrawut, pengunjung sepi, premanisme dan sebagainya.

Uang sewa 200 jutaan terancam tidak kembali alias amblas. Uang itu kami kumpulkan dari jerih payah berdagang interior sebelumnya.

Sumber uang di kios interior pun semakin mengering. Pembeli berkurang drastis. Margin semakin tipis karena persaingan ketat. Terpaksa kami menjual secara kredit. Memang sempat menolong. Tapi lama kelamaan lebih banyak yang macet dibandingkan yang lancar. Sehari menjelang lebaran tahun 2003 kami sama sekali tidak punya uang. Cuma cukup untuk pulang ke Palembang.

Saya menunggu di ATM BCA menanti transferan dari pelanggan yang tidak kunjung tiba. Maksudnya, setiap ada transferan langsung saya transfer lagi ke supplier di Pekalongan. Uang cuma numpang lewat saja di rekening tabungan...

Nasib buruk rupanya masih membuntuti kami. Bulan April 2004 kami diusir secara paksa oleh pihak pengelola PD Pasar Jaya. Alasannya, kios yang kami sewa itu menyalahi peruntukannya. Kami harus keluar dari kios itu dalam waktu paling lambat 4 hari. Jika tidak, kios itu akan dibongkar paksa dan mereka tidak bertanggung jawab terhadap isinya.

Terpaksa kami menelan pil pahit ini. Harus terusir dari Tanah Abang. Akhirnya kami kemasi barang dagangan dan angkat kaki dari Tanah Abang tanggal 4 Maret 2004. Tanggal itu jadi bersejarah, karena tanggal itulah lahirnya Manet Busana Muslim Plus dengan konsep bisnis baru...

Rony Yuzirman..
Founder TDA

Small Winnings Member TDA

23 Juni 2006
Alhamdulillah sekali lagi saya dapat email indah dari sang provokator:
Selamat kepada para member TDA yang telah mendapatkan small winnings-nya. Berikut ini beberapa yang sempat saya catat:
  1. Pak Iim, Pak Agus, Pak Eddy dari TDA IT atas kerja sama yang mulai dirintis.
  2. Pak Eddy dan Pak Kingking juga atas kerja samanya yang sedang dirintis.
  3. Pak Hertanto dan Pak Hantiar yang baru saja berkomitmen membuat perusahaan bersama.
  4. Pak Yusef Hilmi dengan program-program training pengembangan dirinya
  5. Pak Hadi, Mbak Doris, Pak Muhidin yang telah menjadi mitra saya sebagai dealer Manet.
  6. Mbak Yulia yang telah merombak total kiosnya di Moslem Fashion Area ITC Mangga Dua.
  7. Pak Hadi yang telah mendapatkan peringkat agen Platinum dari jilbab Rabbani.
  8. Pak Adly Yulfiansyah yang akan pindah dari Bandung ke Jakarta. Katanya agar lebih dekat dengan teman-teman TDA.
  9. TDA IT yang tengah merintis kerja sama dengan Koperasi Migas
  10. Tim TDA IT yang tengah merintis kerja sama dengan Zahir Accounting.
  11. Pak Anton Witono yang sudah take action membuka counter bakpao di Depok Yang terakhir, ini sebenarnya Big Winning:
  12. Pernikahan dua member TDA yaitu Hantiar dan Waru yang insya Allah akan melangsungkan pernikahannya hari Sabtu 24 Juni 2006 ini.Semoga menjadi pasangan yang dicintai oleh Allah dan menjadi keluarga yang sakinah.
Salam Fuutastic TDA!
Tiada hari tanpa Small Winning!

Wassalam
Roni

Hari ini 23 Mei 2006, Toko saya yang ke-3 DIBUKA

Saya selalu angkat topi tinggi2 dan salut kalau ada temen yang berani melewati zone yang paling tidak nyaman dalam bisnis yakni MEMULAI. Apakah anda pernah merasakannya..?

Tapi kalau ini terlewati rasanya...haaaaaah...lega gitu...tapi nanti bakalan sedikit kecut juga kalau penjualan awal-awal rada seret karena belum banyak pelanggan, jangan takut ada Allah yang sedang melihat kita dengan tatapan yang MAHA BIJAKSANA, dan tanpa setahu kita Allah saat ini mungkin sedang mempersiapkan rejeki yang seperti hujan kepada kita tapi "wait n see" dulu seberapa besar upaya kita untuk usaha dan meminta hujan itu...

Sambil mengetik email ini berdoa khusus kepada anda agar usaha anda berhasil meski saya belum pernah bertemu dengan anda...Oya saya minta doa restu juga kepada anda, hari ini adalah hari pertama pembukaan distro saya yang ketiga namanya ALMASYHUR DISTRO, letaknya di Kabupaten Banjarnegera, tetangga kebupaten dengan Wonosobo.
Saya cukup surprise karena rasa degdegannya tidak seperti yang pertama rasanya biasa saja meskipun dalam waktu dekat saya harus melunasi semua uang sewa yang menurut saya cukup besar, meski sekarang uang saldo tabungan saya tidak ada separonya dari nominal yang harus saya lunasi tapi rasanya kok gak pusing-pusing amat...ini adalah hadiah paling hebat dari Allah yang saya rasakan.

Dan surprise saya yang lain adalah setelah sebulanan berhenti lari-lari mengelilingi pabrik tempat saya kerja, minggu ini saya sudah bisa melakukannya lagi tanpa lelah...dan sepanjang saya lari-lari itu impian-impian saya tentang masa depan saya coba upayakan agar terlihat jelas, saya kejar terus kejar terus sampai saya tidak terasa sudah lari 5km an..!

Oya di Pabrik saya yang suka lari pagi mengelilingi pabrik hanya saya aja dari 2500an orang, jadi saya sering tersenyum geli ngeliat orang-orang yang menatap aneh ke saya, mungkin dalam hati "orang ini stress kali ya..?"

Acara lari-lari mengelilingi pabrik seluas 30an hektar ini ini sudah berjalan setahunan dan berhenti 1 bulan yakni sejak 16 Mei 2006 semenjak saya buka usaha.....

Apabila anda ke Dieng atau Temanggung dari arah Purwokerto lewat jalur tengah maka akan melewati toko saya. Letaknya persis di depan Kantor Polisi Besar (1), Dekat Lampu Merah (2) dan persis disamping BCA (3) dikabupaten Banjarnegara (Alhamdulillah saya dapat tempat cukup strategis karena ada 3 hal besar itu). Tempatnya kecil hanya ukuran 3x4.Kalau ada temen2 yang lewat silahkan mampir ya....

Oya, untuk karyawan kami ambil lulusan-lulusan SMEA yang umumnya saat ini lagi pada kebingungan karena baru lulus dan tidak tau mau kerja apa. Saya utamakan yang tidak mampu, Jujur dan syukur-syukur nilainya bagus (ini bukan utama karena kami yakin bisa ngajarin agar dia pinter)

Alhamdulillah tidak menunggu opening telur sudah pecah karena kemarin pas lagi benah-benah sudah ada pelanggan yang beli (walau cuman kerudung satu..he..he..)

Dan saya seneng sekali dapat pencerahan dari Ibu Febby Rudiana mengenai kisah tukang buburnya...terima kasih Bu Feby...

Salam Fuuntastic

Hadi Kuntoro
http://hadikuntoro.blogspot.com

KOMENTAR EMAIL SANG PROVOKATOR

Ha....?!
Itu adalah kalimat pertama yang keluar setelah halaman email dari P.Roni saya buka (lihat blog saya yang berjudul “EMAIL INDAH DARI SANG PROVOKATOR”). Ada rasa seneng,bangga,malu dll campur jadi satu..betulkah yang dimaksud saya..?, kalau ada orang lain yang menulis tentang saya apalagi hal2 yang dikatakan P.Roni itu disebut small winning, saya kok jadi terlihat seakan-akan Huebat banget ya....padahal saya terusterang masih berkutat muter2 seperti kucing
mengejar-ngejar ekornya sendiri kata Ibu Mutia dariAction International....(he..perumpamaan yang bagus..)

Terimakasih saya ucapkan ke Pak Roni roni yang merdeka bebas disana, karena hari senin pagi yang biasanya saya loyo berubah menjadi semangat yang terbakar hebat..!
Saya seneng ngumpul dengan temen sebenernya karena saya termasuk orang yang gampang larut dalam masalah
(gampang ;tertekan,sedih,iri dll)dan itu mungkin penyakit orang yang terdesak menginginkan perubahan karena saat ini saya sudah bertekad harus berubah dari TDB ke TDA. Alhamdulillah saya telah menemukan obatnya yakni sering2 berkumpul n silaturahim dengan orang2 yang sejalan dengan saya yakni anda rekan2 TDA yang
hebat2.
Setiap ketemu saya seperti merasa HP yang baru di Cash dengan Charger yang hebat seperti HP nokia istri saya buat ngecash HP Nokia saya yang murahan ternyata Ngecash 30 menit bisa untuk hidup 3 hari.
Itulah yang saya rasakan saat setiap bertemu dengan rekan2 TDA.
Ini kadang membuat istri saya bengong karena setiap abis ngumpul TDA pasti ada perubahan aneh2 terutama waktu "Countdown" ke TDA yang semakin tidak masuk akal katanya.
Bahkan kemarin saat mau berangkat ke empu sendok istri saya sudah bergumam "Mmm..nanti mau ada perubahan apalagi saat kembali dari sana ya..? Ternyata perubahannya tidak menunggu saya pulang, disela-sela acara saya telpon "Bu..countdownnya turun lagi dari 1.5 tahun menjadi setahun. 6 Juli 2007 setelah saya genap 35 tahun harus saya jadikan sebagai moment yang paling hebat yakni INDEPENDENT DAY...." (he..he..saya yakin istri shock mendengar telpon saya)

Jawab istri saya " Tenang2...minum air putih dulu deh...nanti kita bicarakan dirumah ya...mungkin ada kata2 yang salah dari pembicaranya kali tuh..." (he..he.he malah mentornya yang di salahin...dan saya dikira lagi dehidrasi sehingga ngomongnya ngaco..)

Tapi alhamdulillah akhirnya ada kata sepakat terutama setelah saya ngomong kata kunci "Bu, emangnya saya sudah tandatangan pengunduran diri, kok ibu ribut kaya besok mau berhenti..?" Istri saya hanya senyum2...iya
ya..ngapain berdebat..? barangkali itu yang ada dalam hatinya.
Apa yang dikatakan P.Yusef tentang istri pada saat beliau mau resign saya hayati benar2 saat ini..
Semoga yang disampaikan P.Roni ini tidak menjadikan saya besar kepala tapi sebaliknya memacu saya untuk lebih semangat lagi.
Oya ada koreksi sedikit..rumah saya ada di bekasi pak, dan karawang adalah tempat kerja saya..memang sih untuk ikut2 acara TDA saya kadang dari karawang langsung atau kadang pulang ganti motor biar gak kena macet dan GO...

Salam Dahsyat...!
Today is a Best Monday

Hadi Kuntoro

EMAIL INDAH DARI SANG PROVOKATOR

Pagi-pagi buka email dapat email yang khusus mengulas “SAYA” di millist dari Pak Roni yang merupakan orang nomor 1 di TDA dan gelarnya adalah provokator. Rasanya gimana ya…terharu dan seneng jadi satu….begini bunyinya..
From "RoNi" <badroni@manetvision.com>
Pak Hadi adalah member TDA yang sangat aktif menurut saya. Pak Hadi berupaya keras untuk membuat PERUBAHAN dalam hidupnya, untuk berubah dari TDB, amphibi dan FUL TDA. Pak Hadi termasuk member kategori 4 yaitu member yang mengikuti komunitas ini dengan sikap "saya akan mengikuti komunitas ini dengan totalitas". Pak Hadi mengikuti kegiatan dengan aktif, menggaris bawahi konsep-konsep dan ide penting, terus-menerus memperhatikan dan mempraktekkan ilmu yang telah dipelajari. Mengerjakan semua PR atau agenda action yang diperoleh, mengambil setiap ide untuk diterapkan dalam bisnisnya sehari-hari. Pak Hadi adalah para member yang akan membuat perubahan besar dalam hidupnya, dengan berbagai pencapaian yang mereka peroleh. Pak Hadi segera take action, mengumpulkan setiap small winning yang didapat yang akhirnya membawa mereka meraih big winning.
Hampir semua kegiatan TDA diikutinya. Kalau tidak salah, saya melihat kehadiran Pak Hadi di acara TDA Franchise, TDA IT, TDA Bekasi, TDA Leverage Game, Seminar 5 Ways, TDA Book Club dll. Padahal kegiatan-kegiatan tersebut diadakan jauh dari tempat tinggalnya di daerah Karawang/Cikampek.
Pak Hadi tidak menyia-nyiakan waktu yang telah diinvestasikannya. Pak Hadi langsung TAKE DOUBLE ACTION, MEMILIH untuk berbisnis kerudung Rabbani dan busana muslim Manet bersama istrinya. Sebulan lalu Pak Hadi MEMUTUSKAN untuk membuka kios di dekat rumahnya dan di kampung halamannya, Wonosobo. Dan, small winnings pun didapatnya. Katanya, dalam sebulan berbisnis hasilnya sudah hampir sama dengan gaji yang didapatnya selama ini di Astra. Luar biasa.
Pak Hadi adalah tipe orang yang berorientasi ACTION. Pak Hadi tidak suka membaca buku, tapi lebih suka mendengarkan dan mempraktekkan pembelajaran yang didapatnya. Pak Hadi tidak banyak menganalisa ilmu-ilmu yang didapatnya. Kalau masuk akal, langsung dipraktekkannya. Kemarin di acara TDA Book Club Pak Hadi memamerkan kartu namanya yang baru yang sudah diubah bentuknya sesuai dengan ide yang didapatnya dari Seminar 5 Ways. Luar biasa, cepat sekali ACTIONnya.
Hari Kamis lalu secara tak sengaja saya bertemu juga dengan Pak Hadi di outlet pusat Rabbani di Bandung.
Saya sampai pangling. Lho, kok ada Pak Hadi. Kan nggak ada acara TDA. Jadi, saya mengasosiasikan kehadiran Pak Hadi dengan kegiatan TDA. Rupanya ini adalah jadwal rutinnya setiap minggu untuk berbelanja kerudung. Katanya, dalam tempo kurang dari sebulan dia sudah menjadi agen peringkat Platinum di Rabbani. Peringkat ini diberikan untuk agen yang berbelanja minimal 30 juta per bulan. Hebat. Padahal, Pak Hadi baru memulainya kurang lebih sebulan yang lalu.
Sebelum acara TDA Book Club kemarin, Pak Hadi juga mengingatkan saya untuk membawakan produk Manet pesanannya. Lumayan, belanjanya hampir 3 jutaan. Katanya, dia sempat deg-degan. Soalnya uang yang seharusnya dibayarkan untuk saya itu telah dihabiskannya di Bandung. Tapi, alhamdulillah dalam waktu 2 hari sudah terkumpul kembali 4 jutaan!
Pak Hadi juga aktif bertanya kepada saya melalui TDA Business Clinic on Y!M. Dari ceritanya, Pak Hadi mengisahkan bahwa sebenarnya darah pedagang sudah mengalir dalam dirinya. Karena almarhum ayahnya adalah pedagang tulen. Sayangnya darah pedagang itu sempat terkubur karena Pak Hadi ditinggalkan ayahnya sejak usia 1 tahun.
Selamat dan sukses untuk Pak Hadi. Kumpulkan terus setiap small winning setiap hari. Insya Allah ini akan mempercepat proses anda menjadi FULL TDA.

RoNi

SHOLAT JUM'AT YANG ISTIMEWA

Juma’at 16 Juni 2006 saya cuti istirahat dirumah karena flu yang menurut saya sangat berat dibanding flu2 sebelumnya. Dari pagi tiduran sampai waktunya jum’atan dan rasanya mulai ringan. Saya pergi jumatan dan anak saya juga pergi bersama temannya karena anak tertua yang masih 1 SD juga sedang libur. Ada rasa aneh mengganjal didada saya untuk Jumatan hari itu, karena saya ada di lingkungan yang berbeda, biasanya jumatan pake seragam dan tempatnya di pabrik sekarang sama sekali berbeda.

Begitu terpesonanya saya pada jumatan siang ini samapai-sampai saya merasakan ini jumatan yang pertama paling indah buat saya. Alangkah indahnya tahun 2007 saat saya sudah ada di luar sistem dan setiap hari saya bisa meresakan nikmatnya jumatan seperti yang saya rasakan hari itu.

Allahuakbar…bimbinglah hambamu untuk senantiasa mendapatkan kebagaiaan seperti ini.

Saya buka-buka kalender 2007 dan tepat ternyata tanggal 6 Juli 2007 pas hari kelahiranku adalah hari Jum’at.! Saya HARUS merasakan hal yang sama pada saat Jumatan kelak di waktu tersebut.

 

Hadi Kuntoro

COUCHING BISNIS DENGAN ACTION INTERNATIONAL

Rabu 14 Juni 2006 jam 17.00 ada konsultasi pribadi tentang bisnis dengan Action International, suatu perusahaan konsultan bisnis yang mempunyai visi mencetak jutawan sebanyak 1.000.000, dan fokusnya adalah enterpreneur. Huebat sekali ya....

Konsultasi saya dengan Ibu Mutia namanya berjalan sangat bagus menurut saya bahkan tidak terasa perjanjiannya 1 jam tapi akhirnya molor sampai 2.5 jam karena keasyikan ngobrol seputar ”SAYA” dan usaha yang mulai saya lakukan.

Yang membuat saya heran setiap kali bertemu Action International adalah selalu ada oleh-oleh yang saya bawa pulang, dan satu oleh-oleh yang paling berharga menurut saya adalah Bu Mutia bisa dengan fokus, kecepatan dan setting kamera yang tepat (seandainya dia fotografer) memotret saya sebagai figur yang saat ini sedang ”GROWING PAIN” atau sedang berat-beratnya menderita karena dorongan dari dalam hati untuk berubah dan saat ini harus menyesuaikan diri dari TDB yang manis menjadi amfibi yang liar.

Harus punya tekad kuat atau akhirnya hanya akan jadi ”Kucing yang berupaya keras berlari-lari mengejar-ngejar ekornya sendiri”, lama-lama kecapean dan ternyata gak pernah kemana-mana.Kalau ingin tahu growing pain saya kira-kira rasanya seperti apa..? sebelum dan sesudah usaha kira-kira seperti ini :

Tidur jam 10an malam    -> tidur jam 1.00-2.00

Bangun jam 4.30an        -> bangun jam 06.00

Sholat subuh di masjid -> Sholat seperti capung lagi mandi

Berangkt krja jam 6.30    -> 6.15 baru berangkat

Berangkat kerja santai    -> Berangkat kerja tergesa-gesa (tiap hari 50km ketempat kerja)

Tidak pernah terlambat   -> Sering terlambat minimal mepet banget 2 menit sblm bel

Lari pagi tiap hari           -> Sudah 1 bulan tidak olah raga (padahal lari pagi saya sudah jalan tiap hari lebih dari setahun)

Badan segar                 -> Lesu dan loyo

Jarang menyalahkan      -> Mudah menyalahkan

Anak rewel..biasa saja   -> Anak rewel sedikit saja stress

Sering baca Alquran      -> Jarang banget paling seminggu sekali

Betah di kantor              -> malesss...banget

Seneng lembur              -> Denger bel langsung pulang....

Dll..dll....sebenernya masih sangat buanyak lagi...,

Hal-hal yang ada disebelah kiri bagaikan air bah semuanya membuat saya merasa bersalah, dan yang lebih hebat lagi ”saya merasa bersalah karena saya punya rasa bersalah”

Tapi Alhamdulillah sejak saya ikut konsultasi gratis dengan Ibu Mutia itu semuanya seperti api yang disiram air...tidak terbakar lagi rasanya meskipun  belum sepenuhnya mati bara apinnya dan mungkin akan membesar lagi tapi saya sudah tahu cara menyiramnya dengan cukup mengingat kata-kata beliau yakni :

  1. Kalau ada masalah pilihlah respon sebelum bertindak, “Ini masalah hati atau kepala.?” jangan terbalik masalah hati diselesaikan dengan kepala
  2. Iklash...karena memang ini bayarannya kalau ingin berubah
  3. Go For It

Temen-temen apakah ada yang mengalami hal yang serupa..?

 

Salam Fuantastic…

 

Pertanyaan dari Sahabat di awal usaha...

Diabwah ini saya tampilkan dialog singakt lewat email
dari sesorang yang saya sendiri belum lihat orangnya.
ternyata menyenangkan menjawab pertanyaan2 usaha kita
seakan-akan kayak menulis ulang apa-apa yang kita
lakukan di masa yang lalu

> - Toko Bapak dimana?
"Toko saya ada di jalan raya kalibaru barat, tepatnya
kalo bapak dari bekasi mau ke arah pulodgadung kan
lewat jembatan layang kranji, setelah naik jembatan,
ada belokan yang kekiri bapak langsung belok dan ambil
jalan kearah tol bintara (atau kearah rawabebek) nanti
akan melewati perumahan harapan baru II, harapan baru
I...nah tempat saya persis sebelah kanan jalan kalo
bapak ketemu masjid besar. Namanya Radissa Distro.
kalo mau datang telp saja ke 0813.17357117 (Ami) untuk
toko yang satunya ada di daerah yakni wonosobo, dan
Insya Allah MInggu depan 1 lagi di banjarnegera"

> waktu berapa lama agar omzet mencapai target?
"kedua toko saya buka 16 mei 2006. agar mencapai
target omset lebih dari 500 ribu perhari tadinya
planning saya setelah 2 bulan jalan, alhamdulillah
belum sebulan rata-rata sudah >1 jutaan"

> - Dulu proses buka tokonya gimana?Sewa dulu?
langsung beli? Kalo sewa berapa? Kalo beli berapa? Ada
biaya bulanan apa aja n berapa?

"Toko yang jakarta menempati lahan nganggur mili
saudara dan saya membangun 3x4 dengan biaya 16an juta,
dekorasi cukup baik menurut saya silahkan saja bapak
lihat dan menilai (ceile... bukan promosi lho..)dan
kami samapi saat ini tidak da pembicaraan sewa menyewa
karena yang punya tanah menolak untuk
membicarakannya...laku saja saya ikut seneng
ko...katanya..
Toko yang wonosobo kami menyulap garasi yang tidak
terpakai pak dan justru yang di wonosobo ini yang kami
desain sungguh2 pakai desainer yang murahmeriah karena
kami dapat dari temen kuliah adik saya"

>Trus proses mengisi barang dagangan bagaimana?
"Saya hunting barang2 yang ada di benak saya paling
ideal dan sesuai kata hati saya"

>Bagaimana mendapatkan produsennya? Konsinyasi / beli
putus?
"Kami melakukan beli putus pada awalnya, dan
belakangan buanyak yang nawarin konsinyasi"

> Kalo beli putus lalu ga laku trus barangnya diapain?
"Yang tidak laku saya lempar ke daerah karena di
daerah kecepatan mode tidak sehebat jakarta"

>Apakah toko dikontrol sendiri atau menggunakan
pegawai?
"keduanya pak Istri saya dan karyawan, terus di daerah
adik ipar dan karyawan juga"

> Jika menggunakan pegawai, bagaimana cara mengontrol
pegawai agar tidak curang?
"Penjualan harian kami catat dengan benar apa2 yang
laku dan setiap jumat toko saya buka abis ashar dan
dari pagi kami inventori untuk mengecek kesesuaian
stok dengan barang keluar masuk, tapi terus terang
hingga saat ini karena baru sebulanan kami belum
teliti bener dan masih banyak salah2 hitung tapi kami
akan improve terus"

> Hmm.. itu dulu deh Pak.. ga enak hati nanya
banyak2... :)
"Nggak apa2 pak karena saya senang menjawabnya"

> Terima kasih banyak ya Pak.Salam(saturyad@yahoo.com)
"Sama2 salam juga buat keluarga pak"

Hadi Kuntoro

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

JANGAN TAKUT MEMULAI USAHA

12 Juni 2006

Buku bisnis apa yang pernah saya baca..?

Saya seneng baca-baca buku marketing & manajemen belum ada 3 bulan dan sampai saat ini baru 3 buku yang saya baca yakni "Cashflow quadran","Financial revolusioner" dan "jangan takut ngutang" itu saja... tapi ilmu yang paling banyak justru saya dapat dari diskusi2 dengan temen-temen di komunitas TDA, dan itu langsung saya implementasikan.

Dan alhamdulillah sampai hari ini semuanya jalan bahkan lebih dari yang saya harapkan untuk ukuran usaha yang baru 26 hari.

Saya tidak tahu saat ini mungkin ada gelombang ujian yang sedang datang tanpa saya sadari dan akan merobek semangat saya....Wallahua'lam.

Untuk itu Pesen saya untuk anda yang maju mundur pengin bisnis segeralah memulai sekecil apapun langkah anda,jauh lebih baik daripada anteng, dan sekalian nemenin langkah saya yang mulai terlanjur basah...sehingga nanti kalo saya ada problem yang berat-berat bisa lebih banyak temen ngobrol karena frekuensinya sama....hehehe

Sukes besar dicapai kalo punya ilmu hebat. Ilmu hebat akan kita dapat dari pengalaman yg hebat . Pengalaman hebat akan didapat kalo kita pernah gagal...

Jadi jangan takut memulai dan jangan takut gagal ya.......

Salam Funtastic

Hadi Kuntoro

http://www.hadikuntoro.blogspot.com

BERGERAKLAH...! Kesempatan Tidak Datang Setiap Saat

Oleh: Renald Khasali


"Sebagian besar orang yang melihat belum tentu bergerak, dan yang bergerak belum tentu menyelesaikan (perubahan)."


Kalimat ini mungkin sudah pernah Anda baca dalam buku baru saya, "CHANGE".
Minggu lalu, dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Indosat, iseng-iseng saya mengeluarkan dua lembaran Rp 50.000. Di tengah-tengah ratusan orang yang tengah menyimak isi buku, saya tawarkan uang itu. "Silahkan, siapa yang mau boleh ambil," ujar saya. Saya menunduk ke bawah menghindari tatapan ke muka audiens sambil menjulurkan uang Rp 100.000.
Seperti yang saya duga, hampir semua audiens hanya diam terkesima. Saya ulangi kalimat saya beberapa kali dengan mimik muka yang lebih serius. Beberapa orang tampak tersenyum, ada yang mulai menarik badannya dari sandaran kursi, yang lain lagi menendang kaki temannya. Seorang ibu menyuruh temannya maju, tetapi mereka semua tak bergerak. Belakangan, dua orang pria maju ke depan sambil celingak-celinguk.


Orang yang maju dari sisi sebelah kanan mulanya bergerak cepat, tapi ia segera menghentikan langkahnya dan termangu, begitu melihat seseorang dari sisi sebelah kiri lebih cepat ke depan. Ia lalu kembali ke kursinya.


Sekarang hanya tinggal satu orang saja yang sudah berada di depan saya. Gerakannya begitu cepat, tapi tangannya berhenti manakala uang itu disentuhnya. Saya dapat merasakan tarikan uang yang dilakukan dengan keragu-raguan.


Semua audiens tertegun.
Saya ulangi pesan Saya, "Silahkan ambil, silahkan ambil." Ia menatap wajah saya, dan saya pun menatapnya dengan wajah lucu.
Audiens tertawa melihat keberanian anak muda itu. Saya ulangi lagi kalimat saya,dan Ia pun merampas uang kertas itu dari tangan saya dan kembali ke kursinya. Semua audiens tertawa terbahak-bahak. Seseorang lalu berteriak,"Kembalikan,kembalikan!"
Saya mengatakan, "Tidak usah. Uang itu sudah menjadi miliknya."
Setidaknya, dengan permainan itu seseorang telah menjadi lebih kaya Rp.100.000.
Saya tanya kepada mereka, mengapa hampir semua diam, tak bergerak. Bukankah uang yang saya sodorkan tadi adalah sebuah kesempatan?
Mereka pun menjawab dengan berbagai alasan:
"Saya pikir Bapak cuma main-main ............"
"Nanti uangnya toh diambil lagi."
"Malu-maluin aja."
"Saya tidak mau kelihatan nafsu. Kita harus tetap terlihat cool!"
"Saya enggak yakin bapak benar-benar akan memberikan uang itu ....."
"Pasti ada orang lain yang lebih membutuhkannya...."
"Saya harus tunggu dulu instruksi yang lebih jelas....."
"Saya takut salah, nanti cuma jadi tertawaan doang........."
"Saya, kan duduk jauh di belakang..." dan seterusnya.
Saya jelaskan bahwa jawaban mereka sama persis dengan tindakan mereka sehari-hari. Hampir setiap saat kita dilewati oleh rangkaian opportunity (kesempatan), tetapi kesempatan itu dibiarkan pergi begitu saja. Yang gila itu adalah yang selalu mengharapkan perubahan, sementara itu tetap melakukan hal yang sama dari hari ke hari.....,"


Pembaca, di dalam bisnis, gagasan, pendidikan, pemerintahan dan sebagainya, saya kira kita semua menghadapi masalah yang sama.
Mungkin benar kata teman saya tadi, kita semua mengharapkan perubahan, tapi kita tak tahu harus mulai dari mana.
Akibatnya kita semua hanya melakukan hal yang sama dari hari ke hari, jadi omong kosong perubahan akan datang. Perubahan hanya bisa datang kalau orang-orang mau bergerak bukan hanya dengan omongan saja.


Seperti kata Jack Canfield,yang menulis buku Chicken Soup for the Soul,yang membedakan antara winners dengan losers adalah "Winners take action. They simply get up and do what has to be done.".


Selamat bergerak

"SANGAT MENDEBARKAN" Hari Pertama Membuka Bisnis..

6 Juni 2006

Dalam buku yang saya baca, proses pindah kuadran merupakan salah satu hal yang sangat mendebarkan. 

Tabungan, Waktu, Perasaan (cemas,khawatir,emosi dsb) rasanya bener-bener tersedot olahnya.

Dari sekian banyak perasaan degdegan, yang paling saya ingat degdegan saat mengecek ulang saldo tabungan yang saya investasikan ke bisnis baru saya.

Virus-virus bisnis begitu ganas dan menguasai akal sehat saya dan disana mengeluarkan popup-popup seperti syware dan pesannya adalah bukalahbisnis..bukalahbisnis....begitu terus berulang-ulang seperti komputer saya yang dulu pernah hancur karena seringkali mengunjungi ”situs” tertentu pas 4 bulan trainning  di negara saudara tua sono...(jadi malu nih..). 

Akibat "virus bisnis" itu tabungan saya selama 5 tahun nyaris habis bahkan saya masih minjam uang Ibu saya dari hasil penjualan kios ibu di kampung, masih plus lagi utang dari kakak ipar! Wah..wah...

Rasa ayem tentrem sebagai karyawan yang mapan dan punya tabungan,  berganti menjadi ketakutan, kalo rugi, terus bangkrut modar (mati) aku...modar aku...begitulah teriakan-teriakan yang muncul dari akal sehatku.

Ritme tidurku jadi kacau, lebih sering hanya tidur 4 jam sehari, ke kantor kesiangan meski tidak terlambat tapi saya kehilangan waktu emas untuk olah raga 30 menit lari pagi-pagi mengelilingi pabrik sebelum bekerja.

Makanpun jadi tidak teratur lagi dan terasa baju-baju besar yang sudah dikecil-kecilkan oleh istri tercinta mulai terasa sempit lagi . Edan....semua berubah!

(Setahun saya ngurusin badan mulai berantakan lagi...oya dulu berat saya 90 Kg. Dengan cara makan diatur dan olahraga lari tiap pagi menjadikan badanku pernah sampai 69 turun 20an Kg dalam 1tahun)

Rasa stess itu membuat akau dekat lagi dengan makanan-makanan dan pola yang sebelumnya sangat aku jauhi.

Makanya hari-hari terakhir menjelang pembukaan saya lebih banyak main untuk mencari dukungan dan suport dari temen-temenku dan baca-baca email dari rekan millist.

Akhirnya tibalah saat-saat yang sangat dinanti-nantikan, yakni pembukaan toko kami secara resmi pada tanggal 16 Mei 2006.

Pembukaan dilakukan di dua tempat langsung yakni di Wonosobo dan di Bekasi pada hari yang sama yakni hari Selasa (bukan hari keramat lho..).

Gbr. Ini adalah lahan kosong milik saudara saya (keponakan) yang tanahnya nganggur

Gbr. Tanah nganggur itu saya usulkan untuk didirikan toko busana muslim, ternyata saudaraku setuju..alhamdulillah..

Gbr. Toko ku yang pertama..! semoga dari tempat kecil (yang numpang pula hehehe..) suatu bisa menjadi anak tangga pertama dari ribuan tangga perjalanan bisnis saya..Insya Allah..

Sebelum toko dibuka ada acara selamatan di rumah saudaraku yang tanahnya saya bangun toko kecil saya, dan pada acara itu ada pesan-pesan dari saudara-saudaraku yang saya tuakan yang sedikit membesarkan semangat.

Tibalah hari pertama buka.... (saya khawatir karena hari pertama perusahaan retail yang terbesar di Amerika, selesai opening ceremoni hanya didatangi oleh rombongan-rombingan nenek-nenek yang datang membawa payung dan kalkulator ditangan. Kesana-kemari memencet kalkulator abis itu pulang...ih..sedih banget dan ini berjalan hampir seminggu kata buku yang saya baca).

Sangat takut itu akan terjadi pada saya...

Apakah hari pertama ada pembeli...? Alhamdulillah ada...!

Pecah telur..tapi pembelinya saudaraku sendiri yang ikut pada acara selamatan, mungkin nggak enak atau kasian denganku he.he.he..gak apa-apa yang penting laku.

Sekarang usahaku sudah berjalan 20 hari dan Alhamdulillah omsetnya masih terus naik.

Saya tercenung dan terharu ketika terakhir mengetik laporan omset sampai akhir bulan mei 2006 , keuntungan kotor dari omsetku selama setengah bulan pertama ternyata kira-kira sudah mendekati setengah dari gaji yang aku terima sebagai keryawan yang sudah 10 Tahun!

Subhanallah...diluar sana ternyata banyak hal yang tidak terduga ya?

Ternyata digarasi di kampung (Wonosobo) yang biasanya senyap karena tidak dipakai, dan di tanah kosong tempat pembuangan sampah di bawah pohon mangga di depan rumah saudaraku di Bekasi (tempat sekarang toko kecilku berdiri) adalah ladang uang kalau kita benar-benar serius usaha dan minta sama Allah.

Gbr.Garasi yang sejak dibuat pertama kali enggak pernah dipakai...mubazir ya tempat segede ini kok enggak dimanfaatin..

Gbr. ternyata dengan modal hanya sekitar 3 jutaan kami bisa menyulap tempat itu menjadi toko...tapi lokasinya jauh dari kota..enggak apa-apa entar kita fokus..pasti ada cara untuk membuat mereka datang kesini..

Gbr. Didalam toko yang tadinya garasi yang enggak kepake..ajaib ya..ternyata tempat seperti ini juga bisa kita jadikan tempat buat menghasilkan income

Saya ingat dengan kata-kata ustadz di kantor bahwa pasti Allah akan kasih rejeki dan itu bisa didatangkan dari tempat yang tiada kita duga asal kita Iman dan Taqwa pada Allah, yakinlah akan hal itu karena semuanya tertulis di ayat-ayatNya yang Mulia, dan keyakinanmu itu harus melebihi keyakinan logikamu bahwa besok matahari masih terbit...Allahu Akbar..

Apakah saya masih pusing dan khawatir karena tabungan saya habis...bahkan punya utang? TERNYATA MASIH..!

Tapi sekarang frekuensi khawatirnya kecil dan  bahkan kadang-kadang hilang sama sekali apalagi pas saya evaluasi hasil-hasil penjualan harian.

Dan yang nyata sekali adalah keuntungan pada saat hari Sabtu atau Minggu hehe..

Apabila sebelum bisnis Sabtu Minggu adalah hari membuang uang maka sekarang menjadi hari yang irit bahkan hari yang laris mendatangkan uang.! Karena Sabtu-Minggu hanya saya yang main-main sama anak jalan-jalan berenang dll.

Paling uang keluar buat eskrim saja dan Istri yang biasanya "Sang Pemakai Uang yang Dahsyat" sekarang njagain toko jadi nggak terpikir lagi untuk jalan-jalan di mall beli-beli baju.hehehe...! 

Kalau dulu seakan-akan istri saya serasa dendam, karena Senin sampai jumat nggak pernah main ntar mainnya nunggu bapaknya libur, makanya kalau Sabtu-Minggu ribut, saya penginnya relaks dan tidur-tiduran dirumah main sama anak-anak, eh istri penginnya jalan-jalan mumpung ada mobil nganggur...tragis banget ya....dan inilah biang keributan kami..hehehe, coba kalau setiap "everyday are holiday"..kayak apa senengnya ya...mimpi kali...

Jadi kalau karyawan sepert kita punya bisnis walaupun omset nol ternyata keuntungannya tetap ada yakni : Istri tidak boros...! karena istri mungkin mikir 

” Kalo saya beli panci yang harganya 500 ribu itu saya harus punya omset 3jutaan agar bisa terbeli..”  akhirnya gak jadi beli panci lho wong biasanya setelah dibeli juga pake sekali dan seterusnya nganggur...kita jadi irit kan..?

Tulisanku sudah banyak ya.. maksud saya posting tulisan ini di millist adalah saya ingin berbagi perasaan dengan anda, mungkin dari yang saya ceritakan ini ada sedikit berguna bagi yang sekarang juga sedang memulai usaha seperti saya, sekaligus saya mohon doa restu dari temen-temen agar usaha saya makin berkembang dan semangat untuk menuju TDA tetap membara di dada saya. 

Salam  Fuuntastic...

Hadi Kuntoro

http://www.hadikuntoro.blogspot.com



JANGAN TAKUT BERBISNIS, ITU HANYA PERMAINAN KERTAS BELAKA

Dalam memulai binis saya menganggap bahwa semuanya adalah permainan belaka, dan permainannya adalah mengejar,meraih,menggengam dan menyebarkan kertas dengan trik,ide, strategi yang sesuai rule permainan ...

Pemenangnya adalah yang meraih dan nyebarkan kertas paling banyak...ketika permainan usai kita bisa tidur tenang dan kita bermimpi indah karena permainan-permainan itu.

Ketika cara memandang saya ubah dari "Uang" menjadi hanya semata-mata kertas biasa, keberanian saya banyak muncul untuk memutar seperak duaperak yang saya punya, dan alhamdulillah ternyata rejeki itu ada saja...

Jadi buat anda yang takut memulai bisnis mengapa musti ketakutan dengan hanya bermain-main dengan kertas....

Salam Hangat
Hadi Kuntoro

Percayakah Bahwa Rejeki ada di Mana-mana

2 Juni 2006

Kata-kata yang sangat sering kita dengar, bahwa rejeki ada dimana-mana, rejeki bisa datang dari mana saja asal kita bertakwa kepada Allah, Sang Penguasa.

Pertanyaannya adalah :
Apakah takwa bisa mendatangkan uang.?
Apakah bisa membuat perut kenyang..?

Di kepala kita sebenarnya sering tergelitik pertanyaan seperti itu, namun kita kagok atau malu-malu untuk menanyakan kepada kyai atau ustad-ustad yang memberikan ceramah.

Kalau saya pribadi memilih dan memutuskan jawabannya adalah 100% Ya..! Meskipun saya juga malu dan kagok untuk nanya ke guru ngaji saya (manurut saya kepercayan itu tidak perlu fakta...pilih saja untuk percaya maka kita akan ada di area dan menjadi member seperti yang kita yakini..)

Sebelum memulai bisnis saya sangat yakin rejeki itu ada di mana-mana karena semua yang dikatakan Allah pasti terjadi, dan berbekal keyakinan itu saya memumulai segala sesuatunya...

Ada kisah menarik. Di daerah tetangga kabupaten di kampung saya, yakni di Purwokerto pada akhir Maret 2006 diadakan bazar yang lingkupnya kecil. Kalau untuk ukuran Jakarta ya "very-very small" alias cemen..!

Bazarnya adalah bazar ibuibu wali murid yang akan mengambil raport kenaikan kelas anak-anaknya. 

Bisa dibayangkan ibu-ibu di sekolahan kampung itu ya paling-paling bawa 5 sampai 20 ribu buat jajan bakso anaknya yang Rp 2.500 saja sudah dapat 1 mangkok full dan lagipula tujuannya ke sekolahan tidak ke mall atau ke pasar kecuali yang sekalian mampir, itupun saya yakin tidak banyak.

Saat itu distro saya yang di Wonosobo baru blue print dan masih banyak di angan2 tapi barang dagangan saya sudah beli sekitar 5 jutaan. Memang saya nekat...

Saya pompa semangat team saya untuk full power ikutan bazar dan mengkhayal seolah-olah itu adalah bazar di istana yang akan didatangi oleh SBY sehingga kita harus tampil paling menarik.
Team sepakat dan semangat bahkan pada hari (H-3)nya bawa 3 pasukan, meja makan di rumah yang cukup besar pun dibawa untuk menggelar dagangan. Ceritanya tempat akan dibuat full heboh.!

Ternyata sampai di tempat acara kita kaget. We lha...tempatnya ternyata tidak lebih besar dari lapangan badminton, dan ternyata 1 kapling bazar ming dikasih tempat 1x1 meter. Semangat team yang tadinya full power langsung melorot, dan mereka telpon, apa mau batal saja.?

Saya jawab No.! tetap jalan dan tetap full seperti pameran di istana yang SBY bakalan datang. Ide terserah, kapling yang 1x1 meter itu isi saja dengan gambar-gambar banner thok saja misalnya nanti jualannya di tempat parkir mobil yang jauh dari arena pameran tidak masalah yang penting action jalan dan kita tidak mundur.

Dan saya minta pada hari H ada yang bagi-bagikan brosur agar serasa benar-benar pameran di kota besar. Bagaimana hasil pada saat hari H..?

Ternyata lebih 90% ibu-ibu yang datang dengan uangnya yang minim-minim merubung tempat kami dari awal pameran hingga usai, dan kami juga baru tahu dari panitian pada hari itu bahwa pamerannya ternyata 2 jam saja.!

Tapi alhamdulillah dari tempat yang mungil dan hanya dalam waktu 2 jam tema kami meraup omset 1 juta.! plus ibu-ibu yang beberapa hari kemudian datang kerumah dengan membawa uang yang lebih banyak berbelanja dan bahkan beberapa diantaranya ingin jadi agen, meskipun untuk itu mereka harus keluar uang cukup banyak untuk di daerah, yakni sekitar 3 jutaan.

Saya mantap dengan keyakinan saya, bahwa bila kita bertaqwa maka akan datang rejeki dari arah yang tidak diduga-duga...

Saat ini di Wonosobo di alun-alun kota sedang diadakan bazar pesta rakyat dari tanggal 20 April sampai 14 Mei 2006, dan saya punya cerita yang lebih heboh lagi tentang perjalanan bazar ini awal mucul keajaiban-keajaiban kecil yang sama sekali tidak saya duga sebelumnya.

Semua itu karena Saya Believe dengan pernyataan diatas...

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
Man Who Struggle to Right Quadrant


Who is HADI KUNTORO

Lahir pertengahan tahun 1972. Bapak dari 3 anak ini sebenarnya sudah memiliki kehidupan yang cukup mapan, karena bekerja di perusahaaan otomotif yang bakalan nomor 1 di dunia. Dilahirkan dari keluarga yang murni saudagar. Meski dari kecil tidak ada pendidikan bisnis tapi naluri dan nafsu berbisnisnya sangat besar, akan tetapi semuanya terpendam cukup dalam karena sepeninggal ayahandanya saat dia masih kelas 1 SD membuat Ibu-nya begitu takut dia menderita dan hanya disarankan untuk mencari pendapatan yang paling aman, alias jadi orang gajian saja. Semuanya serba pasti.
Namun di hati selalu muncul gejolak, karena secara alamiah darah saudagar begitu kental mengalir dan secara hati-hati agar tidak membuat ibundanya khawatir, dimulailah usaha-usaha dari yang paling aman.

Tahun 2000 Bisnis penggemukan sapi di daerah, awal-awal berhasil, tapi lama-lama rugi dan karena takut bangkrut akhirnya tahun 2001 semuanya dijual...jual rugi...

Tahun 2001 dengan pinjaman kantor dibelilah kendaraan truk untuk transportasi sayur mayur dari daerah ke Jakarta. Alhamdulillah sampai sekarang masih berjalan.

Tahun 2003 dari hasil subsidi uang muka perumahan karyawan, dia membuat bisnis baru yakni membuat toko khusus peralatan jahit menjahit (kancing, renda2, retsluiting dll) di kota asal istrinya yakni Wonosobo. Alhamdulillah sampai sekarang masih berjalan.

Tahun 2004,2005, vakum tidak buka usaha baru karena merasa usaha yang lama saja perlanannya kalau naik mobil mungkin 10 km perjam. Semangat menurun tajam dan muncul paradigma bisnis itu sulit apalagi kalau tidak ditangani, lebih sulit lagi...

Tahun 2006 berawal dari pertemuan teman 1 kantor namanya Masbukhin Pradana, yang ternyata sudah mulai sukses bisnis diluar. Dari perkenalan tersebut berlanjut akhirnya kenal juga dengan club orang-orang muda hebat-hebat yang mulai membuka usaha, sudah berusaha bahkan ada yang sudah super pengusaha di usia yang sangat muda.
Dari beberapa kali pertemuan itu NYALI saya tiba-tiba terasa di "Copy Paste" menjadi banyak sekali...saya senang, semangat, tidak gampang capek, berani, sifat minder ilang, pemalu musnah, ragu-ragu sirna dan lain-lain.
Dalam waktu 1 minggu semenjak pertemuan pertama dengan komunitas itu, saya langsung buka 2 Distro.!
Satu di Wonosobo, Jawa Tengah, namanya AL-MASYHUR DISTRO, kedua di Bekasi, Jawa Barat, namanya RADISSA DISTRO.

Alhamdulillah spirit itu begitu besar menyelubungi dan saya merasakan darah saudagar dari ayah saya saat ini begitu terasa mengalir...

Mohon Doa Restu
Hadi Kuntoro