MBOK BISNIS SING WARAS BAE SI NGAPA... (MBOK BISNIS YANG MASUK AKAL SAJA...)

Saya punya teman akrab sejak kecil... kami saling ngobrol nasehat menasehati.... saya mengikuti perjalanannya dan kadang ikut terlibat bantu-bantu usahanya.... awalnya bisnis sapi.... dan beberapa kali berganti sekarang dia bisnis dan punya beberapa toko di seputar Purbalingga, Banjarnegara dan Purwokerto.                       

Bisnisnya baju muslim...anak-anaknya sudah pada kuliah....dan satu diantaranya sudah lulus                       

Dan bisnis Herbalife hebat nan menarik inipun tidak lupa kami sharingkan.... dan saya kalau ngomong apapun dia pasti tertarik karena percaya... jika saya bilang menarik maka dia yakin itu memang menarik.....                       

"Handoko, kowe mangkat maring acarane herbalife yaaa.... jenenge STS  mengko kowe mesthi terinspirasi mulai dari manfaatnya produk, hebatnya produk ini membangun tubuh, dan peluang kedepannya kayak apa dan di tangan orang seperti kamu Herbalife akan menjadi bisnis masa depan yang sangaaat buesaaarrr....." kata saya lewat telepon ......                       


"Yaaaa..jajal mengko nek ana wektu tak mranaaa......" katanya...hahaha.... style dia ini kadang bikin gemes...lha kita ngomong semangat-semangat jawabane santaiiii....hehehehe.....                       


Saya enggak terlalu banyak berharap namun jika sekali saja dia mau hadir dan faham,  wow pasti luar biasaaa...saya pesenin pokoknya di STS itu nanti datang sepagi mungkin agar bisa ikut acara nutrisi....karena ini paliing penting...... Agar dia paham... dengan makan ini tubuhnya akan ideal, dia pendek namun gueemuuuuknyaaa minta ampun sampai jalan saja ngosngosan waktu itu..... sudah gemuk pendek....pakai celana gombrang.... jenggote panjaang...whuaaa...komplit....waktu itu dia belum paham Herbalife itu apaaa.... karena gaya jadoel pokoknya semua orang digiring ke seminar...hahaha....

Itu adalah perbincangan pertama dan terakhir tentang herbalife.....hahaha.... di pertemuan-pertemuan berikutnya dia enggak pernah cerita sesuatu...sayapun tidak cerita sesuatu..hanya ngobrol saja tentang keluarga, anak sekolah, agama, bisnis syariah, saling cerita Emaknya masing-masing.....dll.....                       


Saya faham...jika sekali saya ngomong seharusnya dia tertarik... jika dia tidak membahas itu artinya peluang ini memang tidak menarik.... mungkin pas saya ngomong itu tidak terlalu meyakinkan... atau diam-diam dia telah mempelajari... entahlah.... saya maklum.... dan meski kadang ketemu kita enggak ceritakan herbalife....                       


Sampai suatu ketika dia main  ke Wonosobo, dan ke NC (Nutrition Club)...dari pagiii...siang mengamati, bahkan malamnya menginap di rumah kitaaa......                       


"Nhaaa....nek kayangkene lha jenenge bisnis e kowe waraaasss.... ini bisnis realistis " kata diaaa.....                       


"Lha emang kawit miyen iki bisnise wong edan apaaa...??" tanya saya sambil ketawaaa....
"hahaha..... tek cerita yaaa.... pas kowe awal miyen ngomong kae nyong penasaran... Toro sih bisnise janjane kayangapa... barang sing di dol si apaaa... diem-diem saya mempelajari.... yang saya tahu Herbalife itu MLM lha kok kamu ke MLM....." katanya mengenang beberapa tahun yang lalu                       

"Tapi saya percaya dengan kamu, kamu tidak akan terjun ke bisnis ini jika ini bukan sesuatu yang realistis...." katanyaaa                       

Dulu semasa SMP dia adalah lawan main catur saya yang tangguh.... kelihatannya orangnya biasa...agak eksentrik..namun otaknya kritis, realistis  dan cerdas.....                       


"Dulu yaaa....ketika kamu mengarahkan saya ikut acara Herbalife di Hotel, saya datang.... bayar satus apa satu seket....  nyong klalen (bayar 100rb atau 150rb saya lupa)" katanya                       

"Begitu masuk.... suasana lagi hening.... ana iringna musik ben tambah susah... pembicarane agi nangis.... nyong bingung...lha iki si apa deneng ana wong nangis segala.... dan gak lama kemudian tiba-tiba orangnya ketawa-ketawa... dan disusul pembicara yang lain, nganggo jas, dasi, dikawal wong (orang-orang) gagah jas-jasan kacamata ireeng.... hahaha... tekan panggung suarane banter semua orang berteriak nganti  oreg (heboh sampai bergetar) ...hahah...." kata Handoko sambil tertawa geli                       

"hahaha...terus prige" kata sayaa....                       

"Ya oweeeesss.... bocah edaan.... iki sih bisnis apa, bocah cilik bae si ngerti iki bisnis ora waras...hahahaha... tapi nyong ya mikir.... nggere kowe separah iki nganti bisnis kayangkene.... (tapi saya mikir apakah kamu cobaan ekonominya begitu parah sampai mau bisnis beginian).... rasane ana rasa melas...tapi nyong harep keprige ya bingung....( ada rasa kasihan tapi gimana mau menolong juga bingung)  hehehe " jawabnya...                       


Saya tertawaaa..... berarti duluu diam-diam dia ikut STS sesuai arahan saya, hanya saja datangnya terlambat, sehingga sessi nutrisi dia gak ikutan, mungkin ikutnya menjelang-menjelang akhir dan pas sesi yang pembicaranya cethar membahanaaa.....hahahaha....                       


Daan...sebenernya cerita yang seperti itu terjadi di Puluhan kawan-kawan bisnis saya yang lain di Jakarta, di Bandung, dan kota-kota besar lainnya.....                       


Inshaa Allah kita adalah "Whistle Blower" (Tukang Semprit) pertanda bahwa bisnis ini harus diubah cara bermainnya..... dan orang-orang disini adalah Garda paliiiing depan yang memberi contoh ke Indonesia...ayuk kita perhalus lagi bisnis ini...kita bikin lebih elegan lagi bisnis ini...                       


Hiduplah dari Retail.... jangan jadikan Transferan Royalti dan Bonus sebagai sandaran hidup kitaaa....                       


Berjuanglah ke arah sanaaa........                       


Jangan merelakan diri kita mendapat gelar “Leader Follow Up”


Leader Follow Up = orang yang mengarahkan agar team berkualifikasi ini itu...mengejar ini itu.... dengan harapan agar muncul Volume Organisasi....dan nanti di akhir bulan bak seorang penjala ikan dia menebarkan jala-jala, tepat saat dibawahnya sedang banyak-banyaknya ikan berkumpul..... dia adalah orang  yang membeli Volume di Akhir bulan agar dapat Royalti dan Bonus.....                       


Jika baru bisa bermain retail di 1000-1300, kenapa harus beli 2500 agar dapat Royalti...?
Jika baru bisa bermain retail di 2000 kenapa anda harus membeli Volume 5000 agar dapat bonus...??

Mengorbankan kenikmatan jangka pendek untuk tujuan mulia jangka panjang adalah langkah yang paling bagus untuk memenangkan permainan kitaaa....                       


Ayuk kita perkuat lagi....kita belajar lagi pondasi retail bisnis kitaaa....

BERIKAN SERVICE EXCELLENT KEPADA CUSTOMER NUTRITION CLUB ANDA



PENERBANGAN YOGYA JAKARTA (LAWATAN KE MALAYSIA)



“Selamat pagi pak Hadi, nama saya Jannifer crew yang akan melayuani anda selama penerbangan, kami ada minuman dingin pak  Hadi, bapak mau minum apa...?” saya kaget pramugari itu menyapa dengan menyebut nama saya...
“Eh iya mbaak...terima kasih saya mau minum kopi pahit yaa...tanpa gula” kata saya gugup karena baru memasang sabuk pengaman.

“Mohon maaf pak Hadi, kopi baru kami sediakan nanti pada saat pesawat sudah diatas, sebelum mulai lepas landas kami hanya menyediakan minuman dingin....” katanya sambil mendekap tangan di dada...

“oo...iyaa... jus apel ada..kalau ada itu saja deh mbak...” kata saya...

“Oke pak Hadi ditunggu sebentar yaaa....” mbak Jenifer masuk ke ruangan, saya tengok orang-orang yang duduk dipenerbangan kelas  eksekutif dari Jogja menuju Jakarta, ternyata bangku-bangku hanya isi separuh, sedangkan di bagian ekonomi penuh pagi ini...

Gak berapa lama Pramugari Jennifer datang membawa handuk kecil yang dilipet kayak lemper hehehe.... sambil menyajikan jus apple dan cara meletakkannya pun bangku sandaran di depan kami dialasi dulu dengann kain putih.

“Pak Hadi selama terbang nanti kita ada breakfast (sarapan pagi) kita ada menu ini-ini- dan ada ikan tuna hangat, bapak mau yang mana..?” tanya Jennifer

“Saya mau tuna hangat saja.....” kata saya...dan Jennifer masuk lagi..pessawat bergerak pertanda mulai lepas landas....dan pagi ini cuaca cerah, dan setelah kondisi stabil, sabuk pengaman boleh dilepas, si Pramugari datang lagi dengan membawa nampan berisi ikan tuna yang masih berasap....

“oyaa..pak Hadi tadi mau minum kopi hangat, kita ada kopi tubruk ada kopi instan Nes* bapak mau yang mana...?”

“Mmm...kopi instan saja....”

“Mau pakai susu dan gula..?”

“Tidak.... tanpa gula tanpa susu....” kata saya...

Sebenernya tadi pagi sudah sarapan Shake dirumah, namun melihat kepulan asap ikan tuna rasane kepengin mencoba....rasanya enak gurih dan pedes... tadinya mau coba-caba saja akhirnya ikan tuna habis wakakaka.... dan menjelang habis kopi datang....

Biasanya kalau naik pesawat kami memilih kelas ekonomi, dan Garuda kelas ekonominya sudah bagus sekali menurut saya... namun lawatan ke Malaysia kali ini, mungkin karena saya menjadi Pembicara, maka corporate Herbalife Malaysia memesan tiket kelas eksekutif.... kalau bukan mereka yang pesan tentu saja saya memilih yang ekonomi saja, ngirit hahaha....

Namun cerita singkat pagi ini membuat saya faham, ooo ternyata pelayanan antara kelas eksekutif dan ekonomi berbeda yaa....? penerbangan Jogja-Jakarta yang hanya 50menit itu jika di kelas ekonomi pramugarinya mendorong-dorong gerobag isinya makanan, minuman, dan manannya pun di kardus-kardus...dan kita dijataah... isinya roti dan air kemasan namun di kelas eksekutif kita bebas memilih dan pramugarinya gak pakai dorong-dorongan namun langsung pakai nampan dan penumpang dilayani satu persatu, sebelum nyamperin ke bangkunya pasti dia sudah menghapalkan nama orang yang akan di tuju....

Inilah yang namanya SERVICE EXCELLENT, merasakan di kelas eksekutif memang beda yaa...padahal ini baru penerbangan Jogja Jakarta, gimana kalau penerbangan ke Eropa atau ke Amerika yaaa... gimana kalau pesawatnya yang lebih mahal dari Garuda yaa....

Saya membayangkan, jika saya sekarang ada di kelas Ekonomi (yang sebenere sudah nyaman) namun mendapatkan pelayanan seperti ini Excellent seperti ini takjub dan senengnya kayak apa yaa...?

Temen-temen pemilik Nutrition Club, apa yang saya rasakan di penerbangan singkat ini perlu saya sharing, agar anda para pemilik NC terinspirasi untuk memberikan service Excellent kepada customer anda meskipun NC anda adalah NC kelas Ekonomi.

Banyak hal yang bisa kita ambil sebagai pelajaran, sebut customer dengan namanya dan itu terdengar lebih merdu daripadalagu yang terindah, wajah lurus dengan wajahnya, sesekali tatap matanya, senyum, lupakan HP, lupakan Group WA, Lupakan udpate status FB, dan hal-hal lain yang mengganggu saat adna berhadapan dengan customer anda di Nutrition Club (NC ) anda.

Jam 06.30 sd 9.30 adalah 3 jam istimewa dimana anda bisa bener-bener fokus memberikan servis yang baik, service excellent untuk customer-customer anda. Seperti halanya diri kita, mbak Jennifer itu pasti memiliki sahabat, teman ngobrol dan keluarga dirumah...mungkin tadi pagi anaknya rewel nggak mau sekolah, mungkin adiknya tadi pagi menelepon minta uang untuk kos-kosan, mungkin suaminya baru saja membuatnya tidak nyaman...dsb..dsb...namun semua itu tidak nampak pada Jennifer....

Ayuk belajar terus dan tingkatkan terus service excellent kitaaa.....

Semoga bermanfaat

Hadi Kuntoro
Jakarta 10Agustus2017, perjalanan menuju LDW Malaysia

NIKMATI SETIAP LANGKAH DI KEHIDUPANMU SUATU SAAT KAMU AKAN FAHAM HIKMAHNYA



"Assalaamualaaikum....Mae Saweg teng pundi nggih, saniki peken pundi (Mae lagi dimana yaa...? hari ini pergi ke Pasar Mana..?)" adalah sudah seperti password yang hampir tiap pagi saya ucapkan puluhan tahun setiap pagii...sampai anak-anak yang kurang faham bahasa jawa saja hapal hehehe....


"Waalikum salam...hehehe" jawab Mae....  pokoknya di awal telpon Mae selalu tertawa "he-he-he" sampai anak-anak kamipun hapal... karena kalau pagi menelepon mae selalu saya loudspeaker , dan anak-anak akan berkata pasti Uti akan tertawa "he-he-he" tebakannya selalu benar dan mereka tertawa......hahaha....


Pagi ini obrolannya menarik, ceritanya sepagi ini Mae baru kedatangan tamu, kalau di kampung usai berjamaah subuh kadang orang-orang pada saling "Ngendong" atau berkunjung atau main ketempat Mae jika tahu mae lagi Prei (libur) enggak pergi ke pasar tiap pasaran Wage.


"Mae nembe ana tamu, kanca jamaah kowe ngerti Salamah(nama samaran) ora..? kae kan lagi kenang coba, malah nembe curhat carane njaluk pertimbangan nek cerai bae keprige hehehe.... isen-isening ndonya ceritane ya ming seputar-seputar itu yaaa....hehehe  (Mae barusan ada tamu, temen jamaah, kamu tahu enggak si Salamah, itu lagi di uji curhat minta pertimbangan karena mau bercerai...hehehe... cerita-cerita di dunia yang hanya seputar-seputar itu yaaa....?)" Kata Mae...


"Loh lha kepripun siiih....(loh lha gimana siih) bukanlah dia sudah sukses hidupnya...?" kata saya


"Iya sudah sukses, tokonya saja dua, mobil rumah bagus, usahane maju, namun ya begitulah dia lagi di uji macem-macem sampai mau bercerai, mae ya tertawa saja.... kaya Nasehate Mak prapti almarhum, apa saja diketawain, kalau hidup hanya seneng-seneng dan seneng apa bedanya kayak kucing...hahah " Mae menceritakan Emak Prapti.



Mae punya sahabat namanya Mak Prapti, sama-sama pedagang pasar, sama-sama Janda, saling mengunjungi makan siang bareng, kadang ngajak anak-anaknya, sehingga anak-anak mak Prapti akrab dengan kita, kadang kita juga sering main kesana, hingga hari inipun kami anak-anaknya terus kontak dan saling kunjung mengunjungi....


"Bersyukur awake dewek wes dipilih  gusti Allah dadi menungsa, rekasa-rekasane esih duwe pengarep-arep dan menungsa gelem tetep bisa ngguzu, gelem ora nek makmur oranana masalah kayak kucing (bersyukurlah kita sudah dipilih Allah menjadi Manusia, sehebat-hebatnya berat beratnya menjadi manusia kita selalu punya harapan dan terus bisa tertawa, mau gak hidupnya makmur tidak ada masalah kayak kucing) hehehe.... " kata Mae menirukan ucapannya Mak Prapti....


"hahaha.... Mae dan Mak Prapti itu klop... ketawa-ketiwi " kata saya


_"Mungkin karena hidup kami terlalu banyak masalah ketika masih muda dulu, dan alhamdulillah diberi kesempatan panjang umur hingga saat ini, dan di usia tua seperti sekarang makin faham-makin faham..bahwa masalah-masalah yang terjadi jaman dulu itu ternyata adalah hal yang baik, satu sama lain saling terangkai saling melengkapi, jika satu saja ceritanya meleset, misalnya kami tidak mengalami masalah yang *X*, maka kini kami tidak memahami/memiliki yang namanya *Y*, semua masalah itu baik bagi kita.... hanya saja manusia kan punya sifat kesusu (tergesa-gesa) kepengin secepat kilat semuanya selesai dan tidak ada masalah lagi... jika tidak ada masalah justru di usia sekarang tidak ada cerita menarik.... demikian pula yang terjadi ke kamu, ke Salamah, ke siapa saja, bersabar saja... nanti kamu akan paham bahwa semua itu ternyata baik"_


_"Manusia itu butuh masalah agar akal dan pikirannya terus menerus bisa digunakan... jangan tergesa-gesa pengin segera berhasil, karena jika sukses / berhasil dipikirnya tidak akan ada masalah lagi..ternyata tidak... setelah ini selesai nanti akan muncul yang itu...dan seterusnya. Contohnya kawan kamu Salamah sekarang uang sudah bukan masalah apa yang dulu siang malam diimpikan sudah tercapai.... apakah tidak akan muncul masalah lagi.,..ternyata ada lagi..dan nanti setelah ini selesaipun akan ada lainnya lagii"_


"Lihat kucing anggora putih seperti yang dimiliki pak Sugeng, yang harganya jutaan itu memberikan banyak pelajaran..." saya bingung kok tahu-tahu melompat ke kucing.....


"Lha emang bagaimana kucinge  pak Sugeng mak...?" tanya saya penasaran


"Mau gak dicintai semua orang, dikagumi tua muda anak-anak suka, semua senang dengannya semua memuji, karena dia begitu halus, begitu lembut, cantik, bersih, disediakan tempat tidur yang nyaman, semua makanan kesukaan tersedia, tanpa memintapun jika sesuai  jadwal dikasih makan enak, agar makin sehat, jika sakit tanpa perlu mengeluh buru-buru dibawa ke dokter terbaik, dan untuk menjaga kecantikane pergi ke salon rutin, antri ditungguin, di bersihkan kukunya....kurang apa makmurnya diaa....pertanyaannya adalah apakah manusia mau jika disuruh menjadi Kucing anggora seperti itu...hehehe....enggak mau kan..? " Saya tertawa ... contohnya kok kreatif hahaha....


"Enggak pernah digosip orang.... gosipnya pun malah memuji-muji heheh..." Lanjut Mae...


"Iya yaa...hahaha....apa serinya hidup sekali kok jadi kucing anggora...hahaha" kata saya....


"Ya wes sehat-sehat yaaa....." kata mae di ujung sanaaa....


"nggiiih....maturnuwun..assalamulaikuuum..."


Semoga anda terpinspirasi dengan obrolan ringan ini...bersyukurlah anda menjadi diri anda sekarang...


Hadi Kuntoro


_"Mendongeng dari kaki gunung Dieng"_

PAK HADI KOK BERMAIN BISNIS KAYAK GITUAN THO...?

Darin judulnya saja itu sudah seprti menyihir saya untuk konsentrasi menjawabnya....banyak pertanyaan lewat medsos yang mengalir kadang bahkan saya menjawabnya beberapa bulan kemudian. Namun tidak untuk yang ini, karena judulnya saja sudah menarik hehehe....

TANYA : Dear pak Hadi, sekarang ini kan sedang digalakkan dan marak dimana-mana ada slogan kampanye #beliIndonesia. Pertanyaan saya, pak Hadi kok getol dan semangat sekali membuka Rumah-Rumah Nutrisi, dan produknya sendiri adalah produk luar negeri, bukan "made in Indonesia" bahkan itu produk Amerika. Sedangkan pak Hadi sendiri kalau saya lihat ke belakang ternyata dulu adalah salah satu member Komunitas TDA (Tangan Di Atas) yang notabene sebuah komunitas yang isinya pengusaha-pengusaha yang aktif mencanangkan program #beliIndonesia.
Mohon maaf saya bertanya cukup jauh agar mendapat penjelasan langsung dari sampeyan Senior Saya.

JAWAB :
Maturnuwun mas Bro, pertanyaannya sangat bagus karena beberapa tahun di awal usaha sebenernya pernah ada perang batin, persis seperti yang sampeyan tanyakan. dan saya bersyukur karena pertanyaan itu membuat saya menuliskan jawaban di blog ini , dan nanti bisa dibaca rekan-rekan lain yang mungkin juga penasaran seperti sampeyan, namun mau tanya enggak enak...heheh,

Sebenere sejarah kami memutuskan disini ceritane puanjaaang dan menjelaskannnya bisa makan waktu dua hari...namun saya agak melompat-lompat yaaa agar lebih singkat yaa....

Tahun 2008 ketika  "Bisnis Utama" kami runtuh, tutup dan bangkrut, kami akhirnya pulang kampung, menenangkan diri dan kami berpikir pasti di kampung ada banyak jalan usaha lain yang bisa kita lakukan, dan kami menekuni beberapa usaha dari home Industri Garmen, mencoba usaha makanan kecil sampai menjadi supplier kayu ke pabrik-pabrik di Jakarta.

Dan di tahun 2010 saya konsumsi Herbalife dan 4 bulan kemudian saya turun 27kg. Untuk diketahui saya sebelumnya memiliki problem obesitas alias kelebihan lemak dan bergelut dengan penyakit yang membuat saya harus makan bermacam-macam obat setiap hari, dan belakangan saya faham penyakit itu adalah satu resiko dari penyekit kelebihan lemak jahat.

Di titik itu saya mulai berpikir, wah SAYA BUTUH PRODUK INI JANGKA PANJANG, sekaligus saya juga berpikir, "Jika saya butuh produk ini maka semua orang juga pasti butuh, karena pola makan yang saya anggap normal-normal saja, apa-apa yang saya anggap tidak masalah ternyata itu MASALAH BESAR, dan saya yakin masalah saya juga dialami oleh banyak orang dan makin kesini makin banyak. 10th sampai 20th lagi ini adalah PELUANG PASAR YANG BESAR...hiii... saking besarnya bahkan merinding waktu berpikir saat itu...."

Kemudian saya melihat apakah ada produk-produk lain "made in Indonesia" yang sama atau paling tidak mirip dengan itu..?

Di komunitas kita, ada yang berbisnis jamu, suplemen, tanaman-tanaman obat...dan sayapun pernah beberapa kali merasakan produk mereka, namun belum ada yang menggarap sektor BISNIS NUTRISI.

Di tengah-tengah mengerjakan usaha-usaha yang lain kamipun terus belajar memperdalam ilmu nutrisi dimanapun ada forum dimana kami bisa belajar, dan kamipun terus mempelajari pola-pola distribusinya.

Dari situ saya makin faham, demand atau permintaan pasar  produk yang seperti ini makin lama makin besar karena trend memang mengarah ke Bisnis Industri Wellness, dan Pasarnya sangat besar, dan Indonesia dengan 250juta penduduk dengan pemahaman pola makan yang masih minim seperti saya adalah TARGET MARKET YANG BESAR.

Orang butuh ilmu edukasi pola makan, dan butuh edukasi-edukasi makanan-makanan apa yang SEHARUSNYA dimakan dan apa-apa yang sebaiknya dihindari... orang Indonesia yang seperti ini masih sangat awam.

Dan dari berbagai training-training dan banyak buku-buku yang saya baca, isi dari semua produk-produk ini masuk akal dan bener-bener komplit menjawab semua pertanyaan besar saya...bahkan kumplit dari yang saya butuhkan...ilmunya teruuus berkembang...dan kami masih sangat awam.

Hari demi hari saya makin yakin, ini sebuah pasar yang sangat besar DEMAND-nya BESAR bahkan ini peluang raksasa yang tidak kalah dengan bisnis minimarket-minimarket yang hingga detik ini masih terus bertumbuh menjamur.... kita sudah ditinggalkan oleh peluang itu...lewat begitu saja... jangan sampai peluang inipun melewati diri saya begitu saja....

Jika tidak ada orang Indonesia yang BERKOMPETEN dan memiliki ISTIKOMAH DAN KESERIUSAN YANG TINGGI di bisnis ini, maka ini berbahaya....

Sekarang kita sudah memasuki MEA, masa perdagangan bebas, dimaana negerti tetangga kita Malaysia, Singapure, Thailand, dll dari seluruh pelosok penjuru bisa dengan mudah menjalankan bisnis di Indonesia.

Di negara lain Nutrition Club seperti ini terus menerus bertumbuh, mereka memiliki pengalaman yang lebih lama dan mereka memiliki mindset bisnis yang jauh lebih matang, sehingga hanya menunggu hitungan tahun yang singkat dengan mudah mereka bergerak ke Indonesia karena PASARNYA ADA, dan DEMAND BESAR...dan mereka akan membuka Rumah-Rumah Nutrisi mereka disini, maka habis peluangnya.... dan SELESAI. Pasar disini akan dikuasai mereka, uang-uang keuntungan, royalti, dll..dll...dan segala benefit akan mengalir lancar ke mereka dan tanpa halangan... 100% uangnya akan lari ke mereka.

Namun jika kita memiliki kompetensi maka kita bisa membendungnya, yaa...itu semua bisa dibendung jika kita bergerak dari sekarang, berlari mengejar kompetensi seperti yang mereka miliki.

Jika jalur produk ini di Indonesia digarap serius oleh orang-orang Indonesia maka konsumsi-konsumsi orang Indonesia akan produk ini, keuntungannya tidak 100% mengalir keluar negeri, namun kita bisa menekan beberapa % bahkan kita bisa menahan lebih dari 50% sehingga yang mengalir keluar makin minim.

Dan tidak hanya itu, jika skill kita bagus bahkan kita bisa bermain diluar kandang, kita bisa berekspansi ke negara mereka dan mengalirkan hasil keuntungan-keuntungan dari konsumsi orang luar negeri mengalir ke Indoensia, ini artinya ada devisa yang masuk.

Mungkin anda masih penasaran, "Looh pabriknya di Amerika sono, tetep saja uangnya mengalir sangat besar kesana lha wong mereka produsennya...?"

Jawabnya "Itu Benar dan itu memang bener-bener diluar kontrol kita saat ini, namun harus diingat yaa produk ini PASARNYA ADA. Faktanya orang-orang butuh produk seperti ini, orang-orang butuh sehat, seperti yang saya butuhkan dan kini alhamdulillah kami dapatkan, dan kedepannya siapapun yang membuat RUMAH NUTRISI atau NUTRITION CLUB apakah itu wonge dewe atau orang dari negara manapun mereka akan tetap membelinya karena untuk saat ini BELUM ADA PILIHAN produk bikinan dalam negeri yang seperti ini.

Android, Smart TV, Mobil, Motor, Kulkas, Mesin Cuci, Komputer...adalah contoh-contoh barang-barang yang berubah fungsi menjadi kebutuhan primer yang kita belum bisa membuatnya...dan kita tidak bisa membendung agar orang JANGAN BELI ITU sebelum ada pilihan lain buatan sendiri yang menggantikan itu semua....

#BeliIndonesia berlaku untuk produk-produk dengan kualitas "lumayan" yang sudah di produksi di Indonesia

#BeliMobilIndoensia itu kita ikuti jika Indonesia sudah bisa bikin mobil sendiri macam korea dan Malyasia

#BeliAndriodIndoensia itu kita ikuti jika Indonesia sudah bisa bikin android dewe

#BeliNutrisiIndonesia itu kita ikuti jika Indonesia sudah bisa bikin nutrisi sendiri

Jika belum...yang kita bisa upayakan adalah CEGAT & KUASAI jalur distribusinya, kita berjuang agar "Link Chain Supply" atau rantai pasokannya kita kuasai...

Saat ini itulah jawaban saya, waktu demi waktu semua terus berubah, saya berharap akan ada produk sejenis yang kualitasnya sama, syukur-syukur lebih baik, dan di produksi konco-koncone dewe....

Maturnuwun

Hadi Kuntoro
Mendongeng dari kaki gunung Dieng