Ora Sah Aleman (Jangan manja)

Saya kan belum punya modal...bisnis itu perlu modal kan..?
Entar nunggu punya modal dulu...dll..adalah jurus andalan mereka yang sebenernya memang tidak mau bergerak....dan suatu ketika nanti kalau ada modal 1 Milyar di berikan kepadanya pun dia masih belum bergerak, bahkan alasannya mungkin sudah berubah menjadi...saya nggak ada pengalaman..entar kalau 1 Milyar ini habis gimana..?

Jadi kapan memulainya kalau anda selalu bersembunyi dibalik hal2 yang semuanya terletak di luar area kekuasaan anda..?

Makanya mulailah saat ini..ya..sekarang .....

Buat anda yang selalu mencari-cari alasan, saya persembahkan tulisan temen kami di TDA yang baru saja thimik-thimik memulai bisnis, dan semangatnya sungguh luar biasa..

Salah satu pasangan Suami istri yang memberi saya inspirasi agar kita tidak mudah menyerah, jangan manja (Ora usah aleman, bahasa jawanya) adalah Ibu Debi&P.Henry. Pasangan tionghoa yang sering naik motor jauh2 dari Propinsi Banten kerumah saya. Semangatnya begitu luar biasa..tidak heran kalau 5-10 tahun lagi akan muncul tambahan satu konglomerat lagi dari sana...
Saya banyak teringat kata2 atau pertanyaan2 yang disampaikannya langsung kepada saya misalnya :
- Pak saya konghucu dan suami saya Budha..saya jatuh cinta sama komunitas TDA tapi kok kayaknya semuanya muslim2 semua..? Apakah komunitas ini dibatasi hanya muslim saja..?
- Saya kepengin sekali ada tambahan pendapatan, tapi saya nggak punya modal, makanya untuk memulai bisnis saya minggu yang lalu saya sampai menggadikan cincin kawin..nha sekarang saya tertarik sama selimutnya Pak Hadi, saya ingin mencoba memasarkan..
- Pak suami saya sekarang dipaksa full TDA, perusahaan tempatnya bekerja mau bangkrut dan dia kena pengurangan...saya sedih tapi ada harapan juga mudah2an bisnis kami berjalan dan saya nggak ingin dia balik2 lagi menjadi TDB..
-Minggu besok kan ada pengajian di rumah Pak Hadi, saya ikutan datang boleh nggak..? Nanti saya nunggu di toko pak Hadi saja dan datangnya setelah acara usai..(saya jawab, anda datang ke pengajian saja nggak apa2 nanti saya sediakan ruangan khusus buat yang non2 muslim kalau emang nggak mau ikutan, nanti kan anda2 bisa saling sharing....
- dll..dll..

Beberapa hari yang lalu saya referesi-kan pasangan tangguh ini agar join ke TDA, dan alhamdulillah minggu ini ada postingannya yang Insya Allah ini akan memberikan inspirasi buat anda..agar anda turut segera TAKE ACTION juga...ingat waktu terus berjalan...hari kemarin tidak bisa anda ambil kembali, tadi pagi pun juga...manfaatkan waktu sekarang dan yang akan segera datang...mulailah action untuk Indonesia... (Kepada Ibu Debby kalau anda tiba2 baca tulisan anda tampil di blog ini jangan kaget ya...)

Selamat Membaca
Salam FUNtastic...
Hadi Kuntoro

AWAL PERJALANAN BISNIS
Perkenalkan, saya Debby, new comers di milist ini.Tulisan ini adalah posting pertama saya, mudah-2an akan ada tulisan saya yang kedua dan seterusnya.

Saya mengenal komunitas TDA milist ini dari seorang bapak yang sangat sabar dalam memberikan bimbingan kepada saya dan suami, beliau juga menjadi inspirasi kami setiap kali kami membaca postingan-2 beliau baik di milist maupun di blog nya. Beliaulah Pak Hadi Kuntoro, terima kasih Pak, (akhirnya saya berani juga nulis disini hehehe), ada juga Pak Eko yang pernah bbrp kali chatting di YM, trus kemudian pernah 1x chatting dengan Pak Ronny. Secara keseluruhan semua postingan teman-2 yang saya baca dimilist ini selalu menambah semangat saya dan suami bahkan ada beberapa postingan yang kami anggap sangat berkesan kami print dan simpan di 1 folder dirumah.

Saat ini saya masih bekerja di sebuah perusahaan, sedangkan suami sudah 2 bulan terakhir mem-PHK kan diri dari perusahaan tempat dia bekerja, demi mengurus dagangan kami yang makin lama makin tidak bisa hanya untuk sampingan. Awal usaha kami di bidang garment dimulai dari seorang teman yang menawarkan saya untuk membantu menjual produk underwear dengan sistim konsinyasi, dan saya mulai pasarkan ke tetangga-2 dekat rumah, ternyata tetangga banyak yang bilang "koq cuma underwear doang sih?" pikir saya, iya juga nih, permintaan jenis yang lain juga sudah banyak, tapi sayangnya kami nggak ada modal sama sekali, akhirnya saya rundingan sama suami, dan diputuskan untuk menggadai cincin pernikahan kami, (hiks… berat sih, tapi akhirnya rela juga demi memulai usaha)

Dari hasil menggadaikan cincin tersebut, kami punya modal sekitar 1,2 juta, dan kami pergi ke Tanah Abang (itu juga yang pertama kali buat saya) setelah putar2 melihat, akhirnya kami membeli 1 lusin daster Kencana Ungu, 1 lusin baju tidur anak2, dan 2 lusin blus-2 kaus yang katanya model baru. Selesai belanja, hati saya malah sedih, karna ternyata masih banyak barang pesanan yang belum terbeli, karna uangnya pas-pasan, tapi suami selalu ngasih semangat dan menghibur saya.

Singkatnya saya mulai menjual ke tetangga lagi, dengan mudah mengumpulkan ibu-2 sekitar rumah, tinggal panggil 1 orang dan nggak lama datanglah serombongan yang lainnya (kenapa gitu ya?) ternyata dagangan saya harus saya jual dengan tempo 1 bulan, karna disitu sudah ada tukang kredit harian dan mingguan, ya sudah, untungnya harga jual yang kami tentukan juga sesuai dengan masa tempo tsb. Yang anehnya barang2 tersebut habis hanya dengan 2x ngumpulin ibu-2 (hehehe mereka konsumtif banget ya…) dan kalau dihitung keuntungan saya bisa mendekati 80% dari modal yang dikeluarkan.

Saya dan suami berusaha untuk mendisiplinkan diri supaya bisa memisahkan uang usaha dengan uang rumah tangga, supaya kali berikut kami belanja ke tanah abang, sudah bisa menambah jumlah dan jenis pakaian yang kami beli.Sampai saat ini kami sudah memberikan dagangan kami untuk dijual kembali kepada bbrp orang teman yang kami percaya untuk menjual di lokasinya masing-masing, ada yang di Depok, Lt. Agung, Bintaro, Bandengan, Poris – Tanggerang, dll, kira-2 sudah ada 10 orang dan dengan system yang kami terapkan ternyata membuat mereka semangat dalam menjualkan dagangan kami.

Kami senang, bahwa sampai hari ini kami belajar usaha sambil membantu teman-2 yang punya kemauan usaha tetapi tidak mempunyai modal, kamipun awalnya tidak punya modal, tapi dari 1,2 juta hasil gadai cincin, kami bisa mengembangkannya sekarang sekitar 8 juta dalam waktu 4 bulan. Ternyata yang penting jangan terlalu mikir, kalau mau usaha jangan mikir-2 yang terlalu idealis harus punya modal sekitar 10 juta dan harus ada kios dulu (benerkan Pa Eko?) apapun bisa dilakukan untuk memulai usaha.

Minggu lalu kami juga mulai berani berdagang di pasar lapak di Jl. Baru Depok, pagi-2 setiba dilokasi sekitar jam 5 kurang, saya sms ke Pak hadi, istilahnya mohon doa restu, ngga berapa lama Pak Hadi telpon balik dan ngasih nasihat2 buat kami yang baru pernah berjualan seperti itu. Ternyata benar kata Pak Hadi, "jangan kecil hati kalau kali pertama ini kami belum bisa dapat omset yang memuaskan, anggap saja sebagai masa orientasi seperti disekolah" Dari jam 5 s/d jam10 pagi kami berjualan, omset yang masuk kurang dari 100 ribu, dan saya selalu teringat kata-2 Pak Hadi sebelum kami mulai berjualan.Sekali lagi terima kasih ya Pak Hadi.

Maaf ya, postingannya kepanjangan, sebetulnya masih banyak pengalaman-2 seru, lucu dan menyedihkan yang ingin saya bagikan, tapi untuk sementara cukuplah sampai disini, saya berharap postingan saya ini bisa juga memberikan inspirasi bagi teman-2 yang belum memulai, memang pengalaman kami belum sehebat teman-2 yang sudah lebih dulu memulai, tetapi mudah-2an kami sabar dan tekun untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Salam
Debby Reina
charleymix@yahoo.com

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Salam Kenal Pak,
Sungguh Artikel yang sangat bermanfaat pikiran saya emang spt itu dari dulu :D jadi malu nih...

Anonim mengatakan...

Pak Hadi,

Terus terang kami senang bisa gabung dengan komunitas TDA, sungguh luar biasa, bahkan kami yang tadinya ragu untuk joint, ternyata merasakan sekali bahwa komunitas ini sungguh-2 kompak, kekeluargaan dan penuh semangat.

Kami ucapkan terima kasih kalau postingan di milis bisa masuk di Blog bapak ini, mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi buat kawan-2 yang lain.

Salam Sukses