(4-HARI LAGI)PERJALANAN ADIK SAYA MENUJU "FULL TDA"


Pembaca Yang Budiman,

Mulai hari ini saya akan menulis cerita seputar adik saya Hadi Sancoyo (Yoyok). Tulisan ini Insya Allah akan saya publikasikan di blog, setiap hari sembari menghitung mundur (Count Down) dia sampai hari H menjadi full TDA tanggal 1 April 2007, dan saya persembahkan kepada adik saya yang gagah berani untuk berani full TDA.

Hari itu adalah bener2 hari bersejarah bagi TDA karena adik saya yang niat awalnya 100% akan berkarier di Bank, tapi ditengah perjalanan kenal dengan komunitas TDA setahun yang lalu, akhirnya berubah arah haluan 180 derajat.

Kesuksesan visi dan misi komunitas TDA dipertaruhkan disini…keberhasilan dia kelak langsung atau tidak langsung akan mengharumkan komunitas ini, pun sebaliknya….

Insya Allah tulisan ini akan banyak menginspirasi temen2 yang masih TDB (termasuk saya ..), makanya saya sarankan untuk membaca sampai selesai meski panjang sekali…

Tulisan ini adalah gambaran adik saya tapi dari kacamata saya, Kakaknya…

Semoga dia membaca tulisan2 ini..sengaja saya tidak beritahu dan ini akan jadi surprise buat dia..

Kepada Adik Saya,Yoyok kalau kamu ternyata kebetulan membaca ini “Hanya tulisan inilah hadiah dari saya. Seandainya kamu ada di Jakarta, bukan hanya member TDA, tapi P.Haji Alay pun akan saya ajak untuk menjemputmu dari bank tempat kamu bekerja..Insya Allah Rizki yang MELIMPAH DAN HALAL akan banyak kamu dapatkan setelah full TDA…percayalah…Saya akan ikut berdoa kepada Allah untukmu, sayalah yang menjadi saksi ketika kamu bisa membuat karyawan kita di kampung menitikkan air mata gembira karena mendapat gaji lebih besar dari yang didapatkan temen2 mereka yang kerja di pabrik2 di Jakarta..”

Inilah tulisan saya selengkapnya :
Saya kaget sekali ketika adik saya memberi kabar bahwa jurus terakhir dari Bank dimana dia menjadi TDB adalah menawarkan gaji dan jabatan yang sangat menggiurkan untuk ukuran kami, apalagi itu di kampung.
Dia ditawari gaji 6 Juta.! Dan kenaikan jabatan yang lebih tinggi lagi. Nilai segitu jangankan untuk orang awam, bagi saya pun itu akan membuat membuat gentar, karena itu semua terjadi di kampung halaman sendiri, di Wonosobo, yang dingin dan tenang, dimana biaya hidup sehari 25ribu saja sudah termasuk golongan yang bisa makan cukup mewah.
Tapi yang membuat saya lebih kaget lagi, adalah adik saya sama sekali tidak bergeming dari pendirian dan tekadnya, yakni FULL TDA...karena itu jalan yang disukai NABI dan sahabat-sahabatnya...

Pertama kali di bank kira2 3 tahun yang lalu, ketika salah satu dari Bank yang besar dan terkenal di Indonesia membuka semacam divisi SIMPAN PINJAM khusus buat usaha mikro, yang bergerak di daerah-derah termasuk di kecamatan-kecamatan terpencil, dan dari kecamatan yang cukup terpencil, yang sering berkabut, dan kadangkala sangat dingin, disitulah dia ditempatkan, di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara yang merupakan kampung kelahiran kami dan disitulah orang tua kami tinggal hingga saat ini.

Awal karier sebenernya biasa-biasa saja, hingga akhirnya dia sering rajin baca2 buku.
Memang adik saya ini semenjak sering saya ceritain mengenai komunitas TDA, dan akhirnya bergabung di komunitas meskipun dia anggota yang pasif, tapi dia termasuk anggota yang rajin sekali membaca-baca postingan2 dan menyimpannya.
Buku-buku yang di rekomendasikan temen2 di TDA pun selalu saya beli 2, satu buat saya dan satunya buat Yoyok, tapi yang selalu membaca sampai selesai malah dia, dan saya yang banyak dicertain mengenai isinya..hehe….dan itu pula yang membuatnya belakangan ini makin terakselerasi, apalagi setelah baca2 sharing2 dari TDA.

Saling sharing dan memotivasi selalu kita lakukan, dan ini sangat mudah karena Istri Yoyok ini adalah juga Adik istri saya, jadi dimanapun tempatnya kita bisa ngumpul, ngumpul di orang tua bisa, ngumpul di mertua juga bisa.

Pesan moral pertama yang saya berikan kepada dia adalah “Dimanapun kamu berada jangan jadi yang biasa-biasa saja. Orang takut kepada bank itu karena mereka melihat bank sangat baik hati saat menawarkan pinjaman, dan setelah itu mereka tidak ubahnya seorang eksekutor yang bisanya adalah menagih-menagih-menagih dan akhirnya menyita, tanpa melihat saat itu nasabah sedang tercekik lehernya, dan solusi yang paling ampuh menurut bank paling diberi semacam aspirin yang tidak lain hanyalah penahan sakit sementara, untuk nanti sakit lebih parah lagi. Aspirin itu misalnya di beri pinjaman lagi, atau diperpanjang cicilannya yang artinya bunganya makin besar”

“Jadilah solusi atau problem solver bagi nasabahmu..” Kata-kata saya selalu dia pakai dalam kesehariannya sebagai marketing di Bank Simpan Pinjam ditempat dia bekerja.

Dan semenjak itu, roda bergerak sangat cepat, presentasi produk ke nasabah dia jadikan ajang silaturahmi. Dia tidak banyak menawarkan produk tapi malah banyak belajar dan mendengar dari para calon nasabah, dan justru dari situlah komoditi dia laris terjual.

Saya masih ingat kata-kata Yoyok “Kalau ketemu orang yang saya prospek, saya TIDAK PERNAH menawarkan produk dari awal , tapi saya datang dan malah banyak tanya seputar usaha dan ngobrol mengenai suka duka kesuksesan2 mereka, setelah mereka habis ceritanya baru mereka tanya, Ngomong2 anda kesini mau ngapain…? Dan ketika saya cerita bahwa saya kerja di bank ini, dan di bagian marketing, maka yang di prospek itu langsung mengajukan pinjaman nyaris tanpa presentasi, dan umumnya dengan cara ini hampir 99% nasabah yang dia prospek adalah nasabah yang baik dan sesuai requirement..!”

Dan ternyata dengan BANYAK MENDENGAR itulah justru dia banyak disukai orang dan efeknya dia banyak dapat nasabah sekaligus dia mendapat banyak ilmu. Ilmu-ilmunya ini belakangan hari sangat berguna bagi nasabah-nasabah yang lain.

Ketika ada nasabah yang kreditnya macet, dia akan datang sebagai problem solving, kendala-kendala bisnis apa yang dia hadapi hingga sampai kreditnya macet akan dia dengarkan semua, dan oleh Yoyok si nasabah ini dibimbing agar dia mentas dari masalahnya. Dari masalah pemasaran, pencarian bahan baku, kontrol stok, kontrol keuangan dll dengan gratis akan diajarkan oleh Yoyok kepada nasabah ini.

“Kalau ilmunya atau jawabannya kamu nggak bisa gimana..?” Tanya saya pada suatu hari…

Ternyata jawabanya adalah dia tinggal catat masalah apa yang dia tidak tahu solusinya, dan datang ke nasabah2 dia yang lain yang lebih ahli yang bisnis di bisnis yang serupa dan setelah semua pertanyaan terjawab dia akan kembali ke nasabah yang bermasalah ini, dan memberikan solusinya….simpel dan gampang ya…?

Pernah pada suatu hari Yoyok menelepon saya untuk mencarikan alat membuat bakso yang otomatis, karena ada nasabah prospektif yang akan mengajukan pinjaman kalau bisa mencarikan mesin seperti itu.

Dengan pendekatan seperti ini akhirnya dia banyak didatangi nasabah yang kadang hingga dinihari curhat dirumah, dan dengan gampang akhirnya dia bisa berlipat-lipat melampuin target, bahkan pendapatan secara total di tempat dia bekerja sebagaian besar adalah dari nasabah Yoyok.

Bank cabang dia yang baru lahir tidak lama langsung menduduki 3 besar paling hebat di jateng, dan ini tercium oleh yang diatas, dan dia akhirnya di di cemplungin di kabupaten kota Banjarnegara, dan disini ditempat yang paling banyak kredit bermasalah dia tampil cukup cantik, dan disini pulalah kami membuka toko grosir kerudung kami yang ketiga.

Yang unik adalah karena dia posisnya yang dikejar-kejar nasabah. maka negosisasi2 dengan bank dilakukan sembari mbantuin sang istri di toko, rupanya ini pulalah yang mengakselerasi kami. Karena kedatangan2 nasabahnya ketempat kami menjadikannya semacam iklan yang tersamar…
Transaksi paling hebat ya di toko, karena kalau mereka gagal jadi nasabah bank, aku usakan berhasil jadi nasabah “ALMASYHUR DISTRO” toko kami, tapi kebanyakan malah jadi keduanya..!!

Posisinya yang menjadi marketing menyebabkan dia bebas paling di kantor 2-3 jam selebihnya di toko atau jalan2 cari prospek, tapi itupun cukup membuat dia mendapat jabatan Se-Level Manager…Sebuah jabatan yang katanya seumur-umur baru pertama kali ada di bank-nya……
(Barangkali mau diangkat manager, tapi manager yang lama masih ada jadi yang diatas bingung..dan dibuatlah jabatan baru se-level manager buat dia .)

Dan prestasi2 itu itu pula-lah yang mengantarkan melesat dan menjadi Manager Unit di Kabupaten Wonosobo…..
Ya..baru Januari kemarin..tapi takhta itu nampaknya tidak lama akan dia duduki, karena dia mengajukan Pengunduran diri awal Maret Kemarin,
Sebelumnya pengunduran sudah di sounding2kan dia sejak Februari, tapi itu ditertawakkan baik kawan,anak buah atau atasannya, karena dipikir itu adalah upaya dia untuk mendapat kenaikan gaji…tapi betapa kagetnya mereka setelah tahu bahwa dia serius…hingga akhirnya banyak negosiasi dari jabatan hingga gaji naik berlipat…

Alhamdulillah…terakhir berbicara dengan saya dia tetap mantap akan di Full TDA….
Aku sendiri iri sama adikku…awal karir sbg S1, gaji sekitar 1 jutaan, naik 1.5 juta,naik 2.5 juta dan ketika sekarang mau dinaikkah 6 juta malah Resign….

Sungguh VIRUS TDA sudah bener-bener menempel di setiap keping2 darahnya…..(Bersambung )

Semoga Anda Terinspirasi

Salam FUNtastic…
Hadi Kuntoro

Tidak ada komentar: