Percayakah Bahwa Rejeki ada di Mana-mana

2 Juni 2006

Kata-kata yang sangat sering kita dengar, bahwa rejeki ada dimana-mana, rejeki bisa datang dari mana saja asal kita bertakwa kepada Allah, Sang Penguasa.

Pertanyaannya adalah :
Apakah takwa bisa mendatangkan uang.?
Apakah bisa membuat perut kenyang..?

Di kepala kita sebenarnya sering tergelitik pertanyaan seperti itu, namun kita kagok atau malu-malu untuk menanyakan kepada kyai atau ustad-ustad yang memberikan ceramah.

Kalau saya pribadi memilih dan memutuskan jawabannya adalah 100% Ya..! Meskipun saya juga malu dan kagok untuk nanya ke guru ngaji saya (manurut saya kepercayan itu tidak perlu fakta...pilih saja untuk percaya maka kita akan ada di area dan menjadi member seperti yang kita yakini..)

Sebelum memulai bisnis saya sangat yakin rejeki itu ada di mana-mana karena semua yang dikatakan Allah pasti terjadi, dan berbekal keyakinan itu saya memumulai segala sesuatunya...

Ada kisah menarik. Di daerah tetangga kabupaten di kampung saya, yakni di Purwokerto pada akhir Maret 2006 diadakan bazar yang lingkupnya kecil. Kalau untuk ukuran Jakarta ya "very-very small" alias cemen..!

Bazarnya adalah bazar ibuibu wali murid yang akan mengambil raport kenaikan kelas anak-anaknya. 

Bisa dibayangkan ibu-ibu di sekolahan kampung itu ya paling-paling bawa 5 sampai 20 ribu buat jajan bakso anaknya yang Rp 2.500 saja sudah dapat 1 mangkok full dan lagipula tujuannya ke sekolahan tidak ke mall atau ke pasar kecuali yang sekalian mampir, itupun saya yakin tidak banyak.

Saat itu distro saya yang di Wonosobo baru blue print dan masih banyak di angan2 tapi barang dagangan saya sudah beli sekitar 5 jutaan. Memang saya nekat...

Saya pompa semangat team saya untuk full power ikutan bazar dan mengkhayal seolah-olah itu adalah bazar di istana yang akan didatangi oleh SBY sehingga kita harus tampil paling menarik.
Team sepakat dan semangat bahkan pada hari (H-3)nya bawa 3 pasukan, meja makan di rumah yang cukup besar pun dibawa untuk menggelar dagangan. Ceritanya tempat akan dibuat full heboh.!

Ternyata sampai di tempat acara kita kaget. We lha...tempatnya ternyata tidak lebih besar dari lapangan badminton, dan ternyata 1 kapling bazar ming dikasih tempat 1x1 meter. Semangat team yang tadinya full power langsung melorot, dan mereka telpon, apa mau batal saja.?

Saya jawab No.! tetap jalan dan tetap full seperti pameran di istana yang SBY bakalan datang. Ide terserah, kapling yang 1x1 meter itu isi saja dengan gambar-gambar banner thok saja misalnya nanti jualannya di tempat parkir mobil yang jauh dari arena pameran tidak masalah yang penting action jalan dan kita tidak mundur.

Dan saya minta pada hari H ada yang bagi-bagikan brosur agar serasa benar-benar pameran di kota besar. Bagaimana hasil pada saat hari H..?

Ternyata lebih 90% ibu-ibu yang datang dengan uangnya yang minim-minim merubung tempat kami dari awal pameran hingga usai, dan kami juga baru tahu dari panitian pada hari itu bahwa pamerannya ternyata 2 jam saja.!

Tapi alhamdulillah dari tempat yang mungil dan hanya dalam waktu 2 jam tema kami meraup omset 1 juta.! plus ibu-ibu yang beberapa hari kemudian datang kerumah dengan membawa uang yang lebih banyak berbelanja dan bahkan beberapa diantaranya ingin jadi agen, meskipun untuk itu mereka harus keluar uang cukup banyak untuk di daerah, yakni sekitar 3 jutaan.

Saya mantap dengan keyakinan saya, bahwa bila kita bertaqwa maka akan datang rejeki dari arah yang tidak diduga-duga...

Saat ini di Wonosobo di alun-alun kota sedang diadakan bazar pesta rakyat dari tanggal 20 April sampai 14 Mei 2006, dan saya punya cerita yang lebih heboh lagi tentang perjalanan bazar ini awal mucul keajaiban-keajaiban kecil yang sama sekali tidak saya duga sebelumnya.

Semua itu karena Saya Believe dengan pernyataan diatas...

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
Man Who Struggle to Right Quadrant

Tidak ada komentar: