SYAMAL&VINEETA RAI - 1 : LEVERAGE ITU NAMANYA ZOOM

Hari Jumat 3 November 2023 malam saya ada kesempatan bareng dengan tim S&P Herbalife Indonesia  makan malam bersama  presiden Tim 40K 4 Diamond dari India, Syamal Rai & Vineta Rai


Kami berbincang-bincang dengan topik yang ringan-ringan seperti apa DMO nya, mengapa India pasca pandemi justru menanjak sangat tajam bisnisnya, bisnisnya bertumbuh, Apa faktor yang paling berperan di sini...?? Kenapa justru pandemi membuat mereka ada lompatan...?

Kata Syamal, sebenarnya perjalanannya sudah dimulai jauh sebelum pandemi, yakni sejak 2017 kami mengubah permainan, kami mengubah konsep, yang semula yang semula kami fokus kepada uangnya, kami ganti fokus permainannya adalah pada orangnya, kami fokus kepada merawat customer dengan baik.

Itu secara konsep, dan sebenarnya pertumbuhan sudah dimulai karena perubahan konsep itu .... Dan pandemi ibaratnya akselerasi... Karena dari pandemi itulah kita menemukan sebuah jurus baru yang namanya Virtual NC

Jadi ibaratnya sama-sama berjalan naik tangga menuju lantai atas, tiba-tiba kami menemukan sebuah eskalator, dan kami tetap berjalan di eskalator itu, Namun karena eskalatornya Jalan akhirnya kecepatannya menjadi dua kali lipat..!! ( dalam bisnis Inilah yang namanya leverage atau sering disebut juga Faktor kali )

Saya terkesima...😱😱 Kok aneh sekali ya, pandemi bukannya membuat orang yang sedang berjalan tahu-tahu ketemu tangga yang sulit..?

Kenapa dia malah ngomong ketemu tetangga yang kayak eskalator...?

Apakah  sih leverage-nya Itu...? Sumpah Penasarane Pool ..!!

Leverage atau pengungkit atau faktor kali itu namanya Zoom...!!

What...!! Wkwkwk... Saya pun kecewa.... Lha kok Zoom disebut faktor kali...? Yang kayak gini mah bagi kita biasa ini bukan hal yang ajaib-ajaib amat....🤣🤣

Kalau soal Zoom orang Indonesia juga banyak yang ahli, bahkan tim Avengers termasuk yang terdepan di Indonesia, orang-orang Masih pada awal kita sudah pakai zoom, saking seringnya Zoom kita sampai bosan, bahkan sekarang pun hampir setiap hari ada meeting Zoom, dan saking banyaknya meeting zoom sampai males ikut meeting, karena kalau sudah menjadi peserta meeting Zoom mata langsung ngantuk....😄 Sama seperti jumatan...

Tapi sumpah saya penasaran.... Dan karena saya duduk paling dekat di sampingnya selama makan malam maka saya mau tidak mau harus antusias dan konsentrasi mendengarkan....

Dengan Zoom kita bisa bertemu dengan banyak orang sekaligus dan face to face...! Segala hal yang dulunya kita lakukan lewat teks atau telepon sekarang bisa dilakukan lewat Zoom

Bahkan Zoom kadang jauh lebih efektif daripada pertemuan offline.... Misalnya kalau kita training dengan 100  peserta misalnya, kita tidak bisa melihat masing-masing wajahnya dengan jelas.... Mana Yang konsen mana yang tidak.... Tapi dengan Zoom kita bisa melihat satu persatu

Edukasi edukasi, talking Point kepada customer, tidak perlu lagi diketik-ketik di WhatsApp, bahkan laporan-laporan slim maraton lebih efektif dan lebih cepat

Dan tiba-tiba saja di sinilah saya seperti disadarkan ..... oooo saya baru paham.... Ternyata ada perbedaan pandangan melihat "APA ITU ZOOM?"  Antara orang-orang India dan orang-orang Indonesia

Orang India melihat Zoom sebagai "alat untuk bertemu"

Kalau orang Indonesia melihat Zoom sebagai "Alat untuk Rapat atau meeting atau Training"

Ternyata berbeda cara memandang beda pula cara memakainya dan akhirnya beda pula hasilnya

Contoh misalkan ada meeting presiden Tim offline, maka rasanya kita antusias sekali bahkan mengeluarkan biaya yang mahal pun tidak masalah karena nanti akan terobati kangennya bertemu dengan sohib-sohib... Dan biasanya kehadiran di meeting tinggi peminatnya

Yang hadir banyak bisa sampai 80% presiden Tim hadir, kecuali yang bener-bener berhalangan, kita bisa melihat wajahnya satu sama lain dan semua orang antusias

Namun ketika meeting presiden Tim dilakukan online via Zoom, maka yang hadir tidak sampai 80%, dan dari yang hadir itu paling hanya 5 sampai 10 orang yang nampak antusias dan kelihatan wajahnya ....

Atau kadang awal-awal nampak wajahnya tapi beberapa menit kemudian wajahnya hilang diganti menjadi gambar profile foto

Kenapa bisa seperti itu...? Karena kalau online kita anggap itu meeting, atau training, kalau offline kita antusias  karena itu pertemuan

Mungkin teman-teman masih ingat di awal pandemi sebenarnya kita menemukan jurus yang sangat hebat yakni virtual NC yang dimotori oleh Avengers Jjawara Banten...✊✊

Waktu itu sebenarnya kita sudah mengenal dengan sangat baik dan bisa menggunakan zoom, namun Zoom itu hanya untuk meeting saja..... Untuk edukasi edukasi kepada customer kita menyampaikannya di grup telegram atau digrup WhatsApp

Ada program 21 hari yang selama 21 hari edukasinya kita sampaikan di WhatsApp.... Hari pertama edukasinya apa hari kedua edukasinya apa.... Setiap hari posting makanan.... Itu semua dilakukan di WhatsApp.... Ada yang piket, semuanya dilakukan di WhatsApp

Kenapa tidak kita lakukan di zoom...? Karena namanya edukasi harian ya di WhatsApp bukan di zoom.... Zoom adalah alat untuk meeting yang serius-serius

Karena Zoom alat meeting yang serius-serius makanya kalau mau Zoom rasanya kita jadi agak ogah-ogahan.... Kan kadang begitu buka langsung ngantuk dan videonya dimatikan cukup pakai emoticon saja

Kalau orang India berbeda rupanya..... Edukasi edukasi harian ya tidak dilakukan di telegram namun dilakukan di zoom..... Tanya jawab dengan customer juga dilakukan di zoom.... Bahkan kadang kala di zoom itu juga ada acara olahraganya

Mereka merasa menikmati kepraktisan ini sehingga usai pandemi pun masih keterusan NC virtualnya masih tetap jalan.... Padahal NC offline-nya sudah buka

Bahkan mereka sampai membagi waktu pagi-pagi sekali ada yang jam 05.00 pagi ada yang jam 06.00 pagi mereka membuka klub virtualnya selama 1 jam Setelah itu ditutup dan mereka membuka klub offline-nya

Kalau orang Indonesia merasa bahwa Zoom adalah hanya alat meeting itu pun sementara saja selama meeting offline belum bisa dilakukan

Merenungkan itu rasanya ada rasa geli juga ya.... Kok bisa ya kita berbeda pandangan dan baru tahu sekarang....??

Banyak orang-orang di tim Avengers yang jago sekali mendapatkan calon customer dari media sosial entah Instagram entah Tik tok, FB  dan lain-lain

Para calon customer itu sangat antusias.... Ingin tahu banyak, apa yang di lakukan...?

Para calon-calon customer itu digirinah  ke hom offline, dan komunikasinya lewat WhatsApp, akhirnya mereka bertemu offline tapi sebelumnya tidak kenal wajah.... Belum pernah ngobrol langsung... Suasana jadi kaku bahkan mungkin si calon customer itu masih merasa  curiga

Tapi di India kesulitan-kesulitan seperti itu tidak ada... Karena mereka memiliki pandangan bahwa Jumat adalah tempat pertemuan

Mereka saling mengenal wajah mereka bahkan terbiasa ngobrol lewat Zoom.... Jadi pada saat bertemu ya sudah saling mengenal

Karena Zoom adalah tempat bertemu, maka di India tidak ada yang zoom tidak menampilkan wajah

Bayangkanlah sebuah pertemuan di sebuah ruangan dan orang-orang yang banyak menutup mukanya dengan foto atau emoticon atau mungkin mungkin nalah gambar pemandangan di kampungnya, nampak sangat lucu bukan...?? Itulah yang ada di benak orang-orang India jika ada orang Zoom yang tidak kelihatan wajahnya

Dan ada tambahan lagi yang sangat menarik, rupanya di tempatnya Presteam Syamal itu ada tradisi yang sangat ketat bahwa laki-laki hanya boleh ngobrol dengan laki-laki saja dan perempuan hanya boleh ngobrol dengan perempuan saja kecuali dengan keluarganya.....

Belum lagi tentang masalah kasta.... Orang-orang yang kastanya lebih tinggi kadang kala tidak mau ngobrol terlalu banyak dengan orang-orang yang kastanya rendah

Namun Zoom menghilangkan tabir itu semuanya....

Saya membayangkan mereka pasti senang sekali kalau mau Zoom ya.... Karena rasanya seperti kita mau ketemu dengan kawan-kawan kita offline.....

Ternyata BEDA memandang sesuatu beda pula memanfaatkannya.....

Sebuah pandangan yang menarik bukan...??

Semoga teman-teman terinspirasi dengan tulisan ini.

Hadi Kuntoro

::Mendongeng dari kaki gunung Dieng::

Tidak ada komentar: