Kuliah Sehari Bersama Pak Haji Alay-II

Baca Cerita sebelumnya di (Kuliah Sehari Bersama Pak Haji Alay-I)

Dalam Perjalanan ke Bandung ada diskusi menarik sekaligus menjadi dakwah dan sekaligus menggugah motivasi.
Di Mulai dari salah seorang anggota rombongan yang membuka pembicaraan tentang kehebatan Team Bola kesayangannya semalam barusan menang, dan dia merasa puas sekali nonton sampai dinihari.

"Apa yang membuat kamu seneng dan bangga dengan kemenangan team kamu" kata Pak Haji yang juga seneng sekali main futsal ini.
"Ya...rasanya seneng, seru dan puas Pak Haji, saya sejak awal sudah menjagokan team saya ini pasti menang dan ternyata tebakan saya bener...." Katanya semangat sekali..

"Mulai saat ini kalau kamu mau nonton bola apalagi sampai dinihari inget-inget kata-kata Pak Haji ini ya...dan ini ada filosofinya, jawab dengan jujur pak Haji mau tanya" kata pak Haji Alay..dan kami semua di mobil Pajero terbaru yang meluncur kencang itu mendengarkan denga penasaran apa yang pak haji mau sampaikan.

"Ketika kamu nonton bola dan team kamu menang sebenrnya manfaat riil apa yang kamu dapatkan..? Apakah kamu ikut menikmati piala dan uangnya, Tidak kan.? Kamu mengenal semua pemain2 hebat itu apakah mereka mengenal kamu..? Mereka bisa bangga dengan klub dan negaranya, yang makin lama makin terkenal, apakah ini ada pengaruh ke komunitas dan negaramu..? Baik yang menang atau yang kalah badannya akan sehat dan dimana-mana disanjung sebagai pahlawan, sementara kamu hanya penonton...siapa yang akan menyanjungmu dan membanggakan prestasimu sebagai penonton hebat..?...tidak ada.." Wah-wah...obrolan tentang bola menjadi serius juga nih..makanya saya bener-bener simak apa yang akan disampaikan Pak Haji berikutnya...

"Seandainya waktu nonton yang sejam-duajam dipakai sendiri oleh kamu untuk bermain bola juga apa yang kamu dapat..? Kamu bisa jadi ahli main bola, atau kalau tidak minimal badan kamu sehat baik kamu menang atau kalah...jadi apa enaknya jadi penonton..jadilah pemain..." Iya juga ya..kataku tersenyum...untung aku bukan penggemar bola yang sering begadang nonton jadinya kata2 pak Haji tidak menyerang aku juga..hehehe...

"Lihatlah di sekitar kita, betapa bangsa ini begitu hebat menjadi pengamat kemajuan negara-negara tetangga, betapa betapa hebat luar kepala kita bisa menceritakan detail bisnis-nya orang-orang hebat yang di nobatkan menjadi orang terkaya di Dunia...menjadi pengamat itu bagus juga , namun jangan lupa untuk menjadi pemain juga..." Kata beliau, inilah hebatnya pak Haji apa saja bisa dijadikan analogi untuk member petuah..

"Kita menjadi pengamat yang hebat dan berteriak-teriak Israel menjadi pemain ekonomi dan bisa menguasai Amerika bahkan sampai nuklir-nuklirnya, kita menjadi pengamat ketika dengan mata dan kepala sendiri Singapura pelan-pelan menguasai Indonesia...tapi kita hanya pengamat saja...dan hanya bisa berteriak, maka lihatlah...tidak terasa kita sudah menjadi pengamat selama puluhan tahun...dan hasilnya nihil...kita tidak pernah bergerak menjadi pemain di ekonomi" semua yang di mobil terdiam...

"Mulai saat ini, kalian yang masih muda jangan hanya berteriak-teriak di pinggir lapangan tapi bergeraklah ikut bermain, jangan berharap ada perubahan kalau kita sendiri tidak berubah, pak Haji ingin semua orang Indonesia bisa berbisnis dan menjadi pemain ekonomi....karena kalau petani bisa berbisnis, nelayan bisa berbisnis kalian-kalian anak muda tidak menengadahkan tangan kalian mereka niscaya Indonesia ini menjadi pemain yang sangat besar dan kuat...Malaysia, Singapura, Amerika, Eropa adalah pasar kita..." saya tercenung, dan menerawang jauh...saya teringat di Tanah Abang saya sering bertemu dengan bos-bos garmen dari Bandung yang mengantri pembayaran dari pak Haji baik berupa pembayaran puluhan, ratusan sampai milyaran...yah..beliau saat ini sudah bener-bener menjadi pemain seperti yang dikatakannya...
"Subhanallah...." Kata orang-orang berjubah yang ada dimobil kami...

Alhamdulillah...betapa Senengnya...bisa berada di tengah-tengah orang yang semangat seperti ini...dan ada yang menarik...orang berjubah dan memakai gamis yang menyetir mobil kami ini saya perhatikan sejak barangkat dari pintu tol ke pintu tol kok tidak membayar tol ya..? Beliau hanya mengeluarkan kartu dan ditunjukkan kepada petugas dan petugas tol langsung hormat..mempersilahkan melanjutkan perjalanan....saya tidak bertanya-tanya karena orang-orang di mobil juga saya lihat biasa-biasa saja, kayaknya ini memang hal yang biasa...wallahu a'lam...saya kadang tidak tahu dengan siapa saya saat ini berada di mobil...yang jelas salah satunya saya sudah pernah kenal kalau tidak salah beliau adalah mantan suami dari seorang artis Terkenal...namun orangnya terlihat sangat sederhanya dengan jubah dan surban di kepalanya yang terlihat kusam..namun sorot mata dan wajahnya sangat bersih,teduh dan sabar.....seingat saya dulu di Islamic Centre di Nagoya saya pernah bertemu dengan beliau...tapi pasti beliau tidak ingat saya....

Tidak terasa obrolan tentang Nonton Bola ini akhirnya menjadi tausyiah panjang hingga tidak terasa perjalanan Jakarta Bandung terasa singkat sekali berkat diskusi ini...

Semoga tulisan ini bermanfaat buat anda...dan tulisan terakhir tentang perjalanan ini akan saya tulisakan di tulisan selanjutnya (Kuliah Sehari Bersama Pak Haji Alay-III)

Salam Hangat.

Hadi Kuntoro
http://rajaselimut.com/
http://hadikuntoro.blogspot.com/

NB : Temen-temen agen2, reseller dan anda yang tinggal di sekitar Purwokerta, Purbalingga, Banjarnegara,Cilacap, Wonosobo, Temanggung, Magelang dan Salatiga, saat ini kami sudah membuka stokist Selimut Jepang di Wonosobo, dan alamatnya ada di toko Kami, Toko Rabbani Jl. Veteran 29, Sudagaran, Wonosobo tlp 0286-324730 atau HP 0813-17357117, selamat berbelanja disana, dan anda akan mendapat harga sama dengan di Jakarta + Rp.2.000 saja. Tapi pembelanjaan ini hanya untuk agen dan reseller saja...

Tidak ada komentar: