Seseorang yang akan saya ceritakan ini sebut saja namanya Yasashi, seorang pengusaha muda yang berpetualang pergi ke Indonesia untuk mengadu nasib, dengan harapan yang sangat menjanjikan, karena sebelum Krismon tanda-tanda bahwa Indonesia akan menjadi kekuatan inti di ASIA makin tergambar dengan nyata di negerinya...
Ketika ada teman dekat dan masih ada hubungan kerabat, yang sudah sukses berbisnis garmen di Indonesia, mengajak Yasashi kerjasama dan berbisnis di Indonesia, maka tawaran itu disambut dengan sangat antusias, apalagi Temannya ini sudah puluhan tahun malang melintang di Indonesia dan produknnya memiliki market share yang cukup bagus anda, dan memiliki pabrik besar, dengan ribuan karyawan.
Produk garment yang yang digeluti temannya itu pernah menduduki top market share, dan waktu itu kebetulan Ibu saya juga salah satu pengecernya, dan mengambil dari pedagang besar di kota kami, dan ketika saya sekolah SD dulu saya sudah sangat hafal dengan merk Selimut yang di produksi Temen-nya Yasashi ini.
Belum puas menduduki posisi nomor wahid, Sang Temen mempunyai misi untuk eksport juga, untuk itu jalan yang ditempuh sangat tepat yakni menggandeng sahabatnya, yang juga memiliki pabrik selimut di Jepang, membangun divisi baru yakni divisi eksport.
Di negeri asalnya, Yasashi adalah keturunan pengusaha Selimut Juga, dan produknya merajai di seantero Jepang, dan dipasarkan melalui gerai2 kelas dunia yang ternama disana, dan kelurganya sudah menggeluti bisnis ini tidak jauh dari perang Diponegoro...(Lama sekali ya..?) dan Yasashi ini adalah generasi ke-5 yang meneruskan perusahaan keluarga.
Yasashi dengan istri dan anak2nya diboyong ke Indonesia dan menempati tempat yang sangat nyama di Pondok Indah, dan anak2nya bersekolah di sekolah Internasional...dan awal2 datang ke Indonesia adalah masa2 paling manis...
Malang tidak dapat ditolak...imbas dari Krismon, seakan badai tsunami dan perusahaan temen2nya ini termasuk yang parah terkena imbasnya...beberapa bahan baku masih impor dan beli dalam dolar, hutang2 ke bank juga dalam dolar..sementara pasar sang temen masih mayoritas di dalam negeri, dan setoran2 masuk dalam rupiah....ditambah efek dari krismon pula banyak tagihan2 yang macet...maka dalam waktu tidak terlalu lama usahanya dinyatakan pailit...hingga pesangon2 buat karyawan2nya tidak bisa dibayar penuh...dan ditinggal-lah si Yasashi sendirian di Indonesia.
Dan dari sinilah perjuanga berat dimulai...bergabungnya Yasashi dengan sang teman juga membawa mesin2 modern dari Jepang, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perusahaan temennya itu, sehingga kebangkrutan sang teman itu artinya ancaman juga bagi dirinya, karena semua tanah dan termasuk mesin2 yang dia miliki juga terncam akan disita...
Penderitaannya makin lengkap ketika karyawan2 perusahaan temennya itu menuntut pesangon ke Yasashi sebagai karena dipandang dia ikut bertanggung jawab karena sama2 orang Jepang di jajaran menejemen...
Pil yang sangat pahit ditelan olehnya, dan yang membuat salut adalah kegigihannya survival, bertahan hidup dan berjuang di negeri orang...negeri yang menurut mayoritas orang di negerinya negeri yang berbahaya....bertahan sampai titik darah penghabisan tertanam begitu kuat hingga saya menjuluki Yasashi ini dengan Sang Samurai, karena semangat hebat seperti ini adalah semangat para Samurai yang sering kita di film-film Jepang.
Agar perusahaannya bisa bertahan sampai hal2 yang sekecil2nya dihemat...seperti memulangkan anak dan istri ke kampung halamannya, dan dia sendirian tinggal di komplek perumahan yang tidak istimewa spt ekspatri2 pada umumnya..bahkan dari rumah ke kantornya dia memilih naik sepeda hingga saat ini..!
Masa2 bertahan hidup dijalani dengan gigih..hingga akhirnya pelan2 nasib baik mulai berpihak kepadanya...sedikit demi sedikit semua beban2 yang menghimpit dari berbagai penjuru bisa dia selesaikan...meski untuk itu dia harus menginap beberapa hari di rumah sakit....bahkan pernah harus nginep dihotel prodeo di negeri orang...benar2 daya tahan yang luar biasa..
Saat ini orderan2 ke berbagai negara di Eropa, Amerika, Australia, dan Jepang mengalir, dan pabriknya 24jam nonstop memproduksi selimut2 kelas Dunia, tercatat seperti Walt Disney, Niceledeon, Marvel, Nishikawa Living, Ikea, Northwest, NBA, Universitas tenar di Negara Maju, Klub2 sport macam baseball, basket hingga hockey ice adalah pelanggan2 tetapnya...bukan itu saja, klub2 penggemar Harley Davidson, Elvis Prestley dll juga pernah tercatat sebagai pelanggan-nya..
Perkenalan saya dengan Yasashi ini adalah perkenalan yang sangat ajaib...dan hampir mustahil kalau memang bukan karena ada tangan2 Sang Pencipta yang ikut andil mengaturnya...saya pernah menceritakan kisah pertemuan ini di blog ini.
"Ada kekuatan dahsyat diantara ikatan-ikatan yang lemah" adalah kata2 ajaib yang benar adalanya. Semakin Banyak anda mengenal orang, maka harapan anda untuk menemukan peluang, dan mendapat kesuksesan adalah makin besar..!
Apakah anda setuju.? Atau anda malah sudah mengalami dan merasaka hal yang sama juga..?
Minggu pertama saya resign dari tempat kerja saya manfaatkan untuk pulang ke kampung halaman bertemu dan berkumpul dengan istri anak2, Ibu dan handai taulan...rasanya kepulanganku kali ini adalah pulang kampung yang paling indah. Melebihi indahnya pulang kampung dari puluhan kali mudik lebaran yang saya alami...
Dan keindahan itu masih ditambahi dengan Miracle..! Karena pada suatu sore, ketika saya tertidur setelah shalat dhuhur, tiba2 muncullah serombongan tamu...dan hampir tidak percaya ketika tiba2 di depan pintu muncul Mr.Yasashi alias Sang Samurai berdiri di depan pintu rumah kami..!
[Nampak adik saya Yoyok (paling kiri), yang sore itu juga terkejut mengetahui kedatangan tokoh yang sering dianggap sebagaian orang sebagai tokoh fiktif belaka, yakni Mr.Yasashi (Paling Kanan) bersama team-nya]Kalau tahu2 ada omset selimut 100juta sehari, pasti saya akan terkejut...namun keterkejutan itu pasti kalah dengan kejutan yang saya alami sore hari di kampung yang jaraknya 500km dari kantornya di Jakarta...
Rumahku di kampung sketika Heboh..! Istriku kebingungan mau memberikan suguhan apa...akhirnya apa saja yang ada dirumah dikeluarkan...apa saja makanan di sekitar rumah yang kira2 khas dan enak dibeli...hehe..panik sih...jadi lucu...sang tamu kebingungan mana suguhan2 di meja yang akan dimakan...dan kami senang ketika satu persatu semua yang kami hidangkan dicicipinya...
Angin apa yang membawa di kemari..? Padahal secara omset penjualan saya tidak seberapa. 1000 sampai 2000 selimut memang bisa saya jual, tapi apalah artinya dibanding kapasitas pabriknya yang bisa membuat lebih dari sejuta selimut sebulan..artinya kira2 1/1000 nya atau 0,001%...!
[Gambar.Istri saya juga masih nampak terkejut..mimpi apa gerangan sampai orang besar seperti dia mau datang ketempat kita..?]Apapun alasannnya datang ke gubug kami, yang jelas saya merasa sangat tersanjung dengan kehadiran beliau...
Tidak ada hal serius yang kami bicarakan, hanya bercanda dan tertawa-tawa saja...
Dan yang sedikit serius adalah ketika Mr.Yasashi bercerita bahwa dia butuh team yang sangat kuat untuk membangun pasar di Indonesia, dia akan tetap bertahan untuk membuat selimut yang berkwalitas tinggi dan aman untuk kesehatan, meski pasar Indonesia saat ini masih berpihak kepada produk yang jauh dibawah kualitasnya..dan baru bisa memberi kehangatan saja, tapi untuk variable2 yang lain seperti higienis, anti bakteri, anti alergi dll masih sangat jarang dimasukkan sebagai upaya menjaga kesehatan para customer....
"Pasar Jepang, Amerika dan Eropa kami bisa kuasai...tapi disini kami baru bisa bermain 1 digit saja pangsa pasarnya...dan saya beniat menciptakan pasar tersendiri...sabar saja.pasti pelan-pelan kita bisa..." Katanya...
Perjalanan dia saat ini adalah dalam rangka survei pasar..dan ketika tahu saya di kampung, beliau berniat mampir spesial kerumah saya...
Ketika Mr.Yasashi pamit undur diri mau kembali ke Jakarta kami melepaskan dengan hati yang gegap gempita...senang, bangga,terharu dsb... kami belikan oleh2 khas dari kampung kami... dan dengan senang hati beliau menerimanya...sambil berulang kali membungkukkan kepala khas salam-nya orang Jepang...
Masih terngiang di kepala saya kata2 Mr.Yasashi ini sekitar 6 bulan yang lalu, bahwa ada faktor lain yang membakar semangat dia untuk tetap survive di Indonesia, yakni "Saya sudah terlanjur Jatuh Cinta Kepada Indonesia..." dan meski peran saya kecil hanya bisa membantu mempekerjakan ratusan karyawana saja,bagi saya itu lebih baik daripada saya hanya diam saja tidak berbuat apapun...
Keesokan harinya saya kirimkan sms bahwa saya sangat senang dan berterima kasih karena beliau sudi mampir ke gubug kami...di kampung nan dingin yang saat ini tiap hari diselimut kabut, sekitar 2000 meter diatas permukaan air laut..
Dan dia menjawab sms-ku dengan bahasa Jepang yang sangat indah..dan tidak akan saya lupakan...saya berjanji dalam hati untuk ikut mewujudkan mimpi2nya sebisa yang saya lakukan...karena saya tahu kecintaan dirinya kepada Indonesia melebihi cinta sebagian orang Indonesia kepada negerinya sendiri....
Yasashi San, Domo arigatou gozaimashita...Iro-iro O sewani Narimashita...(mudah2an Beliau membaca tulisan ini)
Semoga anda Terinspirasi..dan kelak menjadi bisa bergabung menjadi bagian dari kami membangun pasar yang sangat terbuka ini agar target market share 2 digit bisa di wujudkan, langkah sederhana yang sudah saya lakukan untuk mengakselerasi pencapaian target itu adalah dengan membuka pasar online yakni http://www.rajaselimut.com/
Apabila anda ada ide atau saran untuk mempercepat proses ini saya akan membuka pintu kerjasama selebar-lebarnya bagi anda...
Salam FUNtastic..!
Hadi Kuntoro
NB:
1. Cerita2 seputar Yasashi versi cukup langkap bisa dibaca di postingan saya setahun saya tulis bersambung : dan diawali dengan cerita
(http://hadikuntoro.blogspot.com/2007/04/perjalanan-seorang-samurai-i.html)
2. Kepada sahabat2 yang makin hari semakin banyak sukses berbisnis dengan saya, jangan sungkan2 untuk mengirim pengalaman nyata anda ya ke email saya hdkuntoro@yahoo.com ..nanti saya akan muat anda di blog saya, dan yang sudah2 mereka yang dimuat ternyata makin besar omset-nya...Terima Kasih
3. Terima Kasih Pak Kusmayadi, anda telah kirim email ke mengenai sukses bisnis, dan pembaca bisa melihat tulisan beliau di :
Catatan Small Winning Bisnis Pertama, Jualan Selimut Jepang LewatEmail
3 komentar:
Wah dahsyat sekali momentnya..., pasti dirumah heboh bgt ya bikin sambutan mendadak buat sang misteri guest. Ga kebayang muka pak hadi waktu terkejut he..he...
Salam Dahsyat...
Wuah...aku yang warga Indonesia asli merasa malu, karena orang asing bisa melakukan yang lebih baik daripada saya..
Saya dan teman2 say yang kuliah di UGM sering berdiskusi mengenai Nasionalisme Indonesia. Hasil diskusi tersebut berkesimpulan.."saya cinta pada Indonesia, tapi saya tidak pada Indonesia..."
Dan pelajaran dari Mr. Yasashi yang bisa saya ambil yaitu...darimana pun ia berasal..dengan membawa cinta di jantungnya..akan menciptakan kehidupan yang baik...di manapun ia berada.
Terima kasih pak Hadi atas pelajarannya..saya pun akan sekuat tenaga menjadi masyarakat yang bermanfaat untuk Indonesia.
Pada awalnya saya pesimis..untuk mengubah Indonesia menuju lebih baik...
analoginya, teman saya mengikuti suatu diskusi yang dihadiri oleh seorang profesor dari luar negeri. Professor itu bilang..masalah Indonesia seperti air got yang hitam pekat. Kalo kita berbuat keburukan terhadap bangsa ini, toh tidak akan ketahuan lagi, karena airnya sudah pekat.
Namun cobe deh kalo kita bawa segelas air putih, lalu kita tuangkan ke atas segelas air got itu..air got itu warna nya akan terurai kan...dan terus-menerus menuangkan air putih ke dalamnya...akan di dapatkan air yang putih pula nantinya..
Hmm semoga saja setelah masalah yang dihadapinya, beliau masih cinta Indonesia..
Posting Komentar