KULIAH PAGI, Selasa 16 Juni 2019
BEKERJA KERASLAH PADA PEKERJAAN ANDA, DAN "BEKERJA LEBIH KERAS KEPADA DIRI ANDA"
Sewaktu kuliah di jogjakarta dari tahun 90 sampai tahun 1995 saya tinggal di kos-kosan di daerah yang namanya Klebengan, dekat Selokan Mataramatau di sebelah utara kampus UGM.
kos-kosan kami adalah kos-kosan laki-laki, dan beberapa teman kami adalah mahasiswa mahasiswa yang kuliah di kedokteran umum UGM
Setiap kali bermain ke kamar anak-anak kedokteran ini yang saya kagumi adalah betapa tebalnya buku-buku kuliah mereka..... dan setiap saya buka buku-bukunya istilah istilahnya kebanyakan istilah yang tidak saya pahami.....
Aada seorang teman kedokteran yang anaknya sangat pintar dan selalu membuat saya kagum, dan saya yakin beliau kelak akan menjadi dokter yang hebat, dan benar saja beberapa tahun kemudian beliau lulus dengan cemerlang, melanjutkan ke sekolah spesialis di luar negeri, dan saat ini beliau menjadi dokter ahli saraf yang cukup terkenal.
Saya menjadi saksi sejak mahasiswa dia orang yang bekerja sangat keras saat malam malam terbangun untuk buang air kecil ketika saya melirik ke jendela kamarnya nampak dia dinihari pun belajar ditemeni suara radio.... dan pemandangan seperti itu selama 4 tahun tinggal di Koskosan adalah pemandangan biasa yang saya lihat...
Saat ini dia menjadi dokter senior yang menjadi rujukan para dokter.... prakteknya ramai untuk ketemu harus antri, kaya raya, rumahnya bagus, mobilnya bagus... saya ikut senang dan bersyukur melihatnya....
Jika kepala saya membayangkan contoh "orang yang bekerja keras" maka sahabat saya Dokter Ahli Syaraf ini menjadi contoh bahwa bekerja keras akan membuahkan hasil yakni kekayaan
jika teman-teman saat ini melihat orang-orang yang sangat ahli seperti sahabat saya ini, misalnya ahli jantung , ahli ginjal, ahli kulit, ahli otak, ahli tulang dsb.... bisa ditebak mereka adalah orang orang yang sejenis dengan kawan saya ini. mereka adalah orang-orang yang mau bekerja keras pada bidang pekerjaannya
Lain kisah lain cerita, ada orang lain yang saya kenal, Dia juga seorang pekerja keras, namun agak sedikit berbeda dengan pekerja keras pada umumnya. Dia senang dan bersemangat mempelajari apa saja. Orangnya Ramah, sederhana, buku-bukunya tidak terlalu banyak, namun ngobrol denganya rasanya menyenangkan seolah-olah sedang ngobrol dengan seorang Filantropis yang bisa membaca trend-trend apa sajaaa..... wawasan kita jadi ikut bertambah
Sebenernya Dia Sekolahnya dari SMA yang biasa saja, dan kuliahnya di kampus yang biasa saja, namun pandangan-pandangan atas segala sesuatu sangat menarik...... dia paham ilmu keuangan, dia paham mempresentasikan sebuah gagasan, dia pandai bergaul dengan orang kelas bawahpun ngobrolnya nyambung, beberapa kali dalam perjalanan pulang kampung tahun 2007-2009 saya satu bus dengan beliau. Saya kagum orang sukes seperti beliau masih mau naik bis Ekonomi
Jika membayangkan contoh orang yang "bekerja keras pada pekerjaan fan bekerja Lebih keras pada dirinya sendiri" orang satu ini bisa menjadi contoh yang menurut saya sangat pas....dia pelajari apa saja... dia terbuka kepada setiap ilmu... dan dia sangat antusias mau mempelajari apapun....
Dan beberapa tahun lalu saya ngobrol dengan salah satu orang kepercayaan di perusahaannya nya, dan orang ini bercerita bahwa bosnya baru saja tanda tangan menginvestasikan uangnya 300 miliar untuk mendirikan sebuah rumah sakit...
Tidak memakan waktu begitu lama, rumah sakit ini menjadi rumah sakit yang cukup terkenal dengan fasilitas siang sangat baik , dan mempekerjakan banyak dokter ahli
Ruamh sakitnya besar, namun untuk menjadi pasien rawat inap di rumah sakit ini harus inden, ini menjadi simbol kira-kira disana pasti pelayanannya bagus, fasilitasnya bagus, dokter-dokternya bagus,
Kedua sahabat saya ini umurnya kira-kira sepadan.... yang satunya sangat bekerja keras untuk pekerjaannya dan membuat dia kaya raya.... yang satunya bekerja keras pada pekerjaannya juga terus menempa dirinya dengan berbagai macam ilmu.... enggak cuman kaya raya namun menurut saya dia makmur sejahtera.... karena bisa menggaji dokter dokter ahli yang kaya raya...😱😱
Bekerja Kerasa pada perkerjaan akan membuat anda KAYA RAYA
Bekerja keras pada Pekerjaan dan Bekerja Keras pada Diri Anda, maka akan membuat anda MAKMUR SEJAHTERA
Ini adalah Nasehat Jim Rohn yang penjabaranya banyak orang yang tidak paham :
"Bekerja lebih keras untuk dirimu sendiri daripada melakukan pekerjaanmu. Jika hanya bekerja keras pada pekerjaan, Anda bisa mencari nafkah. Namun Jika Anda bekerja keras untuk diri sendiri, Anda dapat menghasilkan banyak uang (berkelimpahan/Makmur Sejahtera). Kembbangkan terus keperibadian anda, semakin besar keperibadian anda berkembang, Penghasilan jarang melebihi pengembangan pribadi"
Mengapa di bisnis Herbalife banyak sekali orang yang hidupnya makmur dan berkelimpahan, dan bagi seorang pebisnis kehidupan yang seperti itu termasuk sangat singkat waktunya... orang lain di bisnis umumnya butuh waktu puluhan tahun untuk bisa menjadi seperti itu.... namun banyak orang Herbalife yang hitungannya hanya tahunan. Bahkan hanya dengan hitungan sebelah jari tangan
Jika ada orang bisa pergi umroh sekeluarga.... maka orang itu adalah pebisnis yang sangat sukses.... atau berkarir di lembaga institusi yang sangat hebat.... dan sudah menghabiskan puluhan tahun bekerja keras..!
Namun di Herbalife banyak yang di bawah 10 tahun... bahkan banyak yang dibawah 5 tahun sudah bisa mewujudkan impiannya.....
Kenapa bisa seperti itu...? karena orang yang sukses di Herbalife bisa dipastikan orang itu bekerja sangat keras kepada dirinya sendiri... selain pekerja keras pada pekerjaannya
-Tadinya tidak paham ilmu keuangan, dia mengembangkan dirinya mempelajari ilmu keuangaan, bahkan bisa membuat laporan keungan sederhana yang bisa diceritakan kepada orang lain
-Disaaat orang lain tertidur pulas dia masih mendengarkan ulang presentasi-presentasi, melihat video-video motivasi
- dia terus belajar agar perasaan MALU yang senantiasa ada pada dirinya pelan-pelan bisa disikapi Nya dan an-nahl nya dia berubah menjadi orang yang Sangat Supel
- terus dikembangkan kepribadiannya sehingga yang semula EGO nya tinggi, kini dia menjadi orang yang "lembah manah" ...rendah hati... dan mau belajar kepada siapapun, mau mendengarkan siapapun
- pada umumnya orang aman dan nyaman terjebak dengan rasa MALAS nya, namun orang Herbalife terus menerus belajar bagaimana mengembangkan dirinya, membiasakan dirinya menjadi orang yang rajin, dan akhirnya berhasil mengatasi rasa malas nya...
- Setiap orang Punya rasa TAKUT misalnya takut ditolak, takut diejek, takut diketawain, takut ngomongya salah, takut-takut dan takut.... namun orang herbalife justru asyik bermain-main dan menertawakan ketakutannya....
Jika orang takut menyapa orang asing, orang herbalife selalu mencari cara bagaimana enjoy menyapa orang asing
Jika orang awam takut diejek, orang herbalife justru nikmat menertawakan dirinya sendiri yang diejek orang lain
- Dimana ada acara atau forum yang dirasa akan menambah wawasan, menambah pengetahuan seperti HOM, STS, Builder Clas, NC Sharing, LDR, WT School, Spectacular, Extravaganzam NC retreat, FOkus Group , FPTR, dll.....mereka tidak pernah absen.... karena mereka paham di forum itulah ilmunya bertambah, Pemahaman dirinya sendiri berkembang (Personal Development) , kepribadiannya bertumbuh....
Dalam waktu yang cukup singkat, ada perubahan yang sangat signifikan, semula dia hanya memahami dirinya sendiri pada beberapa hal saja, sekarang dia memahami banyak hal, dan terus menerus berkembang........itulah yang menjadikannya Berkelimpahan, padahal waktunya sangat singkat
akhirnya kita semakin paham ya, kenapa orang yang bekerja keras diiringi rajin datang ke sistem, nampak lebih sukses daripada orang yang hanya bekerja keras saja.....
Karena orang yang terus menerus belajar itu Kepribadiannya terus berkembang......itulah makna kalimat "Income Seldom Exceeds Personal Development (Penghasilan jarang melebihi pengembangan pribadi)"
Orang yang Egonya tinggi biasanya akan kalah incomenya dengan orang yang Merendahkan egonya
Orang yang Malasnya tinggi umummya akan kalah incomnya dengan orang yang sedikit rasa malasnya.....
Orang yang Penakut, umumnya incomnye tidak melebihi oranng yang pemberani
Orang yang Pemalu, umumnya memiliki income dibawah orang yang Malu-maluin....😆
"Income Seldom Exceeds Personal Development (Penghasilan jarang melebihi pengembangan pribadi)"
Semoga Kuliah Pagi ini Bermanfaat....
:: Selesai ::
Hadi Kuntoro
Mendongeng dari lereng gunung dieng, Wonosobo
"Mulai dari yang kecil, Mulai Yang Mudah dan Menyenangkan dan Mulailah dari Sekarang"
KUNCINYA TELATEN, TIDAK KENAL MENYERAH "NEVER EVER GIVE UP"
KULIAH MALAM 11 Juni2019 , Dongengan Malam ini bisa menjadi cerita pengantar tidur
Pertengahan Ramadan 15 Mei 2019 kemarin ada event LDR (Leadership Development Retreat) yang pembicara utamanya adalah Oksana Osetrova dari Rusia, banyak sekali ilmu yang kita dapatkan.... dan malam ini ini saya ingin bercerita tentang satu hal saja. nampaknya ilmu Ini sederhana namun sebenarnya pengertiannya luas dan dalam.....
Berawal dari pertanyaan yang sangat sederhana dari Oksana "berapa kali Anda Di Indonesia ngomong kepada seseorang hingga akhirnya Closing menjadi seorang customer...?" pertanyaan ini nampak biasa sederhana bagi si Penanya, namun bagi peserta LDR yang jumlahnya sekitar 1500 orang, pertanyaan ini membuat gelagapan.....Termasuk juga kita para Presiden Team
Suasana tempat meeting gaduh, orang-orang kebingungan menjawab tidak kompak seperti bergumam, sampai akhirnya Oksana ingin jawaban yang jelas dengan fokus kepada jawaban orang-orang yang duduknya paling depan yakni para presiden Team. Dan para presiden Team yang suaranya terdengar oleh beliau berjata "di Indonesia Satu Kali Langsung Closing..!"
"Whaat...! wah hebat sekali...yang bener saja, indonesia Luar Biasa, kalau kami di Rusia angka statistiknya adalah 5. Kami punya catatan dan setelah semua data dari berbagai sumber di kumpulkan ternyata butuh 5x bicara kepada orang baru, hingga akhirnya dia mau memakai produk Herbalife..!" Kata Oksana
Mendengar penjelasan Oksana itu tiba-tiba Saya tertawa geli, pikiran saya terbang ke masa lalu, ke tahun 90an ketika jaman SMA
Saya memiliki seorang sahabat yang cukup akrab sejak kelas 1 SMA, anak Wonosobo, nama-namanya Ismail.
anaknya lucu... badannya gemuk montok seperti tokoh film yang namanya Boim tokoh lucu dalam film anak muda ada judulnya "Lupus"
Kelas 2 SMA saya satu kos-kosan dengan Ismail, yang waktu itu sedang naksir berat dengan seorang cewek kelas 2 SMA juga namanya Ani, anak Biologi
Dan sewaktu di SMA saya juga sangat akrab-akrab dengan teman-teman wanita, bukan karena saya macho atau disukai wanita, mungkin mereka merasa saya adalah orang yang enak diajak ngobrol dan tidak memjadi ancaman, karena untuk ukuran laki-laki mungkin saya termasuk lemah lembut waktu itu...🙈🙈😃😃😃😃
Kata cowok-cowok waktu itu "Hadi itu disukai cewek-cewek karena tampangnya seperti Mamik" 🙈🙈🙈😅😅😅🤣🤣
Mamik adalah salah satu pelawak Srimulat terkenal masa itu yang biasa bermain di panggung bersama Tessy...😆😆😆, jadi saya sudah terbiasa dipanggil dengan panggilan "Mamik" kalau zaman sekarang mungkin itu yang namanya dibully.... tapi saya cuek lawong tidak sakit ini.....
wkwkwk Tampang seperti Mami inilah yang membuat cewek cewek tidak merasa terancam dengan kehadiran saya.... sehingga saya sering main kerumah cewek-cewek manapun dan orang tuanya tidak merasa saya menjadi ancaman....apalagi saya bisa ngomong bahasa Jawa yang sangat halus seperti penyiar radio....hahaha
Tapi kaya
knya omongan temen-temen SMA itu enggak salah...saya lihat-lihat emang dulu tampang saya mirip mirip hahaha
Salah satu cewek yang saya kenal baik adalah Ani, yang si Ismail naksir berat.... kan saya dimanfaatkan oleh Ismail untuk menjadi comblang......Dari situlah saya faham bahwa si Ani sama sekali tidak punya rasa sedikitpun suka dengan Ismail....
Benci nya benci banget, dan menurut saya ya benar-benar tidak ada alasan bagi Ismail untuk melanjutkan pendekatan kepada Ani. Entah apa yang membuat Ani demikian benci mungkin karena Ismail yang tampangnya seperti Boim itu... dan Ismail tidak pernah menyerah...hampir setiap hari yang diceritakan itu Ani dan Ani terus..... dan percaya diri sekali bahwa Ani pasti mau sebenarnya hanya pura-pura saja....
Ge-er nya minta ampun.....! dan saya sendiri sampai bosan mendengarkan ke gr-an nya Ismail....!
Demi untuk menarik perhatian si Ani Ismail sampai mati-matian belajar gitar dan belajar nyanyi....suaranya tidak bagus namun dia merasa suaranya bagus....wes pokoke semakin lebay...
lagu favoritnya adalah lagu lagunya Ikang Fawzi dan Bon Jovi yang liriknya sering diplesetkan ada kata-kata Ani di lagu itu...🙈🙈🙈
Kalau malam Ismail sering membuat puisi... dan saya diminta pertimbangan, Apakah kata-katanya sudah bagus untuk dikirimkan puisi itu kepada Ani...??
dan seperti yang di tebak, semakin didekati Ani semakin sebel, dan semua orang tahu sebenarnya ismail bertepuk sebelah tangan tapi nekat...😅😅😅
Dan sampai lulus pun cerita pilu itu terus berlanjut.....Ani melanjutkan kuliah di kebidanan.... dan Ismail melanjutkan kuliah di teknik sipil Undip....
masing-masing kita sibuk dengan kuliah hingga akhirnya bekerja tanpa kontak dengan Ismail maupun Ani karena waktu itu belum ada HP seperti sekarang.... tidak pernah kita saling berkirim surat...
Hingga akhirnya setelah kerja di Toyota-Astra saya mendapat kabar bahwa "Ismail akan segera menikah dengan Ani"
Saya tidak tahu seperti apa pendekatannya seusai SMA, namun Ismail akhirnya menjadi suaminya Ani, bahkan sekarang anak-anaknya sudah besar, adalah sebuah cerita yang misterius....
Gimana ceritanya ya kok Akhirnya Ani Mau dengan Ismail...??
Saya benar-benar salut.... itu adalah ketelatenan yang sangat luar biasa....setelah ratusan Jurus dilancarkan akhirnya closing juga, Ani menyerah dan bertekuk lutut menjadi istrinya Ismail.
Happy Ending hehehehe
Heheh...lucu juga ya, gara-gara pertanyaan si Oksana "Berapa kali Anda Di Indonesia ngomong kepada seseorang hingga akhirnya Closing menjadi seorang customer...?" , Lha kok saya malah teringat kisah cinta Ismail dan Ani semasa SMA...hehehe
Pesan Moral dari cerita itu adalah "Jangankan suruh beli Herbalife, jangankan suruh program di NC, jika kita telaten terus ngomong, orang asing yang benci di rayu teruss jadiin Istri, gunakan segala jurus, lama-lama Mau kok hahaha......"
Mendengar Penjelasan Oksana, bahwa statistik di Rusia, orang harus ngomong 5x baru akhirnya terjadi closing, saya sangat kagum dengan ketelatenan mereka mencatat
Pebisnis Rusia itu detaiiiiilll....apa2 tercatat dengan sistematis
mereka punya data2 seberapa efektifnya iklan koran....ada datanya.. mereka punya data juga seberapa efektifnya iklan rekrut....bahkan mereka punya data rata-rata konsumen akan closing setelah berapa kali pertemuan...?? mereka punya data konsumen umumnya akan closing setelah ketemu 5 kali..!
Jadi saya membayangkan.... ketika seorang pebisnis Rusia akan menembak seseorang menjadi castamer, seperti halnya peluru kendali, dia akan mengunci orang yang akan menjadi target itu.
Saya membayangkan.... ketika seorang pebisnis Rusia akan menembak seseorang menjadi custamer, seperti halnya Misil peluru kendali, dia akan mengunci Sasaran menjadi target itu. Sasaran terkunci, dan tidak ada jalan lain kecuali menyerah, yaaa....orang Rusia itu seperti Ismail yang mengunci Ani sebagai target sasaran tembak...
Orang Rusia itu seperti Ismail yang mengunci Ani sebagai target sasaran tembak.
Jika dengan jurus pertama belum sukses, maka dia akan merancang jurus kedua dan diaplikasikan, jika belum sukses juga maka jurus ketiga akan dikeluarkan, dan terus-menerus seperti itu, semua orang melakukan hal yang sama, sampai akhirnya muncullah "'statistik 5x Ngomong barulah rata-rata kita closing" Karena punya data statistik itulah makanya dia membuat berbagai macam agenda....
Jurus pertama ajak ke NC..! ika konsumen tidak mau diajak ke NC ajak ke acara Tie Party (Pesta Minum Teh NRG) jika tidak mau ajak ke shake party , jika tidak mau ajak ke acara apa lagi, apa lagi, apa lagi.... sampai dia Mau..! Jadi mereka hanya percaya dengan statistik.... mereka tidak percaya dengan untung-untungan.... mereka tidak percaya dengan nasib..... mereka tidak percaya dengan Tuhan
Kalau kita, Pebisnis Indoensia, biasane sekali orang diajak nggak mau umumnya mupus alias menyerah, kita bilang mungkin dia tidak dapat hidayah.....😄 Pebisnis Indonesia Tepatnya bukan 1x Langsung Closing, Namun Ngomong 1x tidak berhasil maka CASE CLOSED, alias si pebisnis Menyerah
kita tidak percaya dengan statistik hanya percaya kepada kejaiban, sekali tidak berhasil menyerah, bahkan saya beberapa kalo menyarankan agar seseorang mendatangi sebuah kampung, dan timbangi orang-orang disana. Apa jawabanya _"Pak orang disana sudah saya timbang semua, dan sampai hari ini tidak ada yang tertarik satupun..!" katanya... dan saya enggak percaya hehehe....
Jangan hanya sekali, mengajak orang itu harus terus menerus, sampai dia menyerah dan mau ikut ke NC..! Mungkin Anda hanya percaya kepada Allah, tidak percaya kepada Statistik, namun anda harus tahu, bahwa Allah tidak suka dengan orang yang mudah menyerah..! kita harus terus berusaha tidak boleh menyerah....
Allah lebih suka orang yang tidak pernah menyerah, daripada orang yang sekali 2 kali berusaha dan langsung pasrah kepada nasib seolah-olah dia tawakal, jadi memang harus maklum bahwa kita bangsa yang secara intelektual jauh tertinggal puluhan tahun di belakang mereka..... jadi pemikirannya lebih dominan kepada keajaiban, untung-untungan
Kita (Saya dan Amy) punya banyak Customer yang setelah konsumsi produk setelah 2 tahun, ada yang 3 tahun, bahkan kakak kami sendiri yang di bogor akhirnya suami istri dan anak-anak sekarang mulai Herbalife mania, setelah kami mendekati mereka selama 8 tahun....! hehehe
Dan beberapa saat yang lalu kita mendapat data yang menarik dari Mas Arbi di Serang, ada angka "Statistik Penjualan" di seluruh dunia yang sangat menarik yakni :
- 1x ketemu, ngomong dan Closing peluangnya 2%
- 2x Peluangnya 3%
- 3x Peluangnya 5%
- 4x Peluangnya 10%
- 5x dan lebih Peluangnya 80%
Angka Statistik itu bisa kita jadikan pegangan, jangan pernah kita menyerah pada pandangan pertama, kedua, atau ketiga...! terus lancarkan jurus-jurus andalan anda, sampai orang bertekuk lutut..!
Bikin rencana untuk setiap orang, paling tidak menerapkan 7 Jurus misalnya....
1. Ajak ke NC (Gak mau .?)
2. Ajak ke Customer Day (Belum mau??)
3. Ajak Shake Party (Gak mau juga..?)
4. Ajak Skin party (gak mau juga..?)
5. Ajak makan siang (Nha mulai mikir....giliran makan siang akhirnya Mau, jangan berhenti disitu..)
6. Datangi kerumah bawa buah... (undang Kepo, dia akan kesulitan menolak, kemarin diajak makan, sekarang dikasih buah, akhirnya nurut)
7.Akhirnya Ikutan Kepoo dan Mau...!!...👯🏽♂👯🏽♂👯🏽♂👯🏽♂ dan Pakai Loker, dan Loyal Customer, dan Builder, dan Leader, makin lama makin semangat..... bahkan anda kalah semangat hahaha....malah dia jadi Prestam duluan....🔥🔥
Apakah anda punya nyali seperti orang Rusia...?? Inshaa Allah bisaaa...!
Jika anda tidak menyerah, maka buah perjuangan anda akan manis.....
Menyerah boleh...tapi itu untuk orang yang diluar sana, bukan orang-orang yang ada di group ini...
Semoga bermanfaat, dan selain anda harus bener-bener paham, anda harus sampaikan ini kepada team bisnis anda....
:: Selesai ::
Hadi Kuntoro
Mendongeng dari lereng gunung Dieng Wonosobo
Pertengahan Ramadan 15 Mei 2019 kemarin ada event LDR (Leadership Development Retreat) yang pembicara utamanya adalah Oksana Osetrova dari Rusia, banyak sekali ilmu yang kita dapatkan.... dan malam ini ini saya ingin bercerita tentang satu hal saja. nampaknya ilmu Ini sederhana namun sebenarnya pengertiannya luas dan dalam.....
Berawal dari pertanyaan yang sangat sederhana dari Oksana "berapa kali Anda Di Indonesia ngomong kepada seseorang hingga akhirnya Closing menjadi seorang customer...?" pertanyaan ini nampak biasa sederhana bagi si Penanya, namun bagi peserta LDR yang jumlahnya sekitar 1500 orang, pertanyaan ini membuat gelagapan.....Termasuk juga kita para Presiden Team
Suasana tempat meeting gaduh, orang-orang kebingungan menjawab tidak kompak seperti bergumam, sampai akhirnya Oksana ingin jawaban yang jelas dengan fokus kepada jawaban orang-orang yang duduknya paling depan yakni para presiden Team. Dan para presiden Team yang suaranya terdengar oleh beliau berjata "di Indonesia Satu Kali Langsung Closing..!"
"Whaat...! wah hebat sekali...yang bener saja, indonesia Luar Biasa, kalau kami di Rusia angka statistiknya adalah 5. Kami punya catatan dan setelah semua data dari berbagai sumber di kumpulkan ternyata butuh 5x bicara kepada orang baru, hingga akhirnya dia mau memakai produk Herbalife..!" Kata Oksana
Mendengar penjelasan Oksana itu tiba-tiba Saya tertawa geli, pikiran saya terbang ke masa lalu, ke tahun 90an ketika jaman SMA
Saya memiliki seorang sahabat yang cukup akrab sejak kelas 1 SMA, anak Wonosobo, nama-namanya Ismail.
anaknya lucu... badannya gemuk montok seperti tokoh film yang namanya Boim tokoh lucu dalam film anak muda ada judulnya "Lupus"
Kelas 2 SMA saya satu kos-kosan dengan Ismail, yang waktu itu sedang naksir berat dengan seorang cewek kelas 2 SMA juga namanya Ani, anak Biologi
Dan sewaktu di SMA saya juga sangat akrab-akrab dengan teman-teman wanita, bukan karena saya macho atau disukai wanita, mungkin mereka merasa saya adalah orang yang enak diajak ngobrol dan tidak memjadi ancaman, karena untuk ukuran laki-laki mungkin saya termasuk lemah lembut waktu itu...🙈🙈😃😃😃😃
Kata cowok-cowok waktu itu "Hadi itu disukai cewek-cewek karena tampangnya seperti Mamik" 🙈🙈🙈😅😅😅🤣🤣
Mamik adalah salah satu pelawak Srimulat terkenal masa itu yang biasa bermain di panggung bersama Tessy...😆😆😆, jadi saya sudah terbiasa dipanggil dengan panggilan "Mamik" kalau zaman sekarang mungkin itu yang namanya dibully.... tapi saya cuek lawong tidak sakit ini.....
wkwkwk Tampang seperti Mami inilah yang membuat cewek cewek tidak merasa terancam dengan kehadiran saya.... sehingga saya sering main kerumah cewek-cewek manapun dan orang tuanya tidak merasa saya menjadi ancaman....apalagi saya bisa ngomong bahasa Jawa yang sangat halus seperti penyiar radio....hahaha
Tapi kaya
knya omongan temen-temen SMA itu enggak salah...saya lihat-lihat emang dulu tampang saya mirip mirip hahaha
Salah satu cewek yang saya kenal baik adalah Ani, yang si Ismail naksir berat.... kan saya dimanfaatkan oleh Ismail untuk menjadi comblang......Dari situlah saya faham bahwa si Ani sama sekali tidak punya rasa sedikitpun suka dengan Ismail....
Benci nya benci banget, dan menurut saya ya benar-benar tidak ada alasan bagi Ismail untuk melanjutkan pendekatan kepada Ani. Entah apa yang membuat Ani demikian benci mungkin karena Ismail yang tampangnya seperti Boim itu... dan Ismail tidak pernah menyerah...hampir setiap hari yang diceritakan itu Ani dan Ani terus..... dan percaya diri sekali bahwa Ani pasti mau sebenarnya hanya pura-pura saja....
Ge-er nya minta ampun.....! dan saya sendiri sampai bosan mendengarkan ke gr-an nya Ismail....!
Demi untuk menarik perhatian si Ani Ismail sampai mati-matian belajar gitar dan belajar nyanyi....suaranya tidak bagus namun dia merasa suaranya bagus....wes pokoke semakin lebay...
lagu favoritnya adalah lagu lagunya Ikang Fawzi dan Bon Jovi yang liriknya sering diplesetkan ada kata-kata Ani di lagu itu...🙈🙈🙈
Kalau malam Ismail sering membuat puisi... dan saya diminta pertimbangan, Apakah kata-katanya sudah bagus untuk dikirimkan puisi itu kepada Ani...??
dan seperti yang di tebak, semakin didekati Ani semakin sebel, dan semua orang tahu sebenarnya ismail bertepuk sebelah tangan tapi nekat...😅😅😅
Dan sampai lulus pun cerita pilu itu terus berlanjut.....Ani melanjutkan kuliah di kebidanan.... dan Ismail melanjutkan kuliah di teknik sipil Undip....
masing-masing kita sibuk dengan kuliah hingga akhirnya bekerja tanpa kontak dengan Ismail maupun Ani karena waktu itu belum ada HP seperti sekarang.... tidak pernah kita saling berkirim surat...
Hingga akhirnya setelah kerja di Toyota-Astra saya mendapat kabar bahwa "Ismail akan segera menikah dengan Ani"
Saya tidak tahu seperti apa pendekatannya seusai SMA, namun Ismail akhirnya menjadi suaminya Ani, bahkan sekarang anak-anaknya sudah besar, adalah sebuah cerita yang misterius....
Gimana ceritanya ya kok Akhirnya Ani Mau dengan Ismail...??
Saya benar-benar salut.... itu adalah ketelatenan yang sangat luar biasa....setelah ratusan Jurus dilancarkan akhirnya closing juga, Ani menyerah dan bertekuk lutut menjadi istrinya Ismail.
Happy Ending hehehehe
Heheh...lucu juga ya, gara-gara pertanyaan si Oksana "Berapa kali Anda Di Indonesia ngomong kepada seseorang hingga akhirnya Closing menjadi seorang customer...?" , Lha kok saya malah teringat kisah cinta Ismail dan Ani semasa SMA...hehehe
Pesan Moral dari cerita itu adalah "Jangankan suruh beli Herbalife, jangankan suruh program di NC, jika kita telaten terus ngomong, orang asing yang benci di rayu teruss jadiin Istri, gunakan segala jurus, lama-lama Mau kok hahaha......"
Mendengar Penjelasan Oksana, bahwa statistik di Rusia, orang harus ngomong 5x baru akhirnya terjadi closing, saya sangat kagum dengan ketelatenan mereka mencatat
Pebisnis Rusia itu detaiiiiilll....apa2 tercatat dengan sistematis
mereka punya data2 seberapa efektifnya iklan koran....ada datanya.. mereka punya data juga seberapa efektifnya iklan rekrut....bahkan mereka punya data rata-rata konsumen akan closing setelah berapa kali pertemuan...?? mereka punya data konsumen umumnya akan closing setelah ketemu 5 kali..!
Jadi saya membayangkan.... ketika seorang pebisnis Rusia akan menembak seseorang menjadi castamer, seperti halnya peluru kendali, dia akan mengunci orang yang akan menjadi target itu.
Saya membayangkan.... ketika seorang pebisnis Rusia akan menembak seseorang menjadi custamer, seperti halnya Misil peluru kendali, dia akan mengunci Sasaran menjadi target itu. Sasaran terkunci, dan tidak ada jalan lain kecuali menyerah, yaaa....orang Rusia itu seperti Ismail yang mengunci Ani sebagai target sasaran tembak...
Orang Rusia itu seperti Ismail yang mengunci Ani sebagai target sasaran tembak.
Jika dengan jurus pertama belum sukses, maka dia akan merancang jurus kedua dan diaplikasikan, jika belum sukses juga maka jurus ketiga akan dikeluarkan, dan terus-menerus seperti itu, semua orang melakukan hal yang sama, sampai akhirnya muncullah "'statistik 5x Ngomong barulah rata-rata kita closing" Karena punya data statistik itulah makanya dia membuat berbagai macam agenda....
Jurus pertama ajak ke NC..! ika konsumen tidak mau diajak ke NC ajak ke acara Tie Party (Pesta Minum Teh NRG) jika tidak mau ajak ke shake party , jika tidak mau ajak ke acara apa lagi, apa lagi, apa lagi.... sampai dia Mau..! Jadi mereka hanya percaya dengan statistik.... mereka tidak percaya dengan untung-untungan.... mereka tidak percaya dengan nasib..... mereka tidak percaya dengan Tuhan
Kalau kita, Pebisnis Indoensia, biasane sekali orang diajak nggak mau umumnya mupus alias menyerah, kita bilang mungkin dia tidak dapat hidayah.....😄 Pebisnis Indonesia Tepatnya bukan 1x Langsung Closing, Namun Ngomong 1x tidak berhasil maka CASE CLOSED, alias si pebisnis Menyerah
kita tidak percaya dengan statistik hanya percaya kepada kejaiban, sekali tidak berhasil menyerah, bahkan saya beberapa kalo menyarankan agar seseorang mendatangi sebuah kampung, dan timbangi orang-orang disana. Apa jawabanya _"Pak orang disana sudah saya timbang semua, dan sampai hari ini tidak ada yang tertarik satupun..!" katanya... dan saya enggak percaya hehehe....
Jangan hanya sekali, mengajak orang itu harus terus menerus, sampai dia menyerah dan mau ikut ke NC..! Mungkin Anda hanya percaya kepada Allah, tidak percaya kepada Statistik, namun anda harus tahu, bahwa Allah tidak suka dengan orang yang mudah menyerah..! kita harus terus berusaha tidak boleh menyerah....
Allah lebih suka orang yang tidak pernah menyerah, daripada orang yang sekali 2 kali berusaha dan langsung pasrah kepada nasib seolah-olah dia tawakal, jadi memang harus maklum bahwa kita bangsa yang secara intelektual jauh tertinggal puluhan tahun di belakang mereka..... jadi pemikirannya lebih dominan kepada keajaiban, untung-untungan
Kita (Saya dan Amy) punya banyak Customer yang setelah konsumsi produk setelah 2 tahun, ada yang 3 tahun, bahkan kakak kami sendiri yang di bogor akhirnya suami istri dan anak-anak sekarang mulai Herbalife mania, setelah kami mendekati mereka selama 8 tahun....! hehehe
Dan beberapa saat yang lalu kita mendapat data yang menarik dari Mas Arbi di Serang, ada angka "Statistik Penjualan" di seluruh dunia yang sangat menarik yakni :
- 1x ketemu, ngomong dan Closing peluangnya 2%
- 2x Peluangnya 3%
- 3x Peluangnya 5%
- 4x Peluangnya 10%
- 5x dan lebih Peluangnya 80%
Angka Statistik itu bisa kita jadikan pegangan, jangan pernah kita menyerah pada pandangan pertama, kedua, atau ketiga...! terus lancarkan jurus-jurus andalan anda, sampai orang bertekuk lutut..!
Bikin rencana untuk setiap orang, paling tidak menerapkan 7 Jurus misalnya....
1. Ajak ke NC (Gak mau .?)
2. Ajak ke Customer Day (Belum mau??)
3. Ajak Shake Party (Gak mau juga..?)
4. Ajak Skin party (gak mau juga..?)
5. Ajak makan siang (Nha mulai mikir....giliran makan siang akhirnya Mau, jangan berhenti disitu..)
6. Datangi kerumah bawa buah... (undang Kepo, dia akan kesulitan menolak, kemarin diajak makan, sekarang dikasih buah, akhirnya nurut)
7.Akhirnya Ikutan Kepoo dan Mau...!!...👯🏽♂👯🏽♂👯🏽♂👯🏽♂ dan Pakai Loker, dan Loyal Customer, dan Builder, dan Leader, makin lama makin semangat..... bahkan anda kalah semangat hahaha....malah dia jadi Prestam duluan....🔥🔥
Apakah anda punya nyali seperti orang Rusia...?? Inshaa Allah bisaaa...!
Jika anda tidak menyerah, maka buah perjuangan anda akan manis.....
Menyerah boleh...tapi itu untuk orang yang diluar sana, bukan orang-orang yang ada di group ini...
Semoga bermanfaat, dan selain anda harus bener-bener paham, anda harus sampaikan ini kepada team bisnis anda....
:: Selesai ::
Hadi Kuntoro
Mendongeng dari lereng gunung Dieng Wonosobo
UPLINE OH UPLINE .... SPONSOR OH SPONSOR
*UPLINE OH UPLINE .... SPONSOR OH SPONSOR...*
Upline atau Sponsor adalah sesuatu yang sangat menarik di bisnis Herbalife...dan istilah ini tidak ada di bisnis konvensional pada umumnya, yakni Sponsor atau Upline. Kesepakatan umum arti kata sponsor di Herbalife adalah orang yang memperkenalkan kita dengan herbalife.
Karena posisinya diatas kita, Sponsor atau kadang sering disebut juga Upline, adalah orang yang mendapatkan transferan bonus atau royalti dari kita, jika kondisinya memenuhi Syarat, yakni kita yang dibawah (downline) berproduksi, dan dia yang diatas (upline) berproduksi.
Di acara-acara seminar kita terbiasa mendengar kalimat indah..... "Terima kasih sponsor, sponsor saya adalah malaikat saya, the best sponsor is my sponsor, I love Sponsor... dan kalimat puji pujian indah sepada sponsor" awal-awal di Herbalife kalimat itu terasa sumbang, aneh dan menggelitik di kuping saya..... rasane berlebihan, lebay...wkwkwwk.... dan hari ini tiba-tiba saya kepengin membagikan pemahaman saya tentang "sponsor" setelah 9 tahun saya ada di Bisnis Herbalife.
Idealnya (Seharusnya) sponsor adalalah orang yang kita kenal baik, Namun dalam faktanya di lapangan ada kondisi-kondisi khusus/spesial. Bisa jadi Sponsor kita yang dari awal mengenalkan herbalife ke kita ternyata hilang, karena tidak lolos requalifikasi, karena mengundurkan diri, karena hanya pemakai saja, dan secara komputer di Herbalife hilang dia sebagai sponsor kita, dan otomatis kita punya upline yang mendapat transferan dari kita namun mungkin kita tidak mengenalnya, yakni orang yang diatas si sponsor kita yang hilang itu....
Mungkin sponsor kita enggak bisnis, tahu-tahu kita dikenalkan dengan temannya si sponsor orang yang tadinya tidak kita kenal, dan menjadi Upline kita.
Mungkin juga sponsor kita meninggal, dan tahu-tahu uplinenya orang lain yang sebelumnya tidak kenal
Mungkin juga dulu kita "Di Stacking" alias dipasang-pasangkan dengan orang lain yang kita tidak kenal, tujuannya agar bisa membeli produk bareng-bareng, mengejar diskon besar dan menjadi supervisor bareng dengan orang lain, dan orang yang "mengatur-ngatur Stacking" itu sekarang sudah tidak ada....dan kita memiliki Upline-upline yang sama sekali tidak kenal....(sebenere ini tidak boleh / dilarang oleh Herbalife, prakteknya ada yang terjadi seperti ini )
Ada juga orang yang sponsornya orang luar negeri, ada Bule ganteng gagah membuka lowongan bisnis, wuih menarik sekaleee, akhirnya tertarik dengan bisnisnya, dan ternyata bisnis itu adalah Herbalife, sebuah peluang yang menarik siih, namun ada yang tidak menarik, jebulnya upline bule yang nampak ganteng gagah itu attitudenya tidak segagah body nya hahahaha... si sponsor bule itu minjem uang minta ditalangi bayar sewa ruang training di apartemen selama beberapa bulan, sekalian deh sama biaya sewa kamar apartemmnya... dan eh lhadalah.....tahu-tahu dia kabur pulang ke negerinya dan menghilang, alamaaak dikibulin sponsor orang asiing hahaha.... itu adalah ceritanya Bu Silvia (Salah seorang Pebisnis Sukses di Herbalife yang sekarang menjadi President Team) yang memiliki Sponsor orang Argentina, dan karena terlanjur cinta bisnis Herbalife akhirnya bisnis tetep dilanjutkan meskipun tanpa sponsor di Indonesia, perginya menghilang tidak baik pula.
Setiap bulan Bu Silvia terus menjalankan bisnisnya dengan aktif, sampai sukses jadi orang kaya seperti sekarang.... dan berkembangnya bisnis Bu Silvia tentu saja mendatangkan Royalti bonus kepada upline-uplinenya entah di pojok dunia sebelah mana.....
Dan tentu saja upline-upline itu Bu Silvia tidak paham tidak kenal sebelumnya. Menarik yaaa......ternyata perjalanan kita sampai akhirnya kenal dengan herbalife itu misterius......
Oya, membicarakan problem-problem hubungan downline dengan para Sponsor/Upline juga sangat menarik, lucu-lucu, dan banyak orang yang konsultasi ke saya, makanya saya bisa menuliskan tulisan ini, sebagai bahan pembelajaran. Misalnya :
#1. Dulu katanya kalau Join herbalife lewat dia, akan dibimping, dibantu, di support, kalau beli HMP (Herbalife Member Pack) nanti dapat bonus Mentoring gratis...lha nyatanya saya enggak pernah diajari apa-apa acan...apa enggak sebel Pak...? Janjinya palsu ternyata dia enggak bisa apa-apa dan enggak ngajari apa-apa.
#2. Pak itu looh sponsor saya hanya mau telpon , chatting, ngobrol ke saya kalau lagi ada butuhnya, tilpunnya kalau menjelang akhir bulan, tanya downlinenya berapa, VP nya berapa, mau belanja berapa lagi, ayuk belanja lagi yang banyak... haha... sudah dihapal, dia lagi ngitung-ngitung mau dapat transferan royalti berapa, jika ternyata mencapai angka tertentu maka dia akan belanja juga agar royatinya atau bonusnya keluar ....... wakakakakaka
#3.Sponsor sukanya utang produk dari saya pak, dan udah gitu gak segera dibayar-bayar, logikanya dia hutang produk kan untuk customer, harusnya begitu customer membayar uangnya mbok ya langsung dikasih ke saya, eh ini kalau enggak ditagih gak bayar, kadang ditagih malah saya di marahi, gimana saya bisa hormat dengan sponsor saya pak...??
#4. Pak Hadi Sponsor saya peliiiitnya bukan main, jangankan promosi kasih uang kek atau sekedar handuk, daster apa sabun, lha wong makan bakso adep-adepan saja dia pergi duluan.....kalau saya ada di warung dan banyak team saya di warung itu malah dia mau masuk warung saja enggak jadii...wkwkwk.... laah jyaan pokoke pelite pooll... "Nek jaluk guluhe apa dosa-dosane bae kayane ora oliih loh pak, jaan pokoke pelit kuthit setan ora gelem ndulit, naudzubillah minddzalik pokoke Pak (Kalau diminta dakinya atau dosa-dosa dimintapun gak boleh, pokoke sepelit-pelitnya orang)"
#5. Sponsore saya Pak, transferannya banyak dari kita, dan dia tahu ada orang lain yang sedang bagi-bagi duit promosi kepada teamnya, kita melihat planga-plongo ngeleg idu kesereten (melongo dan menelan ludah) eh mbok ya tanggap seharunya kita dikasih dikit-dikit laah, kan team jadi seneng... apa ditraktir Ayam goreng apa Sroto misale, eh sponsor saya malah ngomong begini ke saya "Tuuh lihat bagus yaa...kamu harus seperti itu kasih bonus ke team kamu yang berprestasi" masak ngomong ya tepuk jidat dan garuk-garuk aspal saya pak, ealaahhh..... ini oran kok enggak paham jyaaan kepengin cincing-cincing jempalikan saya.....
#6. Lhaaa itu pak sponsor saya... kalau dipanggung kaya dewa turun bumi, bijaksana bijaksini ngomongya..... santun lembut kaya penyair... meledak-ledak seperti motivator internasional, berwibawa seperti pemimpin, dan nampk dermawan seperti seperti tokoh dalam dongeng, tapi dilapangan pak Jarkoni alias pinter ngajar ora pinter nglakoni , sukanya diskonting, sukanya ngrebutin customer saya, saya nitip customer malah diambil, customer-customer saya kecewa..... hadewwh sponsor saya ituuuuhhh.....
#7. Sponsor saya pak, kerjanya ongkang-ongkang sikil (goyang-goyang kaki di kursi) saya sangat SEMANGAT teamnya pada semangat tetep nyantai, organisasi membesar dia bisa naik level , seharusnya kan semangat eh dia enggak pak... tetep saja nyantai... jadinya tidak bisa mencetak VP , Dan ketika VP Organisasinya makin besar tahu-tahu pak dia pinjem uang saya untuk beli VP Pribadi, nanti transferannya banyak akan dikembalikan dan saya dikasih untung katanya.... aduuuh pak... sekarang dia sudah naik level bisa beli mobil, maring ngendi-ngendi ider pring, alias ider pringas-pringis (kemana-mana tersenyum) tapiiiiii.... jangannkan ngasih untung, lha utang ke saya untuk beli produknya itu belum dibayar jugaa....hadeeeeuhhhhhh 🙈🙈🙈 tuluuuung.... 🏃♀🏃♀🏃♀📢📢
#8. Anehnya sponsor saya itu Pak, setiap kali saya punya team di deketin terus nanti diajak training ini training itu.... macam-macam training sampai training spiritual... eh ujung-ujungnya pak nanti selain jualan herbalife team saya suruh jualan minyak wangi 🙈🙈 dan team saya manut-manut bae katanya kalau sukses jualan minyak wangi itu akan masuk surga jarene pak.... lha saya ya nggeblag semaput mbokan (Saya jatuh pingsan kan...) 😅😅😅
#9. Huh kalau janji Pak, sponsor saya itu nomor satu, katanya nanti kalau naik level duitnya akan banyak, dan enggak pusing nanti kita akan dikasih uang, kasih baju-baju boleh memilih sesukanya di Mall, habis itu katanya akan makan di restoran sepuasnya habis itu terus piknik ke pantai sampai Matahari terbenam, terus malamnya katanya akan nginep di Hotel juga ada pesta makan malam....pakai baju baru yang kita beli.... jebulanya Palsu-palsu-palsu.... Pehape-pehape-pehapeeee...... satu saja tidak ada yang terwujud Pak. Gombal laah....
#10. Setiap bulan sejak masuk Herbalife saya selalu belanjanya banyaak karena customer saya banyak, tidak pernah saya dibawah 10.000VP selalu diatas itu...pernah 20.000VP pernah 30.000VP, pasti transferan dari Herbalife karena saya itu banyak sekali, tapi dia enggak ada ngertinya, hadiah apa yang diberikan sponsor saya..? tidak adaa, Nangis batin rasane Pak, kejam nian sponsorku.....
Temen-temen cerita-cerita diatas adalah contoh-contoh kasus bagaimana hebohnya downline menceritakan uplinnya. Membicarakan sponsor di herbalife itu topik yang menarik dan tidak akan selesai selama kita masih di herbalife sampai ajal mendekat hahaha..... kalau kepengin terhindar dari cerita-cerita tentang sponsor maka caranya adalah keluar dari herbalife hihihi..... jadi meskipun dihadapan sang sponsor nampaknya baik, kebanyakan downline di belakang sponsor ternyata punya sesuatu yang bebeda..
Namun ada hal yang unik, sejak masuk herbalife sampai detik ini, setiap pembicara dari negara manapun, dari presteam sampai Founder Circle (level tertinggi di Herbalife), semua pesannya sama, seperti : berbuat baiklah dengan sponsormu, berdamailah dengan sponsormu, berterima kasihlah dengan sponsormu, bahkan ada yang mengatakan sponsor adalah malaikatmu, seusai training sering kita disuruh berpelukan dengan sponsor, kalau sponsor tidak datang suruh telpon, SMS atau menghubunginya... aneh yaa..?
Sebagai orang yang Tipe Reasoning saya enggak mudah percaya begitu saja...bahkan menurut saya menyebut Sponsor dengan Angel, malaikat itu Lebaay selebaylebaynya alias berlebihan.......
#1. Apa iya kita harus berterima kasih kepada orang yang dari awal stacking dan tidak kita kenal, bukankah seharusnya dia yang mengucapkan terima kasih ke kita karena dapat transferan uang berupa royalti dari kita...??
#2. Apa iya kita harus tulus mengucapkan terima kasih kepada sponsor padahal dia orang nyebelin yang sukanya utang ke kita, dan bayarnya susah minta ampun padahal dia dapat pemasukan dari kerja yang kita lakukan....?
#3. Apa iya kita harus berterima kasih kepada orang yang tidak mengajarkan apapun kepada kita, kita pinter di herbalife karena diajari orang lain, upline kita hanya lulusan SMP habis itu gak pernah hadir ke acara-acara pelatihan-pelatihan, training-training, HOM, STS, enggak pernah kelihatan di acara apapun, ketemu juga cuma say hello doang, lebaran juga enggak ngasih parsel bahkan kartu atau sms selamat lebaranpun gak ngirim, Kenapa kita berterima kasih kepada dia....??
#4. Sponsor menganggap saya saingan, dia tidak ingin saya naik level karena menyaingi dia, jadi dia sukanya melemahkan team-team saya, bukankah itu ironis sekali..... Njelehi... kenapa saya harus baik kepada orang yang attitude nya seperti itu dan berterima kasih kepadanya ya...?
#5. Apa iya saya harus berterima kasih kepada orang yang tidak tahu terima kasih..? Apa iya saya harus berdamai dan berterima kasih dengan orang yang melihat fotonya atau membayangkan wajahnya saja sudah enegh.... lha wong saya kepenginnya pindah sponsor kok malah suruh berterima kasih..... apa iyaa....? apa iyaa.......? dst.dst... pasti banyak alasan diantar anda , banyak hal yang menghalangi anda secara hati yang ikhlash mengucapkan terima kasih kepada sponsor anda .... mungkin yang bisa namun banyak juga yang tidak bisa....
Namun ya itu, anehnya semua orang pebisnis yang senior di herbalife DARI SELURUH DUNIA, yang sudah puluhan tahun kok memberikan nasehat yang sama.... bahkan pembicara-pembicara herbalife dari Rusia, termasuk President Team Oksana Osetrova yang sudah lebih 20 tahun di herbalife dan belum lama ini jadi pembicara di Leadership Development Retreat (LDR) di Hotel Tentrem, Yogyakarta juga mengatakan hal yang sama "Berdamai dan Berterima kasihlah kepada sponsor anda apapun kondisinya, karena itu kunci sukses bisnis anda"
Jika yang ngomong menghimbau agar berdamai, menerima sponsor apa adanya dan terus berterimakasih itu Orang Asia saya bisa menerima, wajar karena orang asia semacam India, Philipina, Thailand, Malaysia, Indonesia cukup religius, dan umumnya punya kepercayaan ada hukum karma....
Namun tidak untuk orang Rusia. Orang Rusia itu kan orangnya logis, mengandalkan pikiran, atheis tidak percaya Tuhan tidak percaya kekuatan Tuhan, mereka tidak percaya hukum karma, segala sesuatu harus ada penjelasan logis yang bisa diterima akal, Jepang atau Amerika juga termasuk yang seperti itu meski tidak sekuat Rusia, mereka agak religius.....
Bertahun-tahun memikirkan, lama-lama saya faham, ternyata berdamai, mengucapkan terima kasih, menerima sponsor apa adanya, ini adalah bukan tentang hukum karma, ini bukan tentang penghormatan berbakti sebagaimana bakti kita kepada orang tua.... namun ini adalah tentang PERBAIKAN HATI KITA
Bisnis herbalife adalah berbisnis hati..... sejak awal MarkHuges pun sudah berkata bahwa kekuatan bisnis ini tentang hati
Kata MarkHuges "Yang menggerakkan bisnis ini adalah semangat berbagi, semangat itu datang dari inspirasi yang terjadi kepada ibu saya....dan semata-mata saya ingin berbagi kepada orang lain dan saya mendedikasikan diri untuk selalu melakukan hal yang terbaik yang saya bisa lakukan setiap hari..! Saya tidak menginginkan kejadian yang sama (Wanita-wanita meninggal karena obat pelangsing) menimpa wanita-wanita lain di seluruh dunia, itulah kekuatan yang menggerakkan saya.."
Jadi kalau kita tidak memiliki Kekuatan hati yang terus menerus dipupuk, dan terus menerus diingatkan maka lama-lama hati kita akan melemah dan semangat rasa berbagi kita lemah, lama-lama PURPOSES atau tujuan jangka panjang kita seakan meleleh mencair seperti kabut asap, dan lama-lama hilang begitu saja....
Kekuatan sebuah Rantai berada pada titik rantai yang paling lemah.......
Ini adalah oabratnya diri kita. Kita jago memotivasi, kita tampil memukau di panggung, kita hebat closingnya, kita ahli retail yang bisa 20.000VP tiap bulan, kita jago meyakinkah orang, kita jago memimpin meeting, kita jago memimpin team, kita jago mengarahkan team untuk semangat, kita jago membuat planning, kita jago ini, jago itu.... jago-jago-dan jago itu ibaratnya Satu mata ratai yang kuat yang dihubung-hubungkan dan jadilah ratai panjang yang sangat kuat, namun suatu saat rantai itu akan putus di titik yang terlemah.....
Titik terlemah dari para Pebisnis herbalife di seluruh dunia pada umumnya adalah titik mata rantai yang disebut "Berdamai, berterima kasih, dan hormat kepada Sponsor"
"Kenapa yaa Tidak Berdamai, Tidak berterima kasih, Benci atau tidak hormat kepada Sponsor akan merusak bisnis ini...??" Itu pertanyaan Cerdas...!!
Logikanya begini. Setiap kali kita seorang supervisor Bervolume, dan sponsor juga bervolume dengan hitungan tertentu, maka akan ada transfer uang dari herbalife kepada sponsor..... dan secara manusiawi kita akan mengatakan bahwa sponsor itu dapatnya duit dari kita para donline....
Maka jika sponsor melakukan perbuatan yang menurut kita enggak pas, katakanlah jahat sedikit saja saja maka hal jahat yang sedikit itu nampak jadi besar sekaliii...!!
Misalnya ada seseorang menurut kita MEREBUT CUSTOMER.
- Jika yang merebut customer itu donline kita maka kita anggap kejahatan itu dosanya 10..!
- Jika yang merebut customer itu Crossline kita maka kejahatan menurut kita dosanya 100.!
- Jika yang merebut customer itu Snsor kita maka kejahatan menurut kita dosanya 1.000.000 bahkan mungkin lebih, sampai kapanpun kita tidak akan bisa melupakannya...😃😃
Jangankan Berbuat jahat, seandainya tidak berbuat jahatpun bisa juga sponsor kita anggap, mungkin karena melihat orang lain memberikan sesuatu dan sponsor tidak, Mungkin karena orang lain memberikan sesuatu jumlahnya banyak, sponsor memberikannya sedikit....
Mengapa tidak Baik kepada sponsor akan merusak bisnis kita...??
Jika kita membenci sponsor maka segala pertimbangan strategi kita di bisnis ini menjagi kacau..... pikiran tidak jernih dan segala pertimbangan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu maka kebencian kita kepada sponsor ikut dibawa-bawa.....
Banyak orang tidak mau belajar apapun kepada sponsor, meskipun meskipun sponsornya punya jurus yang bagus.....apapun dimata dia jika itu keluar dari sponsor maka dianggap tidak bagus...akhirnya si sponsor terus bertumbuh terus berkembang, terus naik level....sementara dia stagnan karena pekerjananya hanya mengkritisi si sponsor.....lama-lama hancurlah bisnisnya karena waktunya terbuang percuma
Banyak orang yang membenci sponsornya, sampai dia membuat strategi yang menurut saya LUCU BIN KONYOL dan membuat saya sakit perut karena tertawa, strateginya adalah "Saya hanya mau mengembangkan bisnis yang di level-level bawah saja, saya enggak mau firstlining, saya enggak mau memiliki orang -orang baru di line 1 dan 2 saya karena nanti akan membuat sponsor saya makin kaya karena dapat Royalti makin banyak....laaahhhh 🙈🙈🙈🤣🤣🤣"
Saya enggak mau kumpul-kumpul bisnis meeting, saya ogah datang ke STS saya mendingan bikin kumpulan dewek, saya mendingan STS ketempat yang jauh daripada saya STS ditempat mana ada sponsor saya.....wkwkwkw..... Keputusan strategi yang lucu bukan...?
Baru paham saya.... ternyata kalau kita tidak baik dengan sponsor itu akan membuat bisnis kita oleng, karena segala keputusan didasarkan suka atau tidak suka terhadap sponsor kita.... bukan karena strategi yang rasional dan obyektif bahwa kita memang harus memilih jalan itu
Jadiii...temen-temen di bisnis herbalife ini, anda pasti punya Sponsor atau upline, yakni orang yang saat ini menerima Royalti atau bonus dari anda.... sebagai Downline apapun kondisinya, mungkin dia orang nyang tidak anda kenal, mungkin dia orang yang pernah menyakit hati anda, mungkin dia orang yang pernah membohongi anda, mungkin dia orang yang pernah janji dan tidak ditepati..... mungkin dia sebenernya tidak layak dan tidak pas jadi upline anda..... mulai saat ini terimalah dia apa adanya..... karena itu akan membuat hati anda jernih mementukan strategi di bisnis ini.
Ternyata mengucapkan "Terima kasih sponsor, sponsor saya adalah malaikat saya, the best sponsor is my sponsor, I love Sponsor... dan kalimat puji pujian indah sepada sponsor lainnya " adalah sebuah upaya AFORMASI AGAR KITA MENGUATKAN DIRI KITA SENDIRI PADA TITIK RANTAI YANG PALING RAPUH PADA DIRI KITA..! Berterima kasih kepada sponsor adalah pendidikan kepada diri kita, kepada team bisnis kita, kepada semua orang agar mereka berdamai dengan dirinya sendiri, karena kita titik paling lemah itu bisa sangat kuat, maka keseluruhan mata rantai itu merupakan RANTAI YANG SANGAT KUAT.
Makin paham kan....? Karena sejujurnya masalah bisnis terbesar kita di Bisnis Herbalife hanya ada pada diri kita, bukan karena orang lain, terutama sponsor yang menjadi masalahnya......jujurlah.... betul kan...? hehehe
Jadi temen-temen, mulai sekarang nasehat saya "berterima kasihlah kepada Sponsor anda, siapapun dia dan apappun kondisinya" kalaupun dia orangnya brengsek, kalaupun dia orangnya tidak anda kenal, kalaupun dia orangnya menyebalkan..... janganlah jadi pertimbangan bagi kita untuk berterima kasih dan pandanglah sponsor dengan sikap yang baik.
Oya, khusus untuk yang merasa "Sponsornya tidak baik" coba miliki pandangan yang lain yang lebih obyektif, karena hal yang tidak baik dari sonsor itu itu hanya satu atau dua saja, kita benci hal tidak baiknya, namun sebenernya kita tidak perlu membenci orangnya.....
Sebagaimana kita melihat Sponsor, kitupun juga sangat mungkin memiliki banyak kejelekan-kejelekan kita dimata donline, dan kita dianggap upline yang tidak baik.... fahami saja posisi anda, terus memperbaiki diri, dan bersabarlah.....
Dan ingaat...... jika anda menjadi Sponsor/upline berbuatlah yang extra hati-hati kepada team anda...karena anda sudah tahu yaa..... jika anda Menjanjikan sesuatu dan anda lupa atau berkilah maka anda akan dianggap sangat jahat.... jadi bersikaplah mengalah.........
Jika anda merasa tidak menjanjikan sesuatu, namun menurut team anda menjanjikan sesuatu, dan ber argumentasi.....! kalau sesuatu itu kok ada...dan anda punya... maka berikanlah..!!
"Pak Hadi dulu janji looh.... kalau saya bisa lolos ini saya akan dikasih Bonus looh..... " Kata seseorang.
Tak inget-inget....saya bener-bener enggak ingat..... atau saya inget pernah ngomong tapi sebenernya DIA SALAH TANGKAP, maka saya tidak mau berargumentasi..... saya akan gunakan apa yang menurut dia benar..! jika memang saya memiliki sesuatu yang katanya saya janjikan itu, maka saya akan berikan..!
Anda sebagai Upline inget-inget, anda harus hati-hati menjadi hubungan yaaa
Inget iniiii 👇
- DONLINE berbuat salah, Dosa = 10 point
- CROSLINE berbuat salah, Dosa = 100 point
- UPLINE berbuat salah, Dosa = 1.000.000.000 sd tidak terhingga
Dan nasehat terakhir penutup tulisan ini kepada anda para donline adalah :
- Jangan pernah meminta apapun kepada upline baik berupa bonus, promosi (uang, infaq, zakat, sedekah, sripilan, Uang Transport, THR) baik berupa ucapan yang jelas-jelas meminta, atau meminta secara halus atau dengan sindiran.... jika anda dijanjikan sesuatu sudah sepantasnya anda menagih, namun jika MEMINTA saran saya malu lah kepada orang yang ada di depan cermin
- Jangan pernah membandingan sponsor anda dengan sponsor orang lain yang disamping anda, apalagi anda berkata dia dikasih sesuatu oleh sponsornya dan saya tidak... itu jangan pernah terucapkan karena akan menyakiti hati sponsor, dan kita tidak pernah tahu mungkin saat ini ada kondisi dimana sponsor kita belum memungkinkan.... atau jika kasat mata nampak memungkinkanpun jangan melakukan itu
"Apakah menurut anda saya pernah menjanjikan sesuatu yang hingga saat belum saya penuhi....? jika iya katakan saja jika saya pernah menjenjikannya maka saya akan memenuhi janji itu jika kondisinya sudah memungkian......" ini adalah kalimat yang kadang perlu kita sampaikan kepada team kita mulai saat ini, karena bisa jadi kita melupakan sesuatu yang pernah kita ucapkan
Jika kita pernah melakukan apa yang sepantasnya tidak dilakukan oleh seorang Downline, atau kita pernah melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan oleh kita sebagai upline, akhir Ramadhan ini adalah waktu terbaik untuk saling memafkan..... dan membuka lembaran baru berikutnya....apa yang sudah kita lakukan kemarin sebelum ada tulisan ini kita anggap itu adalah karena kita belum paham.....ayuk terus berbenah diri......
Semoga bermanfaat....
Hadi Kuntoro
mendongeng dari lereng Gunung Dieng, sore penghujung ramadhan, 3Jun2019
Upline atau Sponsor adalah sesuatu yang sangat menarik di bisnis Herbalife...dan istilah ini tidak ada di bisnis konvensional pada umumnya, yakni Sponsor atau Upline. Kesepakatan umum arti kata sponsor di Herbalife adalah orang yang memperkenalkan kita dengan herbalife.
Karena posisinya diatas kita, Sponsor atau kadang sering disebut juga Upline, adalah orang yang mendapatkan transferan bonus atau royalti dari kita, jika kondisinya memenuhi Syarat, yakni kita yang dibawah (downline) berproduksi, dan dia yang diatas (upline) berproduksi.
Di acara-acara seminar kita terbiasa mendengar kalimat indah..... "Terima kasih sponsor, sponsor saya adalah malaikat saya, the best sponsor is my sponsor, I love Sponsor... dan kalimat puji pujian indah sepada sponsor" awal-awal di Herbalife kalimat itu terasa sumbang, aneh dan menggelitik di kuping saya..... rasane berlebihan, lebay...wkwkwwk.... dan hari ini tiba-tiba saya kepengin membagikan pemahaman saya tentang "sponsor" setelah 9 tahun saya ada di Bisnis Herbalife.
Mungkin sponsor kita enggak bisnis, tahu-tahu kita dikenalkan dengan temannya si sponsor orang yang tadinya tidak kita kenal, dan menjadi Upline kita.
Mungkin juga sponsor kita meninggal, dan tahu-tahu uplinenya orang lain yang sebelumnya tidak kenal
Mungkin juga dulu kita "Di Stacking" alias dipasang-pasangkan dengan orang lain yang kita tidak kenal, tujuannya agar bisa membeli produk bareng-bareng, mengejar diskon besar dan menjadi supervisor bareng dengan orang lain, dan orang yang "mengatur-ngatur Stacking" itu sekarang sudah tidak ada....dan kita memiliki Upline-upline yang sama sekali tidak kenal....(sebenere ini tidak boleh / dilarang oleh Herbalife, prakteknya ada yang terjadi seperti ini )
Ada juga orang yang sponsornya orang luar negeri, ada Bule ganteng gagah membuka lowongan bisnis, wuih menarik sekaleee, akhirnya tertarik dengan bisnisnya, dan ternyata bisnis itu adalah Herbalife, sebuah peluang yang menarik siih, namun ada yang tidak menarik, jebulnya upline bule yang nampak ganteng gagah itu attitudenya tidak segagah body nya hahahaha... si sponsor bule itu minjem uang minta ditalangi bayar sewa ruang training di apartemen selama beberapa bulan, sekalian deh sama biaya sewa kamar apartemmnya... dan eh lhadalah.....tahu-tahu dia kabur pulang ke negerinya dan menghilang, alamaaak dikibulin sponsor orang asiing hahaha.... itu adalah ceritanya Bu Silvia (Salah seorang Pebisnis Sukses di Herbalife yang sekarang menjadi President Team) yang memiliki Sponsor orang Argentina, dan karena terlanjur cinta bisnis Herbalife akhirnya bisnis tetep dilanjutkan meskipun tanpa sponsor di Indonesia, perginya menghilang tidak baik pula.
Setiap bulan Bu Silvia terus menjalankan bisnisnya dengan aktif, sampai sukses jadi orang kaya seperti sekarang.... dan berkembangnya bisnis Bu Silvia tentu saja mendatangkan Royalti bonus kepada upline-uplinenya entah di pojok dunia sebelah mana.....
Dan tentu saja upline-upline itu Bu Silvia tidak paham tidak kenal sebelumnya. Menarik yaaa......ternyata perjalanan kita sampai akhirnya kenal dengan herbalife itu misterius......
Oya, membicarakan problem-problem hubungan downline dengan para Sponsor/Upline juga sangat menarik, lucu-lucu, dan banyak orang yang konsultasi ke saya, makanya saya bisa menuliskan tulisan ini, sebagai bahan pembelajaran. Misalnya :
#1. Dulu katanya kalau Join herbalife lewat dia, akan dibimping, dibantu, di support, kalau beli HMP (Herbalife Member Pack) nanti dapat bonus Mentoring gratis...lha nyatanya saya enggak pernah diajari apa-apa acan...apa enggak sebel Pak...? Janjinya palsu ternyata dia enggak bisa apa-apa dan enggak ngajari apa-apa.
#2. Pak itu looh sponsor saya hanya mau telpon , chatting, ngobrol ke saya kalau lagi ada butuhnya, tilpunnya kalau menjelang akhir bulan, tanya downlinenya berapa, VP nya berapa, mau belanja berapa lagi, ayuk belanja lagi yang banyak... haha... sudah dihapal, dia lagi ngitung-ngitung mau dapat transferan royalti berapa, jika ternyata mencapai angka tertentu maka dia akan belanja juga agar royatinya atau bonusnya keluar ....... wakakakakaka
#3.Sponsor sukanya utang produk dari saya pak, dan udah gitu gak segera dibayar-bayar, logikanya dia hutang produk kan untuk customer, harusnya begitu customer membayar uangnya mbok ya langsung dikasih ke saya, eh ini kalau enggak ditagih gak bayar, kadang ditagih malah saya di marahi, gimana saya bisa hormat dengan sponsor saya pak...??
#4. Pak Hadi Sponsor saya peliiiitnya bukan main, jangankan promosi kasih uang kek atau sekedar handuk, daster apa sabun, lha wong makan bakso adep-adepan saja dia pergi duluan.....kalau saya ada di warung dan banyak team saya di warung itu malah dia mau masuk warung saja enggak jadii...wkwkwk.... laah jyaan pokoke pelite pooll... "Nek jaluk guluhe apa dosa-dosane bae kayane ora oliih loh pak, jaan pokoke pelit kuthit setan ora gelem ndulit, naudzubillah minddzalik pokoke Pak (Kalau diminta dakinya atau dosa-dosa dimintapun gak boleh, pokoke sepelit-pelitnya orang)"
#5. Sponsore saya Pak, transferannya banyak dari kita, dan dia tahu ada orang lain yang sedang bagi-bagi duit promosi kepada teamnya, kita melihat planga-plongo ngeleg idu kesereten (melongo dan menelan ludah) eh mbok ya tanggap seharunya kita dikasih dikit-dikit laah, kan team jadi seneng... apa ditraktir Ayam goreng apa Sroto misale, eh sponsor saya malah ngomong begini ke saya "Tuuh lihat bagus yaa...kamu harus seperti itu kasih bonus ke team kamu yang berprestasi" masak ngomong ya tepuk jidat dan garuk-garuk aspal saya pak, ealaahhh..... ini oran kok enggak paham jyaaan kepengin cincing-cincing jempalikan saya.....
#6. Lhaaa itu pak sponsor saya... kalau dipanggung kaya dewa turun bumi, bijaksana bijaksini ngomongya..... santun lembut kaya penyair... meledak-ledak seperti motivator internasional, berwibawa seperti pemimpin, dan nampk dermawan seperti seperti tokoh dalam dongeng, tapi dilapangan pak Jarkoni alias pinter ngajar ora pinter nglakoni , sukanya diskonting, sukanya ngrebutin customer saya, saya nitip customer malah diambil, customer-customer saya kecewa..... hadewwh sponsor saya ituuuuhhh.....
#7. Sponsor saya pak, kerjanya ongkang-ongkang sikil (goyang-goyang kaki di kursi) saya sangat SEMANGAT teamnya pada semangat tetep nyantai, organisasi membesar dia bisa naik level , seharusnya kan semangat eh dia enggak pak... tetep saja nyantai... jadinya tidak bisa mencetak VP , Dan ketika VP Organisasinya makin besar tahu-tahu pak dia pinjem uang saya untuk beli VP Pribadi, nanti transferannya banyak akan dikembalikan dan saya dikasih untung katanya.... aduuuh pak... sekarang dia sudah naik level bisa beli mobil, maring ngendi-ngendi ider pring, alias ider pringas-pringis (kemana-mana tersenyum) tapiiiiii.... jangannkan ngasih untung, lha utang ke saya untuk beli produknya itu belum dibayar jugaa....hadeeeeuhhhhhh 🙈🙈🙈 tuluuuung.... 🏃♀🏃♀🏃♀📢📢
#8. Anehnya sponsor saya itu Pak, setiap kali saya punya team di deketin terus nanti diajak training ini training itu.... macam-macam training sampai training spiritual... eh ujung-ujungnya pak nanti selain jualan herbalife team saya suruh jualan minyak wangi 🙈🙈 dan team saya manut-manut bae katanya kalau sukses jualan minyak wangi itu akan masuk surga jarene pak.... lha saya ya nggeblag semaput mbokan (Saya jatuh pingsan kan...) 😅😅😅
#9. Huh kalau janji Pak, sponsor saya itu nomor satu, katanya nanti kalau naik level duitnya akan banyak, dan enggak pusing nanti kita akan dikasih uang, kasih baju-baju boleh memilih sesukanya di Mall, habis itu katanya akan makan di restoran sepuasnya habis itu terus piknik ke pantai sampai Matahari terbenam, terus malamnya katanya akan nginep di Hotel juga ada pesta makan malam....pakai baju baru yang kita beli.... jebulanya Palsu-palsu-palsu.... Pehape-pehape-pehapeeee...... satu saja tidak ada yang terwujud Pak. Gombal laah....
#10. Setiap bulan sejak masuk Herbalife saya selalu belanjanya banyaak karena customer saya banyak, tidak pernah saya dibawah 10.000VP selalu diatas itu...pernah 20.000VP pernah 30.000VP, pasti transferan dari Herbalife karena saya itu banyak sekali, tapi dia enggak ada ngertinya, hadiah apa yang diberikan sponsor saya..? tidak adaa, Nangis batin rasane Pak, kejam nian sponsorku.....
Temen-temen cerita-cerita diatas adalah contoh-contoh kasus bagaimana hebohnya downline menceritakan uplinnya. Membicarakan sponsor di herbalife itu topik yang menarik dan tidak akan selesai selama kita masih di herbalife sampai ajal mendekat hahaha..... kalau kepengin terhindar dari cerita-cerita tentang sponsor maka caranya adalah keluar dari herbalife hihihi..... jadi meskipun dihadapan sang sponsor nampaknya baik, kebanyakan downline di belakang sponsor ternyata punya sesuatu yang bebeda..
Namun ada hal yang unik, sejak masuk herbalife sampai detik ini, setiap pembicara dari negara manapun, dari presteam sampai Founder Circle (level tertinggi di Herbalife), semua pesannya sama, seperti : berbuat baiklah dengan sponsormu, berdamailah dengan sponsormu, berterima kasihlah dengan sponsormu, bahkan ada yang mengatakan sponsor adalah malaikatmu, seusai training sering kita disuruh berpelukan dengan sponsor, kalau sponsor tidak datang suruh telpon, SMS atau menghubunginya... aneh yaa..?
Sebagai orang yang Tipe Reasoning saya enggak mudah percaya begitu saja...bahkan menurut saya menyebut Sponsor dengan Angel, malaikat itu Lebaay selebaylebaynya alias berlebihan.......
#1. Apa iya kita harus berterima kasih kepada orang yang dari awal stacking dan tidak kita kenal, bukankah seharusnya dia yang mengucapkan terima kasih ke kita karena dapat transferan uang berupa royalti dari kita...??
#2. Apa iya kita harus tulus mengucapkan terima kasih kepada sponsor padahal dia orang nyebelin yang sukanya utang ke kita, dan bayarnya susah minta ampun padahal dia dapat pemasukan dari kerja yang kita lakukan....?
#3. Apa iya kita harus berterima kasih kepada orang yang tidak mengajarkan apapun kepada kita, kita pinter di herbalife karena diajari orang lain, upline kita hanya lulusan SMP habis itu gak pernah hadir ke acara-acara pelatihan-pelatihan, training-training, HOM, STS, enggak pernah kelihatan di acara apapun, ketemu juga cuma say hello doang, lebaran juga enggak ngasih parsel bahkan kartu atau sms selamat lebaranpun gak ngirim, Kenapa kita berterima kasih kepada dia....??
#4. Sponsor menganggap saya saingan, dia tidak ingin saya naik level karena menyaingi dia, jadi dia sukanya melemahkan team-team saya, bukankah itu ironis sekali..... Njelehi... kenapa saya harus baik kepada orang yang attitude nya seperti itu dan berterima kasih kepadanya ya...?
#5. Apa iya saya harus berterima kasih kepada orang yang tidak tahu terima kasih..? Apa iya saya harus berdamai dan berterima kasih dengan orang yang melihat fotonya atau membayangkan wajahnya saja sudah enegh.... lha wong saya kepenginnya pindah sponsor kok malah suruh berterima kasih..... apa iyaa....? apa iyaa.......? dst.dst... pasti banyak alasan diantar anda , banyak hal yang menghalangi anda secara hati yang ikhlash mengucapkan terima kasih kepada sponsor anda .... mungkin yang bisa namun banyak juga yang tidak bisa....
Namun ya itu, anehnya semua orang pebisnis yang senior di herbalife DARI SELURUH DUNIA, yang sudah puluhan tahun kok memberikan nasehat yang sama.... bahkan pembicara-pembicara herbalife dari Rusia, termasuk President Team Oksana Osetrova yang sudah lebih 20 tahun di herbalife dan belum lama ini jadi pembicara di Leadership Development Retreat (LDR) di Hotel Tentrem, Yogyakarta juga mengatakan hal yang sama "Berdamai dan Berterima kasihlah kepada sponsor anda apapun kondisinya, karena itu kunci sukses bisnis anda"
Jika yang ngomong menghimbau agar berdamai, menerima sponsor apa adanya dan terus berterimakasih itu Orang Asia saya bisa menerima, wajar karena orang asia semacam India, Philipina, Thailand, Malaysia, Indonesia cukup religius, dan umumnya punya kepercayaan ada hukum karma....
Namun tidak untuk orang Rusia. Orang Rusia itu kan orangnya logis, mengandalkan pikiran, atheis tidak percaya Tuhan tidak percaya kekuatan Tuhan, mereka tidak percaya hukum karma, segala sesuatu harus ada penjelasan logis yang bisa diterima akal, Jepang atau Amerika juga termasuk yang seperti itu meski tidak sekuat Rusia, mereka agak religius.....
Bertahun-tahun memikirkan, lama-lama saya faham, ternyata berdamai, mengucapkan terima kasih, menerima sponsor apa adanya, ini adalah bukan tentang hukum karma, ini bukan tentang penghormatan berbakti sebagaimana bakti kita kepada orang tua.... namun ini adalah tentang PERBAIKAN HATI KITA
Bisnis herbalife adalah berbisnis hati..... sejak awal MarkHuges pun sudah berkata bahwa kekuatan bisnis ini tentang hati
Kata MarkHuges "Yang menggerakkan bisnis ini adalah semangat berbagi, semangat itu datang dari inspirasi yang terjadi kepada ibu saya....dan semata-mata saya ingin berbagi kepada orang lain dan saya mendedikasikan diri untuk selalu melakukan hal yang terbaik yang saya bisa lakukan setiap hari..! Saya tidak menginginkan kejadian yang sama (Wanita-wanita meninggal karena obat pelangsing) menimpa wanita-wanita lain di seluruh dunia, itulah kekuatan yang menggerakkan saya.."
Jadi kalau kita tidak memiliki Kekuatan hati yang terus menerus dipupuk, dan terus menerus diingatkan maka lama-lama hati kita akan melemah dan semangat rasa berbagi kita lemah, lama-lama PURPOSES atau tujuan jangka panjang kita seakan meleleh mencair seperti kabut asap, dan lama-lama hilang begitu saja....
Kekuatan sebuah Rantai berada pada titik rantai yang paling lemah.......
Ini adalah oabratnya diri kita. Kita jago memotivasi, kita tampil memukau di panggung, kita hebat closingnya, kita ahli retail yang bisa 20.000VP tiap bulan, kita jago meyakinkah orang, kita jago memimpin meeting, kita jago memimpin team, kita jago mengarahkan team untuk semangat, kita jago membuat planning, kita jago ini, jago itu.... jago-jago-dan jago itu ibaratnya Satu mata ratai yang kuat yang dihubung-hubungkan dan jadilah ratai panjang yang sangat kuat, namun suatu saat rantai itu akan putus di titik yang terlemah.....
Titik terlemah dari para Pebisnis herbalife di seluruh dunia pada umumnya adalah titik mata rantai yang disebut "Berdamai, berterima kasih, dan hormat kepada Sponsor"
"Kenapa yaa Tidak Berdamai, Tidak berterima kasih, Benci atau tidak hormat kepada Sponsor akan merusak bisnis ini...??" Itu pertanyaan Cerdas...!!
Logikanya begini. Setiap kali kita seorang supervisor Bervolume, dan sponsor juga bervolume dengan hitungan tertentu, maka akan ada transfer uang dari herbalife kepada sponsor..... dan secara manusiawi kita akan mengatakan bahwa sponsor itu dapatnya duit dari kita para donline....
Maka jika sponsor melakukan perbuatan yang menurut kita enggak pas, katakanlah jahat sedikit saja saja maka hal jahat yang sedikit itu nampak jadi besar sekaliii...!!
Misalnya ada seseorang menurut kita MEREBUT CUSTOMER.
- Jika yang merebut customer itu donline kita maka kita anggap kejahatan itu dosanya 10..!
- Jika yang merebut customer itu Crossline kita maka kejahatan menurut kita dosanya 100.!
- Jika yang merebut customer itu Snsor kita maka kejahatan menurut kita dosanya 1.000.000 bahkan mungkin lebih, sampai kapanpun kita tidak akan bisa melupakannya...😃😃
Jangankan Berbuat jahat, seandainya tidak berbuat jahatpun bisa juga sponsor kita anggap, mungkin karena melihat orang lain memberikan sesuatu dan sponsor tidak, Mungkin karena orang lain memberikan sesuatu jumlahnya banyak, sponsor memberikannya sedikit....
Mengapa tidak Baik kepada sponsor akan merusak bisnis kita...??
Jika kita membenci sponsor maka segala pertimbangan strategi kita di bisnis ini menjagi kacau..... pikiran tidak jernih dan segala pertimbangan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu maka kebencian kita kepada sponsor ikut dibawa-bawa.....
Banyak orang tidak mau belajar apapun kepada sponsor, meskipun meskipun sponsornya punya jurus yang bagus.....apapun dimata dia jika itu keluar dari sponsor maka dianggap tidak bagus...akhirnya si sponsor terus bertumbuh terus berkembang, terus naik level....sementara dia stagnan karena pekerjananya hanya mengkritisi si sponsor.....lama-lama hancurlah bisnisnya karena waktunya terbuang percuma
Banyak orang yang membenci sponsornya, sampai dia membuat strategi yang menurut saya LUCU BIN KONYOL dan membuat saya sakit perut karena tertawa, strateginya adalah "Saya hanya mau mengembangkan bisnis yang di level-level bawah saja, saya enggak mau firstlining, saya enggak mau memiliki orang -orang baru di line 1 dan 2 saya karena nanti akan membuat sponsor saya makin kaya karena dapat Royalti makin banyak....laaahhhh 🙈🙈🙈🤣🤣🤣"
Saya enggak mau kumpul-kumpul bisnis meeting, saya ogah datang ke STS saya mendingan bikin kumpulan dewek, saya mendingan STS ketempat yang jauh daripada saya STS ditempat mana ada sponsor saya.....wkwkwkw..... Keputusan strategi yang lucu bukan...?
Baru paham saya.... ternyata kalau kita tidak baik dengan sponsor itu akan membuat bisnis kita oleng, karena segala keputusan didasarkan suka atau tidak suka terhadap sponsor kita.... bukan karena strategi yang rasional dan obyektif bahwa kita memang harus memilih jalan itu
Jadiii...temen-temen di bisnis herbalife ini, anda pasti punya Sponsor atau upline, yakni orang yang saat ini menerima Royalti atau bonus dari anda.... sebagai Downline apapun kondisinya, mungkin dia orang nyang tidak anda kenal, mungkin dia orang yang pernah menyakit hati anda, mungkin dia orang yang pernah membohongi anda, mungkin dia orang yang pernah janji dan tidak ditepati..... mungkin dia sebenernya tidak layak dan tidak pas jadi upline anda..... mulai saat ini terimalah dia apa adanya..... karena itu akan membuat hati anda jernih mementukan strategi di bisnis ini.
Ternyata mengucapkan "Terima kasih sponsor, sponsor saya adalah malaikat saya, the best sponsor is my sponsor, I love Sponsor... dan kalimat puji pujian indah sepada sponsor lainnya " adalah sebuah upaya AFORMASI AGAR KITA MENGUATKAN DIRI KITA SENDIRI PADA TITIK RANTAI YANG PALING RAPUH PADA DIRI KITA..! Berterima kasih kepada sponsor adalah pendidikan kepada diri kita, kepada team bisnis kita, kepada semua orang agar mereka berdamai dengan dirinya sendiri, karena kita titik paling lemah itu bisa sangat kuat, maka keseluruhan mata rantai itu merupakan RANTAI YANG SANGAT KUAT.
Makin paham kan....? Karena sejujurnya masalah bisnis terbesar kita di Bisnis Herbalife hanya ada pada diri kita, bukan karena orang lain, terutama sponsor yang menjadi masalahnya......jujurlah.... betul kan...? hehehe
Jadi temen-temen, mulai sekarang nasehat saya "berterima kasihlah kepada Sponsor anda, siapapun dia dan apappun kondisinya" kalaupun dia orangnya brengsek, kalaupun dia orangnya tidak anda kenal, kalaupun dia orangnya menyebalkan..... janganlah jadi pertimbangan bagi kita untuk berterima kasih dan pandanglah sponsor dengan sikap yang baik.
Oya, khusus untuk yang merasa "Sponsornya tidak baik" coba miliki pandangan yang lain yang lebih obyektif, karena hal yang tidak baik dari sonsor itu itu hanya satu atau dua saja, kita benci hal tidak baiknya, namun sebenernya kita tidak perlu membenci orangnya.....
Sebagaimana kita melihat Sponsor, kitupun juga sangat mungkin memiliki banyak kejelekan-kejelekan kita dimata donline, dan kita dianggap upline yang tidak baik.... fahami saja posisi anda, terus memperbaiki diri, dan bersabarlah.....
Dan ingaat...... jika anda menjadi Sponsor/upline berbuatlah yang extra hati-hati kepada team anda...karena anda sudah tahu yaa..... jika anda Menjanjikan sesuatu dan anda lupa atau berkilah maka anda akan dianggap sangat jahat.... jadi bersikaplah mengalah.........
Jika anda merasa tidak menjanjikan sesuatu, namun menurut team anda menjanjikan sesuatu, dan ber argumentasi.....! kalau sesuatu itu kok ada...dan anda punya... maka berikanlah..!!
"Pak Hadi dulu janji looh.... kalau saya bisa lolos ini saya akan dikasih Bonus looh..... " Kata seseorang.
Tak inget-inget....saya bener-bener enggak ingat..... atau saya inget pernah ngomong tapi sebenernya DIA SALAH TANGKAP, maka saya tidak mau berargumentasi..... saya akan gunakan apa yang menurut dia benar..! jika memang saya memiliki sesuatu yang katanya saya janjikan itu, maka saya akan berikan..!
Anda sebagai Upline inget-inget, anda harus hati-hati menjadi hubungan yaaa
Inget iniiii 👇
- DONLINE berbuat salah, Dosa = 10 point
- CROSLINE berbuat salah, Dosa = 100 point
- UPLINE berbuat salah, Dosa = 1.000.000.000 sd tidak terhingga
Dan nasehat terakhir penutup tulisan ini kepada anda para donline adalah :
- Jangan pernah meminta apapun kepada upline baik berupa bonus, promosi (uang, infaq, zakat, sedekah, sripilan, Uang Transport, THR) baik berupa ucapan yang jelas-jelas meminta, atau meminta secara halus atau dengan sindiran.... jika anda dijanjikan sesuatu sudah sepantasnya anda menagih, namun jika MEMINTA saran saya malu lah kepada orang yang ada di depan cermin
- Jangan pernah membandingan sponsor anda dengan sponsor orang lain yang disamping anda, apalagi anda berkata dia dikasih sesuatu oleh sponsornya dan saya tidak... itu jangan pernah terucapkan karena akan menyakiti hati sponsor, dan kita tidak pernah tahu mungkin saat ini ada kondisi dimana sponsor kita belum memungkinkan.... atau jika kasat mata nampak memungkinkanpun jangan melakukan itu
"Apakah menurut anda saya pernah menjanjikan sesuatu yang hingga saat belum saya penuhi....? jika iya katakan saja jika saya pernah menjenjikannya maka saya akan memenuhi janji itu jika kondisinya sudah memungkian......" ini adalah kalimat yang kadang perlu kita sampaikan kepada team kita mulai saat ini, karena bisa jadi kita melupakan sesuatu yang pernah kita ucapkan
Jika kita pernah melakukan apa yang sepantasnya tidak dilakukan oleh seorang Downline, atau kita pernah melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan oleh kita sebagai upline, akhir Ramadhan ini adalah waktu terbaik untuk saling memafkan..... dan membuka lembaran baru berikutnya....apa yang sudah kita lakukan kemarin sebelum ada tulisan ini kita anggap itu adalah karena kita belum paham.....ayuk terus berbenah diri......
Semoga bermanfaat....
Hadi Kuntoro
mendongeng dari lereng Gunung Dieng, sore penghujung ramadhan, 3Jun2019
Langganan:
Postingan (Atom)