NIKMATI SETIAP LANGKAH DI KEHIDUPANMU SUATU SAAT KAMU AKAN FAHAM HIKMAHNYA



"Assalaamualaaikum....Mae Saweg teng pundi nggih, saniki peken pundi (Mae lagi dimana yaa...? hari ini pergi ke Pasar Mana..?)" adalah sudah seperti password yang hampir tiap pagi saya ucapkan puluhan tahun setiap pagii...sampai anak-anak yang kurang faham bahasa jawa saja hapal hehehe....


"Waalikum salam...hehehe" jawab Mae....  pokoknya di awal telpon Mae selalu tertawa "he-he-he" sampai anak-anak kamipun hapal... karena kalau pagi menelepon mae selalu saya loudspeaker , dan anak-anak akan berkata pasti Uti akan tertawa "he-he-he" tebakannya selalu benar dan mereka tertawa......hahaha....


Pagi ini obrolannya menarik, ceritanya sepagi ini Mae baru kedatangan tamu, kalau di kampung usai berjamaah subuh kadang orang-orang pada saling "Ngendong" atau berkunjung atau main ketempat Mae jika tahu mae lagi Prei (libur) enggak pergi ke pasar tiap pasaran Wage.


"Mae nembe ana tamu, kanca jamaah kowe ngerti Salamah(nama samaran) ora..? kae kan lagi kenang coba, malah nembe curhat carane njaluk pertimbangan nek cerai bae keprige hehehe.... isen-isening ndonya ceritane ya ming seputar-seputar itu yaaa....hehehe  (Mae barusan ada tamu, temen jamaah, kamu tahu enggak si Salamah, itu lagi di uji curhat minta pertimbangan karena mau bercerai...hehehe... cerita-cerita di dunia yang hanya seputar-seputar itu yaaa....?)" Kata Mae...


"Loh lha kepripun siiih....(loh lha gimana siih) bukanlah dia sudah sukses hidupnya...?" kata saya


"Iya sudah sukses, tokonya saja dua, mobil rumah bagus, usahane maju, namun ya begitulah dia lagi di uji macem-macem sampai mau bercerai, mae ya tertawa saja.... kaya Nasehate Mak prapti almarhum, apa saja diketawain, kalau hidup hanya seneng-seneng dan seneng apa bedanya kayak kucing...hahah " Mae menceritakan Emak Prapti.



Mae punya sahabat namanya Mak Prapti, sama-sama pedagang pasar, sama-sama Janda, saling mengunjungi makan siang bareng, kadang ngajak anak-anaknya, sehingga anak-anak mak Prapti akrab dengan kita, kadang kita juga sering main kesana, hingga hari inipun kami anak-anaknya terus kontak dan saling kunjung mengunjungi....


"Bersyukur awake dewek wes dipilih  gusti Allah dadi menungsa, rekasa-rekasane esih duwe pengarep-arep dan menungsa gelem tetep bisa ngguzu, gelem ora nek makmur oranana masalah kayak kucing (bersyukurlah kita sudah dipilih Allah menjadi Manusia, sehebat-hebatnya berat beratnya menjadi manusia kita selalu punya harapan dan terus bisa tertawa, mau gak hidupnya makmur tidak ada masalah kayak kucing) hehehe.... " kata Mae menirukan ucapannya Mak Prapti....


"hahaha.... Mae dan Mak Prapti itu klop... ketawa-ketiwi " kata saya


_"Mungkin karena hidup kami terlalu banyak masalah ketika masih muda dulu, dan alhamdulillah diberi kesempatan panjang umur hingga saat ini, dan di usia tua seperti sekarang makin faham-makin faham..bahwa masalah-masalah yang terjadi jaman dulu itu ternyata adalah hal yang baik, satu sama lain saling terangkai saling melengkapi, jika satu saja ceritanya meleset, misalnya kami tidak mengalami masalah yang *X*, maka kini kami tidak memahami/memiliki yang namanya *Y*, semua masalah itu baik bagi kita.... hanya saja manusia kan punya sifat kesusu (tergesa-gesa) kepengin secepat kilat semuanya selesai dan tidak ada masalah lagi... jika tidak ada masalah justru di usia sekarang tidak ada cerita menarik.... demikian pula yang terjadi ke kamu, ke Salamah, ke siapa saja, bersabar saja... nanti kamu akan paham bahwa semua itu ternyata baik"_


_"Manusia itu butuh masalah agar akal dan pikirannya terus menerus bisa digunakan... jangan tergesa-gesa pengin segera berhasil, karena jika sukses / berhasil dipikirnya tidak akan ada masalah lagi..ternyata tidak... setelah ini selesai nanti akan muncul yang itu...dan seterusnya. Contohnya kawan kamu Salamah sekarang uang sudah bukan masalah apa yang dulu siang malam diimpikan sudah tercapai.... apakah tidak akan muncul masalah lagi.,..ternyata ada lagi..dan nanti setelah ini selesaipun akan ada lainnya lagii"_


"Lihat kucing anggora putih seperti yang dimiliki pak Sugeng, yang harganya jutaan itu memberikan banyak pelajaran..." saya bingung kok tahu-tahu melompat ke kucing.....


"Lha emang bagaimana kucinge  pak Sugeng mak...?" tanya saya penasaran


"Mau gak dicintai semua orang, dikagumi tua muda anak-anak suka, semua senang dengannya semua memuji, karena dia begitu halus, begitu lembut, cantik, bersih, disediakan tempat tidur yang nyaman, semua makanan kesukaan tersedia, tanpa memintapun jika sesuai  jadwal dikasih makan enak, agar makin sehat, jika sakit tanpa perlu mengeluh buru-buru dibawa ke dokter terbaik, dan untuk menjaga kecantikane pergi ke salon rutin, antri ditungguin, di bersihkan kukunya....kurang apa makmurnya diaa....pertanyaannya adalah apakah manusia mau jika disuruh menjadi Kucing anggora seperti itu...hehehe....enggak mau kan..? " Saya tertawa ... contohnya kok kreatif hahaha....


"Enggak pernah digosip orang.... gosipnya pun malah memuji-muji heheh..." Lanjut Mae...


"Iya yaa...hahaha....apa serinya hidup sekali kok jadi kucing anggora...hahaha" kata saya....


"Ya wes sehat-sehat yaaa....." kata mae di ujung sanaaa....


"nggiiih....maturnuwun..assalamulaikuuum..."


Semoga anda terpinspirasi dengan obrolan ringan ini...bersyukurlah anda menjadi diri anda sekarang...


Hadi Kuntoro


_"Mendongeng dari kaki gunung Dieng"_

Tidak ada komentar: