Yang saya tulis diatas artinya "Saya pikir-pikir semua yang ada di dunia ini adalah ujian tidak lebih dari itu" , kata Mae
Setelah Shalat Ied kami sekeluarga pergi ke Pemakaman ayah, dan ini rutin kami lakukan, mumpung kita kumpul keluarga, mumpung secara kebahagiaan lagi di puncak, mumpung kegembiraan sedang hebat-hebatnya.....
Dan saya pikir dititik inilah memang kita perlu pergi ke Pemakaman, agar kita ingat bahwa apapun kondisi kita saat ini, jangan berlebihan karena ujung-ujungnya kita semua akan terdiam...dan dikubur seperti orang-orang yang mendahului kita
"Kita ke pemakaman bukan untuk Sharing Kebahagiaan agar yang dikubur merasakan bahagia seperti kita, namun JUSTRU kebalik.... dalam Diamnya yang dikubur JUSTRU memberikan sharing ke kita, hati-hati dengan segala UJIAN, karena nanti kamupun akan seperti kami yang disini " dan kata-kata UJIAN dari Mae itu membuat saya merinding.....hahahaha
"Mereka telah SELESAI dengan ujiannya dan kita sedang mengerjalannya" Kata Mae.....
Dan dalam perjalanan pulang, kami sekeluarga sengaja mengambil rute yang jauh, memutari Pemakaman..... jalan pelan-pelan dan dalam perjalanan Mae terus bercerita sambil kadang bercanda.... "Rumah Paling tenang itu di kuburan, karena tetangga-tetangganya enggak ada yang rewel...hehehe" Kata Mae
"Dunia ini Kayane (Kayaknya) sejak awal di ciptakan memang di desain sebagai tempat ujian, karena tak pikir-pikir tidak ada kok orang yang tidak di ujii..... malah janjane kayane (Sebenernya kayaknya) dimulai dari kita ada Nyawanya, ujian itu sudah di mulai...." (Mae Bilang kayak gitu saya Saya membayangkan acara Ninja Warrior hehehe.... tempat shooting itu didesain emang untuk TANTANGAN, dan ujian dimulai sejak Bel pertama kali dj pencet...hehehe)
Jadi kalau ada orang yang mengeluh karena MENDERITA itu enggak tepat karena dunia ini memang ajang Ben wong-wong (agar orang-orang) menderitaaa.....
"Lha deneng ka kados niku (lha kok begitu)...?" Tanya saya.....
"Asale kesenengan ya ujian, kesusahaan ya ujian, wong sugih di uji dengan bandana, wong mlarat di ujia dengan kesengsaraaane (karena KESENANGAN yang ujian, dan KESUSAHAN ya ujian, orang kaya di uji dengan hartanya dan orang miskin di uji dengan kesengsaraanya" kata Mae....dan saya manggut-manggut setuju.......
"Terus...?" kata saya......
"Ujian di datangkan dari berbagai penjuru (lagi-lagi saya membayangkan Ninja Warrior...hehe) ada yang di uji dengan kekayaan , eh terbalik siki di uji dengan kemiskinan, ada yang dulu di uji dengan caci maki sekarang di uji dengan puja-puji....ada yang di uji lewat pasangannya, awalnya bahagiaaa...eh sekarang di uji pasangannnya nggandeng-nggandeng liyane, ada yang di uji lewat anak, anake dibuat pinter berprestasi sukses....itu ujian....kita sombong apa ora...? anaknya lahir eh malah cacat, lemah, sangat terbatas...kita sabar ora...?" kata mae.....
"Kadang ujian berganti-ganti datangnya....eh kadang bareng-bareeng... di dirinya sendiri di uji+ di uji pasangannya+di uji anak-anaknya+di uji dengan cacian makian.. + ana maning (ada lagi)... ana maning... ana maning..."
"Kae Mbak Fulan, esih enom di uji ditinggal bojone (suami), terus stress eh malah stroke dan ditungguin anaknya, setahun dua tahun menggantungkan dengan kerabat lama-lama yang namanya manusia ada bosennya kan wajar... mungkin pasangan kerabatnya kurang mendukung atau gimana lama-lama si anak yang nungguin kan bosen dan pergi ke kalimantan cari pekerjaan.... Mae sering datang dan ngasih bantuan.... bocahe nangiiiis ngglolo (nangis dengan keras dan terus menerus).... itu conto ujian sing bareng-bareng" Kata Mae
"Ana sing kabeeeh apik.. Usahane Lancar, bandane akeh, anake pinter-pinter, njago dari pejabat lolos, dimana-mana di puji-puji, di hormati, ya ada yang begitu, itupun ujian..."
"Lha Nek cara mae Pitik, Lele kae ana ujian apa ora...wkwkwkwk..? (Menurut mae ayam itu ada ujian apa enggak)" Tanya saya....hahaha.... saya tanya seperti itu ketika melewati kolam ikan milik Mae, yang lele nya gede-gede dan diatasnya buat memelihara Ayam oleh orang kampung
"Hahaha... ya ora... ayam karo lele bebas ujian, yang di uji yang merasa memilikinya....
"Mereka kan gak punya AKAL yang berkembang dan makin lama makin pinter KAYAK KITA, karena enggak punya akal maka mereka menjalani hidup TANPA PILIHAN" kata Mae
"Nha ini karunia hebat lainnya dari gusti Allah, Manusia diberi AKAL dan dikaruniai KEBEBASAN MEMILIH, malaikat mungkin dikaruniai akal juga, tapi ora bisa bebas memilih kaya menungsa" kata Mae
"Mulane neng neng Alqur'an kae malaikat kon sujud hormat ke manusia, karena manusia diberi satu kelebihan yakni akal sing terus berkembang dan kebebasan memilih...lha nek malaikat anane wiridan teruus ndina mengiii (lha kalau malaikat sing malam berdoa terus)"
"Ndonya iki memang di ciptakan nggo tempat ujian, sapa sing di uji makin lama makin bijaksana, tambah apikan, tambah bijaksana, tambah ngajeni wong tuwa (hormat pada tua), tambah eman karo sepada-pada (menyayangi orang lain) , tambah sabar, tambah tunduk rajin sholate, tambah merendah, tambah tawakal maring gusti Allah, tambah imane itu berarti lulus ujian"
"Angger di uji malah menjauh dan salah jalan...lha itu orang-orang sing merugi, ujian datang nggak membuat dia tambah mantep sholate, diuji malah blas ora tau sholat.... di uji malah mlayu maring dukun (malah lari ke dukun).... di uji malah bunuh diri... diuji malah ngumbe miras (minum miras).. di uji malah jadi sombong, di uji malah jadi angkuh.... itu adalah orang-orang yang merugi" kata Mae
Obrolan itu terhenti saat sampai dirumah.... namun saya tidak berhenti memikirkannya.... ada 3 hal hebat yang saya dapatkan dari Obrolan ini, #1DuniaAdalahTempatUjian, #2ManusiaPunyaAkal #3ManusiadiberikebebasanMemilih
Semoga Obrolan itu bermanfaat yaa.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar