Rumah Mae di Karangkobar cukup besar, ada 6 kamar tidur, 1 kamare tamu dan 4 kamar dibuat untuk Anak-anak, ternyata kami jarang kumpul bareng kecuali lebaran, 4 kamar-kamar itu kosong, kayak hotel tanpa tamu. Dan lebaranpun kami lebih senang di ruang utama, depan tipi semua kasur dikeluarkan, semua pada tidur di lantai seperti hotel-hotel tradisional di Jepang heheh...seru...
Kemarin kami pulang seperti tahun-tahun lalu, 4 kamar beralih fungsi menjadi gudang dagangan hehehe, kamar depan punya kakak tertua penuh dengan stok selimut dan bed cover, kamar lain penuh rok-rok, gamis, training dan seragam-seragam sekolah, bahkan sekarang ada kamar baru isinya full selimut, dan , kamar kita kini penuh dengan stok mukena Takjub.... hahaha lha ini lebaran sudah rampung kok stok barang masih sebanyak ini..?
"Mae stok mukena kok sebanyak ini, berapa juta yaaa......" tanya saya...
"Hehehe...ya berjuta-juta yaaa....” jawab Mae
“Lha kapan dijualnya apa ini stok matii...?” tanya saya
“Hehehe...ya uduuu... kuwe mengko bar bada li rame tenaang bae... bada siki beda karo bada mbiyen, lebaran barang entek utange egen akeh, nek siki bada mae duwite akeh barange egen akeh...heheheh...asale wes oranana sing njaluk duwit maning hehehe... wingi harep bada mae esih tuku barang, asale regane murah-murah (hehehe.... ya bukaaan... itu nanti habis lebaran kan laku keras tenang saja.. lebaran sekarang beda dengan jaman dulu, yang lebaran barang habis duit habis, sekarang lebaran uang mae banyak dagangan juga masih banyak, sekarang enggak ada yang minta uang lagi hehehe... karena menjelang lebaranpun mae masih belanja ke juragan harganya murah-murah)” Kata Mae
“Mukena-mukena itu murah, Mae dapat diskon spesial, dan muter e cepet sekali karena yang beli pedagang-pedagang juga , hehehe...kowe belum tahu apa, Mae sekarang jadi juragan lhooo....hehehe...." Kata Mae
"Weleh...hebat sekali ya Mak....lha belanja sebanyak ini gimana carane, ini barang dari tanah abang..?"
"Itu barang dari Tegal Gubug, sama kayak barang tanah abang juga, lah orangnya buka grosir juga di Tanah Abang, Mae sering dikirim, bayarnya terserah mae kapan saja, dan harga yang diberikan ke Mae harga yang paling murah, jadinya dijualke teman-teman pedagang saja bisa untuk 3000-5000an, jadinya muter uangnya cepet..." kata Mae
Saya teringat dulu sering kali kami belanja barang ke Tegal Gubug. Pasar Tegal Gubug adalah pasar garmen tradisional letaknya di Cirebon, dulu sekitar tahun 2000an kami sering kesana modelnya seperti pasar sayur, tapi yang dijual berbagai macam garmen dari kain, gamis, jilbab, baju batik sampai bed cover apa saja ada, ...rame sekaliii... dahulu puncak keramain pasar tegal Gubug itu dinihari sekitar jam 01.00 sd 04.00 begitu matahari terbit pasare selesai.... mungkin sekarang sampai siang kali yaaa... dan pasarnya dibuka di hari-hari tertentu saja. Dulu waktu SMA dan kuliahpun saya beberapa kali menemani Mae kesana....
"Lha ceritanya Mae kok bisa dapat juragan seperti itu sih gimana..?"
"Ceritane panjaang....berawal dari ada seseorang ketempate Mae, menawarkan dagangan, mukena alus-alus...Mae bilang mukena seperti ini yang bisa jual ya pedagang-pedagang muda yang gaul-gaul, nanti saya kenalin sama Mbak Saroh yaaa....." kata Mae
Dipanggillah Mbak Saroh, pemilik toko besar yang terbiasa jual barang-barang kualitas bagus, gaul dan harganya mahal untuk ukuran kampung.
Diperkenalkan juragan itu ke mbak Saroh, juragan itu percaya karena direkomendasikan Mae, terjalinlah hubungan bisnis yang bagus antara Juragan itu dengan Mbak Saroh, setelah beberapa tahun terus belajar, akhirnya mbak Saroh jadi berkembang bisnisnya, lama-lama bisa pergi ke Tegal Gubug sendiri. Alhamdulillah Suami istri sekarang jadi pedagang muda yang sukses.
Suatu hari pedagang dari Tegal Gubug dari dahulu dipertemukan Mae ke Mbak Saroh datang kerumah, kali ini membawa banyak mukena kalangan menengah kebawah, Mae enggak niat mengambil, namun si juragan meninggalkan barang,
"Silahkan dijual nanti setornya kalau sudah laku dan tidak dibatasi sampai kapan, itu adalah bentuk RASA TERIMA KASIH karena Mae sudah berjasa memperkenalkan mbak Saroh " Kata sang juragan
Mukena titipan itu dijualah secara grosir, karena gak pakai modal Mae menjual dengan untung tipis pun gak masalah, konsumennya pedagang, syaratnya bayar Cash...ada mukena yang ambil untungnya duaribu perak tapi ambilnya banyak...karena grosir.
Eh ternyata jurusnya Mae berhasil. perputaran uangnya cepet sang juragan makin seneng, Lebaran kemarin mae dikirimin banyak oleh-oleh, dikasih megic jar, dikasih panggangan roti yang Mae gak bisa pakai gak tahu caranya...wkwkwkw.....
Sekarang selain mukena Juragan itu juga memberikan barang-barang yang lain dengan skenario pembayaran yang sama, pokoknya fasilitas buat mae sangat spesial, bahkan mbak Saroh pun sering ambil barang ke Mae.....
Mbak Saroh usahanya semakin maju, di pasar Kecamatan Kalibening, lapaknya sangat bagus dan strategis, malah letaknya persis berhadap-hadapan dengan lapaknya Mae.
Setiap kali ketemu saya Mbak saroh bilang " saya terima kasih banget dengan mae..."
Mae juga bersyukur karena lantaran mbak Saroh usahanya makin maju, akhirnya mbak Saroh sering ke Tegal Gubung membawa mobil sendiri, dan Mae sering nitip belanja...gak perlu capek-capek..dan free ongkos kirim...hehehe..
Dan update cerita yang menarik, sang Juragan Tegal Gubuk dalam perjalannya mengalami kebangkrutan karena sesuatu hal, kesulitan keuangan hebat dan sambat (minta tolong) ke Mae, dan oleh mae dibantulah keuangan sang juragan, dan beberapa tahun kemudian sang juragan bangkit lagiii... bagus lagii bisnisnya..... akhirnya sekarang Mae butuh barang apapun sang juragan akan mencarikan di Tegal Gubuk dan SAMA SEKALI ENGGAK NGAMBIL UNTUNG, ini fasilitas khusus karena merasa hutang budi ke Mae.... hehehe.... banyak cerita-cerita-cerita lebaran kemarin...]\
Di satu kesempatan kami Ngobrol
"Mae, kalau di herbalife disebut UPLINE, dan mbak Saroh disebut DOWNLINE, dan si Juragan seperti Herbalife. Karena memperkenalkan mbak Saroh akhirnya Mae dapat Bonus dari si Juragan" kata saya....
"Ooo....kalau gitu baru mae Mudeng (faham) hehehe...."
"Mbak saroh tahu gak kalau Mae dikasih barang murah malah bayare tempo..? dia Iri enggak..." Tanya saya
"Ya tahuu...dan Saroh malah seneng karena bisa ngambil barang ke Mae, dan ya pasti enggak iri Saroh malah terima kasih, dan sering Munjung (ngasih oleh-oleh), emang kenapa kok iri..? " Mae kelihatan penasaran...hehehe...
"Ya kali sajaa... Mbak Saroh yang belanja banyak, malah mae yang dikasih fasilitas istimewa..." kata saya....
"Hahahaha... ya enggak ada perasaan seperti itu.... kepikiran saja enggak..." jawabnya
"Mae..sekarang kan Mbak Saroh maju, sudah daftar haji..kenal banyak juragan, kenal Tegal Gubug jika Mae enggak dapat apa-apa, bahkan kesalip majunya sama mbak saroh gimana...?" Saya penasaran dan memancing Mae...
"Ya enggak apa-apa....lha wong dulu saya awalnya mau dikasih mukena murah itu juga enggak mau.... dan kalau Saroh tambah maju itu rejekinya dia....mae malah ikut senang" katanya...
Teman-temen, dari ceria Mae tentang mbak Saroh ini saya mengambil banyak hikmah.....
Ini adalah sebuah cerita yang sangat indah untuk dijadikan contoh di Bisnis herbalife, dengan cara Nutrition Club yang sedang kita jalankan sekarang....
Diluar sana, seseorang sudah sangaaaaat berteriima kasih karena diperkenalkan dengan juragan, itulah makanya SAYA SANGAT BERTERIMA KASIH kepada seseorang yang memperkenalkan saya dengan Herbalife.... cukup kenal herbalife saja sudah berterima kasih.... namun kadang ada yang aneh... sudah diperkenalkan ke herbalife, masih pulak menuntut diajarin ilmunya, kadang malah memusuhi upline nya... wkwkwkw.... dunia kebolak-baliik
"Upline saya enggak ngajarin ini, enggak ngajarin itu..saya jadi galau..." kata seseorang suatu hari....
"Kamu yoo aneeh.... lha upline mu emang gak serius di Herbalife kok kamu yang galau, lha nanti kalau upline nya pindah keluar dari Herbalife kamu gimana... wkwkwkw..... kalau misale upline mu lulusan SD, sedangkan kamu S2 apakah kamu akan menunggu upline mu pinter dulu baru kamu belajar dan bebas galau....wkwkwk...aneh-aneh saja..." kata saya...
Pokoke sambil praktek belajar-belajar-belajar dan terus belajar... , di lapangan kita belajar, di majelis-majelis ilmu kita belajar....
Umumnya masalah bisnis sebenernya ada pada diri kita yang masih minim ilmu, namun kita menunjuk kian kemari bahwa masalahnya ada diluar...
Yaaa....YANG BELAJAR ADALAH KITA bukan berharap upline yang membawa ilmu pamungkas, mengatas segala masalah, dan mendatangi kita....
Berfikirlah simple seperti Mae dan Mbak Saroh berbisnis mukena.
Herbalife ada UPLINE ada DOWNLINE namun jika istilah itu justru membuat kita ENGGAN BERGERAK mencari ilmu dan hanya MENUNGGU & MENUNGGU PETUNJUK HADIR, mengapa tidak kita hilangkan saja istilah itu dari mindset kita, anggap saja UPLINE itu Kakak atau Orang tua kita..
Adakalanya KAKAK atau ORANG TUA kita hanya lulus SD, SMP namun beliau tulus menginginkan kita lebih maju, setelah banyak belajar kita lulus Sarjana lebih tahu banyak hal, yang harus kita ucapkan adalah terima kasih... bukan keluh kesah pada saudara yang SD itu tidak mengajari apapaun dan anda lelah karena belajar mencari ilmu sendiri.....
Hiburlah upline anda jika sedih, Rangkul dan bimbinglah upline anda, arahkan ke cara yang benar jika menurut anda si upline belum faham banyak hal..... berdoalah agar upline anda memiliki kekuatan dan dimudahkan segala uruasannya, lakukanlah itu sebagai bentuk syukur dan terima kasih anda karena Upline memperkenalkan anda kepada SANG JURAGAN...
Note :
* AnGGaP SAJA SPoNSoR ADaLaH KaKaK KanDUNG, BeReS KAN..?*
Semoga anda terinspirasi dengan tulisan ini.
www.hadikuntoro.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar