MAKAN UNTUK HIDUP, APA "MUMPUNG HIDUP UNTUK MAKAN"


"Mangan kanggo urip apa mumpung urip kanggo mangan..(Makan untuk hidup apa hidup untuk makan) ?" Kata Mae kemarin pagi ketika mampir ke rumah, sehabis belanja dagangan buat di kampung.

"Itu sebuah kalimat yang sederhana, sudah saya dengar bertahun-tahun, namun Saya pun baru bener-bener memahami" kata Mae

"Kenapa mobil dikasih bensin..? agar mesinnya bisa hidup dan mobil bisa jalan. Kenapa Pitik (Ayam), Unjar (ikan),Wedus (kambing), kucing terus kita kasih makan..? kenapa gusti Allah memberi naluri mahluk hidup untuk makan..? ya agar bisa hidup...." kata Mae, hehehe..saya asyik mendengarkan Mae bertanya dan dijawab sendiri.

"Nha sing dadi masalah, panganan siki werna-wernaaaa bangeet (nha yang jadi masalah makan sekarang macem-maceeem sekali..) semua pilihan ada, malah banyak jenis jajanan baru-baru yang aneh-aneh dan membuat kita kepengin mencoba memakan

Dan pemahaman tentang makanan bergeser hidup sekali kok makan ini itu dilarang, lha nanti juga sama-sama mati, kanca-kancane Mae banyak yang mikire seperti itu, makanya sekarang penyakite macem-macem ini-itu ada juga yang gemuuk sekali sampai jalan saja susah.

Mereka tanpa sadar seperti berpikir bahwa hidup ini hanya untuj makan" kata Mae menyimpulkan... saya manggut-manggut tersenyum kadang tertawa, karena Mae mendongengnya ceria dan berapi-api

Pikiran saya menerawang ke salah satu sahabat saya , seorang pengusaha yang sukses, kami jarang bertemu, dan pada suatu hari kami ketemu dan saya kaget badannya gemuk sekali... saya sedang olahraga... dan dia lagi mampir ke wonosobo kebetulan santai-santai di alun-alun.

"Eh orang kota kamu gemuk sekali....padahal dulu SMA kamu kurus... jaan wes sukes siki yaa.... dikota pasti sibuk jadinya jarang olahraga yaaa.... hahaha" tanya saya...

"Iya itu mas, senengnya kuliner, dibilangin susah..." kata istrinya....

"Hahaha... lha wong dulu kepengin gemuk..hahah... saya malah kepengin lebih gemuk lagi...hahaha" kata sahabat saya itu bercanda.

"Dinikmati saja, hidup sekali jangan dibikin susah...kepengin makan ya makan saja...hehehe" kata sahabat saya lagiii....

"Nhaa... ini nih namanya belum aham berarti hidup kamu untuk makan, bukan makan agar hidup hahaha..." tanya saya...

"Hahaha... nikmati saja, hidup ini ya untuk makan....." kamipun tertawa bersama...setelah ngobrol 30an menit saya meneruskan olahraga sayaa....

Lama kami tidak bertemu dengan sahabat kami, karena tinggalnya diluar kota, dan pada suatu hari saya bertemu dengan saudaranya, mengabarkan bahwa sahabat kami itu sekarang ada masalah kesehatan, ginjalnya yang satu tidak berfungsi dan yang satunyapun hanya berfungsi tidak sampai 50%, dan disarankan tidak banyak berktifitas dahulu.... makannya sangat-sangat diatur dan harus diet super ketat....

"Asal makannya ngawur sedikit langsung sakit, jadi terpaksa sekarang makannya sangat hati-hati, jika tidak seperti itu maka akan bertambah parah" katanya....

Saya sangat sedih mendengarnya... sahabat saya itu PASTI sekarang sudah faham, mengapa dia harus makan dengan sangat hati-hati, karena dengan cara itulah dia akan bertahan hidup, dia harus makan yang diatur ketat agar terus bisa hidup....dia pasti sudah faham, dan jalan untuk memahami kalimat sederhana itu ternyata harus melewati jalan yang panjang...

"Kenapa gusti Allah memberi naluri mahluk hidup untuk makan..? ya agar bisa hidup....Makan Untuk Hidup bukan hidup untuk makan.... "  di telinga, saya serasa kata-kata Mae terus terngiang.

Semoga bermanfaat...

Hadi Kuntoro

:: Pendongeng dari Kaki Gunung Dieng ::

Tidak ada komentar: