Dalam sebuah sessi ngobrol dengan Ibu saya beberapa hari yang lalu ada percakapan yang sangat menarik yang mungkin bisa menjadi Inspirasi bagi anda juga yang saat ini sedang merintis untuk hidup mandiri tidak dibawah perintah orang lain, atau juga bagi anda yang saat ini sudah mulai menginjakkan kaki di dunia baru.
Berawal dari reuni saya dengan temen-temen SMA yang 2 tahun terakhir ini rajin ngumpul di kampung yang biasa diadakan H-3 setelah acara lebaran. Semua temen yang hadir pada reuni SMA adalah mereka yang sekarang masih bekerja di kantor-kantor baik itu Swasta, Negeri atau yang masih bekerja di negara asing sebagai ekspatriat. Ada yang manager Bank, ada yang kepala Bagian di Bea Cukai, ada yang menjadi pejabat di Depkeu dll...bahkan ada yang menjadi manager di perusahaan Belanda.
Entah mengapa tiba-tiba di sessi obrolan yang setahun lalu merupakan sessi yang paling menyenangkan karena tidak lama lagi saya akan full bebas dari dunia karyawan, sore itu di sessi obrolan yang sama, dan posisi saya sudah full TDA alias sudah bebas tidak lagi dibawah orang lain, tahu-tahu nyali saya ciut.
Ada perasaan takut,khawatir, resah..."Kok temen-temen saya enak banget ya, sekarang mereka terlihat riang gembira, nanti mereka terus pulang kerumah masing-masing di perantauannya, dan mereka masuk kerja lagi, dan tahu-tahu gajian lagi, dan enggak lama lagi akhir tahun mereka akan dapat bonus lagi, dan bisa liburan jalan-jalan lagi bersama keluarga..."
Sedangkan saya..? Apakah abis lebaran ini pelanggan akan datang lagi, apakah akan ada untung yang bisa menutup cicilan mobil, bayar sekolah, bayar karyawan, bayar segala macam biaya operasional..?
Dulu perusahaan tidak terlalu tergantung dari saya. Setelah lebaran saya cuti, ijin bolos seminggupun perusahaan masih tetep ada uang dan bisa buat menggaji saya. Sekarang terbalik, sayalah yang bekerja harus berpikir keras bagaimana mereka-mereka (karyawan) tetep mendapatkan gaji yang layak meskipun penjualan turun atau sama sekali tidak ada transaksi...
Berpikir seperti ini bener-bener terasa muter-muter seakan-akan saya sedang berada di ruang hampa yang aneh rasanya...dan kalau sudah seperti ini biasanya yang menjadi tempat curahan hati adalah Ibu...ya..Alhamdulillah saya memiliki seorang ibu yang meskipun SD saja tidak tamat tapi kadangkala nasehatnya tidak kalah dengan seorang psikolog yang profesor sekalipun...
Sore itu saya rebahan dikamar bersama istri, dan ditengah-tengah kami ada Ibu yang duduk bersandar bantal, dan di posisi seprti inilah beliau biasanya selalu ingin mendengar cerita-cerita seputar perjalanan saya.
"Ibu, kali aku sedang merasakan hal yang rasanya kok aneh dan rumit rasanya. Dulu ketika masih bekerja, usai lebaran seperti ini saya mau tidur seharian, bermalas-malasan berhari-hari, rasanya sangat menyenangkan....sekarang kok rasanya lain ya. Hati saya kadang kepengin bermalas-malasan seperti dulu lagi, tapi pikiran saya tidak bisa fresh seperti dulu lagi, saya takut seusai lebaran tidak bisa menggaji karyawan, takut penjualan turun, takut ini, takut itu...dll...."
Sebenernya saya agak degdegan menunggu jawabannya, saya takut sekali jawaban beliau justru memukul balik misalnya "Dulu kan Ibu pernah bilang, bisnis boleh jalan terus, tapi pekerjaan jangan ditinggal..baru sekarang kamu merasakan seperti itu kan..?"..hehehe...lucu ya dikepala saya jawaban itu sudah terlontar dan pahit sekali....
Ternyata yang saya dengar justru sebaliknya.."Tenang saja...perasaan yang seperti sering Ibu sebut sebagai 'Wolak-Waliking Ati' (artinya = terbolak-baliknya hati), siapapun pasti mengalami hal seperti itu. Padahal yang namanya perjalanan waktu itu terus menerus bergerak maju dan tak pernah kembali ke titik awal, tapi yang namanya hati kadang terbalik-balik"
"Pahami saja bahwa ini adalah hal yang wajar, apalagi kamu kan baru kemarin sore menjadi pengusaha (heheheh...saya tersenyum kecut) teruslah berjalan, Ibu saja yang gak ada ilmu bisnis yang nggak sekolah sampai detik ini masih hidup bahkan bisa menyekolahkan kalian semua sampai lulus, apalagi kamu yang sekolah tinggi, pinter dan lulusan dari perusahaan besar adakalanya kamu akan mendapatkan hasil usaha yang mungkin jauh dibawah gaji bulananmu dahulu, atau malah minus, tapi lihatlah, berapa banyak karyawan yang telah mendapatkan penghasilan darimu...mereka saaat ini bisa menikmati lebaran jauh lebih baik dari tahun lalu, jauh lebih baik dari temen-temennya...itupun suatu kebahagiaan yang mungkin tidak kaurasakan langsung"
"Dan agar terbebas dari hal itu caranya gampang, teruslah berjalan, tidak perlu menengok kebelakang dan yakinlah bahwa Allah tidak akan menghentikan rejekimu kerena kamu bisa diibaratkan saluran rejeki bagi istri,anak dan karyawan-karyawanmu dan Ibu yakin saluran itu tidak akan berhenti mengalirkan rizki"
Dan berdoalah 'Yaa muqollibal quluub. Tsabbit qolbii 'alaa diinika' (Kalau ada pembaca yang lebih tahu mohon dikoreksi ejaaanya bila salah ya, dan Ibu menyebutkan artinya dalam bahasa jawa 'Duh Gusti kawula nyuwun dhumateng panjenengan mugi-mugi panjengan rineksa lan mboten molak-malik manah kawula' atau dalam bahasa Indonesia kira-kira begini 'Ya Allah aku mohon kepadamu agar engkau menjaga hati kami dan tidak membolak-balikkan hati hamba).
Alhamdulillah..sore itu perasaanku terbebas lagi dari jeratan hati yang terbolak-balik...
Semoga ini menginspirasi anda...
Selamat Berpetualang di Dunia Bisnis Anda..
Salam Hangat
Hadi Kuntoro
http://hadikuntoro.blogspot.com/
http://rajaselimut.com/
6 komentar:
Salam sahabat Selalu
Hallo Mas Hadi,
Minal Aidin Wal Faidzin,Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Salam sukses selalu untuk Mas Hadi yang sudah menyadarkan kita to be "on the wright track"
Pak Hadi .. sebentar lagi saya akan mengikuti jejak bapak menjadi full TDA, jujur saja sejak surat resign saya serahkan hati ini sering terbolak balik, khawatir salah langkah padahal dulu saya yg paling getol menyemangati istri untuk resign duluan ..
Kasus yg saya alami saat ini persis seperti bapak .. ada pikiran apa iya bisnis bisa tumbuh terus, gimana gaji karyawan, gimana klo jualan gak laku .. hati ini bener bener terbolak balik, tetapi koq alhamdulillah setelah membaca postingan bapak jadi semangat lagi .. Tetep semangat sharing ya pak, banyak temen temen yang selalu terinspirasi membaca tulisan dari bapak
Wassalam
Inu Arya A
www.butik-ceria.com
Butik Sprei - Online
*mak jleb*
pas kerasa di hati pak :).
thanks sharing nya, di tunggu yang akan datang.
Kisah anda sungguh inspiratif, menggugah saya yang sekarang ini masih jadi "TDB" alias pegawai. Pernah juga saya memberanikan diri tapi ciut setelah mengalami kerugian.
Nasehat Ibu memang selalu mengena....
Saya juga semasa almarhumah Ibu hidup selalu curhat ke beliau. Ketika saya belum mendapat pekerjaan baru, padahal sudah resign dari tempat kerjaan lama, beliau meyakinkan banget bahwa saya hanya belum menmukan tempat kerja baru, bukan tidak menemukan. Dua tahun kemudian, saya temukan tempat kerja itu, namun beliau meninggal ketika saya masih pada bulan pertama bekerja di perusahaan ini.
Saya makin yakin, bahwa kita memang harus "khusnus dzhan" kepada Allah......
Anda dengan kisah sukses anda telah membuktuikan itu kan?...Semoga Allah senantiasa bersama kita, amiin....
salam sukses mas hadi...
alhamdulilah blog mas hadi sangat menambah keyakinan saya bahwa " hidup ini tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain,,"
jujur saya sedang dikantor dan sedang berencana untuk resign dr tmpt sy bekerja,,,saat liat blog mas hadi,,pnasaran saya makin besar,alhamdulilah kekalutan,katakutan saya untuk resign dan memulai usaha sendiri,bisa sedikit terobati...
makasih mas hadi...doa penjaga hatinya langsung saya save...hehehehhe...biar bisa saya baca terus doanya tiap hari..hehehe
Posting Komentar