Beliau sering mengulang-ulang kisah ini, di sebagaian besar pertemuan dgn saya, seakan-akan beliau ingin bener-bener membenamkan ini sebagai mindset kami.
"Pak Haji, memproduksi barang terlebih dulu dan baru menjual apa jualan dulu baru nanti memproduksi barang..?" tanya sayapada suatu sessi pertemuan.
"Kuasai pasar terlebih dahulu, dan otomatis kamu akan berproses dengan sendirinya menguasai hulunya" kata beliau dan dia menambahkan lagi,
"Berjuanglah untuk menguasai pasar, dan kalau tidak bisa maka buatlah pasar sendiri"
"Di Bandung, pasar-pasar berupa mall-mall mewah yang sudah besar dan hidup sedemikian banyak, dan itu ternyaa lagi-lagi hanya dimiliki oleh konglomerat-konglomerat yang juga menguasai pasar di Jakarta. Kalau kalian masuk kesana, sebelum kalian mendapatkan recehan yang pertama kalinya, maka kalian harus membuat mereka untung jutaan dulu, ini sangat tidak adil, dan tidak ada sedikitpun nilai-nilai syari'ah hadir disini, melainkan kapitalisme yang besar-besar makan dari yang kecil..."
"Kita membutuhkan orang-orang yang mau berjuang, berdakwah dan berjihad di pasar-pasar, dan untuk itulah ATC saya hadirkan, meski sebagian besar orang menganggap ide pak Haji ini ide gila, berjualan di tempat 'Jin Buang Anak' kata mereka, peristiwa seperti ini dialami oleh Abdurrahman Bin 'Auf, yang kala itu banyak ditertawakan oleh orang-orang Yahudi di Madinah, hingga akhirnya mereka yang takluk karena akhirnya pasar bisa dikuasainya"
"Untuk membesarkan ini saya butuh para Pejuang yang tidak cengeng. 2 tahun lalu Blok F3 ruko di Tanah Abang seperti apa sepinya, dan waktu itu Pak Haji banyak yang sangsi apakakah kawasan itu bisa hidup, lha wong blok A Metro Tanah Abang saja banyak yang nganggur..? tapi lihatlah sekarang...sewa-sewa tempatnya saja nyaris sama dengan harga beli ruko-nya"
"Lantai dasar di ITC mangga 2 juga begitu, dan yang hebat lagi malah Mall Ciputat Plaza, yang setahun lalu proyek pak Haji disana tidak dilirik orang sekarang orang berebut untuk bisa sew tempat karena saat ini menjadi kawasan yang ramai buat grosir"
"Juga yang terjadi di Cipadu, di Sukabumi, dan di beberapa tempat yang lain yang banyak diserahkan kepada Pak Haji karena pemilik atau pengelolanya menyerah tidak bisa menghidupkan area itu"
Mall "Mati" yang sudah belasan tahun tidak berpenghuni, dan menjadi tempat yang sangat cocok kalau dipergunakan untuk shooting film horor. Jendela yang pecah-pecah, keramik lantai yang hancur, ribuan sarang laba-laba, bau pesing dan pengap disetiap sudut, dan saya terbayang, untuk menghidupkan kembali mall ini tidak ubahnya menghidupkan lagi orang yang sudah mati...alias TIDAK MUDAH...bahkan sebagian besar pasti bilang Impossible...
Ketika saya datang medio July 2008 saya menyaksikan sendiri team pak Haji bekerja siang malam tidak ubahnya sekawanan semut yang bermimpi membangun sarang raksasa yang rusak parah...
Dan Minggu yang lalu sekitar pertengahan Oktober 2008 saya kesana lagi, alangkah tercengangnya kami melihat maal itu sudah mulai muncul wajahnya yang sangat eksklusif, dan dengan awalan seperti ini tidak terbayang akan seperti apa indahnya tempat grosiran ini tidak lama lagi.
(Tampak Depan Bagian Atas, Lantai V, saat ini pembangunan sudah selesai 2 lantai dan sudah mulai sof launching)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar