KETIKA UJIAN DATANG LAGI

Ibarat bermain ular tangga, setelah beberapa 2 bulan yang lalu kami mendapat “oops” toko di Bekasi sebagian tergusur dan berubah bentuk menjadi toko yang mungil, kali ini ada “oops” yang lain yakni rumah kami kebanjiran..! Sungguh suatu ujian lahir bathin yang sangat menantang bagi kami, dan pada akhirnya mental kami bener-bener berotot seperti kawat dan bertulang besi…bener2 kuat secara alamiah.

Ujian yang kedua ini dimulai dari Jum’at tgl 2 Januari 2007, ketika dari sore hujan terus mengguyur. Feeling saya selepas dari Masjid Shalat Isya', mengatakan bahwa malam ini akan banjir, karena air2 sejajar bibir selokan tingginya. Namun saya tidak begitu takut karena tempat saya termasuk tinggi, dan dari 2x banjir terdahulu air belum sempat mencium lantai rumah kami...(Jumawa/sombong..)

Allah barangkali tersenyum terhadap bisikan dalam hatiku ini…manusia boleh berandai-andai atau membuat estimasi tapi Allahlah yang maha menentukan.

Bisikan saya itu diajawab langsung oleh Allah sabtu pukul 02.30 dini hari ketika saya terbangun akan sholat malam, saya perhatikan ada sesuatu yang bergerak di lantai rumah. Rupanya kertas2 mainan anak yang bergerak-gerak karena hanyut…hei…kok air masuk rumah sih….?
Aku teringat kesombongan kata2ku sore tadi…ternyata Allah berkehendak lain..pikirku.

Astaghfirullah…oke deh..tidak akan menantang DIA lagi, meskipun air baru 5 cm dirumah, dan tempatku termasuk tinggi aku tidak akan main2..anak istri saya bangunkan, semua masuk ke mobil dan saya bawa mereka menuju toko saya kira2 1km yang tempatnya lebih tinggi.

Keadaaan masih sangat sepi, orang2 disekitar dibangunkan tapi jarang ada yang tanggap. Saya pulang kerumah jam 3 dinihari pake sepeda, jalan2 masih bisa dilalui, sampai dirumah air sudah bertambah sekitar 10 cm lagi, namun saya masih sempat shalat malam di lantai atas.
Selesai shalat turun lagi…ternyata air dibawah sudah selutut….
13 tahun di Jakarta baru kali ini saya menderita kebanjiran, jadi bisa dibayangkan rasanya agak aneh..kok bisa ya ini terjadi disini, ditempat saya yang tinggi.

Alhamdulillah saya tetap tenang..meski terlihat tempat tidur,kulkas dan benda2 lain di dapur mulai bergerak-gerak....dan di komplek ku barangkali saya termasuk yang awal2 berinisiatif mengungsi...dan 2 jam dari waktu saya mengungsi keadaaan bener2 ”krodit” karena begitu banyaknya mereka yang bergerak menyelamatkan diri,kendaraan,benda2 berharga dll...
Siang harinya dirumah ketinggian air setinggi dada orang dewasa..semua barang terlihat mengambang, lemari2 kayu roboh,kulkas terlihat roboh..dan tiba2 aya teringat betapa dahsyatnya tsunami di aceh..? Allahu Akbar....

Ini saya yakin bener2 paket ujian istimewa dari Allah untuk kami. Tapi yang aneh dari berbagai cobaan-cobaan ini, scara materiil mungkin kerugian kami termasuk besar dibanding sebagian tetangga2 kami, namun secara moril Alhamdulillah kita sangat ikhlas, dan justru dari sinilah kami mendapat banyak pencerahan, diantaranya adalah semakin hati kita tidak tergantung kepada materi “things” ternyata itu lebih membuat kita bahagia.

Harta kekayaan untuk sekarang ini menurut saya wajib hukumnya untuk dikejar, tapi saya memilih setelah saya dapatkan, saya tidak akan menempatkannya dihati, tapi hanya ditelapak tangan saja. Yang saya akan tempatkan di hati hanyalah akhirat. Insya Allah….

Saya teringat saat bermain ular tangga, kita tetap harus optimis dan berusaha untuk mendapatkan angka favorit agar bisa mendapatklan tangga yang bagus, tapi adakalanya begitu dadu di gelindingkan meski kita sudah berdoa, dan dengan berbagai cara menggelindingkannya, tetapi bisa saja kita mendapatkan ular..dan kita turun lagi…dan saya pun percaya Insya Allah DIA tidak akan memberikan yang seperti ini terus-menerus, kalau saya tetap berusaha, konsisten (Istiqamah) mencari strategi2 yang berbeda dan saya terus menerus memohon kepadaNYA Insya Allah saya akan mendaptkan tangga yang sangat hebat….

Terima Kasih kepada temen2 dari jawa, luar jawa, bahkan dari malaysia yang memberikan ucapan2 simpatinya, baik lewat sms,maupun email, ucapan2 anda adalah doa bagi kami, Insya Allah harapan2 dan doa2 anda itu adalah salah satu yang turut menggerakkan energi di alam semesta untuk mendukung langkah-langkah kami..
Amiin…

Salam FUNtastic..
Hadi Kuntoro



FOTO-FOTO

Foto ini saya ambil sekitar jam 7 pagi, dan siang harinya air naik lagi sampai setinggi leher orang dewasa di jalan depan rumah kami...
Malang nian nasib tetangga kami. Sehari sebelumnya beliau menitipkan sepeda motor kesayangannya kepada kami yang tempatnya tinggi, namun justru ditempat kami pulalah motornya akhirnya tenggelam....

4 komentar:

Helsusandra Syam mengatakan...

Pak Hadi,
Saya turut berempati dengan cobaan yang bapak hadapi. Semoga bapak sekeluarga tabah menghadapi dan lulus dari ujian ini.
Allah akan mengganti dan memberikan yang terbaik.

Wassalam,
Syam
TDA Member

Anonim mengatakan...

Sabar ya Pak Hadi...
semoga Allah mengganti dengan yang jauh lebih baik..

Indra DS
APCOM
Mangga Dua Square

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum
Salam kenal.
Pak Hadi, saya do'akan selalu sehat dan selamat seisi keluarga dari bencana banjir...
dan semangat bisnisnya jangan turun ya.

Saya berminat membeli selimut jepangnya,Saya sudah email pak hadi ke yahoo 5 hari yang lalu.tetapi belum dibalas.mungkin masih sibuk bersihkan lumpur yang mengotori rumah ...

Saya tunggu jawabanya ya PAk

Anonim mengatakan...

Yang tabah pak. Semoga lebih sukses di masa depan. Saya jd makin termotivasi setelah ngobrol dengan Anda walau cuma via telepon. (Nanang)