MIKUL DHUWUR MENDHEM NJERO

Nasehat bahasa Jawa "Mikul Duwur Mendem Jero" ini saya dengar sejak kecil, sering saya dengarkan di acara-acara entah "ular-ular pengantin" (nasehat untuk penganten, di acara siaran bahasa Jawa di Radio, Drama bahasa jawa, acara-acara kethoprak di Televisi jaman dulu (wkwkwkw...yang suka kethoprak ketahuan sudah tua yaa...), dan setiap anak yang orangtuanya Jawa pasti sudah mendengar ini, namun saya kaget, baru pagi saya paham apa maksud yang sebenernya dari nasehat itu.

Mikul = memikul, duwur = tinggi, mendem = memendam di dalam tanah, Jero = dalam.

Jadi selama ini dalam benak saya,  "Mikul Duwur Mendem Jero" artinya hanyalah jaga nama baik orang tua atau berbakti kepada orang tua... itu saja....oya.. dulu semasa sekolah, nasehat itu malah dalam pikiran saya maksudnya adalah "anak yang berbakti adalah yang jika orang tuanya meninggal dia ikut memikul keranda jenazahnya, dan ikut menguburkannya" hehehe.....

Dan pagi ini saya mendapat penjelasan yang lebih gamblang dari Mae, di dalam sessi telepon kuliah pagi...hehehe.... (Hampir setiap hari biasanya habis subuhan , kalau gak Mae yang menelepon, saya yang menelepon kadang hanya "say hello" 1 atau 2 menit saja..... kadang Mae nasehat-nasehatin sampai lama... apa saja tentang kehidupan.... saya mendengarkan seperti mendengarkan ceramah di radio, kadang saya catat, dan sekarang sudah modern, jadi saya rekam...wkwkwkw)

Dan pagi ini pula saya makin faham apa maksud  "Mikul Duwur Mendem Jero".

Semua orang pasti ingin jadi orang baik atau ingin berakhir dengan baik, namun terkadang  terkadang orang tua (para pendahulu) kita ibarat sebuah drama, kebetulan ditugasi menjadi orang yang kurang beruntung.  Contoh ada orang yang (naudzubillahmindzalik) menjadi Penjahat, yang kebetulan berakhir sebagai penjahat, ada yang korupsi dan berakhir sangat tragis meninggal dikenang sebagai koruptor, ada yang hingga akhir hayat dikenang sebagai tukang hutang yang gagal bayar... tukang judi yang meninggalnya waktu sedang berjudi.... maaf..maaf...itu sebuah contoh yang ekstrem yaa.... namun jika kita sebagai keturunannya melakukan hal yang sebaliknya, kita dikenal sebagai orang yang namanya sangat-sangat baik, maka apapun yang dilakukan orang tua kita lama-lama dilupakan orang lain, bahkan orang tidak melihat tidak ada "Ketidakbaikan" pada diri orang tua anda, yang tergambar adalah orang tua anda sangat beruntung karena memiliki anak yang baik, berakhlak baik, jujur, amanah.... masalalu orang tua anda terkubur dengan sangat dalam karena kebaikan-kebaikan perilaku anda, maka anda sudah berhasil mengubur "hal Buruk" orang tua dengan sangat dalam.....

Bahkan bukan hanya mengubur "hal buruk" namun pada saat yang sama, kebaikan anda sekaligus akan mengangkat "hal baik" yang pernah dilakukan orang tua anda.

Misalnya orang tua kita di masa lalu "penjudi tukang sabung ayam" namun juga dermawan, dan juga sering juga terlihat aktif shalat di Mushala, bahkan kadang sering jadi tukang adzan misalnya, maka perilaku baik anda akan benar-benar *Mengubur dengan sangat dalam* profesi orang tua anda sebagai "tukang sabung ayam" dan yang terkenal adalah, anda anak dari orang tua yang dermawan, rajin ke Masjid dan tukang adzan...hehehe....berarti anda telah memikul/mengangkat "hal baik" orang tua anda  dengan sangat tinggi sekaligus telah mengubur "hal buruk" nya dengan sangat dalam.

Itu Tentang orang tua anda, dan diri anda.... hari berganti...tahun bergulung.... dan kini saya dan andapun sudah berubah (atau kelak akan) menjadi orang tua, memiliki anak-anak, atau keponakan atau generasi penerus anda.....

Bagaimana agar generasi berikutnya (anak-anak kita) juga akan "Mikul Duwur Mendem Jero" diri kita....? Jadilah contoh orang yang baik, berperilaku yang baik, berakhlak yang baik, apalagi kita ini adalah pebisnis.... kebaikan-kebaikan kita di dunia saja akan mendapatkan manfaat yang double-double.... kita "Mikul Duwur Mendem Jero"  orang tua kita iya, kita menjaga reputasi alias nama baik juga akan berimbas baik kedalam bisnis kita, karena pebisnis yang baik, yang jujur dan amanah selalu dicari oleh siapapun baik itu pembeli produk maupun orang yang akan menjadi pebisnis mitra anda....selain itu kita juga sekaligus mengajari generasi berikutnya agar berperilaku yang baik, sehingga generasi berikutnya pun akan "Mikul Duwur Mendem Jero" orang tuanya, siapa diaaa..? orangtuanya ya diri kita iniii....  ya anda yang membaca tulisan ini...hehehe...?

Oya, satu lagi nasehate Mae.... Jaga Nama Baik, jika ada 10 orang pedagang (Juragan) supplier anda, lalu anda membohongi salah satu diantara mereka, maka hanya 1 orang yang tidak percaya kepada anda, yang 9 mungkin masih tetep percaya...namun jika anda membohongi 2 diantara mereka, maka anda tidak akan dipercaya oleh ke sepuluh orang itu....

Dengarkan Rekaman Nasehat Mae dalam bahasa Jawa Banyumasannya Pagi ini, dibawah ini link-nya :
https://drive.google.com/open?id=0B9u_zPbLyu_UOTBhSzhjQnZQZUk

Semoga tulisan ini bermanfaat..... salam kebaikan

Note :
Alhamdulillah usaha "Kursus Pola Makan Sehat" yang sering disebut Bisnis "Rumah Nutrisi" yang kami geluti makin lama makin berkembang, setiap bulan di Magelang kami terus mengadakan pelatihan-pelatihan yang terbuka bagi siapa saja yang ingin menggeluti atau memahami konsep bisnis kami....kami terus menerus bongkar pasang strategi agar terus update sesuai kondisi kekinian. Jika anda tertarik ayuk deh main ke Wonosobo....entar saya ajarin strateginya....hehehe...

Tidak ada komentar: