CERITA MBAK SAROH DAN JURAGAN MUKENA

Di kampung, Mae punya 4 kamar sesuai jumlah anaknya, namun karena kami jarang kumpul semua kecuali lebaran, kamar-kamar itu seringnya kosong, dan biasanya kalau kumpul juga kami lebih senang di ruang utama, depan tipi, menggelar karpet dan semua kasur dikeluarkan, embah anak cucu tidur di lantai bergelimpangan.

Terakhir saya pulang, kamar-kamar kami itu penuh dagangan, kamar depan punya kakak tertua penuh dengan stok selimut dan bed cover, kamar saya penuh dengan stok mukena, Takjub saya, jualan di kampung kok tumben ada stok sebanyak ini, akan habis berapa lama..?

"Mae stok mukena kok sebanyak ini, berapa juta yaaa......" tanya saya...

"Hehehe...ya berjuta-juta yaaa....tapi itu mukena murah, muter e cepet karena yang beli pedagang-pedagang, hehehe...kowe belum tahu apa, Mae sekarang jadi juragan lhooo....hehehe...." Kata Mae

"Weleh...hebat sekali ya Mak....lha belanja sebanyak ini gimana carane, ini barang dari tanah abang..?"

"Itu barang dari Tegal Gubug orangnya buka grosir juga di Tanah Abang, pokoke ajaib mae sering dikirim, bayarnya terserah mae kapan saja, dan harga yang diberikan ke mae harga yang paling murah, jadinya dijualke teman-teman pedagang saja bisa untuk 3000-5000an, jadinya muter uangnya cepet..." kata Mae

Pasar Tegal Gubug adalah pasar garmen terbesar di Jawa Tengah, letaknya di Cirebon, bentuknya  seperti pasar sayur, tapi yang dijual berbagai macam garmen dari kain, baju sampai bed cover, ...rame sekaliii...puncak keramain pasar tegal Gubug itu dinihari, dan pasarnya dibuka di hari-hari tertentu saja. Dulu waktu SMA dan kuliah saya beberapa kali menemani Mae kesana....

"Lha ceritanya Mae kok bisa dapat juragan seperti itu sih gimana..?"

"Ceritane panjaang....berawal dari ada seseorang ketempate Mae, menawarkan dagangan, mukena alus-alus...Mae bilang mukena seperti ini yang bisa jual ya pedagang-pedagang muda yang gaul-gaul, nanti saya kenalin sama Saroh yaaa....." kata Mae

Dipanggillah Mbak Saroh, beliau mantan TKI, uangnya ditabung, dan buat modal dagang, pikirannnya pinter, orangnya, jujur, suaminya adalah sahabat saya.

Diperkenalkan juragan itu ke mbak Saroh, juragan itu percaya karena direkomendasikan Mae, terjalinlah hubungan bisnis yang bagus antara Juragan itu dengan Mbak Saroh, setelah beberapa tahun terus belajar, akhirnya mbak Saroh jadi berkembang bisnisnya, lama-lama bisa pergi ke Tegal Gubug sendiri. Alhamdulillah Suami istri sekarang jadi pedagang muda yang sukses.

Suatu hari pedagang dari Tegal Gubug dari dahulu dipertemukan Mae ke Mbak Saroh datang kerumah, kali ini membawa banyak mukena kalangan menengah kebawah, Mae enggak niat mengambil, namun si juragan meninggalkan barang,

"Silahkan dijual nanti seornya kalau sudah laku dan tidak dibatasi sampai kapan, itu adalah bentuk RASA TERIMA KASIH karena Mae sudah berjasa memperkenalkan mbak Saroh " Kata sang juragan
.
Mukena titipan itu dijualah secara grosir, karena gak pakai modal Mae menjual dengan untung tipis pun gak masalah, konsumennya pedagang, syaratnya bayar Cash...ada mukena yang ambil untungnya duaribu perak tapi ambilnya banyak...karena grosir.

Eh ternyata jurusnya Mae berhasil. perputaran uangnya cepet sang juragan makin seneng, Lebaran kemarin mae dikirimin banyak oleh-oleh, dikasih megic jar, dikasih panggangan roti yang Mae gak bisa pakai gak tahu caranya...wkwkwkw.....

Sekarang selain mukena Juragan itu juga memberikan barang-barang yang lain dengan skenario pembayaran yang sama, pokoknya fasilitas buat mae sangat spesial, bahkan mbak Saroh pun sering ambil barang ke Mae.....

Mbak Saroh usahanya semakin maju, di pasar Kecamatan Kalibening, lapaknya sangat bagus dan strategis, malah letaknya persis berhadap-hadapan dengan lapaknya Mae.

Terakhir kemarin saya ketemu mbak Saroh bersama suami pas main di Purbalingga, menengok calon Haji, mereka sudah punya mobil Innova baguus....katanya beli cash...saya ikut bangga karena suaminya sahabat saya dulu paspasan.....seinget saya pernah jadi tukang becak...

Beberapa kali pulang kampung, pas ketemu mbak Saroh bertamu ke Mae bawa oleh-oleh, bawa makanan, waktu mae sakit opname Mbak saroh menengok bersama banyak keluarganya....

Alhamdulillah mbak Saroh mengalami kemajuan, dan kemajuan itu membuat Mae juga mengalami kemajuan karena jadi Bandar Mukena tanpa modal hehehe....bahkan toko nya oom Yoyok yang di Wonosobo pun sering ambil mukena ke Mae, karena lebih murah daripada ambil di Tanah Abang. Ajaib  kan..?

Setiap kali ketemu saya Mbak saroh bilang " saya terima kasih banget dengan mae..."

Mae juga bersyukur karena lantaran mbak Saroh usahanya makin maju, akhirnya mbak Saroh sering ke Tegal Gubung membawa mobil sendiri, dan Mae sering nitip belanja...gak perlu capek-capek..dan free ongkos kirim...hehehe..

Suatu sore kami ngobrol :

"Mae, kalau di herbalife disebut UPLINE, dan mbak Saroh disebut DOWNLINE, dan si Juragan seperti Herbalife. Karena memperkenalkan mbak Saroh akhirnya Mae dapat Bonus dari si Juragan" kata saya....

"Ooo....kalau gitu baru mae Mudeng (faham) hehehe...."

"Mbak saroh tahu gak kalau Mae dikasih barang murah malah bayare tempo..? dia Iri enggak..." Tanya saya

"Ya tahuu...dan Saroh malah seneng karena bisa ngambil barang ke Mae, dan ya pasti enggak iri Saroh malah terima kasih, dan sering Munjung (ngasih oleh-oleh), emang kenapa kok iri..? " Mae kelihatan penasaran...hehehe...

"Ya kali sajaa...Mbak Saroh yang belanja banyak, malah mae yang dikasih fasilitas istimewa..." kata saya....

"Hahahaha...ya enggak ada perasaan seperti itu.... kepikiran saja enggak..." jawabnya

"Mae..sekarang kan Mbak Saroh maju, sudah daftar haji..kenal banyak juragan, kenal Tegal Gubug jika  Mae enggak dapat apa-apa, bahkan kesalip majunya sama mbak saroh gimana...?"  Saya penasaran dan memancing Mae...

"Ya enggak apa-apa....lha wong dulu saya awalnya mau dikasih mukena murah itu juga enggak mau.... dan kalau Saroh tambah maju itu rejekinya dia....mae malah ikut senang" katanya...


Teman-temen, dari ceria Mae tentang mbak Saroh ini saya mengambil banyak hikmah.....

Ini adalah sebuah cerita yang sangat indah untuk dijadikan contoh di Bisnis herbalife, dengan cara Nutrition Club yang sedang kita jalankan sekarang....

Diluar sana, seseorang sudah sangaaaaat berteriima kasih karena diperkenalkan dengan juragan, itulah makanya SAYA SANGAT BERTERIMA KASIH kepada seseorang yang memperkenalkan saya dengan Herbalife....cukup kenal herbalife saja sudah berterima kasih.... namun kadang ada yang aneh... sudah diperkenalkan ke herbalife, masih pulak menuntut diajarin ilmunya, kadang malah memusuhi upline nya...wkwkwkw....dunia kebolak-baliik

"Upline saya enggak ngajarin ini, enggak ngajarin itu..saya jadi galau..." kata seseorang suatu hari....

"Kamu yoo aneeh....lha upline mu emang gak serius di Herbalife kok kamu yang galau, lha nanti kalau upline nya pindah keluar dari Herbalife  kamu gimana..wkwkwkw.....kalau upline mu lulusan SD, sedangkan kamu S1 apakah kamu akan menunggu upline mu pinter dulu baru kamu belajar dan bebas galau....wkwkwk...aneh-aneh saja..." kata saya...

Belajar ya kemana-mana, di lapangan kita belajar, di majelis-majelis ilmu kita belajar....dan jangan sampai terjadi, masalah bisnis sebenernya ada pada diri kita yang masih minim ilmu, namun kita menunjuk kian kemari bahwa masalahnya ada diluar...

Yaaa....YANG BELAJAR ADALAH KITA bukan berharap upline yang membawa ilmu pamungkas, mengatas segala masalah, dan mendatangi kita....

Berfikirlah simple seperti Mae dan Mbak Saroh berbisnis mukena.

Herbalife ada UPLINE ada DOWNLINE namun jika istilah itu justru membuat kita ENGGAN BERGERAK mencari ilmu dan hanya MENUNGGU & MENUNGGU PETUNJUK HADIR, mengapa tidak kita hilangkan saja istilah itu dari mindset kita, anggap saja UPLINE itu Kakak atau Orang tua kita..

Adakalanya KAKAK atau ORANG TUA kita hanya lulus SD, SMP namun beliau tulus menginginkan kita lebih maju, setelah banyak belajar kita lulus Sarjana lebih tahu banyak hal, yang harus kita ucapkan adalah terima kasih...bukan keluh kesah pada saudara yang SD itu tidak mengajari apapaun dan anda lelah karena belajar mencari ilmu sendiri.....

Hiburlah upline anda jika sedih, Rangkul dan bimbinglah upline anda, arahkan ke cara yang benar jika menurut anda si upline belum faham banyak hal..... berdoalah agar upline anda memiliki kekuatan dan dimudahkan segala uruasannya, lakukanlah itu sebagai bentuk syukur dan terima kasih anda karena Upline memperkenalkan anda kepada SANG JURAGAN...

Semoga anda terinspirasi dengan tulisan ini...

Tidak ada komentar: