Balada Orang-Orang Kalah-1

"Pak JK, apakah anda merasa kecewa dengan kekalahan anda dalam pilpres kemarin?" Tanya seorang reporter acara di sebuah perbincangan di Televisi pada bulan Juli 2009.

Saat itu JK masih terlihat kuyu, suara serak nyaris habis, saya membayangkan kalau saya jadi beliau betapa capeknya. Bener-bener capek lahir batin, beberapa bulan kampanye keseluruh Indonesia, tidur hanya beberapa jam sehari, biaya milyaran terus mengalir untuk biaya kampanye, mempersiapkan strategi, mempersiapkan diri buat debat di TV, dimana-mana beliau melihat rakyat antusias untuk memilih dirinya, harapan untuk menang dan jadi orang nomor satu benar-benar membakar semangat di dada. Enggak cuma itu, capeknya masih ditambah dengan menumpuknya tugas-tugas pekerjaan harian sebagai Wakil Presiden yang tidak boleh ditinggalkan.


Dan tibalah detik-detik yang menegangkan pemungutan suara, dan kenyataan berkata lain..

Beliau melihat pemberitaan di hampir semua media yang gencar sekali menyiarkan kekalahan telaknya. Perjuangan beliau sudah maksimal, berbulan bulan mandi keringat dan air mata, ternyata begitulah akhirnya.


Makanya pertanyaan dari reporter TV yang sore menanyakan seperti apa perasaan beliau sebagai pihak yang kalah adalah pertanyaan yang sangat menyakitkan menurut saya, sialan nih pertanyaan kok pait amat ya...dalam hati saya akan mengumpat begitu..


Saya bener-bener menunggu apa jawaban beliau, dengan menghela nafas panjang dan dengan suara yang berat beliau bilang "Sebagai manusia biasa saya sangat kecewa sekali, dan saya sampai perlu menenangkan diri beberapa hari untuk bisa menerima keadaan ini, dan konsekwensinya memang seperti ini, ada kalah ada menang, dan tapi sebenernya tidak ada kekalahan, hanya sebutan kita saja untuk capres yang prosentase suaranya sedikit, kalau hati kita tidak merasa kalah dan dikalahkan sebenernya emang nggak ada yang kalah, saya baik-baik saja..."


Ingat kata-kata beliau ini bener-bener membangunkan perasaan saya yang rasanya sudah lama sekali tertidur dalam kegelisahan, kecemasan, kekalutan, kekecewaan, kesedihan, kekhawatiran....dan entah kata-kata apalagi yang cocok campur aduk untuk menggambarkan perasaan saya yang "Sangat Tidak Baik" selama beberapa bulan yang lalu.


Pak JK setelah berjuang bertahun-tahun, namun akhirnya KALAH TELAK itu ternyata hanya butuh waktu beberapa hari menenangkan diri, sedangkan saya hanya gara-gara pabrik selimut milik Samurai San tutup, langsung "Down" dan perlu 6 bulan menenangkan diri..! Ya...dengan berat hati saya mengakui dan berkata jujur bahwa saya telah menghabiskan waktu sampai 6 bulan untuk meratapi tutupnya pabrik supplier utama saya, satu-satunya suplier yang memasok Selimut Jepang di Indonesia saat ini.


"Ibu tahu persis perasaanmu saat ini. Kamu tipikal orang yang mau bekerja keras diatas rata-rata orang kebanyakan, pabrik istirahat panjang pasti akan membuat kamu jenuh....yang sabar saja, Ibu yakin ini hanya sementara kok, bermain-mainlah dan bersendaguraulah dengan anak-istri, dan bisa jadi ini strategi dari Allah agar kamu fokus pada latihan manasik haji....mintalah apa saja yang kamu inginkan di depan Ka'bah, tidak ada penghalang antara kamu dan Sang Pencipta, dan Ibu yakin apapun yang kamu minta akan dikabulkan oleh Allah asal itu baik bagimu..." Itulah kata-kata beliau yang paling sering diucapkan, dan setiap kali saya mendengar suara beliau, rasanya adem sekali....


Ibarat bermain catur (dulu saya hobi banget main catur) saat ini posisi saya adalah posisi yang sangat menegangkan.! Partai penentuan.

Saya berhadapan dengan lawan yang memiliki pasukan catur masih sangat bagus dan bisa menskak mat saya setiap saat, sementara pasukan saya sangat terbatas dan bisa menskak mat musuh hanya bila saya sukses melakukan langkah-langkah cerdik sehingga bidak-bidak saya sampai ke garis akhir di area musuh dan berubah menjadi beberapa menteri sekaligus...!

Langkah untuk kesana dan memenangkan pertandingn sangat riskan dan harus hati-hati sekali, karena musuh saya ini sangat tangguh.

Siapa musuh saya..? Apakah kompetitor bisnis saya..? Apakah krisis global? Situasi Makro Ekonomi..? jawabnya bukan..!

Musuh saya adalah "Diri Sendiri" juga...!
Ya..saat ini saya sedang berkutat melawan diri saya sendiri.


Beberapa bulan saya tidak kuasa menulis di blog saya ini, jangankan menulis membuka blog sendiri saja rasanya berat sekali, karena terlihat jelas banget disitu beberapa bulan saya semangat sekali menulis, dan masih bisa kurasakan berdegubnya dada karena grafik-grafik penjualan terus menanjak, target-target penjualan tadinya mustahil tercapai ternyata dengan mudah kita raih....masih bisa saya rasakan nikmatnya transfer sebagian kecil dari laba bisnis saya, dan sedikit uang setiap bulan itu angkanya kadang sama dengan omset penjualan Ibu beberapa hari jualan di pasar tradisional...dan saya masih bisa pamer ke Ibu bahwa pilihan saya untuk berbisnis tidak salah...


Hari demi hari saya fokus menaikan omset, mengatur strategi pemasaran agar penjualan terus meningkat eksponensial...dan sedikitpun tidak berpikir kalau akhirnya pabriknya tutup dengan sedemikian mudah...saya masih optimis sehebat apapun kasusnya pasti ada jalan Samurai San tetap bisa tetap eksis bisnisnya berdiri dinegeri tercinta ini, negeri kedua yang dicintai melebihi negeri beliau sendiri....pasti beliau akan bertahan....


Ternyata kenyataan berkata yang sebaliknya....Beliau kalah....dan tertimpa tangga pula, sehingga akhirnya beliaupun memutuskan "menguatkan hati" untuk pulang ke Jepang dan berusaha untuk tidak menengok ke belakang, meninggalkan negeri yang bernama Indonesia, negeri yang menyimpan segudang peluang dan potensi, namun anak-anak negeri itu belum melakukannya, dan berjuang dan berusaha sedikit andil membangunkan mereka, dan rasa getirlah yang kenyataan yang dibawanya...


Dan kegetiran yang beliau rasakan itu menular ke diri saya sebagai distributor produk utamanya...


Berhari-hari tidak terasa, sampai berminggu-minggu tidak terasa, hingga sampai beberapa bulan perasaan kacau itu berputar-putar di kepala saya, dan gilanya perasaan itu datang terus sejak pertama kali saya terbangun di pagi hari, hingga detik terakhir mata saya terpejam kelelahan pada hari itu.


Sehari-hari fisik saya berjalan kemana-mana tapi pikiran terus saja menempel disana, dan dari waktu ke waktu saya menyibukkan diri agar dikepala saya ada keyakinan, bahwa saya akan baik-baik saja dan akan menemukan jalan bisnis yang lebih baik, lebih mudah, lebih gampang, dan lebih enjoy, meski misalnya suplai Selimut Jepang berhenti, sementara di sisi kepala saya yang lain muncul perasaan was-was dan khawatir, kalau saya gak dapat peluang yang lain gimana..? artinya saya harus merintis usaha baru lagi, dan ini pasti tidak enak dan menyakitkan.....seru ya...hehehe...begitu terus setiap hari.


Perasaan itu baru terasa mulai reda pada saat Hari-H saya berangkat menunaikan Ibadah Haji...alhamdulillah...

Alhamdulillah...ini adalah goal saya sejak awal terjun full ke bisnis dan akhirnya resign dari kantor saya 2 tahun yang lalu.

Pertama kali berbisnis garment sekitar tahun 2006, Saya dan Istri membuat semacam ikrar pada diri kami sendiri, ketika pertama main ke Tanah Abang. Ikrar itu pernah kami sampaikan pada mentor bisnis saya, pak Haji Alay, bahwa kita ingin sekali bisa memiliki bisnis yang besar, dan kita berharap dari bisnis itu bisa kami gunakan untuk pergi haji..dan saat itu kami didoakan khusus oleh Ibu beliau...Allah Maha Mendengar...doa kami benar-benar dikabulakan, meski pada saat kami berangkat pada saat itu pula bisnis Selimut Jepang kami redup..belakangan kami bisa mengambil hikmah, Allah sengaja mengatur seperti ini agar kami bisa khusuk disana....barangkali begitu...


Sudah panjang sekali tulisannya ya...Insya Allah saya akan lanjutkan lagi tulisan ini...judulnya terasa negatif ya "Balada orang-orang kalah..." tapi enggak apa-apa yang penting isinya entar Insya Allah membuat saya dan pembaca bersemangat..


Lanjutan cerita ini bisa anda lihat di tulisan berikutnya Balada Orang-Orang Kalah-2

Semoga anda terinspirasi...


www.hadikuntoro.com
www.rajaselimut.com

www.trucksakera.com

7 komentar:

reni mengatakan...

Akhirnya pak Hadi kembali lagi. Saya sempat bertanya-tanya di hati ke manakah pak Hadi. Sampai terlintas di kepala sedikit negatif thinking tentang Pak Hadi. Wah pak Hadi giliran kena ops berhenti nulis inspirasi. Tapi lagi merintis dan berkembang aktif menulis. Apakah tulisannya hanya sekedar ajang promosi diri agar orang leih kenal dengan pak Hadi. Tapi saya buang pikiran yang terlintas itu. Mungkin Pak Hadi lagi ingin menyendiri. Seperti saya dulu yang gagal waktu menjalankan toko baju saya. Saya tidak ingin buka email dan baca postingan TDA. Karena kegagalan iu hampir membuat saya gagal menikah. Karena pada saat itu saya bukanlah siapa2 lagi. Bukan orang kantoran yang prestisius atau pengusaha sukses. Sehingga saya dihina habis2an dari pihak keuarga suami. Tapi suami tetap melamar saya karena dia tahu tujuan hidup saya mulia. Saya ingin menjadi ibu yang sukses tanpa harus meninggalkan anak bersama seorang pengasuh sepanjang hari. Dan dia yakin saya ataupun wanita manapun yang mempunyai tekad kuat pasti mampu melaksanakannya. Kini saya kembali menjalankan usaha saya meski dari jalanan yaitu lapaker. Tetap menjadi inspirasi ya pak ^_^.

reni mengatakan...

Akhirnya pak Hadi kembali lagi. Saya sempat bertanya-tanya di hati ke manakah pak Hadi. Sampai terlintas di kepala sedikit negatif thinking tentang Pak Hadi. Wah pak Hadi giliran kena ops berhenti nulis inspirasi. Tapi lagi merintis dan berkembang aktif menulis. Apakah tulisannya hanya sekedar ajang promosi diri agar orang leih kenal dengan pak Hadi. Tapi saya buang pikiran yang terlintas itu. Mungkin Pak Hadi lagi ingin menyendiri. Seperti saya dulu yang gagal waktu menjalankan toko baju saya. Saya tidak ingin buka email dan baca postingan TDA. Karena kegagalan iu hampir membuat saya gagal menikah. Karena pada saat itu saya bukanlah siapa2 lagi. Bukan orang kantoran yang prestisius atau pengusaha sukses. Sehingga saya dihina habis2an dari pihak keuarga suami. Tapi suami tetap melamar saya karena dia tahu tujuan hidup saya mulia. Saya ingin menjadi ibu yang sukses tanpa harus meninggalkan anak bersama seorang pengasuh sepanjang hari. Dan dia yakin saya ataupun wanita manapun yang mempunyai tekad kuat pasti mampu melaksanakannya. Kini saya kembali menjalankan usaha saya meski dari jalanan yaitu lapaker. Tetap menjadi inspirasi ya pak ^_^.

Anonim mengatakan...

Welcome back bro..inspiring article.
**sambil menyeruput kopi & mengenang saat kita sharing biz di guest house Cimahi.. hehehe..**

Anonim mengatakan...

Welcome back bro..inspiring article.
**sambil menyeruput kopi & mengenang saat kita sharing biz di guest house Cimahi.. hehehe..**

BAMS TRIWOKO

Indogrand Hosting mengatakan...

Insya Allah, Allah SWT Akan segera menunjukkan jalan yang lebih baik untuk anda, Amin.

Yogi W

Ahmad Faizin mengatakan...

Welcome mas Hadi... saya selalu buka blognya di saat vakum. sempat bertanya2, kemana gerangan mentor saya ini??

Unknown mengatakan...

tetap semangat Mas Hadi, mugkin Anda tdk kenal saya, tapi saya sering banget buka perjalanan hidup Anda.MasHadi, saya sering bercermin, berkaca pada perjalanan hidup Anda .Jujur, Anda sy jadikan panutan, karena perjalanan hidup M Hadi hampir sama dgn saya, resign dari zona nyaman, berbisnis,dan mengalami pembelajaran.Cara bersikap M Hadi dan menghadapi masalah, sering saya jadikan pegangan bagi saya.Satu hal, M Hadi telah diijinkan ALLOH utk ibadah haji,itu satu anugerah dan kenikmatan yg tak terkira Mas, so tetap semangat, Anda tidak kalah Mas, tp Anda terpilih ALLOH menjalani episode spt ini agar M Hadi bisa menjadi contoh dan panutan bagi orang2spt saya

(eko klaten)