PAK SAYA KRISTEN, EMANG BOLEH JOIN SAMA TDA..?


Pak Saya agamanya konghucu, suami saya agamanya Budha, apa kami boleh ikut join ke komunitas TDA…banyak pertanyaan2 seperti ini muncul baik melalui email maupun lisan.

Sambil tersenyum Saya menerangakan kepada mereka, bahwa TDA ini adalah JARINGAN BISNIS, bukan millis keagamaan, bukan pula bagian dari satu partai tertentu. Banyak tokoh2 di TDA yang non muslim misalnya P.Philips yang sudah hebat melang melintang di TDA-IT dan sudah sukses bisnis komputer di usia yang sangat muda, mungkin malah anggota paling muda yang sering nongol di setiap kegiatan acara TDA

Partner2 bisnisnya Pak Haji (sang sesepuh TDA yang sudah kental semua VISI dan MISINYA selalu disandarkan pada Alqur'an dan Hadits) banyak dari China yang kemungkinan kecil mereka adalah muslim, supplier2 yang masuk ke jaringan bisnisnya P.Roni juga saya yakin banyak yang non muslim…jadi ini menegaskan bahwa jaringan TDA ini murni jaringan Kerjasama Bisnis.

Hanya saja secara kebetulan membernya mungkin 90% lebih adalah muslim, sehingga tidak mengherankan banyak postingan2 yang sering mengutip Alqur’an, Hadits dan kisah2 bernafaskan Islam, dan yang sangat membanggakan bagi saya ini tidak menjadikan kita saling rikuh pakewuh dalam bergaul tapi justru di sinilah kita diuji rasa toleransinya, saling memberi dan menerima sehingga kekayaan pengetahuan kita makin bertambah.

Temen2 TDA ketika kumpul2 dirumah saya pada belanja misalnya, ketika bedug dhuhur atau ashar tiba ya biasa saja saya tinggal mereka dirumah, mereka faham dan mau menunggu hingga saya pulang dari masjid, Bahkan ada rekanan bisnis yang agamanya konghucu sekarang sedang merintis untuk jualan kerudung dan konsultasinya sering dialamatkan ke saya.

Kadang saya bercanda
“Ente jualan kerudung tapi ente sendiri kagak pake gimana tuh meyakinkan pelanggan…?” tanyaku.
“Ya saya sendiri yang pake kalau ada yang kepengin ngepas-ngepasin..hehe..” katanya kalem
“Kenapa nggak seterusnya dipake saja, kan kamu tambah cantik dan entar dagangan makin laris karena dipasarin sama manekinnya langsung” kataku
“Enggak ah…kalau aku pake kerudung entar kakiku yang indah nggak kelihatan orang dong..!”
“Hehe..dasar luh…”

Dari percakapan itu kita bisa merasakan aura keakraban kita sesama member.
Begitulah indahnya keakraban di komunitas TDA.
Mungkin temen2 sering mendapat pertanyaan atau memiliki pengalaman yang sama dengan saya…
Salam FUNtastic…

Hadi Kuntoro
www.hadikuntoro.blogspot.com
www.selimutku.blogspot.com
25-1000-20
KOMENTAR dari P.EKOJUNE, MODERATOR TDA
Hehe, sama pengalamannya pak Hadi, banyak yang tanya ke saya mengenai 'status keagamaan' TDA.Tapi pertama2 saya pengen heran dulu nih, apa karena saya sering posting dan sharing jadi pada mengira bisnis saya sudah besar ya sehingga mereka pada tukar pikiran sama saya.
Padahal sebelum discuss saya info bahwa saya benar2 masih merintis, masih sangat start-up, lebih mantep lagi klo nanya2 ke pak Hadi, pak Roni, mbak Yulia atau pak Agus.
Tapi memang pada akhirnya banyak yang bilang 'justru sama mereka saya jadi minder pak, takut ketinggian ilmunya, apalagi klo ternyata saya masih TDB or Amphibi'. Hehe, iya sih, cuma saya rasa para senior dan hampir semua member TDA, tidak peduli status usaha maupun besaran bisnisnya,
Insya Allah akan mau diajak sharing. Cuma emang mungkin banyak juga yang 'keep being a silent member', padahal bisnisnya mungkin udah sukses en banyak pengalaman, pasti ada alasan2 tersendiri. Salah satunya takut dianggap riya ... :). Ini saya angkat untuk lebih menggairahkan budaya sharing antar member.
Kembali ke laptop ...
Betul kata pak Hadi dan juga sering diungkapkan pak Roni bahwa TDA adalah jaringan bisnis, jaringan kerja. Jadi 'as it is' terjadi jaringan yang lintas agama, lintas status usaha, lintas usia. linta gender, lintas suku dll. Ada beberapa alasan kenapa non-muslim berpikir bahwa TDA adalah eksklusif komunitas bisnis muslim.
1. Founding father TDA adalah seorang Haji.
2. Nama/istilah TDA dari sumber Islam.
3. Mayoritas founder dus member adalah muslim (wong negara aja iya) jadi pada saat sharing sering menggunakan istilah2 Islam.
Padahal pak Haji sendiri mendapat panggilan Haji Alay karena keakraban beliau dengan rekan kita dari etnis Tionghoa, bahkan anak beliau menuntut pendidikan disana. Yang pasti, salah satu keunikan TDA dari beberapa keunikan lainnya adalah usahanya untuk menyeimbangkan antara urusan bisnis dan agama, antara dunia dan akhirat, antara materi dan spiritualitas, horizontal dan vertikal.
Dan karena seringkali menggunakan istilah2 Islam karena juga mayoritas member yang Muslim maka member dan calon member yang non-mulism menganggap TDA sebagai komunitas bisnis muslim. Gak salah juga sih melihat kondisinya :) padahal 'all invited' as long sejalan dan seiring dan menjaga kenyamanan bersama.Pengalaman terakhir saya dalam hal ini adalah adanya seorang member yang pengen ketemu dan berkenalan dengan sosok pak Haji Ali.
Saya bilang datang aja ke tokonya 'Toko MIRA' di tanah abang, dibelakang blok F, atau nunggu TDA EO ada rencana silahturahmi di rumahnya pak Haji di kalimalang-Bekasi, atau dalam waktu dekat, 6 Mei ada TDA Qolbun Salim di rumah pak Hadi dengan tamu pak Haji. Beliau bilang pengen yang ke rumah pak Hadi aja deh 'tapi saya gak ikur pengajian'.
Wah bingung saya, saya bilang klo bersedia sih tetap dengerin aja, toh tema-nya juga biasanya global dan bisa diterapkan oleh semua penganut agama. Atau nunggu di kiosnya pak Hadi yang relatif dekat. Atau kira2 aja datengnya pas acara mau selesai hehe. It's depend.
So, finally, saya atas nama pribadi sih welcome aja terhadap perbedaan2. Toh pengertian TDA as 'memberi' sangatlah luas, termasuk memberi kepada 'yang berbeda'. :)
Wassalam.
Eko June

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Pak Hadi,
Terimakasih atas pencerahannya, :D
Sebetulnya saya sudah cukup lama, mengenal TDA, awalnya ya dari blog yang saya temukan ditempatnya Pak Roni.

Dan sebagai seorang Kristen, saya juga sempat bertanya dalam hati mengenai TDA ini, apakah memang dikhususkan untuk teman-teman muslim saja.

Tp hari ini saya bersyukur, sesudah membaca tulisan Bapak. Bahwa teman-teman di TDA ternyata welcome terhadap teman-teman yg beragama lain.

Terus terang, saya juga suka membaca tulisan-tulisan membernya TDA karena menambah motivasi saya.

Saya doakan semoga TDA bisa semakin berkembang, dan menjadi berkat buat banyak orang, di negara kita yang semakin sulit ini.

Salam,