KISAH RUMPUT DAN POHON KELAPA

Wonosobo 23 Februari  2021
Alkisah, tiupan angin dan hujan lebat menciptakan badai yang sangat hebat dan menumbangkan pohon kelapa yang kali ini tidak kuasa melawannya, jatuh dan tumbang terjerembab diatas rerumputan.

Robohnya sang pohon kelapa membuat dunia rerumputan heboh, mereka bersorak tertawa dan bersorak kegirangan "Oh pohon kelapa yang malang, selama ini kamu nampak gagah perkasa berdiri, dan lihatlah dirimu yang ternyata kena badai tumbang juga, hikmah dari kejadian ini adalah jangan menjadi pohon yang tinggi, tidak usah muluk-muluk menjadi rumput seperti kita lebih aman, selamat dan panjang umurnya"

Kata pohon Kelapa "Wahai rumput sahabatku, apa yang kamu katakan benar, namun sesungguhnya aku sama sekali tidak menyesal, ada suka ada duka, namun rasa suka dan bersyukur lebih banyak aku dapatkan, diketinggian sana pandanganku begitu luas, aku bisa melihat bintang-bintang lebih banyak, aku bisa melihat matahari terbit dan tenggelam dengan pandangan yang leluasa tanpa terhalang semak dan bebatuan, luasnya samudera, indahnya layar-layar kapal yang terkembang menjadi kisah yang tidak terlupakan, anak-anak bermain di kejauhan, memanjat punggungku dan memakan buah yang masih muda, dan girangnya mereka merasakan kesegaran air kelapa membuatku bersyukur aku sudah membahagiakan mereka, aku bersyukur telah menjadi manfaat bagi nelayan-nelayan menjadikanku tanda dan mereka tidak akan tersesat ditengah lautan" 

"Bumi ini terhampar sangat indah jika kita bisa melihatnya dari tempat yang tinggi, dan kini aku tumbang tidak lama lagi akan mati, layu semua daunku, lapuk dan batangku, itulah resikonya menajdi sesuatu yang tinggi, namun aku sudah puas dengan semua yang aku lihat, aku rasakan, dan bersyukur atas kemanfaatan-kemanfaatkan yang sudah mahluk lain dapatkan"

Rerumputan pun memeluk pohon kelapa "Terima kasih pohon kelapa, baru sekarang aku tahu cerita ini, bahwa ada dunia yang lebih indah diatas sana, bahkan sebelum matipun kamu sudah menambah kemanfaatkan yakni cerita indahmu kepadaku, selamat jalan pohon kelapa..."

Kisah ini saya dapatkan dari buku puisi-puisi semasa SMA, karyanya Kahlil Gibran

Teman-teman, impian kita tidak akan lebih luas dari pandangan kita. Anda tidak akan memiliki impian yang besar jika anda tidak memiliki wawasan yang luas, dan wawasan yang luas tidak akan serta merta hadir kecuali jika anda BERANI membuka diri, BERANI keluar dari zona nyaman saat ini, BERANI bergaul dengan orang lain yang memiliki wawasan luas.

Hadi Kuntoro

Mendongeng dari Lereng Gunung Dieng

Tidak ada komentar: