Wonosobo 18Feb2021
Temen-temen Avengers warga Elite Squad Team yang hebat, hari Senin 15FEB2021 kemarin ada pengalaman yang sangat menarik untuk saya ceritakan pagi ini
Saya berniat takziah ke sebuah desa yangdaerah kecamatan Kaliwiro namanya desa Grugu, perjalanan dari kota Wonosobo sekitar 1.5 jam jika pakai mobil, makanya saya berniat naik motor sekalian mencari udara sejuk.... Karena siang kemarin itumatahari terasa panas sekali, sekalian jalan-jalan agar penantian buka puasa tidak terasa panjang...
Panas matahari yang terik di kota ternyata berubah menjadi mendung setelah jalan sekitar 30 menit, melewati daerah yang mulai jarang ada rumah di pinggir jalan tiba-tiba gerimis datang semakin lama semakin deras
Tidak seperti Kota yang banyak emperan emperan, ketika hujan makin deras posisi saya mendekati daerah hutan pinus yang kebetulan tidak banyak bangunan di samping kanan kiri....
Dan alhamdulillah di sebuah tikungan nampak ada tempat yang bisa dipakai untuk berteduh, yakni tempat penjual tanaman bunga.
Menumpang berteduh untuk mengenakan jas hujan, namun ternyata ketika jok motor dibuka tidak ada jas hujan di sana....😀😀 Biasanya selalu ada...
Oke, kalau menunggu hujan reda saja Paling 15 menit biasanya Sudah terang kembali karena nampak langit di sekitar tujuan sana masih berwarna biru....
Saya ucapkan salam kepada pemiliknya yang sedang duduk, mohon izin untuk berteduh beberapa saat menunggu hujan reda, berulang kali sang pemilik mempersilahkan saya duduk di bale bale tempat beliau duduk, tawaran tidak langsung saya terima karena saya pikir hanya sebentar hujan akan reda
Ditunggu 10 menit, 20 menit, 30 menit, hujan malah tambah deras, akhirnya tawaran berbagi tempat duduk saya terima, saya pun bergabung duduk di balai-balai nya, dan ditawari merokok, keramahan hebat para perokok....dan dengan tersenyum saya ucapkan terina kasih, dab bilang saya gak merokok....
Berawal dari tanya tanya seputar jenis tanaman, dari pot sampai jenis-jenis tanaman bunga yang ada disitu akhirnya ngobrolnya berlanjut ke sejarah beliau menjual tanaman di pinggir jalan ini
Saya tidak melihat jenis-jenis tanaman yang istimewa, yang mungkin harganya cukup mahal..... Apakah dagangan seperti ini bisa membuat orang yang lewat mau mampir yaa...??
Biasanya orang yang menjual tanaman tanaman di pinggir jalan ini akan memajang tanaman-tanaman yang tampak mencolok sehingga orang-orang yang lewat penasaran tertarik dan akan masuk
Yang ini nampak sangat sederhana.... Termasuk saat kita masuk di dalamnya pun nampak sederhana....
Ditunggu sampai 1 jam hujan masih tetap deras tanpa terasa kita ngobrol berbagi hal obrolan orang-orang yang menunggu hujan..... Sang pemilik yang namanya Mas Slamet, bercerita perjalanan sampai dia sekarang serius di bisnis tanaman seperti ini
Sebelumnya yang punya ide jualan seperti ini adalah istrinya dan sudah dimulai sejak 5 tahun yang lalu, sebagai hobi saja, tanaman-tanaman koleksinya cukup banyak tapi ada di rumahnya, sekitar 1 km masuk kedalam dari tempat jualan dimana kita saat ini berada
Saya sendiri adalah sopir travel pribadi, ke Semarang, Jogja ke Jakarta kadang mengantar para pelanggan pelanggan juga sampai ke Sumatera di tempat-tempat dulu warga kampungnya transmigrasi
Dan semenjak ada apa demi gerakan kami sangat terbatas karena ketatnya sanksi-sanksi ketika melanggar memasuki sebuah kota yang harus diisolasi...... Kawan-kawan yang terkena razia kadangkala harus dikurung isolasi selama 14 hari di Jakarta.....
Pelanggan juga semakin membatasi pergerakan lama-lama bisnis travel sepi dan saya nganggur di rumah hingga kepikiran untuk bantu istri jualan tanaman
Awalnya iseng-iseng tanaman yang ada di rumah saya foto-foto dan saya kirimkan kepada pelanggan pelanggan travel barangkali mereka mau..... Beberapa orang menyarankan agar saya mengirimkan FB agar sekali ngirim bisa terus terpajang di sana nanti yang dikirimkan kan alamat FB nya....
Idenya itu masuk akal dan mulailah dengan telaten dia memotret tanaman-tanaman sederhana miliknya dikirimkan ke ke Facebook, dan Dan dikirimkan juga ke WA japri mantan-mantan pelanggan-pelanggan travelnya....
Awal-awal di FB, orang-orang hanya tanya saja karena penipuan penipuan bisnis lewat online sangat marak dimana para pelanggan tertarik kepada jualannya dan dan begitu sudah transfer ternyata hanya pajangan karena barang tidak ada
Makanya saya di Facebook tidak terlalu agresif menjual namun Facebook saya hanya menjadi tempat untuk membuat orang mau datang ke tempat saya...
Ada Aglonema jenis X saya pajang "Monggo yang berminat datang saja ke tempat kami di desa rawakele Kaliwiro"
Ada Anggrek jenis X saya pajang "Monggo yang berminat datang saja ke tempat kami di desa rawakele Kaliwiro".... Begitu saja
Ketika ada orang tanya dan seperti ragu apakah gambar ini bener-bener ada stoknya, maka saya selalu katakan "Monggo datang saja ke tempat kami kalau nanti jadi beli ya syukur kalau tidak kita nambah peseduluran Nambah Saudara)"
Satu, dua orang, mau datang ke tempat kita, yang kenal bertambah banyak sehingga setiap kali kita mengirimkan gambar di Facebook kita mendapatkan respon yang baik.......
Kalau mereka mau beli tidak nampak mereka sangsi, kalaupun tidak beli mereka menuliskan komentar yang baik.... Karena mereka menjadi orang-orang yang mengenal betul siapa kita
Dari situlah lambat-laun pelanggan-pelanggan mulai rutin, dan beberapa pelanggan yang baru mereka mengusulkan agar jualannya jangan terlalu terpencil di tengah kampung cari tempat di pinggir jalan, karena share lokasinya kacau, mengikuti lokasi yang ada di Google map selalu nyasar..... Nama kampung kami rupanya tidak begitu dikenal di Google map....😀
Akhirnya ada ide kita membuat tempat ini (tempat yang kita berteduh) dan sebenarnya tempat ini bukanlah tempat jualan utama tapi ini hanya tempat untuk memudahkan customer menemukan kita,
Mereka yang belum pernah ke tempat kita maka kita tunjukan lokasi kita ini, dan dari sini nanti kita ajak mereka ke kampung kami....
Lama-lama kepercayaan orang-orang semakin baik, mantan-mantan customer travel itu juga sangat membantu karena mereka memberikan referensi bahwa kami bisa dipercaya, dan yang menarik banyak diantara mereka yang meminta agar saya mencarikan bunga yang aneh-aneh
Misalnya jenis-jenis anggrek tertentu dari luar Jawa, yang paling banyak diminati adalah jenis anggrek yang berasal dari Papua....
Sepertinya mustahil ya posisi kita di Kaliwiro Wonosobo kok di minta mencarikan anggrek Papua...?? Tapi ternyata jalan itu selalu ada, saya cari-cari teman-teman sekolah yang ada di daerah Papua ternyata ada kawan yang jadi tentara di sana...
Lewat kawan yang jadi tentara itulah saya minta tolong apakah dia pernah melihat anggrek-anggrek yang bentuknya seperti ini...?
Mungkin kamu bisa memanfaatkan kenalan kenalan di Papua orang-orang kampung untuk mencarikan nya dan saya berani membelinya.....
Nanti anggrek-anggrek itu dikumpulkan oleh temannya yang tentara dan dikirimkan kan lewat ekspedisi....
Simple yaa..... Dari satu mulut ke mulut yang lain anggrek-anggrek yang dari Papua itu biasanya selalu diborong oleh orang-orang dari Bali.....m
Karakter orang-orang yang membeli bunga yang harganya mahal ternyata cukup unik di mata saya, Ketika saya ada kesempatan mengantar sampai ke rumahnya, ternyata mereka orang-orang yang kaya raya, ada pemilik pabrik, ada pemilk bis, dokter-dokter di sekitar Wonosobo pun kadang mereka datang ke rumah saya penampilan mereka sederhana dan saya tidak tahu kalau mereka orang kaya
Ternyata kepercayaan itu nilainya jauh lebih tinggi daripada pajangan pajangan produk yang kita jual, mereka melihat tanaman yang tampilannya bagus harganya 500rb di internet, agak ragu belinya, namun karena mereka sudah mengenal saya, mereka minta saya mencarikan nya mereka membeli dari saya 700rb tidak masalah...😀
Dan yang menarik lagi dengan adanya jaringan itu membuat kita tidak hanya seputar bunga saja, kadang disini lagi musim panen buah duku, saya Saya tawarkan buah duku, kadang musim duren Saya tawarkan buah duren, kan Ini yang luar biasa... Jika duren lagi bagus-bagus... Berapapun saya punya stok asalkan saya pajang pasti laku habis.... Mereka percaya karena kalo saya menjual tidak bagus nanti barang saya ganti....
Wah pokoknya Sampai sejauh saya belum pernah rugi jualan duren.... Bahkan mertua saya sekarang mengganti semua tanaman kayu albasia / Sengon nya menjadi tanaman buah durian.... Karena kedepannya kita akan panen terus-menerus dibandingkan dengan kayu Sengon
Dulu untuk mendapatkan 500rb saya harus nunggu penumpang carter PP jakarta Wonosobo, sekarang kadang tanaman baru datang enggak sampai 3 jam sudah dibeli orang dan untungnya lebih dari 500rb
Dan yang lebih senang saya sekarang banyak bergaul dengan orang-orang di sekitar saya, bahkan saya bisa menjadi salah satu sukarelawan Tagana Tenaha Siaga Bencana
Jadi 2 minggu sekali secara bergiliran kita akan piket 24jam terutama di di musim penghujan seperti sekarang ini, kalau2 ada bencana, kapanpun kita berangkat...
Tidak terasa obrolannya sampai hampir 2 jam, dan hujaan belum juga reda, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan dan pulang, batal takziah karena nanti pasti makan sampai maghrib, dalam perjalanan pulang hujan semakin deras saya lihat jalan-jalan banyak tertutup air hujan yang berwarna coklat, yang saya lewati ini pasti rawan longsor....
Sepanjang perjalanan saya terus merenungkan... Inilah rahasianya Allah yang berkehendak memberikan pelajaran
Dari rumah niatnya takziah, yang biasanya naik mobil ini naik motor, yang di motor biasanya ada jas hujan kali ini tidak ada jas hujan, karena semua kondisi itulah kita akhirnya mampir ke tempat itu...m
Dan di tempat itulah saya mendapatkan pelajaran berharga kepada semua teman-teman Avengers
Ternyata batasan-batasan teritori dalam bisnis itu hanyalah batasan-batasan yang ada di kepala kita saja...
Maps In not Territory, Peta di kepala kita hanyalah peta di kepala saja, tidak menujukkan kondisi yang sebenernya, bahkan gambar peta yang ada di dinding, di peta yang ada di Android HP kita juga hanyalah peta, dan itu tidak menujukkan kondisi sesungguhnya
Di alam riil sesungguhnya batasan-batasan itu tidak ada.....
Kita memaklumi kita tinggal di desa, dan jamak lumrahnya pendaptan orang desa ya segini cukup... bisnis di desa susah ya wajar, daya beli rendah, seminggu sekaleng shake itu sudah hebat banget, nerimo wae..... pasarah sajaaa.... itu hanya peta..!
Di kampung saya susah, isinya orang-orang pabrik dan para karyawan kecil, daya belinya rendah, saya bahkan gak tega nawarin shake karena saya tahu berapa gajian mereka tanpa lemburan..... wwkwkwkw..... petanya tegas sekali...... dan bisa ditebak anda akan terpenjara dengan Peta itu........hahahaha
Di kampung saya ada kejadian begini-begini-begini-begono-begono-begono, orang yang makan herbalife pada kena terpapar juga, dikampung akhirnya viral, ngapain saran shake jika terpapar juga....lha itu yang minum shake juga kena juga.....akhirnya kita jualan jadi susah dikampung kita pak.... hahaha.....inilah Peta mu.... dan itu tidak melambangkan aselinya...... niihh...data corporate kabupatenmu penjualan herbalife semenjak pandemi terus naik..... terus piyee..??
Orang-orang tidak paham atau lupa ada kata "NOT"
Peta yang ada di kepala kita bukanlah peta yang sesungguhnya
Orang-orang seringnyha lupa atau mungkin juga tidak paham ada kata "NOT" yang terhapus atau tidak nampak
"Peta yang ada di kepala kita bukanlah peta yang sesungguhnya"
Semoga Bermanfaat
Hadi Kuntoro
Mendongeng dari Kaki Gunung Dieng