Saat Pintu di Hadapan Kita Tertutup, Selalu Ada Pintu Lain yang Terbuka

Sore ini pandangan mata saya terpana pada sebuah tulisan di Blog salah seorang sahabat, yakni Pak Jamil Azzaini, ( http://jamil.niriah.com/2010/04/04/renungan-minggu-pagi/ ) ada kata-kata sederhana namun sangat dahsyat yakni :

"Ketika pintu kebahagiaan yang ingin kita raih tertutup, sebenarnya pintu yang lain terbuka. Namun terkadang kita terlalu lama memandang pintu yang tertutup sehingga kita tak mampu melihat pintu lain yang terbuka."

Tidak terasa sudah hampir setahun semenjak Pabrik Selimut Jepang terpaksa berhenti produksi dan waktu setahun itu adalah waktu yang sangat-sangat membuat saya merasa tidak karu-karuan. Menanti apa yang di nanti..? Menunggu...apa yang ditunggu...?
Mungkin itu adalah kata-kata paling tepat yang bisa mewakili suasana hati or perasaan saya.

Alhamdulillah...perlahan-lahan saya benar-benar mulai melihat pintu yang terbuka itu...dan saat ini saya sedang menuju kesana...alhamdulillah dengan bekal yang lebih banyak dengan bekal yang saya sandang setahun yang lalu...

Yes..go to the Next Level...

Salam Hangat

http://www.hadikuntoro.com

1 komentar:

roni mengatakan...

alhamdulillah,
sampeyan bisa nulis lagi, semoga bisa lebih bersemangat, dengan tenaga baru-jiwa baru, hari esuk masih tetap menunggu...
salam