Bonding Bonding Bonding

Ada sharing menarik dari NCIPERS dari Wonosobo, namanya bu Yatni, pemilik bakso paling terkenal di Wonosobo, bakso "bergengsi"

"Pak sejak reuni7 Jogja, gambaran dan langkah bisnis NC makin jelas, perubahan target kita dari semula *Product Lovers* menjadi *Loyal customer* ini sangat menarik, pikiran dan langkah saya makin terbuka" kata mbak Yatni

"Lha kepiye emang menurut mbak Yatni sekarang..?" Saya penasaran

"Intine bonding bonding dan bonding tho pak..? Sekarang setiap pagi saya terus menerus bonding. Saya kan pagi habis subuh ke pasar belanja-belanja keperluan bakso, dari mie, sledri, bawang, bumbu-bumbu dan semua hal... nha sekarang saya belanja2 keperluan itu fokusnya ke customer2 NC saya"

"Customer saya kan banyak orang pasar, jadi apa saja jualan mereka saya usahakan untuk beli meskipun kadang sebenere saya gak membutuhkannya....ada yang jual telo tak beli, ada yang jual opak tak beli...tujuannya agar kita makin dekat hubungane"

"Dengan membeli apapun apapun barang dagangan mereka, maka ada peluang untuk ngobrol, nanyain kabar, follow up, contoh habis belanja _brambang_ tahu-tahu di bakul brambang order produk lagiii"

"Dengan pengertian baru *Loyal customer* Sekarang mengajak orang pasar program lebih mudah... follow up juga lebih mudah... pokoke dia jual apa kita beli... jika yg kita beli bukan barang yang kita butuhkan kita bisa berikan/sedekahkan ke orang lain... pokoke goal saya adalah *bonding-bonding & bonding*"

"Menurut pak Hadi kepiye pak...bener gak apa yang saya lakukan itu apa termasuk bonding..?" Kata mbak Yatni

Jawab saya "ya iyalaah...itu jurus yang sangat bagus...bahkan saya malah belajar banyak dari mbak Yatni...hahaha"

Sebenernya sambil tertawa saya membayangkan teringat semasa kerja dulu, saya pernah ada di posisi pengadaan barang logistik dipabrik... setiap hari saya banyak dikelilingi oleh suplier barang yang suplly macem-macem kebutuhan pabrik... posisi saya sebenere bukan di bagian ujung, yang *deal harga/bagian pembelian* (purchasing) namun fokus saya adalah managemen pergudangannya, namun saya heran ... asal saya jualan (sambilan) apapun, selimut, seprei dll... mereka (para supplier) itu memborong apa saja yang saya jual... bahkan  lebaran atau tahun baru...rumah saya penuuh parsel...hahaha...awalnya saya bingung...

Baru kemudian saya faham... ooo... dengan cara begitu akhirnya tanpa terasa kita terikat gak enak atiii...jika mau pindah supplier... tanpa sadar secara tidak langsung  kita akan menjadi pembela nya si supplier....hehehe

Jadiii... kepada para pemilik Nutrition Club, kenapa jurus cantik itu tidak anda lakukan..? Jika customer anda penjual sandal maka tidak ada salahnya sering-sering beli  sandal-sandal jepit sambil follow up..
Dan sandal itu anda sumbangin ke Mushola, customer anda jualan makanan belilah dagangannya, ada yang jualan baju dipasar tradisional, belilah batik-batik murahnya berikan kepada saudara-saudara anda di kampung, belilah berasnya, belilah ayamnya, belilah mie ayamnya, belilah gorengan-gorengannya, kue-kue nya, belilah baksonya...why not...?

Semoga cerita pagi ini menjadi Inspirasi Anda

Tidak ada komentar: