Sebelum anda resign dari pekerjaan anda dan terjun ke dunia bisnis, pastikan sudah ada bisnis yang running, yang apabila anda terjun full maka bisnis yang semula hasilnya paling 20 sd 30% dari target anda, bisa menjadi bisnis yang baik dengan pencapaian lebih dari 100% dari harapan anda..!
Saya sudah menjalankan hal ini...rasanya saya sudah hati-hati memutuskan langkah saya...
Untuk lebih amannya lagi, pastikan anda memiliki tabungan yang cukup untuk kehidupan sehari-hari anda paling tidak 6 bulan, sukur2 bisa lebih dari setahun, untuk jaga-jaga kalau bisnis yang anda geluti diatas mengalami tsunami..!
Sayapun sudah mengikuti nasehat bijak ini....
Ternyata, meskipun 2 perisai utama diatas sudah saya kenakan, ternyata ketika terjatuh tetap saja tidak enak loh....hehehe....alhamdulillah saya masih memiliki perisai yang lain, yakni sepahit apapun saat terjadi badai, nikmati saja....meskipun terus terang perisai yang ini sering tidak stabil, kadang rapi terpasang, kadang lengah terpisah dari badan, sehingga kesakitan-kesakitan masih saja muncul...
Syukur alhamdulillah....saya memiliki banyak sekali sahabat-sahabat dan sesepuh2 yang senantiasa membesarkan hati saya :
- Kamu harus bersyukur, disaat pabrik selimutnya tutup kamu sedikitpun tidak ada hutang baik kepada pemasok atau pelanggan....ditempat lain banyak yang sudah jatuh tertimpa tangga, bisnisnya tutup dan hutangnya menumpuk, setiap hari rumah didatangi debt kolektor....
- Kalau kamu tetep jadi karyawan, pada saat pendapatan turun, maka pikiran kita biasanya cenderung negatif dan menyalahkan entah nyalahin perusahaan, bos, atasan....sekarang tidakada yang bisa kamu salahkan...dan sebaliknya kamu malah semakin dekat dengan Sang Pencipta...bagus kan..?
- Tetaplah bergerak sekecil dan selemah apapun gerakanmu, karena menyesali dan merenungi nasib tanpa bergerak itu sangat berbahaya...meski hanya mengunjungi temen untuk sekedar ngobrol..teruslah bergerak....
- Pintu rejekimu telah ditetapkan ada 9 pintu, sedangkan pintu yang dulu hanya satu saja...so ketika kamu mendapati satu pintu tertutup maka bergeraklah ke pintu yang lain....tenang saja masih ada 8 pintu, dan tidak mustahil pintu yang tertutup itu entar terbuka lagi dan kamu mendapatkan masih ada 9 pintu...
- Jangan malu dan gengsi memulai sesuatu dari nol lagi...memulai dari nol saat ini sungguh sangat berbeda dibandingkan memulai dari nol sebelum kamu sama sekali berbisnis.....bedanya bumi dan langit....karena setelah start kamu bukan hanya berjalan tapi berlari...
- Kenikmatan yang sering diceritakan oleh orang2 yang sukses berbisnis adalah justru ketika mereka masih merangkak memulai langkah awal...bukannya keindahan waktu-waktu terkini mereka saat sedang plesiran....dan kamu sekarang sedang berada disana...nikmatilah itu...seiring berjalannya waktu itu adalah cerita indah dalam kehidupanmu..
- dlll...buanyak sekali nasehat2 meraka..
Begini ceritanya....Alhamdulillah saat ini memang di bisnis busana muslim kami 4 outlet masih tetap eksis (www.rabbani.asia), namun manajemennya sekarang 100% full di handle Yoyok adik saya, dan disitu saya akhirnya hanya menjadi investor saja, karena semenjak bisnis selimut Jepang ini jalan bagus, saya hanya fokus ke dunia tempat tidur saja, dan tidak begitu mengikuti dunia garmen busana muslim.
Saya perhatikan saat ini memamgn toko-toko kami penjualannya makin bagus dari tahun ke tahun, dan penjualan-penjualan busana muslim yang dikelola adik saya saat ini juga rutin sampai ke Malaysia, Australia dan Qatar...dan nampaknya dia sudah menguasai medan, meski pada awal semua saya yang mengawali, tapi dalam hitungan 2 tahunan,....untuk urusan bisnis busana muslim skill saya sepertinya sudah lewat dibandingakan adik saya ini...sehingga kalau saya tahu-tahu loncat dan satu kapal dengan bisnis ini dan bergabung dibawah satu atap, hasilnya malah akan tidak maksimal, karena ada 2 nahkoda nantinya....tunggu bagi hasilnya saja deh..hehehe...
Namun lama-lama berdiam diri enggak ada kesibukan itu sangat tidak enak loh....punya uang sekalipun...saya jadi ingat nasehat nomor 3 diatas, yakni tetaplah bergerak...!
Sayapun melakukan interospeksi mengapa tutupnya pabrik selimut Jepang membuat saya bener-bener down..?
Jawabannya ternyata saya berjualan suatu produk dan hanya bergantung pada satu sumber saja...! Inilah kesalahan saya yang paling utama, meski saya masih bisa berkilah alias ngeles bahwa "tidak mudah" mencari sumber barang dan kita menjadi distributor tanpa melalui proses perjuangan yang panjang...
So ini bisa menjadi catatan juga bagi anda yang ingin mengikuti jejak seperti saya resign dari tempat kerja anda.
Kalau yang sudah terlanjur gimana...?
Hehehe...ini yang menarik...nikmati saja dan ikutilah cerita seru perjalanan saya yang akan saya update2 lagi setiap saat bila ada perkembangan, baik itu perkembangan positif maupun sebaliknya...agar kita bisa sama-sama belajar...
Segini dulu cerita tentang Balada Orang-Orang Kalah, dan pada tulisan saya berikutnya akan saya ceritakan aktifitas-aktifitas saya mencari-cari peluang baru lagi...
Ingat ya.."Kalah atau Menang" itu hanya kesepakatan untuk sebuah definisi atau sebutan saja, kita bisa mendefinisikan berbeda, "Menang atau Menang" bisa "Sukses dan Sukses" atau apalah yang positif menurut pikiran kita. Kalau bukan kita yang memotivasi diri sendiri siapa lagi..?
Semoga anda terinspirasi dengan tulisan ini..
Salam Hangat
Hadi Kuntoro
16 komentar:
Dear Pak Hadi,
Lama saya tidak berkunjung ke web sampeyan. Eh kok ndilalah lagi diuji. Saya yakin banget, pak hadi bisa ngelewatin, dan selesai ujian, akan naik kelas. Semangat ya pak.
Kesulitan dan kemudahan ibarat 2 sisi mata uang, kalau kita hanya fokus selalu pada kesulitan saja justru kita tidak bisa melihat kemudahan yg sebenarnya justru ada dibaliknya.
Rejeki itu sesungguhnya akan datang pada orang yang mempunyai karakter yang mampu menghadapi segala macam cobaan sehingga dia menjadi pribadi yang pantas untuk didatangi rejeki yang berlimpah.
Sukses buat pak Hadi semoga dapat melihat kemudahan yang ada dibalik kesulitan pak Hadi.
Semoga Kesuksesan Selalu menyertai Kita Semua. Trimakasih Inspirasinya Pak!
Bapak pasti bisa nglewatin smuanya..dan mudah mudahen diberi kemudahan oleh ALLAH SWT,,Amin,
Maaf pak Hadi,,linknya bapak saya simpn diblog saya,,bolehkan pak,,
matur nuwun
Juragan, semua orang pasti punya kurva naik-turun.
Masalahnya, kurvamu naik eksponensial dalam waktu singkat banget. Ini sebenarnya memang berbahaya. Eksponensial itu boleh banget tapi perlu perjalanan waktu yg 'cukup'.
Banyak sekali contoh pengusaha yang terjun bebas setelah kurvanya eksponensial dalam waktu yg amat cepat.
Saya juga pernah ambles tapi bantingannya masih lebih keras sampeyan. Jadi saya sangat salut karo sampeyan.
Ibarat air teruslah bergerak. Air yg menggenang lama2 jadi sumber penyakit. Sampeyan pasti BISA!!!
Salam pak Hadi.. Wah kangen juga ga baca2 postingan Bapak.
Terus terang pak, semua langkah saya mencoba terjun ke bisnis sendiri, itu karena virus dari bapak.. hehe.. Virus postif tentunya yah Pak..
Begitu melihat bisnis besar selimut jepang bapak sedang mengalami down-over, saya kenapa ikut merasakan juga yah Pak.
Tapi untungnya saya sekarang masih bekerja di perusahaan lama, walau sedang mengalami krisis gila2an. Dan kebutuhan harian mau tidak mau, saya cover dari gaji saya itu.
Saya belum berani terjun 100% ke bisnis sendiri. Mengingat modal dan omset yang saya dapat dari bisnis jaket saya ini belum menunjukan nilai yang signifikan.
Namun, Alhamdulillah, berkat inspirasi Bapak pada postingan2 terdahulu (dan saya juga bacanya dulu sih..hehe), penjualan tetap ada walau masih satu-dua.
Saya hanya bisa bedoa untuk Bapak, semoga segalanya berjalan dengan baik.
Ingat Pak, masih ada 8 Pintu lainnya. Dan nanti kalo sudah kebuka pintu yang laiinya, tolong buka juga yah Pak kalo saya mengetuk pintu itu.. hehe..
Pak Hadi,
semoga bapak tetap semangat, karena bapak adalah motivator saya, inspirator saya
Saya yakin Pak Hadi bisa bangkit dari konidisi ini,
kalo boleh jujur saya buka toko online http://rafikids.wordpress.com persis meniru bisnis selimut jepang bapak, dan alhamdulillah saya bisa mersakan "semangat" pak hadi dalam toko online tsb
Tetap semangat ya pak, doa saya elalu menyertai bapak
Salam
http://ronisetiyawan.wordpress.com
inspirasinya luar biasa Pak, keep sharing, salam kenal dari kami di Ngalam....
Halo pak Hadi, tiap hari saya nantikan tulisan baru di blog bapak, namun setiap kali pula saya kecewa tdk menemukan hal baru, saya sangat senang ketika pagi ini membuka blog bapak dan sdh ada update terbaru tentang bapak, terus semangat ya pak, saya yakin bapak bisa tegar dan sukses lagi...
salam
Libryana
http://butikukirana.com
menulis ketika semangat memang mudah tapi bisa menulis manakala sedang down atau tak menentu itu yang sulit dulu saya yakin pasti pulang haji p hadi akan bangkit dan membuktikan apa-apa yang dituliskan terdahulu Keep the spirit (kayak iklan !) :-)
selamat datang kembali, pak hadi. saya senang anda berbagi lagi di dunia maya. sukses selalu!
Saya sering membaca tulisan anda, meskipun saya bukan pelanggan anda karena sy bisnis karpet, tapi saya telah mengikuti jejak anda resign dari karyawan yang telah saya gelutin selama 14 th, saya yakin orang sekelas dan sehebat anda akan cepat bangkit seperti purdi candra,
Berkunjung menjalin relasi dan mencari ilmu yang bermanfaat. Sukses yach ^_^ Salam dari teamronggolawe.com
Moga, slalu sukses & tambah sukses. Om..goodluck
Moga tambah sukses & slalu sukses. Om..
Assalamu'alaikum. Jazakallohu khoir pak. Saya pertama kali mengenal TDA dari membaca blog bapak. Dari situ saya memutuskan resign dari perusahaan untuk mulai bisnis. Setelah sebelumnya beberapa kali gagal mencoba bisnis, akhirnya sekarang saya sukses menghentikan bisnis yang ketiga, dan kembali menjadi amphibi dengan bekerja sebagai arsitek freelance. Dengan membaca artikel bapak tentang "Balada Orang-Orang Kalah", pikiran saya jadi sedikit terbuka mengenai "skenario" yang sedang Alloh buat sekarang. Saya ikut salut karena bapak menceritakan "kenikmatan pebisnis sukses" secara "live". Mudah-mudahan Alloh menyempurnakan karakter pebisnis sukses Pak Hadikuntoro. Wassalamu'alaikum
Mokhammad Beni Yulianto
Posting Komentar