Herbal Aloe Concentrate, atau yang kita kenal sebagai “Aloe” komponen utamanya terbuat dari tanaman Lidah Buaya. Tanaman ini banyak ditemukan juga di kampung-kampung kita untuk hiasan halaman depan rumah, hingga ada budidaya di kebun-kebun dijadikan minuman lidah buaya.
Awal-awal selalu muncul pertanyaan, apakah suatu hari nanti, di Indonesia yang subur ini Herbalife akan membuat pabrik, dengan memanfaatkan tanaman Lidah Buaya yang dari Indonesia...?
Mengapa Herbalife memilih Aloe dari Mexico..?
Pertanyaan ini saya sampaikan ke kakak saya, namanya mas Edi, yang kebetulan ahli Agronomi, dosen IPB yang juga menjadi staff khusus kepresidenan yang sudah pernah bolak balik ke Amerika Selatan, termasuk Brasil dan Mexico entah meneliti apaa.. gitu disana....hehehe... kakak saya ini senengane sekolah dan baca buku... jadi otaknya ada 5...
Jawaban kakak Saya, “Aloe Vera alias Lidah Buaya itu banyak macamnya, ratusan jenisnya...mungkin 200 sd 300 an ada, tersebar di seluruh dunia, di Indonesia hanyalah sebagian saja dari Aloe Vera, dan saya gak ngerti Herbalife menggunakan jenis Aloe Vera yang mana, karena Aloe Vera yang untuk dimakan, untuk sampo, untuk wajah, itu jenisnya berbeda-beda, tidak semua bisa dimakan...hehehe”
“Dan Meskipun sama-sama dimakan, jenisnya pun bisa berbeda-beda, dan untuk jenis aloe yang sama pun jika ditanam di tempat yang berbeda, maka meski nampak sama, kandungane nutrisi dan mineral yo berbeda – beda tergantung kondisi tanah itu. Seperti Buah Salak Pondoh, misalnya, meskipun sama-sama bentuknnya, namun Salak Pondoh Jogja, Salak Pondoh Karangkobar (kampung kita), Salak Banjarnegara, Salak Wonosobo kandungan nutrisinya berbeda-beda, kecuali media tanamnya di kondisikan dulu...agar sama persis...maka baru bisa saling mendekati....”
“Demikian juga Aloe Vera, jenisnya sama pun, ketika di tanam di Mexico dan di tanam di Indonesia hasilnya sangat berbeda, karena Mineral dalam tanah antara disini dan di Mexico sangat berbeda, kecuali ada pengkondisian tanah....itu mungkin namun prosesnya tidak mudah, butuh penelitian puluhan tahun, dan sayange di Indonesia kajian dan penelitian Aloe Vera sangat minim ”
Saya manthuk-manthuk atas penjelasannya, dan penasaran, gak mudahnya seperti apa sih yaaa.... saya membayangkan pabrik mobil, dengan mudah bisa bikin pabrik dimana-mana tuuh...hehehe...
_“Lidah buaya di beberapa daerah di Mexico itu tumbuh layaknya rumput, itu di film koboi yang ads indian-indian, kamu lihat pohon kaktus kan yang berduri-duri..itupun masih kerabatnya Aloe Vera, masih seduluran hehehe.... oh ya.. di Mexico sana dimana-mana di pinggir jalan, di belakang rumah, tumbuh Lidah Buaya, terus mereka itu sudah ratusan tahun dari nenek kakek moyang memanfaatkan Lidah Buaya, perkebunan-perkebunan Lidah Buaya disana itu luas sekali layaknya kebun Kelapa sawit disini, satu kebun saja bisa panjang lebarnya 10km hehehe.... ambaaaa mbangeet (luas sekali) dan ada ratusan apa ribuan kebun, jadi bisa dibayangkan, Nandure bae (nanamny saja) harus pakai mesin, panen pakai mesin langsung ke kontainer, belum nyemprotnya tanamannya kadang pakai pesawat saking gedene...hehehe”_ kata Mas Edi kakak saya.
Weleeh...ternyata tidak sederhana yaaa.... dimana nanam Lidah Buaya seluas itu di Indonesia yaa...hehehe.... dan malam ini rasa Penasaran saya terjawab setelah saya buka-buka halaman website
Herbalife yang menceritakan sejarah Lidah Buaya nya dari bibit hingga sampai ke mulut kita.
_Di Mexico ada lembah yang namanya Jaumave, Tamaulipas, lembah ini unik karena tanah di lembah ini dahulunya adalah dasar laut yang jutaan tahun kemudian terangkat dan sekarang menjadi daratan, itulah makanya tanahnya mengandung mineral-mineral sangat unik, nutrisi yang sangat bagus untuk manusia. Mineral-mineral itu masuk kedalam Lidah Buaya, dan akhirnya dengan proses yang panjang masuklah kedalam tubuh kita..._
Dalam pencarian Lidah Buaya , akhirnya Herbalife menemukan daerah Jaumave inilah sumber terbaik, dan Herbalife menerapkan persayaran yang sangat ketat untuk tanaman Aloe Vera nya yakni, Tanahnya harus steril bebas Pestisida, fungisida dan pupuk kimia yang berbahaya, kompos-kompos tanamannya dibuat dari sisa-sisa Aloe Vera yang tidak terpakai, dan yang unik Herbalife
Mensyaratkan agar proses penanaman hingga pemanenan di usahakan manual bener-bener dengan tangan, agar menjadi produknya bener-bener Organik...wow...luar biasa yaaa.....
Saya membayangkan, menanam dan memanen harus menual, untuk area yang luasnya ribuan hektar kayak apa banyak orang yang terlibat yaaa.....
Dan menarik lagi adalah Herbalife menunjuk sebuah lembaga pengawas yang memastikan bahwa produknya lidah buaya nya adalah Halal. Lembaga Pengawas ini namanya _*IASC (International Aloe Science Council)*_. Hebat yaaa.... (saya membacanya di http://www.herbalifespotlight.com/2014/10/herbalife-aloe-products/ )
Saya heran, tanaman saja sampai diawasi kehalalannya, apakah berarti ada tanaman Lidah Buaya yang tidak Halal..? oooo..mungkin dalam proses pengolahannya kali yaaa.... wooooww...makin takjub, berarti herbalife kereeen detail dan sangat hati-hati sekali yaa...
Membayangkan betapa panjang prosesnya dari nanam bibit sampai masuk ke mulut kita, rasane jadi eman-eman (sayang-sayang) jika produk ini disia-siakan....hehehe...
Maksudnya gimana...?
Maksudnya, setelah rutin konsumsi Aloe kan daleman usus dan alat pencernaan kita jadi bagus kinclong dan bersih bangeet... jika kita kembali makan ngawur lagi kayak jaman dulu kok eman-eman (sayang-sayang) yaaa....
Beberapa hari yang lalu saya ketemu customer, Sebut saja namanya Ica, wajahnya sudah bersih fresh kinclong, dulunya kusem dan kegemukan, baru saja saya puji-puji “Sekarang mbak Ica fresh sekaliiii.... pasti rajin minum aloe yaaa....?”
Eh ada temennya yang nyeletuk “Pak kemarin Ica ketahuan saya lagi beli Cilok sama batagor tuuuh....”
Kata Ica “Hahah...gak tahan godaan pak...cuman sekali kok pak.... gimana ya pak saya itu pecinta berat cilok dan Batagor hehehe...”
Jawab saya “Mbak, ibarat rumah, dalamnya sudah kinclong, lantainya marmernya bersih, perabotannya lux dan mewah bersih sekali.... jika tiba-tiba ada tetangga yang akan membuang sofa dan lemari rusak yang sudah kotor berjamur, apakah akan ada minta dan dimasukkan kedalam rumahe mbak Ica siih....eman-eman kaan....hehehe”
Itulah cerita seputar rasa penasaran saya tentang Aloe Vera salah satu produk unggulan kita di Rumah Nutrisi ...semoga terinspirasi....
Www.hadikuntoro.com